NovelToon NovelToon

SMK (COMPLETED)

PROLOG

**Sebelum baca cerita ini mohon untuk membaca chapter sebelumnya yg berjudul 'Author Note — Wajib dibaca'.

Jangan lupa kasih vote ⭐, Comment, and share 🌚🌝🌜🌛🌞

Jam berapa kalian baca ini ^^?

Happy Reading** ^_^

❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥

      TERLIHAT gadis remaja sedang berjalan kaki untuk menuju sekolah. Hari ini adalah pertama sekolah di SMK apalagi ada MOS untuk peserta didik baru. Dafina berangkat dari rumah sekitar jam 06.15 ke sekolah dengan berjalan kaki. Walaupun jarak rumah dengan sekolah cukup dekat sekitar 7 menit jika berjalan kaki, tapi Dafina mau jika nantinya terlambat, itu akan berdampak buruk pada dirinya yang merupakan peserta didik baru.

      Dafina sampai di sekolah barunya sekarang. Dafina berjalan ke mading yang di pinggir lapangan untuk melihat dirinya di kelas berapa. Setelah mengetahui dimana kelasnya, ia langsung gabung ke lapangan. Dafina masuk ke barisan kelasnya X jurusan Akuntansi 2.

      Seorang siswa naik ke atas podium dan melihat peserta didik yang dijemur di tengah lapangan. Cowok itu menjelaskan dari apa itu MOS dan apa yang harus dilakukan. Keringat bercucuran di wajah Dafina, Dafina kepanasan karena sudah dijemur 1 jam di bawah terik sinar matahari. Dafina kaget saat ada yang menyodorkan minuman dan tisu ke arahnya.

"Ini ambil buat lo! Gue tahu lo kepanasan dan kecapean," kata cowok itu.

      Dafina menatap cowok itu dan minuman yang dipegangnya. Sebenarnya Dafina merasa haus tapi dia tidak mau menerima minuman dari orang yang tidak dikenalnya. Bisa saja di dalam minuman itu di campur sesuatu.

"Ma-maaf saya tidak bisa menerimanya," tolak Dafina sopan.

      Cowok itu tersenyum tipis saat menyadari siswi yang menolak pemberiannya ini.

"Tidak usah takut dan khawatir. Gue gak nyampur apa-apa kok di dalamnya. Lagian ini baru gue beli di kantin tapi kemasannya gue udah buka tapi belum di minum kok," ucap cowok itu.

"Percaya sama gue." Tambah cowok itu.

      Dafina mengambil minuman itu dari cowok itu. Dafina membaca bismillah sebelum meminumnya supaya dilindungi. Dafina meneguk minuman itu sampai setengah. Lalu mengelap keringat menggunakan tissu yang diberikan cowok itu juga.

"Maka—" Kalimat Dafina terpotong saat menengok ke sampingnya lagi cowok itu sudah tidak ada.

      Dafina mengedarkan pandangannya ke segala tempat untuk mencari cowok itu.

"Dimana cowok itu?"

**➷➷➷➷

Halo hacin 🌚🌝

Bagaimana chapter ini?

Maaf ya sedikit di chapter ini. Namanya jg prolog wkwkwk.

"Apa sih jayus dah Author," ~Dafina

"Bomat. Lapak-lapak gue ini suka2 gw. Iye kan gayess?" ~Author.

"Iyainnnn aja gaess," ~Dafina

"Rese dah lu. Balik sana balik ke dunia lho," ~Author

"Kl g mau?"

