NovelToon NovelToon

Mencintai Lelaki Yang Sama(Nikah Paksa)

Bab 1

Raina menatap sahabat sekaligus saudara bagi nya dengan pandangan yang sulit di artikan saat Livia mengatakan jika ia menyukai Kenan Aldino Abrisham yang juga lelaki yang sudah lama ia sukai namun tak ada seorang pun yang tahu tentang perasaan karna ia menyembunyikan nya dengan rapat.

"Aku sangat bahagia sekarang kau tahu kak Kenan akan kembali ke negara ini"ucap Livia dengan mata berbinar senang membuat Raina tersenyum kecut mendengar nya.

"Benarkah?"tanya Raina menatap Livia.

"Hmm,,aku mendengar mama dan papa bicara jika kak Kenan akan kembali dan mungkin akan menggantikan Om Surya di perusahaan"ucap Livia.

"Kau sendiri bagaimana apakah sudah ada lelaki yang membuat mu jatuh cinta?"tanya Livia.

"Belum ada"jawab Raina.

"Ck kau terlalu pemilih di kampus banyak yang menyukai mu kenapa tak ada satu pun yang membuat mu tertarik"ucap Livia.

"Aku belum memikirkan nya"ucap Raina.

"Lagi pula jika jodoh tak akan kemana bukan"tambah Raina dengan cuek nya.

"Terserah mu saja"ucap Livia dengan malas.

"Ayo pulang kita sudah tidak memiliki urusan di sini lagi bukan"ajak Raina di angguki Livia karna saat ini mereka sedang berada di kampus mengurus surat magang yang akan mereka lakukan dua minggu lagi.

Kedua nya berjalan menuju parkiran di mana mobil mereka berada dan masuk ke dalam mobil masing-masing lalu meninggalkan kampus menuju rumah mereka yang berbeda arah.

Raina kau harus kuat hapus rasa cinta mu itu Livia juga menyukai kak Kenan jangan hanya karna lelaki persahabatan kalian jadi taruhan nya,kau bisa melupakan nya masih banyak lelaki di luar sana.batin Raina

Ia menepuk dada nya yang terasa sesak dengan air mata yang menetes di pipi nya terjatuh karna sejak tadi ia menahan tangis saat Livia mengatakan jika menyukai Kenan juga.

"Kau kuat Raina,bukan kah selama ini juga tidak ada yang tahu perasaan mu itu dan selama nya juga seperti itu tidak ada yang tahu"gumam nya menghapus air mata nya karna mobil milik nya sudah masuk ke pekarangan rumah mewah milik keluarga nya.

Tiba di sana Raina keluar dari dalam mobil nya memasang senyum di wajah nya seperti tidak terjadi apapun pada nya.

"Mama"panggil Raina menghampiri mama Maya yang sedang duduk santai sambil menonton televisi.

"Baru pulang Rai"ucap mama Maya menatap putri semata wayang nya tersebut.

"Iya ma"jawab Raina ikut duduk di sebelah mama nya.

"Papa kemana ma"tanya Raina.

"Masih di kantor"ucap mama Maya di angguki Raina.

"Bagaimana dengan surat magang mu apa sudah di berikan pada pihak kampus"tanya mama Maya.

"Sudah ma tinggal masuk saja minggu depan"jawab Raina di angguki mama Maya.

"Oh iya mama dengar dari tante Karin kalau Kenan akan pulang besok lusa mungkin dia akan segera menggantikan posisi Om Surya di perusahaan"ucap mama Maya.

"Mm,,Livia sudah mengatakan nya pada ku ma"ucap Raina di angguki mama Maya.

"Jadi selama kalian akan magang di sana akan bertemu terus dengan Kenan"ucap mama Maya.

"Lalu masalah nya di mana"tanya Raina.

"Tidak ada sih,mama harap kalian tidak akan bertengkar terus jika bertemu seperti beberapa tahun lalu"ucap mama Maya tertawa pelan.

"Ck,,ma dulu kan kami masih kecil juga bukan sekarang sudah dewasa mana mungkin kami akam bertengkar"jawab Raina dengan wajah kesal nya membuat mama Maya tertawa mendengar nya.

"Ya ya mama tahu kalian sudah dewasa"ucap mama Maya mengelus lembut rambut panjang putri nya itu.

Raina tersenyum tipis memeluk mama Maya dengan erat.

"Kata nya sudah dewasa tapi masih manja juga"celetuk mama Maya.

"Haiss mama merusak suasana saja"gerutu Raina melepaskan pelukan nya dan segera berdiri dari duduk nya.

"Mau kemana"tanya mama Maya.

