NovelToon NovelToon

Suami Yang Dapat Karmanya

Gue Ada Meeting

Lintang adalah wanita yang menjadi CEO di perusahaan dia merupakan anak dari pasangan suami istri yang bernama Gemilang dan Cahaya dia merupakan pacar dari seorang CEO juga yang bernama Bagas yang merupakan anak dari pasangan suami istri yang bernama Rachel dan Farel saat ini Lintang sedang berselancar dengan laptop yang ada di hadapannya

"Banyak banget pekerjaan gue jadi kayaknya nanti siang ngga bisa buat pacaran sama Bagas atau hanya sekedar mengunjungi Bagas ke perusahaan Bagas soalnya nanti gue ada meeting dengan client gue walaupun meeting bisa di buatkan jadwal lagi tapi gue ngga mau membuat kecewa rekan bisnis gue maafkan gue Bagas walaupun gue cinta sama lo tapi gue itu menjadi CEO dan gue sangat sibuk banget gue harap lo mau memahami gue" gumam Lintang sambil menatap layar laptopnya yang masih menyala di depannya

Gemilang dan Cahaya sedang duduk santai di ruang makan sebenarnya mereka berdua sedang sibuk mempersiapkan diri untuk sarapan bareng karena sekarang sudah hampir pukul setengah delapan dan waktunya untuk sarapan Cahaya sedang membuat roti sandwich buat sarapan dirinya karena Cahaya ingin makan sandwich di pagi hari walaupun banyak makanan yang tertata rapi di atas meja makan sementara Gemilang sedang memegang benda pipih di tangannya

"Pah Lintang kemarin bilang ke mama kalau katanya orang tua Bagas bakalan melamar Lintang" ucap Cahaya memulai percakapan dan memulai memecahkan keheningan di antara mereka berdua sementara Bagas yang sibuk membalas pesan chat whatsapp dari asisten pribadinya langsung menoleh ke sumber suara yang sedang duduk manis melebihi manisnya madu yaitu Cahaya

"Koq Lintang ngga cerita ke papa kalau orang tua Bagas mau melamar ?" tanya Gemilang menatap lekat wajah istrinya sedangkan Cahaya tersenyum lebar

"Lintang mungkin ngga sempat bilang ke papa soalnya papa kan sibuk semalam saja papa baru pulang sekitar pukul sebelas malam" jelas Cahaya sambil menatap wajah Gemilang sekilas lalu memulai aksinya yaitu memakan sandwich yang baru di buatnya tadi sementara Gemilang hanya mengangguk anggukan kepala tanda paham dengan penjelasan Cahaya mungkin kalau semut dan tikus yang menjelaskan ke Gemilang cuma bikin pusing Gemilang karena bahasa semut dan tikus yang tidak bisa di artikan

"Tapi Lintang harusnya bilang juga ke papa dong jangan ke mama yang menanam benih di rahim mama itu juga papa jadi papa ikut andil dalam pembuatan Lintang" oceh Gemilang sambil meletakkan handphone miliknya ke saku celananya sedangkan kedua mata Cahaya langsung melotot mendengar perkataan Gemilang

"Lintang juga semalem katanya mau bilang ke papa pas acara sarapan tapi karena mama ngga sabar makanya mama cerita ke papa tentang rencana orang tua Bagas yang akan melamar Lintang" ketus Cahaya sambil menatap nyalang ke Gemilang sedangkan Gemilang yang mendengar perkataan ketus dari istrinya matanya langsung menatap ke arah Cahaya yang sedang menatapnya dengan tatapan membunuh seakan akan bisa menelan hidup hidup Gemilang membuat Gemilang ketar ketir bahkan rasanya Gemilang tersedak air liurnya sendiri istilah gaulnya air liurnya terasa menyangkut di tenggorokan bukan Gemilang yang menyangkut di pohon soalnya Gemilang tidak sedang naik pohon

"Kirain Lintang ngga bakalan memberi tahu kalau orang tua Bagas mau melamar karena dia ngga menganggap papa" jawab Gemilang dengan wajah di sertai drama sementara Cahaya mencebikkan bibirnya

