NovelToon NovelToon

Balerina Utusan Pohon Maple

01. We're Back to December

Minggu, 18 Desember 20xx. 07:15 PM Taman Opium Terra, Distrik Opium Terra
Dua gadis itu berjalan beriringan menuju pusat taman Distrik Opium Terra. Mereka memasang wajah sendu, berjalan dengan langkah tidak bersemangat menuju pusat acara meriah akhir pekan ini.
Ya, hari ini ada acara meriah di taman. Pesta rakyat dalam menyambut musim dingin. Mendatangkan grup laki-laki kebanggaan Metro. Metro Boys.
Maharani Ayuandra
Maharani Ayuandra
Hei, Kei! Kira-kira Izzy sedang apa, ya?
Maya melirik temannya yang malah menatap kosong ke arah keramaian di taman ini. Kerumunan manusia muda yang dominan terdiri dari gadis-gadis, sepertinya seusia dengan mereka berdua.
Keirana Tjantika Lee
Keirana Tjantika Lee
Nggak tau.
Kei menggelengkan kepalanya lalu menunduk.
Keirana Tjantika Lee
Keirana Tjantika Lee
Aku harap dia ada di sini sekarang. Andaikan saja kemarin malam ....
Kei mendongak kembali dan menatap ke arah layar besar yang mana terdapat poster dari Metro Boys. Mengingat kejadian semalam membuatnya tidak bisa berkata-kata lagi. Mobil itu. Plat nomor itu. Dari model sampai stiker yang ada pada bilik mobil itu.
Mobil itu dengan cepat menghempaskan tubuh mungil teman mereka, Izzy, sampai seluruh tubuh gadis itu penuh luka dan katanya patah tulang.
Maharani Ayuandra
Maharani Ayuandra
He--Hei ... ayolah, Kei! Setidaknya Izzy masih hidup, walaupun keadaan dia cukup parah juga kata Paman Marvin.
Keirana Tjantika Lee
Keirana Tjantika Lee
Hm.
Dia tersenyum tipis. Namun, matanya tidak bisa berbohong. Dia memancarkan ketakutan.
Kei menggelengkan kepalanya lalu menunduk lagi.
Keirana Tjantika Lee
Keirana Tjantika Lee
Jujur, May. Aku takut. Aku juga kasihan sama Izzy. Dia akan menjadi prima balerina pada pagelaran akhir tahun di Fantasia. Bagaimana ini?
Maya terdiam. Di sisi lain, Maya juga sama-sama memikirkan tentang posisi yang Izzy miliki dalam pentas balet selanjutnya.
Maharani Ayuandra
Maharani Ayuandra
Hei, tenanglah. Jika Izzy nggak bisa mengisi posisi itu ... jika Izzy masih belum sembuh juga. Aku yakin pihak Fantasia akan melakukan sesuatu. Seperti mengganti prima tahun ini.
Keirana Tjantika Lee
Keirana Tjantika Lee
Kau ini!
Maharani Ayuandra
Maharani Ayuandra
Apa? Memang benar bakalan kayak gitu juga kok pada akhirnya.
Maya berubah kesal.
Keirana Tjantika Lee
Keirana Tjantika Lee
Ah, sudahlah. Aku sakit hati bahas hal itu.
Kei merenggut sedih lalu teringat sesuatu yang dia bawa di dalam ranselnya.
Keirana Tjantika Lee
Keirana Tjantika Lee
May, aku membawa kamera. Aku ingin persembahkan video nantinya untuk Izzy. Dia kan katanya mau lihat Metro Boys juga.
Maya menaikkan sebelah alisnya naik. Sudut bibirnya tertarik naik juga, membentuk senyuman miring.
Maharani Ayuandra
Maharani Ayuandra
Anak itu memang susah diajak apa pun, tapi kalau udah menyinggung soal Metro Boys ... haha, nggak akan bisa melewatkannya!
Mereka berdua pun kembali ceria dan berjalan mendekati kerumunan.
Sedangkan itu, di sisi lain.
NovelToon
?
Apa katamu?
??
??
Putri Isabelle tewas di tangan Klan Peri. Lebih tepatnya bocah itu melarikan diri dari Fairyland dan terjatuh ke jurang. Dia dinyatakan tewas. Namun, ada yang aneh.
?
Apa yang aneh?
??
??
Ramalan pohon Maple
Dia terdiam cukup lama.
?
