Dua kelompok geng mafia tengah beradu kekuatan untuk mendapatkan wilayah kekuasaan nya. Mereka saling baku hantam menunjukkan kekuatan nya masing-masing.Seorang wanita cantik pun datang melerai pertikaian diantara keduanya.
"HENTIKAN SEMUA INI...! " Ucap wanita tersebut dengan suara lantang.
Kedua kelompok geng tersebut seketika berhenti setelah mendengar ucapan wanita tersebut.
Dari dua kelompok tersebut masing-masing menyuruh salah satu diantara anggotanya untuk menghadap wanita tersebut.
Setelah mereka berdua menghadap ke wanita tersebut.
"Apa yang sebenarnya terjadi, kenapa kalian saling baku hantam, hah...!! " Ucap wanita tersebut desa suara membentak.
"Dia yang memulai semua ini bos...!" Ungkap salah satu diantara kedua perwakilan kelompok geng tersebut.
"Dia dulu yang memulai nya,bukan saya. " Jawab seorang lagi.
Mereka pun saling beradu mulut, membela diri mereka masing-masing.
Melihat ada kegaduhan di depan mata, sang wanita tersebut pun berucap.
"Sudah cukup, hentikan...!! " Kata wanita tersebut dengan nada suara datar.
"Jika kalian masih mau menghirup udara bebas. " Ucap wanita tersebut lagi.
"Dasar wanita ja**ng... Kau pantas untuk mati. " Ucap seorang lelaki dari kelompok Elang.Lelaki tersebut membawa sebilah pisau yang ia tujukan untuk sang wanita.
Namun naas nasib lelaki tersebut, sebab wanita itu terlebih dahulu menembakkan pistol nya ke arah sang lelaki itu.
"Dooor... " (Bunyi suara tembakkan).
Mereka semua terdiam semua tak ada satu pun dari mereka yang berani melawan wanita itu. Sebab wanita tersebut adalah ketua geng mafia yang sangat ditakuti oleh penjuru anak geng mafia di wilayah negara ini.
Wanita itu mendapat julukan "HARIMAU WANITA"... Karena dia tidak segan untuk membunuh siapa saja yang tidak patuh pada perintah nya. Tanpa belas ampun dia menghabisi musuh-musuh nya dengan kejam.
Paras cantik, kulit putih bersih bagaikan kapas. Wanita itu terlihat seperti wanita biasa pada umumnya. Dia adalah Adelia Anandita, seorang gadis yatim piatu yang dibesarkan oleh keluarga geng mafia kelas atas. Sedari kecil dia sudah diajarkan membunuh orang. Jika seorang gadis kecil bermain dengan bonekanya, berbeda dengan Adelia. Dia sudah terbiasa bermain-main dengan senjata tajam. Melihat darah bagaikan candu bagi diri Adelia,karena hal itu hampir setiap hari ia melihatnya. Kehidupan seorang mafia, tidaklah menjamin keselamatan nya. Karena setiap hari, ada saja orang yang ingin menghabisi dirinya. Sebab itulah Adelia selalu bertindak waspada. Keluarga yang telah membesarkan dirinya, kini sudah tiada. Tinggalah sang paman yang ingin mewarisi seluruh peninggalan harta dari sang mendiang keluarga kakaknya. Namun semua itu sudah diserahkan kepada Adelia. Yang menjadikan sang paman ingin menghabisi dirinya. Musuh dalam selimut ialah sang paman sendiri, musuh terbesarnya.
"Wilayah ini adalah wilayah kekuasaanku,jika kalian berani macam-macam. Hadapi aku, Adelia Anandita. " Ujar Adelia dengan suara lantang.
"Maafkan kami bos, kami tidak berani. " Jawab mereka serentak.
Tak ada sahutan dari Adelia,dia pergi tanpa pamit dan datang tanpa di undang. Setelah itu ia pun pergi mengendarai mobil sport nya.