"Ke kamar ma"ucap Raina.

"Gak mau manja-manja dulu"goda mama Maya pada putri nya tersebut.

"Gak tuh"ketus Raina berjalan meninggalkan mama Maya yang tertawa melihat kepergian nya.

.....

Malam hari nya keluarga kecil mereka makan malam dengan hikmat tanpa bersuara sama sekali.

"Masih ada yang harus di urus mengenai magang mu Rai"tanya papa Henri setelah menyelesaikan makan malam nya begitu juga dengan Raina dan mama Maya.

"Semua sudah selesai pa"jawab Raina di angguki papa Henri.

"Papa juga aneh banget sih anak nya malah di suruh ke perusahaan lain pada hal kan keluarga kita juga mempunyai perusahaan"ucap Raina masih protes pada papa Henri yang meminta nya untuk magang di perusahaan Abrisham padahal papa nya juga memiliki perusahaan sendiri.

"Kan papa sudah jelas kan Rai jika di perusahaan mereka semua sudah mengenal mu pasti mereka akan segan dengan mu,jika kau di sana kau akan bekerja serius tanpa ada yang merasa segan terhadap mu"jelas papa Henri.

"Ck sudah Rai bulang juga jika Rai bisa profesional pa"ucap Raina.

"Sudah lah untuk apa masih di bahas lagi semua nya sudah selesai,surat magang mu juga sudah di sana minggu depan kamu akan mulai masuk"ungkap mama Maya menatap suami dan putri nya bergantian.

"Papa juga masih di bahas terus soal ini,papa juga kan tahu dari kak Surya jika surat magang milik Rai sudah di terima di sana"tambah mama Maya membuat Raina dan papa Henri terdiam.

"Ibu negara mulai mengomel Rai ke kamar dulu mau tidur ngantuk"ucap Raina berjalan meninggalkan meja makan lebih dulu.

"Rainaaa"ucap mama Maya menatap sebal pada putri nya itu.

"Kita juga lebih baik istirahat ma"ucap papa Henri.

"Ck ayah dan anak sama saja"gerutu mama Maya juga beranjak dari duduk nya mengikuti papa Henri ke kamar mereka.

Di dalam kamar nya Raina menatap langit-langit kamar dengan pandangan kosong.Entah bagaimana ia akan menghadapi Kenan dan Livia minggu depan di perusahaan tersebut karna Livia juga magang di sana sesuai dengan kesepatakan mereka berdua yang akan satu tempat.

Awal nya Raina memang protes pada papa Henri menyuruh nya magang di sana namun setelah ia pikir kan lagi tak ada salah nya toh perusahaan itu juga di pimpin oleh papa nya Kenan jadi tidak masalah, dan sekarang setelah semua urusan nya selesai tinggal menunggu waktu malah masalah menghampiri nya mulai Livia yang mengatakan menyukai Kenan dan besok lusa Kenan akan kembali ke negara nya bahkan akan memimpin perusahaan entah bagaimana besok ia menghadapi nya.

.

.

.

Hallo kakak semua jangan lupa Vote,like dan komen nya yah.

Bab 2

Seperti yang di katakan oleh orang tua nya jika Kenan akan pulang,malam nanti keluarga nya di undang untuk syukuran kembali nya Kenan ke tanah air.

"Rai cepat sedikit tante Salsa dan Livia sudah di sana"teriak mama Maya di depan pintu kamar Raina.

"Iya ma"jawab Raina segera membuka pintu kamar nya.

"Kenapa lama sekali sih Rai"dengus mama Maya berjalan lebih dulu menuruni tangga.

Raina menggeleng kepala melihat kelakuan sang mama yang tidak sabaran dan mengikuti nya dari belakang dengan memakai baju santai.

Kedua nya masuk ke dalam mobil karna Raina malas menyetir jadi lah mereka pergi dengan sopir keluarga mereka. Kedua nya saling diam satu sama lain hingga akhir nya mereka tiba di butik yang telah di katakan oleh sang mama yang merupakan butik langganan keluarga mereka.

"Raiii"panggil Livia yang sedari tadi menunggu kedatangan Raina.

"Kenapa gak masuk ke dalam lebih dulu"tanya Raina menghampiri Livia.

"Biasa orang tua sedang menggosip di sana aku keluar saja"jawab Livia membuat Raina terkekeh mendengar nya.

"Kalian ini,mama masuk ke dalam dulu kalian juga masuk lah ke dalam dan lihat gaun mana yang akan kalian pakai nanti"ucap mama Maya.

"Iya ma"ucap kedua nya membiarkan mama Maya masuk ke dalam.

