Yes .... Kamu mau melayani Tamu di Kamar 202 iya ???? " tanya Sisca kepada Yesline saat Mereka berada di dalam Toilet untuk make up.
" Iya Sis. Why ??? " tanya Yesline melihat Sisca dari kaca cermin yang ada didepan Mereka.
" Aku dengar dengar itu Bos Bos kelas kakap Yes yang Booking. Pasti Kamu nanti banyak tip deh. " jawab Sisca
" Amin. Semoga iya Sis .... Soalnya Aku benar benar BU bangat nih... Untuk Pengobatan Mama soalnya donasi yang Aku buka untuk Pengobatan Mama masih dikit belum ada setengah dari total biayanya. " jawab Yesline.
" Semangat iya Yes .... Kamu pasti bisa. Fitghting .... " kata Sisca sambil senyum.
" Fighting .... " balas Yesline.
Yesline Camelia, Gadis cantik genap berusia 22 Tahun dan beberapa hari yang lalu berjalan menyusuri lorong kerlap kerlip menuju temapt Dia bekerja malam ini.
" Room 202."
Sebelum masuk dan masih di depan pintu, Yesline berdoa berharap pekerjaannya hari ini berjalan lancar dan Dia mulai berjalan memasuki room itu.
.
.
.
.
" Wah .... Wah .... Wanita Wanitanya cantik cantik bangat iya malam ini. Tidak pernah salah emang selalu booking ditempat ini. Hai cantik nama Kamu siapa ??? Ucap salah satu Lelaki yang melihat Yesline baru masuk room itu.
" Halo Tuan, Nama Saya Yesline. ' jawabnya sambil tersenyum manis.
" Yesline !!! Nama yang snagat bagus. Kemarilah duduk disini dan temani Aku. Pokoknya malam ini Kamu jadi Wanitaku saja !! ucap Laki Laki itu.
Yesline pun langsung berjalan kearah Laki LAki itu dan mengikuti arahan dan perkataannya serta duduk disebelahnya. Yesline langsung berinisiatif untuk menuangkan minuman ke dalam gelas Laki Laki itu.
Di room 202 ini ada 4 Orang Laki Laki dan 5 Orang Wanita serta pemandu lagu. Hanya saja di room ini Yesline benar benar menjadi primadona, membuat Teman Temannya iri samanya.
Tiba tib aroom pintu room terbuka dan tampak sosok wajah Pria Tampan dan tinggi dengan kaos putih dipadu dengan kemeja panel dan celana jenas berwarna navy sobek.
" Pak Dokter Kita baru sampai nih ... " ucap Clinton salah satu tamu di room itu.
" Kok pake ada Cewek segala sih ???!! " keluh Aldrich merasa risih.
" Selow ajah Brooo .... Callista gak akan tau. " jawab Clinton.
" Loe pilih deh mau Cewek yang mana ?? " tawar Clinton.
" Gila Loe, Gue gak selevel sama Cewek beginian.!! " cibir Aldrich.
Yesline emang sengaja duduk disebelah Clinton dan tidak sengaja mendengar cibiran Aldrich.
" Yaelaaaaa, Cuma buat senang senag ajah Bro ... Loe gak pusing apa, Yang Loe lihat isi tubuh Orang melulu?!! Sekali kali Loe harus meliha isi tubuh Wanita Wanita cantik disini. " rayu Clinton mengedipkan matanya dengan sedikit nakal.
" Gila Loe!!! minum berapa gelas Loe ??? udah langsung mabuk ajah ?? " jawab Al kesal dengan saran Clinton yang sangat tidak masuk akal.
Aldrich melirik Wanita yang disamping Clinton yaitu Yesline, Lirikan Al menjadi perhatian bagi Clinton. Tentu saja membuat Clinton terkekeh, menganggap Sahabatnya ini malu malu kucing.
" Cantik, siapa namamu tadi ??? " tanya Clinton lembut sama Yesline.
" Yesline, Tuan. " jawab Yesline tersenyum lembut.
" Hei?!, jangan panggil Tuan dong, Panggil Mas ajah. " kata Clinton.
Sebenarnya Yesline malas dengan permintaan Clinton yang meminta DIa memanggilnya dengan sebutan Mas, Namun ini adalah pekerjaannya dan Dia harus bisa menyenangkan tamunya malam ini.
