Berkelana di Bumi lain dengan Sistem Edit Video
Bab 1
Gusmon Berjalan menuju Sebuah Super Market di ibu kota Jakarta, langkahnya sedikit gontai dikarenakan baru saja diputuskan oleh pacarnya. Terbayang kembali di depan matanya kejadian kemarin. Entah apa kesalahannya dengan penuh kemarahan suci pacarnya mencampakkannya begitu saja, padahal sebelumnya tidak ada masalah dengan mereka.
Gusmon memasuki supermarket yang ramai tersebut ia berencana untuk berjalan-jalan untuk sedikit meregangkan perasaan yang menghimpitnya maklum bagi remaja 19 tahun seperti Gusmon yang baru saja putus cinta dunia memang sedikit hancur.
Gusmon Sopordoy dulunya adalah murid yang pintar di salah satu SMA. dengan kecerdasannya Dia selalu mendapatkan juara di sekolahnya. wajar bila banyak teman-teman yang ingin berteman dekat dengannya termasuk saat itu adalah Gadis-Gadis SMA yang modis, salah satunya adalah Suci Pratiwi, Seorang bunga sekolah yang cantik rupawan dengan gigi rapi putih dan rambut hitam tergerai. namun itu adalah kondisi disaat Dia masih Sekolah. Sekarang sudah tiga bulan sejak Dia tamat Sekolah. dan satu hari yang lalu Gusmon baru saja di putuskan oleh Suci, Bunga Sekolah itu.
Bagaimana Gusmon yang memiliki tingkat ekonomi Keluarga yang di bawah rata-rata bisa memiliki pacar seorang Suci pada waktu itu.
Gusmon sendiri tidak tahu apakah itu suatu kebetulan ataukah kepura-puraan, karena la sendiri mengerti dan paham bagaimana situasi dan kondisi di SMA tersebut.
Di SMA tempat Gusmon belajar pada waktu itu, dapat dipastikan gaya hidup adalah berdasar uang. Status dan Kehormatan dari Seseorang adalah uang. sebenarnya ini bukan hanya di lingkungan Sekolah namun tak dapat dipungkiri terjadi di semua lingkungan.
Di super market itu Gusmon terlihat sedang mengamati deretan DVD film Keluaran terbaru. Gusmon memang hobi menonton film, semua jenis film pernah ditontonnya, mulai dari film fiksi ilmiah, film action, film animasi, kartun, bahkan film-film ilmu pengetahuan. Namun hampir semua film yang ditontonnya adalah versi bajakan.
Intinya semua film yang ditontonnya hanya dengan biaya yang minimalis, bahwa film-film tersebut sebagian besar kualitasnya justru jempolan. Entah bagaimana Ia mendapatkan film dengan kualitas bagus namun dengan biaya yang minimal, yang jelas Gusmon adalah anak yang sangat pintar la juga menguasai teknologi informasi dan komunikasi, sehingga tidak jarang la mampu menikmati film dengan gratis hanya bermodalkan wifi tetangganya.
"Wow...., ini benar-benar film animasi terbaru!" Seru Gusmon tanpa sadar, saat Dia melihat cover film dari salah satu DVD. Tentu saja dia tidak akan membeli DVD itu namun akan mencari versi bajakannya di internet dengan mengandalkan wifi tetangganya. Mau bagaimana lagi memang keadaan keuangannya yang pas-pasan membuatnya menempuh jalan itu, demi memuaskan hobinya itu.
"Ini adalah animasi populer saat ini, walaupun baru rilis. udah booming di pasaran.” Sapa Seorang Pegawai toko di supermarket tersebut dengan sopan.
"Mmm..." Gusmon hanya manggut-manggut sejenak.
"Ini hanya seratus delapan puluh ribu Rupiah, DVD asli gratis poster ukuran A5!" Pegawai toko DVD di Supermarket itu menerangkan sambil memasang senyum manis nan menawan Gusmon tampak sedikit terpana melihat perempuan penjaga toko itu tersenyum terlihat sangat cantik.
Gusmonpun tanpa sadar ikut tersenyum sambil garuk- garuk kepalanya.
