NovelToon NovelToon

Cinta Si Kembar

Bab 1. Murid baru

Cinta si kembar

Bab 1. Murid baru

#Perkenalan

Aku, Kania Putri Cantika. Aku berumur 17 tahun & sekarang aku memasuki jenjang SMA kelas 11. Aku ini orangnya pemalu, gak berani bicara kalo sama cowok.

Ya, aku juga punya saudara kembar, namanya Aisyah Syaqila Mentari. Dia emang mirip sama aku wajahnya, tapi sifat kita tuh beda. Dia adalah idola di sekolah, disukai banyak cowok, terus dia juga agak sombong.

Ok, sudah perkenalannya. Kita langsung masuk ke ceritanya.

|||

#Kania POV#

Pagi ini seperti biasa, aku & Aisyah keluar dari kamar bersamaan. Gak tau kenapa, setiap hari pasti kita keluarnya barengan, padahal gak janjian.

Kami terus turun menuju ke meja makan, disana seperti biasa juga sudah ada Abang kami, namanya Morgan.

Kami emang udah gak punya orang tua, jadi sejak orang tua kami meninggal, bang Morgan yang gantiin peran mereka buat kami.

Bang Morgan ini orangnya baik, dia juga sayang dan perhatian sama aku dan Aisyah.

Tapi kalo udah marah, jangan ditanya lagi deh, ngeri banget.

"Pagi bang!" sapa kami.

"Iya pagi, nih sarapan udah dibuatin roti sama Bi Eros," kata bang Morgan.

Kami pun duduk di meja makan lalu memakan roti yang sudah disiapkan itu.

"Ini non susunya," kata Bi Eros.

"Iya Bi makasih ya!" jawab kami.

Selain bang Morgan, Bi Eros juga sangat perhatian sama kami. Bahkan aku udah anggep Bi Eros sebagai ibu kandungku sendiri.

"Eh bik mau kemana? Sini sarapan dulu bareng kita." panggil aku.

"Gausah non, bibi masih ada kerjaan. Nanti saja bibi mah sarapannya, belum laper." jawab Bi Eros.

Aku pun berdiri dari kursi lalu menarik Bi Eros ke meja makan.

"Udah Bi kerjaan nya diurus nanti aja, sekarang kita makan bareng-bareng dulu ya." kata ku.

"Iya Bi, udah nurut aja sama Kania ya." kata bang Morgan.

"Iya baik den." jawab Bi Eros.

Bi Eros udah bersama kami sejak aku & Kania masih bayi, ia sering mengurus kami diwaktu kami kecil.

Setelah selesai makan, aku & Aisyah pamit ke Bi Eros dan bang Morgan.

"Bang, kita berangkat ya." kata Aisyah.

Kami pun mencium tangan bang Morgan & juga Bi Eros.

****************

Begitu turun dari mobil, Aisyah langsung disambut sama cowok-cowok di sekolah.

"Syah, aku duluan ya." kataku.

Aisyah tidak menjawab karena asik berbicara dengan cowok-cowok itu.

Aku langsung pergi dari mereka, di pintu masuk sekolah, aku ketemu dengan temanku.

"Hai Kania, lu dah ngerjain pr belum?" kata Ririn.

"Hai, dih aku baru datang udah ditanyain pr aja." jawab ku.

"Kita tuh ngingetin lu siapa tau lupa ngerjain pr, ya kan Rin?" kata Tiara.

"Iya tuh kan, bener banget kita tuh mau ngingetin lu." kata Ririn.

"Mau ingetin aku, atau mau nyontek pr aku?" kata ku.

Mereka hanya tersenyum.

Lalu kami pun naik ke kelas. Di tangga kami bertemu dengan lelaki yang belum pernah kami liat sebelumnya.

"Hai, kenalin gua Alex!" kata cowok itu.

Laki-laki itu menyodorkan tangannya ke arah ku. Seperti biasa aku selalu gak berani bicara dengan cowok.

"Kenapa nunduk aja? Nama lu siapa?" tanya dia.

"Hehehe, nama lu Alex? Sorry ya Lex temen kita ini emang begini sikapnya. Jadi mending kenalan sama gua, nama gua Ririn." kata Ririn.

