NovelToon NovelToon

Pernikahan Rahasia Dengan Bosku

Awal

Rian mencium kening Melati dengan lembut lalu memeluknya erat menghirup aroma kekasih nya itu.

Melati pun mengusap lembut wajah sang kekasih yang di cintainya itu, namun tiba-tiba Rian menghilang entah kemana.

"Rian.. Rian.. " teriaknya.

"Rian.., " Melati pun bangun dari tidurnya, ternyata itu hanya Mimpi.

Mimpi yang terus datang itu membuat nya sedih, dimana sebenarnya kekasih nya itu menghilang tanpa kabar.

"Ya Tuhan gue telat," gumannya melihat jam sudah menunjuk jam 7 lebih.

Dia pun bergegas masuk ke dalam kamar mandi dan bersiap untuk bekerja.

Melati Setiana dewi adalah anak kost yang bekerja di sebuah perusahaan, dia harus meninggalkan Ibunya karna mencari sang kekasih yang pamit untuk bekerja namun tak pernah datang lagi.

Umur nya yang menginjak 27 tahun Melati masih betah menyendiri, dengan alasan menunggu pacarnya kembali.

"Huhh.. untung saja tidak telat," ujar nya membenarkan kacamatanya.

Dia sengaja memakai kacamata hanya untuk menyamar, karna dia mencari pacarnya yang bekerja di perusahaan yang sama dengannya.

5 tahun bekerja di sana belum sekali pun dia bertemu dengan kekasih nya itu.

Yang dia dengar Rian bekerja di perusahaan itu namun dia tidak tahu Rian bekerja sebagai apa dan bagian apa.

Melati pun bekerja seperti biasanya, meskipun Ibunya orang kaya tapi dia memilih hidup susah dan meninggalkan semua kemewahan itu karna tidak mau di jodoh kan dia memilih pacar nya yang tak tahu dimana.

Kemarin dia di fitnah atasanya dan sekarang dia baru saja kena marah oleh Bos nya.

"Kenapa aku gak bisa melawan mereka, dari dulu aku selalu diam saja saat mereka menindas ku, apa sebenarnya salah ku pada mereka Tuhan," gumannya seraya membereskan kertas yang ada di atas meja nya.

Selama ini dia selalu di perlakukan buruk oleh teman-teman nya, namun dia hanya bisa diam saja karna dia sangat membutuhkan pekerjaan itu karna zaman sekarang cari kerja emang susah.

Sejak beberapa bulan lalu dia menemukan satu teman yang cocok dengan nya dan teman baru nya itu sangat baik kepada nya.

Melati pun di antar pulang ke kosannya oleh rekan satu kantor nya, beberapa bulan lalu dia mendapatkan teman baru yang sangat baik padanya, dia merasa seperti mempunyai adik karna umur mereka berbeda jauh.

Sungguh dia sangat lelah sekali mendapat kan banyak sekali pekerjaan membuat nya segera mandi dan mengganti baju nya.

Malam harinya dia sudah hampir tertidur namun Ibu kost nya mengetuk pintu kamar, sehingga mau tak mau dia pun keluar.

Kosan berlantai dua itu lumayan banyak ada sekitar 50 kamar di sana dan yang Melati tempati lumayan luas, itu juga kosan khusus putri.

Sudah hampir 5 tahun terakhir dia ngekos di sana jadi mereka sudah kenal satu sama lain, dulu Rian meninggalkan nya di sebuah kontrakan mewah namun saat Rian pergi dan tak kembali Melati memilih mencari kosan saja agar lebih murah.

"Iya bu ada apa?" tanya Melati heran melihat wanita paruh baya itu ada di depan kamar nya.

"Mel ada yang cari kamu di luar," ucap Ibu kost nya itu yang bernama Maryam.

"Siapa ya perasaan aku tidak janji dengan siapa-siapa," ujarnya bingung.

"Ya sudah kamu temui saja, orang nya ada di pos satpam siapa tahu aja penting." ucap Bu Maryam dan Melati pun mengangguk.

Melati pun izin keluar sebentar menghampiri orang yang mencari nya, yang duduk di pos satpam.

"Ya sudah bu kalo gitu aku samperin dulu ya ke depan," ucap nya menutup pintu.

"Iya Mel," jawab nya.

Melati pun berlari ke arah pos satpam dia bingung siapa yang mencarinya.

"Maaf Bapa cari saya?" tanya Melati yang tak melihat jelas wajah pria paruh baya itu.

