Lestari begitu mencintai suaminya, dia selalu setia menemani suaminya dalam keadaan susah, walau terkadang uang yang di berikan suaminya selalu kurang dia selalu bersyukur. Suaminya Deni pun sama begitu mencintainya mereka hidup bahagia walau dalam kesusahan.
Waktu terus berlalu, keadaan sedikit demi sedikit mulai berubah, kini deni membuka usaha kecil-kecilan menjadi penjual takoyaki di sebuah pabrik dengan modal tabungan dari lestari dan di bantu orangtua lestari yang tidak tega melihat keuangan anaknya.
Lama kelamaan buah dari kegigihan mereka, akhirnya sedikit demi sedikit usaha mereka maju, usaha berjualan takoyakinya pun bertambah menjadi 20 tempat dengan penghasilan sehari bisa mencapai 3-5 juta perhari, di bantu dengan temannya deni juga saudara sepupu Lestari sendiri, Lestari pun kini sedang hamil anak keduanya.
Berkat usahanya yang semakin maju, kini lestari dan suaminya bisa membeli rumah dan kendaraan roda 4, Lestari merasa bersyukur atas apa yang Alloh berikan, walau untuk sampai pada titik ini bnyak hambatan-hambatannya, Alhamdulillah dia dan suami bisa melaluinya .
Kini Lestari telah melahirkan anak ke duanya, lestari dan Deni begitu bahagia menyambutnya. Anak pertamanya seorang perempuan cantik yang bernama Lisa dan kini anak keduanya seorang laki-laki yang di beri nama Ridwan .
Setelah kelahiran anak ke duanya lestari jadi jarang memerhatikan Deni karena anaknya yang ke dua ini sedikit rewel tidak seperti anak pertamanya dulu Lisa.
Awalnya Deni memahami kesibukan lestari yang mengurus bayi nya yang rewel, lama kelamaan dia pun merasa kurang di perhatikan, akhirnya malah terlena dengan sepupu Lestari sendiri.
Reyna adalah sepupu Lestari, keadaan keluarganya lebih menyedihkan daripada lestari. Lestari walaupun ayah ibunya tidak kaya tapi dia selalu menyayangi Lestari, tidak seperti dirinya yang selalu di marahi apalagi kalau dia tidak bekerja dan tidak menghasilkan uang, ibunya akan terus mengomel sepanjang hari. Hingga ia mendengar bahwa Lestari membuka usaha, dan usahanya pun maju, dia pun datang ke rumah Lestari untuk meminta pertolongan agar di beri pekerjaan apa saja walaupun harus berjualan. karena kasihan pada Reyna akhirnya Lestari meminta izin untuk memberikan salah satu lapaknya kepada Reyna untuk di kelola. Deni pun mengizinkannya, Reyna melihat perubahan dalam hidup Deni pun mulai terpesona, karena sekarang Deni sudah bisa berpakaian rapih dan kulitnya pun tidak sekusam dahulu saat dia sedang susah. Reyna pun berencana untuk merebut Deni dari hidup Lestari agar dia bisa hidup enak tanpa harus berjualan, Reyna tidak tahu saja ada pengorbanan lestari dalam kesuksesan Deni.
Awalnya Deni tidak mengubris rayuan Reyna bahkan dia terkesan cue, sampai pada saat lestari melahirkan Ridwan, Deni merasa dirinya kesepian, Reyna yang tau itupun memanfaatkan keadaan agar bisa menggoda Deni dan masuk perangkapnya. Sekuat-kuatnya laki-laki menahan godaan jika dia terus di kasih umpan apalagi dalam keadaan Deni seperti itu pasti tergoda juga, akhirnya Deni masuk perangkapnya Reyna, mereka menjalin hubungan terlarang di belakang lestari.
Deni tau apa yang dilakukannya salah, dia pun merasa bersalah kepada istrinya, namun nafsu telah mengalahkan rasa bersalahnya hingga dia melakukan perzinahan dengan sepupu istrinya sendiri.
