NovelToon NovelToon

Alanaka

Kehidupan Sebenarnya

...HAPPY READING...

...:...

...----------------...

"Alanaka" teriakan yang keras bergema di seluruh rumah berlantai dua itu.

"Iya ma, ada apa memanggil Naka" jawab seorang perempuan berpakaian lusuh, setelah mendengar seseorang memanggil nama nya dia langsung menghampiri seseorang yang memanggil nama nya itu. Dan ternyata Mama nya lah yang telah memanggil nya.

"Kau lihat ini!. Kenapa baju ku bisa seperti ini? , KAU sungguh tidak becus" urat-urat di leher wanita paruh baya itu terlihat sesaat tangannya juga menggenggam sebuah baju gaun berwarna silver. Sungguh gaun yang indah.Tapi ada yang aneh,baju itu terlihat seperti terbakar.

"M... ma, maafin Naka ta... tadi kepala Naka sakit, karena Naka gak tahan sakit nya Naka pergi ke kamar sebentar untuk meminum obat. Tapi pas Naka kembali ke ruangan khusus menyetrika baju, Naka melihat baju yang Naka tinggalkan telah gosong karena Naka lupa mematikan setrika terlebih dulu baru pergi. Maaf kan Naka Ma, tadi Naka pengen hampiri Mama untuk memberitahukan kesalahan Naka tapi tiba-tiba Milka masuk ke kamar Naka meminta untuk di buatkan makanan, awalnya Naka nolak tapi Milka tetap maksa Naka Ma. Jadi Milka tidak sempat memberitahukan Mama" penjelasan panjang terdengar dari mulut perempuan itu, tapi sepertinya wanita paruh baya di depannya tidak percaya.

"KAU BERANI BERBOHONG!! " bentakan itu lolos dari mulut wanita paruh baya itu tapi pernah berfikir itu bisa saja menakuti perempuan di depannya.

"Tidak Ma, Naka tidak berbohong" menyangkal tuduhan dari wanita paruh baya di depan nya sambil menggelengkan kepalanya.

"Kau tidak mau mengaku?,jelas-jelas ke bohongan mu sudah terungkap"

"Jika Mama tidak percaya pada Naka, Mama bisa langsung bertanya pada Milka. Naka tidak berbohong Ma" setelah mengatakan itu entah sebuah keberuntungan atau di sengaja seorang perempuan yang di sebut bernama Milka, terlihat berada di atas tangga berjalan menuju ke arah mereka.

"Ma ada apa ini ribut-ribut? " pertanyaan merdu terlontar begitu saja dari perempuan yang baru saja sampai di depan mereka.

"Kau tau nak perempuan jahan*m ini telah membuat gaun kesayangan Mama terbakar, dia membiarkan setrika panas yang masih hidup berada di atas gaun ke sayangan Mama membiarkan setrika itu begitu lama. Sehingga gaun ke sayangan Mama harus berakhir terbakar" penjelasan dari wanita paruh baya itu terdengar mengebu-gebu, tapi tidak urung di dengar ada nada lembut di setiap kalimatnya. Sangat berbeda sekali jika lawan bicaranya bersama perempuan satu lagi.

Mengehela napas sejenak perempuan itu memandang ke arah perempuan yang sepertinya seumuran dengannya. "Naka apakah yang di katakan Mama itu benar? " tanyanya dengan penuh kesabaran mencoba memastikan apa yang di katakan Mama nya adalah yang sebenarnya.

"Milka memang itu semua benar, tapi aku tidak sengaja melakukannya tadi kepala ku sakit,aku ke kamar sebentar untuk meminum obat tapi ternyata aku lupa mematikan setrika yang masih berada di gaun Mama. Sehingga gaun Mama terbakar tapi saat aku ingin minta maaf pada Mama, kau langsung datang menemuiku lalu meminta ku untuk membuat kan mu makanan saat aku menolaknya kau tetap memaksa ku, jadi aku tidak sempat meminta maaf kepada Mama, sampai Mama menemuiku dan salah paham padaku".

