Mentari anak yatim piatu yang sekarang baru berusia 18 tahun. Hidup sendiri tidak membuat nya harus terus terpuruk dan Menikmati uang kematian kedua orang tua nya.
Mentari memanfaatkan uang kematian kedua orang tua nya dengan Membuka usaha laundry di depan rumah nya dan sebagian pendapatan bulanan nya akan ia sumbangkan ke Mesjid.
Untunglah Kedua orang tua nya meninggalkan sebuah rumah yang cukup nyaman walaupun tidak terlalu besar namun cukup untuk ia tinggali sendiri
Dulu kedua orang tua Mentari seorang guru di sekolah menengah namun siapa sangka kejadian naas yang telah merenggut nyawa kedua orang tua Mentari. Tempat mengajar kedua orang tua Mentari telah roboh dan menimpa orang-orang yang berada di dalam nya. bukan hanya kedua orang tua Mentari yang meninggal bahkan beberapa siswa juga telah meninggal dan luka_luka.
Di sini lah Mentari sehari_hari di Tempat laundry. Ia setiap hari akan berada di Laundry karena ia hanya memiliki satu pegawai itu pun Sahabat sendiri
" Stop lah kamu joget-joget kaya gitu. apa kamu tidak malu.?" kesal Mentari karena sahabat nya itu malah asik joget-joget di depan handphone
" Is Bu bos ngamuk ha ha ha... " Ledek Yuli sahabat mentari
Mentari hanya geleng-geleng mendengar ucapan sahabat nya itu " Cucian banyak Yuli. Memang nya dengan joget-joget kaya gitu, itu Cucian akan selesai dengan sendiri nya " kesal nya
" He he ia maaf Bu bos. Ini tanggung aku lagi bikin Vidio di tok tok biar viral " Yuli Seorang gadis yang suka bermain sosial media karena cita_cita nya adalah menjadi selebgram dan mempunyai Suami bule " Udah nih. udah aku simpan handphone nya "
" Kamu tu mau Samapi kapan Main begituan, gak menghasilkan juga "
" Kata siapa tidak menghasilkan. Banyak yang main beginian terus nge dadak kaya " ucap Yuli tidak terima
Mentari geleng-geleng " Ingin kaya ya kerja bukan main gituan lagian ya lihat nih rambut udah kaya Rambut jagung pake di warna_warna segala dan ini " tunjuk nya ke dekat mata " Bisa_bisa mata mu cepat rabun memakai begituan " Iya Yuli Sangat gemar mewarnai rambut nya bahkan setiap hari ia akan memakai softlens dengan alasan siapa tau ada bule yang nyangkut di laundry
" Ya kan siapa tau ada bule datang kemari terus terkesima melihat aku " Ucap Yuli
Sedangkan Mentari ia hanya gadis yang tidak neko neko, ia bergaya jika ingin pergi saja itu pun kalo ada acara kondangan
" Terserah mu lah Yul. yang penting cucian pelanggan beres semua " Ucap pasrah mentari
Usaha laundry Milik melati bisa di bilang cukup ramai karena Tempat nya strategis dekat dengan kampus dan juga kos_kosan
Mentari belum ada niat untuk mencari pegawai karena menurut dirinya masih bisa di handel oleh dirinya dan juga Yuli " Yul aku mau cari makan dulu ya " teriak Mematri di depan
" Oke " balas Yuli yang sedang menyetrika
Mentari pun mencari makan untuk dirinya dan juga Yuli karena jam sudah masuk jam makan siang tidak mungkin kan ia hanya makan sendiri.
