NovelToon NovelToon

Supranatural

Aji Duwi Trisna

" aji masuk hari sudah semakin gelap tidak baik di luar. " ucap seorang wanita dari arah dalam rumah. tampak bila di dengar dari suaranya wanita ini masih cukup muda.

" iya bu sebentar........ " ucap seorang anak kecil sekitar usia 5 tahunan dia bernama aji.

setelah mendengar sang ibu aji segera menyelesaikan mainnya, untuk segera memasuki rumah sesuai dengan perintah ibunya.

" bu sedang apa...!!!

perlukah aji bantu. " ucap ajai yang sudah masuk ke dalam rumah.

" tak perlu nak sekarang aji pergi bersihkan tubuh aji setelah itu kita berangkat ke surau. " balas sangat ibu.

" baik bu. " ucap aji tidak membantah.

sudah menjadi kebiasaan laksmi dan aji setiap harinya pergi ke surau kampung. dulu ketika trisna suami dari laksmi dan ayah dari aji masih ada selalu membawa keduanya untuk berjemaah di surau kampung.

tapi semenjak trisna ini tiada laksmi dan aji saja yang ke surau untuk meneruskan ajaran yang selalu dia ajarkan trisna.

malam itu sekitar pukul 7.30 laksmi dan aji baru saja pulang dari surau sebelumnya mereka berdua masih bersama dengan beberapa warga kampung tapi setelah satu persatu warga kampung sudah tiba di rumahnya kini hana laksmi dan aji saja yang menyusuri jalanan kampung. hal ini juga sudah biasa mereka lakukan jadi tidak ada rasa takut atau apapun yang mengganggu ke duanya.

" bu... siapa orang yang ada di halaman rumah itu. apa dia tamu bu. " ucap aji yang melihat ada seseorang sedang berdiri di halaman rumahnya.

laksmi segera melihatnya ke arah halaman dimana aji mengatakan melihat sosok itu di halaman. laksmi sedikit terkejut dengan sosok yang di katakan aji karena sosok itu bukan dari bangsa manusia dia berasal dari bangsa lelembut.

" apa aji melihatnya nak. " tanya laksmi memastikan.

" iya bu aji melihatnya. " balas aji disertai dengan anggukan.

" sudah ibu tidak mengenalnya dan juga ini sudah malam jadi tidak pantas bertamu. aji abaikan saja jangan di lihat kita segera masuk saja ke dalam rumah apa aji mengerti nak. " ucap laksmi pada aji karena bagai mana pun laksmi takut anak satu satunya itu di ganggu oleh sosok lelembut itu. " jika dirinya itu tidak masalah karena sejak lama juga laksmi memiliki kemampuan untuk melihat mahluk tak kasat mata.

" iya aji mengerti bu. " ucap aji patuh.

" sini sayang ibu gendong saja. " ucap laksmi membawa aji ke dalam gendongannya.

laksmi segera melakukan langkah besar agar segera bisa memasuki rumahnya mengabaikan sosok lelembut yang tengah berdiri di halaman rumahnya itu.

" *sampurasun...... " ucap sosok itu ketika melihat laksmi dan aji yang sudah melewatinya.

" rampes....

siapa di sana ada apa datang ke sini. " laksmi membalas sapaan dari mahkluk itu secara batin agar aji tidak mendengarnya.

" aku leluhur dari leluhur leluhur mu yang dulu cah ayu. " balas sosok itu memberi tau siapa dirinya.

" aku datang ke sini karena ada satu keturunanku seorang anak laki laki dia berada dalam gendo mu cah ayu. " lanjut sosok yang mengaku leluhur itu.

" apa yang kamu maksud aji. " tanya laksmi untuk memastikan.

" ya... " balas sosok itu.

" aji masih kecil jadi tolong jangan datang sekarang saya tidak ingin anak saya terlalu peka dengan hal seperti itu. " ucap laksmi.