Lanjutkan bicaramu, Nak!
??
??
Di duniamu ada seorang gadis yang mirip dengan Putri Belle. Bawa jiwanya untuk membangkitkan Belle dan kita akan mulai mengubah semuanya.
?
Ap--Apa?
?
Kau sinting, ya?
?
Kenapa harus pakai jiwa orang lain?
??
??
Di duniamu juga Yibo berada. Sebelum kita membawa Yibo kembali, Rose dan Jeff harus berada pada alur sesungguhnya.
?
Aku nggak ngerti! Ramalan Maple apanya? Tewas bagaimana? Dan apa yang aneh, ha?!
??
??
Kau sedang emosional, Madam L.
?
Ch, aku terima kedatanganmu itu bukan untuk menasihatiku.
?
Kedatanganmu itu nggak jelas kemari!
??
??
Cerita terus berlanjut meskipun salah satu karakternya mati, Madam L.
Keheningan membingkai dua orang ini.
??
??
Jika kau nggak percaya, datang saja ke tempat pohon maple di duniamu ini. Di sana kau akan mengerti kenapa aku mengabarimu dengan cara datang kemari. Tempatnya ada di taman belakang sekolah Fantasia El Maria.
?
Masalah Yibo saja belum selesai, heh!
?
Ramalan Maple ... aku tau ramalan itu nggak pernah keliru.
??
??
Urusan Yibo, biarlah dia sadar sendiri. Aku menangkap gerakan aneh dari gadis yang dicintai Yibo. Lalu, dia menghilang.
?
Ya Tuhan! Masalah apa lagi ini? Aku kembali ke duniaku untuk memantau Yibo tau!
??
??
Kalau begitu, biar aku saja yang membawa jiwa gadis itu. Sayangnya saat ini bukanlah waktu yang tepat.
?
Sebenarnya, aku nggak suka kau membicarakan tentang gadis yang mirip dengan Putri Belle. Dia keponakanku.
??
??
Aku yang akan memantau gadis itu. Dan, jika saatnya telah tiba ... kau harus kembali. Lupakan saja Yibo. Belle membutuhkan kita untuk menyelamatkan Rose dan Jae.
?
Andaikan saja Yibo nggak melarikan diri!
??
??
Putra Mahkota Yibo mencintai salah satu dari Klan Sihir. Mereka dihukum, kemudian Yibo menghilang dan wanita itu kehilangan ingatannya.
Dua orang misterius itu terdiam begitu percakapan keduanya benar-benar usai. Tidak ada topik tambahan. Keduanya tengah beperang dengan isi pikiran masing-masing yang berkecamuk hebat.

02. Pemeran

Izzy mengalami kecelakaan, lebih tepatnya menjadi korban tabrak lari di depan rumah kedua orang tuanya. Padahal besoknya dia ada janji dengan teman-temannya. Izzy itu seorang balerina yang akan segera tampil di pagelaran akhir tahun sebagai prima balerina dari Fantasia. Sayangnya, keadaannya yang cedera parah itu membuatnya harus melakukan pemulihan dan meninggalkan pentas balet akhir tahun ini.
Maya adalah teman sekaligus tetangga yang baik bagi Izzy yang penyendiri dan tidak banyak bicara. Maya akan melakukan apa saja untuk Izzy agar gadis itu dapat ceria.
Kei meminta Maya agar dia bisa dekat Izzy yang cukup populer di sekolah mereka dan di Roserian Ballet juga. Kei secara tulus ingin bertemna dengan Izzy yang penyendiri dan susah diajak bergaul.
Hari itu, sebelum hari pesta rakyat atau festival musik di alun-alun Distrik Opium Terra.
Tiga gadis itu pulang bersama setelah latihan balet usai. Keberadaan Roserian Ballet Hall tempat mereka berlatih itu dekat dengan central perbelanjaan di Opium Terra. Pusat kuliner jalanan yang paling lengkap di kota Metro.
Pada saat masih di di central jajan semuanya masih aman dan terkendali. Namun, ketika ketiganya sudah sampai di lingkungan kediaman Maya dan Izzy, semuanya kacau dan menegangkan.
Izzy ditabrak oleh pengendara mobil dengan kecepatan yang cukup tinggi, sehingga dia harus dirawat di rumah sakit saat ini.
Satu minggu pasca kejadian
Keirana Tjantika Lee
Keirana Tjantika Lee
Eh, May!