Setelah Adelia masuk ke dalam mobil sport miliknya.Ia pun lalu pergi dengan kecepatan di atas rata-rata. Dan tanpa di duga, ternyata mobil yang Adelia kendarai telah disabotase oleh seseorang. Sehingga menimbulkan masalah di salah satu mesin mobil. Mobil tersebut pun hilang kendali,dan membawa Adelia ke jalan kematian.
"Apa ini... kenapa rem mobil bisa blong.. " Seru Adelia sembari berusaha mengendalikan kemudi mobil.
"Tidak aku tidak boleh mati sekarang...!Masih ada banyak hal yang belum aku selesaikan. Aku tidak boleh mati, " Ucap Adelia walaupun pada akhirnya mobil yang ia kedarai masuk ke jurang.
Dalam hati Adelia pun berucap.
"Maafkan aku Tuhan,berikan aku kesempatan untuk bisa menebus kesalahan-kesalahanku yang lalu. Berikanlah aku kehidupan kedua untuk memperbaiki hidupku. " Batin Adelia dengan menutup kedua bola matanya.
Di tempat lain di zaman kuno.
"Yang mulia ratu bangunlah, hiks... hiks... hiks.... " Ucap seorang dayang yang tengah menangis.
Di satu sisi,ada seorang selir yang tersenyum bahagia karena rencananya untuk menghabisi sang ratu telah berhasil.
"Dia tidak akan bisa selamat, karena racun yang aku berikan kepadanya adalah racun yang sangat mematikan. Setelah kematiannya,aku akan menduduki singgah sana bersama dengan baginda raja. Hahaha.... " Tawa seorang selir yang bernama selir Praweswari.
"Tabib, cepat, ayo cepatlah. Obati sang ratu. " Titah yang mulia raja kepada seorang tabib istana.
Melihat itu selir Praweswari merasa kesal, sebab lelaki yang ia cintai masih memikirkan istrinya.
"Tak sepatutnya baginda raja menolong yang mulia ratu. Beliau bilang mencintai aku, namun kenapa dia masih saja memikirkan keselamatan yang mulia ratu...? " Ungkap selir Praweswari pelan.
"Baiklah aku harus menemui nya. " Ucap nya lagi.
"Baginda raja tolong selamatkan sang ratu. " Ucap seorang dayang yang mulia ratu.
"Tabib cepat...! " Titah yang mulia raja.
Tabib pun segera mengambil tindakan, dan berhasil mengeluarkan racun dari dalam tubuh sang ratu. Setelah selesai, sang tabib pun menjelaskan tentang apa yang terjadi kepada sang ratu.
"Yang mulia ratu,dalam keadaan koma baginda raja. Jika sampai pukul sepuluh malam nanti beliau tidak sadarkan diri,itu pertanda jika yang mulia ratu tidak bisa diselamatkan lagi. Tapi jika yang mulia ratu sebelum pukul sepuluh malam sudah sadarkan diri, itu artinya belum sudah bisa membaik. " Ucap sang tabib menerangkan.
Yang mulia raja pun menganggukkan kepalanya.
Yang mulia ratu, adalah seorang ratu yang berkepribadian baik. Namun karena dia sering sakit-sakitan yang membuat dirinya selalu tidak pergi jauh dari istana.
Di zaman modern...
Adelia dapat di temukan dengan keadaan selamat, namun dia mengalami banyak luka pada sekujur tubuhnya,yang menjadikannya harus di rawat di rumah sakit. Dari kecelakaan tersebut Adelia pun mengalami koma.
Di zaman modern.
Di rumah sakit,tepatnya di ruang ICU.
"Bos cepatlah sadar, kami sangat membutuhkanmu. " Ungkap Alex orang kepercayaan nya Adelia.
Di luar sana,di kediaman Adelia.