Alex & Ririn pun berjabat tangan.

Aku langsung pergi melewati mereka.

"Eh Kania lu mau kemana? tungguin kita." kata Tiara.

Tiara langsung lari mengejar ku & meninggalkan Ririn bersama Alex.

"Jadi nama dia Kania, namanya bagus ya sesuai orangnya." kata Alex.

"Iya, yaudah ya Lex gua susul temen-temen gua dulu. Bye." kata Ririn.

|||

*Di kelas

"Kania, lu tuh kenapa si tiap ketemu cowok pasti begitu?" tanya Tiara.

"Gak tau Ti." jawab ku.

Aku duduk dan meletakkan tas ku di bawah.

Kemudian Tiara ikut duduk disamping ku.

"Kan, kalo lu begini terus gimana lu bisa dapet pacar?" kata Tiara.

"Apaan sih? Aku juga gak mau pacaran." kata ku.

Brrakkk...

Kami kaget mendengar suara geprakan meja dari belakang kami. Ternyata itu Vito, si laki-laki yang paling bandel di kelas kami.

"Hah apa, lu gak mau pacaran Nia?" tanya Vito.

"Ih elu tuh ya to, ngagetin kita aja si! kalo mau nanya gausah make geprak meja segala dong!" kata Tiara.

Kringgg.....

Bel masuk telah berbunyi, kami pun kembali ke tempat duduk masing-masing.

Tak lama kemudian Bu Zetta (guru) datang ke kelas kami, tapi ia tak sendiri ia bersama seorang laki-laki yang ternyata adalah Alex.

"Pagi semuanya, hari ini ibu mau ngenalin murid baru di kelas ini. Namanya Alex. Ayo Lex kamu kenalin diri kamu." kata Bu Zetta.

"Hai semuanya, kenalin gua Alex Saputra biasa dipanggil Alex atau Lex. gua pindahan dari SMA hijau daun." kata Alex.

Bersambung

Bab 2. Dinner

Cinta si kembar

Bab 2. Dinner

"Daf, Gua sekarang udah pindah ke sekolah lu. Kasih tau gua siapa cewek paling cantik disini!" kata Alex.

"Iya Lex, gua bakal kasih tau lu kok, kan gua dah janji." kata Daffa.

"Oke, siapa dia?" tanya Alex.

"Nih, namanya tuh Aisyah. Dia idola di sekolah ini, suaranya merdu, wajahnya cantik, senyumnya manis. Semua cowok disini pasti suka sama dia." jawab Daffa.

"Gua jadi penasaran sama orangnya. Oiya, dia dah punya pacar belum?" tanya Alex.

"Dulu si udah, tapi putus. Sekarang dia jomblo, karena gak ada yang berani nembak dia." jawab Daffa.

"Haha, bagus lah, gua bilang sama lu nih, dalam waktu 1 Minggu, gua pasti jadian sama dia." kata Alex.

"Ok, kalo gak berhasil lu traktir kita makan di cafe paling mahal, setuju?" kata Daffa.

"Setuju!" kata Alex.

"Sekarang lu kasih tau gua, dimana kelasnya? gua pengen liat wajahnya." sambung Alex.

"Yaudah ayo, gua anter lu ke kelasnya." kata Daffa.

*****************

#Darwin POV#

Gua Darwin, gua murid SMA hijau daun. Gua adalah musuh si Alex, sebelum dia pindah sekolah.

Sekarang, Setelah Alex pindah, gua lebih leluasa menguasai sekolah ini.

Gua punya temen, tapi cuma satu. Karena yang lain pada takut sama gua.

Sebenarnya, dulu teman gua banyak. Tapi, satu persatu musuhin gua, karena gua sering rebut cewek inceran mereka.

Tapi, yang satu ini beda. Dia teman gua dari kecil, jadi gua gak bakal rebut inceran dia. Walaupun dia selalu gagal sendiri ngejar inceran nya.

***

#Daniel POV#

Gua Daniel, gua temennya Darwin. Gua tuh punya cita-cita jadi artis terkenal. Tapi apa daya gua selalu ditolak setiap casting.