Maharani Ayuandra
Maharani Ayuandra
Apa?
Kei mulai gugup. Namun, dia nggak bisa bohong kalau saat ini dia kentara merasa bersalah.
Keirana Tjantika Lee
Keirana Tjantika Lee
Tentang Izzy, gimana dia?
Maharani Ayuandra
Maharani Ayuandra
Aku pernah tanya Paman Marvin, ya. Dia bilang, Izzy menjadi pendiam sekali sekarang.
Keirana Tjantika Lee
Keirana Tjantika Lee
Eh? Bukannya dia itu memang pendiam, ya?
Maharani Ayuandra
Maharani Ayuandra
Kau salah!
Keirana Tjantika Lee
Keirana Tjantika Lee
Eh? Kenapa begitu? Dia pediam, May.
Maya melirik Kei dengan kesal. Gadis ini membatin, kau nggak tau apa-apa, Kei.
NovelToon
Kei dan Maya mampir ke sebuah toko buku kecil yang ada di tengah-tengah gedung resto dan kafe di jalan Terra-site.
Keirana Tjantika Lee
Keirana Tjantika Lee
Eh, May!
Maharani Ayuandra
Maharani Ayuandra
Apa lagi, Kei?
Maya menyahut lagi, tapi dia tetap kesal. Entahlah kesal karena apa. Pokoknya, Maya kesal.
Keirana Tjantika Lee
Keirana Tjantika Lee
Di sana!
Kei menunjuk ke arah seberang jalan Terra-site yang merupakan gedung toko perlengkapan busana dan ada alat musik juga di sana. Kei menunjuk seseorang yang tengah berdiri di depan kaca sebuah toko alat musik.
Maharani Ayuandra
Maharani Ayuandra
Oh, itu si Teo!
Maharani Ayuandra
Maharani Ayuandra
TEO. MATTEO.
Maya berteriak kencang sambil melambaikan tangannya. Menangkap keberadaan seorang cowok yang masih mengenakan seragam sekolahnya. Akhirnya, cowok itu menghampiri dua gadis itu.
Matteo Pradana
Matteo Pradana
Oy, kalian berdua lagi ngapain di depan toko buku?
Keirana Tjantika Lee
Keirana Tjantika Lee
Maya ingin membelikan buku sebagai hadiah untuk---
Maharani Ayuandra
Maharani Ayuandra
Diam, Kei!
Matteo Pradana
Matteo Pradana
Untuk siapa?
Maharani Ayuandra
Maharani Ayuandra
Kau nggak perlu tau!
Matteo terkekeh. Lalu, sedetik kemudian dia memasang raut datar.
Matteo Pradana
Matteo Pradana
Nyari masalah kau denganku?
Maharani Ayuandra
Maharani Ayuandra
Nggak!
Keirana Tjantika Lee
Keirana Tjantika Lee
Hei, udahlah. Ributnya nanti saja. Di luar dingin sekali.
Maharani Ayuandra
Maharani Ayuandra
Ah, Teo! Aku ingin minta rekomendasi bacaan untuk seseorang yang sepertimu.
Matteo menunjuk dirinya sendiri. Wajah datarnya itu berubah terkejut ketika Maya mau meminta bantuan kepadanya.
Matteo Pradana
Matteo Pradana
Orang sepertiku?
Maharani Ayuandra
Maharani Ayuandra
Ya, kau suka baca tentang banyak hal. Dari sejarah sampai komik dan novel fiksi.
Keirana Tjantika Lee
Keirana Tjantika Lee
Maya akan memberikannya kepada seorang teman.
Matteo Pradana
Matteo Pradana
Laki-laki atau perempuan?
Keirana Tjantika Lee
Keirana Tjantika Lee
Perem---
Maharani Ayuandra
Maharani Ayuandra
Kau nggak usah banyak tanya. Temanku cowok atau cewek nggak ada hubungannya denganmu.
Maharani Ayuandra
Maharani Ayuandra
Dia sama sepertimu yang suka baca buku tebal, seperti catatan dosa manusia.
Matteo ingin sekali menghajar temannya itu, tapi dia sadar jika temannya itu seorang perempuan. Tidak jadi menghajar karena dia nggak mau tangannya kotor cuman karena kesal.
Matteo Pradana
Matteo Pradana
Ikuti aku. Lebih baik jangan di toko buku kecil ini.