"Mereka merepotkan sekali sih kenapa juga harus sesibuk itu padahal yang datang juga udah biasa di lihat bukan artis"celetuk Raina.

"Ck kau ini menyebalkan sekali sih"dengus Livia melihat Raina yang biasa saja dan cuek.

"Ayo masuk ke dalam"ajak Livia menarik tangan Raina masuk ke dalam butik.

"Aku bisa jalan sendiri Liv gak udah di tarik segala seperti anak kecil saja"ucap Raina dengan jengkel karna baik Raina dan mama Maya suka sekali menarik tangan nya.

"Diam lah kalau gak di tarik kaki mu tidak akan jalan"jawab Livia membawa Raina ke sebelah di mana banyak gaun yang terpajang rapi di sana.

"Haiss apakah semua nya hanya gaun pendek saja"tanya Raina menatap gaun-gaun di depan nya yang semua di atas lutut.

"Sebelah sana ada yang panjang coba saja lihat aku mau lihat-lihat ini dulu mana tahu ada yang cocok"jawab Livia menunjuk gaun tak jauh dari nya dengan dagu nya.

Raina mengangguk segera berjalan ke arah yang di tunjuk kan Livia dan memilih gaun yang akan cocok menurut nya, Saat ia sibuk memilih gaun satu persatu hingga ia tidak sadar ada sepasang mata menatap nya dari jauh.

"Kak Kenan"panggil Livia dengan suara sedikit keras membuat Raina mengalih pandangan nya dan menatap ke arah Livia yang berjalan menghampiri Kenan hingga tanpa sadar ia menatap Kenan yang kebetulan masih menatap nya dengan cepat Raina mengalihkan pandangan nya saat Livia sudah berada di depan Kenan.

"Hmm"dehem Kenan mengangguk dan kembali berjalan menghampiri mama nya karna tadi sang mama meminta nya untuk datang ke sana sekaligus menjemput nya.

"Apa kakak juga mau melihat jas"tanya Livia berjalan mengikuti Kenan.

"Ya"jawab Kenan dengan singkat.

"Baik lah kalau begitu aku kembali ke sana dulu kak"ucap Livia di angguki Kenan.

"Raina juga ada di sini kak dia seperti nya masih memilih gaun"tambah Livia.

"Aku melihat nya"ucap Kenan hanya di jawab berohria saja oleh Livia kembali berjalan menuju stand gaun yang belum sempat semua ia lihat.

Raina sendiri kembali fokus pada gaun di depan nya setelah menemukan yang cocok untuk nya ia segera berjalan menuju di mana sang mama berada.

"Ma"panggil Raina pada mama Maya yang masih asyik bercerita.

"Sudah selesai Rai"tanya mama Maya di angguki Raina sambil menunjuk kan gaun di tangan nya.

"Sekalian saja dengan baju formal untuk magang mu sayang biar gak perlu lagi bolak balik membeli nya"ucap mama Maya.

"Besok saja ma"ucap Raina.

"Terserah kau saja"ucap mama Maya.

"Oh iya itu Kenan sudah datang kau mau belum bertemu dengan nya"tambah mama Maya.

"Aku sudah melihat nya ma"jawab Raina.

"Duduk dulu sayang"ucap tante Karin pada Raina karna Raina masih berdiri.

"Iya tante"ucap Raina segera duduk di sofa yang ada di sana.

Baru saja duduk Livia dan Kenan datang menghampiri mereka dari arah yang berbeda dan ikut duduk bergabung dengan para ibu-ibu tersebut.

"Apa mama dan tante sudah mendapatkan baju nya"tanya Livia menatap ketiga wanita paruh baya yang masih terlihat cantik tersebut karna sedari mereka datang ketiga nya sudah sibuk cerita ke sana kemari bukan nya mencari baju.

"Kami sudah lebih dulu memilih nya sayang"ucap mama Salsa mama nya Livia.

"Lebih baik sekarang kita pulang di rumah juga masih ada yang harus di persiapkan"ucap mama Karin mama nya Kenan kepada kedua sahabat nya itu.

"Ahh iya benar,kalau masih di sini sampai sore pun tidak akan terasa jika kita masih bercerita"ucap mama Maya tertawa pelan.

"Bagaimana jas nya Ken"tanya mama Karin menatap putra nya itu.

"Pas ma"jawab Kenan di angguki mama Karin.

"Kenan tambah ganteng saja jadi apapun yang di pakai nya akan terlihat tampan"ucap mama Salsa.

"Benar sekali Kenan semakin terlihat tampan setelah pulang dari luar negeri"ucap mama Maya membenarkan.

