NovelToon NovelToon

Tubuh Lemah : Seeking Truth

introduction

Rein
Rein
Halo... nama gue Kevin, orang yang mati karena tertabrak truk dan bereinkarnasi ke seseorang yang namanya Rein... untuk karakter Rein ini, dia lemah, orang yang sakit-sakitan menyedihkan sama kayak gue, bedanya dia beruntung lahir di keluarga yang baik dan mapan, gk kayak gue yang sedari kecil gk tau siapa orang tuanya
Raga Dwisara
Raga Dwisara
Hallo... saya Raga, ayahnya Rein... saya kaya, punya banyak uang... dan tentunya seorang suami dan ayah yang baik
Lina Wifarha
Lina Wifarha
Hallo juga, saya Lina, ibunya Rein... seperti kebanyakan IRT lainnya, saya hanya punya pekerjaan dirumah, dan tentu saya adalah tipe ibu idaman yang baik... terutama pada Rein
Oktavia ( maid )
Oktavia ( maid )
Aku Oktavia, pelayan di rumah Pak Raga... dan saya yatim piatu, oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih banyak pada tuan dan nyonya yang telah mempekerjakan saya
Abram ( kepala pelayan )
Abram ( kepala pelayan )
Hallo, saya Abram Kepala pelayan di rumah ini
Dikka ( bulter )
Dikka ( bulter )
kalau saya Dikka, cucu dari kek Abram... salam kenal
Roy
Roy
Hai... gue Roy, temen baiknya Rein salam kenal ya
Stevan
Stevan
Gue juga sama... temennya Rein
Dhimas
Dhimas
Gw Dhimas...
Vera
Vera
Vera... orang yang... suka... sama Rein tapi nanti pas di tengah cerita ya...
Kania
Kania
hallo, aku Kania, temen sekelas Rein
Hanna
Hanna
Aku Hani ... musuh Nya Rein, walaupun dari ucapan doang sih...
Carline
Carline
Aku Carline, orang yang selalu ngedukung Rein, salam kenal
Author
Author
Dan Hallo.... aku Penulis Chat story ini... yang rajin, Baik dan tidak sombong
everyone : Pretttt
Author
Author
Ok, ya udah... segitu dulu perkenalan hari ini ya, jumpa di chapter selanjutnya...