Setelah usai membeli nasi Padang di depan kampus Mentari pun langsung berjalan pulang tidak lupa ia juga membeli jus Jeruk untuk dirinya dan juga Yuli
" Permisi... "
" Iya sebentar.." Yuli yang sedang menyetrika ia langsung ke dipan dengan tergesa-gesa . Mata Yuli langsung melotot ketika melihat seorang laki-laki bertubuh Besar dan gagah, bermata coklat dan bulu mata nya lentik " I..iya "
" Ini saya mau laundry " Kata laki_laki itu sambil Memberikan satu tas yang berisi pakaian kotor
Yuli sangat terkesima melihat laki-laki yang berada di hadapan nya itu, senyum nya mengambang, mata nya berbinar. selama ini ia hanya bisa melihat laki-laki bule hanya di sosial media " ya tuhan ciptaan mu memang tidak pernah gagal " Gerutu batin Yuli
" Haloooo!!!!" ucap laki_laki itu sambil melambaikan tangan nya di depan Yuli " Wanita aneh "
Yuli tersadar ketika laki_laki itu hendak pergi " Ah.. iya tuan. ada yang bisa saya bantu.?"
" Saya mau laundry tapi mau mengambil paket kilat " ucap laki-laki itu cepat
" Ah baik tuan. saya timbang dulu ya " Yuli pun segera menimbang pakaian kotor itu. Setelah itu ia mengambil bon pengambilan dan mencatat berapa berat kiloan dan juga " Maaf nama tuan siapa.? "
Laki-laki itu mengerutkan kening nya " Untuk apa anda tau nama saya.? "
" Untuk saya catat tuan " Jawab Yuli sambil tersenyum
" Oh " balas Laki_laki itu
" Nama saya Richard " Ucap nya asal
" Ah baik saya catat ya " Ucap Yuli " No telpon nya.?"
" Apa itu perlu.?" tanya Richard
" tentu tuan " Dengan sedikit kesal Richard pun menuliskan no telpon nya di kertas itu. setelah usai ia pun langsung masuk kedalam mobil nya
" Ya Tuhan aku semalam mimpi apa " Jerit Yuli bahagia " Emaaaa sepertinya anak mu sedang jatuh cinta pada pandangan pertama "
Plak...
Mentari memukul lengan Yuli karena Yuli telah meremas kertas bon pelanggan " Sadar woy sadarrrr " Ucap Mentari
Lamunan Yuli pun Buyar " IS is is... ganggu saja " Kesal Yuli
" Makanya kalo melamun itu jangan sambil merusak bon pelanggan " tegur Mentari
" He he.. kelepasan tar.. "
" lagian sampai segitu nya kamu melamun " ucap mentari sambil membuka bungkusan nasi Padang yang ia beli tadi
" Asal kamu tau ya tar. tadi aku ketemu pangeran " Seru Yuli
" Pangeran apa.? pangeran kodok " mentari geleng-geleng
" Is kamu itu. Aku serius tadi aku ketemu pelanggan yang berwujud pangeran " Ucap nya " Badan nya tegap tinggi rambut nya bule mata nya coklat dan satu lagi bulu matanya lentik bangettt "
" Oh ya.. "
Yuli pun menganggukkan kepala nya " Nama nya Richard, aku yakin kalo dia bule nyasar "
" Kamu tu jangan mikirin bule Mulu " Ucap mentari " Sini makan "
" Ya siapa tau saja kan aku berjodoh dengan bule itu " Yuli memakan makanan nya kedalam mulut " Apa lagi kata orang ya. bule itu pisang nya besar panjang dan merah.. uuhhh... pasti nikmat "
Plak..