"Apa sudah ada calon nya Ken"goda mama Salsa menatap Kenan yang membuat mereka semua menatap penasaran pada Kenan terutama Livia, Namun berbeda dengan Raina yang sejak tadi memainkan ponsel nya namun tetap mendengar percakapan mereka.

Kenan hanya diam dengan wajah datar dan dingin nya tanpa berniat menjawab membuat mereka menghela nafas kasar melihat nya.

"Sudah lah lebih baik kita pulang saja,jangan lupa nanti malam jangan sampai telat"ucap mama Karin berdiri dari duduk nya.

"Baik lah,sampai jumpa nanti malam"ucap mama Maya lalu ketiga nya saling berpelukan bergantian sebagai tanda perpisahan.

Mereka semua pun keluar dari dalam butik setelah membayar belanjaan mereka dan masuk ke dalam mobil masing-masing. Di dalam mobil mama Karin menatap putra nya dengan intens.

"Mama kenapa"tanya Kenan masih fokus menyetir karna merasa di tatap intens oleh wanita yang telah melahirkan nya tersebut.

"Kamu sudah memiliki kekasih atau ada wanita yang kamu sukai Ken"tanya mama Karin penasaran juga karna selama ini ia tidak pernah melihat putra nya dekat dengan wanita mana pun kecuali dengan Livia dan Rania itupun karna anak dari sahabat nya.

Bab 3

Malam hari nya rumah mewah kediaman papa Surya dan mama Karin sudah ramai dengan tamu yang di undang untuk acara tersebut,Kenan berdiri di samping sang papa untuk menyambut para tamu yang datang.

"Semua hampir rekan bisnis kita"ucap papa Surya pada Kenan.

"Hmm"dehem Kenan menanggapi ucapan papa nya.

"Mereka membawa anak gadis mereka untuk datang apa tidak ada satu di antara mereka yang membuat tertarik"tanya papa Surya.

"Tidak"jawab Kenan membuat papa Surya mengendus kesal mendengar nya.

"Ck terserah kau saja lah"ucap papa Surya ketus.

"Selamat atas kedatangan mu kembali Ken"ucap seseorang yang baru datang bersama keluarga nya.

"Terimakasih Om"ucap Kenan.

"Masih sama saja ternyata"ucap orang tersebut tertawa pelan menatap putra sahabat nya itu.

"Masuk Han yang lain juga sudah ada di dalam"ucap papa Surya pada orang yang di panggil Han tersebut yang tak lain adalah papa dari Livia.

"Si Henri sudah datang juga"tanya papa Han.

"Sebentar lagi mungkin"jawab papa Surya.

"Kalian masuk saja ke dalam temui Karin"suruh papa Han pada Istri dan putri nya tersebut.

"Baik lah"ucap mama Salsa masuk ke dalam rumah bersama Livia yang sedari tadi mencuri pandang pada Kenan.

.....

Di rumah lain mama Maya sudah mengomel dari tadi karna menunggu Raina yang begitu lama bersiap hingga sekarang belum juga terlihat keberadaan nya. Tak lama terdengar suara langkah kaki mendekat ke arah mereka membuat kedua nya mengalihkan pandangan mereka ke arah asal suara.

Mama Maya dan papa Henri terdiam menatap putri nya yang terlihat begitu cantik malam ini dengan gaun panjang warna putih tanpa lengan serta rambut yang setengah terikat juga hiasan rambut yang bertengger cantik di kepala nya.

"Kenapa mama dan papa melihat ku seperti itu apa ada yang aneh"tanya Raina merasa risih di tatap seperti itu oleh orang tua nya.

"Putri mama cantik sekali"ucap mama Maya berdecak kagum memandang putri nya.

"Mama benar putri kita sangat cantik"ucap papa Henri.

"Dari dulu juga Rai memang cantik"jawab Raina mengibas kan rambut nya ke belakang lalu berpose layak nya model membuat mama Maya mengendus melihat nya.

"Mama menyesal memuji mu"ketus mama Maya berjalan lebih dulu.

"Ayo cepat kita akan terlambat"sambung mama Maya lagi.

"Kau ini"ucap papa Henri pada Raina sambil terkekeh melihat istri nya yang kesal begitu juga dengan Raina.

"Ayo pa"ucap Raina menggandeng tangan sang papa keluar dari rumah menuju luar di mana mobil mereka sudah berada.

Akhir nya keluarga tersebut segera berangkat menuju kediaman papa Surya. Dua puluh menit mereka akhir nya tiba di sana satu persatu mereka turun dari dalam mobil dan masuk ke dalam.

"Kenapa lama sekali kalian datang"ucap papa Surya menepuk pundak sahabat nya pelan.