1# Reinkarnasi

Open eye
Rein
Rein
Eh? dimana ini? dan... aghk....
Rein
Rein
*Sakit kepala
Rein
Rein
Dimana ini? bukanya gue udah meninggoy?!
Tak lama kemudian, datang seseorang
Lina Wifarha
Lina Wifarha
Eh? Sayang... kamu udah bangun, kenapa? apa kepala kamu sakit lagi?
Lina Wifarha
Lina Wifarha
* Menghampiri Rein dan meletakan tanganya di kening Remaja itu
Rein
Rein
( Ini siapa lagi? ) Batin Rein
Lina Wifarha
Lina Wifarha
Rein... kamu masih demam nak, jadi tolong istirahat lagi ya
Rein
Rein
Rein?
Lina Wifarha
Lina Wifarha
Iya... kamu kenapa?
Rein
Rein
*terkejut dan bergegas mencari cermin
Rein
Rein
( Cermin, cermin... mana Cermin!!! )
Rein
Rein
*Menemukan dan berkaca
Rein
Rein
WHAT THE HEEL!!!!!
Rein
Rein
Enggak, Enggak mungkin!!! kok bisa gini sih?!
Rein
Rein
*Berlutut dan memegangi kepala karena saking syok nya
Lina Wifarha
Lina Wifarha
Rein... kamu kenapa? sayang...
Lina Wifarha
Lina Wifarha
Hiks... mas!!! ...Okta!!!... pa Abram!!! Dikka!!!... Rein... Rein sakit lagi Hiks
Lina Wifarha
Lina Wifarha
* menangis sambil memegang pundak Rein yang sedang histeris
tak lama kemudian... datang sekitar 4 orang yang masuk ke kamar
Raga Dwisara
Raga Dwisara
Lina, kenapa? Rein kenapa?
Abram ( kepala pelayan )
Abram ( kepala pelayan )
Ada apa nyonya?
Oktavia ( maid )
Oktavia ( maid )
Nyonya?
Dikka ( bulter )
Dikka ( bulter )
Nyonya?
ucap mereka bersamaan
Semua terkejut ketika melihat keadaan Rein
Lina Wifarha
Lina Wifarha
Mas... Rein mas, dia kambuh lagi
Raga Dwisara
Raga Dwisara
* Memeriksa Rein
Raga Dwisara
Raga Dwisara
Rein... kamu denger papa nak?
Rein
Rein
( apa-apaan ini?!... kok bisa gue jadi orang lain?! )
Rein
Rein
*Rasa sakit kepala makin bertambah
Rein
Rein
Arghk.... kepala gue...
Rein
Rein
*Meremas kepala dan berakhir pingsan
semua orang panik
Lina Wifarha
Lina Wifarha
Rein... sayang... hiks, tolong tahan bentar nak
Raga Dwisara
Raga Dwisara
Cetk... pak Abram, toling panggil dokter
Abram ( kepala pelayan )
Abram ( kepala pelayan )
Baik tuan
Abram ( kepala pelayan )
Abram ( kepala pelayan )
*Bergegas keluar
Raga Dwisara
Raga Dwisara
Okta, kamu tolong ambil kompresan
Raga Dwisara
Raga Dwisara
dan Dikka... bantu saya bawa Rein ke kasur
Oktavia ( maid )
Oktavia ( maid )
baik
Dikka ( bulter )
Dikka ( bulter )
baik
keduanya bergegas melakukan apa yang diperintahkan
sekitar 10 menit setelah Abram menelpon dokter, pada pukul 12:00 Dokter pun datang bersama asisten nya...
Lina Wifarha
Lina Wifarha
Dokter... tolong periksa anak saya dok
Dokter
Dokter
Baik nyonya... anda mohon tenang ya, biar saya dan asisten saya yang merawat tuan muda
Lina, Raga dan juga Dikka kini meninggalkan ruangan, berharap bahwa Rein baik-baik saja
di luar ruangan
Lina Wifarha
Lina Wifarha
Mas... aku khawatir mas, Rein gimana keadaannya? dia bakalan baik-baik aja kan?
Lina Wifarha
Lina Wifarha
*Menangis tersedu-sedu
Raga Dwisara
Raga Dwisara
tenang Lina... Dia anak yang kuat, dia pasti gak kenapa-napa
Raga Dwisara
Raga Dwisara
( Semoga aja... moga aja kamu gak papa Rein, papa sayang kamu)
Raga Dwisara
Raga Dwisara
*Memeluk Lina yang menangis dengan erat
Beberapa menit kemudian
Dokter
Dokter
* Keluar dari kamar
Lina Wifarha
Lina Wifarha
* Melihat
Lina Wifarha
Lina Wifarha
Dok, gimana keadaannya anak saya?
Raga Dwisara
Raga Dwisara
Iya dok, kami liat kondisi Rein agak parah kali ini...
Dokter
Dokter
Tuan dan Nyonya jangan khawatir, tuan muda baik-baik saja... tapi kali ini mohon jangan terlalu buat dia stress... asmanya hari ini cukup stabil, tapi tolong diperhatikan lagi pola makannya, agar perutnya tetap terisi...
Lina Wifarha
Lina Wifarha
baik Dok...
setelah pemeriksaan, Dokter meresepkan beberapa obat dan pergi setelah menyelesaikan pekerjaannya
Lina Wifarha
Lina Wifarha
*masuk ke kamar
Raga Dwisara
Raga Dwisara
* 2in
Lina Wifarha
Lina Wifarha
* Duduk di tepi ranjang dan mengelus rambut lembut Rein
Lina Wifarha
Lina Wifarha
mas... apa anak kita gak bisa hidup seperti anak normal biasanya, aku sedih liat dia kayak gini...
Raga Dwisara
Raga Dwisara
aku juga sama Lina... tapi mau gimana lagi, hal yang cuma bisa kita perbuat adalah memberikan pengobatan terbaik buat anak kita... jadi kamu jangan patah semangat sebelum Rein sembuh ya
Raga Dwisara
Raga Dwisara
* Mengelus kepala Lina
Lina Wifarha
Lina Wifarha
Iya...
Lina Wifarha
Lina Wifarha
( Semoga kamu cepet sehat ya nak)
Lina Wifarha
Lina Wifarha
* Mencium lembut kening Rein
Bersambung