" Oke, Mas. " ucap Yesline sambil memamerkan senyumnya masinya ditambah lesung pipinya.
" Nah gitu dong. Sekarang Kamu temani Kawanku saja iya! Sepertinya Dia tertarik sama Kamu. " Kata Clinton.
" Siap Mas. " ucap Yesline.
Yesline berpindah tempat duduk dan mendekati Al, Al melirik ke arah Yesline sambil meneguk minumannya yang sudah dipesan. Al memang tidak minum alkohol, karena profesinya Seorang Dokter yang membuat dirinya benar benar menghargai dan menjaga kesehatannya.
" Cantik juag nih Cewek, Tapi Sayang murahan !!! " gumam Al dalam benaknya.
: Halo Om, Saya Yesline. Nama Om siapa ??? " sapa Yesline sama Al dengan senyum manis karena Dia tidak tahu harus ngomong apa sama Al.
" Ckckck .... Emang Saya Om kamu ???? " ketus Al.
" Jangan galak galak Om ....Hehehehe .... " balas Yesline sedikit merasa canggung dan malas juga.
" Kamu temani yang lain saja, Saya mau sendiri!! '' ucap Al masih dengan ketus dan songong.
" Tapi Saya disuruh buat temani Om. " jawab Yesline.
" Kamu punya teliga gak ???? atau Kamu punya masakah dengan pendengaran Kamu ??? " cibir Al.
Yesline menarik nafasnya dengan kasar.
" Terserah Om saja deh, yang jelas Saya disini mau kerja dan sudah dibayar buat temani Om. " jawab Yesline dengan sedikit kesal.
" Saya buka Om Kamu!!!! Sekali lagi Kamu panggil Saya Om, Saya jahit tuh mulut Kamu!!! " kata Al dengan angkuh dan kesal karena Yesline masih tidak mendengar perkataannya ditambah Dia masih memanggilnya dengan sebutan Om.
" Oke, Mas. Saya akan diam. " jawab Yesline.
" Mimpi apa Gue semalam, bisa dapat pelanggan angkuh dan songong kayak gini!! " gumam Yesline dalam hati sambil meliriknya dengan kesal.
Al melirik kembali ke arah Yesline yang benar benar diam, Dia pun berseringai. Clinton pun kembali memergoki Al yang diam diam melirik kearah Yesline.
Clinton sudah lama kenal sama Al, semenjak Mereka duduk dibangku SMP. Jadi Dia tahu betul bagaiman watak dan gerak gerik Sahabatnya itu. Oleh karena itu Clinton sengaja ingin mengerjai Al, toh selama ini Clinton tahu bahwa selama ini pernikahannya tidak pernah bahagia.
" Eh,Loe kesini Callista gak tau kan ??? " tanya Clinton.
" Mana pernah Dia mau tahu urusan Gue. Ngurus Dirinya saja sudah sangat sibuk bagaimana jiak Dia sibuk dengan urusan Gue ?? " keluh Al.
" Kasihan bangat sih Loe Bro, Punya Istri kayak gak punya Istri. Gue kasih saran mending Loe kawin lagi bro, ahaahaha .... " kata Clinton santai dan sedikit tertawa.
" Gila Loe!!!Gue gak pernah mikir sejauh itu." cetus Al.
" tapi kan Loe juga butuh kasih sayang dan kesenangan Bro, Loe butuh penerus buat Harta Harta Loe nantinya, Gak mungkindong Loe harus nurutin Callista terus menerus untuk tidak punya Anak !. " kata Clinton melihat Sahabatnya itu.
Al terdiam. Dia sedikit memikirkan perkataan Temannya itu yang masuk diakal juga. Tidak mungkin dalam pernikahan itu akan terus berjalan seperti itu, apalagi usinya yang sudah tidak muda lagi dan akan semakin bertamah dari hari ke hari. Tetapi untuk memiliki istri dua atau yang lain rasanya mustahil bagi Al.
" Hei Yes !!! kok Kamu malah diam dan bengng ... " kata Clinton sambil menunjuk gelas yang berada di depan Yesline.
" Saya gak minum alkohol Mas. " jawab Yesline sambil menolaknya.
" Oh bagus dong, ini bukan alkohol kok. Hanya soda ajah. " kata Clinton.