Matteo berjalan di depan dua gadis itu untuk menuntun pergi ke sebuah toko buku yang lebih besar.
Matteo Pradana
Matteo Pradana
Kau nggak perlu langsung membelinya. Kau bisa meminjamnya di sini kalau-kalau temanmu nggak suka dengan bukunya, jadi kau bisa kembalikan.
Mereka masuk ke sebuah rental buku yang mana tampilannya tidak jauh berbeda dengan toko sebelumnya.
Keirana Tjantika Lee
Keirana Tjantika Lee
Wah, luas sekali!
NovelToon
Matteo Pradana
Matteo Pradana
Di sini aku biasa meminjam buku dan kemudian akan membelinya di Terra Mall.
Maharani Ayuandra
Maharani Ayuandra
Kenapa nggak langsung membelinya sih?
Matteo Pradana
Matteo Pradana
Aku nggak mau asal beli cuman karena aku suka.
Maharani Ayuandra
Maharani Ayuandra
Ribet banget. Tinggal bilang aja kalau kau itu mau irit uang jajanmu!
Keirana Tjantika Lee
Keirana Tjantika Lee
Astaga! Dua manusia ini kalau sudah bersama nggak akan pernah akur.
Kei memilih meninggalkan dua temannya dan mencari buku-buku menarik di rak lainnya.
??
??
Apa kau dari Roserian Ballet?
Kei terkejut kala ada seorang perempuan yang kelihatannya lebih tua darinya. Datang dan berbicara kepadanya.
Keirana Tjantika Lee
Keirana Tjantika Lee
Apa kau berbicara kepadaku?
??
??
Iya
Keirana Tjantika Lee
Keirana Tjantika Lee
Ah, benar. Ada apa, ya, Kak?
??
??
Tidak. Aku sering menyaksikan pentas anak-anak Roserian Ballet. Aku menantikan penampilan kalian untuk akhir tahun ini.
Keirana Tjantika Lee
Keirana Tjantika Lee
Ah, begitu ... terima kasih, Kak.
??
??
Kudengar, prima balet kali ini usianya sangat muda. Apakah kau dekat dengannya?
Keirana Tjantika Lee
Keirana Tjantika Lee
Ah, itu ....
Kei mulai nggak nyaman. Dia menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
??
??
Aku pasti terlalu banyak bicara. Maaf, aku hanya terkesima ketika melihat penari balet Roserian ada di sini.
Keirana Tjantika Lee
Keirana Tjantika Lee
Eh, tidak kok!
??
??
Jangan berbohong atau kau akan celaka.
Kei tersentak mundur. Ini sungguh nggak aman baginya. Jangan-jangan perempuan itu orang jahat?
Keirana Tjantika Lee
Keirana Tjantika Lee
May, Teo!
??
??
Ch, gadis arogan dan lemah!
🌼 Kei, nama kecilnya. 🌼 15 tahun 🌼 Pelajar kelas 9 SMP 🌼 Balerina di Roserian Ballet 🌼 Hobinya menari dan bernyanyi 🌼 156.5 cm/39.4 kg 🌼 Putih langsat 🌼 Rambut hitam kemerahan
🌼 Maya, nama kecilnya 🌼 15 tahun 🌼 Pelajar kelas 9 SMP 🌼 Balerina di Roserian Ballet 🌼 Hobi baca novel dan komik, tapi dia lebih suka mengomel 🌼 155.9 cm/39 kg 🌼 Putih langsat 🌼 Rambut panjang; pirang
🌼 Izzy, nama kecilnya. 🌼 13 tahun 🌼 Pelajar kelas 6 SD 🌼 Balerina di Roserian Ballet 🌼 Hobi baca buku 🌼 Anti novel dan fiksi 🌼 Suka baca dongeng 🌼 149.8 cm/32 kg 🌼 Putih langsat 🌼 Rambut panjang; hitam kemerahan

03. Pohon Maple

Hujan salju turun cukup lebat. Orang-orang yang biasa berkeliaran di luar ruangan untuk jajan di street food atau kedai pinggir jalan itu tidak ada di sana. Padahal hari belum larut.
Sedangkan itu, di sebuah taman halaman belakang Roserian Ballet Hall.
??
??
Kenapa aku bodoh sekali?
?
Hahaha. Kau sih yang ngotot. Sudah kubilang nanti saja.
