NovelToon NovelToon

Greatest, Chasing After You : My Husband Is Not An Ordinary Villain - Season 5

prolog

Ketika aku ingin sekali lepas dari kandang Serigala, aku malah digiring masuk ke kandang harimau,

namaku, Zin Zili'A,

usia ku 15 tahun,

ayahku adalah seorang Mentri keuangan di kerajaan modern, negara kecil yang terbentuk dari pelepasan dan penyatuan beberapa bagian negara Asia, dia bernama Zin Zilian.

Ibuku seorang artis dia bernama Shi' Kariean,dia bekerja di industri hiburan perusahaan entertainment terbesar di negara, pemilik perusahaan tersebut adalah penasihat tinggi raja, Dia adalah Ou natto.

Saat ini aku baru saja lulus dari SMP high raise dan akan memasuki Tingkat SMA disekolah yang sama. High raise adalah sekolah terbesar dan terkenal dikerajaan, tempat semua para anak bangsawan berkumpul.

Dari kecil, aku sudah bertunangan dengan seorang anak laki laki dari sahabat bibiku, anak laki laki itu bukan lah orang biasa, dia adalah pangeran yang terlahir langsung dari Seorang Raja kerajaan Modern yang saat ini memipin negara, nama tunanganku adalah bernama Sun Shin'A

Nama raja tersebut adalah yang mulia Sun Shin Ya. Ibu dari tunanganku adalah satu satunya orang yang sangat dicintai raja, semua kehendaknya akan segera dituruti.

dia bernama Xu yuanna.

Yang lebih parahnya, ayahku sangat mencintai ratu sejak sebelum aku lahir, karena itu,ibuku Shi' Kariean meninggalkan aku bersama ayahku saat usiaku masih 5 tahun.

Ayah,

karena dia terlalu sibuk, dia jarang memperhatikanku, dia tidak pernah tahu bahwa sebenarnya aku sangat menderita menjadi tunangan seorang pangeran.

Semua teman sekelas membenciku, bahkan setiap hari aku diganggu, yang sangat menyakitkan bagiku adalah, Tunanganku sendiri langsung yang memerintahkan mereka untuk menggangguku. kehidupan sekolahku sungguh sangat menyakitkan.

Aku ingin berkata kepada ayahku untuk membatalkan pertunangan kepada pangeran, tapi niatku terhenti karena ayah selalu bangga kepadaku bisa bertunangan dengan anak ratu yuanna.

ayah ingin sekali dekat dengan ratu yuanna, karena itu dia sangat mengharapkan aku untuk segera menjadi menantu wanita tersebut.

Aku selalu tinggal dirumah sendirian,Ayah sangat menyukai masakanku, jadi aku tidak pernah mempunyai seorang pelayan. sesekali bibiku, Zin zidah Lia datang berkunjung kerumah membawa ratu yuanna dan Ratu bayangan Ou nana.

Ratu bayangan yang menikah dengan raja bayangan, orang paling kaya dinegara ini, dia adalah kakak dari Ratu yuanna. namanya adalah Yang mulia raja bayangan Xu Idris, dia adalah raja yang memimpin negara sebelum Tahta kerajaan Diberikan kepada Yang mulia raja Sun Shin Ya.

Putra yang mulia raja bayangan Xu Idris, adalah satu satunya pewaris darah Klan Xu yang tersisa dinegara ini. dia bernama Xu Xu'i, semua orang sangat mengenalnya.

dia adalah Putra mahkota yang dipilih secara langsung sejak kecil oleh keluarga kerajaan, dia juga adalah satu satunya orang yang akan mewarisi kerajaan dinegara ini.

Semua orang bahkan sudah menyebut namanya sebagai seseorang yang dimuliakan. putra mahkota Xu Xu'i adalah orang yang sangat luar biasa, Semua keahlian 8 Klan asli negara dia kuasai. dialah satu satunya anak yang terlahir dari darah klan Xu Asli dinegara ini.

klan Xu dulunya adalah klan yang besar, karena adanya pembantaian, saat ini klan Xu sudah hampir punah. hanya dikeluarga kerajaan lah klan Xu saat ini berada, Dinegara ini hanya ada 3 orang yang memiliki darah Klan Xu. mereka adalah Raja bayangan Xu Idris, Ratu Xu Yuanna dan Putra mahkota Xu Xu'i.

Tiga hari yang lalu adalah pesta pernikahanku, saat itu pangeran yang sangat membenciku pergi keluar negara untuk menolak pernikahan yang akan kami langsungkan. dia pergi dengan wanita yang ia sukai, wanita itu bernama Co Seyin, anak dari Stylist terkenal negara yang bernama Lu Arra,

Ketika aku mengira telah lepas dari jeratan pangeran yang selama ini menyiksa kehidupanku, Aku malah masuk kedalam kehidupan yang jauh lebih mengerikan.

Saat ini, aku telah sah menjadi seorang istri dari putra mahkota, calon penguasa mutlak yang telah dipilih keluarga kerajaan.

Suami ku adalah Yang mulia Putra mahkota Xu Xu'i.