Yesline pun mengambil gelas itu dan mencium aromanya sebelum meminumnya dan setealh yakin bahwa itu bukan alkohol maka Yesline meminumnya.
Al mengerutkan keningnya mendengar Yesline tidak minum alkohol sama sekali.
" Tumben bangat Wanita malam tidak minum alkohol ??? " gumam Al.
Entah kenapa kepala Al sedikit pusing dan tiba tiba menjadi panas. Padahak malam ini sangat dingin dan Dia tidak minum alkohol sama sekali. Al pun pamit sama Clinton dan yang lainnya untuk pulang duluan. Dan tanpa Dia sadari Ponselnya tertinggal di sofa yang Dia duduki.
Clinton pun langsung menyuruh Yesline untuk mengantar ponsel Al itu.
" Saa ya yang antaerin ?? " tanya Yesline sedikit malas apalagi melihat keangkuhan Al.
" Tolong iay Yes, Saya males keluar. Tolong cepat antarin sebelum Dia udah keburu pergi. Kamu langsung keparkiran saja dan pla mobilnya B2202AL. Tolong iya, nanti Saya kasih tips lebih deh buat Kamu." rayu Clinton.
Yesline memang membutuhkan banyak duit untuk saat ini dan tentu tergiur dengan perkataan Clinton. Tanpa ragu Yesline meminta ponsel itu dan berjalan keluar room itu menuju parkiran.
Dalam perjalanan ke parkiran mobil, Yesline pun merasakan tubuhnya merasa panas dan agak sedikit pusinng. Namun karena harus memberikan ponsel milik Al itu, Dia pun menghiraukan rasa pusingnya itu apalgi Dia mengingat bahwa Clinton akan memberinya tip.
Sedangkan Al yang juga mulai resah dan sedikit gusar dan pusing dengan kondisi tubuhnya, biar bagaimanapun Dia tahu akan efek samping semua obat obatan.
" Sial !!!! Clinton ngerjain Gue. " cetus Al sambil memegang kepalanya.
Al berniat ingin menelpon Clinton, namun Dia menyadari bahwa ponselnya ketinggalan setelah Dia merogoh kantongnya. Baru saja Al ingin keluar dari mobilnya dan hendak masuk lagi untuk mengambil ponselnya itu, Dia melihat Yesline sedikit berlari menghampiri mobilnya.
Tok .... Tok .... Tokkk ...
Yesline mengetuk kaca mobil Al, namun Al tak kunjung menurunkan kaca mobilnya.
" Mas, Ponselmu ketinggalan nih .... " kata Yesline kesal karena Al tidak juga menurunkan kaca mobilnya walau Yesline sudah mengetuknya berkali kali.
Karena Yesline memakai pakaian yang sedikit terbuka dan saat Dia mengetuk kaca mobil dan sedikit menunduk, tentu saja sedikit bagian dadanya kelihatan jelas dimata Al.
Sebenarnya Al ingin menahan hawa nafsunya itu, danDia ingin menyalurkan hawa nafsunya itu dikamar mandi saja saat sudah dirumah atau jika Dia beruntung Calissta ada dirumah, Dia akan menyalurkannya sama Istrinya itu.
Namun kali ini sepertinya setan benar benar telah menguasai pikirannya, Dia benar benar tergoda sama tubuh Yesline ditambah dengan pengaruh obat perangsang yang sudah dituang diminumannya Dia oelh Clinton.
Yesline pun toh Wanita malam, Pasti Dia juga sudah biasa melayani Pria Pria lain, tinggal Gue beri tip ajah Dia yang lumayan banyak pasti Dia akan senang dan tidak menolak.
" Mas, kok diam sih ??? " karena Al bukannya mengambil ponselnya dari tangan Yesline tapi malah diam saja.
Yesline yang kesal akhirnya membuka pintu mobil yang belum terkunci. Al sebenarnya masih berpikir dua kali, namun sepertinya kondisi memaksanya. Sedangkan Yesline pun juga sudah terlihat bercucuran keringat, itu terlihat jelas dimata Al. Sehingga Al pun yakin jika Yesline juga dalam pengaruh obat perangsang.
Tanpa pikir panjang, Al langsung menarik Yesline ke arah tubuhnya hingga Yesline terjatuh ke pangkuan Al.