"Lintang bakalan beri tahu papa saat sarapan tapi mama bilang ke papa terlebih dahulu supaya kalau papa dapat kabar langsung dari Lintang papa ngga syok dan kaget sehingga papa ngga jantungan mendadak" jelas Cahaya menjelaskan maksud dan tujuan dirinya menceritakan tujuannya menceritakan lebih dahulu tentang orang tua Bagas yang akan melamar Lintang

"Mama perhatian banget ke papa tenang mah papa ngga bakalan kaget dan syok serta papa ngga bakalan jantungan mendadak gara gara mendengar kabar bahagia bahwa Lintang akan di lamar oleh orang tua Bagas" cerocos Gemilang menatap wajah Cahaya yang sedang menyantap sandwich yang di buat sementara Cahaya mengulum senyum tipis karena Gemilang tidak keberatan Lintang akan di lamar oleh orang tua Bagas

"Lintang belum turun pah ?" tanya Cahaya menatap wajah Gemilang yang sedang membelai rambut milik Cahaya

"Belum mah" jawab singkat Gemilang lalu mencium pipi Cahaya sementara Cahaya menatap ke atas untuk melihat apakah ada tanda Lintang akan turun dari kamar bukan dari pohon soalnya Lintang anaknya tidak bisa memanjat pohon atau Lintang yang baru turun dari memanjat kelapa ? memangnya kelapa bisa di panjat kata yang benar adalah memanjat pohon kelapa

Farel sedang menyalakan laptop di ruangan makan dirinya sedang tersenyum lebar entah kenapa dari tadi dirinya sibuk menebarkan senyum lebar dan tak henti hentinya menerbitkan senyuman lebar di wajah tampannya entah apa yang di pikirkan apa Farel semalam mendapatkan jatah ranjang dari istrinya dengan durasi lebih lama dari biasanya ? atau Farel mendapatkan jatah ranjang dari istrinya selama satu bulan non stop pokoknya itu semua hanya Farel yang tahu dirinya sekarang hanya melamun sambil menatap ke arah layar laptopnya yang menyala

"Aku sangat senang dan bahagia kalau anak aku Bagas menyuruh aku dan istri aku untuk melamar Lintang sang kekasih semoga saja Bagas cepat menikah sama Lintang lebih baik aku bilang sama Bagas bahwa setelah acara lamaran lanjut ke rencana pernikahan aku harus nasehati Bagas supaya ngga bikin kecewa sama Lintang dan orang tua Lintang kasihan kalau Lintang dan orang tua Lintang menunggu Bagas menikahi Lintang" gumam Farel sambil menatap ke arah layar laptopnya entah ada apa di layar laptopnya apa ada gajah yang bisa terbang ? memangnya gajah bisa terbang atau ada sapi yang bisa bertelur memangnya sapi bisa bertelur ?

Rachel sedang sibuk mengolah makanan di dapur dirinya juga sedang sibuk tersenyum lebar entah kenapa orang tua Bagas menjadi murah senyum dan mengumbar senyum lebar apa karena baru di belikan baterai memangnya mainan robot robotan yang harus pakai baterai dan kalau baru di belikan baterai langsung bisa jalan lagi atau Rachel habis mendapatkan tambahan uang belanja dari suaminya hanya dirinya yang tahu

"Aku sangat senang kalau Bagas menyuruh aku dan suami aku untuk melamar Lintang soalnya aku sebenarnya sudah ingin Lintang menjadi istrinya Bagas dari dahulu tapi kenapa Bagas dari dulu belum meminta aku dan suami aku melamarkan ke orang tua Lintang tapi ngga masalah yang penting Bagas dan Lintang akan bertunangan dua hari lagi aku jadi ngga sabar pengin cepat cepat acara pertunangan Bagas dan Lintang" batin Rachel sambil memasak makanan untuk di hidangkan kepada suami dan anak semata wayangnya

Bagas sedang memakai dasi yang akan di gunakan ke perusahaan miliknya dirinya sudah menyisir rambut mengunakan sisir bukan mengunakan cangkul dan dirinya bahkan juga sudah memasangkan sepatu di kedua kakinya dirinya sudah memakai celana panjang yang akan di gunakan ke perusahaan dirinya sudah memakai kemeja dengan warna yang menjadi favorit Bagas tak lupa juga Bagas sudah menyemprotkan parfum ke seluruh badan Bagas bukan sepatu miliknya Bagas

