Sungguh Hari ini begitu melelahkan. Badanku sakit tapi aku menjadi semangat kembali melihat pesan yang tertera di layar hp.
' Sayang aku sangat meridukanmu. Datanglah ke apartementku sepulang kerja'
aku tersenyum menatap layar menatap pesan tersebut dan mempercepat langkahku untuk menyelesaikan segala tugasku.
Tak terasa tugas dan pekerjaanku sudah selesai. Akupun memutuskan untuk pergi ke apartementnya untuk memberikan kejutan.
*Apartement*
tok...tok..
'hem, kenapa tidak ada yang menyahut, apa aku buka saja dengan kunci yang aku punya? akan ku coba ketuk sekali lagi' batinku
Astrela pun mengetuknya sekali, dua kali tapi sama sekali tidak ada yang menjawab ketukan tersebut. Karena sudah menunggu terlalu lama Astrela pun membuka pintu dengan kunci cadangannya. Betapa terkejutnya dia melihat orang yang paling di cintai dan di sayanginya bermain api di belakangnya dengan orang yang dia kenal pula.
'Apa apaan ini Arkan? Kenapa kau melakukan itu dengan adikku? Apa kau gila?' Teriak Astrela gemas kepada Arka
Astrela pun menoleh kearah adiknya dan membetak serta memaki adiknya sendiri. Tak disangka adik yang begitu dia cintai dan dengan suka rela selama ini dia memberikan apa yang menjadi miliknya malah berbalik menusuknya.
'Kau gila Yasmin, beraninya kau merebut milikku. Apa selama ini kau tidak malu merebut semua yang seharusnya menjadi milikku. Dasar ****** kecil bajingan' Teriaknya kepada adiknya.
'Kak, relakan Arkan. Aku sudah punya hubungannya lebih dulu daripada kamu dengannya. Aku sudah menyerahkan semuanya kepadanya. Aku mohon relakan dia' Jawab Yasmin tanpa bersalah
'haa, sudah lah sampah bersama dengan sampah adalah pasangan yang serasi. Aku hanya lepas kendali tadi' balas Asterla sambil terseyum dingin
'baiklah, kau ambil sampah itu dik. Dan kau arkan' sambil menatap dengan tajam astrela melanjutkan 'akan ku ambil semua investasi yang ku berikan di perusahaanmu dan membuat perusahaanmu bangkrut' ucap astrela sambil berjalan keluar dari apartement.
tak di sangka setelah Astrela berbalik Arkan mengangkat vas bunga dan berlari ke arah Astrela lalu iya menghantam vas bunga tersebut ke arah belakang kepala Astrela.
'Rasakan itu ******! MATI SAJA KAU! DASAR BEDEBAH SIALAN!' Teriak Arkan sambil menghatamkan berkali kali vas bunga tersebut ke arah Astrela.
Setelah puas menghatamkan vas tersebut Arkan pun tersadar dan menjadi panik melihat tubuh Astrela yang sudah tergeletak dan bersimbah darah di lantai.
'Kenapa kau membunuhnya? Kita harus bagaimana bodoh?' Teriak Yasmin
Adegan itu sangat cepat terjadu sehingga Yasmin tidak bisa menghentikannya.
Hai, aku Astrela gadis yang dingin, kejam tetapi di lain sisi aku masih memiliki kelembutan hati. Aku merupakan seorang yang kejam dan bengis untuk musuhku tetapi seorang pelindung dan penyayang untuk orang yang ku sayangi dan cintai.
Hari ini rasanya aku sangat malas untuk ke kantor. Rasanya ragaku tak mengizinkanku untuk beranjak dari rumah. Sedari kemarin aku merasa akan ada hal besar terjadi. Tapi apa?.
Ku mantapkan hatiku dan pikiranku lalu beranjak ke kamar mandi. Setelah mandi aku pun bersiap-siap untuk ke kantor.
tok..tok..tok
'Nona, Apakah kau sudah bangun?' teriak pelayanku
'Aku sedang bersiap. Tolong sediakan sarapan untukku. Aku akan pergi kebawa sebentar lagi' kataku
'baik nona, saya permisi'
Akupun segera menyelesaikan dandananku dan segera turun ke bawah. Kuperahatikan ada kedua orangtuaku dan adikku Yasmin.