Sebenernya lestari menyadari bahwa dia abay dengan tanggung jawabnya sendiri kepada suaminya, hari ini tepat dia 2 bulan usia Ridwan, Lestari pun ingin membuat kejutan untuk suaminya. Dia berniat untuk pergi berbelanja ke pasar, dia akan membeli baju dinas malamnya nanti untuk memberi kejutan sang suami yang sudah 2 bulan berpuasa hubungan suami istri dengannya karena melahirkan Ridwan .
Lestari pun menitipkan Ridwan dan Lisa kepada ibunya, karena Ridwan tidak menyusui ASI karena asinya yang tidak keluar, jadilahlah dia meminum susu formula dengan terpaksa, mungkin efek kelelahan juga karena lestari sering bergadang ketika Ridwan baru lahir.
Dia pun menceritakan niat nya kepada ibu.
ibu pun mendukung apa yang lestari rencanakan untuk kebahagiaan rumah tangga anaknya.
"Kamu tenang saja, Ridwan dan Lisa aman sama ibu! Bapak juga pasti senang jika cucunya nanti menginap di sini." ujar ibu kala Lestari bicara ingin menitipkan Lisa dan Ridwan sampai besok.
"Ibu benar-benar tidak apa-apa aku repotkan?" tanya lestari.
"Iya tidak apa-apa, biar rumah tanggamu harmonis lagi, ingat jaga perutnya dan bawah perutnya." jawab ibu sambil tersenyum menggoda lestari.
"Ah ibu bisa saja." ujar lestari dengan wajah bersemu merah.
"Anggap saja kalian sedang berbulan madu seperti pengantin baru, tapi ingat di jaga dulu ya kasian Ridwan masih kecil kalau harus punya adik baru." canda ibunya.
"Ah ibu, aku sudah di kb jadi tenang saja." ujar Lestari sambil tersenyum malu.
Ibunya hanya terkekeh saja melihat anaknya yang tersenyum malu, dia berdoa semoga rumah tangga anaknya selalu bahagia, tidak akan ada orang ketiga yang hadir.
"Baiklah ibu aku pergi sekarang , mau ke pasar dulu, takut nanti malah kemalaman bikin makan malemnya." ujar lestari.
"Baik nak, kamu hati-hati di jalan!" ujar ibunya.
Tadi Lestari datang ke rumah ibunya menggunakan taksi karena dia membawa bayi jadi tidak bisa membawa motor sendiri. Kini lestari pergi menggunakan ojek online saja agar menghemat waktu .
****
Di sebuah motel" Terimakasih kamu selalu jago di ranjang." ujar Deni setelah mereka melakukan adegan panas.
"Jago mana dengan mbak Lestari mas?" tanya Reyna.
Ya Reyna dan Deni kini sedang berada di motel yang tak jauh dari daerah mereka membuat usaha takoyaki. Mereka melakukan dosa berulang-ulang ulang hingga Deni lupa ada istri yang akan terluka jika mengetahuinya.
"Tetap goyanganmu yang paling hebat." ujar Deni memuji Reyna membuat senyum reyna semakin mengembang.
"Kamu liat saja nanti mbak. Setelah aku bisa menaklukkan suamimu ini ,aku akan menendangmu dari rumah suami mu itu dan aku nanti yang akan menikmati harta suamimu." ujar reyna dalam hati .
" Terimakasih mas ,oh iya mas aku minta uang dong mas, hari ini kan aku tak Dateng ke lapak , otomatis aku gak dapat jatah ibu pasti marah." ujar Reyna.
"Ok sayang nanti aku transfer." ujar Deni.
"Ayo kita siap-siap keluar sebelum ada orang yang mengetahuinya." ujar Deni lagi.
"Malah aku berharap ada yang mengetahuinya mas." ujar Reyna dalam hati .
"Baiklah mas." ucap Reyna .
Mereka pun membersihkan diri dan siap-siap untuk pulang ke rumah mereka masing-masing .
~ Hay teman semoga suka dengan karya baru ku ~
Jangan lupa dukungan ya, tinggalkan like vote and coment.