"Gue seneng banget soalnya sebentar lagi gue akan bertunangan sama Lintang sudah lama banget gue menantikan dimana haru pertunangan gue sama Lintang memang Lintang orang yang terbaik buat gue walau Lintang setiap di ajak hubungan intim sama gue Lintang selalu menolak karena gue belum resmi menjadi suami tapi gue cinta sama Lintang padahal gue pengin banget hubungan intim sama Lintang sebelum menikah tapi ngga masalah yang penting aku sama Lintang sebentar lagi akan berganti status menjadi tunangannya Lintang mungkin dengan status gue yang menjadi tunangannya Lintang bakalan mau kalau gue ajak hubungan intim" kata Bagas sambil memasangkan dasi setalah itu dirinya berjalan menuju ke meja untuk mengambil tas yang akan di bawa ke perusahaan tak lupa juga Bagas membawa laptop yang berada di sebelah tas kantor miliknya

Tuhan Bisa Murka Sama Kamu

Lintang berniat menuju ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya dia juga tak lupa membawa handuk sehingga setelah dirinya membawa handuk di tangannya Lintang langsung bergegas ke kamar mandi sambil tersenyum lebar karena pacarnya dan orang tua pacarnya akan melamar dirinya sehingga dirinya seperti terbang di atas karpet maksudnya terbang di atas awan supaya lebih bahagia dan menyenangkan

"Gue senang banget soalnya orang tua Bagas akan melamar gue jadi ngga sabar pengin tunangan sama Bagas gue sudah lama menunggu saat saat dimana orang tua Bagas akan melamar gue ke orang tua gue tapi gue jamin orang tua gue juga bakalan setuju kalau gue tunangan sama Bagas soalnya dari dulu juga orang tua gue sudah pengin gue bertunangan sama Bagas lebih baik gue beri kabar ke papa setelah siap siap buat ke kantor dan saat sarapan bareng saja nanti" monolog Lintang sambil berjalan ke arah kamar mandi setelah sampai di dekat kamar mandi tangan Lintang langsung membuka kamar mandi yang ada di kamarnya setelah dirinya masuk ke kamar mandi Lintang langsung menutup kamar mandi

Cahaya yang menunggu Lintang beberapa puluh jam lama banget maksudnya Cahaya menunggu Lintang beberapa puluh menit namun belum melihat tanda tanda Lintang akan turun membuat Cahaya beringsut berdiri saat dirinya akan berjalan di atas air maksudnya di atas lantai ruang makan Gemilang bertanya ke Cahaya

"Mama mau kemana ?" tanya Gemilang kepada Cahaya sementara Cahaya menatap ke arah Gemilang lalu menjawab

"Mama mau menyusul Lintang pah dari tadi dia belum turun ke sini" jawab Cahaya sejujur jujurnya sedangkan Gemilang yang akan menyuapkan sendok makanan ke mulutnya langsung meletakkan lagi sendok makanan ke piring

"Mama ngga usah menyusul Lintang paling sebentar lagi juga dia turun ke sini" sahut Gemilang lalu mengambil sendok makanan yang hampir di makan oleh Gemilang lebih tepatnya makanan di sendok yang hampir di makan oleh Gemilang dengan cepat di masukkan ke dalam mulutnya bukan ke dalam telinganya sementara Cahaya menatap tajam ke Gemilang

"Pokoknya mama mau menyusul Lintang ke kamarnya pah terserah mau di izinkan atau ngga yang penting mama sudah minta izin" ketus Cahaya lalu melengos pergi berjalan ke arah tangga untuk menaiki anak tangga bukan anak tikus supaya Cahaya bisa sampai ke kamar Lintang sedangkan Gemilang yang sedang mengunyah makanan hampir saja tersedak air liurnya maksudnya tersedak makanannya