'Kak, kau lama sekali. Apakah kau tidak akan makan? Kami menunggumu' oceh Yasmin
'Benar apa yang dikatakan Yasmin kau begitu lama. Apa yang kau pikirkan hem?' sambung ayahku
'Sudah, dia sudah cukup lelah dengan pekerjaannya. Jangan omeli dia lagi. Ayo Astrela kita makan nanti kamu telat' jawab Ibuku sambil tersenyum
Ah keluarga ini sangat harmonis. Jika aku memilih aku tidak ingin semua ini berubah. Aku ingin keluargaku tetap seperti ini. Tuhan aku mohon buatlah kami akur dan saling menyayangi.
'Baik bu, maafkan aku ayah dan Yasmin. Aku kesiangan tadi'
Akupun akhirnya tiba dan duduk di meja makan. Aku makan roti dan minum kopi untuk membuatku tak mengantuk dan bisa mengganjal perut. Setelah sarapan aku di kejutkan oleh asistenku yang datang dan berbicara.
'Nona, waktunya berangkat. Anda memiliki jadwal meeting dengan Klien untuk membahas projek besar. Kita tidak bisa terlambat' tutur sekertarisku mona.
'baik mona, kita berangkat. Mama,papa dan Yasmin. Aku pergi dulu dan jangan berbuat onar saat aku pergi' kataku pada mereka.
Aku pun berlalu dan menaiki mobil bersama sekertsrisku.
Setelah melakukan perjalanan Astrela dan sekertarisnya akhirnya tiba. Astrela pun buru buru masuk ke dalam perusahaannya.
diperusahaannya sendiri semua karyawan yang dipekerjakannya menyabut kedatangan Astrela sang CEO.
'Selamat pagi nona, semoga harimu baik' sapa semua karyawan yang ada.
'Nona klien sudah menunggu. Ayo segera ke ruangan meeting' Kata sekertaris Astrela
mereka pun berjalan dan memasuki ruangan meeting.
Dilain sisi ada seorang pria yang luar biasa berkuasa yang menunggu kliennya di ruang meeting tersebut. Dia merasa dirugikan dengan membuang waktunya di tempat itu
'Charles, apa Nona Astrela masih sangat lama? ini sudah membuang waktuku selama 5 menit' Kata Alex
'Mohon tunggu sebentar lagi tuan, saya mendapat kabar bahwa nona Astrela sudah menuju ke sini' Kata Charles menenangkan bosnya
Tak berselang lama terdengar bunyi pintu yang diketuk Astrela dan sekertarisnya Mona.
tok...tok..
Astrel lalu mengenggam gagang pintu dan masuk ke ruang.
'Selamat pagi Tuan Alexander Johnson, maaf karena membuatmu menunggu kedatanganku' sapa Astrela dengan sopan
'Baik nona brown, cukup basa basinya. Aku mau langsung ke intinya saja karnamu waktu terbuang banyak di sini' ketus Alex
mereka pun membahas bisnis yang perlu dibahas dan akhirnya kesepekatan pun terjalin.
'Senang berbisnis denganmu Tuan Johnson'
'ya' jawab Alex singkat
'Kami permisi dulu nyonya brown. Tuan masih memiliki hal penting lainnya' Kata Charles
'Baik, mari kami antar Tuan Johnson dan Tuan Charles'
Mereka pun akhirnya pergi meninggalkan kantor Astrela.