"Maklum anak gadis dandan nya lama"ucap papa Henri melirik Raina yang mengendus mendengar nya,sedangkan mereka yang mendengar tertawa pelan kecuali Kenan yang hanya menatap datar ke arah Raina.

"Rai terlihat sangat cantik"ucap papa Surya menatap Raina.

"Terimakasih Om"ucap Raina tersenyum tipis mendengar nya.

"Kami masuk dulu Karin dan Salsa pasti sudah menunggu di dalam"ucap mama Maya di angguki para lelaki tersebut.

Raina dan mama Maya pun masuk ke dalam mencari keberadaan yang lain begitu juga dengan Raina yang mencari keberadaan Livia,mata nya celingak celinguk ke kiri kenan mencari nya.

"Dia itu kemana sih"gerutu Raina pelan tak juga menemukan Livia.

"Siapa"ucap seseorang dari belakang Raina membuat Raina terlonjak kaget mendengar nya secara refleks ia berbalik ke belakang.

"Kak Ken"ucap Raina.

"Hmm"dehem Kenan.

"Siapa"tanya Kenan kembali membuat kening Raina mengerut bingung.

"Siapa apa nya"tanya Raina.

"Ck,,kamu cari siapa"ucap Kenan dingin.

"Ohh kalau bicara yang jelas dong"jawab Raina.

"Aku mencari Livia tapi gak ketemu"sambung nya lagi.

Kenan mengangguk lalu berjalan begitu saja meninggal kan Raina membuat Raina molongo melihat nya.

"Sopan sekali dia"gumam nya pelan.

"Kirain dia tahu setidak nya bantu kek ini main pergi aja"sambung nya lagi menggelang kan kepala nya pelan.

"Kau bicara dengan siapa"tanya Livia baru saja berada di samping Raina.

"Astaga"ucap Raina mengelus dada nya pelan karna terkejut dengan kedatangan Livia yang tiba-tiba.

"Bisa tidak sih jangan mengejutkan ku"tambah Raina dengan kesal,bagaimana tidak kesal sudah dua kali ia terkejut seperti itu tadi Kenan sekarang Livia.

"Hehe, maaf habis nya kamu juga sih bicara gak jelas begitu"ucap Livia dengan cengengesan.

"Ck aku mencari mu tahu dari tadi gak ketemu"jawab Raina ketus.

"Oh aku dari belakang"ucap Livia dengan wajah tanpa dosa nya membuat Raina menghela nafas kasar di buat nya.

"Sudah lah,kita ke sana saja"ucap Raina berjalan menuju para wanita untuk bergabung di sana.

"Kenapa kau lama sekali datang nya"tanya Livia berjalan beriringan dengan Raina.

"Tadi sore aku ketiduran maka nya lama"jawab Raina di angguki mengerti oleh Livia.

Semua nya berkumpul di ruang tamu yang luas di sana,papa Surya memulai acara nya dengan memperkenalkan Kenan lebih dulu pada para tamu yang hadir baru lah acara inti nya di mulai.

"Kenapa banyak gadis-gadis yang datang"tanya Livia berbisik pada Raina.

"Mana aku tahu"jawab Raina berbisik juga sambil mengangkat bahu nya dengan acuh.

"Kalian bisa tenang berdua jangan bisik-bisik begitu"ucap mama Maya dengan mata melotot pada kedua nya dan dengan cepat mereka berdua mengangguk mengiyakan.

Setelah acara inti selesai mereka semua mulai menikmati hidangan yang di sajikan tuan rumah termasuk Livia dan Raina yang sudah menjauh mendekati stand makanan yang berjejer rapi.

"Semua terlihat enak"ucap Livia mengambil piring dan mulai mengisi nya dengan kue-kue begitu juga dengan Raina karna kedua nya termasuk pecinta yang manis-manis.

"Kau benar aku sampai bingung memilih yang mana"jawab Raina.

"Coba in aja semua mumpung banyak pilihan dan gratis"celetuk Livia sambil tertawa pelan.

"Hahaha benar juga tambah makan sepuas nya"jawab Raina sambil terkekeh.

Kini kedua gadis cantik tersebut sedang duduk di kursi sambil memakan kue-kue di piring mereka masing-masing.

"Aku ambil minum dulu sebentar"ucap Livia berdiri dari duduk nya.

"Sekalian ambil juga untuk ku"ucap Raina di angguki Livia berjalan mangambil minuman untuk mereka berdua hingga meninggalkan Raina sendiri di sana masih asyik makan hingga tak sadar ada sepasang mata yang memperhatikan nya dengan pandangan sulit di artikan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!