"Kl g mau ganti pemain wkwkwk," ~Author

"Jangan-jangan! Ampun Thor Ampun 🙏" ~Dafina

Oke abaikan saja dialog barusan :v oh ya jangan lupa tinggalkan jejak kalian di cerita ku ini :)

Makasih sudah baca chapter ini, vote, dan Comment 😘😘. Tinggalkan jejak yaaa gayeeesss :33333*

Yg mau ngasih saran, cover, kritik, ato apapun silahkan hehehe. Lewat IG jg bisa @dafinadstarih

Mudah-mudahan sehat semua ya kalian supaya bisa baca semua cerita ku. Emang sih aku di sini baru bikin 1 cerita, tp kl di ******* udh banyak hehe (Bukan bermaksud promosi kok ^^ sumpah). Udah ah bingung mau apa lagi :v**

See you hacin 🌚🌝

Next Time 💖💖

PART 1

**Jam berapa kalian baca ini ^^?

Happy Reading** ^_^

❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥

      Akhirnya setelah dijemur 2 jam di lapangan murid-murid dipersilahkan masuk ke kelasnya masing-masing. Dafina masuk ke kelasnya X jurusan Akutansi 2 ia mengedarkan pandangannya untuk mencari bangku kosong yang buat ia duduki. Dafina berjalan ke bangku kosong yang berada di tengah. Dafina duduk di samping murid perempuan.

"Hai!" Sapa Dafina ke murid perempuan yang di sampingnya.

"Eh hai juga," balasnya.

"Dafina." Dafina mengulurkan tangannya.

"Michelle." Murid itu membalas uluran tangan Dafina dan tersenyum.

"Boleh duduk di sini?" Tanya Dafina.

"Tentu."

"Hai nama gue Cleo," ucap murid perempuan yang duduk di depan Dafina dan Michelle.

"Hai nama gue Bunga," ucap murid perempuan yang duduk di samping Cleo.

"Eh iya. Nama gue Dafina," balas Dafina tersenyum.

"Gue Michelle," balas Michelle.

"Semoga kita semua bisa menjadi teman yang baik ya," kata Bunga.

"Kalau bisa jadi sahabat sekalian. Hahahaha," timpal Cleo.

"Hahaha."

      Dafina, Michelle, Cleo, dan Bunga saling mengobrol dan bercerita masa-masa SMP mereka diselingi candaan. Pintu kelas terbuka dan masuk beberapa murid yang sepertinya kakak kelas karena sudah memakai seragam khas sekolah dan memakai badge sekolah.

"Mohon perhatiannya!" Seru perempuan yang dikuncir.

      Seketika kelas langsung hening dan menatap depan—senior-seniornya. Dafina, Michelle, Bunga, dan Cleo yang tadinya lagi bercanda langsung diam dan menatap depan.

"Nama gue Carissa Anandaya. Gue sekretaris OSIS di sekolah ini. Gue kelas XI jurusan Multimedia–3," ucap perempuan yang dikuncir itu.

"Gue Bima Satria. Gue sekretaris OSIS juga di sekolah ini. Gue kelas XI jurusan OTKP–1," ucap cowok yang memakai kacamata.

"Kalau gue Angga Yudayana. Gue wakil ketua OSIS. Gue kelas XI OTKP–2," ucap pria bermata abu-abu.

"Sebenarnya ada 1 orang lagi, tapi ada urusan penting jadi gak bisa gabung," kata Bima.

"Kalian udah pada tahu apa itu MOS kan? Dan kalian sudah tahu apa yang harus dilakukan?" Tanya Carissa.

"Sudah Kak," jawab mereka serempak.

"Bagus. Berarti kalian menyimaknya di lapangan tadi. Seminggu ini kalian belum belajar karena masih masa MOS. Dan kalian harus mengikuti MOS ini," kata Carissa.

"Ris gak usah galak-galak amat woy! Jangan buat anak orang takut. Kita-kita mah udah terbiasa sama sifat galak & tegas lu, tapi kan mereka baru masuk," seru Angga.

"Sorry, teman gue itu orangnya emang tegas, galak, dan disiplin kalau dalam hal tertentu. Tapi kalau kalian mengenalnya lebih dekat, dia sebenarnya baik banget kok," ucap Bima.

