GADIS DESA KESAYANGAN TUAN MUDA
PART 1
Seorang pria tampan tengah termenung sendirian di kamarnya. Banyak hal yang ia pikirkan saat ini. Saat ini hidupnya terasa tidak nyaman akibat gangguan para gadis yang selalu mengejarnya. Ia sungguh sudah merasa jengah dengan tingkah para gadis yang selalu mendekatinya. Apalagi jika sudah melibatkan kedua orang tuanya. Dia benar-benar tidak suka dengan para gadis pemaksa itu.
Pria tampan itu adalah Reby Maheswara putra tunggal dari pasangan Sabira dan Regan Maheswara. Wajahnya sangat tampan perpaduan dari Sabira yang sangat cantik dan juga Regan yang tampan membuat Reby menjadi pria yang sangat mempesona. Sungguh pahatan yang Maha Kuasa itu terlihat sangat sempurna di mata manusia.
"Reby sayang, " panggil Bira, sang mamah yang masih terlihat sangat cantik di usianya yang sudah terlihat tidak muda lagi namun masih nampak mempesona.
"Ada apa mom,?" Tanya Reby dengan malas
"Oh ya ampun anak Mommy yang paling ganteng, makin di lihat makin ganteng dehh, " ucap Bira sambil mencubit pipi Reby dengan gemas.
"Mom hentikan," ucap Reby, namun Bira malah tertawa saja melihat anaknya kesal.Reby langsung memasang wajah juteknya pada Bira persis sekali seperti Regan. Membuat Bira menyudahi menggoda anaknya yang titisan kanebo kering itu.
"Ada apa Mom,?" Tanya Reby yang melihat Mommy cantiknya diam.
"Ayo sarapan dulu,bukannya pagi ini kamu ada meeting penting," ucap Bira
"Iya Mom, " jawab Reby langsung memeluk Bira dengan sayang begitu pun Bira membalas pelukan anaknya dan mengelus punggung kokoh itu.
"Hei lepaskan istriku !" Ucap Regan yang ternyata sudah ada di depan kamar Reby sambil bertolak pinggang memandang anak tampannya.
Bira yang mendengarnya hanya memutar bola mata malas dan melepaskan pelukannya kepada anaknya. Sikap posesif suaminya ini memang sangat keterlaluan. Dengan anak sendiri saja Regan merasa cemburu, sangat luar biasa suaminya ini.
"Mas suami, Reby ini anak Bira masa peluk aja ga boleh sih," ucap Bira merasa tidak terima. Sedangkan Reby ia mengangkat alisnya melihat ke arah papanya yang cemburu.
"Dia sudah besar, suruh dia mencari pasangan agar ada orang yang bisa ia peluk,"ucap Regan ketus.
"Dasar posesif," gumam Reby
"Aku mendengarmu anak nakal," ucap Regan Reby dan Bira pun tertawa melihat Regan yang memasang wajah kesal.
"Sudah sayang, ayo temani aku, biarkan saja dia mencari pacar agar ia bisa memeluknya dan tidak memelukmu lagi," ucap Regan. Reby berdecak sebal mendengarnya. Ia memang sangat tidak suka dengan pembicaraan yang menyangkut hal itu.
*
*
*
Kini mereka semua sudah berkumpul untuk sarapan. Si cantik Aretha juga sudah ada di sana, seperti biasa gadis itu selalu terlihat cantik. Reby dan Aretha kini ikut bergabung dengan dengan Maheswara grup melanjutkan bisnis dari keluarga Maheswara. Tentu pak Anton merasa sangat bangga, setelah putra-putranya Revan dan Regan yang berhasil memajukan perusahaannya, kini cucu-cucunya pun ikut andil di sana.
Untung saja kecerdasan Aretha menurun dari Revan tidak seperti Yura bundanya yang begitulah, semua orang sudah tahu kapasitas otak Yura itu seperti apa. Hanya separuh saja dari manusia pada umumnya.
"Pagi semuanya, " sapa Reby
"Pagi. " jawab mereka serentak.
Mereka semua pun sarapan dengan tenang, sampai saat mereka sudah selesai Reby tiba-tiba mengutarakan keinginannya.