" ini sudah ketentuan yang tidak bisa di ubah cah ayu jadi aku akan tetap mendampingi cucuku itu. " ucap sosok itu membalas ucapan laksmi.

" apa yang bisa di buktikan jika kamu adalah sosok leluhur ku yang akan mendampingi aji anakku. " ucap laksmi yang tidak akan percaya begitu saja dengan sosok lelembut yang suka menipu.

" apa yang harus ku buktikan padamu cah ayu. walau tidak di buktikan sekalipun aku akan tetap mendampingi turunan ku itu. " ucap sosok yang masih berdiri di halaman rumah.

" syahadat bacalah syahadat dan menyebut nama sang Pencipta alam ini baru aku akan percaya. " ucap laksmi pada sosok yang mengaku leluhur itu. karena syahadat merupakan salah satu yang di benci oleh sosok lelembut yang tidak beriman kepada Allah. SWT.

" apa hanya itu cah ayu..... baiklah.... "ucap sosok itu kemudian mulai membacakan kalimat syahadat dan menyebut nama sang pencipta alam.

" apa begitu sudah cukup cah ayu atau masih ada yang salah. " lanjut sosok itu setelah memenuhi syarat yang di berikan laksmi.

" sudah cukup aku sudah bisa ikhlas jika anakku nanti di dampingi dirimu. lalu bagai mana nanti aji harus memanggil leluhur nantinya. " tanya laksmi.

" eyang cukup panggil eyang saja.

biarlah ini berjalan seperti biasanya nanti setelah usianya sudah 7 tahun aku akan mendatanginya lagi untuk secara langsung berkomunikasi. " ucap leluhur itu.

" ya sudah eyang. " ucap laksmi segera melanjutkan untuk memasuki rumah*.

percakapan itu singkat tidak butuh waktu tang lama karena percakapan itu di lakukan secara gaib jadi tidak ada aturan waktu jika sudah gaib.

" aji ayo sekarang mengaji terlebih dahulu lalu kita belajar setelah itu baru tidur. " ucap laksmi setelah berada di dalam rumah.

" baik bu.... " ucap aji

mengaji, mengaji juga satu kebiasaan yang di tinggalkan triana pada laksmi. karena menurut trisna mengaji itu seperti kita sedang berbicara dengan sang Pencipta. dan sekarang laksmi sedang menurunkan semua kebiasaan trisna pada putranya yaitu aji.

aji duwi trisna seorang anak dari pasangan trisna hendarto dengan duwi laksmi, nama aji di berikan oleh trisna sedangkan dwi trisna di ambil dari nama laksmi dan trisna.

diusia aji yang masih menginjak lima tahun secara tiba tiba mata batinnya terbuka di mana aji bisa melihat mahkluk lain yang tidak pernah bisa di lihat oleh orang biasa pada umumnya.

dan di waktu itu juga sosok pendamping yang datang dari leluhurnya terdahulu datang untuk menjaga aji. di mana sosok ini akan berperan banyak nantinya dalam perjalanan hidup aji yang selalu berdampingan dengan hal hal mistis.

" aji malam ini sudah cukup untuk belajarnya kita sambung lagi esok. lebih baik sekarang kita tidur saja karena ini sudah malam. " ujar laksmi mengakhiri prosesi belajar.

laksmi memang mengajar aji sendiri di rumah karena untuk sekolah sangat jauh butuh transportasi setiap harinya untuk pulang pergi dari rumah ke sekolah. sehingga laksmi yang merupakan lulusan salah satu universitas terbaik di jamannya memilih mengajar aji sendiri. agar aji tidak tertinggal walau aji tidak sekolah dengan anak anak kampung lainnya yang bersekolah.

" iya bu...

tapi apa tidak papa membiarkan orang yang di depan itu terus berdiri. aji takut nanti orang itu masuk ke dalam rumah lalu mencuri atau menyakiti ibu. " ucap aji.

" tak apa aji dia tidak akan masuk kedalam rumah untuk mencuri dia akan di sana saja. jadi aji tidak perlu memikirkan itu, aji tidur saja karena malam sudah semakin larut apa aji mau kesiangan membantu ibu. " jelas laksmi pada aji.