"Papa izinkan mama ke kamar Lintang sekarang mah tapi kalau malam tidurnya sama papa jangan sama Lintang soalnya papa lebih membutuhkan mama kalau Lintang pasti membutuhkan Bagas" teriak Gemilang dari lantai bawah sedangkan Cahaya yang mendengar suara Gemilang mengacuhkan dan tak menjawab apapun tetap melanjutkan langkahnya ke kamar Lintang

Saat Farel masih sibuk dengan layar laptopnya yang menampilkan banyak hal tiba tiba Bagas datang dari atas dan turun ke bawah menuruni anak tangga setelah sampai tanpa permisi Bagas menjatuhkan bokongnya di depan Farel namun tidak di sadari oleh Farel membuat Bagas penasaran lalu meletakan laptop miliknya dan tas yang ada di tangannya ke kursi di samping dirinya duduk dengan sangat hati hati lalu Bagas menghampiri Farel setelah sampai di dekat Farel mata Bagas langsung melihat ke arah layar laptop milik Farel tapi dirinya tidak mau di anggap lancang lebih tepatnya Bagas tidak mau bintitan kalau mengintip sehingga dirinya hanya menatap wajah Farel

"Papa sedang melihat apa ?" tanya Bagas menatap ke arah Farel sementara Farel yang sedang melamun langsung terlonjak kaget dan buru buru menutup layar laptopnya beruntung Farel tidak mengeluarkan jurus kagetnya yaitu menonjok perut Bagas atau yang lebih parahnya lagi Farel mengeluarkan jurus melemparkan laptop yang ada di depannya ke kepala Bagas di jamin Bagas bakalan benjol kepalanya

"Bagas kamu ngagetin papa saja" jawab Farel sambil meletakkan satu tangannya di dadanya sedangkan tangan yang satu sibuk memegang laptop yang baru di tutup olehnya sementara Bagas tersenyum lebar

"Makanya papa jangan melamun pagi pagi memangnya papa ada masalah apa ? apa tadi malam ngga dapat jatah dari mama ?" tanya Bagas menatap sekilas ke Farel lalu kakinya di tuntun ke kursi yang tadi di duduki sementara Farel melototkan kedua matanya

"Bagas papa selalu dapat jatah dari mama termasuk semalam papa sedang melamun memikirkan kamu" jawab Farel apa adanya sedangkan Bagas menautkan kedua alisnya bingung

"Papa beruntung dapat mama walaupun muka papa jelek mama mau menikah sama papa dan mau menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri kenapa memikirkan aku pah aku kan sudah besar dan sudah punya perusahaan sendiri aku juga sudah punya banyak uang tanpa minta ke papa dan mama" jelas Bagas sambil menatap ke Farel sedangkan Farel mengobral senyum ke arah Bagas lalu menjawab

"Iya Bagas papa beruntung mendapatkan mama kamu muka papa itu ganteng masih jelek muka kamu mama mau menikah sama papa karena papa pria paling sempurna di dunia ini dari mana kamu tahu mama menjalankan kewajibannya ? apa kamu mengintip mama sama papa saat sedang bergulat di ranjang ? kamu jangan mengintip soalnya bisa bintitan muka kamu maksudnya mata kamu justru kamu sudah besar papa memikirkan supaya kamu secepatnya menikahi Lintang karena kalian sudah lama pacaran kasihan Lintang menunggu kamu menikahi dirinya apalagi orang tua Lintang pasti sangat mengharapkan kamu menikahi Lintang dari dulu papa harap setelah kamu bertunangan sama Lintang beberapa minggu kemudian kamu menikah sama Lintang iya papa tahu kamu ngga pernah minta uang ke mama dan papa karena kamu punya perusahaan sendiri itu artinya kamu sudah sanggup buat menikahi Lintang karena sudah punya uang banyak" jelas Farel menatap lekat wajah Bagas sementara Bagas nampak berpikir sambil menatap ke laptopnya seperti di layar laptopnya terdapat jawaban dari perintah Farel