      Kakak-kakak itu memberitahu apa aja yang ada di sekolah ini, jurusan apa aja, ekstrakulikuler, dll. Bima membagikan kertas ekstrakulikuler ke para murid untuk diisi.

"Tadi kan teman gue udah kasih kertas yang isinya ekstrakurikuler. Nah kalian wajib isi ekstrakulikuler yang diminati maksimal 2 ekstrakulikuler," jelas Angga.

"Besok kita kembali lagi untuk mengambil kertas itu. Besok dibawa dan sudah diisi kertasnya. Oke?" Tanya Carissa.

"Oke kak."

➷➷➷➷

      Bel istirahat berbunyi, semua murid pada keluar keluar kelas. Dafina, Michelle, Cleo, dan Bunga keluar kelas dan menuju kantin.

"Eh wait! Kantin dimana? Gue gak tahu sumpah," tanya Dafina.

"Gue tahu. Ikut gue," jawab Michelle.

      Michelle mengantar teman-temannya ke kantin. Di kantin mereka berempat mencari bangku kosong untuk duduk.

"Pada mau mesan apa? Ada yang nitip gak?" Tanya Bunga.

"Gue siomay dan es teh manis," jawab Cleo memberikan uang ke Bunga.

"Gue es Milo aja," jawab Dafina memberikan uang ke Bunga.

"Bunga gue ikut sama lu. Gue kasihan sama lu udah kaya budak aja. Hahahaha," kata Michelle.

"Setelah lo njir," ketus Bunga.

      Di bangku itu cuma tersisa Dafina dan Cleo. Dafina dan Cleo mengobrol sambil menunggu Michelle dan Bunga.

"Ini pesanannya," ujar Bunga dan Michelle sambil kasih pesanan Cleo dan Dafina.

"Eh lu pada tahu kan Kak Bima?" Tanya Cleo sambil memakan siomay.

"Iya. Mang napa?"

"Gila dah sumpah! Ganteng banget njir. Kira-kira udah punya belum ya?" Tanya Cleo.

"Mana kamu tahu somplak. Ketemu aja baru sekali," jawab Bunga ngegas.

"Ya udah gak ngegas dong bambank!" Balas Cleo.

"Lah lu juga ngegas kampank!" Balas Bunga.

"Fin, mereka teman lu bukan?" Tanya Michelle.

"Teman lu juga," jawab Dafina

"Kayaknya bukan deh. Masa teman gue bacotnya gede amat," bantah Michelle.

"**** you," ucap Bunga dan Cleo barengan.

"Hahaha."

➷➷➷➷

      Hari berganti dengan sangat cepat. Sudah tiga bulan berlalu dengan cepat. Dafina lari ke sekolah karena dirinya telat bangun. Dafina bersyukur karena gerbang belum di kunci. Dafina lari masuk ke kelasnya dan langsung duduk di bangkunya.

"Gue kira lu gak masuk," kata Cleo.

"Gue bangunnya telat njir. Gue baru bangun jam 06.00," jawab Dafina sambil mengatur nafasnya.

"Emang malam lu tidur jam berapa?" Tanya Bunga.

"Jam sepuluh sih," jawab Dafina.

      Pak Bambang—Guru olahraga masuk ke kelas. Kelas langsung hening saat Pak Bambang masuk.

"Saya beri waktu lima belas menit untuk kalian ganti baju olahraga habis itu langsung turun ke lapangan!" Seru Pak Bambang sebelum pergi.

      Setelah berganti baju menjadi baju olahraga, murid-murid kelas X jurusan Akutansi–2 turun ke lapangan untuk melaksanakan olahraga. Seperti biasa barisan cewek & cowok dipisahkan. Cewek di sebelah kanan, cowok di sebelah kiri.

"Sebelum kita mulai olahraga, kita berdoa menurut kepercayaan masing-masing. Berdoa dimulai!" Seru Pak Bambang.

      Para murid berdoa menurut kepercayaan masing-masing. Setelah selesai berdoa, mereka mendengarkan penjelasan Pak Bambang.