'huft, lelah sekali menghadapi seseorang yang dingin sepertinya. Kata kata pertemuan awal kami pun sangat menusuk' batin Astrela
Astrela pun Lanjut mengerjakan pekerjaannya di dalam ruangannya. Tiba-tiba serketaris masuk dengan nafas yang tersengel sengal sambil berucap
'Nona, gawat terjadi sesuatu pada asetmu Mata-mata kita mengatakan aset yang selama ini kamu kumpulkan perlahan lahan sepertinya di pindahkan oleh seseorang' teriak Mona
'haaa... Apa maksudmu Mona?' Kata Astrela
'Hartamu seperti mau di ambil ahli oleh seseorang. Mereka seperti mencoba untuk menarik asetmu' Kata Mona
'Aku tahu Mona, tenanglah tidak usah terlalu panik akan hal itu'
'Kau tahu tapu tak bertindak, apa kau bodoh Astrela. Aku sudah mengatakan padamu berapa kali? Kau hanya dimanfaatkan oleh mereka'
'Aku tahu kau temanku Mona tapi, ini sudah berlebihan'
'Astrela, sepertinya kau harus bangun dari mimpi indahmu'
'APA MAKSUDMU?' teriak Astrela
'Kau sudah diperdaya oleh mereka Astrela. Apa kau tidak sadar saat kau merintis semua ini mereka menghinamu, di saat kau miskin mereka tidak ada yang memperdulikanmu'
'Kau gila Mona, aku tau kau hanya kelelahan. Lebih baik kau pulang Mona'
'Aku rasa kau yang gila. Aku harap kau bangun dari mimpi bodohmu itu Astrela. Jangan menjadi tidak waspada'
karna lelah berdebat Mona pun keluar sambil membanting pintu ruangan kerja Astrela.
'Si bodoh itu. Dia terlalu berharap keluarganya sudah berubah. Dia terlalu tenggelam dengam Fantasinya dan terlalu merindukan sebuah keluarga. Sifatnya kejam tapi lemah dengan yang dicintainya. Aku harap kamu sadar Astrela' batin Mona
Mona pun berjalan dan menyusuri lorong perusahaan. Sambil berjalan Dia pun teringat untuk menelpon teman kepercayaan Astrela dan dirinya.
'Bella, aku harap kau bisa menyelidiki setiap kegiatan orangtuanya Astrela dan terlebih adiknya. Aku merasakan firasat buruk' kata Mona
'Baik akan aku kerjakan, tapi kau tau semenjak dia di bohongin dan dibuat buta oleh keluarganya, dia sudah tidak mengurus organisasinya' Jawab Bella
'ya aku tahu, dia memberikan semua tanggung jawabnya kepadamu. Aku harap kau tidak mengecewakan Astrela' jawab Mona
'Mana mungkin aku menghianati dia. Tapi kita harus segera menyadarkannya sebelum dia terbuai dengan ilusinya ini'
'Aah, kau benar Bella. Dia sungguh sangat bodoh jika sudah menyayangi dan menyangkut keluarganya'
Telpon pun akhirnya ditutup. Disisi lain Astrela sedang merenungkan kata kata dari sahabat sekaligus serketarisnya itu.
'Apa benar mereka tidak berubah? Apa yang mereka inginkan hanya hartaku dan bukan diriku?'
'Aku tidak ingin bangun jika itu memang benar'
'Tidak, aku tidak boleh berburuk sangka terhadap keluargaku. Mereka pasti berubah dan benar menyayangiku sepenuhnya. Aku yakin'
'untuk membuktikannya dan berjaga-jaga aku akan melakukan penyelidikan terlebih dahulu'
Di gedung berbeda seorang pria duduk bersandar di kursi kebesarannya.
'Ah, sungguh menarik bertemu denganmu hari ini. Aku tidak pernah bertemu dengan gadis tegar sepertimu. Menarik sangat menarik. Kisah apa yang kependam sampai bisa tidak menangis dan pergi keluar karna ucapanku'
'untungnya waktu kita masih banyak. Aku menantikan kejutan apa yang akan kamu berikan kepadaku' Ucap pria itu sambil menampilkan senyum mengerikannya.
Disisi lain di apartement yang megah seorang pria dan wanita sedang berbicang dengan mesra dan saling berpelukan.
'aaah sayang, kau sangat nakal'
...~tbc~...
Yasmin teburu buru menyelasikan makanannya. Dia sudah tidak sabar bertemu dengan kekasih gelapnya itu. Yang dia pikirkan adalah bercumbu sampai puas dengan kekasih kakaknya. Dia pun pergi ke Apartement dengan menggunakan mobilnya
Di Apartement sendiri Arkan sedang memikirkan untuk mengirim pesan untuk kekasihnya. Tapi dilain sisi hatinya juga tidak sabar bertemu dengan selingkuhan kecilnya itu.
'Aku harus menghubungi siapa terlebih dahulu sih kecil atau kekasihku?'