"Lebih ganteng muka aku pah makanya Lintang setia sama aku wajah papa jelek beruntung kejelekan muka papa ngga menular ke aku kalau menurut aku papa pria paling jelek sudah ada buktinya aku pah bukti bahwa mama menjalankan kewajibannya kepada papa ngapain aku ngintip mama sama papa bergulat di ranjang mending aku melakukan secara langsung sama Lintang aku sukanya uang dan aku ngga suka mengintip iya pah tapi aku belum siap menikahi Lintang tapi orang tua Lintang ngga pernah menyuruh aku menikahi Lintang dari dulu kenapa cuma beberapa minggu setelah tunangan pah ? kenapa ngga beri jarak beberapa bulan atau beberapa tahun dari pertunangan aku sama Lintang ? secara materi aku sanggup menikahi Lintang dalam waktu dekat tapi aku pengin melihat keseriusan Lintang sama aku dahulu" jelas Bagas sambil tersenyum menyeringai sementara Farel tanpa komando langsung menimpuk kepala Bagas dengan bolpoin yang ada di atas meja membuat Bagas merubah ekspresi wajahnya menjadi tersenyum kecut

"Awww papa apa apain sih main timpuk saja" ucap Bagas dengan nada ketus sementara Farel menatap tajam ke arah Bagas

"Farel kalau kamu merasa ganteng harusnya kamu cepat menikahi Lintang papa malu kalau kamu belum menikahi Lintang karena semua rekan bisnis papa tahu kalau kamu pacaran sama Lintang anak pengusaha sukses juga seperti papa kalau tahu Lintang setia sama kamu sebaiknya kamu jaga kepercayaan Lintang dan jangan buat Lintang sakit hati karena kamu akan dapat karmanya kalau kamu menyakiti orang yang baik dan setia sama kamu iya benar juga kata kamu tapi papa sering minta jatah ke mama kamu bahkan mama sama papa sering main di ranjang kenapa mama cuma melahirkan kamu doang papa sama mama cuma punya anak tunggal makanya kamu cepat menikah sama Lintang supaya kamu bisa bebas main di ranjang sama Lintang kenapa kamu belum siap menikahi Lintang ? mungkin orang tua Lintang ngga enak sama kamu makanya dari dulu ngga pernah minta kamu menikahi Lintang soalnya kamu sudah lama pacaran sama Lintang bahkan semua rekan bisnis papa itu tahu kalau kamu pacaran sama Lintang papa ngga mau di cap sebagai orang tua yang tidak mendidik anaknya karena anaknya di bolehkan berpacaran terlalu lama dengan pacarnya bahkan yang lebih parah mereka akan menuduh papa itu ngga punya uang makanya kamu belum menikahi Lintang jangan kelamaan Bagas kasihan Lintang dia wanita dan butuh kepastian dari kamu sikap dan sifat wanita itu cuma bisa menunggu dan papa yakin Lintang sabar menunggu kamu dari dulu dimana mana itu pria atau lelaki yang di lihat keseriusannya ingat Lintang juga sudah membuktikan keseriusannya sama kamu buktinya mau pacaran sama kamu dalam waktu lama ingat Tuhan bisa murka sama kamu kalau kamu menyakiti hati Lintang duluan yang jelas jelas setia sama kamu dan dia serius mau menikah sama kamu makanya dia mau menunggu kamu dan pacaran sama kamu kalau kamu menyakiti hati Lintang duluan dengan cara tidak mau menikahi Lintang dalam waktu dekat kamu akan dapat karmanya" nasehat Farel panjang kali lebar melebihi panjangnya rel kereta api sementara Bagas hanya diam mendengarkan nasehat dari Farel

Setelah berkutat di dapur selama berpuluh puluh menit Rachel selesai membuat makanan untuk di hidangkan kepada suaminya dan anaknya termasuk dirinya juga setelah mematikan kompor Rachel langsung memasukan ikan gurame bakar yang baru di goreng ke piring yang ada di tangannya setelah ikan gurame bakar tertata rapi di piring Rachel langsung memasukkan piring yang berisi ikan gurame bakar ke nampan yang tergeletak di atas meja yang di dalam nampan itu sudah tersedia beberapa olahan makanan yang di buat seperti sop buntut sapi ayam goreng sambal tomat yang pedas ada juga sayurnya yang sudah matang bukan masih mentah memangnya kambing sapi dan kerbau yang makan makanan sayuran mentah lebih tepatnya makan makanan rumput setelah semua sudah siap Rachel membawa nampan itu ke ruang makan dengan hati hati