Selain ditolak casting, gua juga sering ditolak sama cewek. Karena itu, sekarang gua udah gak mau urusin lagi soal cewek.

***************

#Author POV#

Alex dan Daffa sampai di depan kelas Aisyah.

"Eh Zas, ada Aisyah gak?" tanya Daffa.

"Oh, gak ada Daf. Tadi si gua liat dia sama temen-temennya gitu." jawab Zaskia.

"Oke thanks." kata Daffa.

"Lex, Aisyah nya gak ada." sambung Daffa.

"Iya gua juga denger." kata Alex.

"Yaudah Lex, kita coba cari dia di bawah." kata Daffa.

Alex mengangguk. Mereka pun pergi ke bawah.

Di tangga, mereka bertemu dengan Aisyah dan temennya.

"Lex, ini dia si Aisyah." kata Daffa.

"Dih kenapa lu Daf? nunjuk-nunjuk gua segala." kata Aisyah.

"Nih, kenalin temen gua namanya Alex. Dia baru pindah hari ini." kata Daffa.

"Oh pantes gua baru liat." kata Aisyah.

"Daf, perasaan dia mirip sama cewek di kelas gua deh, namanya Kania." bisik Alex.

"Ya emang mirip Lex, mereka kan kembaran. Tapi, si Kania kurang populer." jawab Daffa.

"Heh, kenapa malah bisik-bisik? Ngomongin apa lu?" tanya Aisyah.

"Hehe, enggak Syah." jawab Daffa.

"Yaudah, gua mau pergi, awas!" kata Aisyah.

"Tar dulu dong, temen gua mau bicara nih. Lex, buru ngomong!" kata Daffa.

"Ngomong apaan?" tanya Aisyah.

"Gua mau nanti malam lu dinner sama gua, di cafe Cantika." kata Alex.

"Enak aja baru kenal udah ngajak dinner." kata Aisyah.

"Gila Syah, ini rekor loh! Baru ketemu sekali, tapi udah langsung ngajak dinner." kata Rini.

"Iya Syah bener banget. Waktu itu kan si Gerald ngajak jalan lu setelah 3 hari ketemu, ini gak ada sehari loh." kata Devi.

"Gimana, mau gak?" tanya Alex.

"Boleh aja." jawab Aisyah.

"Ok, gua tunggu lu disana ya." kata Alex.

Alex dan Daffa pergi.

"Wih Syah, tumben lu mau diajak cowok yang baru kenal." kata Devi.

"Iya Syah, jangan-jangan lu suka ya sama dia." kata Rini.

"Dih apaansi lu? Gua kasian aja sama dia, tar kalo gua gak mau dia depresi lagi." kata Aisyah.

"Hahahaha." mereka tertawa.

Alex kembali ke kelas, ia melihat Kania sedang duduk sendiri.

"Hei, lu lagi ngapain?" tanya Alex.

Disisi lain, Vito dan gengnya melihat Alex bersama Kania.

"Eh to, liat tuh si anak baru! Berani-beraninya dia deketin si Kania." kata Andre.

"Iya, awas aja! Gua bakal kasih dia pelajaran." kata Vito.

"Kok diem aja sih? Gua nanya loh." kata Alex.

"Yaudah, kalo lu emang gak mau jawab, gua pergi aja deh." sambung Alex.

Alex pergi ke tempat duduknya, sedangkan Kania berdiri dan keluar kelas.

"Dia kenapa ya, kok setiap gua tanya gak pernah jawab. Aneh banget." gumam Alex.

"Woi!" kata Vito sambil menggeprak meja.

"Buseh kaget gua, iya ada apa?" tanya Alex.

"Gausah banyak tanya lu! Rasain nih!" kata Vito sambil menonjok Alex.

"Apa-apaan nih? Kenapa lu tonjok gua?" tanya Alex.

"Jangan pernah lu deketin Kania lagi! Dia tuh punya gua!" jawab Vito.

"Ohh, yah elah. Gua cuman heran aja sama dia, kenapa setiap gua tanya dia gak pernah jawab." kata Alex.

"Itu udah jelas, dia gak mau ngobrol sama lu! Karena, dia udah punya gua." kata Vito.

