NovelToon NovelToon

Mata Batin

01 - Sebuah Desa

Hi, Nama ku Aira, Umurku Saat ini berusia 22 Tahun. Aku saat ini ingin membagikan kisah horor dalam hidup ku yang telah aku alami.

Saat ini aku berkuliah di sebuah kampus di Indonesia, kampus ku sangat besar dan terkenal, tak ku sebut kan apa nama kampus ku, karena disini juga akan mengalami bagian cerita horor yang menjadi bagian sejarah dalam hidup ku.

Aku seorang indigo, Aku bisa melihat dan mendengar sesuatu yang mungkin tidak bisa kalian lihat, sejak aku kecil, aku tumbuh besar bersama-sama dengan mereka dari alam lain.

Kalau bisa memilih, Aku lebih baik tidak bisa melihat mereka, Karena kedatangan mereka begitu tiba-tiba, Aku masih suka terkejut dengan kemunculan mereka. kadang dengan rupa dan bentuk yang sangat menakutkan.

Awal nya aku hanya gadis biasa, tidak bisa melihat dan mendengar sesuatu dari dunia mereka. semua berawal saat aku berusia 7 Tahun,saat liburan sekolah tiba, Ayah dan ibu ku mengajak aku dan kakakku Aan liburan di sebuah desa, untuk mengunjungi kakek dan nenek dari ayah ku.

Perjalanan kami di penuhi rasa semangat dan antusias, tidak sabar untuk segera sampai, karena ini adalah pertama kali nya aku berlibur kesana, biasa nya kakek dan nenek lah yang akan datang mengunjungi kami.

Ayah ku adalah seorang abdi negara, sebagai seorang TNI ia selalu sibuk dan bahkan jarang pulang saat ia harus di tugaskan. sementara Ibu ku hanya ibu rumah tangga biasa yang mengurus kami. Namun karena usia kakek dan nenek yang sudah senja, mereka tak lagi sanggup ke kota untuk menengok kami, karena butuh 6 jam perjalanan jauh nya. Nenek dan kakek di rawat oleh Paman, adik ayah yang bekerja sebagai petani, rumah nya tidak jauh dari rumah nenek dan kakek.

••••

Rumah kakek dan Nenek ku terbuat dari kayu, layaknya rumah kampung pada umum nya, suasana di sana sangat sejuk dan asri. Udara sangat segar, karena jarang ada kendaraan disana. Sekeliling ada hutan dan persawahan para petani.

Saat akan magrib berkumandang, semua warga akan masuk dan menutup pintu mereka, tak ada lagi yang keluar dari rumah, anak-anak mau pun ibu-ibu.

Ayah dan Ibu pun mengingatkan aku untuk jangan membuka pintu dan keluar setelah Magrib, Aku pun tidak tanya kenapa tidak boleh, karena aku pun tak akan mau keluar, karena di luar sangat gelap, hanya lampu kuning remang-remang yang menjadi sumber cahaya di depan rumah kakek.

Saat aku mengosok gigi siap untuk tidur, aku mendengar suara pintu di ketuk di ikutin dengan salam, Lalu aku melihat ayah mengunakan jaket dan memegangi senter.

"Papa mau kemana ma??"Tanya Aku pada Ibu yang sedang menemani ku.

"Ronda sama Bapak-bapak."Balas Ibu ku.

"Ronda apa ma?."

"Jaga malam sayang, untuk tangkap pencuri. Begitu lah singkat nya penjelasan ibu ku, hingga aku pun tertidur.

Namun aku terbangun dari tidur ku saat aku mendengar suara ketukan begitu cepat, seperti ketukan orang tidak sabar, ku lihat jam sudah pukul 4 subuh.

Dan kulihat, Ibu pun sudah tidak ada di samping ku, Aku pun keluar, mengintip dari tirai untuk melihat siapa,ndan ternyata itu ayah.

Ayah wajah nya terlihat pucat dan seperti ketakutan, aku pun jadi takut saat melihat nya, jadi aku tidak jadi keluar, hanya mengintip dari tirai pengganti pintu kamar kami.

"Sangat menakutkan Bu, Pantas saja orang orang pada ketakutan."Ucap Ayah, Aku tidak tahu apa yang ayah maksud sangat menakutkan.

"Sudah lah, ayo kamu istirahat, ganti baju mu sebelum masuk ke kamar."Kata Nenek menenangkan Ayah, Ibu pun datang dengan segelas air di berikan pada ayah.

•••

Hi Para Reader tercinta, Ini adalah novel Horor pertama aku, Mohon dukungan nya untuk tekan (❤️) dan (👍) nya ya.