"Kita akan bermain basket hari ini. Tapi hari ini kelas kalian akan bertanding dengan kakak kelas kalian kelas XI jurusan Multimedia–1. Tim cowok melawan cowok, tim cewek melawan cewek," jelas Pak Bambang.

"Oke Pak."

      Pertama yang bertanding tim para cewek, sedangkan para cowok menonton dari pinggir lapangan. Setelah para cewek bertanding dan dimenangkan oleh tim cewek kelas XI jurusan Multimedia–1 sekarang tim cowok yang bertanding dan para cewek menonton dari pinggir lapangan dan menyemangatinya. Lapangan heboh saat seorang siswa dari kelas XI jurusan Multimedia–1 terkena bola basket dan mengeluarkan darah dari hidungnya. Siswa itu dianter beberapa temannya ke UKS.

"Aduh pasti sakit bat itu apalagi sampai keluar darah dari hidungnya," ucap Cleo bergedik ngeri.

"Iyalah pasti sakit bat, gue aja yang lihatnya udah ngilu. Apalagi dia," kata Bunga.

"Dafina lu dipanggil Pak Bambang," ujar teman sekelasnya—Hana.

"Kemana? Ngapain?" Tanya Dafina.

"Ke UKS. Kan lu anak PMR jadi lu dibutuhkan," jawab Hana.

"Gue pergi dulu. Bye." Pamit Dafina sebelum pergi ke teman-temannya.

      Dafina dan Hana lari ke UKS. Sesampai di UKS mereka langsung mengambil alat-alat yang dibutuhkan. Dafina terkejut saat melihat siapa yang terkena bola basket itu.

"Cowok itu?"

"Daf ayok bantu gue jangan bengong aja!" Perintah Hana.

"Oke oke."

      Dafina dan Hana mengobati cowok itu sampai darah berhenti mengalir dari hidungnya.

"Daf, gue gak bisa lama-lama di UKS. Lu bisa kan di sini?" Tanya Hana.

Dafina mengangguk.

      Di ruang UKS ini hanya tersisa dirinya sendiri dengan cowok itu. Dafina duduk di kursi yang di samping ranjang cowok itu.

"Gu-gue di-dimana?" Tanya cowok itu saat baru sadar.

"Lu gak usah bangun. Lu tiduran aja, saya takutnya nanti terjadi apa-apa lagi," ucap Dafina ke cowok itu.

"Gue dimana?" Tanya cowok itu mengedarkan pandangannya.

"Lu di UKS tadi pas olahraga lu kena bola basket," jawab Dafina.

"Makasih sudah bawa gue & obatin gue," ucap cowok itu menatap Dafina.

"Sama-sama. Saya juga mau bilang terima kasih karena waktu itu lu udah kasih gue minum dan tissu," ucap Dafina tersenyum.

"Iya. Gue gak tega aja liat lu keringatan gitu. Gue juga pernah kok kaya lu waktu jadi anak kelas X," kata cowok itu.

"Saya Dafina dari kelas X jurusan Akutansi–2." Ucap Dafina mengulurkan tangannya.

"Gue Rayn Wijaya dari kelas XI jurusan Akutansi–1." Balas cowok itu.

      Mereka berdua bertatapan selama beberapa detik sebelum Dafina bertanya.

"Lu udah gak apa-apa kan? Apa masih sakit atau pusing?" Tanya Dafina cemas.

"Udah gak kalau lu ada di dekat gue," gumam Rayn pelan.

"Huh? Tadi lu bilang apa? Maaf gak kedengaran," tanya Dafina.

"Eh gak kok. Udah gak sakit apalagi pusing," jawab Rayn.

"Boleh gue tinggal? Soalnya habis ini gue pelajaran Bu Tia," tanya Dafina.

Rayn mengangguk.

"Kalau perlu sesuatu tinggal bilang aja. Gak usah sungkan," kata Dafina sebelum pergi.