'lebih baik kekasihku dulu' batin Arkan
Arkan pun segera mengambil ponselnya dan menulis pesan untuk Astrela
' Sayang aku sangat meridukanmu. Datanglah ke apartementku sepulang kerja'
'Aku juga merindukanmu sayang. Sepulang kerja aku akan menemuimu' jawab Astrela
Arkan pun tertawa dan merasa senang dengan balasan tersebut. Walaupun dia sudah memiliki kekasih tapi dia sangat merasa tidak puas dengan Astrel. Karna Astrela sama sekali tidak mau disentuh olehnya. Dia pun membuka pesan dan mengirim pesan untuk Yasmin ****** kecilnya.
'Hai baby, aku sangat merindukanmu. Ayo bertemu sayang'
'kau nakal sekali sayang' Jawab Yasmin
'Apa maksudmu dengan nakal. Aku tidak mengodamu'
'Aku di depan kamarmu. Tolong buka pintunya'
Arkan pun terkejut dengan pesan tersebut dan langsung membukakan pintu Apartementnya.
'Hai sayang, apakah kau terkejut dengan kehadiranku? Aku merindukanmu sayang' kata Yasmin
'Aku juga merindukanmu sayang' jawab Arkan sambil merangkul pundak Yasmin
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Yasmin POV
Yasmin sangat senang saat menerima pesan dari Arkan. kebetulan juga dia sudah sampai di Apartemen kekasih kakaknya itu
'Hai baby, aku sangat merindukanmu. Ayo bertemu sayang'
'kau nakal sekali sayang' Jawab Yasmin sambil tersenyum sendiri di dalam mobil
'Apa maksudmu dengan nakal. Aku tidak mengodamu'
Sembari membalas pesan Yasmin berjalan kelusr dari mobilnya dan menuju ke kamar Arkan. Sesampainya di depan pintu dia pun membalas pesan Arkan
'Aku di depan kamarmu. Tolong buka pintunya'
Melihat wajah terkejut dari Arkan sangat membuat Yasmin senang dan bergairah. Rangkulan Arkan sangat membuatnya merasakan panas dan gejolak untuk bercumbu dengan kekasih kakaknya itu. Hatinya juga sangat bergetar disaat Arkan mengutarakan kerinduannya.
'Hai sayang, apakah kau terkejut dengan kehadiranku? Aku merindukanmu sayang' kata Yasmin
'Aku juga merindukanmu sayang' jawab Arkan sambil merangkul pundak Yasmin.
Yasmin POV End
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Setelah Yasmin masuk gairah yang ditahan oleh Arkan pun sangat bergejolak. Dia pun mencium Yasmin dengan lembut. Ciuman lebut itu berubah menjadi ******* dari ******* tersebut tangan Arkan pun tidak diam saja. Tangannya sudah mulai menjelajahi seluruh tubuh Yasmin. Dia sudah membuka seluruh Pakaiannya.
'Ahhhh...Arkan.. Sshh' Kata Yasmin
Leguhan Yasmin yang keluar sangat memacu Arkan iya pun menciumi seluruh bagian tubuh dari Yasmin mulai dari leher perut, sampai ke bawah. Gunung kembar Yasmin Tak luput dari keganasannya.
'Aaahh...Arkan kau membuatku gila sayang. Aku sudah tidak Tahan sayang' kata Yasmin
'baik baby, aku akan memuaskanmu' kata Arkan
Akhirnya terjadilah penyatuan di antara mereka. Mereka melakukan itu berulang kali sampai menjelang sore. Tapi tanpa mereka sadari ada seseorang yang melihat mereka dengan tatapan dingin dan menusuk.
Disisi Lain di perusahaan Astrela mempercepat kerjanya untuk menemui kekasihnya itu.
'Aku harus segera menyelesaikan pekerjaan ini agar aku cepat menemui kekasihku itu. Aku ingin membuatnya terkejut dengan kehadiranku' batin Astrela.
tak terasa waktu makan siang pun tiba. Astrela melihat kembali pesan kekasihnya itu
' Sayang aku sangat meridukanmu. Datanglah ke apartementku sepulang kerja'
'Ah, Arkan sangat romantis. Dia selalu merindukanku. Aku sangat tidak sabar menemui dia sekarang juga' batin Astrela memutuskan
Perjalan menuju ke Apartement Arkan lumayan jauh dan macet. Akhirnya Astrela pun sampai pada waktu siang menjelang ke sore. Dia melangkahkan kakinya ke depan pintu Apartement Arkan.