"Hahaha... akhirnya dengan selangkah lagi, aku akan mewarisi semua harta ini. Kenapa dia masih bisa bertahan, padahal jelas-jelas jurang itu sangatlah tinggi. " Ucap seorang pria paruh baya, ia adalah paman Adelia adik dari orang tua yang mengadopsi Adelia sejak kecil. Dia bernama paman Anwar.
"Kalau kamu inginkan dia cepat lenyap, kenapa tidak kamu habisi saja dia. Tak perlu lah kamu repot-repot seperti ini. " Usul sang istri yang bernama bibi Klara.
"Jika saja itu mudah, pasti sudah aku lakukan dari dulu. Lagipula aku tetaplah pamannya, paman yang Adelia hormati. " Ucap paman Anwar dengan tersenyum simpul.
"Ya, ya, ya paman yang ingin menghabisi keponakannya sendiri, walaupun dia hormati. " Jawab bibi Klara dengan mencibir.
"Jaga ucapanmu Klara, atau kau akan aku tampar...! " Seru paman Anwar kepada bibi Klara, istrinya sendiri.
Bibi Klara pun seketika terdiam,karena mendapat ancaman dari sang suami.
"Siapa dia berani mengancamku...! " Batin bibi Klara.
"Aku mau pergi ke rumah sakit, menjenguk keponakanku tersayang. Apa kau mau ikut denganku Klara...? " Tawar Anwar kepada istrinya.
"Tidak, aku ada acara hari ini. Jadi lain kali saja. " Jawab bibi Klara beralasan.
"Baiklah kalau begitu, aku pergi dulu. " Pamit Anwar kepada istrinya.
Setelah kepergian paman Anwar, bibi Klara pun mengambil ponsel pintarnya dan menghubungi seseorang.
"Dia sudah pergi,lebih baik cepatlah datang. " Ucap bibi Klara kepada seseorang di balik telepon.
"Baiklah sayang, aku akan datang sekarang. " Sahut seseorang tersebut.
Tidak lama kemudian datanglah seorang lelaki dengan postur tubuh gagah,tampan dan masih sangatlah muda. Lelaki tersebut adalah pacar gelap bibi Klara.
"Sayang aku datang... " Ucap lelaki pacar gelap bibi Klara yang bernama Dandi.
"Hai sayang,kemarilah." Sambut bibi Klara dengan tersenyum bahagia.
"Dimana suamimu, sayang...? " Tanya Dandi kepada bibi Klara.
"Tua bangka itu tengah sibuk mengurusi keponakannya. " Jawab bibi Klara.
"Baiklah jangan dipikirkan,ayo sayang kita sekarang bersenang-senang saja.Aku sudah merindukanmu sejak lama. " Ucap Dandi kepada bibi Klara dengan senyuman nakal.
"Ayo, ayo, aku pun juga sudah merindukan belaian lembutmu sayang. " Jawab bibi Klara dengan nada bicara yang dibuat manja.
Mereka pun masuk ke dalam kamar yang sudah di siapkan oleh bibi Klara. Seperti yang sudah-sudah mereka pun bergelut, bercumbu mesra bagaikan pemuda pemudi yang sedang di mabuk cinta.
Di zaman kuno.
"Aku akan pastikan kalau yang mulia ratu tidak akan sadarkan diri untuk selama lamanya. Sebab ramuan yang dibuat oleh tabib itu, sudah aku ganti dengan ramuan lain. Mungkin saja ramuan yang bisa membuatnya untuk tidur selamanya. Hahaha... " Ucap selir Praweswari dengan tertawa bahagia.
"Malam ini akan menjadi malam terakhir untuk yang mulia ratu. Karena setelah malam ini beliau akan berpindah alam, hahaha... " Sahut seorang lelaki paruh baya yang tidak lain adalah ayah dari selir Praweswari yang bernama Sutanto.
"Benar romo, karena itulah yang kita inginkan. " Ungkap selir Praweswari dengan tersenyum sinis.
"Karena setelah kematian yang mulia ratu, akulah yang akan menjadi ratu di Kerajaan ini, romo. " Ucap selir Praweswari kemudian.