"Mom, Pah.... " panggil Reby yang lebih suka memanggil Bira dengan sebutan Mommy dan Regan dengan sebutan Papa. Mereka sempat protes karena karena menurut Bira dan Regan panggilan itu tidak nyambung. Namun Reby mendapatkan dukungan dari Aretha yang juga ia memanggil Yura dengan sebutan bunda dan juga Revan dengan sebutan papa.
Kedua anak Regan dan Revan ini memang agak aneh, seperti ibu mereka yang sudah terkenal dengan keabsurdannya.
"Ada apa Reby, ?" Tanya Regan.
"Sebelumnya aku mau minta ijin pada kalian, minggu depan aku mau liburan dulu boleh kan,?" Tanya Reby
"Tentu saja, istirahatkan pikiranmu papa tidak keberatan,"ucap Regan.
"Terima kasih pah," ucap Reby
"Kau mau liburan kemana sayang,? " tanya Bira
"Eehhemmm..... " Regan berdehem keras karena barusan Bira memanggil Reby sayang.
"Dasar si spongebob mah,"gumam Bira
"Reby, Ar juga ikut dong, " ucap Aretha
"Tidak mau, di sana kau pasti hanya akan menggangguku saja, "ucap Reby
"Dasar pelit." Aretha mengerucutkan bibirnya.
"Ar,kamu lupanya minggu depan kan ulang tahunnya Opa Hendra.... "ucap Yura, Aretha pun menepuk keningnya karena melupakan hari ulang tahun Opanya . Papa dari bundanya.
"Iya bunda, Ar lupa " Ucap Aretha.
"Kau mau liburan kemana Reby,? "tanya Revan
"Ke desa aku merindukan Abah dan juga Enin di sana, " ucap Reby. Bira yang mendengarnya terkejut seketika ia jadi merindukan orang tuanya. Bira juga sangat merindukan orang tuanya. Apalagi karena kesibukan suaminya membuat Bira menjadi susah untuk bertemu orang tuanya akhir-akhir ini.
"Mommy jadi mau ikut Reby, " ucap Bira
"Kalau kau ikut lalu aku dengan siapa ?" Ucap Regan merasa keberatan dengan kepergian istrinya.
"Ishhh dasar SpongeBob," ucap Bira mencebikan bibirnya, mereka semua pun tertawa bersama. Semua orang juga tahu bagaimana Regan tidak bisa jauh dari Bira.
*
*
*
Hari yang Reby nantikan pun tiba, pagi ini. ia berniat ingin berangkat ke desa dimana Abah dan Eninnya ada di sana. Sengaja Reby memilih Desa karena Reby sangat suka dengan suasana di sana. Terasa sangat nyaman, sejuk dan juga jauh dari polusi karena udara di sana masih sangat bersih.
Tempatnya yang dekat dengan pegunungan dan juga banyak sekali sawah-sawah yang terhampar luas di sana membuat Reby ingin sekali cepat sampai di sana.
Sudah terbayang dari sekarang kenyamanan yang akan ia rasakan di sana. Meninggalkan hiruk pikuk kesibukannya di kota.
Reby pun berpamitan kepada orangtuanya, dan juga Opa Omanya dan juga yang lainnya.
"Reby hati-hati," ucap Regan
"Iya Pah,"jawab Reby
"Salam buat emak sama abah ya," ucap Bira sambil memeluk anaknya. Namun kemudian ia di tarik oleh Regan dan langsung mendekapnya.
"Peluk aku saja sayang, dia adalah duplikatku jadi sama saja.... " ucap Regan.
"Isshhh... dasar kanebo ! " Ketus Bira.
*
*
*
Reby pun akhirnya berangkat ke desa tempat dimana ibunya di lahirkan. Perjalanan kesana menempuh waktu hampir lima jam. Hari semakin sore saat Reby tiba di desa itu setelah ia beberapa kali berhenti untuk beristirahat.
Namun sepertinya jalan yang biasa di lalui oleh Reby sedang di perbaiki. Dan sayangnya Reby tidak tahu jalan lain, apalagi hari sudah semakin sore saja. Ponselnya juga kehabisan baterai dan lebih sialnya lagi chargernya tidak ia bawa.
"Sial..... " ucap Reby dengan kesal, jalanan sudah mulai sepi karena waktu sudah sore. Namun tidak sengaja Reby melihat seorang gadis memakai motor matic yang akan melintas di depannya. Dengan segera Reby menghentikannya dan hendak meminta tolong paadanya.
