NovelToon NovelToon

Beautiful Twins

Bab 1. Gadis Aneh

Seorang gadis muda berjalan keluar dari bandara dengan langkah santainya .

Gadis dengan rambut sebahu yang selalu tergerai.Penampilanmya tomboi karena tidak ada dalam kamusnya memakai rok, Ia selalu memakai celana juga kaos oblong kesukaannya.Dialah Keyla Angelina, gadis berumur 23 tahun, lulusan S3 Harvard University.

Senyumnya terus merekah karena setelah lima tahun tinggal di Amerika hari ini kembali ke Indonesia

"I' m so happy."

Gadis itu menari dengan gembira walaupun saat itu sedikit mendapat perhatian dari orang sekitarnya karena tingkah konyolnya.Pria di belakangnya itu hanya menggelengkan kepala karena tahu betul sikap majikannya itu.

Keduanya memasuki mobil namun bukannya duduk Keyla malah pindah posisinya yang tadinya duduk di kursi belakang pindah ke kursi kemudi membuat pria berkacamata berumur 35 tahun itu pindah ke kursi belakang.

"Nona, biar saya saja yang menyetir mobil.Nanti kalau-"

"Diam!pakai sabuk pengamannya!kita akan segera meluncur." Keyla mengemudikan mobilnya cukup baik membuat Antoni merasa sedikit tenang namun tidak lama setelah masuk ke jalan yang lurus dan lengang mobilnya dipacu dengan kecepatan tinggi.

"Non hentikan mobilnya, kita bisa celaka!" pekik Antoni.

Keyla memacu mobilnya sampai ambang batas kecepatan normal hingga saat mobil di depannya mengerem mendadak mobilnya sulit di kendalikan.

Cit ... cit ... braaaakkkkkk

Mobil Keyla menabrak mobil di depannya membuat kepalanya membentur ke setir.

"Nona tidak apa-apa?" Antoni yang panik segera turun dari mobil dan melihat keadaan Keyla yang saat itu masih tertunduk di setir mobil.

Pengemudi mobil itu pun turun karena mobilnya di tabrak dari arah belakang.

"Kau bisa bawa mobil tidak!" Pria itu menatap tajam Antoni dan menghardiknya karena mobilnya rusak parah.Antoni yang mengkhawatirkan keadaan Keyla membuatnya tidak memikirkan pria itu karena fokusnya tertuju pada nona mudanya.

"Non bangun."Antoni terus menggoyang tubuh Keyla namun tidak ada respon sampai akhirnya pria itu menariknya dari dalam mobil lalu membopong tubuh gadis muda itu masuk ke dalam mobilnya.

Antoni yang masih diam di tempat membuat pria itu berteriak. "Cepat masuk mobil!"

Antoni pun segera masuk mobil.Mobil melaju dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit terdekat.

Beberapa perawat dan Dokter segera memeriksa keadaan Keyla setelah masuk ke ruang UGD.

Dua pria itu menunggu di luar ruangan.Antoni sibuk menelepon sementara pria satunya duduk dengan ekspresi datarnya.

"Bagaimana keadaan Keyla?" Seorang wanita paruh baya namun masih begitu cantik menangis menanyakan keadaan Keyla.Ya wanita itu adalah bunda Keyla bernama Jeni.

"Nona muda masih di periksa Dokter Nyonya," jelas Antoni.

"Kau bagaimana menjaga Nonamu!kenapa bisa terjadi kecelakaan!" Jeni mendorong tubuh Antoni lalu fokusnya berpindah ke pria muda yang duduk di kursi.

"Nona muda membawa mobilnya sendiri Nyonya padahal saya sudah melarang." Antoni berkata dengan menunduk karena tidak berani menatap wajah majikannya itu.

"Diam kau!" hardik Jeni.

Beberapa Dokter dan perawat pun keluar dari ruangan itu membuat ketiga orang yang sedang menunggu itu fokus ke arahnya.

"Bagaimana keadaan Keyla, Dokter?" Tanya wanita setengah baya itu dengan cemas.

"Hanya luka ringan di kepala dan sedikit syok," terang Dokter.