" Aw.. sakit tau tar " rengek Yuli
" Lagian lagi makan malah ngomongin pisang jorok banget sih " tegur Mentari
" Kamu belum merasakan saja makanya hilang jorok "
" Memang nya kamu sudah merasakan.?" tanya balik Mentari
Yuli senyum_senyum gak jelas " Nggak sih ha ha ha... cuman pernah liat vidio nya saja "
" CK..CK... aku jadi meragukan keperawanan mu Yul"
" Aku masih bersegel tau. kalo tidak percaya boleh coba "
Walaupun mereka terkadang sepeti kucing dan tikus tapi mereka saling menyayangi dan saling mengerti. mungkin hanya omongan nya saja yang seperti pedas tapi saling menyayangi
Mentari tersenyum melihat tingkah sang sahabat yang agak bar_bar menurut nya " Yul aku pasti akan mendukung mu apapun yang kamu lakukan tapi jangan mimpi terlalu tinggi aku takut nanti kamu jatuh "
" Tenang aja Tari aku mah sudah biasa jatuh. jatuh di kasur tapi he he he.. "
Mentari geleng-geleng kepala. ia pun melanjutkan aktivitas nya untuk memasukan cucian pakaian kedalam mesin cuci " Sepertinya aku harus mencari pegawai " keluh mentari karena ia baru merasakan lelah apa lagi pelanggan semakin banyak
Jam sudah menunjukan jam 5 sore. Mentari menutup Usaha laundry nya karena jam buka nya hanya dari jam 08 :00 sampai 17 : 00
Setelah usai menutup Usaha nya mentari langsung bersiap untuk berangkat kuliah. Mentari masuk kuliah sekitar jam 7 malam karena ia mengambil jam karyawan. Ya walupun ia hidup sendiri tapi ia juga ingin melanjutkan pendidikan nya
Sedangkan Yuli ia tidak lanjut kuliah karena ia tidak mempunyai biaya. Uang hasil kerja nya harus ia berikan kepada ibu nya karena Yuli Anak tertua dan juga tulang punggung keluarga.
Mentari berjalan ke arah kelas nya dengan membawa tas dan buku yang ia genggam. Mentari mengambil jurusan bisnis karena ia ingin mengembangkan usaha nya.
Tidak ada kata lelah bagi Mentari ia berusaha keras untuk Melanjutkan pendidikan nya. Tak terasa jam sudah menunjukan jam 21: 30 berarti ini sudah waktunya pulang
Mentari berjalan pulang ia pun mampir di kedai kaki lima untuk membeli makan karena ia sedari tadi siang belum mengisi perut " Pak seperti biasa ya " Pinta mematri
" siap neng ". Mentari duduk lesehan ia pun membuka buku yang ia pelajari tadi di kelas
Tidak lama kemudian pesanan Mematri datang. Sepiring nasi, usus, tahu tempe dan juga lalapan. Mentari tidak pesan ayam karena ia alergi makan ayam. Mentari langsung menikmati makanan yang ada di hadapan nya karena perut nya sudah berdemo
" Pak saya pesan Nasi komplit nya dua sama Orens jus nya juga dua " Ucap laki_laki itu. Setelah pesan Mereka pun duduk lesehan di dekat mentari
" Kenapa Lo senyum_senyum gitu.?" Tanya nya
" Nih gue dapet gebetan baru " Jawab nya
Laki-laki itu geleng-geleng kepala. Teman atau bisa di bilang Sahabat nya itu gak pernah kapok menggoda Wanita kaya yang ia aja dia Bermuka dingin Garang padahal aslinya ia sangat gampangan " Jangan perempuan saja yang kamu pikirkan tapi kerjaan juga " ucap nya
" Siap pak bos " Jawab nya sambil Membalas pesan yang masuk ke handphone nya
Bintang melihat ke arah Dua laki_laki itu ia tersenyum kecut " Ternyata bule juga suka makan pinggir jalan "
Setelah usai ia langsung Membayar makanan ke si bapak penjual. lalu ia berjalan ke arah rumah nya dengan perut kenyang. Sesekali ia menggerakkan kepala nya rasanya ia sangat lelah hari ini pundak nya terasa berat mungkin karena ia benar-benar lelah seharian bekerja lalu pergi ke kampus
Sampai di Rumah Mentari langsung menaruh tas dan buku nya ia langsung masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya setelah usai Mentari keluar kamar dengan menggunakan tengtop dan Celana pendek nya dengan rambut yang masih di lilit handuk. ia duduk di meja dan mengoleskan krim malam dan skincare nya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!