      Rayn menatap kepergian Dafina. Rayn mengulas senyum tipis.

"Lu milik gue!"

➷➷➷➷

Halo hacin 🌚🌝🌜🌛🌞

Kita ketemu lagi :v bagaimana chapter ini hihi?

Gak jelas ya? Emang gak jelas, maapin author ini 🌚🌝 karena author itu masih polos jadi gak ngerti deh 🙃🙃

Emot apa yang cocok untuk chapter ini?

Vote ⭐ dan Comment 😘😘

See you

PART 2

      Bel pulang sekolah sudah berbunyi dari jam 15.00 sementara sekarang sudah jam 16.30 Dafina dan Michelle beserta beberapa murid lainnya belum pulang karena mereka mengikuti ekstrakurikuler basket.

"Latihan minggu ini selesai. Kalian semua boleh balik. Ketemu lagi minggu depan," ujar pembina basket sebelum pergi meninggalkan lapangan.

      Dafina dan Michelle pergi ke toilet untuk mengganti baju mereka. Setelah selesai mereka berdua menuju gerbang sambil mengobrol.

"Fin lu balik sama siapa?" Tanya Michelle.

"Gue jalan kaki. Kan rumah gue dekat sini," jawab Dafina.

"Oh ya gue lupa hehehe." Michelle nyengir.

"Masih muda udah nenek. Hahaha," ejek Dafina.

      Michelle bukannya cemberut atau apalah, tapi dia malah ikut ketawa. Michelle mengecek ponselnya yang bergetar.

"Fin gue balik duluan ya. Abang gue udah nunggu nih," pamit Michelle.

"Hati-hati."

"Lu gak apa-apa balik sendiri?" Tanya Michelle.

"Ya Allah Chelle, dikira gue anak kecil apa," kata Dafina.

"Ya udah bye."

      Dafina sudah terbiasa berjalan kaki karena jarak rumahnya dengan sekolah cukup dekat. Dafina menyebrang jalan dan dia tidak melihat kalau ada motor yang melaju kencang.

      'Citttt'

      Motor itu hampir saja menabrak Dafina jika tidak mengeremnya. Dafina berusaha melihat orang yang hampir menabrak dirinya. Namun sial orang itu memakai helm full face. Namun Dafina bisa menebaknya kalau yang mengendarai motor itu seorang cowok.

"Eh woy kalau jalan tuh lihat-lihat! Untung saja gue jago dalam berkendara. Kalau tidak... lu gak bisa sekolah besok atau gak lu gak bisa melihat sinar matahari lagi," omel cowok itu.

"Kok lu yang jadi marah?! Seharusnya saya yang marah sama lu! Naik motor udah ngebut terus mau nyalahin orang? Emangnya situ kira ini jalan nenek moyang lu?! Ini tuh jalan umum bukan jalan nenek moyang lu atau jalan milik keluarga lu." Bentak Dafina kesal.

"Lo berani ngelawan gue? Lu gak tahu siapa gue?"

"Gue bukan ngelawan lu. Itu memang fakta. Dan gue gak tahu lu siapa dan gue gak peduli lu siapa!" Jawab Dafina dengan penuh penekanan.

"Lo mau minggir atau gue tabrak?" Tanya cowok.

      Cowok itu menyalakan motornya kembali. Dafina minggir dia tidak mau mati konyol apalagi dengan pria itu. Cowok itu melaju dengan motornya lagi.

"Lihat aja jika ketemu lagi gue habisin lu," geram Dafina.

➷➷➷➷

      Sudah beberapa hari ini Dafina bangun pagi supaya tidak telat. Dan sekarang pukul 06.15 Dafina sudah tiba di sekolahnya. Dafina berjalan menuju kelasnya. Koridor cukup ramai dengan para murid yang sudah datang. Dafina masuk ke kelasnya dan langsung duduk di bangkunya.

"Hai Fin!" Sapa Michelle, Bunga, Cleo.