'Kenapa, Apartementnya sunyi sekali. Apa dia sedang pergi?'
Astrela pun mengetok pintu terlebih dahulu tetapi tidak ada sahutan dari dalam sana
Tok...tok..
'hem, kenapa tidak ada yang menyahut, apa aku buka saja dengan kunci yang aku punya? akan ku coba ketuk sekali lagi' batinku
Astrela pun mengetuknya sekali, dua kali tapi sama sekali tidak ada yang menjawab ketukan tersebut. Karena sudah menunggu terlalu lama Astrela pun membuka pintu dengan kunci cadangannya. Betapa terkejutnya dia melihat orang yang paling di cintai dan di sayanginya bermain api di belakangnya dengan orang yang dia kenal pula.
'Apa apaan ini Arkan? Kenapa kau melakukan itu dengan adikku? Apa kau gila?' Teriak Astrela gemas kepada Arka
Astrela pun menoleh kearah adiknya dan membetak serta memaki adiknya sendiri. Tak disangka adik yang begitu dia cintai dan dengan suka rela selama ini dia memberikan apa yang menjadi miliknya malah berbalik menusuknya.
'Kau gila Yasmin, beraninya kau merebut milikku. Apa selama ini kau tidak malu merebut semua yang seharusnya menjadi milikku. Dasar ****** kecil bajingan' Teriaknya kepada adiknya.
'Kak, relakan Arkan. Aku sudah punya hubungannya lebih dulu daripada kamu dengannya. Aku sudah menyerahkan semuanya kepadanya. Aku mohon relakan dia' Jawab Yasmin tanpa bersalah
'haa, sudah lah sampah bersama dengan sampah adalah pasangan yang serasi. Aku hanya lepas kendali tadi' balas Asterla sambil terseyum dingin
'baiklah, kau ambil sampah itu dik. Dan kau arkan' sambil menatap dengan tajam astrela melanjutkan 'akan ku ambil semua investasi yang ku berikan di perusahaanmu dan membuat perusahaanmu bangkrut' ucap astrela sambil berjalan keluar dari apartement.
tak di sangka setelah Astrela berbalik Arkan mengangkat vas bunga dan berlari ke arah Astrela lalu iya menghantam vas bunga tersebut ke arah belakang kepala Astrela.
'Rasakan itu ******! MATI SAJA KAU! DASAR BEDEBAH SIALAN!' Teriak Arkan sambil menghatamkan berkali kali vas bunga tersebut ke arah Astrela.
Setelah puas menghatamkan vas tersebut Arkan pun tersadar dan menjadi panik melihat tubuh Astrela yang sudah tergeletak dan bersimbah darah di lantai.
'Kenapa kau membunuhnya? Kita harus bagaimana bodoh?' Teriak Yasmin
Adegan itu sangat cepat terjadu sehingga Yasmin tidak bisa menghentikannya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Astrella POV
Sungguh Aku tidak menyangka orang yang aku cintai ternyata menusukku Adikku sendiri. Sungguh tragisnya lagi Orang yang aku cintai Arkan. Dia membunuhku. Sungguh aku tak rela sama sekali tak rela
'TUHAN AKU TIDAK RELA AKU TIDAK INGIN MATI DI TANGAN ORANG BRENGSEK ITU' teriak Astrela di dalam Pikirannya
Semakin lama aku semakin lemas dan lemah dan sangat mengatuk akupun menutup mataku dan terlelap semakin dalam. Tapi sebelum terlelap semakin dalam aku merasakan seperti ada yang menarik jiwa dan ragaku. Karena kelelahan dengan semuanya akupun memilih menyerah dan mengikuti kata takdirku.
'Jika memang benar ada kehidupan setelah kematian. Aku hanya ingin memiliki sebuah keluarga harmonis dan memiliki seseorang yang dapat mencintaiku. Ah tapi mana mungkin aku terlalu banyak membasuh tanganku dengan darah. Lupakan aku siap ke nereka'
...~tbc~...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!