"Ng ng nganu dik..eh mbak cuma Lihat-lihat dulu boleh ya." Gusmon sedikit tergagap. Perempuan Penjaga toko itu hanya memiringkan Kepala Sedikit sambil mengangkat bahu, dan kembali duduk di kursi karena keadaan pelanggan sepi.
Sebenarnya Gusmon ingin membeli DVD original tersebut namun keadaan saku celananya tidak memadai untuk saat ini.
Dia melirik ke arah Pegawai toko yang cantik itu, terlihat pegawai itu sedang memainkan phonecell nya. Sesaat kemudian ia sudah tenggelam dengan kegiatan utak-atik sesuatu hal bersama phonecell nya. tampaknya tidak peduli dengan Gusmon yang masih berada di tempat itu.
Penasaran Gusmon perlahan-lahan mendekati Perempuan penjaga toko itu, apa yang Sedang dilakukannya dengan phonecell itu ataukah la sedang menonton sesuatu yang tabu?. Bermacam pemikiran bergelayut di kepala Gusmon, namun kebanyakan hal yang negatif. Mengingat Gusmon melihat perempuan itu begitu asyik sampai tidak mempedulikannya lagi. Apalagi terlihat pancaran wajah perempuan itu terlihat bercahaya seolah-olah berseri-seri karena sesuatu yang sedang dilihatnya di handphone tersebut.
Gusmon tiba di samping Perempuan itu, tampaknya sang perempuan tidak menyadari kehadiran Gusmon. Buktinya la masih saja asyik mengutak - atik handphonenya itu.
Gusmon menjulurkan kepalanya sedikit. ternyata penjaga toko di dalam supermarket itu sama sekali tidak menonton film blue. namun asyik mengedit dengan handphonenya, Sebuah video
yang berisi 'tutorial cara memilih judul film untuk malam minggu anda'. Gusmon mengernyit dengan sedikit aneh apaan sih masa tutorial cara memilih judul film untuk malam minggu anda. benar-benar sedikit membagongkan nih cewek. Demikian pemikiran Gusmon.
Sementara itu sang perempuan masih sibuk mengedit videonya dengan Iphone 12 pro nya yang tampak ada beberapa goresan di sisinya mungkin akibat kurang perawatan sehingga terjatuh dan terbentur dengan benda keras.
"HUFF, akhirnya selesai." Teriakan gembira dari perempuan itu memecah kesunyian.
"Eh...kamu masih disini?" Terkejut Perempuan itu tatkala Gusmon sudah ada disampingnya tanpa la sadari.
"Hehehe... iya mbak, saya penasaran dengan kegiatan mbak dari tadi." Jawab Gusmon dengan cepat. Dia tidak mau perempuan itu salah sangka dengannya.
"Ngomong-ngomong mbak youtuber ya..?" Gusmon langsung menebak identitas lain dari perempuan itu.
"Eh... iya" Tergagap perempuan itu menjawab, karena la masih belum hilang dari rasa terkejutnya akibat tidak menyadari kehadiran Gusmon disampingnya tadi, dikarenakan fokus nya yang terlalu tinggi untuk menyiapkan video tutorial untuk akun youtube nya itu.
"Hm... namaku Aini... Siapa namamu?" Akhirnya perempuan itu memperkenalkan dirinya tanpa Gusmon meminta. Tentu saja Gusmon tidak menolak.
"Gusmon" Kata Gusmon singkat
"Kamu Punya Hp nggak?" Tanya Aini
"Punya. " Kata Gusmon lagi sambil mengeluarkan Handphone kentangnya. Aini sedikit memanyunkan bibirnya melihat HP Kentang milik Gusmon.
"Sini" Aini merebut HP Kentang Gusmon seolah-olah sudah kenal lama dengan Gusmon. Ini sedikit mengagetkan bagi Gusmon. Dengan cepat Aini membuka plafon youtube di HP Gusmon, Terlihat Kursor berputar-putar. Aini mengira itu mungkin karena Spesifikasi Handphone yang rendah setelah diperiksa ternyata tidak ada paket internet. Wajah Aini mendadak menjadi jutek "Nih cowok miskin amat sampai tidak punya paket internet segala". Demikian kata hati Aini berbicara.