Motor itu pun berhenti di depan Reby " Maaf nona boleh saya minta tolong, ?" ucap Reby pada gadis itu. Gadis itu pun membuka helmnya dan menatap takjub pada Reby.
"Masya Alloh gantengnya calon imam"
"Apa !"
***
Assalamualaikum semuanya, mampir lagi di karya baru Mimin 🤗 semoga kalian gak pernah bosen sama karya aku ya 🥰 seperti biasa aku gak bakal bosen buat minta dukungan buat novel aku dengan like komen gift dan juga vote ya 😚😚.
Love you all, salam sayang dari Mimin author yang cantik dan manisnya kebangetan, karena di hidupku penuh dengan gula hingga aura manis selalu terpancar di wajah Mimin 😜
GADIS DESA KESAYANGAN TUAN MUDA 2
PART 2
"Masya Alloh, gantengnya calon imam.... "ucap gadis itu.
"Apa.... " Reby tidak mengerti apa yang di ucapkan oleh gadis itu. Namun gadis itu malah diam karena masih terpesona dengan ketampanan Reby. Membuat Reby berdecak sebal, dan tentu saja decakannya didengar oleh gadis itu dan membuat keterpesonaannya hilang seketika.
"Eh Aa ganteng kenapa....? " tanyanya ketus
"Aku mau minta tolong apa bisa? "tanya Reby
"Bisa, asal minta tolongnya jangan jutek-jutek... "jawab gadis itu. Menyadari gadis di depannya terlihat kesal akhirnya Reby memilih untuk mengalah. Karena ia ingin cepat sampai karena sudah merasa sangat lelas setelah seharian menyetir mobilnya.
"Baiklah aku minta maaf, boleh aku minta tolong padamu Nona? "tanya Reby lagi semoga mood gadis ini berubah.
"Mau minta tolong apa? "tanyanya.
"Saya mau ke desa X tapi jalan yang biasa aku lewati sepertinya sedang di perbaiki jadi aku tidak bisa lewat. Aku juga tidak tahu jalan lainnya, apa kau tahu? " tanya Reby
"Tahu atuh , mau di tunjukin,?" Tawarnya.
"Iya... " gadis itu terlihat senyum-senyum senang
"Semoga gadis ini membawaku ke arah jalan yang benar " gumam Reby namun gumamannya terdengar oleh gadis ini.
"Astagfirullah Rania ini bukan syaiton Aa ganteng yang bakalan membawa umat manusia ke arah jalan yang salah, wajah cantik kaya gini mirip bidadari yang baru turun dari kahyangan malah di samain sama syaiton, neng Rania gak terima "ucapnya sambil memegang dada mendramatisir keadaan.
"Dasar gadis menyebalkan " gumam Reby dalam hati karena takut gumamannya terdengar lagi oleh gadis yang mengaku sebagai bidadari yang turun dari KAHYANGAN ini. Dasar memang...
"Mau di anterin gak?" Tanyanya, Reby diam terlihat berpikir dulu merasa ragu dengan gadis di depannya ini.
"Kalo gak mau neng Rania pergi nihh, tapi neng cuman mau kasih tahu ya kalau malem di sini itu serem suka ada hantu berdaster yang rambutnya panjang yang gak pernah di sisir, terus mukanya putih walau ga pake bedak dan matanya item kaya abis di tonjok preman. Dan hantu itu suka banget nyulik laki-laki ganteng buat di nikahin" ucapnya menakuti Reby
"Astaga detail sekali gadis ini menjelaskan tentang hantu miss K ini, aku jadi takut " gumam Reby, apalagi melihat hari menuju waktu magrib dan juga sekelilingnya jauh dari pemukiman warga dan tempatnya kini hanya di kelilingi oleh banyak pohon-pohon besar menjulang tinggi. Membuat Reby mendadak menjadi merinding.
"Baiklah.... " ucap Reby setuju
"Tapi gak gratisnya, nanti Aa ganteng harus bayar ongkosnya sama Rania " ucap gadis itu.
"Astaga gadis ini juga mata duitan ternyata" gumam Reby dalam hati
"Oke aku akan membayarmu sekarang antar aku dulu... " ucap Reby
"Siap Aa ganteng...." ucap gadis yang bernama Rania itu dengan suara cemprengnya.
Akhirnya mereka pun berjalan beriringan, Reby berada di dalam mobilnya mengikuti gadis itu yang berada di atas motornya menyusuri jalan yang belum pernah Reby lewati.