"Aku memasak banyak makanan hari ini soalnya aku senang karena aku sebentar lagi bakal punya menantu walaupun Bagas anak aku cuma statusnya baru akan bertunangan tapi aku cukup senang dengarnya sehingga tinggal satu langkah lagi anak aku bakal menikahi Lintang" batin Rachel sambil mengembangkan senyuman lebar di wajah cantiknya

Gue Bakalan Di Lamar

Lintang selesai membersihkan diri lalu Lintang melangkah ke ranjang sambil memakai handuk yang melilit di tubuhnya hingga paha karena tadi Lintang lupa tidak membawa pakaian ganti ke kamar mandi setelah kakinya Lintang sampai di depan almari pakaian tanpa basa basi Lintang langsung membuka almari pakaian untuk mengambil kemeja yang akan di pakai ke kantor sebelum itu Lintang sudah mengambil berbagai perlengkapan yang akan menempel di tubuhnya setelah itu barang barang yang di ambil Lintang satu persatu di pakai di tubuhnya Lintang kini Lintang sudah memakai rok yang dirinya pilih sampai di bawah paha yang menempel di tubuhnya sehingga handuk yang tadinya menempel di tubuhnya kini terlempar ke lantai sebelah ranjang tanpa komando Lintang langsung mengambil kemeja yang akan di pakai setelah ada di tangan Lintang langsung memakai kemeja di tubuhnya sehingga dengan telaten Lintang mengancing seluruh kancing yang ada di kemeja setelah selesai semua Lintang berjalan ke arah tempat sepatu untuk mengambil sepatu bukan untuk mengambil tikus setelah sampai di tempat rak sepatu Lintang langsung memilih sepatu yang akan di gunakan ke kantor miliknya setelah itu Lintang berjalan ke arah ranjangnya setelah sampai di sebelah ranjangnya Lintang langsung menjatuhkan bokongnya ke atas kasur empuk miliknya tanpa di komando Lintang langsung memakaikan sepatu yang ada di tangannya ke kedua kakinya secara bergantian setelah terpakai semua sepatu di kedua kaki jenjangnya Lintang berjalan ke arah meja riasnya sambil mengukir senyum lebar

"Gue pasti makin cantik banget hari karena gue merasa bahagia orang tua Bagas bakalan melamar gue dari dulu gue sudah mengharapakan orang tua Bagas untuk melamar gue dan sekarang Tuhan mengabulkan semua keinginan gue yaitu gue bakalan di lamar oleh orang tua Bagas sebentar lagi gue akan bertunangan sama Bagas dan yang lebih membahagiakan lagi tinggal selangkah lagi gue akan menjadi istri Bagas dan gue menikah sama Bagas" batin Lintang tetap melangkah menuju ke meja riasnya untuk berhias dan mempercantik diri bukan untuk memasak makanan

Gemilang masih diam mematung di ruang makan dirinya tidak menyangka istrinya akan membiarkan dirinya seorang diri di ruang makan hanya di temani semut yang berjalan itu juga kalau ada semut yang lewat karena lantai ruang milik Gemilang sangat licin maksudnya sangat bersih dan kinclong sampai semut juga ngga bakalan bisa hinggap di lantai atau Gemilang hanya di temani tikus yang lewat tapi lantainya Gemilang tidak pernah di lewati oleh tikus apa karena tikusnya takut tertangkap oleh kamera cctv yang ada di rumah Gemilang hanya tikus yang tahu

"Heran aku sama istri aku ngapain nyusul Lintang ke kamar aku yakin juga pasti Lintang bakalan ke sini untuk sarapan apalagi pasti sebentar lagi Lintang berangkat ke perusahaan miliknya tapi aku senang Lintang bakalan di lamar oleh orang tua Bagas karena aku tahu Lintang sangat mencintai Bagas sampai saat Lintang sudah pacaran sama Bagas tetap banyak pria yang mendekati Lintang dan sanggup melamar Lintang dalam waktu dekat tapi Lintang malah tetap memilih bersama dengan Bagas dan memilih menunggu orang tua Bagas melamar Lintang harapan Lintang bakalan di kabulkan oleh Tuhan semoga Lintang juga bisa menikah dalam waktu dekat sama Bagas" kata Gemilang dalam hati sambil menatap ke lantai atas apa dirinya sedang melihat semut yang lewat di atas atau sedang menatap istrinya yang semakin menghilang dari pandangannya