"Milka ku mohon bantu aku menjelaskannya kepada Mama, dari tadi Mama tidak mempercayai ku".

" Maksud mu apa Naka? kau menyuruh menjelaskan apa ke Mama?. Perasaan dari tadi aku berada di kamar saja dan untuk perkataan mu yang mengatakan aku memaksa mu untuk membuatkan makanan untuk ku itu sama sekali tidak benar! ".

" Kan sudah ku duga, pasti kau berbohong pada ku ALANAKA!! "

"Milka kenapa kau tidak jujur? lihat Mama sudah salah paham pada ku. Milka ku mohon jujur lah pada Mama"

"Kau mau ngeles lagi?, dasar anak tak tau untung!!, sebaiknya aku harus memberikan mu pelajaran" memilih mempercayai perkataan perempuan bernama Milka tanpa pernah mau mempercayai perkataan perempuan bernama Alanaka. Membuat wanita paruh baya itu mengambil keputusan untuk menghukum perempuan bernama Alanaka itu.

"Mama Naka bicara jujur, Naka tidak bohong Ma" Alanaka terus berusaha membela diri nya tapi tetap saja wanita paruh baya yang dia sebut Mama tidak mau mempercayai nya.

"Dasar hanya tau ngeles aja, pokoknya kau harus di hukum. Berani sekali kau membohongi ku. Sudah bosan hidup kau"

"Mama Naka gak salah!, Naka gak mau di hukum"

Karena telah di kuasai amarah wanita paruh baya itu menggenggam kasar tangan Alanaka menyeret nya pergi ke suatu tempat.

Milka yang dari tadi sempat diam setelah membela dirinya. Bisa di lihat di mata nya yang berwarna hitam itu terdapat tatapan mengisyaratkan ada kepuasan di dalamnya.

"Mama, Naka gak mau di hukum, maafin Naka Ma. Tapi Naka mohon jangan hukum Naka" kepanikan melanda dirinya membuat nya di sepanjang jalan terus melontarkan permintaan maaf kepada Mama nya. Saat ini dia sangat takut dia tau kemana tujuan Mama nya menarik kasar tanggannya ini.

Mengambil sebuah kunci dalam kantong bajunya wanita paruh baya itu lalu membuka sebuah pintu dengan kunci itu. Setelah terbuka dengan tidak ber keprimanusiaan, dengan sangat kasar wanita paruh baya itu mendorong tubuh Alanaka dengan sangat keras membuat badan Alanaka terbentur sangat keras di lantai dengan posisi telungkup.

Brakk

Tanpa memperdulikan rasa sakit di tubuh nya akibat benturan. Alanaka bangkit dari posisi jatuh nya mengedor-gedor pintu yang telah di kunci dari luar, berceloteh dengan suara menyedihkan. "Mama bukain pintunya Naka takut di sini. Di sini sangat gelap Mama tau kan Naka gak suka sama gelap".

Tok... Tok...Tok...

" Mama bukain pintunya "

Tok...

"Naka takut Ma, di sini gelap terus udaranya juga pengap Naka sampai di buat sesak"

Tok...

"Maafin Naka Ma, Mama boleh hukum Naka apa aja. Tapi Naka mohon jangan hukum Naka di sini Ma"

Tok... Tok...

"Hah.... hah... hah..... hah... napas Naka sesak Ma"

Tok....

"hiks... hiks....Naka takut Ma" akhirnya air mata yang terbendung telah jatuh membasahi pipi polos itu. Membuat nya terlihat sangat menyedihkan.

Bagi nya saat ini dia telah berada di ruangan yang gelap tapi tersimpan neraka mengerikan di dalam nya.

...:...

...TO BE CONTINUE...

...----------------...

⚠banyak typo, akan di revisi jika cerita sudah tamat.

Hai guys ini cerita pertama aku dari sekian cerita yang aku publish tapi aku hiatus. Aku harap di cerita aku kali ini banyak yang berniat untuk membaca, memberikan like, di jadikan favorit, masuk perpus kalian, banyak yang komen dan mau menshare kan cerita ini ke sosmed kalian.