Di halaman belakang Roserian Ballet Hall ada sebuah taman yang menampilkan pemandangan pegunungan di seberang sana, sedangkan di taman itu sendiri terdapat sebuah pohon maple yang mereka incar.
??
??
Kenapa pada musim dingin bersalju begini pohon maple berguguran?
?
Itu siklus alam. Sudah ada yang mengaturnya dan seseorang yang mengaturnya adalah ....
??
??
Penulis!
Dia menambahkan kalimat tak selesai dari wanita yang lebih tua darinya itu.
?
Nggak salah kalau kau menyebut Tuhan sebagai penulis. Namun, di sini berbeda.
Wanita ini tersenyum tipis. Memaklumi pengetahuan berbeda dari dunia ini dan dunia dari wanita yang lebih muda darinya itu.
??
??
Tuhan? Apa itu tuhan?
Wanita itu terdiam cukup lama.
?
Eung ... dia Maha Suci, Maha segalanya dan kalau di duniamu, dia itu penulis yang menciptakan Earthland. Kau tau? Begitulah
??
??
Eum, aku sedikit mengerti. Jadi, di dunia ini ada yang namanya Tuhan. Tuhan adalah penulis skenario dunia ini.
??
??
Yah, kalau kau menganggapnya begitu, nggak masalah, karena Tuhan memang penulis skenario. Penulis skenario manusia terbaik.
Dua wanita asing itu pergi meninggalkan halaman belakang Roserian Ballet Hall. Mereka berbincang-bincang mengenai permasalahan yang tengah mereka coba uraikan.
Secara ajaib, pohon maple yang telah mereka tinggalkan itu bergetar padahal tak ada angin sedikit pun. Hanya ada hujan salju lebat di luar.
Pohon maple itu sudah gugur, daunnya sudah beguguran sehingga tidak ada satu pucuk daun pun yang tersisa. Namun, pada ujung ranting paling atas ada sebuah cahaya kecil yang bersinar.
NovelToon
Di sebuah rumah sakit
Alana Jo Sundari
Alana Jo Sundari
Izzy sayang, Bunda sama Ayah akan pulang dulu. Kamu tidak apa kalau ditinggal, kan?
Isabela Sundari (Izzy)
Isabela Sundari (Izzy)
Hm, iya.
Isabela tersenyum tipis, kemudian dengan cepat dia memalingkan wajahnya ke pemandangan di balik jendela kamar rawatnya.
Marvin Anantara Sundari
Marvin Anantara Sundari
Sayang, ayah janji akan kembali dengan cepat. Jadi, jangan khawatir, ya.
Alana Jo Sundari
Alana Jo Sundari
Bunda akan coba ajak Maya kemari, bagaimana?
Isabela melebarkan kedua matanya dan segera menatap ke arah ayah dan bundanya.
Isabela menggeleng cepat.
Marvin Anantara Sundari
Marvin Anantara Sundari
Hei, kenapa?
Isabela menunduk dan kembali menggelengkan kepalanya. Wajahnya kentara penuh ketakutan ketika Alana menyebut akan membawa Maya kemari.
Alana Jo Sundari
Alana Jo Sundari
Ya, sudah. Bagaimana kalau buku? Izzy ingin buna bawakan buku apa?
Marvin Anantara Sundari
Marvin Anantara Sundari
Buku. Bagaimana kalau buku baru?
Marvin melebarkan senyumannya. Sontak ide kecilnya itu membuat sang putri menoleh ke arahnya dengan binar mata cerah.
Marvin Anantara Sundari
Marvin Anantara Sundari
Aigo, sudah ayah duga!
Marvin terkekeh, kemudian mendekati Isabela yang terduduk di bangsalnya. Marvin memeluk putri kecilnya dengan usapan hangat juga.
Alana juga ikut terkekeh melihatnya.
Alana Jo Sundari
Alana Jo Sundari
Jadi, mau dibelikan buku apa, Sayang?
Isabela menatap ke arah sang bunda. Ia menggigiti bibirnya, dia sedang ragu.
Isabela Sundari (Izzy)
Isabela Sundari (Izzy)
Apa saja, Izzy akan suka. Ah, bagaimana kalau buku dongeng?
Isabela Sundari (Izzy)
Isabela Sundari (Izzy)
Boleh?
Marvin dan Alana saling pandang. Mereka mengucap haru dalam hati masing-masing.