*
*
*
Setelah melakukan perjalanan selama sekitar dua puluh menit mereka pun sampai di desa X, desa yang Reby tuju. Gadis itu langsung berhenti di depan gapura. Melihatnya turun dari motor Reby pun membuka kaca mobilnya dan memperlihatkan wajah tampan dan kerennya itu.
Rania pun menghampiri Reby dan menengadahkan tangannya. "Mana ongkosnya ini udah nyampe" ucapnya seperti preman yang sedang memalak saja. Reby hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah gadis yang terlihat masih seperti bocah ini.
Reby mengeluarkan beberapa lembar uang berwarna merah dan menyerahkanya kepada Rania. Gadis itu langsung membulatkan matanya terkejut melihat uang yang begitu banyak di berikan kepadanya.
"Astagfirullah, banyak pisan ini teh. Ehh tapi ni uang asli kan bukan uang palsu...?" tanyanya.
"Apa wajahku terlihat meragukan... ?"ucap Reby, sepertinya putra dari ratu ubur-ubur ini merasa tersungging, salah maksudnya tersinggung.
"Ya enggak atuh, keliatannya juga orang kaya Aa mah. Jangan gampang marah atuh ganteng. Nanti gantengnya luntur tertimbun kejutekannya yang hakiki" ucap Rania.
"Ckk dasar bebek cerewet...."gumam Reby
"Ya udah deh...makasih ya, hati-hati di jalan semoga nanti kita bisa ketemu lagi bahkan bisa sampai pelaminan jiaaahh..... Aamiinn"
Duaarrrrr.....
"Aahhkkkhh, astagfirullah....."pekik Rania
Tiba-tiba terdengar bunyi petir menggelegar di sana membuat Nara berjingkat kaget begitu juga dengan Reby.
"Bahkan alam saja tidak setuju kita bertemu lagi," ejek Reby.
"Salah.... itu teh artinya mengaminkan tahu..." Bantah Rania.
"Terserah kau, bebek cerewet semoga kita tidak bertemu lagi... " ucap Reby meninggalkan Rania
"Semoga doanya ga di kabulkan....!!! "teriak Rania
Duaaarrr....
"Astagfirullah....." pekiknya sambil menutup matanya kemudian Rania lari dan naik ke motornya dan segera meninggalkan tempat itu.
*
*
*
Setelah melewati gapura rumah Abah dan Eninnya tidak terlalu jauh dari sana, hanya menempuh waktu sepuluh menit Reby kini sampai di rumah tempat dimana ibunya Sabira di lahirkan dan di besarkan.
Rumah itu masih terlihat bagus, tentu saja karena Regan merenovasinya agar rumah yang di huni mertuanya itu terasa sangat nyaman untuk mereka tempati. Rumah yang terletak di pinggiran desa dengan sawah di sekelilingnya serta pohon-pohon dan juga banyak sekali tanaman sayur-sayuran di sana menambah keindahan tempat ini.
Pantas saja Abah dan Eninnya tidak mau meninggalkan tempat ini, karena tempat ini terasa sangat nyaman dan juga sangat indah. Sangat tentram jauh dari kebisingan kota.
Reby pun keluar dari mobilnya dan melangkahkan kakinya ke rumah be cat putih itu. Lalu kemudian ia mengucapkan salam.
Tak lama setelah itu, keluarlah wanita yang usianya sudah lebih dari setengah abad itu.
"Ya Alloh.. cucu Enin yang ganteng udah nyampe, Abah.... Abah... "panggilnya pada suaminya dengan sangat senang karena kedatangan cucunya.
"Apa atuh Mak.... " Ucap abah yang menghampiri istri yang sangat di cintainya itu hingga di usianya yang sudah lebih dari setengah abad seperti sekarang ini.
"Ini liat si ganteng udah nyampe... " ucapnya, abah pun melirik laki-laki muda yang sangat tampan dan juga gagah. Wajah yang ia rindukan akhir-akhir ini kini ada di depan matanya.
Abah langsung menghampiri Reby dan memeluk cucu kesayangannya itu.
"Aduhh Reby, kamu teh meni makin ganteng pisan ya. Makin mirip sama Abah makin sini teh...." ucap abah tertawa. Emak yang mendengarnya hanya mencebikkan bibirnya dan Reby hanya tertawa mendengar ucapan Abahnya, dan juga interaksi kakek dan Nenek dari pihak ibunya ini sangat lucu di mata Reby.