Awalnya Yesline terkejut, namun entah kenapa Dia merasa benar benar haus akan sentuhan. Al pun langsung menarik kursinya ke belakang hingga posisi Mereka benar benar nyaman.
Al langsung mengunci pintu mobilnya secara otomatis. Al pun memulai aksinya dengan ******* bibir Yesline dengan lembut sehingga Yesline pun membalasnya. Sentuhan demi sentuhan membuat kedua insan itu semakinbergairah hingga Mereka benar benar dalam keadaan tanpa sehelai apapun.
Dan saat ini posisi tubuh Al berada di atas tubuh Yesline. Al pun mulai memimpin permainan dan mulai melakukannya untuk Yesline.
Al sangat terkejut dan sangat kaget.
" Dia masih rapet ??? Dia masih Perawan ??? " gumam Al dalam hatinya. Namun gairah sudah tersulut membuat Al sudah tidak ingin berpikir lagi, Dia benar benar menikmatinya dengan Yesline.
Berbeda dengan Callista yang rasanya hanya biasa biasa saja. Mungkin karena saat menikah dengan Al, Callista sudah tidak perawan lagi jadi Dia tidak terlalu menikmati dan tidak merasakan sensasi yang begitu luar biasa saat pertama kali melakukannya.
Berbeda dengan malam ini, walaupun dalam pengeruh obat perangsang, Al benar benar tidka bisa berhenti.
" Arrggghhh .... " Teriak Yesline menggigit bibir bawahnya saat Al melakukan sodokan membuat Yesline mengeluarkan airmatanya.
" Ma, maafin Yesline. " gumamnya dalam hati.
Dirinya benar benar tidak mengerti kenapa Dia tidak bisa menolak sentuhan dari laki Laki di hadapannya saat ini. Padahal selama ini Dia benar benar menjaga kesuciannya. Walau Dia bekerja sebagai Wanita malam, itu tidak masalah baginya selagi Dia masih bisa menjaga dirinya dan kesuciannya itu.
Namun sekarang semua hancur lembur bersama penyesalan yang Yesline raasakan saat ini. Entah takdir yang sengaja mempertemukan dan harus seperti ini kepadanya. Yesline hanya bisa mengikuti permainan yang sudah ditakdirkan untuknya.
Hampir beberapa kali Al mencapai puncaknya. Al sepertinya benar benar tidak ingin berhenti karena selama melakukan itu dengan Callista Dia tidak pernah merasakan nikmat dan gairah yang super seperti ini, Mungkin karena Caliista tidak mau memiliki keturunan.
Kali ini entah setan apa yang merasuki dirinya, Dia ingin membuat Wanita yang berada dihadapannya itu hamil dan mengandung Anaknya Al. Karena Dia mengetahui bahwa Yesline masih suci dan masih benar benar perawan, AL merubah rencananya Dia terpikir oleh perkataan Temannya tadi untuk segera memiliki Anak.
Setelah kelelahan Mereka puntertidur di dalam mobilnya Al, Dua jam sebelumnya saat Clinton keluar dari club itu, Dia melihat mobil Al bergoyang dan tentu saja Clinton tersenyum karena rencananya berhasil.
" Eughhh .... " Yesline menggeliat karena terkena sinar matahari membuat Dia menutupi wajah dan matanya dengan kedua tangannya.
Yesline melirik kearah Al yang sudah mulai membuka matanya juga. Dan pandangan Mereka bertemu hening tanpa suara hingga dering ponsel Al membuyarkan pandangan Mereka.
Al meraih ponselnya yang berdering di atas dasboard mobilnya dan menerima panggilan tersebut. Sedangkan Yesline mulai mengenakan pakaiannya.
" Halo ...?? "
" Dok, Dokter kira kira tiba di RS jam berapa iya ???? Saya hanya mau mengingatkan Poliklinik mau dibuka jam 8.00. " tanya Asisten Al.
" Oh iya 30 menit lagi Saya akan sampai. " jawab Al sambil melihat jam tangannya.
" Baik Dok. " jawabnya sambil menutup panggilan itu.
Al menaruh ponselnya di atas dasboard lagi dan melirik ke arah Yesline yang sudah mengenakan pakaiannya. Al pun turut menggunakan kaosnya sambil memperhatikan Yesline.
