NovelToon NovelToon

My Daisy.

#1

*

*

Marchel Alexander Johnson Rodriguez seorang Billionare muda berusia tiga puluh tahun anak ketiga dari pasangan Hansel Rodriguez dan Jesslyn Johnson. Memiliki kakak kembar benama Filio dan Fiona dan Dirinya sendiri juga kembar tiga dan dua adiknya itu bernama Michelle dan Marvel.

Terlahir dari gen dua keluarga kaya raya membuat kehidupan Marchel berjalan dengan mulus apapun yang dirinya inginkan pasti akan menjadi miliknya.

Marchel memiliki sifat yang tegas dan dingin hidupnya hanya berputar pada pekerjaan tidak heran jika diusianya yang masih terbilang muda Marchel bisa memimpin beberapa perusahaan di puncak kejayaan.

" Marchel, Bukankah kau akan ditugaskan untuk mengurus perusahaan yang ada di Islandia?" Tanya Lio pada adiknya.

" Ya aku akan berangkat nanti malam." Jawab Marchel yang masih fokus dengan berkas di depannya.

" Berapa lama kau disana?

" Aku tidak tahu, bisa juga aku akan menetap di sana." Jawab Marchel.

" Bagaimana dengan beberapa perusahaan yang ada di sini jika kau menetap disana?" Kata Lio dengan sedikit keras hingga membuat Marchel fokus menatap kakaknya.

" Kak, Disini kan masih ada Marvel dan Michelle walaupun mereka berdua tak terlalu tertarik dengan urusan kantor tapi mereka bisa belajar. Dan jangan lupakan kakak juga di indonesia bukan? Jadi apa yang harus di khawatirkan?" Jelas Marchel menatap Jengah kakaknya.

" Tapi Mommy tidak akan Setuju jika kau akan menetap di Islandia sendirian." Kata Lio.

" Aku sudah mengantongi izin darinya.

" Tidak bisakah kau tidak menetap disana?" Tanya Lio memandang penuh harap pada adiknya

Marchel mengembuskan nafas kasar. Dirinya yang mendapatkan tugas saja biasa saja kenapa jadi kakaknya yang nampak heboh sendiri. pikirnya.

" Apakah kak Lio akan menggantikan ku?" Tanya Marchel.

" Tidak. Mana bisa aku jauh dari istri dan kedua anakku." Sahut Lio cepat.

" Kalau begitu jangan bersikap dramatis seperti kita tidak akan ketumu lagi padahal kita hanya akan tinggal di negara berbeda saja." Jelas Marchel.

" Ck. Aku menyuruh mu tinggal hanya karena jika kau tetap di Indonesia aku bisa sering-sering cuti untuk berlibur dengan anak istriku. jika Seperti ini kau akan ke Islandia jadi waktuku akan lebih banyak untuk mengurus perusahaan. jika kau disini kan kau bisa menghandle nya untuk kakak." Kata Lio sedikit kesal.

" Dasar kakak laknat ku kira kau sedih karena kita akan tinggal berjauhan." Kesal Marchel.

" Cih. Yang benar saja dong, kenapa tidak Marvel saja yang dikirim ke Islandia kenapa harus kau penyelamat kakak yang harus di lempar ke negara Islandia." Kata Lio Frustasi.

" Daddy pasti sudah memikirkan ini dengan matang kak, kau tahu sendiri kan jika Marvel masih suka bermain-main dan masih butuh bimbingan dari kakak, apa jadinya jika bocah tengil itu di kirim ke Islandia. yang ada bukanya untung malah buntung perusahaan yang ada disana." Sahut Marchel yang kembali fokus dengan berkas-berkasnya.

" Benar juga apa yang kau katakan. Bocah tengil itu sudah saatnya aku membuatnya bekerja di kantor dan membuang semua koleksi mobilnya itu.!" Geram Lio dan berlalu dari ruangan Marchel untuk satu tujuan yaitu menyeret Marvel ke perusahaan.

Marchel hanya menggelengkan kepalanya melihat kakaknya yang terlihat gemas dengan Marvel. Ya saudara kembarnya itu kebih tertarik dengan dunia balapan dari pada bekerja di kantor dan itu cukup membuatnya dan Lio kerepotan karena harus mengurus perusahaan induk Rodriguez Compay maupun anak-anak induk perusahaan milik Keluarganya itu. Dan kini dirinya akan di tugaskan ke Islandia dan inilah saatnya membuat si bontot tengil itu mulai belajar mengurus perusahaan.

*

Hari itu Marchel hanya berkutat dengan pekerjaannya karena harus berangkat ke Islandia segera mungkin. Tidak mungkin juga jika dirinya pergi ke ke negara Islandia dengan meninggalkan setumpuk pekerjaan di Indonesia. Kakaknya Lio pasti akan terus mengumpat nya jika itu sampai terjadi.