" ya sudah aji tidur. apa ibu juga aka tidur. " aji

" iya nak ibu juga tidur. ayo ibu temani aji tidur. " ucap laksmi pada aji

Warung

pagi harinya masih sekitar pukul 8 pagi saat laksmi masih sibuk di dapur merapikan piring yang baru saja selesai di cuci pintu rumah sudah ada yang mengetuk mengucapkan salam.

took.... took.... took....

" assalamu'alaikum...... " ucap seorang lelaki tua sekitar usia 80 tahunan

" waalaikumsalam.. ya sebentar. " ucap laksmi membalas salam orang yang sedang ada di luar pintu.

" aji bukakan pintu dan minta tamu utuk duduk dahulu. " ucap laksmi pada aji yang membantu laksmi mengelap piring basah.

" iya bu... "

aji segera menuju ke pintu untuk membukakan pintu.

" kakek rupanya silahkan masuk kek ibu masih ada di dapur. " ucap aji sopan kemudian bersalaman.

" anak pintar.....

sudah semakin besar saja rupanya cucu kakek. " ucap orang tua itu yang di sebut kakek oleh aji.

" kakek ayo masuk dulu dan duduk aji aka panggil ibu. " ucap aji.

" ah ya ayo......

sudah temani saja kakek di sini biarkan ibumu menyelesaikan pekerjaan nya dahulu. " ucap si kakek pada aji.

aji pun setuju dan menuruti permintaan kakek itu aji duduk di pangkuan si kakek dan mulai membahas beberapa hal sampai laksmi keluar dari arah dapur.

" eh ada abah guru maaf abah laksmi masih membereskan barang di dapur. " ucap laksmi yang baru saja keluar dari dapur.

" aji ayo turun aji sudah besar kasian kakek nanti berat. " ucap laksmi kembali meminta aji yang sedang di pangku oleh si kakek.

" iya tak apa......

duduk saja biarkan aji duduk di sini kakek kangen sekali dengan aji. " ucap si kakek.

laksmi pun duduk seperti yang di minta oleh abah guru. abah guru ini merupakan guru dari mendiang suaminya trisna. lebih tepatnya guru kebatinan, dulu trisna belajar dan sekaligus membantu abah guru dalam bidang kebatinan.

" apa kabar laksmi, maaf abah baru bisa ke sini sejak kepergian trisna. " ucap abah dengan raut wajah tampak sedih ketika mengingat trisna.

" laksmi baik abah.

lalu bagai mana dengan kabar abah laksmi dengar abah ke kota beberapa hari ini. " balas laksmi menjawab kemudian bertanya.

" syukurlah jika kalian baik baik saja sungguh abah di kota tidak tenang memikirkan keadaan kalian berdua. tapi hari ini abah sudah lebih tenang.

abah juga baik nah ini oleh oleh yang abah bawa dari kota. " ucap abah menyerahkan sebuah bingkisan pada laksmi.

" terimakasih abah, laksmi Terima.... maaf sudah merepotkan abah. " ucap laksmi sopan.

" sudah jangan di pikirkan abah sudah menganggap kalian bagian dari keluarga abah jadi tidak perlu sungkan. " jelas abah.

" iya abah. " jawab laksmi.

mereka terus mengobrol cukup lama laksmi juga menyuguhkan makan pada abah walau ada penolakan tapi pada akhirnya dengan sedikit paksaan abah mau makan. baru setelah makan dan mengobrol sedikit abah kembali ke rumahnya.

sore hari kini laksmi bersama aji sedang pergi ke warung untuk melengkapi kebutuhan dapur yang sudah tidak ada.

" aji ibu mau ke warung. aji mau di rumah atau ikut ibu. " ucap laksmi bertanya.

" aji ikut saja bu. " balas aji.