Walaupun putra mahkota Xu'i sangatlah bertalenta dan cerdas. sebenarnya dia adalah orang yang kejam, dia tidak mengizinkan satu orangpun untuk mengangguminya, dia juga tidak ingin satu orang pun memandang wajahnya ketika bertemu dengannya, Dia selalu diikuti oleh Dua anak laki laki kembar kejam yang bernama Sun shin Ji dan Sun shin Jo, kedua putra dari Pelindung raja yang bernama Sun Shin Joila.

Yang lebih menyakitkan bagiku saat ini adalah..

putra mahkota Xu Xu'i sebelumnya adalah tunangan dari putri kerajaan negara ini, saudara kembar dari pangeran Shin'A, wanita itu bernama Sun Liyu'A.

Putri Liyu'A pernah menolak untuk menikah dengan putra mahkota Xu Xu'i, bukan karena dia tidak menyukainya, Putra mahkota, dia telah mencintai seorang wanita lain. wanita tersebut adalah ratu Xu yuanna.

karena merasa sebagai pengganti ratu yuanna, putri istana Sun Liyu'a menolak keras menikahi Putra mahkota.

kejadian besar itu membuat aku, yang hanya putri dari Mentri keuangan harus jatuh kedalam kandang harimau ganas, bernama Xu Xu'i.

Apa yang akan terjadi denganku dimasa depan..!!!

1 tahun yang lalu.

Di ruang raja..

"Bibi Yuanna.. " Panggil putra mahkota yang telah memasuki ruangan Istirahat Raja "aku telah kembali dari wilayah selatan," ucap remaja laki-laki tersebut "terimalah kesenian modern yang telah aku buat dengan tanganku sendiri sebagai tanda bahwa kau telah menerima cintaku" putra mahkota menyodorkan sebuah vas bunga yang terbentuk dari kaca berwarna warni, vas bunga yang sangat indah itu membuat mata Ratu negara yang berada dipangkuan raja negara berbinar binar.

Raja negara yang saat itu masih membaca beberapa dokumen penting kerajaan terlihat sangat kesal dengan sikap Putra mahkota yang selalu saja mengunjungi ruangannya ketika telah kembali dari berbagai wilayah dinegara tersebut.

"Xu'i." panggilan seseorang membuat kesal putra mahkota "sadarlah, dia adalah Bibimu dan kau ini masih sangat kecil" Ucap penasihat raja, Ou natto menasihati sembari mencoba mengambil vas bunga tersebut dari tangan putra mahkota namun remaja laki-laki tersebut menolak untuk memberikannya.

''kau kira tanganmu itu pantas memegang barang berharga yang terbuat dari permata ini" Putra mahkota menatap tajam kearah Penasihat raja, sepertinya penasihat Raja sudah terbiasa dengan sifat putra mahkota yang sangat dingin dan juga Sombong.

Putra mahkota tidak hanya dingin kepada semua orang, dia juga sangat dingin kepada ayah dan ibunya, putra mahkota hanya bisa diluluhkan dengan perkataan Ratu negara saja.

"Xu'i,terima kasih" ucap ratu negara sembari mencoba turun dari pangkuan Raja negara, tapi sayang tangan raja negara telah memeluk erat tubuh ratu negara. kelihatannya laki-laki dewasa tersebut tidak membiarkan siapapun untuk mengganggu kedekatan dia dengan istrinya.

"Hmmm.." tersenyum remeh "tunggu saja bibi, saat aku telah naik tahta nanti, aku akan segera menikahimu dan memaksanya untuk menceraikanmu'" Putra mahkota berjalan keluar ruangan raja negara tersebut, Raja negara tampak memandang tajam punggung putra mahkota dan tidak menyukainya.

"Dengan anak kecil saja kau cemburu" Ratu negara memulai candaan kecil dengan raja negara tapi sayang, mata raja megara melirik tajam kearah ratu negara, membuat wanita dewasa tersebut merasa takut seketika.

********

Di taman kerajaan.

"Kau bilang tidak ingin menikahiku, bukan..?" Putra mahkota berdiri berhadapan dengan Putri Istana, Sun Li yu'A yang saat itu sedang merasa sangat kesal dengan sikap remaja laki-laki tersebut.

"mungkinkah kau menyukaiku..?" Putri istana menanyakan hal tersebut untuk memastikan lagi, baginya tidak masalah meskipun Putra mahkota berbohong, yang terpenting, dia hanya ingin Putra mahkota mengatakan kata suka kepadanya.

"Hm.." tersenyum remeh "memang kau pantas menerimanya...?'" ucap tajam putra mahkota, membuat putri istana sakit hati dengan perkataannya "aku ingin menikahimu karena kau adalah anak ratu, tidak ada yang pantas bersanding denganku kecuali ratu yuanna. " tambahnya lagi lalu meninggalkan putri istana begitu saja.

"Sampai matipun aku tidak akan menikahimu" teriak putri istana dari kejauhan tetapi Putra mahkota terus berjalan tanpa memperdulikannya.

********

Digudang sekolah ..