"Jadi gua ingetin lagi sama lu, jangan deketin dia!" sambung Vito.

"Iya, gua gak tau kalo dia pacar lu. Gua gak bakal deketin dia kok." kata Alex.

"Awas lu ya!" kata Vito.

Vito kembali ke tempat duduknya, sedangkan Alex memegangi pipinya.

"Set dah, baru satu hari gua sekolah, udah kena tonjokan aja." batin Alex.

Kemudian, Cewek di kelas ku menghampiri Alex dan memberi perhatian kepadanya.

"Lex, kamu gapapa kan?" tanya Siska.

"Iya Lex, kamu gapapa kan?" tanya Clara.

"Dih to liat tuh, cewek-cewek langsung pada nyamperin si Alex." Kata Andre.

"Biarin aja, yang penting bukan Kania yang nyamperin dia." kata Vito.

**************

Kania ingin pergi ke toilet, namun ia bertemu dengan Ririn dan Tiara.

"Eh Kania, lu mau kemana?" tanya Tiara.

"Ke toilet." jawab Kania.

"Kita ikut yak." kata Tiara.

"Yaudah terserah." jawab Kania.

Kania, Tiara & Ririn pergi ke kamar mandi.

"Udah-udah girls, gua gak papa kok. Lagian kalo cuma ditanya-tanyain gitu mah tetep bakal sakit." kata Alex.

"Iya ya, yaudah kamu mau aku obatin?" tanya Siska.

"Udah gausah, ini cuman sakit sedikit doang kok." kata Alex.

"Oh ok. Oiya Lex, aku boleh minta nomor hp kamu gak?" tanya Siska.

"Buat apa?" tanya Alex.

"Buat nambah-nambah kontak aku." jawab Siska.

"Yaudah mana hp lu? Sini gua ketikin." kata Alex.

"Nih Lex." kata Siska.

"Ih Lex, aku juga mau dong" kata Clara.

"Iya Lex, aku juga mau" kata Yuni.

"Aku juga Lex." kata cewek-cewek yang lain.

"Buset, baru 4 jam dia sekolah disini, udah langsung di kelilingin begitu sama cewek-cewek. Sedangkan lu To, ngejar Kania aja gak dapet-dapet." Kata Andre.

"Heh, apa lu bilang?" tanya Vito.

"Hehe, enggak to gua becanda." kata Andre.

Kringgg......

Bel pulang sekolah sudah berbunyi, Kania keluar kelas bersama Ririn dan Tiara.

Sementara, Alex menuju kelas Daffa.

Di jalan, ia bertemu dengan Aisyah.

"Eh Syah, nanti malam jadi kan?" tanya Alex.

"Iya jadi, lu tenang aja kali, gua bakal tepatin kok kata-kata gua." jawab Aisyah.

"Ok, gua pergi dulu ya." kata Alex.

"Iya." kata Aisyah.

"Syah, lu serius mau dinner sama dia?" tanya Devi.

"Ya enggak lah, gua bakal suruh si Kania nanti buat dinner sama Alex." jawab Aisyah.

"Oh jadi gitu, gua kira lu beneran mau." kata Devi.

"Haha gila kali lu, gak mungkin lah gua mau." kata Aisyah.

Kania dan temannya sudah sampai di depan sekolah, mereka pun berpisah karena Ririn & Tiara pulang dengan mobil Ririn.

Sedangkan Kania dijemput oleh abangnya.

"Bang." sapa Kania.

"Eh, kamu udah keluar." kata Morgan.

"Iya bang, tapi Aisyah belum kelihatan." kata Kania.

"Yaudah biarin aja dia mah, kita langsung pulang aja yuk!" kata Morgan.

"Jangan gitu lah bang, kasian Aisyah nanti." kata Kania.

"Iya iya, kita tunggu dia." kata Morgan.

Kemudian Aisyah datang menghampiri mereka.

"Hai bang, Kania!" kata Aisyah.

"Hai, ngapain aja sih lama banget?" tanya Morgan.

"Iya maaf tadi aku ke toilet dulu bang." jawab Aisyah.

"Yaudah ayo balik!" kata Morgan.

************

Malam harinya Aisyah masuk ke kamar Kania.