Mendengar penjelasan Dokter yang mengatakan Keyla baik-baik saja membuat Jeni bernafas lega.

"Kau urus pria itu!" titah Jeni menatap pria muda itu sekilas lalu masuk ke dalam ruang UGD untuk melihat keadaan Keyla.

Jeni menatap Keyla dengan wajah sedihnya dan ingin memeluk putrinya itu namun di luar dugaan putrinya itu malah bangkit seperti tidak terjadi apa-apa padahal baru beberapa jam lalu mengalami kecelakaan.

"Keyla kembali ke ranjangmu!" Jeni menatap tajam Keyla.

"Keyla baik-baik aja kok Bunda, lihat ini." Keyla malah berjoged-joged membuat bundanya hanya bisa menghela napas namun itulah putrinya selalu ceria dan konyol.

Jeni mengelus pucuk kepala putrinya lalu memeluknya. "Bunda kangen banget."

Tapi tiba-tiba Keyla mengurai pelukan bundanya mengingat sesuatu. "Dimana orang yang aku tabrak Bunda, apa dia terluka atau-" Keyla tidak bisa membayangkan kalau ternyata orang yang ditabraknya meninggalkan gara-gara dirinya.

"Pria itu ada diluar bersama Pak An," jelas Jeni.

Keyla langsung berlari keluar namun tidak ada pria yang diceritakan bundanya hanya ada Pak Antoni yang tersenyum menatapnya.

"Dimana pria yang aku tabrak, Pak An?" Keyla kembali menatap sekeliling namun tidak menemukan siapa-siapa.

"Pria itu sudah pergi dan untuk perbaikan mobilnya, saya sudah mengaturnya Nona muda," jelas Antoni.

"Ok." Keyla kembali masuk ke dalam dengan napas lega karena perbuatannya tidak melukai siapapun.

Karena kondisi Keyla yang baik-baik saja akhirnya Dokter mengizinkan Keyla pulang.

Sesampainya dirumah Keyla langsung menuju kamarnya walaupun terlihat sehat namun sebenarnya kepala Keyla sedikit pening karena benturan di kepalanya apalagi saat ini kepalanya di perban.

"Aw." Keyla memegangi kepalanya yang terasa sakit namun tidak mengurangi antusiasnya untuk segera menghubungi sahabat baiknya.

Selama 5 tahun di Amerika bahkan Keyla tidak pulang ke Indonesia karena Ia tidak ingin ketika pulang Ia harus kembali ke negeri Paman Sam.Pulang hanya akan membuatnya sedih sehingga selama lima tahun itu menahan dengan sangat segala kerinduannya.

"Ziva dimana kau, aku rindu padamu dan si twin juga oppa ganteng." Keyla merogoh ponsel yang ada di sakunya namun ia tidak menemukannya.

"Dimana ponselku?" Keyla mengingat sesuatu hingga terpikirkan olehnya.

Gadis itu segera beranjak dari ranjangnya untuk menemui pak An.

"Pak An," teriak Keyla.

Namun bukannya Antoni yang datang melainkan Jeni. "Ada apa sayang?"

"Dimana pak An, aku mencari ponselku Bunda," jelas Keyla.

"Oh pak An kembali ke kantor."

"Oh my god!" Keyla sedikit kecewa namun bukan Keyla namanya kalau kehabisan akal.Keyla langsung merebut ponsel yang berada di tangan Bundanya.

"Pinjam Bunda." Keyla langsung tersenyum nyengir sebelum bundanya itu marah karena ponselnya direbut paksa.

...----------------...

Keyla Angelina : Gadis berusia 23 tahun, lulusan S3 Harvard University, calon CEO Brawijaya Grup.

Ciri fisik : Tinggi 162 cm, berat badan 51 kg, Cantik, rambut sebahu, kulit putih, penampilan tomboi.

Sifat : Manja, Ceria.

Kayla Angelica : Gadis berusia 23 tahun, Lulusan S1 di bidangnya, bekerja menjadi sekertaris di perusahaan milik Alvin.

Ciri fisik : Tinggi 160 cm, berat badan 50 kg, Cantik, berambut panjang, kulit putih, feminim.