Aini tidak mengetahui bahwa di rumahnya Gusmon memiliki Laptop dengan spesifikasi yang mumpuni, yang biasa dipakainya selain untuk belajar juga untuk menonton video dengan jaringan wifi milik tetangga.
Laptop itu diberikan oleh seorang dermawan beberapa tahun yang lalu tepat nya ketika ia berada di kelas tiga SMP, saat itu la mendapatkan juara umum untuk yang kesekian kalinya. dan kebetulan seorang dermawan yang seorang anggota DPRD hadir di sekolah itu.
Anggota DPRD itu terkesan dengan kepintaran dari Gusmon, la berinisiatif memberikan sebuah laptop dengan spesifikasi tinggi dengan harapan Gusmon dapat meningkatkan pencapaian akademisnya lebih baik lagi. walaupun sebenarnya hasil yang dicapai oleh Gusmon. sudah lebih dari yang terbaik.
Berkelana di Bumi lain dengan Sistem Edit Video
Bab 2
Aini mengaktifkan wifi di Handphone Kentang milik Gusmon dan menyambungkannya dengan wifi supermarket itu, kemudian membuka aplikasi youtube. Walaupun ia melakukannya dengan cepat, namun karena HP Kentang yang lemot akibatnya tetap saja memakan waktu.
Beberapa saat kemudian, aplikasi youtube benar-benar terbuka, dan tanpa ragu-ragu Aini segera melakukan subscribe di channel youtube miliknya sendiri dengan menggunakan Handphone Kentang milik Gusmon.
"Jangan pernah mengunsub ya... kalau ketahuan kamu mengunsub channel aku. Aku akan benci kamu selamanya". Aini mengancam Gusmon seolah-olah ia sudah sangat akrab dengan Gusmon. Padahal la baru ketemu dan lagi Gusmon pergi ke tempat itu sebagai pengunjung.
Gusmon hanya menyeringai mendengar ancaman Aini yang jelas bukan seperti ancaman baginya. Kemudian menatap Handphonenya melihat channel milik Aini dan terkekeh kecil. Karena jumlah keseluruhan Subscribenya ternyata hanya 87 subscribe.
"Subscriber Kamu kok masih dikit ya?" Gusmon bertanya dengan prihatin, Aini sedikit cemberut mendengarnya.
"makanya bantuin buat promosikan channel youtube aku." Kata Aini lirih. Lagi-lagi Gusmon tersentak. Nih cewek enak saja menyuruh orang untuk kepentingannya seolah-olah aku ini pacarnya, "eits!! jangan-jangan dia naksir aku lagi". Pikiran Gusmon sedikit traveling keliling dunia atas sikap sok akrab dari Aini.
"Permisi!, Apa ada jual DVD Game Berburu Hantu untuk PC dengan Operating System Windows!" Terdengar suara Seseorang yang bertanya seputar DVD Game Windows. Suara seorang laki-laki. Hal itu segera menyadarkan Gusmon dari pikirannya yang traveling.
Sementara itu Aini tampak tersenyum dengan manis, seraya berdiri melayani calon pembeli. Gusmon melihat laki-laki Calon Pembeli itu tampak familiar wajahnya. Siapa itu ya…
"Heris...". Gusmon bergumam pelan, ingin menyapa teman satu SMAnya dulu yang terkenal tajir dan sedikit arogan, namun Gusmon menahan Sapaannya dikarenakan sudut matanya menangkap Sosok lain di balik pintu toko DVD di supermarket itu.
"Suci...!" tanpa sadar Gusmon berucap ketika melihat Sosok ramping itu. Hal itu membuat Heris yang sedang melihat-lihat deretan DVD Game bersama Aini, memalingkan wajah ke arahnya.