Lintang sudah sampai di sebelah meja riasnya tanpa ragu Lintang menarik kursi untuk duduk di depan cermin besar lalu Lintang menatap wajahnya sekilas setelah itu Lintang mengambil sisir yang terdampar di atas meja lalu menyisir rambutnya yang lurus dan panjang setelah menyisir rambut Lintang meletakkan sisirnya ke meja lalu Lintang mengambil bedak yang tergeletak di atas meja setelah itu Lintang langsung mengoles bedaknya ke wajah cantiknya sehingga membuat wajah cantiknya Lintang makin bersinar seperti sinar lampu di taman dan lebih kerennya lagi seperti sinar rembulan lalu setelah bedaknya menempel di wajah Lintang buru buru Lintang meletakkan bedak itu ke atas meja lalu mengambil lipstik yang berwarna merah menyala yang ada di atas meja setelah itu Lintang memoles lipstik di bibirnya bukan di wajahnya setelah selesai Lintang meletakkan lipstik itu ke meja setelah itu Lintang mengambil blush on lalu Lintang mengaplikasikan blush on ke kedua pipinya secara bergantian setelah itu Lintang meletakkan blush on ke atas meja setelah itu Lintang mengambil eye shadow dan mengoleskan ke atas matanya setelah selesai Lintang meletakkan eye shadow ke meja dan Lintang mengambil pensil alis untuk mempercantik alis yang dia punya walaupun dia juga sudah menggunakan tato alis tapi dirinya kadang suka mengoleskan pensil alis ke alisnya setelah selesai Lintang mengambil bulu mata yang lentik lalu memasang bulu mata itu setelah semua terpasang Lintang menatap ke cermin besar yang ada di depannya sambil menerbitkan senyuman lebar

"Gue mau beri kabar ke papa soal orang tua Bagas yang akan melamar gue supaya papa tahu soalnya tadi malam gue cuma beritahu ke mama doang soalnya papa gue belum pulang ke rumah jadi ngga sabar buat sarapan lebih baik gue ke ruang makan sekarang supaya bisa cepat bicara ke papa gue tentang Bagas dan orang tua Bagas yang akan melamar gue" monolog Lintang sambil tetap menatap dirinya di pantulan cermin besar di depannya

Cahaya sampai di depan kamarnya Lintang lalu tanpa ragu tangannya terulur membuka gagang pintu kamar Lintang setelah terbuka Cahaya menatap ke arah Lintang yang ada di depan meja riasnya lalu tanpa di komando Cahaya berjalan ke arah Lintang mendengar kamar terbuka membuat Lintang menatap ke arah sumber suara ternyata Cahaya sedang berjalan ke arahnya

"Lintang mama kira kamu masih tidur" ucap Cahaya yang sekarang ada di belakang Lintang sementara Lintang menatap Cahaya sambil tersenyum lebar

"Aku sudah dari tadi buka mata mah" jawab Lintang sambil menatap wajah Cahaya sedangkan Cahaya mengulum senyum tipis

"Lintang kamu cantik banget kalau kamu sudah menikah sama Bagas mama jamin Bagas bakalan betah di rumah terus karena melihat wajah cantiknya kamu" jelas Cahaya sambil menatap lekat wajah Lintang sementara Lintang menambahkan volume senyuman lebar di wajah cantiknya

"Mama bisa saja aku cantik seperti ini karena kecantikan mama yang menular di muka aku iya aku harap Bagas bakalan betah di rumah dan bakalan bucin akut ke aku seperti papa yang bucin akut ke mama" jawab Lintang tanpa melunturkan senyuman di wajahnya sedangkan Cahaya mengusap rambut Lintang yang sudah tersusun rapi lebih tepatnya sudah tersisir rapi