"Saya mencari Mba Melati, bukan mencari anda," ucar Bapa itu membuat Melati tercengang dia melebarkan mata nya apa dia tidak tahu kalo yang di hadapan nya itu Melati pikir nya.

Melati pun ingat kalo dia adalah supir ibunya walau pun dulu tidak setua itu.

Melati pun tersenyum sambil membuka kaca mata nya."Ini Melati Pa Usman," ucap Melati memperlihat kan wajah cantiknya.

"Maaf Mba saya gak tahu, kenapa Mba berpenampilan aneh begini?" tanya Pak Usman melihat Melati jauh berbeda dengan Melati anak majikan nya.

Melati hanya terkekeh memang benar jangan kan Pak Usman mungkin Rian pun kalo bertemu tak akan mengenali nya.

Memang pantas kalo pak Usman lupa juga karna Melati sudah lama meninggalkan kediaman orang tuanya.

Pak Usman tahu dulu anak majikannya itu adalah seorang wanita yang modis dan juga cantik tidak seperti wanita yang ada di depan nya ini.

"Cerita nya panjang, Bapak ada perlu apa kemari?" tanya Melati heran dalam hati nya pun bertanya-tanya.

"Begini Mba saya mau memberitahukan kalo sekarang Ibu ada di rumasakit," ucap nya sendu.

Dia merasa kasihan dengan majikan nya itu sudah lama sekali kesepian jadi dia menjadikan ini kesempatan untuk menjemput Melati agar ikut bersama nya.

"Ibu sakit apa, kenapa gak bilang dari tadi," ucap Melati khawatir dengan keadaan Ibunya.

"Ibu kecelakaan Mba, sebaiknya kita kesana sekarang," ajak Pa Usman.

"Baik lah pak, tunggu sebentar saya ambil tas dulu," ujar nya.

Melati pun berlari mengambil tas dan juga jaket dalam kamar nya tak lupa mengunci pintu kamar.

Melati pun masuk ke dalam mobil, Pak Usman pun langsung tancap gas menuju rumasakit dimana Ibunya Melati di rawat.

Setelah sampai mereka langsung masuk ke ruang rawat dimana Ibunya berada.

"Ibu bangun bu, ini Melati," ucap nya menggenggam tangan ibu nya sambil terisak.

Namun Ibu nya masih menutup mata, Melati pun menunggu di sana sambil terus menangis.

Perawat pun masuk untuk memeriksa keadaan ibunya.

"Bagaimana keadaan Ibu saya sus?" tanya Melati.

"Kondisinya mulai membaik dan tidak ada luka yang serius, Beliau sedang istirahat jadi anda bisa tenang," ucap suster itu.

Melati pun berhenti menangis, dia sangat sedih melihat Ibu nya begini, selama 5 tahun terakhir dia jarang sekali bertemu dengan Ibunya itu.

Hanya sesekali mereka bertemu itu pun cuma sekedar makan siang, Melati cukup malu jika harus pulang ke rumah karna apa yang dia lakukan sudah membuat orang tua nya malu.

Bahkan menyesal pun tak ada guna nya lagi karna semua sudah terlajur, dia sudah menyakiti hati mereka orang-orang yang menyayangi nya demi memilih pria yang tak tahu dimana keberadaan nya.

"Maafkan aku bu, aku memang bukan anak yang baik aku sudah mengecewakan kalian semua," batinnya.

Melati pun menatap wajah Ibu nya yang selama ini di rindu kan nya.

part 2

Ibunya Melati pun tersadar dan melihat anak nya sudah ada di hadapan nya dia sambil terisak.

"Mel, kamu datang nak?" tanya Zoya Ibunya, mengelus tangan Melati.

"Maafin Mel bu, gak bisa jagain ibu dan gak jadi anak yang baik untuk Ibu Mel menyesal." ujar nya terisak.

Melati masih terisak dia menyesal telah meninggalkan orang tua nya selama ini hanya karna tidak mau di jodoh kan dia kabur dan tak pulang-pulang.

Hingga Ayah nya pun meninggal dunia karna serangan jantung, Melati semakin. bersalah mengingat hal itu.

"Kamu pulang ya ikut Ibu kerumah, sekarang sudah tidak ada lagi yang kamu takutkan, Ayah kamu sudah tidak ada sudah tenang di alam sana dan lupakan perjodohan itu nak," bujuk Ibu nya.

Melati masih ragu untuk pulang namun dia juga tak tega melihat ibu nya, dia hanya mengangguk pasrah.

"Iya bu Melati akan pulang dan tinggal bersama ibu di rumah, Melati akan pulang demi ibu," ucap nya dan Ibu nya pun mengangguk

Melati pun ikut tidur di ruang rawat ibunya itu hingga pagi tiba, Melati berbangun saat merasakan lapar di perut nya.