" ya sudah ayo.... ibu mau jalan sekarang. "

sekitar 5 menit berjalan akhirnya laksmi dan aji tiba di warung terlihat masih ada beberapa ibu ibu yang juga sedang memilih milih untuk di beli.

" eh ada bak laksmi.... " ucap salah satu ibu ibu.

" iya buk. " balas laksmi lembut dan santun.

" ini aji kan...

wah sudah besar rupanya ganteng pula seandainya anak saya perempuan kita mungkin bisa jadi besan. " celetuk ibu yang lainnya.

laksmi hanya memberikan senyuman sedangkan aji sendiri dengan tampang polosnya seperti tidak mengerti apa apa.

" laksmi apa kamu tidak berniat mencari pendamping lagi saya lihat kamu masih muda jadi tidak masalah untuk menikah lagi. "

" iya benar laksmi kamu cantik dan muda saya rasa pemuda kampung juga akan mau dengan kamu. "

" jika bak laksmi tertarik saudara saya ada yang masih belum menikah pekerjaannya juga sudah menetap sehingga penghasilannya sudah pasti jadi bak laksmi tidak perlu khawatir untuk kedepannya. "

" terimakasih buk sudah baik terhadap saya tapi saya masih tidak memikirkan itu saya hanya fokus untuk aji saja. entah saya di takdir memiliki pendamping lagi saya pasrahkan kepada Allah saja buk. " ucap laksmi.

" buk saya beli garam sama gula satu kilo. " lanjut laksmi.

sedangkan ibu ibu itu hanya diam saja setelah mendengar jawaban dari laksmi.

" ini nak laksmi gula sama garamnya totalnya 12.000 . " ucap ibu pemilik warung.

" ini buk uannya. " ucap laksmi menyerahkan uang pecahan 20.000.

" ini kembaliannya nak laksmi terimakasih. " ucap ibu pemilik warung.

" iya terimakasih juga buk.

mari ibu ibu saya duluan. " ucap laksmi

" iya.... iya... iya...... silahkan. " ucap para ibu ibu bergantian menyahuti laksmi.

setelah laksmi pergi para ibu ibu itu kembali membicarakan perihal laksmi yang menolak penawaran dari salah satu ibu ibu itu. mereka juga membahas tentang masa lalu laksmi yang memang bukan asli orang kampung cimanggis.

karena memang benar laksmi merupakan pendatang yang dulu datang ke desa cimanggis karena ada tugas dari tempatnya belajar hingga singkatnya akhirnya bertemu dengan trisna kemudian memutuskan menikah dan tinggal di kampung cimanggis.

di jalan dalam perjalanan pulang laksmi tidak sengaja bertemu dengan mang ujang salah satu warga desa tampak mang ujang sedang terburu buru.

" mau ke mana mang. " tegur laksmi

" eh dek laksmi....

ini saya mau ke rumah abah di minta sama pak kades karena istrinya pak kades tiba tiba saja seperti orang kesakitan yang mengeluhkan sakit di kepala dan perutnya. " jelas mang ujang.

" eh terus kenapa panggil abah kenapa tidak ke dokter saja mang. " tanya laksmi.

" itu dek laksmi pak kades sudah membawa ke dokter tapi di bilang bu kades tidak ada penyakitnya " jelas mang ujang.

" oh seperti itu rupanya ya sudah atu mang mangga cepat kasian bu kades jika terlalu lama. "

" iya dek laksmi. saya permisi ya. " ucap mang ujang.

" iya kang. "

laksmi meneruskan perjalanannya untuk pulang terlebih dahulu baru setelah itu laksmi akan pergi ke rumah pak kades untuk melihat keadaan bu kades.

" ayo aji kita cepat pulang, ibu masih mau menjenguk bu kades. " ucap laksmi

" iya bu...

memangnya bu kades sakit apa bu....

kenapa harus kakek yang di panggil apa kakek juga biasa mengobati orang sakit seperti dokter. " ucap aji dengan polosnya karena begitu penasaran.

laksmi tidak segera menjawab, laksmi masih memilah kata yang tepat untuk di katakan pada aji agar mudah di pahami.