Btw, kalian tau cerita ini darimana? wajib kasih tau yah!!!.

SEE YOU NEXT TIME :)

Memilih Menikah

...HAPPY READING...

... : ...

...----------------...

Di depan cermin yang telah retak setengah, terlihat Alanaka berputar-putar dengan tubuh ramping nya bagaikan seperti orang gilak. Bahkan baju dress indah yang di kenakannya ikut mengembang membuatnya seperti princess.

"Wah baju nya sangat bagus" perkataan sederhana terlontar dari mulut Alanaka tanpa dia sadari apa yang dia katakan adalah suatu hal yang norak. Tapi harap di maklumi karena sudah beberapa tahun dia tidak memakai baju yang indah bahkan sekarang lemarinya di penuhi baju ketinggalan zaman, lusuh, dan kampungan.

Jika di tanya apakah Alanaka mendapatkan baju baru? maka jawabannya adalah TIDAK!, karena saat ini baju yang di kenakannya adalah baju bekas milik Milka. Memang sungguh malang sekali nasib perempuan berumur 23 tahun ini, di masa mudanya harus mendapatkan banyak sekali tantangan hidup yang membuatnya tidak dapat menikmati kehidupan yang hanya sekali ini.

Alanaka dia hanya perempuan muda yang selalu di berikan penderitaan, hidupnya hanya di penuhi kegelapan tanpa pernah tau ada terang setelah kegelapan.

"Bajunya sangat bagus"

"Milla enak sekali bisa mempunyai baju cantik seperti ini, sedangkan aku hanya mempunyai baju lusuh dan jelek"

"Hah..., andaikan aku bisa berada di posisi Milka mungkin aku tidak akan merasakan sakit seperti sekarang"

"Ti.... tidak aku tidak boleh berkata seperti itu!, Alanaka ingat ini hidup mu seharusnya engkau bersyukur. Alanaka hidup mu ini tidak pernah di ijinkan untuk mengeluh jadi mari untuk tidak lagi mengeluh" Kata-kata itu sungguh menyayat hati siapa saja yang mendengarnya.

"Tapi ada apa yah Mama menyuruh ku untuk memakai baju cantik seperti ini?"

"Biasanya Mama akan marah jika aku menggunakan barang Milka, tapi lihat lah ini Mama sendiri yang menyuruh Milka untuk memberikannya bajunya pada ku"

"ALANAKA" teriakan itu terdengar berasal dari depan kamar kecil nya Alanaka, membuat Alanaka langsung panik sehingga dengan terburu-buru dia berjalan ke pintu kamar nya lalu membuka pintu itu. Seketika wanita paruh baya terlihat di depan matanya.

"Kau sangat lama sekali perempuan jahan*m"

"Maaf Ma"

"Maaf... maaf. Apakah tidak ada lagi perkataan selain maaf? kau tau kata-kata itu sungguh menjengkelkan jika keluar dari mulut busuk mu itu! "

"m.. a.... "

"mau minta maaf lagi! tidak kah kau mengerti bahasa Indonesia, sudah ku katakan aku benci mendengar kata maaf dari mulut busuk mu itu! "

Diam adalah jalan satu-satunya bagi Alanaka, karena tetap saja selontar kata keluar dari mulutnya siap-siap makian lah menjadi balasannya.

"kau sudah siap bukan? ayo kita sekarang berangkat" setelah mengatakan itu wanita paruh baya yang bernama Belinda Amelia itu berjalan meninggalkan Alanaka yang sedang termenung sendiri. Tapi tidak lama kemudian Alanaka tersadar,lalu dengan cepat kakinya berusaha mengejar kemana Belinda pergi.

"Naka kau lama sekali, kau tahu? dari tadi Mama, Papa, dan Aku menunggu diri mu" suara merdu yang berasal dari Milka Aranaya Himalaya itu terdengar menyapa indra pendengar Alanaka dan orang-orang yang ada di sana.Perkataannya yang penuh perhatian menjadi poin plus orang menyayanginya.