"Hai," balas Dafina.

"Et dah gue malas banget sumpah," gerutu Cleo.

"Malas kenapa?" Tanya Dafina.

"Hari ini kan hari Senin. Hari dimana kita harus ucapara bendera dan dijemur di tengah lapangan," jawab Cleo dengan dramatis.

"Gue juga sama," timpal Bunga.

"Tapi gak usah dramatis banget napa. Jijik njir," protes Michelle.

"Hahahaha."

"Dafina!" Teriak Rangga—Teman sekelasnya.

"Apa?" Sahut Dafina

"Dicariin tuh sama kakak kelas. Orangnya nunggu di depan," jawab Rangga teriak.

"Ya udah gue keluar dulu. Sekalian ke lapangan kan sebentar lagi upacara," ucap Dafina ke teman-temannya.

      Dafina keluar kelas untuk melihat siapa yang mencarinya. Dafina melihat Rayn di depan ruang kelasnya.

"Rayn lo kenapa disini?" Tanya Dafina

"Nunggu lu buat turun ke lapangan bareng," jawab Rayn

"Ya udah ayok sebentar lagi kan upacara bendera," ucap Dafina.

      Rayn dan Dafina berjalan berdampingan sambil bercanda riya. Dan beberapa pasang mata melihat ke arahnya dan ada juga ocehan dari mereka.

"Siapa tuh cewek yang jalan sama Kak Rayn?"

"Anjir tuh cewek ngerebut Rayn dari gue. Mending mukanya cantik, orang muka pas-pasan gitu."

"Cewek murahan."

      Beberapa ocehan yang Dafina dengar tentang dirinya. Memang Rayn ini masuk ke daftar siswa ganteng, populer, tajir, pintar. Tapi anehnya kenapa semua orang pada berbisik-bisik tentang dirinya saat berjalan berdampingan dengan Rayn? Apa salah berjalan dengannya?

"Dafina!" Panggil Rayn.

"Hmm? Apa kak?" Sahut Dafina kaget.

"Gak usah di dengerin perkataan mereka. Anggap aja radio bodol. Oke?"

Dafina mengangguk.

      Dafina dan Rayn tiba di lapangan dan masih tersisa 5 menit sebelum upacara dimulai. Mereka duduk di bangku yang berada di pinggir lapangan. Mereka saling bertukar cerita masa kecil masing-masing.

"Hahahaha lu takut kecoak sampai sekarang, Fin?" Tanya Rayn dengan ketawa.

Dafina mengangguk.

"Bhahahaha ngakak dosa gak ya?"

"Itu lu udah ngakak zeyenk," ucap Dafina kesal.

"Hahaha habisan gue ngakak masa lu takut sama kecoak," ejek Rayn.

"Serah lu serah lu!" Dafina mengerucutkan bibirnya.

      Rayn yang melihatnya malah menyubit kedua pipi Dafina saking gemasnya.

"Ish sakit tahu Kak!" Protes Dafina.

"Suruh siapa kaya gitu? Jadinya aku gemes kan," balas Rayn.

"Habisan sih kakak duluan," gerutu Dafina.

"Ya udah kakak minta maaf ya. Maafin kakak ya?" Pinta Rayn.

Dafina mengangguk dan tersenyum.

"Ya udah ayok kita baris. Udah pada baris tuh."

➷➷➷➷

      Dafina mengecek ponselnya yang bergetar karena notifikasi. Dafina mengklik notifikasi itu ternyata notifikasi itu dari grup LINE. Dafina menatap teman-temannya secara bergantian lalu mengecek grupnya.

Gamblang

Mak dugong ^Bunga^

Sumpah demi sempak Spongebob gue benci hari Senin. Tadi udah upacara eh terus pelajaran Bu Tia—guru killer njir 😌😴😴

Leo biawak ^Cleo^

^2

Chelle bawel ^Michelle^

Sama njir. Napa harus ada hari Senin sih?_-

Coba seandainya gak ada hari senin 🙃🙃

Rayn Wijaya

Gila berisik banget woy! Belajar sana belajar yang rajin! Kaya Dafina dong ^^

Chelle bawel ^Michelle^

Iya deh yang belain ceweknya 😴😴

Apa daya jones ini?