" iya kakek juga bisa mengobati seperti dokter. aji dengar ibu penyakit itu banyak jenis nya ada yang bisa di sembuhkan dengan obat ada pula yang di sembuhkan dengan doa. " ucap laksmi terpotong karena aji sudah menimpalinya.

" itu berarti kakek bisa mengobati orang dengan doa ya bu. " ucap aji.

" benar sekali anak ibu memang pintar. " ucap laksmi.

" lalu kenapa dulu ayah tidak kakek doakan bu. " ucap aji membuat laksmi berhenti dan mematung beberapa detik.

" aji dengarkan ibu. sama seperti dokter kakek juga tidak bisa menyembuhkan segalanya nak. ayah itu sudah di jemput untuk kembali karena Allah sayang pada ayah. nanti entah ibu atau aji akan sama seperti ayah jika Allah sudah ingin kita pulang maka kita akan pulang sayang. dan Allah memiliki caranya sendiri untuk menjemput kita pulang. " jelas laksmi sesederhana mungkin

" seperti ayah ayah di jemput Allah dalam ke adaan sedang beribadah yaitu sholat walau ayah sakit. jadi tugas aji sekarang mendoakan ayah apa aji mengerti nak. " lanjut laksmi menjelaskan.

" iya bu aji mengerti. " ucap aji mulai mencerna apa yang di katakan laksmi. tentu saja aji adalah seorang anak dengan tingkat pemahaman tinggi jadi sedikit di jelaskan aji akan mencernanya dengan cepat.

" anak pintar....

sini peluk ibu nak.. " ucap laksmi sangat bersyukur selain di berikan suami yang sangat baik walau sudah tiada kemudian di berikan seorang anak yang begitu baik juga membuat laksmi bahagia di tengah tengah rasa kehilangan sosok trisna suaminya itu.

Surau

setelah tiba di rumah laksmi hanya meletakkan apa yang sudah di beli di warung. kemudian setelah itu laksmi langsung keluar lagi untuk pergi ke rumah pak kades.

sedangkan di rumah pak kades sudah ada beberapa warga yang datang. suara bu kades yang merintih ke sakitan masih terdengar, para warga juga mulai berdiskusi tentang keadaan dari bu kades.

abah yang juga sudah datang terlihat sedang sibuk membacakan ayat ayat suci dan merapalkan mantra pada tubuh bu kades. desa cimanggis memang masih lestari dengan budaya yang di tinggalkan leluhur seperti halnya mantra yang terdiri dari susunan kalimat bahasa Jawa kuno dan ayat ayat suci al-quran. di beberapa tempat ada juga yang menyebutkan hal itu dengan asmak dan beberapa nama lainnya.

laksmi dan aji baru saja tiba keduanya mencoba menerobos ke bagian depan agar bisa melihat ke adaan bu kades.

" *nduk sedang apa kamu di sini....

jangan terlalu lama ini tidak baik untuk anakmu ini merupakan santet. " ucap sosok wanita tua yang sudah bungkuk tepat di dekat laksmi.

" simbok datang juga. laksmi hanya ingin mengetahui ke adaan bu kades saja bok, lepas itu laksmi akan pulang. " jawab laksmi menggunakan batin.

" ya sudah hati hati, santet ini lumayan tinggi tingkatannya. yang paling aman sekarang menjaga jarak saja duk. embok melihat demit yang di kirim si dukun bukan demit biasa mereka berkemampuan tinggi. " jelas wanita tua yang di panggil embok oleh laksmi

" apa laksmi bisa membantu abah bok. sepertinya abah kewalahan. " ucap laksmi yang melihat abah memang tampak kewalahan karena melawan tiga demit dan krucu-krucunya.

" tidak usah duk.... orang itu mampu walau harus kesulitan jika kamu ke sana juga tidak ada yang akan menjaga anakmu. " jelas wanita tua itu.