Pukul sepuluh malam Akhirnya Marchel selesai dengan berkas-berkasnya.

" Akhirnya." Marchel merenggangkan ototnya yang terasa kaku akibat terlalu lama duduk.

Marchel melihat jam di pergelangan tangannya dan sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Marchel segera menyambar kunci mobilnya dan Kembali ke mansion untuk bersiap-siap berangkat ke Islandia pada pukul dua belas malam nanti.

Daisy Caroline.

Marchel Alexander Jhonson Rodriguez.

...******...

...Hai aku kembali dengan cerita Gen Rodriguez nih....

...Cerita Marchel Alexander Johnson Rodriguez anak ketiga dari pasangan Hansel dan Jesslyn dari Novel yang berjudul First Sight....

...Happy Reading....

#2

*

*

*

" Mom, Dad aku akan berangkat sekarang." Ucap Marchel dengan membawa Koper yang hanya berisikan barang penting saja.

" Aku percayakan semuanya padamu Putraku." Ucap Hansel menepuk punggung anak ketiganya itu.

" Kalau perlu pulang bawa calon mantu buat mommy mu ini Sayang." Kata Jesslyn dengan menggoda.

" Dad. Bilang ke Mommy jika aku ke Islandia mau bekerja bukan untuk cari jodoh." Kata Marchel dengan wajah datar.

" Apa salahnya Kerja sambil cari calon istri. Umurmu itu sudah tiga puluh tahun Marchel.!" Kata Jesslyn dengan bibit mencebik.

" Umur Marvel juga sama sepertiku tetapi kenapa hanya aku saja yang terus-terusan di suruh menikah?." Kesal Marchel.

" Kau memiliki pikiran yang jau lebih dewasa dari Adikmu jika mommy menyuruh Marvel untuk menikah mommy malah kasihan dengan calon istrinya. Kau tahu bukan setengil apa adikmu itu." Sahut Jesslyn melipat tangan di atas dada.

" Sudahlah Mom, aku tidak punya waktu untuk memikirkan mencari wanita mengurus perusahaan saja membuat ku pusing apalagi harus mengurus wanita apalagi wanita itu memiliki sifat seperti Mommy dan Kak Fio sudah pasti aku akan terserang darah tinggi." Kata Marchel berlalu dengan menyeret koper untuk segera berangkat ke negara tempatnya menetap selanjutnya entah sampai kapan.

" Lihat anak ketiga mu itu selalu saja menyindir ku!" Ucap Jesslyn pada Hansel saat Marchel sudah berlalu.

" Bukankah dia juga anakmu, Sayang. Kita kan membuatnya berdua dengan penuh tenaga." Sahut Hansel mencium gemas bibir Istrinya yang mencebik.

" Ck. Kau itu sama saja dengan anak-anak sama-sama menyebalkan." Decak Jesslyn lalu masuk kedalam kamar.

" Sayang, jangan marah-marah terus dari pada kau marah tidak jelas seperti ini lebih baik kita olahraga malam saja yuk." Teriak Hansel yang menyusul sang istri masuk kedalam kamar.

Teryata diumurnya yang semakin tua tingkat kemesuman seorang Hansel Rodriguez tidak pernah menurun.

*

*

Sementara itu di negara Islandia.

" Sayang, Apa kau akan bekerja lagi? Tidak adakah waktu untukku untuk malam ini Saja." Tanya Pemuda yang bernama Derry Regas pada gadis cantik yang sudah dua tahun ini menjadi pacarnya.

" Maaf Der, kau tahu kan aku harus membayar uang semester ku sebentar lagi jadi waktu satu bulan ini aku harus kerja tambahan." Jelas gadis yang bernama Daisy Caroline itu.

" Bukankah aku sudah bilang aku yang akan membayarnya. Jadi kau tidak perlu kerja Part Time lagi." Kata Derry.

" No, Aku tidak akan menggunakan uangmu dan aku akan bekerja dengan tenagaku sendiri untuk membayar uang kuliah ku. Sungguh aku tak mau merepotkan siapapun." Sahut Daisy.

Derry Regas pemuda berumur dua puluh sembilan tahun yang menjabat sebagai Ceo di perusahaan ayahnya. ya Derry adalah pemuda yang kaya tapi meski begitu Daisy tidak pernah mau jika harus memanfaatkan Kekasihnya itu. Daisy pertama kali bertemu dengan Derry Regas saat gadis itu bekerja sebagai Bartender menggantikan temannya dua tahun lalu. Saat itu Daisy yang baru memasuki umur Legal nampak imut dan Derry langsung jatuh cinta pada pandangan pertama.

" Aku Janji Setelah aku melunasi uang semester ku. Aku akan menghabiskan waktu dengan mu. Sayang." Kata Daisy yang mencoba merayu kekasihnya agar tidak marah.

Cup...