"Kau kira kau pantas menikah denganku" Pangeran istana, Sun Shin'A menarik kerah baju sekolah Zili lalu menghempaskan gadis kecil itu keatas lantai. gadis kecil tersebut hanya bisa menangis tertahan dengan perbuatan Tunangannya sendiri, gadis itu adalah Zili, ia yang tadinya memakai kacamata terpaksa harus merelakan kepergian kacamata kesayangannya karena pecah terinjak kaki pangeran istana. "hei, wanita jelek dan tak tahu malu." hina pangeran istana begitu menyakitkan. "kukatakan kepadamu, aku sangat membencimu dan juga ayahmu, bahkan ibumu yang juga hanyalah seorang artis murahan'' tambahnya lagi, mendengarkan penghinaan, Zili hanya bisa diam menahan emosinya, dia takut jika dia melawan, ayahnya tidak akan lagi bangga kepadanya.

dia tidak ingin mengambil resiko untuk membatalkan pertunangan hanya karena emosi sesaatnya. "kalian berdua." panggil pangeran istana kepada Dua orang Bawahannya "lucuti bajunya.'" perintah remaja laki-laki tersebut kepada dua orang yang saat itu berada dibelakangnya "kau.." panggilnya kesalah seorang dari mereka "ambil video saat dia telanjang" perintahnya lagi menambah kepada Seorang bawahan lain yang berada disebelahnya.

"Baiklah hehheeh" mereka dengan senang hati melaksanakan perintah pangeran istana.

"Aku mohon, jangan lakukan itu, aku mohon yang mulia" pinta Zili teramat memohon.

"Kalau begitu" tersenyum Jijik "katakan kepada ibuku bahwa kau menolak untuk menikahiku saat kita lulus sekolah nanti" perintah pangeran istana yang membuat Zili tidak bisa mematuhinya.

"Hanya,"tertegun memberanikan diri untuk berbicara "hanya katakan saja sendiri dengan ratu yuanna, yang mulia" gadis itu mulai memeluk erat tubuhnya sendiri dengan kedua tangannya. dia sungguh terlihat sangat kesakitan.

'"kalau itu berhasil, aku tidak perlu memaksamu untuk melakukannya. " pangeran istana sangat kesal mendengar jawaban Zili yang menolak perintahnya " kalian semua cepat laksanakan yang kuperintahkan" teriaknya keras kepada dua orang yang diberi tugas untuk mengganggu Zili, kelihatannya dua orang tersebut sangat menyukai perintah dari remaja laki-laki tersebut, mereka mulai menarik seragam sekolah Zili.

"Kraaaaatak.. buk" suara pintu gudang terlepas jatuh keatas lantai, tiga orang Remaja laki laki berseragam SmA berdiri didepan pintu..

"Kau telah membuat malu keluarga kerajaan.. " suara seorang anak laki laki yang telah Mengembalikan kakinya dari udara itu terdengar mengerikan di dalam gudang tersebut. tatapan matanya tajam menakutkan semua orang tidak terkecuali Pangeran istana.

"Kke..kenapa anak SMA bisa berada disini...?" pangeran istana dengan rasa takut mencoba memberanikan diri untuk membuka suara.

"Melewati gudang, mendengar teriakan wanita menangis, menendang pintu, itulah yang dilakukan anak SMA disini,,iyakan Jo..?" suara anak laki laki lain menjawab pertanyaan pangeran istana.

"Kau..." Memberikan tekanan "berani sekali kau Mempermalukan nama baik bibiku.." suara anak laki laki penendang pintu itu terdengar begitu menggetarkan hati, semua orang mulai menelan saliva mereka karena takut, mereka tahu dengan jelas siapa anak laki laki yang ada dihadapan mereka tersebut, hanya dengan memandangnya saja, mereka pasti akan dibuat terluka parah.

"Menarik.." ucap Seorang dari para remaja laki-laki yang baru saja tiba "ayo kita lakukan shun ji" ajak remaja laki laki lainnya yang berada disebelah remaja laki laki penendang pintu tersebut.

"Tentu saja dengan senang hati" ucap remaja laki laki yang dipanggil Shin Ji tersebut. Shin Jo dan shin ji yang merupakan pelindung Putra mahkota mulai berjalan menuju tiga teman Pangeran istana.

mereka menendang keras ketiga remaja laki laki itu tanpa ampun, Zili yang menyaksikan kejadian itu hanya bisa menutup mata ketakutan.

"yang Mulia, tolong aku!' " pinta salah seorang bawahannya.. tapi pangeran istana hanya diam saja. dengan kesalnya dia lalu pergi meninggalkan para bawahannya yang telah babak belur habis terkena pukulan dan tendangan dua orang pelindung putra mahkota.

pangeran istana melewati laki laki penendang pintu yang tak lain adalah putra mahkota Xu Xu'i tanpa memandang wajahnya, dia tahu, akan sangat bermasalah baginya untuk memandang remaja laki-laki tersebut.. putra mahkota memang memiliki pandangan yang mematikan, melihatnya saja akan membuat hati orang bergetar ketakutan. Keahlian militer dari klan Shen telah sangat dikuasainya sejak dia masih kecil,

Zili yang ketakutan dengan pemandangan mengerikan di depannya bergegas pergi keluar. dia melewati Putra mahkota yang sedang menatap tajam kearahnya, Zili, dia tidak ada keberanian menatap putra mahkota sedikitpun, gadis itu pernah melihat seorang wanita yang mencoba menatap putra mahkota jatuh Terduduk lemas seketika.

tidak hanya itu saja. kedua pelindungnya, shin Ji dan juga Shin Jo saat itu memerintahkan bawahannya untuk menyingkirkan paksa wanita tersebut dari hadapan putra mahkota. Zili menganggap Putra mahkota sebagai seekor harimau yang tidak mengenal mangsanya.