Saat ini memang Yesline sedang berusaha menahan tangisnya. Dia ingin bergerak tapi bagian inti miliknya masih terasa sakit. Dia bingung harus melakukan apa, mau berjalan pun rasanya sakit dan sedikit perih.
" Aku akan bertanggung jawab menikahimu !! " kata Al tanpa menoleh ke arah Yesline.
Sementara Yesline memejamkan matanya dan masih tidak percaya apa yang baru saja Laki Laki itu ucapkan.
" Menikah ??? Hal yang tidak pernah Aku bayangkan dalam hidupku. " gumamnya dalam hatinya.
" Tidak perlu. Kamu tidak perlu bertanggung jawab. Anggap saja ini hanya sebuah kecelakaan yang tidak seharusnya terjadi. " jawab Yesline.
" Tidak bisa! Aku yang mengambil keperawananmu dan bagaimana nanti jika Kamu hamil?? " cetus Al.
" Itu Urusanku! "
" Dan akan menjadi urusanku jika Kamu hamil!!! '' sahuta Al dengan tatapan tajam menatap Yesline.
Yesline terdiam dan tidak menjawab perkataan Al. Dia ingin bergegas membuka pintu mobil dan keluar dari sana namun Al langsung menguncinya dengan tombol otomatis sehingga Yesline tidak bisa keluar dan berbuat apa apa.
" Apa maumu ???? " tanya Yesline ketus.
" Aku akan antar Kamu pulang, tunjukkan rumahmu. " jawab Al sambil menyalakan mobilnya.
" Aku bilang tidak perlu !! Aku bisa pulang snediri. " ketus Yesline juga menolaknya.
" Aku tidak yakin Kamu bisa berjalan dengan baik setelah melakukan itu semalam !!! " jawab Al tanpa melirik Yesline dan fokus ke depan dengan menyetir.
" Jangan ungkit hal itu lagi !!!! Ini semua perbuatan Temanmu, Aku akan minta tanggung jawab sama Dia. " bentak Yesline dengan matanya berkaca kaca.
" Hahahaha ..... Seharusnya Kamu minta tanggung jawab sama Saya karena Saya lah yang merusakmu bukan Clinton!! " cetus Al sembari ketawa.
" Tapi karena dia Aku jadi seperti ini. "
" Sudahlah jangan diributkan. Dimana rumahmu ??? Aku akan mengantarmu."
" Antar Aku ke jalan Bali saja. " ketus Yesline sambil membuka kaca mobilnya dan menatap sepanjang jalanan dari mobil itu.
" Hmm .... Baiklah."
Dalam perjalanan ke rumah Yesline, tidak ada obrolan Mereka dan sangat hening. Yesline enggan sekali melirik kearah Al. DIa hanya menatap jalanan dan dalam hatinya Dia hanay berdoa agar Dia tidak hamil. Karena jika Dirinya hamil, Yesline tidak akan bisa lagi mencari uang untuk pengobatan Mamanya karena saat ini benar benar membutuhkan uang banyak untuk operasinya. Apalagi operasi itu dilakukan di luar negeri karena ibunya mengidap penyakit jantung maknya Dia harus benar benar bekerja keras untuk itu.
" Disebelah mana rumahmu ??? " tanya Al membuat Yesline sedikit kaget dari lamunannya.
" Turunkan Aku didepan itu saja, Gang besar yang di depan itu. " tunjuk Yesline.
" Baiklah.'
Al pun menghentikan mobilnya di gang itu, namun Al belum membuka kunci pintu mobilnya. Yesline merasa kesal dan bingung dengan perbuatan Al itu yang tidak menekan kunci otomatis mobilnya itu agar Yesline bisa turun.
" Serahkan ponselmu. " kata Al membuat Yesline mengerutkan keningnya serta melihat Al.
" Mau ngapain ??? Gak mau. " jawab Yesline.
" Sini! Aku gak bakalan mengambil apapun dari Wanita malam sepertimu. " cibir Al membuat Yesline sontak sakit hati dikatakan seperti itu.
" Wanita malam ?? Hei, Yesline. Buata apa Kamu sakit hati hanya karena dikatakan seperti itu, bukankah itu benar ??? Kamu bukan Wanita baik baik dan buat apa Kamu sakit hati untuk perkataan Laki Laki brengsek dan bajungan seperti yang ada didepanmu ini ??? " pikiran itu muncul dibenak Yesline.