"Hei... Gusmon!, nggak nyangka kita ketemu disini, kamu kerja di sini sekarang?" Heris yang tidak menyangka akan bertemu Gusmon disini mengajukan sapaan, ada sedikit senyum penghinaan terpancar di wajahnya. Sementara Aini hanya memperhatikan, apakah pembeli ini akan membeli ataukah sama ZONK nya dengan Gusmon menyebalkan itu?. Demikian pemikiran dari Aini.
"Tidak, aku disini tadinya mau melihat-lihat DVD film terbaru". Jujur ucapan dari Gusmon kepada teman Sekelasnya waktu SMA itu.
"wow, ternyata cuma mau lihat-lihat saja" kata Heris disertai dengan tawa renyah.
"Aku kira kamu adalah salah satu pegawai di sini, temannya Mbak cantik ini. Ternyata cuma lihat-lihat saja. Sudahlah kamu silahkan pilih DVD film yang kamu suka biar Aku yang membayarkan." Heris mengeraskan suaranya dengan gaya yang dibuat seberwibawa mungkin, sehingga Suci yang berada diluar toko DVD itu mendengarnya, dan kemudian beranjak masuk.
Sesaat Kemudian Suci terpana.
"Gusmon.. Kenapa kamu ada di sini?" Suci bertanya dengan heran. Gusmon hanya tersenyum pahit.
"Oh... Gusmon ini cuma mau lihat - lihat DVD Sayang" kata Heris dengan mesra.
"Tapi karena Aku teman sekelas dan baik hati, Aku mau membayarkan DVD yang dia suka. Kata Heris sambil menggandeng tangan Suci seakan ingin memamerkan Pacarnya yang cantik kepada semua orang.
Gusmon hanya tersenyum. seakan tidak peduli dengan kata-kata yang diucapkan oleh Heris. Sementara itu suci memandang nya dengan berbagai perasaan, apalagi mendengar ucapan Heris yang sedikit memprovokasi tiba-tiba saja pandangan Suci menjadi jijik kepada Gusman.
"Ah... Sayang untung saja kamu sudah putus dengannya, jika tidak hidupmu bisa tenggelam dalam kesengsaraan bila masih dengan cowok pengangguran miskin dan tidak kuliah seperti Gusmon ini" Kata-kata keris terasa pedas di telinga Gusmon.
"Maaf Saya bukan sengkuni!" Kata Gusmon dengan tegas. Karena kelihatannya kedua orang ini telah bersiap dengan perundungannya. Tentu saja Gusmon berniat menghindar. Sementara itu Aini hanya memandangi tak tahu harus berbuat apa. "Apakah akan terjadi perang" Demikian kata hati Aini.
Gusmon segera melangkah keluar dari toko DVD itu. Namun tertahan tatkala ada teriakan di belakangnya.
"Hei, kenapa kamu keluar tiba-tiba." Kata Suci dengan intonasi tinggi
"Karena Aku bukan Sengkuni makanya aku keluar" Gusmon menimpali dengan dingin.
"Dari tadi sengkuni - sengkuni melulu. Sok bijak kata-katanya." Suci mendengus kesal
"maklum Yang..., dia kan murid terpintar di SMA makanya bahasanya kelas tinggi. nggak seperti kita yang Anak kuliahan, bahasa kita tetap sederhana" Heris menimpali dengan kata-kata yang memprovokasi. Gusmon mengatupkan giginya, Ia memang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi dikarenakan tidak punya biaya. Tidak seperti kedua orang yang ada di depannya ini. Yang baru saja masuk perguruan tinggi ternama, meskipun dengan uang kedua orang tuanya.
"Ngomong-ngomong jadi nggak beli DVDnya!" Tiba-tiba saja Aini menyela di situasi yang genting.
"Tenang saja Mbak ntar saya beli yang banyak, tidak seperti orang itu yang pergi kesini cuma untuk lihat-lihat doang!" Tampaknya Heris memang sengaja untuk memancing keributan dengan Gusmon buktinya setiap ucapannya selalu dengan mode provokasi terhadap Gusmon.