Bantu Vote nya juga ya, biar Novel Ku bisa naik.

Makasih semua 🙏

02 - Bangkit Dari Kematian

"Aira, Bangun nak, Ayo bangun sudah pagi." Ibu membangunkan ku, saat aku membuka mata, hari sudah terang, entah sejak kapan aku kembali tidur setelah aku melihat ayah pulang tadi subuh.

"Ayo bangun Aira, kita mau mandi ke sungai." Ujar Ibu saat aku masih duduk sejenak menghilangkan rasa kantuk ku.

"Dingin Ma."

"Sudah ayo, nanti juga gak dingin lagi."Ucap Ibu ku, menarik tangan ku untuk segera turun dari tempat tidur.

Saat aku keluar ayah dan kakak, sudah menunggu kami di luar. Kakek pun akan ikut serta kami pergi.

"Nenek ga ikut?." Tanya ku.

"Pergi lah Aira, kaki nenek sedang sakit." Jawab Nenek sembari memijit kaki nya.

"Kami mandi dulu Bu."Kata Ibu Pamit. Nenek dengan senyuman nya yang selalu ramah mengangguk.

Ayah mengendong ku sembari berjalan ke menyusuri sawah untuk sampai ke sungai yang aku tidak tahu dimana letak nya.

"Ramai juga ya pak, kalau dulu sepi."Ucap Ayah pada Kakek.

"Iya, Harus nya lebih rame lagi, tapi ya itu, mereka merasa sudah tidak aman, sebagian sudah ikut anak-anak mereka pindah ke kota."Ucap Kakek samar samar ku dengan.

Setelah lelah mengendong ku, Ayah menuruni aku, kami berjalan hingga tak lama kami sampai di sebuah sungai yang banyak anak anak yang tengah mandi sembari bermain, di berbatuan Ibu-ibu tampak sedang mencuci sembari mengobrol. orang tua dan kakek saling menyapa dengan mereka, sementara aku tersenyum senang melihat anak-anak itu. Aku sangat semangat melihat mereka dan mengajak ibu ku turun, namun ibu ku tidak berani karena tidak bisa merenang.

Ditepian sungai banyak batu-batu besar, Ayah mengizinkan ku untuk bermain disana, beberapa anak pun menemani ku, begitu cepat aku mengakrabkan diri dengan mereka, mungkin seperti itu lah anak-anak.

Aku sangat bersemangat dan senang, Namun karena tidak hati-hati, aku terpeleset.

"Mama " Panggilku.

"Aira, Papa, Aira pa." Itu suara ibu ku yang ku dengar.

aku timbul bangun saat arus deras menyeret tubuh ku, Aku bisa melihat samar-samar ayah ku mencoba berenang, tapi ayah begitu jauh rasa ku.

Aku tak tahu, apa ayah berhasil mengapaiku atau tidak, aku tidak lagi tahu apa yang terjadi.

Aku pikir aku mungkin sudah mati, saat aku membuka mata ku, Ada kain putih menutup wajah ku. Yah, Aku di nyatakan meninggal setelah arus deras membawa ku. aku pun bangun dari berbaring ku saat itu, Aku lansung duduk dan sontak membuat beberapa orang berlari ketakutan keluar dari rumah kakek dan nenek ku.

Ayah, ibu, kakek dan nenek mereka tampak menangis pun ikut terkejut. Namun segera ibu memeluk ku setelah ia sadar aku hidup kembali.

"Ma, Haus." Itu kata pertama yang ku katakan saat itu, entah mengapa tenggorokan ku begitu kering, pada aku tenggelam dan sudah pasti meneguk banyak air.

"Ambilkan minum Kak." Ucap Ibu pada Kak Aan. Kak Aan pun segera mengambilkan air untuk ku.

Saat tengah minum air di gelas, mata ku menatap keluar pintu kamar, maksud hati aku ingin melihat kenapa mereka pergi, kala itu aku tidak tahu kalau aku telah di nyatakan meninggal, aku tahu setelah Mendengar cerita dari Ibu.

Namun aku malah melihat sesosok wanita berdaster putih panjang, rambut panjang hingga kaki, tak terlihat wajah nya sedang berdiri di sawah yang letak di depan rumah kakek dan nenek.

Aku tidak menyadari kalau itu lah sosok kuntilanak yang sering di bicarakan orang, aku pun tidak begitu menghiraukan nya, aku pikir itu hanya orang biasa yang sedang bertani.

•••

Hi Para Reader tercinta, Ini adalah novel Horor pertama aku, Mohon dukungan nya untuk tekan (❤️) dan (👍) nya ya.

Bantu Vote nya juga ya, biar Novel Ku bisa naik.