Akhirnya Isebela, putri mereka, berbicara juga setelah hanya merespon angguk dan gelengan kepala. Kalimat barusan adalah jumlah kata yang cukup banyak setelah satu minggu.
Marvin Anantara Sundari
Marvin Anantara Sundari
Tentu saja!
Alana Jo Sundari
Alana Jo Sundari
Eum, iya tentu saja boleh, Sayang.
Isebela tersenyum penuh.
Saat tengah malam, ketika Alana dan Marvin akan kembali ke rumah sakit.
Penjaga rumah berjalan terbirit-birit menghadap ke arah tuannya.
Penjaga Rumah
Penjaga Rumah
Tuan, ada seorang wanita yang berdiri di depan gerbang rumah.
Marvin Anantara Sundari
Marvin Anantara Sundari
Wanita?
Alana Jo Sundari
Alana Jo Sundari
Apa kau ....
Marvin Anantara Sundari
Marvin Anantara Sundari
Bukan begitu, Lana!
Alana Jo Sundari
Alana Jo Sundari
Memangnya kau tau aku akan mengatakan apa?
Marvin Anantara Sundari
Marvin Anantara Sundari
Eh? Kau menatapku seperti itu ... intinya aku nggak---
Alana Jo Sundari
Alana Jo Sundari
Diam!
Penjaga Rumah
Penjaga Rumah
Nyonya, wanita itu bilang kepadaku untuk segera bertemu denganmu. Dengan Nyonya Lana.
Alana Jo Sundari
Alana Jo Sundari
Aku?
Penjaga Rumah
Penjaga Rumah
Iya.
Marvin dan Alan saling pandang. Kemudian, mereka bertiga segera menyusul ke luar untuk bertemu dengan wanita yang datang malam-malam begini.
Alana Jo Sundari
Alana Jo Sundari
Kau!
Lucyana Wei (Bibi Lucy)
Lucyana Wei (Bibi Lucy)
Halo, sahabatku! Lama nggak jumpa, ya.
Marvin Anantara Sundari
Marvin Anantara Sundari
Kau rupanya. Kupikir aku akan habis di tangan Lana jika itu bukan kau.
Lucyana Wei (Bibi Lucy)
Lucyana Wei (Bibi Lucy)
Kau mencoba berpaling dari Lana, Vin?
Marvin Anantara Sundari
Marvin Anantara Sundari
Tidak, bukan seperti itu!
Lucyana Wei (Bibi Lucy)
Lucyana Wei (Bibi Lucy)
Omong-omong, aku hanya sebentar saja. Aku hanya ingin memberikan kalian brosur ini. Itu toko bukuku.
Menyerahkan selembar brosur.
Marvin Anantara Sundari
Marvin Anantara Sundari
Kau datang larut malam begini hanya untuk menyerahkan brosur?
Alana Jo Sundari
Alana Jo Sundari
Apa mungkin kau sengaja, Lucy?
Lucyana Wei (Bibi Lucy)
Lucyana Wei (Bibi Lucy)
Aku hanya lewat ke sini tadi setelah selesai bertemu dengan teman lama, lalu aku teringat kalian yang tinggal di sekitar sini.
Marvin Anantara Sundari
Marvin Anantara Sundari
Siapa?
Alana Jo Sundari
Alana Jo Sundari
Kau nggak berbohong, kan, Lucy?
Lucyana Wei (Bibi Lucy)
Lucyana Wei (Bibi Lucy)
Ini jalan alternatif agar aku bisa sampai ke kota dengan aman.
Marvin Anantara Sundari
Marvin Anantara Sundari
Kau itu nggak pandai berbohong Lucyana Wei.
Lucyana Wei (Bibi Lucy)
Lucyana Wei (Bibi Lucy)
Ya, sudah kalau nggak percaya. Aku udah nggak tahan, aku akan langsung pulang saja.
Wanita itu segera masuk ke dalam mobil kecilnya. Setelah mengatakan beberapa patah kata pamit, dia segera melajukan mobilnya.
Alana Jo Sundari
Alana Jo Sundari
Dia cepat sekali.
Marvin Anantara Sundari
Marvin Anantara Sundari
Dia itu memang suka seenaknya!
Penjaga Rumah
Penjaga Rumah
Wanita barusan ... apa kalian mengenalnya?
Marvin Anantara Sundari
Marvin Anantara Sundari
Dia teman kami. Ah, kau pasti nyaris lupa. Dia itu Bibi Lucy-nya, Izzy.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!