Setelah pulang dari pasar,Lestari langsung menyiapkan makan malam karena hari sudah sore biar nanti suaminya pulang dia bisa panaskan lagi, setelah selesai masak Lestari langsung mandi dan melaksanakan kewajibannya sebagai umat Islam yaitu solat magrib karena waktu sudah tiba di waktu magrib, Lestari pun heran kenapa suaminya belum pulang, lalu setelah selesai solat dia pun mandi dan mengganti pakaian yang seksi, karena di rumah mereka hanya berdua jadi Lestari berani memakai pakaian seksi.
Setalah lama menunggu akhirnya mobil suaminya terdengar, lalu dia pun berjalan ke arah pintu untuk menyambut suaminya .
"Assalamualaikum." ujar Deni ketika masuk ke dalam rumah.
"Waalaikumsalam mas udah pulang?" jawab Lestari sambil mencium tangan Deni.
Deni yang melihat Lestari memakai baju seksi pun buru-buru menutup pintu.
"Kamu apa-apaan sih memakai baju kaya gini, kalo di lihat orang bagaimana?" ujar Daniel marah.
"Maaf mas kan di sini kita hanya berdua." jawab Lestari .
"Lain kali tidak boleh memakai baju sepeti ini walau cuma kita berdua! oh iya dimana anak-anak?" tanya Deni.
"Anak-anak nginep di rumah ibu mas." jawab Lestari dengan tersenyum senang.
"Kamu ini apa-apaan sih! masa anak kamu titipin ke ibu, kamu udah gak sanggup ngurus mereka hah?" ujar Deni dengan nada tinggi.
Lestari yang mendengar pun terkejut baru kali ini Deni meninggikan suara kepadanya.
"Kamu ini yang kenapa mas? kenapa hanya hal begini aja kamu bentak aku?" tanya lestari.
"Gimana aku gak bentak kamu! Ridwan itu masih bayi, tapi malah kamu titipkan ke ibu mana kamu berdandan layaknya masih abg." ujar Deni.
Lestari yang tidak ingin memperpanjang Masalah pun mengalah.
"Baiklah mas, aku minta maaf, tadinya aku berdandan seperti ini itu memberikan kamu kejutan! aku tau selama Ridwan lahir kamu kurang aku perhatikan, makanya aku titipkan anak-anak kepada ibu agar aku bisa menghabiskan waktuku bersamamu, agar aku bisa memperhatikan kamu untuk malam ini saja! karena besok pun aku pasti sudah sibuk dengan kedua anakmu, jika kamu tidak terima aku titipkan anak-anak kepada ibu, baik aku akan jemput mereka sekarang" ujar Lestari sambil meneteskan air matanya dan mengusap pelan air matanya.
Niat hati ingin memberikan kejutan kepada suaminya, malah dia yang kena bentak suaminya .
Lestari pun pergi ke kamar untuk berganti pakaian untuk pergi ke rumah ibu mengambil anak-anaknya, deni yang mendengar penjelasan Lestari pun diam, ada sedikit rasa bersalah dalam hatinya telah membentak istrinya itu, padahal istrinya sudah susah payah ingin menyenangkannya.
"Maafkan aku lestari, entah kenapa rasa cinta ku padamu sedikit berkurang! aku tau apa yang aku lakukan salah, tapi aku juga tidak bisa memaksakan hati ini kepada siapa berpaling." ujar Deni.
Deni melihat Lestari telah rapih ganti pakaian yang tertutup, dia pun menghampiri Lestari dan mengatakan dia akan ikut menjemput anak-anaknya.
"Biar aku antar." ujar Deni.
Lestari hanya diam saja, tapi dia juga menurut karena tidak ingin mempersulit keadaan.
Dalam perjalanan mereka saling diam, tidak ada yang memulai obrolan hingga mobil mereka sampai di teras rumah ibunya Lestari.
"Assalamualaikum." ujar Lestari ketika mereka sampai di depan pintu rumah ibunya.
"Waalaikumsalam lestari, Deni, Kenapa kalian ke sini? bukankah kalian mau berkencan berdua saja!" ujar ibu menggoda Lestari.