"Kau memang cerdik anakku,sebab itulah romo mengirimmu ke mari. " Kata ayah sang selir.
"Kita harus balaskan kematian kakakmu, agar kematiannya tidak sia-sia.Kau harus balaskan kematiannya,sebab dia adalah kakak lelakimu. " Perintah Sutanto kepada putrinya selir Praweswari.
"Siap romo,karena ratu lah kakakku harus mengakhiri hidupnya. Sebab itu aku sangat membencinya, aku akan melenyapkan dirinya. " Ujar selir Praweswari dengan nada bicara penuh dendam.
Di tempat ratu Pancawati.
Kedua dayang ratu dengan setia dan penuh kesabaran merawat sang ratu. Mereka sedih melihat ratu junjungannya tergeletak tak berdaya karena ulah seseorang.
"Yang mulia ratu,cepatlah sadar. Hiks... hiks... hiks... " Ucap dayang Siti sembari menangis.
"Kita doakan saja semoga yang mulia ratu Pancawati segera sembuh. " Jawab dayang Sumi.
"Beliau orang baik,aku tidak pernah mengira kalau ada orang yang tega meracuni yang mulia ratu. Selama ini kita mengira kalau yang mulia ratu sedang sakit biasa,tapi ternyata selama ini yang mulia ratu telah di racuni seseorang yang tidak tanggung jawab. " Ucap dayang Siti.
"Dimana kita selama ini,kenapa kita tidak bisa menyadari nya. " Ungkap dayang Sumi menimpali ucapan dari dayang Siti.
Mereka berdua pun selalu siaga di dekat yang mulia ratu yang tengah berbaring tak sadarkan diri. Tanpa sadar mereka pun malah ikut tertidur.
"TIDAAAAK....!! " Teriak yang mulia ratu dengan tiba-tiba. Sehingga membuat kedua dayang tersebut kaget sekaligus senang karena mendengar suara junjungannya.
Kedua dayang tersebut pun langsung menghampiri yang mulia ratu.
"Yang mulia ratu sudah sadar...!? " Seru dayang Sumi dengan tersenyum sumringah.
"Yang mulia ratu. " Ucap dayang Siti tak kalah bahagia, melihat yang mulia ratu Pancawati sadarkan diri.
"Siti, cepat kabari yang mulia raja dan tabib istana. " Perintah dayang Sumi kepala dayang Siti.
"Baiklah mbak yu, " Jawab dayang Siti yang lebih muda dari dayang Sumi.
Dayang Siti pun dengan bahagia memberitahu kabar baik ini kepada yang mulia raja dan tabib istana.
Sedangkan di dalam kamar yang mulia ratu, dayang Sumi masih setia disamping yang mulia ratu yang baru sadarkan diri itu.
Adelia bingung dengan keadaannya,kenapa dirinya bisa berada di tempat seperti ini.
"Yang mulia ratu. " Ucap dayang Sumi memanggil junjungannya.
"Yang mulia ratu,,,? " Jawab Adelia dengan menunjukkan jari telunjuknya ke arah dirinya sendiri.
"Apa yang mulia ratu masih pusing...? " Tanya dayang Sumi kepada Adelia.
Tapi bukannya menjawab pertanyaan dari dayang Sumi, Adelia malah berkata yang lain.
"Siapa kamu...? Dan kenapa kamu memanggilku dengan kata yang mulia ratu...?? " Tanya Adelia dengan penuh tanya kepada dayang Sumi.
Dayang Sumi pun terkejut dengan pertanyaan junjungannya itu.
"Apakah yang mulia ratu kehilangan ingatan...? " Jawab dayang Sumi dengan panik.
"Di mana aku sekarang ini...? " Tanya Adelia lagi kepada dayang Sumi.
"Yang mulia ratu ada di istana Atmaja, kerajaan Atmaja Jaya. " Jawab dayang Sumi menerangkan.