Saat dia akan di baranjak dari tempat duduk nya dia melihat seorang laki-laki paruh baya masuk ke ruangan tersebut.

"Zoya bagaimana keadaanmu?" tanya pria itu melihat ibu nya Melati sedang duduk.

"Loh Mas Bimo kok bisa ada di sini?" tanya Ibunya melati, ya meraka saling mengenal.

"Maafkan anak buah ku dia tak sengaja menabrak mobil kamu," ucap laki-laki itu.

Malati tahu kalo Ibunya mengenal baik laki-laki itu, karna dulu saat remaja sudah beberapa kali bertemu dengan pria tersebut namun dia hanya diam tak berkata apa-apa.

"Tidak apa-apa itu cuma kecelakaan, O yah Mas ini Melati," ujar nya mengenalkan Melati persi dewasa.

"Ya Tuhan kamu sudah dewasa sekarang nak, tanbah cantik" ujar nya menjabat tangan Melati sambil tersenyum.

"Iya, Om apa kabar?" tanya Melati tersenyum kaku.

Melati sedikit risi dengan tatapan mata Bimo yang sedari tadi memperhatikan ibu nya.

"Sangat baik, kamu kemana saja Om tidak pernah bertemu kamu lagi setelah pemakaman Ayah mu itu," ujar nya.

Memang benar setelah kejadian itu Bimo tak pernah sekali pun bertemu dengan Melati.

"Saya emmm.. " belum sempat dia menjawab Ibu nya angkat bicara.

"Dia bekerja Mas, dan jarang pulang ke rumah karna lelah kamu tahu kan pekerjaan kantor sangat menguras tenaga," ujar Ibunya membela.

"Oh pantas saja, kamu kerja dimana?" tanya Bimo penasaran.

"Di Perushaan Xx Om," jawabnya dan Bimo pun mengangguk.

"Ya sudah Mel ke luar bentar ya Bu, Om titip ibu bentar ya," ujar nya dan Bimo pun mengangguk.

Setelah kepergian Melati Bimo pun mulai bicara serius padanya.

"Bagaimana dengan perjodohan itu, Mas Arya dan Mas Bima sudah tidak ada sekarang, keponakan ku sudah dewasa sekarang," ucap Bimo memulai pembicaraan nya.

Arya adalah Ayah nya melati, dan Bima adalah kakak nya Bimo, anak Bima lah yang akan di jodohkan dengan Melati.

"Melati kekeh tidak mau menerima perjodohan itu, aku tidak bisa memaksa nya Mas aku takut dia akan semakin menjauh dariku," ujar nya sendu.

Zoya sangat takut kalo dia memaksakan kehendak nya Melati akan pergi menjauhi nya dan dia tidak mau itu sampai terjadi, cukup kejadian itu saja yang memisahkan mereka.

Zoya tahu Melati hidup susah di luaran sana, karna terlalu malu untuk meminta bantuan nya selama ini.

"Baiklah kalo begitu, bagaimana dengan lamaran ku apa kamu sudah mempertimbangkan nya?" tanya Bimo penuh harap.

Ya setelah Arya meninggal beberapa tahun silam Bimo lah yang menemani Zoya selama di terpuruk, Bimo sangat baik dan juga menyayangi Zoya sedari dulu karna meraka dulu berteman baik.

"Aku harus bertanya dulu kepada anak ku Mas aku tidak mau membuat nya kecewa," ujar nya.

"Baiklah aku akan menunggu sampai kapan pun," ujar nya sambil menggenggam tangan Zoya.

Bimo sudah lama menduda setelah istri nya selingkuh, alasan istri nya selingkuh karna mereka tak mempunyai anak Bimo pun mencerai kan nya.

Bimo memang mencintai Zoya sedari dulu namun cinta nya harus kandas karna Zoya menikah dengan sahabat nya.

Dan saat Arya meninggal Bimo semakin gencar mendekati Zoya dia ingin menjadikan nya istri.

.

Di sisi lain Melati duduk di salah satu Cafe yang ada di sana, dia terus memikirkan apa yang Ibu nya katakan.

"Apa aku terima saja ya perjodohan itu, aku tidak mungkin terus menunggu Rian yang tak tahu ada di mana sekarang, lagian gak salah juga kan kalo aku coba membuka hati untuk orang lain." gumannya.

Ya dia harus bisa ngubur masalalu nya dia tak mungkin begini terus, lagian kasian ibu nya kalo harus mwnuruti terus keinginan nya.