Deni dia sengaja tidak menjawab, dia ingin melihat jawaban apa yang Lestari berikan.
"Oh iya ibu, ternyata aku tidak bisa tidur dengan Ridwan jadi aku meminta mas Deni untuk mengantar jemput anak-anak ke sini Bu."
jawab lestari.
"Kamu ini padahal anak-anak juga udah tidur Tari, biar kalian ada waktu berdua." ujar ibunya sambil tersenyum.
"Iya ibu gak apa-apa mungkin lain waktu lagi aja, ibu aku gak lama ya di sini, aku cuma mau ambil anak-anak saja, terimakasih tadi sudah menjaga mereka." ujar Lestari sambil tersenyum menutupi luka hatinya tadi yang di bentak suaminya.
"Iya sama-sama, noh anak-anak udah tidur kalian ambil saja." ujar ibu.
"Ayo mas bantu aku bawa anak-anaknya!" ujar lestari.
"Iya." hanya itu yang di ucapkan Deni.
Mereka pun membawa anak-anak ke mobil dengan posisi sudah pada tidur nyenyak. Setelah sampai tanpa mengatakan apapun Lestari masuk dan menuju kamarnya, sengaja dia menaruh Ridwan di tengah-tengah mereka. Deni pun membawa Lisa ke kamar Lisa sendiri, karena Lisa sudah mau tidur terpisah.
Karena haus Deni pun pergi ke dapur untuk minum, namun dia melihat meja makan yang di penuhi makanan, dia pun langsung merasa bersalah telah membentak istrinya, pasti istrinya belum makan pikirnya. Dia pun mengambil piring dan mengisinya dengan nasi dan lauk pauknya, lalu dia berjalan menuju kamar mereka.
Deni melihat lestari sedang melamun walau tangannya sedang mengusap pelan badan Ridwan tapi Deni bisa melihat pikiran lestari pasti sedang kacau, Deni pun semakin merasa bersalah.
"Lestari aku minta maaf soal yang tadi, bukan maksud aku bentak kamu, aku hanya gak ingin saja kamu mengabaikan Ridwan walau hanya untuk membuat aku senang! Ridwan masih bayi masih butuh kamu full, gak apa-apa aku mengalah untuk anakku." ujar Deni yang duduk di hadapan Lestari tanpa lestari sadari sambil menggenggam tangan lestari.
Lestari pun hanya diam dia enggan menjawab karena memang apa yang di katakan Deni ada benarnya juga.
"Ya sudah kamu pasti belum makankan? ayo makan dulu, kalau kamu sakit siapa yang akan mengurus mereka." ujar Deni lagi.
Karena apa yang di katakan Deni itu benar, akhirnya Lestari pun mulai memasukan makanannya sendiri ke dalam mulut, tanpa bantuan Deni .
Deni hanya bisa diam berulang-ulang kali mengucapkan kata maaf dalam hatinya.
"Ya sudah kamu istirahat saja! kamu pasti cape kan mengurus dua anak tanpa ada yang bantu, mas juga sudah lelah ingin beristirahat" ujat Deni sambil merebahkan tubuhnya di sisi ranjang satunya lagi.
Lestari sedih, kini suaminya sedikit berubah. Biasanya dia tidak tahan jika lestari memakai baju seksi, tapi tadi apa dia malah marah. Lestari takut Deni akan menghianati pernikahannya, bukannya sekarang lagi musim dimana laki-laki yang sudah sukses lebih tergoda wanita di luaran sana daripada tergoda pada istri sahnya sendiri.
"Semoga kamu tidak seperti itu mas." ujarnya dalam hati.
Lalu merebahkan dirinya sendiri di kasur, tidak tau saja lestari bahwa Deni sudah menghianati pernikahan mereka.
~ Terimakasih semoga suka pembaca semuanya ..~
Salam sehat selalu dari saya.
Waktu subuh pun telah tiba, Lestari segera bangun untuk mandi dan solat, tak lupa dia pun membangunkan suaminya yang masih tertidur pulas.
"Mas bangun, solat subuh dulu! nanti setelah subuh baru lanjut tidur lagi." ujar Lestari.