2# Adaptasi

Rein
Rein
* Membuka mata
Rein melihat atap rumah yang terlihat Familier
Rein
Rein
( Apa gue masih mimpi? )
Rein
Rein
urghk...
Rein
Rein
* Sakit kepala
Rein
Rein
apa-apaan sih ni badan, kok lemah ban__... !!!!
Rein
Rein
eh? badan gua masih....
Rein
Rein
* Mulai menyadari
Rein
Rein
Huh... kayaknya gue beneran reinkarnasi setelah kecelakaan itu...
Rein
Rein
jadi gua harus kesel atau bersyukur ya?
Rein
Rein
* memegang kepala yang berdenyut
Rein
Rein
( Haduh... setidaknya tolong reinkarnasiin gua ke orang yang badannnya sehat dong )
Rein
Rein
* Seketika muncul sebuah ingatan
Rein
Rein
Huh... udah lemah... sering sakit, dasar menyedihkan... tapi setidaknya... lo punya ortu yang baik bro
Rein
Rein
* berbicara pada Rein ' lebih tepatnya diri sendiri '
Rein
Rein
Aduh... kepala gua sakit banget, mana nafas juga gak enak lagi...
Rein
Rein
tapi... dilihat dari ingatan ini, karakter lo lumayan buruk untuk orang yang lagi sakit... apa gak kasian sama orang tua lo yang udah sayang banget sama Lo Rein
Rein
Rein
kalau gua jadi lo... mungkin aja bakalan agak tau diri dikit, eh? tapi gua udah jadi lo ya?... dan...
Rein
Rein
* menggaruk kepala dengan bingung
Rein
Rein
kok gua kayak orang gila gini ya? ngomong sendiri... haha, dasar emang
disaat Rein mulai melupakan semuanya dan mulai menerima kejadian apa yang Ia alami sekarang, pintu kamar berbunyi sebelum datang seorang wanita yang mungkin saja itu adalah pelayan dirumah ini
Oktavia ( maid )
Oktavia ( maid )
tuan muda... kamu udah bangun?
Oktavia ( maid )
Oktavia ( maid )
*mendekat ke arah Rein dengan membawa nampan berisi makan siang
Rein
Rein
*menatap
Oktavia ( maid )
Oktavia ( maid )
tuan muda... boleh saya periksa suhu tubuh kamu?
Rein
Rein
*mengangguk
Oktavia ( maid )
Oktavia ( maid )
*menempelkan tangan dikening Rein
Oktavia ( maid )
Oktavia ( maid )
syukurlah, demam tuan muda sudah turun... ini, saya bawakan makan siang, tolong dimakan ya tuan muda
Oktavia ( maid )
Oktavia ( maid )
* Bersiap untuk menyuapi Rein
Rein
Rein
* agak terkejut
Rein
Rein
(dia mau nyuapin gua bukan sih? ya kali...gua kan udah gede )
Oktavia ( maid )
Oktavia ( maid )
ada apa tuan muda? apa kamu gak mau makan karena menunya cuma ini? apa perlu saya ganti?
Rein
Rein
Em... itu kak...
Oktavia ( maid )
Oktavia ( maid )
hah?
Rein
Rein
(anjrit... gua ngomong apa sih?)
Rein
Rein
em.. itu, biar saya makan sendiri aja
Oktavia ( maid )
Oktavia ( maid )
Ah... em, iya boleh tuan muda
Oktavia ( maid )
Oktavia ( maid )
*Memberikan
Rein
Rein
*menerima
Rein
Rein
sekarang kamu boleh ngelanjutin kerjaan kamu, gak papa biar saya makan sendiri
Oktavia ( maid )
Oktavia ( maid )
Eh? apa gak papa? tapi takutnya__...
Rein
Rein
Tenang aja, kalau ada apa-apa saya bakalan langsung panggil kamu
Oktavia ( maid )
Oktavia ( maid )
Ouh... em, kalau gitu saya pamit dulu ya tuan muda, jika ada perlu apa-apa tinggal tekan bel disamping tuan muda ya...
Oktavia ( maid )
Oktavia ( maid )
saya permisi
Oktavia ( maid )
Oktavia ( maid )
*keluar kamar
Rein
Rein
*memastikan pelayanan itu sudah pergi atau belum
Rein
Rein
Huft ... hah... susah juga ya pura-pura jadi orang lain, hm... kalau gk salah inget, pelayan tadi namanya Oktavia deh
Rein
Rein
* melihat makanan dan mulai menyantapnya