"Apa...?? Di Kerajaan Atmaja Jaya...? " Kaget Adelia dengan mulut menganga.
Dayang Sumi yang melihat junjungannya berlaku demikian pun merasa gelisah, karena baru pertama ini ia melihat junjungannya bertingkah aneh.
Belum sempat Adelia hilang kebingungan nya datang lah yang mulia raja.
"Yang mulia raja Anton Atmaja telah tiba. " Teriak seorang prajurit kerajaan.
Mendengar itu, Adelia pun bergumam. "Apa lagi ini...? " Ucap Adelia dengan pelan.
Pintu kamar yang mulia ratu pun di buka oleh kedua dayang ratu Pancawati. Dengan tunduk mereka menghadap yang mulia raja.
"Hormat kami yang mulia raja. " Ucap mereka berdua kepada sang raja.
Sang raja hanya menganggukkan kepalanya dengan pelan dan melihat keadaan istrinya ratu Pancawati. Diikuti dengan tabib yang berada di belakang yang mulia raja.
"Bagaimana dengan keadaanmu yang mulia ratu...? " Tanya baginda raja kepada Adelia.
Adelia menatap wajah baginda raja.
"Tampan." Satu kata terucap dari bibir Adelia atau yang mulia ratu.
Mendengar ucapan yang mulia ratu, raja pun tersenyum.
"Apa kau baru menyadari, ketampanan suamimu ini yang mulia ratu....? " Goda yang mulia raja kepada sang ratu.
Adelia yang tertangkap basah pun langsung mengalihkan pandangannya.
"Tabib tolong periksa keadaan yang mulia ratu,..! " Titah yang mulia raja kepada sang tabib.
"Baik yg mulia raja. " Jawab sang tabib dengan hormat.
Tabib istana pun hendak memeriksa kening Adelia namun Adelia segera menipisnya.
"Singkirkan tanganmu itu, atau aku akan membunuhmu...! " Ucap Adelia dengan suara lantang.
Semua orang terkejut dengan ucapan ratu Pancawati,karena selama ini ratu Pancawati dikenal dengan sosok yang lemah lembut, dan berwibawa. Bukan seperti ini, apalagi mengancam ingin membunuh seseorang.
"Aku tidak perduli desa apa yang kalian pikirkan. Aku ingin pergi dari tempat ini. " Ucap Adelia. Dia pun bangun dari tempat tidur dan hendak pergi dari sana.
"Hentikan yg mulia ratu...! " Perintah yang mulia raja.
Para pengawal pun mencoba menghentikan langkah yang mulia ratu. Namun mereka salah karena sudah berani menyentuh kulit Adelia.
"Kau berani menyentuhku...!! " Teriak Adelia dengan lantang.
Dengan gesit Adelia pun mampu menumbangkan pengawal kerajaan. Saat Adelia ingin menghabisi salah satu pengawal tersebut.
"Hiyaaaa...! " Teriak Adelia.
"Hentikan ratu Pancawati...! " Ucap yang mulia raja.
Adelia pun nampak kesal dibuatnya ia pun meninggalkan tempat itu.
"Sejak kapan yang mulia ratu bisa bela diri...? " Ucap dayang Sumi kepada dirinya sendiri.
Raja Anton Atmaja nampak bingung dengan kelakuan ratu Pancawati yang berubah seketika setelah sang ratu sadar dari koma yang dialami nya.Raja Anton Atmaja tidak pernah menduga tentang hal ini,perubahan ratu Pancawati sangat lah jauh berbalik berbanding dengan ratu Pancawati yang sebelumnya.
"Apa yang terjadi dengan ratu Pancawati...? " Ujar yang mulia raja Anton Atmaja kepada dirinya sendiri.
Adelia berjalan menelusuri istana.
"Apa yang terjadi kepadaku, dimana aku sekarang ini...? " Ucap Adelia.