"Iya sebentar lagi, kamu duluan saja!" ujar Deni.
"Kamu ini kenapa mas ko akhir-akhir ini sedikit berubah, kamu sudah jarang solat berjamaah, padahal ketika dulu kamu tidak mau ketinggalan solat berjamaah di mesjid." ujar Lestari dalam hati.
Setelah melaksanakan solat Lestari pun mulai dengan aktivitasnya sebagai ibu rumah tangga. Mumpung si kecil belum bangun, kini waktunya dia untuk mencuci dan lainnya.
Jam pun menunjukan pukul 6 pagi ketika Lestari selesai dari aktivitasnya, kini dia tinggal menyiapkan sarapan untuk suami dan anak-anaknya.
"Mas Deni sudah bangun belum ya? mungkin sudah kali, tidak biasanya dia meninggalkan kewajibannya." ujar Lestari pelan.
Dia pun melanjutkan memasak untuk sarapan pagi, setelah selesai dia pun bergegas masuk ke kamar Lisa membangunkan anaknya yang sudah masuk di sekolah TK.
"Lisa sayang bagun yuk na! kita mandi." ujar Lestari.
karena memang Lisa anak yang pengertian sekali di bangun kan saja dia langsung terbangun. Lestari pun menyuruh Lisa mandi, karena Lisa sudah bisa mandi sendiri, tak lupa Lestari pun menyiapkan baju Lisa yang akan di pakai hari ini.
Setelah itu dia keluar kamar Lisa, lalu menuju kamarnya sendiri, Lestari melihat deni pun sudah bangun dan sedang memberikan susu kepada Ridwan.
"Mas sudah bangun?" tanya lestari pada Deni.
Sebenernya Lestari masih kesal pada suaminya, namun dia gak mau masalahnya terus berlarut-larut, biarlah dia yang mengalah.
"Sudah, kamu sudah selesai pekerjaan nya." tanya Deni.
"Sudah mas, kalau mas mau mandi, mandi saja nanti aku siapkan pakaiannya." balas Lestari.
"Baiklah sayang." ucap Deni lalu dia mencium kening Lestari.
Walaupun Deni menghianati pernikahannya dengan Lestari tapi dia tetap mencintai lestari walau rasanya hanya sedikit berkurang atau karena dia lagi terlena dalam kubangan dosa.
Lestari pun sedikit tersenyum ketika Deni mengatakan sayang dan mencium keningnya. Dia merasa Deni begitu mencintainya, dia berharap rumah tangganya seperti ini terus sampai kelak mereka tua, dia pun menggendong Ridwan lalu menyiapkan baju suaminya.
Sebenernya bisa saja lestari menyewa pembantu dan baby sister karena keuangan mereka sudah lebih baik, bahkan penghasilannya begitu besar tapi Lestari masih menikmati perannya, mungkin nanti ketika dia sudah tidak sanggup akan mencoba menyewa pembantu.
****
Kini keluarga kecil Lestari sedang sarapan bersama begitu ramai dengan celoteh Lisa yang bercerita ini itu kepada Deni sang ayah. Deni pun selalu menanggapi Lisa dengan senang hati, hal sederhana ini membuat lestari senang, dia pun tersenyum melihat keluarga kecilnya.
"Ayoo Lisa berangkat sekolah! mumpung ayah belum berangkat, biar kamu di antar ayah ke sekolah." ujar Lestari pada anaknya.
"Iya bunda, ayah ayo kita berangkat bersama!" ujat Lisa pada ayahnya.
"Baiklah ayo." ujar deni.
"Mas gak pergi ke lapak?" tanya lestari karena biasanya Deni kalo pergi ke lapak akan membawa tasnya.
"Untuk hari ini mas mau di rumah saja menemani kamu dan Ridwan, nanti kalo Lisa pulang sekolah kita jemput bersama-sama kita pergi jalan-jalan! sudah lama keluarga kecil kita tidak me time keluarga." ujar Deni.
Lestari pun tersenyum
"Baiklah ayah." sambil meniru suara bayi.
Deni pun tersenyum lalu dia mencium pipi Ridwan dan mencium kening Lestari.