********

Dijembatan..

Zili saat itu merasa sangat pasrah dengan nasibnya. dari kecil dia sudah terbiasa hidup menderita, dia bahkan tidak memiliki satu teman pun ketika SD dan SMP karena semua orang membenci Zili yang adalah tunangan dari pangeran Istana,Sun shin'A.

mereka menganggap Zili adalah wanita murahan yang memaksa pangeran untuk menikahinya, sama dengan ibunya yang memaksa ayahnya untuk menikahi wanita iru.

Zili sangat tersiksa., dia berniat lompat saat itu agar penderitaannya berakhir, tatapan matanya penuh dengan kesedihan, air matanya jatuh membasahi pipi.

"Byuuuuur" dia menjatuhkan tubuhnya keatas air. Mobil yang biasa mengantar putra mahkota kebetulan melewati jembatan tersebut. putra mahkota yang melihat Zili menjatuhkan diri dari jembatan, memerintahkan supirnya untuk berhenti.

dengan santai, dia masuk kedalam sungai untuk menyelamatkan Zili yang saat itu telah tenggelam pasrah didasar sungai.

setelah menyelamatkan gadis itu, Putra mahkota membawa gadis itu kerumah sakit dalam keadaan tak sadarkan diri. Karena kesibukan Mentri keuangan, dia tidak bisa menjenguk anaknya dan hanya memerintahkan Sepupunya Dahlia untuk menemani anaknya. Zili, dia merasa kesal dengan pertolongan dari putra mahkota pada saat itu.

Kembali kemasa sekarang.

"Kau harus menikahi Zili.. " perintah Ratu negara kepada Putra mahkota yang saat itu sedang berada didalam kantor perusahaan Sun.

putra mahkota memang telah terbiasa bekerja keras sejak ia masih kecil, bahkan setelah pulang sekolah dia biasanya akan mengambil alih tugas dari Direktu Sihan di perusahan Sun,

ayah putra mahkota, raja bayangan Xu idris, memang selalu memerintahkan putra mahkota untuk terbiasa dengan bekerja keras sebelum menjadi raja berikutnya.

''apa yang akan bibi berikan kepadaku...?" tanya putra mahkota mengharapkan sesuatu dengan liciknya, Putra mahkota pada dasarnya memang tidak ingin menikahi orang lain jika tidak mendapatkan sesuatu yang menarik dari ratu negara yang sangat ia sukai.

"Aku akan sering mengunjungi sekolahmu, aku juga akan sering datang kerumahmu dan aku juga akan sering menemui istrimu" ucap ratu negara membuat janji "saat itu kau bisa masuk kapan saja untuk melihatku" lanjut wanita itu memberikan tawaran yang membuat Putra mahkota tidak bisa menolak permintaannya.

"Baiklah, aku akan menikahinya" putra mahkota tersenyum senang memandang kesebuah dokumen yang saat itu sedang akan ditanda tanganinya.

*********

NAMA-NAMA

klan Xu.

Xu xu'i - putra mahkota.

Xu yuanna - ratu negara.

Xu idris - raja bayangan.

klan Zin.

Zin Zilia - putri mahkota.

Zin zilian - mentri keuangan.

klan Sun.

sun Shin'A - pangeran istana.

Sun shin ya - raja negara

Sun Liyu'A -putri istana.

Sun shin Ji - pelindung putra mahkota.

Sun shin Jo-pelindung putra mahkota.

sun Shin Joila-pelindung raja negara.

klan Ou.

Ou natto-penasihat raja negara.

Ou nana - ratu bayangan.

Ou Natsu -presiden sekolah.

ATB Majesty 2

Kreeteeekkk... Kreeetekkk Doooomm dooommm

Treng treneng ...te Re Reng ... treneng te re Reng..treneng treneng

Suara kembang api diiringi musik tradisional klan Lu memeriahkan suasana pernikahan malam itu. Semua masyarakat yang tinggal di Wilayah barat Desa Xu1 sampai Desa Xu50 berdatangan ikut memeriahkan hari besar pernikahan Putra mahkota kerajaan Monarki Modern dinegara NC.

Tidak hanya masyarakat wilayah barat saja, Wilayah Timur yang jauh diufuk sebrang pun berbondong bondong berdatangan Untuk melihat Anggota Klan mereka yang saat Itu akan resmi Menjadi Putri Mahkota Kerajaan.

"Waaaaaah.." pandangan mata terkagum-kagum "tidak menyangka, Cucuku Yang sangat pendiam itu bisa menikah dengan putra mahkota yang luar biasa cerdasnya." suara pujian tak henti-hentinya terdengar "bukan hanya cerdas, putra mahkota juga sangat tampan seperti ayahnya." Zin Zidan, kakek dari pengantin wanita saat itu terlihat memandang cucunya penuh dengan rasa bahagia,

Zin Zili'A, terlihat duduk diatas Mobil kesenian Kuno dari klan Lu bersanding dengan putra mahkota Xu Xu'i, rasa haru mengisi relung hati laki-laki tua tersebut hingga dia mengeluarkan air mata tidak percaya.