"Kania, gua mau ngomong dong." kata Aisyah.

"Ngomong apaan?" tanya Kania.

"Jadi gini, gua ada janji dinner sama orang. Tapi, gua gabisa datang." kata Aisyah.

"Oh yaudah, bilang aja sama orang itu kalo kamu gak bisa datang." kata Kania.

"Pengen nya sih gitu, tapi kasian dia udah disana. Gak mungkin dong kalo gua bilang sama dia gua gak bisa datang." kata Aisyah.

"Iya sih, terus gimana?" tanya Kania.

"Kamu datang kesana ya gantiin Aku." jawab Aisyah.

"Apa? Aku gantiin kamu? Enggak mau ah!" kata Kania.

"Ih, please dong! Tolongin gua, emangnya kamu tega kalau aku dibenci sama orang itu." kata Aisyah.

"Yaudah aku mau, tapi orangnya tuh siapa?" tanya Kania.

"Nah gitu dong, kamu langsung datang aja ke cafe Cantika. Nanti juga kamu tau sendiri dia siapa." jawab Aisyah.

"Tapi.."

"Udah ya aku pergi dulu, bye!" kata Aisyah.

"Ih tunggu dulu!" kata Kania.

"Udah kamu tenang aja dia baik kok." kata Aisyah.

Aisyah keluar dari kamar Kania. Kania bingung ia harus datang atau tidak.

Akhirnya, Kania mau datang kesana. Ia bersiap-siap untuk berangkat kesana.

Saat ingin keluar rumah, Kania bertemu Morgan.

"Kania, mau kemana?" tanya Morgan.

"Aku mau ke cafe Cantika bang." jawab Kania.

"Cafe Cantika, mau ngapain?" tanya Morgan.

"Gantiin Aisyah dinner sama temennya." jawab Kania.

"Emangnya si Aisyah kemana?" tanya Morgan.

"Dia ada urusan katanya bang, tapi temennya udah sampe di lokasi, jadinya dia kasian kalo bilang gak bisa datang." jawab Kania.

"Temennya Aisyah itu laki-laki atau perempuan?" tanya Morgan.

"Aku gak tau, tadi dia bilang langsung datang aja tar juga tau sendiri." jawab Kania.

"Yaudah tapi gua gak bisa anterin." kata Morgan.

"Iya gapapa, aku naik taksi aja." kata Kania.

"Eh jangan, dianterin Pak Rusli aja." kata Morgan.

"Iya." kata Kania.

***************

"Aisyah mana sih, kok belum datang-datang? jangan-jangan dia gak datang lagi." batin Alex.

Tidak lama kemudian, Kania sampai di cafe Cantika.

"Pak, bapak pulang aja ya. Nanti aku naik taksi aja pulangnya." kata Kania.

"Tapi Non, kalau tuan Morgan tanya gimana?" tanya pak Rusli.

"Udah, bilang aja aku yang suruh." kata Kania.

"Siap non." kata pak Rusli.

Kania langsung masuk kedalam cafe.

"Mana ya temannya Aisyah?" kata Kania.

Alex melihat Kania sedang celingak-celinguk, ia mengira itu adalah Aisyah.

"Syah, Aku disini." sapa Alex.

Kania menoleh ke arah suara itu, ia melihat Alex duduk disana.

"Hah, jadi temennya Aisyah tuh Alex." batin Kania.

"Sini-sini." kata Alex lagi.

Kania menuju meja Alex.

"Duduk Syah." kata Alex.

Kania pun duduk di depan Alex.

"Oiya, kamu mau pesan apa?" tanya Alex.

"Samain aja kaya kamu," jawab Kania.

"Oke-oke," kata Alex.

Setelah memesan, Alex kembali berbicara dengan Kania.

"Kamu cantik banget malam ini," kata Alex memuji Kania.

"Makasih," kata Kania.

Bersambung

Bab 3. Pertemuan

Cinta si kembar

Bab 3. Pertemuan

Setelah selesai makan, Kania pamit pulang.

"Aku pulang ya." kata Kania.

"Yaudah, gua anterin ya." kata Alex.

"Enggak usah, aku naik taksi aja." kata Kania.