"Kau dengar kan perkataan Milka itu!! dari tadi kami sudah lama menunggumu"

"Ma... a"

"Diam! "

"Ayo kita pergi" ucap seorang pria paruh baya yang ikut serta dari tadi berada di sana, mendengarkan semua percakapan yang hampir terjadi pertengkaran tapi dia hanya diam saja.Pria paruh baya ini merupakan sang kepala keluarga. Sang kepala keluarga yang memiliki nama Brox Adonis Himalaya.

Setelah Brox sang kepala keluarga berbicara, mereka semua berjalan keluar rumah dengan Alanaka yang masih bertanya-tanya mau kemana mereka pergi.

Saat mereka telah berada di luar rumah sebuah mobil berwarna hitam terlihat terparkir di depan mereka, dengan langkah santai mereka semua masuk kedalam mobil hitam itu. Tapi lagi-lagi Alanaka bertanya-tanya dalam dirinya namun tak urung senyum tipis tersungging di bibir tebalnya.

Mobil hitam itu berhenti di sebuah rumah megah bak istana, mereka yang masih berada di dalam mobil sampai-sampai tercengang menatap rumah bak istana itu.

"Alanaka,saat di dalam nanti. Ingat jangan sampai mengatakan suatu hal yang tidak perlu di katakan. Dan kalau perlu kau diam saja tanpa harus mengeluarkan suara"perkataan sadis itu keluar dari mulut Brox, dengan begitu jahatnya dia mengeluarkan perkataan itu tanpa berfikir ada hati yang tersakiti.

" Baik Pa, Naka janji akan diam saja "pasrah adalah suatu hal mulia yang dapat dia lakukan saat ini.

" Ayo kita keluar"ucap Brox

Mereka semua keluar dari dalam mobil itu, saat telah keluar dari mobil terlihat seorang pria paruh baya berpakaian hitam menyambut kedatangan mereka.

"Selamat datang Tuan dan Nyonya, Silahkan masuk Tuan dan Nyonya Argintara telah menunggu kehadiran anda semua di meja makan" Sambut pria asing itu kepada mereka.

Mereka semua masuk kedalam rumah bak istana itu, dengan si pria asing memimpin mereka ketempat Tuan dan Nyonya rumah berada.

Di sebuah meja makan megah yang berisikan makanan-makanan mewah nan lezat, terlihat juga di meja makan itu terdapat pasangan paruh baya, lalu seorang pria dan perempuan yang mungkin anaknya kedua pasangan paruh baya itu.

"Selamat datang Tuan dan Nyonya Himalaya" kata sambutan itu terlontar dari mulut pria paruh baya yang merupakan kepala keluarga Argintara. Yang kita sebut Adelard Hios Argintara.

"Silahkan duduk, Tuan dan Nyonya" suara lembut itu menyambung perkataan suaminya. Mari Sang istri dari kepala keluarga Argintara ini kita sebut Betharia Argintara.

Keluarga Brox memilih tempat duduk berhadapan dengan keluarga Adelard. Brox memilih duduk tepat berhadapan dengan Adelard, Belinda duduk di sebelah kiri sang suami berhadapan dengan Betharia dan di sebelah kanannya terdapat Milka yang berhadapan dengan seorang perempuan tersenyum ceria. Dan untuk Alanaka dia duduk di sebelah kanan Milka yang langsung berhadapan dengan seorang pria berwajah datar dengan tatapan tajam menusuk.

"Makanannya sepertinya akan dingin jika tidak dimakan. Jadi ada baiknya kita makan terlebih dahulu sebelum berbincang ke tujuan sebenarnya"ucap Adelard

Mereka semua makan dengan hening dan penuh etika, seperti makan ala-ala bangsawan.

" Seperti tujuan awal kita, sudah saatnya sekarang kita bahas Tuan Argintara"susana yang tadi hening tidak lagi terdengar saat Brox memilih membuka pembicaraan.