Sifat : Dewasa.

Alvin Abimanyu : Pria berusia 24 tahun, Lulusan S3 di bidangnya, Ceo Agung Handoyo Grup.

Ciri fisik : Tampan, kulit putih, tinggi 172, Berat badan 65 kg, badan atletis.

Sifat : Keras kepala, Berhati dingin.

Bab 2. I'm Coming

Keyla menuju kamarnya agar bundanya itu tak mengganggunya. Gadis itu duduk di tepi ranjangnya dan langsung menghubungi Antoni untuk menanyakan ponselnya namun usahanya sia-sia karena ponselnya tidak ada pada Antoni. Pria itu mengatakan mungkin ponselnya jatuh di mobil pria yang membawanya ke rumah sakit.

Keyla menghela napas panjang karena keinginannya untuk segera menghubungi sahabatnya itu gagal total. Nomer ponsel Ziva juga sahabatnya yang lain ada pada ponselnya dan itu membuatnya sedikit kesal. Niatnya untuk segera memberitahu kepulangannya pupus sudah.

Keyla lalu terpikir untuk menghubungi ponselnya mungkin saja pria itu akan mengangkat teleponnya.

Beberapa kali Keyla menelpon tidak ada jawaban hingga panggilan yang terakhir dijawab seseorang.

"Halo." Sapa orang diseberang telepon itu.

"Anda yang saya tabrak tadi kan?maaf ini ponsel saya bisa saya-"~Keyla.

Tut ....

Tut ....

Tut ....

Sambungan teleponnya tiba-tiba diputus begitu saja membuat Keyla tidak habis, pikir pria macam apa yg sedang berbicara dengannya di telepon itu.

"Sial!" Keyla mengumpat lalu melempar ponselnya di ranjang.

Drt ....

Ponsel Keyla bergetar menandakan notifikasi masuk. Seketika Keyla yang nampak emosi mengambil ponselnya dan langsung membaca notifikasi dari orang yang membawa ponselnya. Pesan itu berisi tentang alamat dimana dirinya bisa mengambil ponselnya.

"Ok ok, i will go." Keyla bangkit dari ranjangnya beranjak pergi menuju tempat itu.

"Mau kemana, Key," pekik Jeni.

"Kamu baru aja pulang apalagi kepala kamu luka seperti itu." Jeni tak habis pikir putrinya itu seperti tidak ada lelahnya.

"Mm ... Key cuma ingin jalan-jalan ke taman Bunda.Taman kita." Keyla mencoba meyakinkan Bundanya hanya akan disekitar rumahnya.

Jeni pun mengangguk begitu saja dan membiarkan putrinya itu pergi.

.

.

Keyla turun dari taxi setelah alamat yang ditujunya sampai. Keyla melihat sebuah gedung perkantoran namun ia tak tahu harus mencari siapa karena orang itu hanya memberinya alamat.

"Aku lupa tidak menanyakan namanya aku juga tidak membawa ponsel tadi," monolog Keyla. Ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena tidak tahu harus bagaimana.

Sementara di tempat lain seorang pria duduk menatap jendelanya cukup lama. Pria itu hanyut dalam pikirannya. Alvin Abimanyu, CEO of Agung Handoyo Grup.

Tok tok tok

"Masuk," sahut pria itu.

Seorang wanita masuk tak lain Sekretarisnya, Kayla Angelica. Kayla memiliki wajah yang cantik, penampilan feminim juga fashionable.

"Kamu tidak makan siang?" tanya Kayla.

Kayla dan Alvin sudah lama bersahabat menjadikan mereka terbiasa dengan bahasa teman bukan bahasa atasan dan bawahan.

Pria itu hanya menggeleng dengan ekspresi datarnya.

"Kau merindukannya, temui dia untuk apa kau disini diam saja tidak melakukan sesuatu bahkan menyiksa diri sendiri dengan tidak makan!" Kayla begitu kesal selama beberapa tahun sahabatnya itu masih saja tidak bisa melupakan seseorang yang sekarang sudah bahagia.