"Paman." suara seorang wanita terdengar "mungkin ini yang disebut dengan takdir" tebak Zin zidahlia Bibi dari pengantin wanita, yang saat itu tampak sedang duduk disebelah laki-laki tua, menyaksikan kemeriahan pesta pernikahan malam, di Kursi Tamu spesial Klan Zin.

"Hiks... Hiks.. iya ..mungkin saja.. "jawab laki-laki tua dengan isak tangis yang tiada terkira "aku kira beberapa hari yang lalu klan Zin gagal menjadi anggota keluarga kerajaan karena pangeran Shin'A yang tiba tiba sakit dan harus dirawat keluar negeri" rasa bersyukur terlihat jelas dibola matanya "Tidak disangka, Putra Mahkota malah menggantikannya untuk menikahi Zili" lanjutnya lagi merasa Lega "zili kau benar benar beruntung" laki-laki tua tidak henti hentinya menghapus air mata kebahagian yang keluar dari matanya.

********

Apanya yang beruntung.

Teriak Zili dalam hati saat kemeriahan pesta telah selesai dilaksanakan.

saat itu, Zili terlihat sedang duduk diatas kasur kerajaan, membuka perhiasaan berat yang ia telah kenakan selama pesta pernikahan dilangsungkan.

aku lelah sekali, benar benar hari yang menakutkan dalam hidupku, sudah memakai perhiasan berat seharian, Harus tunduk lagi tidak bisa melihat suasana Pesta, Disandingkan dengan harimau seharian bagaimana mungkin aku bisa tenang... ?

lanjut Gadis itu bergumam sembari menghempas kan tubuhnya diatas kasur.

dia telah memahami bahwa pernikahannya saat itu hanyalah pernikahan formal, sampai usia 18 tahun, dia dan putra mahkota tidak diperbolehkan melakukan kontak Fisik layaknya suami istri.

"Zili" suara wanita sontak mengejutkan Zili,

gadis yang tadinya sedang terbaring terpaksa harus duduk sopan kembali.

"Yang mulia ratu" Zili melihat Ratu negara masuk kedalam Kamarnya. dia merasa sedikit takut saat itu,

Zili tidak terlalu dekat dengan ratu negara sebelumnya, walaupun bibinya kadang membawa ratu negara ke rumahnya, Zili tidak terlalu berani untuk sekedar bergabung bersama mereka malahan dia sering masuk kedalam kamarnya untuk belajar bisnis keuangan yang selalu diperintahkan oleh ayahnya.

"Aish.. jangan panggil aku ratu. " ratu negara mendekati Zili "bibi.." ucapnya memberi saran "panggil saja aku seperti Xu'i memanggilku" pintanya berharap, "mulai sekarang aku adalah Bibimu, aku juga pelindungmu, tenang saja.." ucapnya lagu "selama ada aku disisimu, tidak ada yang berani mencelakakanmu" Ratu negara tersenyum lembut kepada Zili lalu memeluknya.

ratu negara, kelihatannya dia merasa sangat bersalah setelah mengetahui perbuatan keji putranya yang selama ini selalu menyiksa Zili,

dia bahkan sengaja meminta Putra mahkota untuk menikahi gadis itu karena menurutnya, putra mahkota adalah orang yang tidak memiliki penggemar disekolah.

"Kau datang" suara yang sangat familiar terdengar ditelinga Zili, dengan segera ia menundukkan Kepala untuk tidak memandang orang yang saat itu sedang berjalan menghampiri mereka.

Astaga..

gumam Zili dalam hati lagi.

kenapa laki laki ini datang kemari...?

lanjut gadis itu bergumam dalam hati.

habislah, sudah lelah ditambah takut lagi, tolong pergilah.

tambahnya bergumam meminta dalam hati.

kelihatannya Zili merasa sangat takut dengan putra mahkota yang saat itu sudah mendekatinya.

'"kenapa kau disini,, ?" tanya ratu negara terlihat tidak menyenangi "pergilah, Zili sangat lelah" usir wanita dewasa itu merasa sangat tidak ingin diganggu oleh kedatangan putra mahkota.

"Tidak..." jawab putra mahkota tersenyum remeh "Aku tidak sedang mencari Wanita itu, aku datang untuk melihatmu, bibi" putra mahkota duduk disebelah ratu negara yang saat itu berada diantara Zili dan putra mahkota,

dengan sigapnya, ratu negara langsung pindah di sisi Zili yang lainnya, membuat Zili langsung berada dipertengah putra mahkota dan Ratu negara.

Wanita itu wanita itu..

Memang aku tidak punya nama ya, dan lagi ratu yuanna kenapa juga harus pindah.

Gumam Zili dalam hati lagi merasa kesal waktu istirahatnya terganggu.

"Kau tidak ingin dekat denganku, ya..?" suara putra mahkota menakuti Zili, padahal pertanyaannya tertuju untuk ratu negara.

"A... Aku mohon yang mulia, jangan jauhi putra mahkota " suara Zili bergetar takut karena putra mahkota berada disebelahnya,

ratu negara yang mendengarnya sontak terkejut dengan permintaan Zili.