"Ya sudah ayah anterin kaka Lisa dulu ya jagoan ayah, nanti kalo ayah sudah pulang mengantar kaka baru main sama kamu." ujar Deni sambil tersenyum dan mencubit pelan pipi Ridwan.
Lestari hanya tersenyum saja mengantarkan anak dan suaminya sampai depan lalu melambaikan tangan ke arah mereka.
****
Didalam mobil Lisa terus saja berceloteh kepada ayahnya, Deni hanya menanggapinya dengan tersenyum.
"Aku senang pergi sekolah di antar ayah hore." ujar Lisa, Deni hanya tersenyum sambil mengelus kepala Lisa.
"Ya Alloh hamba sudah berdosa dengan melakukan penghianatan ini, walau aku sedikit ada rasa kepada Reyna tapi apakah aku siap kehilangan kebahagian keluarga kecil ku ini ketika Lestari tau semuanya? Apakah dia mau memaafkan suaminya ini?" ujar Deni di dalam hatinya.
Dia menyesali perbuatannya tapi tidak bisa berhenti begitu saja, dia juga harus bertanggung jawab kepada Reyna walau bagaimana pun dia lelaki pertama yang menyentuh Reyna.
Tak lama mereka sampai di halaman sekolah Lisa, Lisa pun bersalaman kepada Deni dan pamit untuk ke sekolah.
Setelah Lisa keluar terdengar ponsel Deni berbunyi menandakan pesan masuk kepadanya.
"Mas tidak ke lapak?" isi pesan tersebut, dari siapa lagi kalau bukan dari Reyna selingkuhan Deni yang juga sepupu dari Lestari.
Deni hanya menghela nafas ketika membaca pesannya.
"Iya hari ini aku tidak ke lapak." balas Daniel.
"kenapa mas." balasnya.
"Aku ingin menghabiskan waktuku hari ini dengan keluargaku." balas Daniel .
Lalu dia menonaktifkan ponselnya karena dia tidak mau Reyna mengganggu waktunya bersama keluarganya, karena pasti Reyna akan mengandalkan rayuannya hingga pasti Deni tergoda. Dia tidak mau membuat Lestari kecewa setelah kemaren dia membuat lestari menangis.
****
Di suatu tempat.
"Kamu gak kangen aku mas?" pesan Reyna kepada Deni, sambil mengirimkan foto dirinya yang berpakaian seksi, namun pesan itu hanya centang satu.
Dia pun mencoba memanggil nomer Deni namun sial panggilan tidak tersambung.
"Sialan kau mas malah mematikan ponselnya, ahh...aku harus segera menguasai hati mas Deni, biar aku segera menyingkirkan Lestari dan anak-anaknya, agar aku bisa menjadi nyonya di rumah itu." ujar Reyna sambil tersenyum dan tangan terkepal.
****
Hari ini Daniel benar-benar menemani Ridwan, sampai Ridwan tertidur pun Daniel masih menemaninya, Lestari pun memanfaatkan waktunya untuk bersantai sejenak! dia sedang duduk di sofa kamarnya sambil menonton televisi, lalu dia merasakan ada seseorang yang memeluknya.
"Sayang." ujar Deni sambil memeluk Lestari istrinya.
"Kenapa mas?" Lestari pun melirik ke arah Deni. dia bisa melihat kalau Deni sedang bergairah.
"Ridwan sudah tidur, mari kita lakukan olahraga siang! aku sudah kangen kamu." ujar Deni.
Lestari pun hanya tersenyum.
"Baiklah mas, lakukan apa yang ingin kamu lakukan." ujar lestari sambil mengalungkan tangannya kepada Deni.
Mereka pun melakukan hubungan suami istri yang sudah lama tidak mereka lakukan, menuntaskan kerinduan mereka di kala siang itu.
~ Hay Hay Hay semoga kalian suka dengan cerita ini~
Dukung author ya dengan tinggalkan like, vote and coment nya ya. Karena komentar kalian sangat penting bagi author, agar author tau kesalahan dalam cerita author ini.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!