"Entah apa masalah mu dengan Ku. kenapa kau selalu menggangguKu. Padahal dulu baik-baik saja" Kata Gusmon dengan prihatin. Dia ingat bahwa dulunya meski Heris tetaplah seorang yang Arogan namun ia tidak pernah memprovokasi Gusmon seperti yang terjadi saat sekarang ini.
"Kenapa, kurang senang! " Tantang Heris dengan meremehkan.
"Hh!" Gusmon hanya mendesah sambil menggelengkan kepalanya, kemudian beranjak untuk pergi namun Heris lagi-lagi mencegahnya.
"Sebenarnya aku sudah lama ingin menghajarmu. tapi karena Suci ingin memanfaatkanmu untuk pekerjaan Sekolahnya dan agar dia bisa lulus SMA dengan nilai yang memuaskan makanya aku tahan keinginan itu." Dingin Suara Heris terdengar di telinga Gusmon.
"Apa !" Gusmon mengangkat alisnya kesabarannya hampir habis karena dari tadi terus diprovokasi, namun ia coba untuk menahannya karena keluarga Heris cukup kaya dan terpandang. Dia tidak ingin urusan ini menjadi panjang nantinya, mengingat keluarganya yang hanya pas-pasan.
Sekarang ia paham kenapa Suci bunga sekolah itu mau menganggap nya sebagai pacar. ternyata memang semata-mata hanya untuk ingin memanfaatkan nya.
Perlahan Heris mendekatkan wajahnya ke telinga Gusmon dan berbisik,
"kau tahu, bahkan ketika ia menjadi pacarmu ia sudah tidur denganku". bisikan Heris itu bagaikan halilintar di tengah hari. Langsung memukul harga diri Gusmon.
Tampak Heris tersenyum puas, namun sesaat. Karena saat itu juga Gusmon sudah berbalik dan sebuah bogem mentah melayang kewajah Heris
"Duagh!"
"Augh!!" Heris berteriak kesakitan tidak sempat menghindar, kemudian beberapa pukulan kembali bersarang di kepalanya tanpa sempat ia membalas hingga kepalanya bengkak seperti kepala babi, padahal menurut ucapan dari Heris bahwa ia yang sudah lama ingin menghajar Gusmon. Namun ternyata kini justru ia juga yang kena hajar oleh Gusmon
Melihat keributan itu pecah beberapa Satpam yang ada di sekitar ttempat itu bergegas bertindak, ada juga Pegawai Supermarket dari Toko lain termasuk Aini dan juga Suci. Sementara itu kamera CCTV jelas marekam adegan tersebut.
Aini langsung memegangi tangan Gusmon sementara Suci berdiri di depan Heris. Beberapa Satpam langsung berdiri di tengah arena dan menenangkan mereka, kemudian menggiring mereka berdua termasuk Suci ke Kantor Keamanan Supermarket. Sedangkan Aini tetap menjaga toko DVD tersebut.
Berkelana di Bumi lain dengan Sistem Edit Video
Bab 3
Di atas langit sangat jauh dari cakrawala seberkas sinar merah pekat tegak lurus dengan kecepatan cahaya memancar entah dari mana datang nya.
Didalam sebuah supermarket itu tampak beberapa orang sedang berjalan dan diiringi oleh Satpam. Beberapa orang itu adalah Gusmon, Suci dan Heris yang mukanya bengkak seperti muka babi akibat dipukuli oleh Gusmon, beberapa saat yang lalu.
Suci terus mengusap-usap wajah Heris sambil tak henti-henti nya prihatin dengan luka yang didapatkan oleh pacarnya itu.
"Sakit Yang?" ucap suci prihatin. Heris meringis kesakitan.
"Adu-duh sakit sakit sayang" Udah jangan di pegang lagi." Kata Heris sedikit cengeng. Namun di dalam hatinya dipenuhi dengan amarah yang memicu dendam kepada Gusmon.
Setelah ini ia berencana menelepon ayahnya dan meminta Bodyguard ayahnya untuk mematahkan kaki Gusmon. Dengan cara itu baru amarahnya bisa mereda. Sementara itu Gusmon berjalan dengan tegap penuh kepuasan, meskipun di bawah tatapan jijik Suci. Namun ia tak habis pikir, mengapa Suci menjadi perempuan yang seperti itu, dan pernah tidur dengan Heris si baj!ngan. Sementara Gusmon sendiri tidak pernah menyentuhnya.