"Baiklah Brox, sepertinya kau sudah tidak sabar" setiap nada dalam perkataan Adelard hanya ada keseriusan.

"Seperti tujuan awal,saya ingin menjodohkan anak sulung saya dengan putri anda yang bernama Alanaka" Adelard berkata dengan datar tapi penuh keseriusa,berkata langsung ke tujuan inti.

Alanaka yang mendengar namanya di sebut sontak mengangkat kepalanya dari posisi menunduk.

"Ya saya tau itu Tuan, dan saya setuju untuk menjodohkan putri saya Alanaka kepada anak sulung anda"

"Baiklah.Apakah putri anda bersedia Tuan"

"Dia bersedia Tuan" ucap Brox dengan penuh keyakinan.

"Nak Alanaka. Apakah kamu bersedia? " kali ini Betharia lah yang bertanya, bertanya langsung ke si empunya nama.

Suasana langsung hening, menunggu Alanaka menjawab, tapi ada yang aneh!. Alanak hanya menunjukan raut binggung tanpa ada keyakinan. Alanaka yang tak tau apa-apa memilih menatap ke arah Mama dan Papa nya tapi mereka berdua menatapnya dengan pandangan rumit seolah mengatakan 'jawab saja setuju'.

Saat ini Alanaka ingin bertanya apa yang sedang terjadi. Tapi dia takut, karena tadi Papa nya sudah menyuruhnya diam saja tanpa harus berkata. Jika dia melawan siap-siap hukuman akan menantinya.

"Hah, syukur lah" kata-kata penuh kelegaan itu terdengar dari mulut Betharia sesaat setelah matanya menangkap Alanaka menganggukan kepalanya.

"Karena putri anda setuju, maka pernikahannya akan kita adakan sebulan lagi" perkataan itu terdengar mutlak tanpa ada bantahan, membuat tidak ada lagi yang mengeluarkan suara.

'aku tidak tau apa yang sedang terjadi, tapi tadi aku mendengar sebuah pernikahan dan nama ku disebut.Apakah aku akan dinikahkan?. Hah... aku harap itu tidak. Alanaka ayolah jangan berfikir tidak-tidak' Alanaka membatin, saat ini kita membaca apa yang dia batinkan. Sungguh dia sangat polos atau begok yah?

... :...

...TO BE CONTINUE ...

...----------------...

⚠banyak typo, akan di revisi jika cerita sudah tamat.

HAI guys 🖐

jangan lupa :

...Like...

...Komen...

...Share...

...Berikan Ulasan...

...Dan...

...Tungguin author update...

SEE YOU NEXT TIME :)

Menikah Awal Baru

...HAPPY READING...

... : ...

...----------------...

...Hari ini adalah awal baru dari hidupku...

...Entah pertanda baik atau buruk....

...Satu hal yang ku harapkan...

...Semoga ini adalah hal yang indah...

..._Alanaka...

Pernikahan adalah suatu hal yang sakral. Pernikahan tidak hanya menyatukan dua manusia menjadi satu, akan tetapi pernikahan juga tentang cinta dan kepercayaan. Pernikahan adalah suatu hal yang sangat-sangat di nantikan manusia karena dari pernikahan dia bisa bersatu dengan orang yang dia cinta dan memiliki awal yang baru bersama orang yang tersayang.

Setelah menikah mereka akan merasakan kehidupan yang baru dan yang lebih jelas hidupnya lebih berharga dengan tinggal bersama orang berharga. Lantas bagaimana jika seseorang yang tidak saling cinta bahkan saling kenal di satukan?. Apakah mereka akan bahagia?. Atau justru menderita?.

Hah...

Menghela napas dengan penuh kegusaran itulah saat ini yang dilakukan Alanaka. Pemikiran-pemikiran tentang pernikahan itu berasal dari pikirannya Alanaka. Dia takut, dia bimbang akan suatu hal yang menjadi pilihannya apalagi pilihannya itu saat ini telah menjadi kenyataan.