"Ini benar-benar kerajaan,tempat ini masih sangat asri. Tapi bagaimana mungkin aku bisa berada di istana ini. Terakhir kali aku, aahhh... kepalaku...! " Tiba-tiba saja kepala Adelia menjadi sangat pusing. Adelia pun tumbang dan tersungkur di lantai.
Tanpa sengaja raja menemukan ratu pingsan, raja pun dengan hati-hati menggendong sang ratu. Dan membawanya ke dalam kamar pribadinya. Setelah itu raja pun memerintahkan pengawalnya untuk memanggil tabib.
"Panggilkan tabib istana....! " Titah raja.
"Baik yang mulia. " Jawab pengawal kerajaan dengan hormat.
Sang pengawal pun dengan segera memanggil sang tabib istana.
Raja tengah memandangi wajah cantik ratu Pancawati. Raja pun bergumam,, "Kamu memang cantik ratu Pancawati, tapi entah mengapa aku tidak tertarik denganmu. Karena aku menjadikanmu ratu hanya semata-mata ingin membalas sakit hati yang diberikan oleh kekasihmu itu. Karena dia telah menghabisi calon ratu ku yang sesungguhnya. " Ungkap raja Anton Atmaja penuh dendam.
"Kau adalah tumbal dari kekejian kekasihmu.Tapi aku juga tidak pernah menyangka kalau ternyata dirimu akan dilenyapkan seseorang. Aku tidak ingin kau mati ratu. Kau harus tetap hidup,untuk menanggung kejahatan yang dilakukan oleh kekasihmu itu. Agar aku bisa selalu melihatmu menderita. " Ucap raja Anton Atmaja kemudian.
Tabib pun datang, dan dengan segera memeriksa keadaan ratu Pancawati.
"Yang mulia ratu,baik-baik saja yang mulia raja. Beliau hanya perlu istirahat yang cukup. " Terang tabib istana kepada sang raja.
Raja pun hanya menganggukkan kepalanya saja.
"Hamba mohon pamit yang mulia raja. " Ucap tabib istana dengan penuh hormat.
"Pergilah...! " Jawab yang mulia raja dengan penuh wibawa.
Kabar tentang keadaan ratu pun di dengar oleh selir Praweswari. Ia murka mendengar nya.
"Bagaimana mungkin dia bisa sadarkan diri, setelah meminum racun itu. Apalagi dia menjadi lebih kuat, dan tiba-tiba saja bisa ilmu bela diri. Mustahil itu terjadi, aku akan melihat sendiri keadaannya. " Ucap selir Praweswari dengan marah.
Selir Praweswari pun menuju ke kamar yang mulia ratu Pancawati. Namun yang mulia ratu tidak ada di kamarnya, setelah dayang yang mulia ratu menerangkan.
Selir Praweswari pun bertambah murka dengan apa yang ia dengar dari keterangan dayang yang mulia ratu Pancawati.
Dengan angkuhnya selir Praweswari pun pergi dari sana.
"Aku kira dia lah yang membuat ratu kita sakit. " Ucap dayang Siti kepada dayang Sumi.
"Hus,hati-hati kalau berbicara. Banyak telinga yang menguping. " Jawab dayang Sumi kepada dayang Siti.
Dayang Siti pun maksud dengan apa yang di ucapkan oleh dayang Sumi,ia pun segera menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
Di kamar yang mulia raja, selir Praweswari sudah berada di sana.
"Yang mulia raja, bagaimana dengan keadaan yang mulia ratu...? " Tanya selir Praweswari dengan berpura-pura perduli.
"Dia telah membaik, hanya butuh istirahat yang cukup. " Terang yang mulia raja Anton Atmaja tanpa menoleh ke arah selir Praweswari.
"Hamba ikut senang mendengarnya raja. " Jawab selir Praweswari.
Selir Praweswari pun menyentuh lengan yang mulia raja Anton Atmaja.
"Raja tidak lupa kan, dengan janji yang mulia malam ini. " Kata selir Praweswari mengingatkan janji raja kepada dirinya.