Leo biawak ^Cleo^

Jiwa jones gue meronta-ronta :v

🙈🙈🙈🙉🙉🙉

Mak dugong ^Bunga^

^2

^2

Mak dugong ^Bunga^

@Chelle bawel emangnya Dafina pacaranya Rayn? Setahu gue belum deh 🤣🤣🤣

Leo biawak ^Cleo^

@Rayn Wijaya kapan nembak Dafina? Dafina butuh kepastian loh 🙈🙈🤣🤣

Iya gak @DafinaDH?

Dafina DH

Et dah pada berisik 😒😒 belajar napa!! Malah main HP.

Read 4

➷➷➷➷

      Dafina, Bella, dan Cleo sedang di kantin. Kalau Michelle lagi di kamar mandi biasa panggilan alam.

"Hai gue boleh gabung?" Tanya Rayn.

"Boleh kak," jawab Dafina.

      Rayn tersenyum dan duduk di samping kiri Dafina. Dafina duduk di antara Rayn dan Cleo.

"Oh ya dimana Chelle? Tumben gak sama kalian," tanya Rayn.

"Dia lagi ke kamar mandi," jawab Bunga.

"Hai guys! Sorry gue lama hehehe, namanya juga Princess jadi harus bersih," ucap Michelle yang baru datang.

"Iya lu itu Princess. Princess sumo noh," ketus Bunga.

"**** you."

"Hate you."

"Sudah sudah napa pada bertengkar? Cepat habisin makanan dan minuman kalian sebelum bel masuk," omel Dafina.

"Oh ya gue hampir lupa," ucap Michelle memukul jidatnya.

"Lupa apa?" Tanya Bunga.

"Gue lupa kalau lu kan gak ada otak. Hahahaha," jawab Michelle.

"Serah lu fans."

"Idih fans lu? Najis besar!!"

"Hahahaha." Mereka berlima ketawa karena berdebatan Michelle dan Bunga.

"Kami boleh gabung?" Tanya seorang cowok.

      Mereka berlima yang tadinya ketawa langsung berhenti dan menatap tiga cowok itu. Mereka tidak percaya yang datang itu 3 cowok ganteng, tajir, blasteran.

"B-boleh," jawab Bunga.

      Angga duduk di samping Bunga, Bima duduk di antara Bunga dan Cleo. Cleo yang tadinya duduk di samping Dafina langsung pindah ke sisi Bima. Sementara Dafina dan Rayn asik berdua sampai tidak menyadari kalau ada orang lain. Seketika pandangan Dafina teralihkan saat mendengar suara yang familiar di telinganya.

"Gue boleh duduk di samping lu?" Tanya cowok bermata elang.

     

      Mata Dafina dengan cowok itu bertemu dan mereka saling bertatapan beberapa detik.

"Gue boleh duduk di samping lu?" Tanya cowok itu lagi.

"Eh iya," jawab Dafina.

      Cowok itu duduk di samping kanan Dafina. Dafina duduk di antara Rayn dan cowok itu yang dirinya tidak tahu siapa namanya. Tapi.... suaranya itu seperti familiar.

"Siapa cowok itu?"

➷➷➷➷

**Eh ketemu lagi kita hacin 😄😄

Menurut kalian siapa cowok itu sih? Kalian jangan bertanya ke aku, aku saja tidak tahu siapa cowok itu🌚🌝. Lebih baik kita baca aja terus biar tahu siapa cowok itu 🙃🙃😄😄

Jangan lupa vote ⭐ dan Comment 😘😘

Sampai ketemu nanti hacin-hacin ku🌚🌝**

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!