"Udah gapapa gua anterin aja ya." kata Alex.

"Maaf, tapi aku gak mau." kata Kania.

Kania langsung berdiri dan pergi meninggalkan Alex.

"Yah dia langsung pergi gitu aja." kata Alex.

Saat ingin mencari taksi, Kania bertemu dengan 2 orang laki-laki.

"Hai cewek, sendirian aja." kata seorang laki-laki itu.

Kania tidak memperdulikan nya.

"Eh, kok diam aja si?" tanya laki-laki itu lagi.

Kania kembali diam dan berjalan pergi.

Tapi, mereka mengejar Kania dan menarik tangannya.

"Eh eh eh, mau kemana neng?" kata laki-laki itu.

"Apaansi lepasin!" kata Kania.

"Kamu tenang aja, kita gak bakal apa-apain kamu kok. Jadi kamu ikut kita yuk!" kata laki-laki itu.

"Gak, aku gak mau! Lepasin!" kata Kania.

"Aku gak bakal lepasin kamu, kecuali kamu mau ikut sama kita." kata laki-laki itu.

Kania terus memberontak dan berteriak minta tolong. Namun, laki-laki itu menutup mulut Kania dan mencoba membawanya pergi.

Daniel baru sampai di cafe Cantika, ia turun dari mobilnya.

Lalu, ia membuka kacamatanya dan melihat ada seorang cewek yang sedang diganggu 2 cowok.

"Wah kenapa tuh? Gua samperin dah." kata Daniel.

Daniel menghampiri Kania dan 2 cowok itu.

"Eh, lepasin dia!" kata Daniel.

"Lu siapa? Gak usah ikut campur urusan kita!" kata laki-laki itu.

"Kalau kalian kasar sama cewek, itu berarti kalian berurusan sama gua!" kata Daniel.

"Berani banget lu bocah, minta kita hajar lu?" kata laki-laki itu.

"Kalo lu berani, ayo maju lawan gua!" kata Daniel.

"Sial, nantangin gua lu? Rasain nih!" teriak laki-laki itu.

Laki-laki itu ingin menonjok Daniel, tapi Daniel berhasil menangkisnya dan memukul balik perut laki-laki itu.

"Aduh." kata laki-laki itu.

Kemudian laki-laki yang satunya melepas tangan Kania dan mencoba menonjok wajah Daniel.

Daniel menengok dan menahannya, lalu ia memutar tangan laki-laki itu dan menendang ************ nya.

"Aduh." kata laki-laki yang satunya.

Laki-laki yang pertama kembali bangkit dan memukul wajah Daniel.

"Hah, lu rasain tuh!" kata laki-laki itu.

Daniel memegangi wajahnya, lalu ia maju dan memukul balik laki-laki itu.

Namun, laki-laki itu berhasil menahannya. Mereka pun berkelahi.

Laki-laki itu terjatuh dan kesakitan, Daniel menarik kerah bajunya dan memukul nya lagi.

"Aduh, ampun mas saya ngaku kalah." kata laki-laki itu.

"Gua peringatin sama kalian, jangan lagi-lagi berbuat kasar sama cewek! Atau kalian bakal gua hajar lagi." kata Daniel.

"Iya iya ampun mas, kita janji gak bakal begitu lagi." kata laki-laki itu.

"Yaudah sekarang mending kalian pergi sebelum gua hajar lagi kalian!" kata Daniel.

2 laki-laki itu berlari dan naik motor mereka lalu langsung pergi dengan cepat.

Daniel menghampiri Kania.

"Kamu gapapa?" tanya Daniel.

"Aku gapapa kok, makasih ya." jawab Kania.

"Sama-sama, lain kali jangan jalan sendirian!" kata Daniel.

"Iya." kata Kania.

"Eh ngomong-ngomong, nama kamu siapa?" tanya Daniel.

"Aisyah." jawab Kania.

"Aisyah? Nama yang bagus." kata Daniel.

"Kenalin, aku Daniel." sambung Daniel.

"Oh, makasih ya Daniel." kata Kania.

"Ngapain makasih lagi coba?" tanya Daniel.

"Biar afdol aja." jawab Kania.

"Oh oke deh." kata Daniel.