Melihat mereka berdua Reby sangat bahagia, ia pun ingin segera beristirahat karena merasa sangat lelah , semoga liburannya kali ini menyenangkan.
*
*
*
Like dan komennya jangan lupa ya 😘😘😘
GADIS DESA KESAYANGAN TUAN MUDA
PART 3
Tak terasa waktu cepat berlalu, cahaya bulan yang indah kini telah berganti menjadi cahaya mentari yang hangat. Sinarnya kini memasuki kamar Reby melalui celah-celah kecil di kamar itu. Merasa pagi ini bersemangat Reby pun segera bangun dan membuka jendela kamarnya. Udara segar langsung terasa, pemandangan indah pun terhampar indah di depan matanya. Sawah-sawah yang luas dan tanaman pertanian lainnya yang nampak indah. Orang-orang desa pun sudah mulai melakukan aktifitas paginya dengan pergi ke ke kebun dan ke sawah.
Reby bergegas bangun dan ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah itu ia keluar kamarnya dan di depan sudah ada abah dan eninnya yang sedang menikmati kopi dan singkong rebus kesukaan abahnya.
"Eby udah bangun sini ngopi dulu Enin udah buatin, sok minum dulu mumpung masih anget... " ucap eninnya
"Nihh Reby kopi hitam sama singkong rebus, mantap pokoknya... " Abah tertawa melihat cucunya.
"Sepertinya ini enak...."ucap Reby, Reby pun langsung menikmati secangkir kopi panas sambil melihat pemandangan di sana bersama abahnya karena eninnya pergi memasak untuk sarapan mereka.
"Nanti abah mau panen ubi, kamu mau ikut atau mau jalan-jalan...?" tanya abah
"Aku ikut saja bah, sekalian jalan-jalan " jawab Reby abah pun mengangguk.
"Assalamualaikum Bah.... " ucap seseorang di sana
"Waalaikumsalam.... " jawab Abah dan Reby
"Ehh pak Yudi ada apa pak....?" Tanya abah
"Ini Bah....kemaren sore saya ngecek kebun cabe. Pas saya liat itu udah banyak yang siap panen bah. Malah mah, udah pada jatoh-jatoh sebagian sayang gitu... " ucap pak Yudi
"Kalau sudah siap panen mah di panen aja pak Yudi, sekalian sama bayamnya ya tolong di lihat juga kalau sudah siap sekalian panen terus bawa ke tempat biasa biar di sortir. Kalau buat yang bantu-bantu mah terserah pak Yudi saja ya "ucap abah
"Oh iya siap Bah, nanti saya di bantu sama anak dan istri saya juga sama tetangga di sana pasti bakal pada seneng ini mah. Mereka bakal ada kerjaan" Ucap pak Yudi.
Setelah selesai membicarakan masalah panen dengan pak Yudi, pak Yudi pun pergi meninggalkan abah dan meminta warga yang tidak bekerja untuk membantu panen abah.
Abah memang punya lahan yang ia garap, namun lahan itu ia percayakan pada pak Yudi orang kepercayaannya. Hingga saat waktunya panen orang-orang akan di kerahkan oleh pak Yudi. Masyarakat desa sangat senang jika ada panen seperti ini. Karena para buruh tani akan mendapatkan pekerjaan dan juga hasil panen yang akan abah bagikan sebagian pada orang-orang yang membantunya.
*
*
*
Hari sudah mulai siang tadinya Reby akan ikut abah panen ubi, tetapi karena eninnya sibuk membantu panen cabe dan bayam akhirnya Reby membantu mengatur orang-orang yang membantu panen cabe dan bayam itu di tempat yang sudah di sediakan di dekat rumah. Sebuah bangunan yang khusus si sediakan untuk menampung sayuran dan di sortir di sana.
"Enin duduk manis saja ya biar mereka Reby yang urus " ucap Reby sambil mendudukan eninnya di tempat yang nyaman.
"Eehh Eby, kamu teh kan mau liburan malah jadi bantuin enin... " ucapnya.
"Tidak apa-apa Nin Reby senang kok...."jawabnya.
Sebuah motor matic datang dengan membawa dua karung cabai. Motor itu kendarai oleh seorang gadis kecil, rambutnya di cepol ke atas memakai masker dan menggunakan hoodie berwarna pink dan celana pendek serta menggunakan sepatu.