Separah inikah traumanya..?

bicara denganku juga ia takut,

Shin'A anak itu benar benar tidak bisa dimaafkan. gumam ratu negara dalam hati, mungkin dia merasa sangat khawatir dengan keadaan Zili saat itu.

tidak ingin menolak permintaan Zili, wanita itu lalu pindah posisi ketempat semula, perilakunya tentu saja mengejutkan putra mahkota.. "Xu'i." panggil ratu negara yang kini telah berada dipertengahan Zili dan putra mahkota kembali "mulai sekarang aku perintahkan kepadamu menjaga Zili untukku" Perintah ratu negara kepada putra mahkota sembari mengacak acak rambut remaja laki-laki tersebut.

"hmmm" tiba tiba seorang laki laki dewasa muncul didepan pintu mengejutkan ratu negara, pandangan tajam menusuk, ia arahkan untuk wanita dewasa itu,

sontak ratu negara berdiri tegang memandangnya, ia merasa seperti melihat seekor singa yang bersiap-siap untuk menerkamnya.

"S...Shin" sebutnya mengejutkan Zili yang tadinya tertunduk lalu memandang kedepan. gadis itu melihat Raja negara sedang berdiri menatap tajam kearah ratu negara

" berani sekali kau berselingkuh dengan laki laki lain di belakangku...?' " suara Raja negara membuat Zili dan ratu negara sontak tertegun, tubuh kedua wanita itu juga ikut gemetaran.

dengan bergegas ratu negara berjalan menghampiri raja negara tapi sayang, tangannya berhasil diraih oleh putra mahkota.

Astaga, tolong jangan bertengkar dikamarku.

gumam Zili lagi didalam hati, dengan rasa takut setengah mati karena melihat harimau dan Singa saling bertatap mata memperebutkan mangsa mereka.

Ratu negara mulai memandang kearah Zili untuk meminta pertolongan saat itu, tapi sungguh, Zili tidak memahami makna yang diisyaratkan wanita tersebut kepadanya saat itu.

Kenapa ratu yuanna malah melirik ke arahku..? apa yang harus aku lakukan....?

tanya Zili dalam hati kebingungan setengah mati karena tidak tahu apa yang harus ia lakukan untuk menolong ratu negara.

"Lepaskan'"perintah raja negara memandang tajam dari depan pintu, putra mahkota hanya menjawab demgan senyuman remeh mendengar perintah eaja negara.

"Tidak mau" jawab tegas putra mahkota membuat kesabaran raja negara habis. dengan langkah cepat, laki-laki dewasa tersebut mendekati mereka.

"Yang mulia, Aku mohon jangan pukul putra mahkota, dia hanya ingin menghabiskan waktu bersama aku dan ratu yuanna"

semua orang terkejut ketika melihat Zili tiba-tiba turun dari kasurnya dan jatuh terduduk kepada raja negara yang saat itu sedang berjalan menghampiri mereka dan terpaksa harus menghentikan langkah kakinya dihadapan Zili yang masih terus duduk tertunduk.

mencoba menyentuh bahu Zili untuk membuatnya berdiri tapi tiba tiba..

"Eh..." Semua orang semakin dibuat terkejut malam itu .

"Pingsan" ucap raja negara yang melihat Zili tiba tiba tergeletak jatuh diatas lantai dan menutup mata.

"Kau apakan dia Shin.. ?" bentak ratu negara sembari memukul punggung raja negara yang saat itu masih tertunduk aneh melihat Zili.

"Tidak ada."jawab raja negara mulai mengangkat kepala, melihat kearah ratu negara "Aku hanya ingin membantunya berdiri saja, sungguh, aku tidak berniat menakutinya" lanjut raja negara meyakinkan istrinya.

"Cckckck paman.."panggil putra mahkota sembari menggelengkan kepala sejenak saja "kau benar benar menakuti istriku" lanjut putra mahkota, semakin membuat raja negara merasa bersalah.

raja negara yang tidak ingin mengakui kesalahannya terpaksa pergi meninggalkan putra mahkota dan ratu negara.

"Hey Shin tanggung jawab" teriak ratu negara tidak terima dengan sikap raja negara yang seenaknya pergi begitu saja.

"Tidak mau" ucap raja negara dari kejauhan.

ratu negara dengan kesalnya menghempaskan tangan putra mahkota keras, lalu setelah lepas, ia mulai mengejar raja negara dan menarik tangan laki-laki dewasa tersebug untuk kembali tapi sayang, raja negara begitu keras kepala menolak. dia tetap berjalan tanpa berhenti memasuki Ruang tamu Rumah Putra mahkota.

putra mabkota yang melihat istri barunya tergeletak diatas lantai dengan terpaksa mengangkat tubuh gadis keatas kasur.

dia mengembangkan sedikit senyumnya ketika mengingat apa yang dilakukan Zili beberapa menit yang lalu untuknya, benar saja, sepertinya ia mulai memikirkan sesuatu.

********

Seminggu kemudian.