"Kau harus melanjutkan hidupmu Al." Kayla menggenggam tangan pria itu namun seketika pria itu menepis tangannya dan langsung pergi begitu saja.

"Kau memang keras kepala, pria berhati dingin!" umpat Kayla.

Alvin keluar dari lobby namun tiba-tiba langkahnya dihentikan oleh seorang gadis membuat Alvin menajamkan pandangannya.

"Maaf aku ingin-"

"Kayla kau," sergah Alvin memotong ucapan Keyla. Alvin menatap gadis di depannya itu dengan seksama benar saja wajahnya sangat mirip dengan Kayla hanya saja penampilan mereka berbeda Kayla berambut panjang feminim, gadis di depannya ini berambut pendek dan sedikit tomboi dengan penampilannya

"Mungkin mereka mirip saja," gumam Alvin.

"Kau mau apa?" Pria itu melihat jam di pergelangan tangannya.

Keyla hanya menatap pria itu tanpa berkedip. Bisa dipastikan Keyla terpesona pada pandangan pertama saat melihat ketampanan pria di depannya dengan senyum yang perlahan merekah.

Alvin yang tidak sabar meninggalkan begitu saja wanita itu karena hanya membuang-buang waktunya.

"Tunggu!aku ingin mengambil ponselku mungkin ada pada salah satu karyawan di kantor ini." Keyla berucap dengan cepat.

Pria itu langsung berhenti lalu memutar langkahnya merogoh saku jasnya memberikan ponsel yang dimintanya.

"Ponselku." Keyla berdecak senang menatap ponselnya yang kini sudah berada di tangannya.

"Jadi kau yang-" Belum lagi menyelesaikan ucapannya pria itu pergi begitu saja membuat Keyla mengerutkan keningnya namun sesaat karena setelah itu senyumnya kembali merekah.

"Ziva, i'm coming." Keyla berlari senang karena saat itu gadis itu sudah tidak sabar ingin menemui sahabatnya baiknya.

Keyla segera menghubungi Antoni untuk mengantarkannya. Lima belas menit kemudian mobil Antoni datang. Ya pria berusia 35 tahun itu selalu dibuat pusing akan tingkah nonanya itu.

"Kita mau pergi kemana Nona, bukannya Nona masih sakit," keluh Antoni.

Saat itu Antoni sudah mengendarai mobilnya selama satu jam namun belum juga sampai.

nonanya bahkan tidak menjawab karena sepanjang perjalanan terus saja berbicara di telepon.

Setelah perjalanan tiga jam akhirnya mereka sampai di sebuah rumah mewah bergaya Eropa.

"Wah hebat Oppa ganteng, rumahnya keren." Keyla berdecak kagum melihat rumah mewah di depannya.

Belum lagi masuk ke dalam rumahnya Keyla sudah disambut sahabatnya yang langsung berlari memeluknya.

Bab 3. Permintaan Arshaka

Keduanya berpelukan sangat erat karena sekian lama mereka tak bertemu membuat keduanya hanyut dalam pertemuan itu.

"Gue nggak nyangka akhirnya kita bertemu, Key," lirih Ziva.

Cukup lama keduanya berpelukan lalu keduanya saling mengurai pelukannya.Terlihat mata Ziva mengembun lalu perlahan menitik membuat Keyla tersenyum agar sahabatnya itu tersenyum.

"Loe nangis, awas kecantikan loe luntur nanti pangeran berkuda besi loe pindah ke putri Keyla," seloroh Keyla.

Mendengar itu membuat Ziva tertawa karena sahabatnya itu selalu saja garing disaat yang tidak tepat namun berhasil membuatnya tersenyum.

Keyla menatap lekat wajah sahabatnya itu."Cantik sekali Nyonya Arshaka." Berbeda dengan Keyla, Ziva malah terfokus dengan perban yang ada di kepala Keyla. "Ada apa dengan kepalamu, jangan bilang loe kelewat bahagia pulang ke Indonesia lalu loe terjun dari atas pesawat," seloroh Ziva.