" Buakankah Kamu sudah mengambil kesucianku ??? " ketus Yesline menahan amarahnya.
" Aku bukan mengambil secara sepihak. tapi Kita saling menolong. Ingat Kita sama sama dalam pengaruh obat!! " jawab Al membela diri.
Aku tertawa ketus dan sangat membenci Laki Laki sombong disampingku ini.
" Tolong buka pintunya. " kata Yesline tanpa melihatnya.
" Berikan dulu ponselmu. " jawab Al sambil memintanya.
" Hei, Kamu Seorang Dokter kan ??? Apa Kamu lihat AKu membawa tas atau memegang ponsel ???? " bentak Yesline sambil mengepalkan tangannya.
Kedua bola mata AL menatap dan melihat sekitar Yesline dan benar Dia tidak membawa apapun bahkan tidak memegang ponselnya. Bisa jadi tas Yesline masih di club itu.
" Baiklah, Aku akan menemuimu nanti malam di club. " kata Al.
" Aku tidak akan kerja hari ini !!! " ketus Yesline
" Oh iya, Aku lupa. Kamu pasti akan sulit berangkat kerja karena kejadian semalam. " ledek Al sambil tersenyum nakal melihat Yesline.
Terserah mau ngomong apa !!! tolong buka pintunya !!! '' kata Yesline yang ingin benar benar keluar dari sana.
Al terkekeh, entah apa yang membuatnya tersenyum. Padahal selama ini jika Dia berdebat dengan Callista tidak akan pernah mudah lunak hatinya. Al pun menekan tombol otomatis pembuka pintu mobilnya.
Al yang bersikap sombong hanya bisa tersenyum dan memastikan bahwa Yesline tinggal dirumah kecil karena masuk ke gang kecil dengan berjalan pelan pelan karena kejadian semalam yang sangat membuat Al tersenyum.
" Semalam Dia murahan sekali samaku. Tetapi sekaranga sok jual mahal. " gumam Al sambil senyum geleng geleng melihat tubuh Yesline yang berjalan memasuki gang kecil itu. Dan Al pun pergi dan menuju RS.
Al tiba di RS dan langsung disambut dengan Asistesnya. Al masih menggunakan kaos yang dipadukan kemeja kotak kotak panelnya sehingga Dia terlihat lebih mudah dan fresh walau belum mandi sama sekali.
" Dok, Pasien sudah mengantri dari tadi. " kata Asistennya itu.
" Iya sudah langsung buka saja Polikliniknya. Saya akan kesana. " jawab Al dan ingin keruangannya dulu.
" Baik Dok. "
Setelah cuci muka dan merapikan rambutnya dan memakai parfum andalannya dan memakai jas putihnya yang menunjukkan bahwa Dia Seorang Dokter. Al langsung menuju ruang Poliklinik untk menjalankan tugasnya sebagai Seorang Dokter Spesialis Jantung.
Berbeda dengan Al, Tiba di rumah Yesline dikejutkan dengan keadaan Mamanya yang sudah lemas dan jatuh pingsan saat hendak berjalan. Tentu saja mengejutkan Yesline dan membuatnya panik tidak karuan. Dia bingung mau melakukan apa karena saat ini tas dan dompetnya tertinggal di club. Sedangkan untuk ke RS Dia harus membayar dan membawa uang utnuk membayar ongkos dan biaya pengobatan disana.
Yesline yang sudah ketakutan dan panik terpaksa berlari minta tolong ke tetangganya dengan menangis tersedu sedu. Walaupun Yesline tahu akan sangat kecil kemungkinan tetanggatnya itu akan meminjamkan uang untuknya karena Tetangganya sering bangat mengejek dan membicarakan soal pekerjaan Yesline tersebut.
Rasa sakit pada bagian intinya sudah Dia tidak pikirkan lagi walau Dia sedikit sulit untuk berjalan tapi Dia paksakan untuk minta pertolongan sama tetangganya itu.
Rumah Yesline memang agak jauh dari rumah Tetangganya dan sekitar berjarak 100 meter. Dalam perjalanannya ke Ruang Tetangganya itu, Dia bertemu dengan Hans yang mengendarai meobilnya. Dia adalah Kakak kelas Yesline dulu.