Zili berdiri sejenak dipintu gerbang sekolah, hari itu adalah hari pertamanya memasuki gedung SMA high raise.

dengan segenap hati dan memberanikan diri dan melangkah masuk kedalam pintu gerbang

"Haaa... Zili ya.. ?" tanya seorang gadis menghentikan langkah gadis itu "wanita tidak tahu malu, tidak hanya menggoda pangeran, setelah ditinggalkan malah menggoda putra mahkota " hina murid perempuan yang sangat familiar ditelinga Zili mengejutkan gadis itu.

gadis itu adalah Zin Ziya, Zi ya adalah sepupu Zili, putri kesayangan dari saudara ayahnya Zili, Zin Zilan.

sejak dari SD ziya memang selalu menganggu Zili, dia sangat cemburu serta iri kepada gadis yang bisa bertunangan dengan pangeran kerajaan sejak masih kecil.

Ziya merasa bahwa Zili tidak pantas menerima hak istimewa seperti itu, apalagi ayahnya yang hanya seorang Mentri Keuangan, dibandingkan dengan ayah Ziya bahkan lebih kaya, harusnya dialah yang menjadi pengantin wanita hari itu.

"Yooooshaaaa.... " Seorang wanita dewasa dengan mengenakan pakaian olahraga tiba tiba muncul memeluk bahu Zili. Zili terkejut melihat wanita yang merasa ia tidak kenali pagi itu.. "kau siapa..?," lirik ratu negara yang terlihat merubah wajah dengan make over luar biasa, keahlian salah satu sylist berbakat milik negara, wanita itu memandang tajam menakuti sepupu Zili disana "jangan ganggu temanku" larang ratu negara yang saat itu telah berhasil menyamar.

"Teman...!.. " sepupu Zili, Zin Ziya merasa aneh dengan kedatangan ratu negara tiba tiba.

selama yang dia tahu, Zili tidak pernah memiliki seorang temanpun, apalagi temannya kali ini adalah wanita dewasa.

"Iya, teman." jawab cepat ratu negara, "aku adalah guru olahragamu mulai dari sekarang." lanjut wanita dewasa itu lagi "aku peringatkan kepadamu, jangan ganggu temanku, awas saja kalau kau berani menolak laranganku, nilai olahragamu, Sudah pasti akan kubuat jatuh " ancam ratu negara sembari memainkan mata kearah Zili yang masih tercengang dengan kedatangannya.

semua orang memandang kearah Zili saat itu, gadis itu merasa sangat khawatir karena tidak biasa dipandangi banyak orang.

dengan cepat ratu negara membawa Zili berjalan menuju bangunan Sekolah meninggalkan sepupu Zili yang masih merasa aneh melihat mereka.

sungguh, ratu negara dengan senangnya tetap memeluk bahu Zili.

Semua pandangan tiba-tiba menghilang, orang-orang disekitar mereka mulai bergegas pergi meninggalkan zili dan ratu negara, mereka takut, sedikit saja salah akan berakibat fatal untuk diri mereka sendiri.

"Kau datang...? " suara remaja laki laki yang mulai familiar ditelinga Zili, mengejutkannya. tanpa sengaja gadis itu memandang putra mahkota serta dua saudara kembar Shin ji dan Shi jo datang menghampiri mereka.

"Hmm.. " tersenyum kecut "aku katakan kepadamu, aku datang kesini bukan untuk melihat mu" lanjut Ratu negara ". Aku... " Yuanna mendekat kan wajahnya kewajah putra mahkota, ia mulai berbisik pelan "Xu yuanna, mulai hari ini adalah guru olahragamu,Dan juga ..." Dia menarik tubuhnya menjauhi putra mahkota "pelindung Zili" teriaknya lagi " siapa yang berani menganggu." ratu negara mulai menarik tubuh Zili mendekat ketubuhnya yang lebih tinggi. "Bersiap siaplah berperang melawan ku, Guru olahraga baru di SMa High raise " teriaknya keras membuat kepala sekolah yang memandangnya dari jauh menggelengkan kepala dan memukul dahinya seketika.

"benarkah dia ratu yuanna...?!" tanya wakil kepala sekolah kepada kepala sekolah yang saat itu merasa khawatir dengan tingkah ratu negara.

"Siapa lagi.. ? , jaga rahasia ini baik baik" jawabnya memberi perintah kemudian masuk kedalam kantor kepala sekolah..

Astaga,

ini benar benar ratu yuanna.

kenapa dia mau bersusah menjadi guru olahraga seperti ini...?

gumam Zili dalam hati yang saat itu merasa sangat khawatir dengan keadaannya sendiri.

*********

"Satu set lagi" ratu negara berdiri dilapangan bola voli.

saat itu dia sedang berlatih dengan Kumpulan murid yang terbiasa dengan permainan tersebut.

Zili tercengang memandang ratunya yang saat itu sedang mengajar pelajaran olahraga, dia tidak menyangka ada sisi aneh tersimpan didalam sifat ratu yang ia kagumi itu.

"Bu guru..." panggil seorang murid "Kalau ibu bermain bola voli, siapa yang akan mengajarkan kepada kami pelajaran olahraga.?. " lanjut murid yang memberanikan diri berbicara kepada ratu negara mengeluh.

ratu negara yang sedang asyik bermain, merasa kesal dengan gangguan yang dia dapatkan. dia melirik tajam kearah murid tersebut, hal itu sontak membuatnya takut.