Daisy mencium pipi Derry yah hanya pipi Karena selama menjalin hubungan selama dua tahun itu Daisy tak pernah mau jika diajak berciuman bibir oleh Derry.

" Tunggu Dua Minggu lagi okey? dan setelah itu aku akan lebih sering menghabiskan waktu dengan mu." Ucap Daisy dengan senyum manisnya.

" Baiklah Sayang apa sih yang tidak buat kamu. Aku mencintaimu Daisy Caroline." Kata Derry memeluk Daisy.

" Aku juga mencintaimu," Sahut Daisy memeluk erat tubuh kekasih nya.

*

*

*

#3

*

*

*

Setelah melakukan perjalan yang sangat memakan waktu akhirnya Marchel pun tiba di Islandia pada pukul dua belas siang waktu negara itu.

Merasakan lelah teramat di sekujur tubuhnya karena berada di dalam pesawat selama sebelas jam lebih lamanya membuat Marchel langsung beristirahat di Apartment miliknya. Sebenarnya keluarganya punya Mansion di Islandia hanya saja Marchel merasa tak nyaman jika harus tinggal di Mansion besar itu hanya dengan para pelayan saja. Jadi Marchel memutuskan untuk membeli apartemen untuk ditinggalinya selama di Islandia.

*

Sementara itu di kampus Universitas Islandia Daisy yang saat ini tengah menikmati makan siangnya di Cafetaria tiba-tiba terganggu dengan Air yang tiba-tiba mengguyur diatas kepalanya.

Daisy bangkit dari duduknya dengan rambut basah kuyup dan melihat siapa yang melakukan itu padanya.

Daisy menggigit bibir bawahnya kuat untuk menahan rasa kesalnya setiap kali melihat wajah di depannya ini. Yah dia adalah Sherly saudari angkatbya yang selalu semena-mena padanya. Bahkan orang tua angkatnya pun selalu melakukan hal sama kepadanya.

" Apa yang kau lakukan *****!" Bentak Daisy yang sudah habis kesabaran.

" Kau!! Mulai berani teryata dasar anak adopsi! Kau itu hanyalah seorang parasit di keluarga ku!" Sahut Sherly sembari mendorong tubuh Daisy.

" Parasit? Siapa yang kau bilang parasit itu hah? Aku hidup dirumah itu sama sekali tak gratis bahkan seharusnya kalianlah yang berhutang padaku karena tak membayar ku selama menjadi pembantu dirumah mu dengan berkedok sebagai anak angkat!" Kata Daisy dengan wajah merah padam.

" Dasar kau anak adopsi tak tahu diri. Gadis seperti mu tidak cocok bersama dengan Derry!" Kata Sherly mendorong kuat tubuh Daisy hingga tersungkur dan berlalu dari Cafetaria yang nampak ramai para siswa yang melihat keributan itu.

Memang Sherly yang mengetahui bahwa Daisy memiliki pacar seorang Ceo dan lumayan tampan membuat wanita itu semakin iri dan bertekad akan merebut pria itu dari Daisy.

Daisy bangun dan melihat penampilannya yang jauh dari kata layak banyak mahasiswa dan mahasiswi yang melihatnya dengan Iba bahkan jijik. Tidak jadi rahasia lagi bahwa Hubungan antara Sherly dan Daisy tidaklah baik, Daisy yang hanya anak pungut dan Sherly adalah anak kandung dan semua mahasiswa itu sudah mengetahui fakta itu.

Kemudian Daisy mengganti pakaiannya dengan baju yang memang selalu di simpan di locker miliknya untuk berjaga-jaga hal seperti ini akan terjadi.

Daisy menatap pantulan dirinya di cermin dan bergumam dalam hati" Sungguh hidupku jauh menyedihkan anjing saja diperlakukan dengan baik oleh pemiliknya sedangkan aku yang sudah banyak berkorban untuk keluarga itu diberlakukan Seperti sampah." Batin Daisy yang memiliki tekat kuat untuk tidak diam lagi seperti sebelumnya.

Selama ini dirinya selalu diam saat Sherly selalu berbuat kasar padanya tapi tidak untuk mulai saat ini. Entah Sherly atau orang tua angkatnya, Daisy akan melawannya sebisa mungkin karena tidak mungkin selamanya dirinya akan diperlakukan bak anjing oleh keluarga laknat yang tidak tahu terima kasih itu. Selama ini statusnya memang di adopsi sebagai anak dari orang kaya tapi itu hanyalah status. bahkan setelah dirinya tak berguna lagi karena Sherly telah pulih dari sakitnya keluarga itu tega menjadikan dirinya yang kala itu masih berusia sembilan belas tahun sebagai pembantu dirumah itu dengan alasan untuk membayar biaya hidupnya karena tinggal bersama mereka. Benar-benar Keluarga yang laknat bukan?.

...*******...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!