" baik lah bok laksmi mengerti. " ucap laksmi*

sedangkan aji yang sedari tadi diam karena melihat di dalam rumah pak kades banyak sosok sosok aneh dengan tubuh tubuh besar dan banyak. mereka seperti sedang bertarung dengan kakeknya itu.

adegan yang aji lihat kakeknya yang sedang membacakan ayat ayat suci itu di serang oleh segerombolan mahkluk mahkluk aneh. tapi anehnya makhluk mahkluk itu terpental sebelum sempat menyentuh kakeknya.

" aji ayo pulang nak hari sudah mau gelap kita harus siap siap untuk ke surau. " ajak laksmi pada aji yang tampak begitu dalam memperhatikan degan pertarungan di dalam rumah pak kades.

" tapi bu bagai mana dengan kakek...

aji melihat kakek sedang... "

" aji ayo ikut ibu sekarang nak. " ucap laksmi memotong ucapan aji karena di sana masih banyak warga.

segera aji patuh mengikuti apa yang di katakan laksmi, laksmi dengan cepat membawa aji pulang dari tempat itu.

di jalan dengan aji yang ada dalam gendongan laksmi mencoba bertanya dengan apa yang di lihatnya tadi.

" bu mereka itu siapa mengapa mereka begitu aneh dan sepertinya sangat marah sekali dengan kakek. " tanya aji yang begitu penasaran.

" mereka itu adalah bangsa jin, mereka lah yang sudah membuat bu kades sakit nak jadi kakek sedang mengusir mereka agar tidak mengganggu bu kades lagi. " jelas laksmi pada aji, karena laksmi tau anak seusia aji ini pasti rasa ingin taunya sangat tinggi jadi apa saja yang baru di lihat dan di dengar pasti akan di pertanyakan.

" lalu bangsa jin ini apa bu. " tanya aji pada laksmi.

laksmi dan aji sudah tiba di rumah laksmi memang sengaja tidak segera menjawab pertanyaan aji sampai tiba di rumah.

" aji Allah itu menciptakan 3 mahluk yang di tugaskan untuk beribadah kepada Nya.

pertama malaikat mereka adalah mahkluk ciptaan Allah yang di ciptakan dari cahaya. nah malaikat ini adalah mahkluk yang taat dan selalu beribadah pada Allah.

kedua jin/setan mereka adalah mahkluk Allah yang di ciptakan dari api yang panas. nah jin/setan ini adalah mahkluk yang tidak taat dan membangkang kepada Allah, mereka tidak mau beribadah kepada Allah, sehingga Allah marah dan menjanjikan neraka pada mereka. itulah mengapa jin/ setan ini suka mengganggu manusia.

ketiga manusia, manusia ini Allah ciptakan dari tanah dan manusia sia ini adalah ciptaan Allah yang paling sempurna karena Allah memberikan manusia akal. " laksmi menjelaskan itu dengan sederhana agar aji mudah menerima dan memahami..

" jadi aji, apa aji takut melihat jin dengan wujud yang aneh dan mengerikan. " tanya laksmi untuk melihat reaksi aji.

" tidak bu aji tidak takut. aji hanya berpikir mengapa mereka begitu buruk dan mengerikan. " ucap aji.

" itu wujud yang bisa di lihat manusia seperti kita. karena wujud asli dari jin itu sendiri tidak bisa kita lihat nak karena Allah sudah menutupnya sehingga kita tidak bisa melihat wujud asli mereka. " kembali laksmi menjelaskan.

" lalu apa jin ini bisa di usir bu ketika mengganggu. " tanya aji kembali.

" bisa...., bacakan saja mereka dengan ayat ayat suci Al-Quran makan mereka pasti akan pergi karena kepanasan seperti terbakar. " jawab laksmi untuk pertanyaan aji.

aji mulai terdiam tampak berpikir dengan jawaban ibunya itu, tapi tidak lama setelah itu aji kembali bertanya.