Kalian masih ingat pilihannya apa?. YAH!! pilihannya adalah memilih menganggukan kepalanya menandakan dia setuju untuk menikah. Meskipun awalnya dia binggung apa yang sedang terjadi pada saat itu, akan tetapi lama kelamaan pikirannya mulai mengerti saat keluarganya dan keluarga Argintara membahas rancangan-rancangan untuk pernikahan.

Saat ini tidak lebih hanya waktu yang terus berlalu yang dapat menjawab atas semua hal yang menjadi kegelisahan Alanaka. Dan untuk yang lagi baca rajin-rajin do'ain semoga Alanaka bahagia atas pilihannya.

Acara dalam pernikahan ini hanya di hadiri sedikit orang, karena yang di undang hanya kerabat-kerabat terdekat. Jika kalian bertanya keluarga Argintara kan adalah orang kaya, kenapa yang hadir hanya sedikit? Maka, jawabannya adalah ini semua keinginan Nexlon Albrata Argintara sang tokoh utama Laki-laki dalam acara pernikahan ini. Sang tokoh utama Laki-laki memilih untuk bersembunyi tanpa mau diketahui.

Tidak ada yang tau apa maksud dan tujuan Nexlon dalam merahasiakan pernikahannya ini. Tapi semoga saja niatnya itu baik.

Berhubung author kurang tau tentang berbau hal pernikahan, maafin author yah gak bisa memperjelaskan secara rinci bagaimana pernikahannya. Jadi ini Alanaka sama Nexlon nya langsung udah selesai nikah aja yah. Sekali lagi maafin author.

Rumah yang sebenarnya adalah Mansion,tapi bagaikan bak berkedok istana ala-ala bangsawan mewah serta elegan menjadi pemandangan pertama bagi Alanaka saat keluar dari mobil,apalagi beberapa pelayanan yang berjejer menyambut kedatangan mereka membuat suasana semakin mendukung.Sudah beberapa tahun tidak keluar rumah waktunya hanya dibiarkan untuk dikurung di rumah menjadikan Alanaka bagaikan orang bodoh yang tidak mengetahui dunia luar. Katakan saja lah dia norakkkk karena pada kenyataannya memang seperti itu.

"Selamat datang Tuan Muda dan Nyonya Muda"sambutan penuh penghormatan membuat siapa saja yang mendengar merasa bangga. Para pelayan yang berjejer mengucapkan salam padahal Tuan mudanya serta Nyonya muda baru mereka.

Tidak ada sapaan kembali dari Tuan Muda mereka, kecuali Nyonya Muda atau Alanaka yang hanya tersenyum sopan sambil menundukan kepala. Untuk Tuan Muda mereka yang hanya diam saja itu merupakan hal yang sudah biasa bagi mereka,karena pada nyatanya Tuan Muda mereka ini adalah sosok dingin datar. Ketika melihat Alanaka yang membalas sapaan mereka dengan tersenyum sopan sungguh berapa terkejutnya mereka. Karena dari awal mereka berfikir Nyonya Muda mereka ini adalah orang yang sombong dan angkuh.

Bagaikan anak ayam yang selalu mengikuti induknya kemana pun pergi. Saat ini begitulah yang sedang terjadi pada Alanaka yang dengan patuh mengikuti langkah seorang laki-laki yang sudah menjadi suaminya, sungguh sebenarnya saat ini dia ingin sekali bertanya-tanya tentang semua yang terjadi ini. Tapi apa boleh buat, yang ada dia bagaikan anak itik yang mengikuti induknya.

"Bibi antarkan dia kegudang dalam Mansion ini... "

"... Biarkan dia tidur di sana!! " kalimat itu sungguh penuh perintah yang tanpa bisa ditolak. Bahkan suaranya yang terdengar penuh intimidasi semakin memperkeruh keadaan untuk tidak ditolak. Memang yah si Nexlon ini sepala ngomong langsung memerintah.

"Baik... Tuan"bagi sang Kepala pelayan ini menurut adalah jalan yang aman pada sang predator ini.