"Aku pergi ya, sekali lagi terimakasih." kata Kania.

"Iya, hati-hati ya!" kata Daniel.

Kania menyetop taksi dan masuk kedalamnya.

"Baru kali ini gua ketemu wanita secantik dia, hmm Aisyah." batin Daniel.

Di dalam taksi Kania mengingat kejadian tadi, saat ia berkenalan dengan Daniel.

"*Eh ngomong-ngomong, nama kamu siapa?" tanya Daniel.

"Aisyah." jawab Kania*.

Kania merasa bersalah karena telah membohongi Daniel, tapi ia terpaksa melakukan itu karena tidak mau jati dirinya terungkap.

***************

Sesampainya di rumah, Kania langsung masuk ke kamar Aisyah.

"Aisyah!" kata Kania sambil membuka pintu kamar Aisyah.

Aisyah yang sedang mendengarkan musik dengan earphone, kaget melihat Kania masuk ke kamarnya

"Iya kenapa?" tanya Aisyah.

"Kamu kenapa gak bilang sih kalau temen kamu itu Alex?" tanya Kania.

"Hehe aku minta maaf, nanti kalo aku bilang kamu gak mau datang lagi. Eh btw, kok kamu kenal sama Alex?" jawab Aisyah.

"Ya kenal lah kan dia teman sekelas aku." kata Kania.

"Oh pantesan. Oiya, tadi kalian ngomongin apa aja?" tanya Aisyah.

"Cuma ngomongin tentang sekolah." jawab Kania.

"Serius? Yah gak asik dong." kata Aisyah.

"Gak asik kenapa?" tanya Kania.

"Aku kira dia bakalan ngomong kalo dia suka sama kamu gitu." jawab Aisyah.

"Dih kocak, lagian kalo dia ngomong begitu, pasti ditujukan nya buat kamu lah." kata Kania.

Aisyah terdiam. Lalu, Kania keluar dari kamar Aisyah dan masuk ke kamarnya.

Sambil berbaring, lagi-lagi Kania mengingat Daniel.

"Ternyata masih ada ya laki-laki yang baik di dunia ini, aku pikir semua laki-laki tuh sama aja." kata Kania sambil tersenyum.

****************

Keesokan harinya, Daniel bertemu dengan Darwin dan menceritakan tentang Aisyah.

"Eh Win, semalam gua ketemu cewek cantik banget!" kata Daniel.

"Siapa?" tanya Darwin.

"Namanya Aisyah, dia cantik banget Win! Gua aja kaget ngeliatnya." jawab Daniel.

"Jadi penasaran gua secantik apa dia." kata Darwin.

"Haha, gua yakin kalo lu ngeliat dia, pasti lu langsung jatuh cinta Win!" kata Daniel.

"Coba tunjukin fotonya!" kata Darwin.

"Ya kagak ada lah! Gua kan baru ketemu sekali, baru kenalan doang belum minta apa-apa." kata Daniel.

"Oh gitu, yaudah kalo ketemu lagi lu minta nomornya, terus kasih ke gua!" kata Darwin.

"Siap!" kata Daniel.

"Semoga aja Aisyah bisa bikin si Darwin berubah." batin Daniel.

*Di sekolah Kania*

Kania sedang melamun di kelas, Tiara dan Ririn datang dan duduk di sampingnya.

"Eh Kan, lu kenapa bengong aja?" tanya Tiara.

"Tau lu, pagi-pagi udah ngelamun aja, pagi-pagi tuh ngerjain pr hari ini!" kata Ririn.

"Iya bener banget tuh kata Ririn! Kania, lu pasti udah ngerjain pr nya kan?" kata Tiara.

"Udah, terus kenapa?" tanya Kania.

"Hehe, ya biasalah kaya gak tau kita aja." jawab Tiara.

"Oh, lu mau nyontek pr gua lagi?" tanya Kania.

"Iya dong Kan." jawab Tiara sambil nyengir.

"Eh Kan, bukan Tiara doang yang mau nyontek, gua juga mau dong." kata Ririn.

Kania menghela nafas dan mengambil buku dari tasnya.

"Nih!" kata Kania.