Makasih semua 🙏

03 - Terbuka Mata Batin

Sejak mati suri yang aku alami, Aku kini bisa melihat hal-hal itu. Awal nya aku tidak tahu, karena aku merasa tidak ada yang aneh, atau pun menganggu ku.

Sejak kejadian hari itu, Ibu dan Ayah ku tidak lagi mengajak ku ke sungai, mereka sangat takut dengan kejadian yang ku alami tempo hari.

Tok

Tok

Tok

Aku terbangun saat mendengar suara ketukan pintu, saat aku membuka mata, Aku melihat seorang anak kecil seusia ku, mengetuk jendela kamar.

Sontak aku menghampiri nya.

"Aira, Main Yuk."

"Aku cuci muka dulu ya."Kata ku.

Saat aku berlari keluar kamar, aku tidak melihat siapa pun di rumah, saat aku kedapur, baru ku lihat kakek sedang membantu nenek menyala kayu bakar untuk memasak.

"Nek, Mama dan Papa mana??" Tanya Ku sembari mencuci muka.

"Ke sungai, di atas ada kue Aira, makan lah, ini nenek lagi masak."Ucap Nenek.

"Iya Nek. nanti saja, Aira mau main sama teman." Aku lansung berlari keluar tanpa menunggu nenek menjawab ku lagi.

Aku sangat senang ketika ada anak anak mengajak ku bermain, teringat kesenangan ku saat mandi di sungai hari itu.

Aku melihat gadis kecil itu telah berdiri di depan pintu menunggu ku.

"Masuk yuk."Ajak Ku.

"Kita main di sini aja Aira."Ajak nya, Maksud nya mengajak ku di halaman rumah.

"Nama kamu siapa?." Tanya Ku.

"Nama ku Nina." Balas nya.

"Oh, Aku Aira."

"Iya, Aku sudah tahu." Anak itu tertawa, aku pin ikut tertawa.

Kami main boneka yang ku bawa dari kota, kami saling bicara dan mengobrol. Pandangan ku kembali menatap ke arah sawah, Aku kembali melihat wanita dengan daster putih panjang itu. Mata ku di buat ketakutan saat melihat wanita itu terbang ke atas.

Aku seketika mematung tak berkedip.

"Nina, kamu lihat itu ga?." Tanya Ku pada Nina.

Nina tertawa dan menjawab. "Iya, gak apa-apa kok." Balas Nona tertawa. Tawa Nina sontak membuat aku ikut tertawa dan tak memikirkan wanita berbaju putih itu lagi, kalau Nina tidak takut, berarti aku juga tidak perlu takut."Batin ku.

"Aira, kamu main sama siapa nak??" Tanya Nenek pada ku, posisi ku membelakangi nenek dan aku menoleh ke belakang untuk melihat nenek.

"Ini main sama Nina." ucap ku sembari menunjuk ke arah Nina. Namun nenek seperti bingung.

"Nina Siapa?." Tanya Nenek pada ku.

"Tadi Nina ada disini." Mendadak Nina menghilang, aku pun tak tahu kenapa dia pergi, atau mungkin dia takut sama nenek.

"Kata Nina, dia tinggal di ujung jalan sana nek." Kata ku, saat aku ingat pembicaraan ku dengan Nina saat ku tanya dimana dia tinggal.

"Ya sudah ,ayo masuk, segera lah mandi, kakek sudah ambilkan air di sumur untuk mu."Ajak Nenek. Mata nenek seperti mengawasi sekitaran lalu mengajak ku masuk.

"Aira, nanti kalau Nina datang lagi, jangan main sama dia lagi ya."Ucap Nenek.

"Kenapa Nek?."

"Pokok nya jangan."Ucap nenek. aku pun hanya mengangguk saja setelah itu.

"Kek, tadi aku lihat di sawah ada orang terbang, jadi kayak layang-layang." Cerita ku dengan polosnya.

Kakek dan Nenek saling melihat saat mendengar hal itu, Lalu aku mendengar suara kakak memanggilku, kakak sudah pulang, aku pun segera berlari menghampiri kakak dan kedua orang tua ku yang sudah pulang.

"Ma, Pa, tadi aku lihat ada Perempuan yang terbang ma."Tunjuk ku ke arah sawah.

Ibu ku tertawa. "Itu pasti layangan."Kata Ibu ku, lalu mengajak ku ke kamar untuk berganti pakaian.

•••

Hi Para Reader tercinta, Ini adalah novel Horor pertama aku, Mohon dukungan nya untuk tekan (❤️) dan (👍) nya ya.

Bantu Vote nya juga ya, biar Novel Ku bisa naik.

Makasih semua 🙏

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!