Nexlon adalah orang yang kejam yang sama sekali tidak mementingkan istrinya yang dari tadi mengikutinya dengan binggung. Bahkan yang lebih kejamnya dia sama sekali belum berbicara dengan istrinya ini.

"Dan yah biarkan dia membersihkan gudang itu sendiri, tanpa ada pengecualian"Setelah mengatakan itu Nexlon betul-betul berlalu dari sana.

"Nyonya anda ikut saya" Alanaka yang mengikuti langkah kaki suaminya tiba-tiba terhenti setelah pelayan di belakangnya berkata.

"Mohon ikut saya Nyonya, mari kita sama-sama memilih jalan yang aman"sebenarnya Alanaka binggung dengan apa dan maksud tujuan dari pelayan di depannya ini, tapi mungkin mengikuti sang pelayan ini adalah jalan yang bagus daripada mengikuti suami dinginnya.

Melangkah menyusuri ruangan-ruangan yang di hiasi barang-barang mewah,semakin membuat Alanaka terpana dengan mulut terbuka penuh kekaguman, sedangkan pelayan yang melihatnya hanya memaklumi karena dia tidak bisa memungkiri bahwa Mansion Tuan Muda nya ini sangat-sangat indah. Langkah kaki mereka terhenti saat telah sampai di halaman belakang tepat di depan sebuah ruangan yang sering disebut gudang.

Ceklek

"uhuk, uhuk, uhuk.... " pintu terbuka, debu-debu yang menumpuk berkeliaran, dengan udara yang beranjak keluar dari ruangan itu. Alanaka dan pelayan itu terbatuk-terbatuk karena dengan lancang nya debu-debu itu memasuki tenggorokan mereka.

"uhuk... Nyonya. Tuan menyuruh anda untuk tinggal di raungan ini, tapi terlebih dahulu Nyonya Muda harus membersihkannya... "

Menjedah perkataannya sebentar untuk menghela napas sejenak, dengan merasa bersalah pelayan itu berkata "...Maafkan saya Nyonya, Tuan menyuruh anda untuk memberikannya sendiri".

Ternyata ada yang lebih kejam lagi daripada Nexlon yang sama sekali belum berbicara dengan istrinya. Membiarkan istrinya tidur di gudang dan membersihkannya sendiri tanpa boleh di bantu orang lain, itulah lebih kejam.

Sebenarnya Alanaka sudah mengetahui itu, karena dengan terang-terangan suaminya berkata tepat di depannya, awalnya dia berharap itu hanya candaan suaminya saja . Namun sekeras apa hatinya menyangkal itu tetaplah kenyataannya.

"Sekali lagi maafkan saya Nyonya"

"Tidak usah minta maaf bi, ini semua tidak salah bibi"

"Bibi, bolehkah Naka membersihkan diri terlebih dahulu, saat ini Naka gak nyaman karena masih memakai pakaian pernikahan"yah memang Alanaka saat ini masih memakai pakaian pernikahan.Jika kalian berpikir akan ada resepsi,maka jawabnya adalah TIDAK!!!. Biasanya seorang menantu akan menginap beberapa hari di rumah mertuanya . Namun suaminya adalah orang yang aneh, karena tiba-tiba dia menyuruh asistennya untuk mengarahkan Alanaka ke mobilnya yang akan membawa mereka pergi, tanpa membiarkan Alanaka ijin terlebih dahulu kepada keluarganya dan keluarga suaminya. Tidak hanya aneh tapi kejam juga.

"Maaf Nyonya, sepertinya Tuan tidak mengijinkan"

... :...

...TO BE CONTINUE ...

...----------------...

⚠banyak typo bertebaran, akan di revisi jika cerita sudah tamat.

**Entah kenapa pada hari ini Author ada bikin quotes nya hehehe. Semoga kalian suka sama quotes nya.

Jangan lupa:

LIKE

KOMEN

SHARE

JADIKAN FAVORIT

SETIA NUNGGU AUTHOR UP

SEE YOU NEXT TIME :)

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!