"Asik, makasih ya Kania lu emang teman kita yang paling best deh!" kata Tiara.

"Yaudah sana jangan gangguin aku!" kata Kania.

"Iya iya, selamat ngelamun ya Kania." kata Tiara.

Kemudian Tiara dan Ririn pergi ke tempat duduknya dan menyalin pr Kania.

Alex baru datang dan masuk ke kelas, ia melihat Kania sedang duduk sambil melamun.

Alex pun menegur Kania.

"Heh, ternyata lu tuh kembar ya sama Aisyah." kata Alex.

Kania masih melamun, ia tidak melihat ada Alex dan juga tidak mendengar perkataan Alex.

Alex melirik kearah Vito, ia melihat Vito memandangnya dengan tatapan sinis. Alex pun pergi dari tempat Kania.

"Si Kania tuh kenapa ya? Apa iya dia gak mau bicara sama gua karena dia pacar Vito? Gua gak yakin kalo Vito pacaran sama Kania." batin Alex.

Sementara itu, bel masuk berbunyi. Tiara dan Ririn pun panik karena belum selesai menyalin pr nya, mereka pun menulisnya dengan terburu-buru.

Pak Candra (guru fisika) masuk kedalam kelas. Tiara langsung mengembalikan buku Kania dengan cepat ke atas mejanya.

Sedangkan Kania masih melamun dan belum sadar kalau sudah masuk jam pelajaran.

"Selamat pagi murid-murid!" Kata pak Candra.

"Selamat pagi pak!" jawab semua murid kecuali Kania.

Pak Candra menuju meja guru dan duduk, ia melihat Kania sedang melamun.

"Hei Kania!" bentak pak Candra.

Kania kaget dan menoleh ke pak Candra.

"Eh pak Candra, kapan bapak masuknya?" tanya Kania.

"Hahahaha." satu kelas tertawa.

"Kania Kania, makanya jangan melamun terus!" kata pak Candra.

"Iya pak maaf." kata Kania.

"Yaudah sekarang buka buku kalian, bapak pengen periksa pr yang bapak berikan Minggu lalu." kata pak Candra.

"Siap pak!" kata semua murid di kelas.

"Duh gimana nih Rin? gua baru kelar sebagian lagi." bisik Tiara.

"Itu sih derita lu, yang penting gua udah kelar." kata Ririn.

"Dih temen macam apa lu?" kata Tiara.

"Bodoamat!" kata Ririn.

"Kalian kumpulkan buku kalian sesuai barisan meja kalian!" kata pak Candra.

"Baik pak." jawab semua murid dikelas.

Mereka satu persatu mengumpulkan buku mereka di meja paling depan barisan mereka masing-masing.

Sementara itu, Tiara masih duduk dalam keadaan panik.

"Ti, kamu gak ngumpulin?" tanya Kania.

"Ini mau ngumpulin kok" jawab Tiara.

"Yaudah mana sini oper aja." kata Kania.

"Nih. Eliza, tolong kasih Kania." kata Tiara.

"Ok." kata Eliza.

"Nih Kan." kata Eliza.

"Makasih." kata Kania.

Kania meletakkan buku Tiara di mejanya.

"Psssttt, psssttt, Kania!" kata Tiara.

Kania menoleh.

"Ada apa lagi Ti? tanya Kania.

"Punya gua taro paling bawah ya." jawab Tiara dengan pelan.

"Apa? Gak kedengeran." kata Kania.

"Punya gua ditaro paling bawah ya." kata Tiara dengan lebih sedikit keras

"Gak kedengeran Ti, yang kenceng dong!" kata Kania.

Pak Candra sudah mulai memeriksa buku di barisan pertama.

"Aduh dasar budeg." kata Tiara.

Tiara pun maju kedepan dan membisikkan Kania.

"Punya gua taro paling bawah." bisik Tiara.

"Oh oke." kata Kania.

Tiara kembali ke tempat duduknya, lalu Kania menaruh buku Tiara di paling bawah.

Pak Candra sudah selesai memeriksa buku di barisan pertama, ia lanjut memeriksa buku di barisan kedua.

"Duh siap-siap deh gua kena omel sama pak Candra." batin Tiara.

Bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!