Seketika Keyla dan Antoni tertawa mendengar selorohan sahabatnya itu.Ziva berkata demikian mengingat tingkah Keyla yang selalu kelewat bar-bar.

"Lo tahu, gue guling-guling untuk sampai disini," balas Keyla tak kalah mencengangkan membuat ketiganya kini tertawa.

"Nak, ajak masuk temannya!" Dina berteriak dari arah teras karena Ziva malah asyik ngobrol di halaman rumah itu.Bukannya segera masuk ke dalam rumah Keyla malah asyik mendorong Antoni untuk masuk ke mobilnya namun Antoni tetap tak bergerak.

"Balik!" bentaknya.

"Tapi Non.Bunda non nanya, saya harus jawab apa?"

"Nanti aku akan telpon Bunda, udah sana jangan gangguin aku!" Keyla kembali mendorong Antoni dengan tatapan mengancamnya membuat Antoni menurut saja lalu mobil pun melaju meninggalkan tempat itu.

Sepeninggalan Antoni, Ziva merangkul sahabatnya itu memasuki rumahnya.Keyla nampak takjub melihat rumah Ziva yang nampak begitu mewah.Pria itu memang tidak pernah gagal membuat sahabatnya itu bahagia.

"Mana Oppa ganteng, twins mana?" Keyla celingak-celinguk mencari penghuni lain di rumah itu.

"Oppa ganteng?suami gue, maksud loe!" Ziva mengerutkan keningnya dengan pertanyaan sahabatnya itu.

"Jangan bilang loe masih ngefans sama laki gue!" sewot Ziva membuat Keyla langsung mengangkat dua jari sebagai tanda damai darinya dengan tawa khasnya.

Pertemuan itu membuat mereka mengingat saat keduanya masih SMA.Keduanya yang sama-sama konyol membuat tiap kebersamaan mereka menjadi kenangan yang pada saat ini begitu indah dalam bayangan mereka.Namun berbeda, kini kedua mempunyai tanggung jawab masing-masing.

Tiba-tiba dua anak kecil yang berumur sekitar 3 tahun berlari menuju arah Ziva bersama Dina mertua Ziva dan 2 pengasuh twins.

Keyla langsung mencium punggung tangan Dina dengan sopan.

"Anggap rumahmu sendiri ya, Nak," ucap Dina.

"Pasti Tante," seru Keyla.

"Mommy," teriak twins bersamaan.

Keyla tersenyum senang melihat twins secara langsung karena biasanya Keyla hanya melihat keduanya yang begitu menggemaskan lewat videocall saat di Amerika.Keduanya nampak begitu menggemaskan sepasang anak yang tampan juga cantik sesuai dengan daddy dan mommynya.

"Hai Axel, hai Lexa," sapa Keyla dengan wajah dibuat semanis mungkin karena Keyla ingin membuat keduanya langsung menyukainya di pertemuan pertama mereka.

Hiks ... hiks ...

Hal mengejutkan terjadi karena keduanya malah menangis memeluk mommynya.Keyla pun hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal kerena dibuat bingung dengan sikap keduanya.Ziva pun menyuruh pengasuh Axel dan Alexa membawa keduanya main diikuti Dina yang tak ingin menganggu kebersamaan Ziva dengan sahabatnya itu.

"Loe pasti pusing punya dua anak sekaligus." Keyla menatap sahabatnya itu dengan raut wajah kasian.Keyla saksi hidup bagaimana sahabatnya itu harus menikah diusia muda dan sekarang mempunyai 2 sekaligus.

Tiba-tiba seseorang pria mendekat ke arah Ziva lalu mengecupnya.

"Oh so sweet." Keyla langsung menutupi wajahnya dengan tangan karena tidak ingin melihat pemandangan yang akan membuat jiwa jomblonya meronta-ronta.Keyla bahkan tidak pernah pacaran sekalipun karena orang tuanya tidak mengizinkannya bagi keluarganya yang terpenting adalah pendidikan.Bukan tanpa alasan orang tuanya melakukannya karena Keyla adalah ahli waris di keluarga.Keyla juga tidak ingin berlama-lama tinggal di negeri Paman Sam hingga membuatnya belajar sangat keras sda melupakan keinginannya untuk berhubungan dengan lawan jenis.