"Lintang mama cantik dahulu sekarang mama malah kalah cantik dari kamu amin tapi kalau mama jadi Bagas bakalan betah di rumah melihat kecantikan kamu kalau sampai Bagas ngga betah di rumah berarti mata Bagas katarak ngga bisa melihat wajah kamu yang sangat cantik memangnya di luar Bagas melihat apa paling melihat rumput yang bergoyang atau nyiur yang melambai memangnya bisa di ajak bergoyang dalam satu ranjang kalau kamu bisa di ajak hubungan intim tapi kalau nyiur dan rumput mama jamin ngga bakalan bisa di ajak hubungan intim sama Bagas iya semoga Bagas bucin akutnya melebihi bucin akutnya papa" celetuk Cahaya sambil mengedipkan mata ke Lintang sementara Lintang langsung menampilkan kedua pipi yang merah merona mendengar kata kata vulgar hubungan intim dari mamanya

"Mama juga menurut aku masih cantik makanya papa sampai bucin akut sama mama kenapa jadi bahas Bagas yang betah di rumah oh tumben papa ngga ngikutin jejak kaki mama ? apa papa tidak tahu mama ke sini ? kenapa jadi bahas hubungan intim? amin mah semoga Bagas bucin akut juga ke aku seperti papa bucin akut ke mama lebih baik kita berdua turun ke bawah mah takutnya papa sibuk mencari mama dan ngga sempat makan" ajak Lintang lalu berdiri untuk mengambil tas yang ada di meja riasnya setelah itu tak lupa Lintang membawa dan meletakkan bedak ke dalam tasnya Lintang sementara Cahaya tersenyum lebar melihat tingkah Lintang

"Lintang kamu bisa saja bikin mama senang dari dulu sebelum menikah memang papa kamu bucin akut sama mama apalagi sekarang tadi mama sudah meminta izin ke papa makanya dia ngga ngikutin jejak kaki mama kan kamu sebentar lagi tunangan sama Bagas dan mama yakin kamu sebentar lagi juga akan menikah sama Bagas kalau papa tidak tahu mama ke sini di jamin papa bakalan mencari mama ke segala tempat bahkan ke kolong ranjang terus bahasnya apa dong ? bahasnya anak kamu sama anak Bagas setelah kalian berdua menikah ? mama yakin Bagas juga bakalan bucin akut sama kamu karena kamu wanita yang cantik mama heran sama papa sering banget mencari mama padahal mama juga ngga bakalan hilang ngga bakalan nyasar dan ngga bakalan di culik biarkan saja walaupun papa ngga sempat makan di rumah tapi di kantor papa makan banyak sama saja kenyang dong" jelas Cahaya sambil menatap ke Lintang sementara Lintang langsung menggenggam tangan Cahaya dan berjalan menuju pintu kamarnya sehingga membuat Cahaya ikut menjalankan kakinya menuju ke pintu kamarnya Lintang

"Mama wanita hebat bisa bikin papa bucin akut ke mama pantesan papa ngga ngikutin mama tapi kalau mama kelamaan di sini di jamin papa bakalan nyusul mama ke sini iya mah aku juga sudah pengin menjadi istri Bagas dalam waktu dekat ngga sekalian papa mencari mama di atas genteng kalau cuma di kolong ranjang gampang boleh juga kalau mama bahas anak aku sama anak Bagas pasti bakalan cantik dan ganteng karena aku cantik dan Bagas ganteng amin mah soalnya papa kesepian kalau ngga ada mama bukan takut mama di culik mama nyasar dan mama hilang benar juga mah porsi makan papa melebihi porsi makan kuli panggul ayo mah pasti papa sudah menunggu kita berdua" cerocos Lintang sambil tetap menggenggam tangan Cahaya sementara Cahaya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban setelah sampai di depan pintu Cahaya langsung membuka pintu sehingga Cahaya dan Lintang berjalan keluar dari kamarnya Lintang setelah ada di depan kamarnya Lintang mereka berdua mulai berjalan ke arah ruang makan sambil menuruni anak tangga satu persatu dengan tangan Lintang yang masih menggenggam tangan Cahaya

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!