Memang Gusmon termasuk seorang Pria yang memiliki rasa hormat kepada wanita dan tidak mau merusaknya bahkan ketika sudah menjadi pacar, karena itu belum haknya. Lain halnya jika perempuan itu sudah menjadi istrinya yang sah, tentu saja ia akan menunjukkan keperkasaannya sebagai seorang laki-laki yang memiliki senjata pamungkas yang ganas.
Di sisi lain Gusmon juga seorang yang mandiri, itu sebabnya ia tidak memaksakan untuk masuk kuliah seperti halnya teman-temannya dengan tingkat ekonomi orang tua di atas rata - rata.
Gusmon ingin Kuliah itu dibiayai oleh dirinya sendiri, bukan oleh orang tua, meskipun seandainya saja orang tuanya adalah orang yang kaya. Tapi kebanyakan teman-temannya terlalu memaksakan diri, ini bagi teman-temannya yang memiliki ekonomi yang menengah kebawah. Sehingga memaksakan orang tuanya untuk bekerja keras bahkan berhutang demi untuk memuaskan keinginan berkuliah anak nya.
Satu hal yang diketahui oleh Gusmon bahwa mereka itu hanya untuk menunjukkan bahwa mereka mampu untuk kuliah di universitas terbaik dan mereka bangga kepada teman-temannya tanpa mempedulikan kesulitan orang tua. Itulah yang ditentang oleh Gusmon la menetapkan bahwa la adalah orang yang mandiri dan mampu berdiri di dua kaki sendiri, bahwa ia tidak akan menyusahkan kedua orang tuanya meskipun ia anak tunggal.
"Kamu jahat sekali Gusmon!" Kata Suci yang dari tadi sibuk perhatian kepada Heris.
"Kamu yang jahat, karena selama ini sudah menipuku!!" Jawab Gusmon dengan acuh tak acuh, karena la sudah tidak peduli lagi kepada Suci apalagi sibrengs3k Heris.
Tepat ketika uсарап itu keluar tiba-tiba saja gedung itu bergetar keras. Mula-mula perlahan dan menjadi semakin kuat. Para satpam yang sedang mengantar rombongan itu menuju Kantor Keamanan Supermarket mendadak berhenti melangkah dan tertegun termasuk semua orang di Supermarket itu.
"Gempa Bumi, ada Gempa Bumi!!" Tiba-tiba beberapa orang berteriak panik. Sontak tempat itu pun heboh dan di landa kekacauan, beberapa orang berlarian dan tersungkur karena hilang keseimbangan.
"a a u .. "
" waa !!"
Suara teriakan orang-orang menambah kebisingan dan tingkat kepanikan yang meningkat bebeгара pengunjung supermarket ada yang berlari tidak tahu tujuan, mereka berlarian tidak tentu arah.
Seorang perempuan gemuk berlari Kearah Gusmon.
"Prooot!"
Suara kentut yang besar menghampar di rombongan Gusmon berada, membuat para Satpam Yang ada di situ memaki panjang pendek. Sementara perempuan gemuk yang terkentut tadi seolah tidak merasa bersalah dan seperti kebingungan karena cemas dan panik tingkat tinggi, kemudian kembali berlari tidak tentu arah.
Sementara itu Suci tampak sudah gemetar dan jalan ditempat saking paniknya, tanpa sadar langsung memeluk seseorang karena ketakutan akan gempa tersebut.
"Hoi kenapa kamu memelukku, itu Pacar sialan kamu di sana. cepat peluk dia!" Gusmon yang terkejut karena di peluk oleh Suci yang ketakutan, langsung protes.
Suci seketika merah padam wajahnya karena salah memeluk orang, sontak Suci melepaskan pelukannya dan memutar kepalanya mencari Heris pacar tersayangnya, yang ternyata sudah kabur duluan menyelamatkan diri sendiri sambil tergontai-gontai. Ia pun segera berlari sambil ter saruk - saruk menyusul Heris.