Setelah sedikir rilex, Melati pun kembali ke ruang rawat Ibunya ternyata Bimo sudah tak ada di sana.

"Mel sini dulu nak," ucap Ibunya.

Melati pun mendekat dan duduk di dekat Ibunya, dia ingin tahu apa yang mau ibu nya katakan.

"Pulanglah dulu nak biar nanti Bibi yang menggantikan mu, kamu pasti lelah kan semalaman menunggu ibu di sini," ujar nya.

"Tapi Bu..

"Ibu tidak apa-apa, pulang lah dulu dan ganti baju, biar Mas Bimo yang antar kamu pulang ya," ujarnya.

Mau tak mau Melati pun menuruti apa keinginan Ibunya itu, memang benar dia dari semalam belum pulang.

Bimo pun kembali membawakan makanan untuk mereka namun Melati memutuskan untuk pulang setelah menyuapi ibu nya.

"Maaf ya Mas merepotkan," ucap Zoya merasa tak enak karna dia meminta Bimo mengantar Melati pulang.

"Tidak apa-apa santai saja, aku pergi dulu ya nanti aku kembali lagi," ucap nya dan Zoya pun mengangguk.

Melati bisa melihat kalo Bimo suka terhadap ibu nya itu namun dia hanya diam saja tak mau ikut campur masalah orang tua.

Melati pun di antar sampai di depan rumah orang tua nya, rumah yang sangat di rindukan nya rumah yang sudah lama di tinggalkan nya.

Ada rasa haru saat dia akan melangkah menuju gerbang, dia teringat saat-saat dia meninggalkan rumah itu.

Rasa sesak mulai terasa mata nya pun mengembun dia sangat sedih mengingat kejadian itu, namun dia tak mau memperlihatkan rasa sedih nya kepada Bimo.

Dia berusaha tenang menghirup udara sebanyak-banyak nya dan menghembuskan nya berusaha menetralkan perasaan nya.

Sedangkan Bimo bisa melihat ada kesedihan di mata Melati, dia bisa merasakan kalo Melati sangat sedih apalagi mengingat sosok ayah nya yang sudah tidak ada.

part 3

Melati pun keluar dari mobil."Makasih banyak om, apa om mau mampir dulu," ajaknya tersenyum.

"Iya sama-sama, tapi maaf om harus pergi ke kantor lain waktu om mampir," ujar nya dan Melati pun mengangguk .

"Hati-hati om," ujar nya serta melambay kan tangan nya melihat mobil Bimo menjauh.

Setelah masuk gerbang yang di buka kan oleh pak satpam, dia pun dengan ragu memencel bel rumah itu.

Terlihat wanita paruh baya membuka pintu, dan wanita itu nampak bingung melihat Melati seperti nya dia tak mengenali anak majikan nya itu.

"Maaf cari siapa ya Mba?" tanya Mbo Darmi Art nya yang dulu mengasuh nya sewaktu kecil.

"Ini Mel Mbo anak kesayangan Mbo," jawabnya menahan tangis.

Mbo Darmi pun kaget mendengar kalo wanita itu adalah anak yang dulu di asuh nya Melati langsung memeluk Mbo haru.

"Ya ampun kemana aja Non Melati ini kenapa baru pulang sekarang?" Mbo pun membalas pelukannya sambil menangis.

"Ayo non masuk, apa non tahu Ibu di rumasakit?" tanya Mbo Darmi.

Melati pu mengangguk."Iya ini aku baru dari rumasakit," jawabnya.

Mbo Darmi pun tersenyum."Ayo masuk non kemana aja sih bibi merindukan non Melati," ujar nya Melati pun masuk ke dalam rumah sambil terisak.

"Mau istirahat dulu atau mau bibi buat kan sesuatu?" tanya nya

Melati pun tersenyum."Gak usah Bi aku cape mau istirahat dulu," ujar nya dan Mbo Darmi pun mengangguk.

Melati pun menaiki tangga masuk ke dalam kamar nya yang sudah lama tak di tempati nya.

Melati mematap pintu coklat yang ada di depannya dia ragu untuk masuk.

Dia pun membuka pelan pintu kamar itu masih seperti dulu sama dengan warna Biru langit, kamar tertata rapi seperti nya selalu di bersihkan oleh Mbo Darmi selama dia pergi.

Melati duduk di atas kasur mengusap nya pelan dan terasa sangat dingin sekali mungkin karna terlalu lama di tinggalkan nya.