Penampilannya terlihat modis, tidak seperti orang desa yang lainnya. Namun Reby seperti merasa tidak asing dengan gadis dan motor itu. Reby kemudian menghampiri gadis kecil itu yang terlihat kesusahan saat menurunkan karung yang terisi penuh dengan cabai itu.
"Biar aku saja.... " ucap Reby yang langsung mengambil karung itu darinya. Si gadis juga nampak tidak asing dengan pria itu. Menyadari pria tampan itu adalah pria yang kemarin ia antar, Rania langsung bersemangat dan mendekati Reby.
"Hey Aa ganteng...." panggil Rania dengan suara cemprengnya.
"Ada apa.... " ucap Reby tanpa melihat ke arah Rania.
"Ya ampun, bener kan kalau kita teh jodoh" ucapnya dengan percaya diri. Mendengar itu Reby hanya berdecak sebal saja pada gadis kecil yang selalu menganggapnya calon suami ini.
"Jangan bicara sembarangan, atau aku akan menjitak kepalamu yang tidak ada isinya itu... " ketus Reby.
"Aihh galak banget Aa ganteng sama calon istri. Jangan galak-galak sama Rania mah, nanti Rania bilangin loh sama abah... " ucapnya sambil berjalan mengikuti Reby di belakangnya yang terlihat seperti anak itik karena tubuhnya yang mungil sangat kontras dengan tubuh Reby yang tinggi tegap dan kekar.
"Memangnya Abah itu siapamu? " tanya Reby yang menyimpan karung itu dan kemudian berbalik sambil bertolak pinggang dan memasang wajah malas pada Rania.
"Abah itu yang punya kebun ini, Rania mah udah deket banget sama abah sama Enin juga. Waktu kecil suka di gendong-gendong kaya gini" ucap Rania sambil memperagakan cara menggendong bayi pada Reby.
"Anak bebek ini mencoba berbohong padaku rupanya" gumam Reby dalam hati.
"Lalu....? "tanya Reby dengan masih memasang wajah malasnya pada Rania.
"Nanti Rania bilangin sama Abah, kalau Aa ganteng ini jutek terus galak sama Rania, abah itu sayang banget sama Rania tahu. Emangnya Aa ganteng mau kalau nanti Aa ganteng di pecat sama abah" ucapnya
"Apa....!!! oh astaga bocah ini.... " ucap Reby yang kesal di sangka pegawai di tempat kakeknya sendiri.
"Ayo masih berani galak sama Rania yang cantik jelita... " ucap bocah ini menyebalkan
"Dasar bebek tukang bohong.... " ucap Reby sambil meninggalkan Rania sendiri di sana. Tapi gadis kecil itu tidak terima di sebut pembohong dan mengejar Reby.
"Ehh tunggu dulu.... " ucapnya sambil menarik tangan Reby.
"Apa lagi.... " kesal Reby
"Rania ini bukan pembohong ya, malah mah tadi Rania udah ngobrol kalo Abah bakal bilang sama cucunya buat bantuin Rania nyari kerja... "ucapnya banga.
"Memangnya kau tahu siapa cucunya....? "tanya Reby
"Tahulah..... "
"Bebek kecil ini bohong lagi, jelas-jelas cucu abah ada di depannya tapi dia sendiri tidak tahu. Dia malah sok-sok an akan memecatku dasar.... Tanganku gatal ingin menjewer telinga bocah nakal ini... " gumam Reby dalam hati
"Kalau kau tahu siapa namanya....?" tanya Reby sambil tangannya bersedekap dan tatapannya mengintimidasi Rania
"Namanya Re..... "
"Reby....." panggil Abah
"Nah itu namanya Reby..... eh tunggu.... " ucap Rania yang melihat abah memanggil pria di hadapannya dengan sebutan Reby.
"Kamu Reby?" tanyanya agak panik, Reby hanya mengangkat satu alisnya saja dan menatap pada gadis kecil yang terlihat shock ini.
Astagfirullah, jadi calon suami Rania teh cucunya Abah,?" Tanya Rania.
"Haahhh..."
"Akan ku jadikan kau bebek guling, dasar bocah nakal " gumam Reby.
***
Ya ampun calon mantu Bira ternyata satu spesies 😆😌
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!