" bu...

ibu berkata jin tercipta dari api lalu mengapa jin masih bisa kepanasan seperti terbakar ketika di bacakan ayat suci. " tanya aji dengan serius.

pertanyaan aji itu membuat laksmi sedikit melebarkan matanya otaknya di peras untuk memperoleh jawaban yang pas atas pertanyaan aji ini.

" itu lah salah satu kebesaran Allah jin yang tercipta dari api saja masih bisa terbakar. coba sekarang aji pukul lengan aji dengan keras. " ucap laksmi. aji tanpa membantah segera memukul lengannya.

" aduh..... " aji

" apa sakit nak. " laksmi

" iya bu. " aji

" lengan aji ini apa. " laksmi

" kulit. " aji

" telapak tangan aji. " laksmi

" kulit. " aji

" nah jika sama sama kulit mengapa masih sakit. itulah kebesaran Allah, jadi walaupun jin tercipta dari api tapi Allah masih bisa membakar jin dengan ayat ayat sucinya. itulah mengapa Allah juga menciptakan neraka yang tercipta dari api. " jelas laksmi

" oh jadi seperti itu ya bu. " aji sepertinya sudah mengerti.

" iya sayang dan semakin kuat keimanan manusia kepada Allah semakin mudah juga manusia itu mengalahkan jin. nanti jika sewaktu waktu aji bertemu dengan jin yang bermaksud mengganggu aji makan mintalah kepada Allah untuk membantu aji setelah itu baru aji bacakan doa atau ayat ayat suci. " imbuh laksmi untuk memperdalam pemahaman aji.

" aji tau sekarang mengapa ibu selalu meminta aji selalu sholat dan mengaji itu untuk memperkuat iman kita dan sebagai bentuk kita beribadah kepada allah. " ucap aji penuh semangat.

" pintar anak ibu memang pintar. kemari nak peluk ibu. " ucap laksmi begitu terharu melihat aji.

" tapi aji, tidak semua orang bisa melihat jin seperti yang aji lihat. itu semua ketentuan Allah jadi aji tidak bisa sembarangan membicarakan hal seperti ini dengan orang lain karena belum tentu orang itu melihat yang aji lihat. apa aji mengerti nak. " kembali laksmi memberikan penjelasan untuk bekal aji.

" lalu bagai mana aji tau jika orang itu bisa melihat jin yang sama dengan aji. " tanya aji.

" nanti aji akan tau dengan sendirinya. jika sekarang aji masih kecil jadi tidak akan bisa membedakan. " ucap laksmi.

" lalu apa ibu bisa melihat jin juga. " tanya kali aji.

" bisa. " jawab laksmi

" kakek. " tanya aji lagi

" bisa. " jawab laksmi lagi.

" mang uus. " tanya aji lagi

" tidak bisa. " jawab laksmi

" man ujang. " tanya aji

" tidak bisa. " jawab laksmi lagi.

" man... "

" sudah cukup sekarang sudah memasuki waktunya ayo siap siap ke surau saja. yang perlu aji ingat aji hanya perlu berhati hati ketika berbicara tentang jin ini. apa aji bisa. "

" em aji bisa bu. "

setelah itu keduanya mulai bersiap untuk berangkat menuju surau karena waktu juga akan segera memasuki waktu magrib.

" aji apa sudah siap nak. " ucap laksmi.

" sudah bu. " ucap aji.

" wah tampan sekali anak ibu. ayo berangkat agar aji bisa kebagian shaff pertama nanti sholatnya. " ucap laksmi.

" siap bu ayo. " ucap aji begitu semangat.

akhirnya keduanya pun segera berangkat ke surau kampung. seperti biasanya satu persatu warga yang juga akan menuju surau mulai saling jalan bersama dan saling menyapa

" neng laksmi mau ke surau. " ucap warga.

" eh iya mang ayo mang ke surau. "

" iya neng saya nyusul tanggung tinggal sedikit lagi. "

" oh ya sudah mang saya duluan saja. "

" iya neng. "

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!