" Yes, Kamu kenapa ??? " tanya hans yang melihat Yesline menangis sesunggukan.
" Hans .... Tolong Aku. Hans .... Mamaku pingsan. Aku mau bawa Mama ke RS tapi ponsel dan dompetku tertinggal di club. " jawab Yesline sambil menangis.
" Apa ???? Pingsan ??? Iya sudah ayo Kita bawa ka RS. " jawab Hans yang juga kasihan dan panik melihat dan mendengar ucapan Yesline itu.
Yesline menganggukkan kepalanya sementara airmatanya mengalir deras membasahi Pipinya. Yesline merasa benar benar merasa sudah dititik terendah dan bahkan Dia terkadang menyalahkan dirinya dan Tuhan. Kenapa semua harus terjadi sama Dia secara bersamaan seperti ini. Hanya itu yang ada didalam pikirannya saat ini. Dia menyalahkan Tuhan untuk semua ini.
Hans dan Yesline membawa dan bergegas untuk ke RS, tiba disana Yesline dan Hans turun dan bergegas meminta bantuan Petugas IGD. Mama Yesline pu langsung ditangani oleh Dokter jaga di IGD itu.
Hans menemani Yesline yang disuruh oelh tim medis menunggu di luar ruangan. Hans melihat Yesline yang menangis tersedu sedu tanpa henti membuat kedua matanya sedikit bengkak. Melihat itu, Hans tersentuh dan tidak tega untuk melihat Yesline seperti itu apaalagi Dia sudah tahu bagaimana kehidupan Yesline Adik kelasnya itu.
Sebenarnya Hans dari dulu memiliki perasaan utnuk Yesline. Namun Dia tidak berani untuk mengungkapkannya. Dia lebih memilih untuk mencintai Yesline secara diam karena Dia tahu bahwa Orang Tuanya tidak akan menyukai Wanita yang berada disampingnya saat itu ditambah lagi Keluarga Hans adalah Keluarga yang terpandang disana.
Ditambah lagi Yesline yang kerjanya di club dan semua warganya di tempat Mereka sudah tahu semnetara Hans Seorang Pengacara yang cukup terkenal di kota Mereka itu.
Hans mendekati Yseline dan menepuk pelan bahunya agar Dia kuat dan sabar.
" Sudah Yes .... Jangan nangis. Kamu harus kuat agar Mama Kamu juga kuat. Dokter sudah menanganinya sekarang dan Mama Kamu akan baik baik saja. Jangan sampai Kamu sakit. "
Yesline terdiam. Tatapannya matanay kosong. Dia benara benar terpukul dan sedih bangat ditambah lagi kesuciannya sudah hilang semalam bersama Laki Laki brengsek. Ditambah Dia harus membayar biaya RS ini, sementara dompetnya masih ada di club.
" Yes ..... Yes .... " panggil Hans berusaha menyadarkan Yesline dari lamunannya.
" Eh , Iya Hans. Kenapa ???? '' jawab Yesline sambil mengusap pipinya.
" Kamu jangan kebanyakan bengong. Untuk Biayanya nanti biar Aku yang urus !!! " jawab Hans.
Yesline menoleh dan menatap dalam kedua mata Hans.
" terima kasih Hans..... Aku janji akan ganti nanti. "
" Jangan pikirkan untuk hal itu. yang penting sekarang Mama Kamu sembuh dan sehat, itu yang terpenting sekarang. " jawab Hans,
" Terima kasih Hans .... " angguk Yesline.
" Sama sama . " jawab Hans sambil mengelus bahunya Yesline.
Tak lama kemudaian, Dokter yang jaga dan menangani Mama Yesline keluar dari ruangan itu.
Yesline langsung berdiri dan menghampiri Dokter itu.
" Dok, Gimana keadaan Mama Saya ?? " tanya Yesline.
" Kamu Anaknya ??? "
" Iya Dok. "
" Mari ikut dengan Saya. " kata Dokter itu.