Rein
Rein
Em... enak juga
Sore hari
Rein
Rein
Hah... pegel banget tidur mulu di ranjang, keluar ah
Rein
Rein
* berdiri namun merasa pusing sejenak
Rein
Rein
ya ampun... padahal cuma berdiri, tapi pusingnya minta ampun
Rein
Rein
* Pergi ke luar dan menyusuri lorong
Rein
Rein
(Wow... walaupun gua udah tau isi rumah ini lewat ingatan si Rein, tapi ngeliat langsung kayak gini... waw... kayaknya keluarga ini tajir bener deh)
NovelToon
lorong rumah
Rein
Rein
*Berjalan menyusuri jalan
Rein
Rein
uhuk, uhuk... gua gak nyangka bokapnya di Rein bakalan banyak duit ke gini
tak... tak... tak
terdengar suara langkah kaki
Rein
Rein
(siapa tuh?)
Lina Wifarha
Lina Wifarha
Eh? Rein?!...
Raga Dwisara
Raga Dwisara
Rein...
Raga dan Lina menghampiri Rein
Rein
Rein
(sial... kenapa harus papasan sama mereka sih...)
Lina Wifarha
Lina Wifarha
Rein, kok kamu bisa ada diluar sih? bukanya istirahat... kamu udah gk papa kan nak?
Raga Dwisara
Raga Dwisara
bener lho kata mama kamu...
Raga Dwisara
Raga Dwisara
*mengecek suhu tubuh Rein
Raga Dwisara
Raga Dwisara
tuh kan... kamu masih demam sayang, sini ya biar papa anter ke kamar
Rein
Rein
eh?
Rein
Rein
e... pah tunggu dulu
Raga Dwisara
Raga Dwisara
iya kenapa Rein?
Rein
Rein
Itu... aku lagi pengen jalan-jalan, soalnya lama-lama dikamar agak bosen
Lina Wifarha
Lina Wifarha
*terkejut
Raga Dwisara
Raga Dwisara
*2in
Rein
Rein
Em... boleh kan?
Lina Wifarha
Lina Wifarha
hah? Itu... boleh sayang, gk papa, tapi kamu masih sakit lho... kalau gitu biar mama anter aja ya
Rein
Rein
iya, iya takutnya kamu__...
Rein
Rein
eh, gak perlu mah... pah... aku... bisa sendiri kok, mama sama papa lanjutin kerjanya aja
Raga Dwisara
Raga Dwisara
lho? tapi...
Rein
Rein
gak papa Yah, Aku cuma keliling rumah doang kok
Raga Dwisara
Raga Dwisara
Ya... baiklah, tapi inget, jangan maksain diri ya Rein
Rein
Rein
Iya pah... aku jalan dulu ya mah
Rein
Rein
* Pergi
Raga dan Lina menatap Rein
Lina Wifarha
Lina Wifarha
Mas...
Raga Dwisara
Raga Dwisara
iya
Lina Wifarha
Lina Wifarha
ngerasa gak sih kalau Rein agak kalem?
Raga Dwisara
Raga Dwisara
bener, dia enggak keliatan bakalan marah-marah lagi deh kayaknya
Lina Wifarha
Lina Wifarha
iya, biasanya dia selalu marah setiap harinya, apa ada kejadian tertentu?
Raga Dwisara
Raga Dwisara
gk ada kok, mungkin dia lagi dalam keadaan mood yang baik
Lina Wifarha
Lina Wifarha
hm... mungkin juga sih
Raga dan Lina segera pergi setelah melihat Rein yang hilang dari pandangan
ditaman
NovelToon
Rein
Rein
Gila... ini taman atau kebun raya sih? gede banget
Rein
Rein
* Berjalan mengelilingi Taman
Rein
Rein
Aw, aw, aw... ya ampun, kepala gua sakit lagi...
Rein
Rein
*duduk di kursi taman
Rein
Rein
hah... gua salut sama si Rein, udah mah punya penyakit asma, sakit kepala kronis... tapi tetep aja dia bisa bertahan sampe usia 17 tahun ini
Rein
Rein
tapi kalau dipikir-pikir... lebih hebatan gua di kehidupan sebelumnya lah, udah gak punya ortu dari kecil, dikucilkan, gak punya uang, pengangguran...beh, mantap banget ya ujian gua dulu
Rein
Rein
* memijat kepala agar sakit kepalanya mereda
Dikka ( bulter )
Dikka ( bulter )
Permisi
Rein
Rein
*Menoleh
Rein
Rein
eh?
Rein
Rein
(Kenapa nih?)
bersambung...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!