Tok tok tok

Suara pintu di ketuk dari luar membuat fokus keduanya tertuju pada daun pintu.

"Masuk." Ziva langsung mempersilahkan.

Dengan langkah tak pasti seorang pria memasuki ruangan itu.

"Pria itu."

Keyla terbelalak, pria yang ditemui tadi siang mengikutinya. "Lo ngikutin gue!" tukas Keyla.

Gadis itu langsung bangkit dari duduknya dengan tatapan tajam tertuju pada pria itu.Namun pria itu duduk dengan wajah ekspresi wajah datarnya tidak memperdulikan tuduhan wanita di depannya itu.

Ziva langsung menarik tangan sahabatnya itu untuk kembali duduk sementara Arsha menatap wajah Alvin dengan tatapan kesal namun tetap ditahannya karena Alvin lah dia bisa kembali bersama Ziva.

Keyla merasa aneh karena Alvin terus saja menatap Ziva tanpa mengalihkan pandangannya membuat Keyla langsung menutupi wajah Ziva dengan menggeser badannya tepat di depan Ziva. "Kau!jauhkan penglihatanmu dari Ziva karena dia sudah bersuami!" ketus Keyla.

"Sudah Key, ikut aku!" Arsha menarik tangan Keyla melangkah meninggalkan keduanya.Ya itulah yang selalu dilakukannya memberi pria itu ruang untuk sesaat menghilangkan kerinduannya pada istrinya.Arsha melakukannya karena mengingat kebahagiaannya berkat Alvin.

Alvin terus menatap Ziva seakan rindunya yang ditahan berbulan-bulan lenyap seketika melihat wanita yang begitu dicintainya.Alvin sadar semua yang dilakukannya itu salah namun dirinya tidak bisa berbuat apa-apa semakin lama menahan rindu rasanya ingin mati hingga akhirnya kembali lagi dan lagi.

Alvin yang notabene nya playboy berubah 360 derajat menjadi pria berhati dingin tidak menerima wanita manapun masuk ke dalam hatinya termasuk Kayla.Kayla yang jatuh cinta pada Alvin tetap tidak mendapat respon dari pria itu karena hatinya tertutup untuk siapapun masuk ke dalamnya.

"Kau tidak boleh seperti ini Alvin, kau harus melanjutkan hidupmu." Ziva berkata dengan sedih karena pria di depannya itu masih saja belum bisa melupakannya padahal ada seseorang yg selalu disampingnya namun Alvin tidak membuka hatinya.Kayla selalu menceritakan sikap Alvin padanya namun dirinya juga tidak bisa berbuat apa-apa karena hati tidaklah bisa dipaksa.

"Kau tidak perlu merisaukanku, aku cukup melihatmu bahagia itu sudah cukup!"

Kata itulah yang selalu terlontar dari mulut pria itu membuat Ziva semakin merasa bersalah.

Sementara di tempat lain tepatnya di belakang rumah itu Arsha dan Keyla tengah berbicara serius.Setelah bercerita panjang lebar mengenai Alvin Keyla mengerti sikap Alvin saat ini namun ada yang mengganjal hatinya.

Kenapa pria seperti Alvin yang dulunya seorang playboy bisa cinta mati dengan Ziva walaupun sekian tahun tetap tidak bisa melupakannya itu yang memenuhi benak Keyla.

"Apa pria itu memang tak berniat melupakan Ziva?" Keyla menatap Arsha penuh tanya namun sama seperti Keyla, Arsha pun tidak mengetahui.

Keduanya sama-sama larut dalam pikirannya masing-masing namun Arsha yang menatap wajah cantik Keyla jadi mempunyai ide.

"Maukah kau membantuku Key? tanya Arsha sedikit ragu.

"Tentu saja apapun yang Oppa ganteng minta pasti Key kabulkan." Keyla menjawab permintaan Arsha dengan enteng.Keyla memang tak bisa menolak sesuatu yang berhubungan dengan pria tampan.

"Buatlah Alvin jatuh cinta padamu," terang Arsha.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!