"Tenanglah aku tidak akan lupa. " Jawab yang mulia raja.
"Terima kasih yang mulia raja,hamba akan mempersiapkan diri dulu kalau begitu.Hamba pamit izin pamit, yang mulia raja. " Ucap selir Praweswari dengan tersenyum nakal.
Raja hanya menganggukkan kepalanya saja.
" Entah apa yang aku rasakan,tapi aku merasa kalau selir Praweswari terlibat dengan kasus ini. "Gumam sang raja.
Di dunia modern.
Tubuh Adelia masih terbaring lemah di atas tempat tidur rumah sakit. Ditubuh Adelia banyak terpasang berbagai alat medis dimana-mana.
Alex dengan setia menjaga tubuh Adelia yang terbaring lemah. Banyak musuh yang memanfaatkan keadaan ini. Mereka berusaha untuk melenyapkan Adelia.
"Tok... tok... tok... " (Bunyi ketukan pintu).
Alex pun dengan segera membukakan pintu.
Nampak seorang pria yang datang, ia adalah Jimi kaki tangan Adelia.
"Bagaimana dengan keadaan bos kita...? " Tanya Jimi kepada Alex.
"Keadaan nya masih sama saja, belum ada perubahan. " Jawab Alex dengan frustasi.
"Ada kabar apa...? " Tanya Alex kepada Jimi.
"Semalam gengs Elang menyerang salah satu anggota kita, tapi semua bisa teratasi. " Jawab Jimi menceritakan masalah tentang semalam kepada Alex.
"Kau atasi markas, biar aku yang memastikan keselamatan bos kita. " Ucap Alex kepada Jimi.
"Tapi aku perlu orang untuk berjaga-jaga di luar. " Ucap Alex kemudian.
"Tenang saja, mereka sudah aku siapkan dari awal. " Jawab Jimi.
"Baguslah kalau begitu. " Jawab Alex.
"Awasi terus paman Anwar, aku yakin ia terlibat dengan kejadian ini. " Ungkap Jimi.
"Ya,aku juga mengiranya begitu. Semalam ia datang kesini dengan tingkah yang mencurigakan. " Jawab Alex.
"Baiklah, kalau begitu aku pulang dulu. " Kata Jimi kepada Alex.
"Ya, " Jawab Alex dengan menganggukkan kepalanya.
Di rumah Adelia.
"Kurang ajar,mereka selalu mengawasi gerak gerik ku.Mereka sudah mencurigai ku sejak lama ternyata.Jika Adelia sadar,aku tidak bisa bayangkan dengan nasibku nanti.Aku harus pastikan Adelia lenyap malam ini juga,aku harus menghabisinya malam ini.Aku sudah tak sabar menunggu malam ini. "Ucap paman Anwar dengan marah.
Paman Anwar memanggil sang istri.
" Klara...! "Panggil nya memanggil istri nya dengan suara lantang.
Klara yang tengah memadu kasih dengan kekasih gelapnya pun dibuat menjadi kalang kabut.
" Sial,tua bangka itu sudah pulang. Kenapa aku bisa ketiduran. "Ucap Klara.
Klara pun melihat kekasih gelapnya yang masih terlelap tidur disamping nya tanpa memakai sehelai kain benang pun.
" Bangun sayang, bangun...! "Ucap Klara dengan menggoyang-goyangkan tubuh kekasih gelapnya itu.
Sang kekasih pun hanya menanggapinya dengan menggeliat.
" Hai, bangun. Bangun sayang...! "Ucap Klara lagi.
" Klara...!! "Teriak Anwar lagi.
Dengan terpaksa Klara pun akhirnya mau tidak mau menemui Anwar.
" Ya, ada apa sayang...! "Ucap Klara dengan malas.
" Darimana saja kamu hah, kenapa aku panggil kamu tidak cepat datang...! "Bentak paman Anwar kepada bibi Klara.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!