Yesline langsung mengikuti Dokter itu ke ruangannya. Dia duduk di depan Dokter itu setelah Dokter itu mempersilahkan duduk. Yesline gelisah dan mengelus elus tangannya untuk mengurasi rasa takutnya. Biar bagiaman pun Yesline adalah Gadis biasa, Dai hanya berpura pura tegar dan kuat menghadapi segala masalahnya namun jauh dilubuk hatinya Dia benar benar sangat terpukul dan sangat menderita sekali. Tidak ada Tempat berbagi kisah dan pilunya Dia. Apalagi hari ini Dia benar benar tidak bisa menutupi rasa sakit dan takut pada dirinya setelah semalam kejadian itu bahkan Dia masih merasakan sakit akan hal itu.
Sekarang Dia harus melihat Mamanya yang tidak sadarkan diri. Yesline benar benar belum siap menjadi sebatang kara.
" Mba, sepertinya Mama Kamu harus segera menjalani operasi melihat kondisi jantungnya yang sudah benar benar parah dan sudah komplikasi dan harus segera dilakukan tindakan. " kata Dokter itu menjelaskan.
" Iya Dok, Saya tahu tapi Uang Saya belum cukup untuk membayar biaya operasinya. Bantuan donasi dari yayasan pun masih belum cukup. " jawab yesline sesunggukan.
" Saya harap Kamubisa segera bisa mendapatkan dananya agar pihak RS segera melakukan tindakan operasi dan Mama Kamu saat ini harus dirawat karena beliau harus dibantu dengan alat detak jantung untuk saat ini dan Kamu bisa langsung ke bagian administrasi untuk mengurus segala keperluannya terlebih dulu iya. " kata Dokter itu.
" baik Dok. Terima kasih untuk penjelasannya, Saya permisi dulu iya Dok. Saya mau kebagian administrasi dulu. " jawab yesline sembari pamit lalu pergi meninggalkan ruangan Dokter itu.
Yesline keluar dari ruangan itu dengan sangat lemas karena memikirkan semuanya dan Dia juga masih kesakitan. Dia benar benar pusing harus kemana Dia pergi untuk meminjam atau mencari uang untuk Operasi Mamanya. Yesline menangis dan airmatanya mengalir deras membasahi pipi mulusnya itu.
Hans yang saat itu menunggu Yesline langsung menghampiri Dia kala melihat Yesline keluar dari ruangan Dokter dengan terisak.
" Yes, Gimana kata Dokter ?? " tanyanya yang khawatir juga sama Yesline.
Yesline tidak menjawab pertanyaan hans tapi Dia malah menangis histeris tanpa menghiraukan Orang Orang yang ada disana.
Yesline jongkok dan menutupi wajahnya dengan kedua talapak tangannya yang sudah basah dengan airmatanya.
Hans yang melihat itu langsung mengelus bahunya dengan lembut agar Yesline tenang. Sebenarnya Hans ingin memeluk Yesline namaun Dia sadar diri bahwa hubungannya dengan Yesline belum dekat.
" Sabar iya Yes .... Aku yakin pasti Mama Kamu akan sembuh. " kata Hans menenangkan Yesline.
" M-Maamaku harus segera si operasi Hans, dan tabunganku belum cukup untuk biayanya. Aku harus bagaimana??? Aku ingin Mama sembuh dan Aku tidak mau hisup sebatang kara. " kata Yesline terbata bata sambil menangis.
" Kamu tenang iya. Jangan mikir yang macam macam dulu. Aku tahu Tuhan kasih Kamu jalan untuk biaya operasi Mama Kamu. "
" Aku merasa benar benar tidak ada gunanya lagi Hans, Aku benar benar hancur. Aku seolah dipermainan oleh takdir. "
" Yesline!! Jangan bicara seperti itu. Tuhan tidak akan memberikan ujian diluar kemampuan hambanya. " tegas Hans menatap Yesline yang sudah sangat lemas.
" Benarkah itu ??? Tapi Aku benar benar tidak merasakan hal itu Hans, Aku merasa kebahagiaan itu tidak pernah berpihak kepadaku. " jawab Yesline dengan pasrah dan lemas.
" Kamu adalah Wanita yang sangat kuat Yes. Aku percaya Kamu bisa melewati ini semua. " jawab Hans senyum agar Yesline semangat.
" Aku sudah pasrah Hans, Aku mengikuti alurnya saja. "
" Kamu harus semangat. "
" Hans, Boleh Aku minta tolong satu hal sama Kamu ??? "
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!