Sprei berwarna silver kesukaannya tertata rapi di sana, sungguh dia sangat sedih sekali mengingat kejadian itu dimana dia dengan sengaja meninggalkan keluarga nya demi pria yang di cintainya.

Tak terasa air mata nya menetes dia tidak bisa menahan rindu kepada Ayah nya yang telah lama tiada, hanya penyesalan yang dia rasakan saat ini.

"Maafkan aku ayah seandainya hari itu aku tidak egois, mungkin aku mempunyai kenangan sebelum ayah pergi seandai nya waktu bisa di ulang mungkin semua ini gak akan terjadi," gumannya bergetar menahan tangis.

"Mungkin ini karma untuk ku karna sudah melawan orang tua, bukannya aku bahagia aku malah merana," lanjut nya.

Melati pun semakin keras menangis menumpahkan air mata nya sampai segukan karna menyesal pun percuma.

***

Di tempat lain Bimo nampak bersitegang dengan keponakan nya yang selama ini memilih tinggal bersama orang lain dari ada dengan nya paman kandung nya sendiri.

Mereka memutus kan bertemu di salah satu cafe untuk makan siang yang tak jauh dari kantor tempat Bayu bekerja.

Bayu memiliki banyak harta warisan orang tuanya namun dia memilih bekerja bersama orang lain yang di akui nya sebagai ayah angkat nya.

"Apa kamu yakin tidak mau meneruskan perjodohan ini?" tanya Bimo sedikit kesal melihat Bayu yang nampak cuek terhadap nya.

"Sudah lah om jangan paksa aku lagi, aku sudah bisa memilih calon istri, apa lagi wanita itu sudah kabur sebelum bertemu denganku," jawab nya kesal mengingat beberapa tahun lalu.

"Dia sudah kembali dan menerima perjodohan ini," ucap nya.

Bimo yakin Melati pasti akan menerima perjodohan itu, dia tidak mau usaha nya selama ini sia-sia.

"Aku tidak sudi bila harus menerima wanita itu setelah sekian lama pergi untuk apa dia kembali?" ujar Bayu mengepalkan tangan nya.

Selama ini Bayu memilih tinggal di Apartemant nya setelah orang tua nya meninggal dunia, jujur saja dia sangat kecewa saat mengetahui kalo wanita yang akan di jodohkan dengan nya itu kabur dengan pria lain.

Lalu untuk apa lagi om nya itu bertanya seperti itu pada nya, memang dia barang apa harus menerima bekas orang pikir nya.

"Sebaik nya kamu bertemu dulu dengan nya siapa tahu saja kalian cocok, sekarang dia sudah dewasa dan pemikiran nya pun sedikit matang, kalo dulu kan dia masih kuliah pantas saja kalo dia labil," bujuk nya.

Bima yakin kalo Melati wanita yang baik dan pantas bersanding dengan keponakan nya itu.

"Baiklah om atur saja, aku juga akan memberi nya pelajaran enak saja setelah membuat ku malu sekarang dia kembali lagi," ujar nya menyungging kan senyum.

Bayu berniat membalas apa yang telah di lakukan wanita itu terhadap nya, kita lihat saja siapa yang akan menang pikir nya. Setelah berbincang dia pun kembali ke kantor.

"Bay dengarkan om baik-baik nak kamu jangan pernah coba-coba mempermainkan Melati karna kalo itu terjadi kamu akan berhadapan dengan om," ujar Bimo mengingat kan.

"Ckkk yang keponakan om itu aku atau dia sih aneh banget," ujar nya.

"Kamu memang keponakan om tapi Melati juga calon anak om, om gak mau terjadi sesuatu sama dia," ujar nya membuat Bayu kesal.

Bayu nampak kesal apalagi pekerjaan nya yang sangat banyak membuat nya lelah sekali hari ini di tambah sekertaris nya tidak masuk lagi.

Untung saja anak pemilik perusahaan mau membantu nya menangani masalah perusahaan.

Bukan nya dia gak mau meneruskan perusahaan peninggalan orang tua nya namun dia merasa belum mampu memimpin perusahaan besar itu.

Jadi dia menyerahkan semua nya kepada Bimo agar dia saja yang mengelola nya, sedangkan keuntungan Bimo selalu membagi dua dia tak mau keponakan nya itu kekurangan meski pun Bayu juga bekerja dan mempunyai gaji yang besar.

"Ya sudah kalo gitu kamu persiapkan diri kamu jangan buat orang tua mu kecewa om tahu kamu pria yang baik dan bertanggung jawab," ujar nya.

Bayu pun hanya diam tak merespon lantas dia pun pergi meninggalkan Om Bimo.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!