Untungnya gedung tersebut tahan gempa, hingga saat ini masih belum runtuh walaupun sudah ada beberapa dinding yang retak, dan keadaan prasarana gedung yang berantakan dengan berhamburan. Seperti meja-meja, kursi kaca jendela dan perabotan lainnya yang beterbangan. Namun secara keseluruhan bangunan sangat kuat. mungkin karena dalam pembangunannya tidak ada yang di korupsi.
Para satpam yang mengawal tadi ternyata sudah menyebar untuk melakukan kegiatan mengamankan dan menyelamatkan dalam kondisi darurat. Ini adalah prosedur yang harus dilakukan dalam kondisi darurat oleh para satpam itu.
"Perhatian perhatian kepada para pengunjung supermarket kami, harap tenang dan jangan panik. Segera cari tempat berlindung agar tidak tertimpa oleh benda-benda atau material bangunan yang jatuh. Kemudian berjalanlah keluar perlahan-lahan dengan melindungi kepala menggunakan sesuatu. Bagi pengunjung di lantai atas agar melewati tangga darurat dan jangan sekali-kali menggunakan lift atau elevator." Demikian terdengar suara dari ruangan informasi supermarket itu melalui pengeras suara yang terpasang di setiap sudut dan setiap tingkat lantai gedung supermarket itu.
Sedikit banyak hal itu cukup membantu karena sudah banyak orang yang mulai tenang dan dengan tertib melaksanakan Prosedur Darurat Keselamatan, seperti melindungi kepala, mencari tempat perlindungan dan berjalan ke luar gedung dengan perlahan dan mencari tempat yang lapang di luar guna menghindari material yang mungkin akan jatuh dan menimpa tubuh sehingga menimbulkan kejadian yang fatal.
"Wiuw, wiuw, wiuw "
Suara ambulan yang ada di luar gedung dari tim reaksi сераt mulai terdengar sayup-sayup, meski hanya satu ambulan yang terdengar, mungkin saja itu ambulan yang kebetulan lewat.
Sementara itu gempa bumi mulai sedikit tenang. sesosok tubuh yang tergesa-gesa tiba-tiba saja menabrak Gusmon dan Keduanya terjatuh saling tindih. Posisi gusmon berada dibawah, Gusmon
merasakan orang yang menabraknya teraşa empuk di dadanya, dan wajahnya tampak begitu dekat dengannya.
"Aini!" seru Gusmon sambil berusaha untuk bangkit.
"Eh maaf, aku terlalu cemas jadi tidak sengaja menabrakmu" Kata Aini dengan muka yang memerah karena malu dengan posisinya tadi
"Ah tidak apa-apa" kata Gusmon sambil menjulurkan tangannya bermaksud untuk menolong Aini berdiri. Aini menyambut uluran tangan Gusmon dan berdiri di hadapannya. Namun wajahnya masih merah seperti tomat mengkal.
"Kamu tidak apa-apa?" tanya Gusmon, Aini menggeleng lemah, Sontak la merogoh sakunya dan tersentak.
"Astaga Smartphone ku tertinggal di dalam toko DVD." Ucap Aini panik. Baginya Handphone nya tersebut merupakan sesuatu hal yang sangat disayanginya selain nyawanya. Dan benda itu telah menemaninya selama la menjadi youtuber dengan sedikit Subscribe.
Aini beranjak dari tempat itu bermaksud kembali ke toko DVD di dalam supermarket tersebut untuk mengambil smartphonenya yang tertinggal. Namun Bumi kembali bergetar bahkan getarannya lebih keras dari yang tadi.
"Aini eh Mbak kamu pergi keluar gedung dengan Prosedur Keselamatan, biar aku yang akan mengambilkan smartphone mu." Kata Gusmon mantap.
"Panggil saja Aini, karena mungkin umur kita sama." Kata Aini kemudian la segera bergegas menuju keluar gedung. Tinggallah Gusmon sendiri yang berdiri terhuyung-huyung di tengah terjangan gеmра.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!