"Mana ku tahu, tanyakan saja sana kepada kepala sekolah " jawab ratu negara sembari mengambil bola voli yang tergeletak diatas semen lapangan.

Astaga..

benarkah dia seorang guru...?

gumam zili dalam hati saat mendengar jawaban ratu negara.

"Itu mobil, yang mulia raja negara " teriak seorang murid bergegas lari menuju mobil yang terparkir didepan sekolah seenaknya pagi itu.

"Shin.. " gumam ratu negara dalam hati kemudian bergegas lari untuk menghindari raja negara.

Buuuukkk

ratu negara terjatuh menabrak seorang laki laki dewasa, dia menelan salivanya, merasa takut dengan pandangan yang ada dihadapannya.

Zili yang melihat keadaan itu mulai khawatir, dia tidak menyangka Raja negara akan turun langsung kelapangan untuk mencari istrinya.

"Ma...Maafkan aku Shinn... ..' " ucap ratu negara begitu takutnya.

dengan sigap raja negara mengangkat tubuh wanita tersebut diatas bahunya.."lepaskan aku Shin, kau tidak malu ya...?" teriak negara merasa malu sembari memukul punggung raja negara.

"Siapa wanita tua itu.. ? beruntung sekali dia bisa dibawa oleh yang mulia raja" ucap seorang murid yang menyaksikan pemandangan aneh tersebut.

"Aku." memikirkan jawaban "aku adalah pelayan raja... " Teriak ratu negara yang masih berada diatas bahu Shin . "Heii. Aku belum tua, jaga ucapan kalian..." Tambahnya lagi tidak terima dengan perkataan murid-muridnya.

semua orang memandang kepergian raja yang telah masuk kedalam mobil.

tiba tiba pandangan semua orang sontak beralih karena mereka melihat sosok yang menakutkan sedang berjalan menghampiri Zili yang masih tercengang menatap kepergian raja dan ratu negara.

"Hei" suara laki laki itu mengejutkan Zili, dengan ragu'ragu gadis itu menolehkan wajahnya kearah sumber suara dan tanpa sengaja memandang Mata putra mahkota yang menakutkannya. "hm... " tubuh zili tergeletak jatuh diatas lapangan bola voli, sepertinya dia tidak dapat menahan rasa takutnya lagi saat itu. "Pingsan lagi" ucap putra mahkota menunduk memandang tubuh istrinya merasa aneh kepada gadis itu yang selalu takut untuk berhadapan dengannya.

"Biar aku saja yang membawanya'" Pelindung putra mahkota Shin jo menawarkan diri untuk menggendong zili.

tapi tampaknya, putra mahkota tidak menyukai penawaran remaja laki-laki tersebut lalu meliriknya, yang membuat pelindungnya sontak merasa takut, dengan sigap putra mahkota mengangkat tubuh Zili dan membawa gadis itu keklinik sekolah.

"... Putra mahkota menggendong wanita.. putra mahkota menggendong wanita..putra mahkota memiliki wanita " berita besar tentang putra mahkota yang telah memilliki dambaan hati mulai tersebar luas di pelosok Sekolah mulai dari SD,SMP SMA bahkan hingga sampai ke universitas hari itu.

Murid lain mulai mengganggu

1 bulan yang lalu...

Pangeran Istana dengan ragu ragu berjalan masuk ke dalam ruangan pribadi Raja Negara. saat itu, dia merasa berkewajiban untuk membatalkan pernikahan yang akan berlangsung beberapa hari lagi.

Di dalam hatinya, Pangeran Istana telah memiliki wanita dambaan hati yang lain. Dia selalu bersama dengan wanita tersebut ketika istirahat makan siang disekolah sedang berlangsung.

Laki-laki itu sungguh sama sekali tidak pernah menyukai Zili yang hanyalah gadis berkacamata dan pendiam dan menurutnya tidak menawan sedikitpun.

"Kau telah datang?" suara wanita yang sangat familiar terdengar ditelinga Pangeran Istana. wanita itu adalah ibunya yang selama ini telah menyayangi dan memanjakannya sepenuh hati.

Pangeran Istana sangat menyukai ibunya, tapi dia juga menyukai teman sekolahnya. saat itu dia telah membuat pilihan dengan segenap hati untuk mengungkapkan semua keinginannya di depan ayah dan ibunya.

"Ibu," panggil laki-laki itu ragu-ragu." A..ak..aku, aku ingin membatalkan pernikahanku, Aku sungguh tidak menyukai Zili, tolong.. tolong maafkan aku ibu." Pangeran Istana memandang sedikit takuk ke arah Ibunya yang saat itu sedang duduk bersama wanita tunangannya tersebut.

"Kau ingin membatalkan pernikahan juga ya seperti Yu'A?" Ratu Negara memandang kearah Pangeran Istana yang tampak duduk diatas kursi antik milik Raja, kursi kesenian modern yang dibuat secara khusus oleh klan Lu.

"Mau Bagaimana lagi kalau itu sudah menjadi keputusanmu. pergilah kejerman dan temui bibimu!, jangan kembali selama setahun ini!, pernikahanmu juga akan dibatalkan sesuai dengan keinginanmu." Raja Negara dengan mudah menyetujui permintaan Pangeran Istana hari itu.

Tatapan matanya yang tajam bercampur kesal terlihat menusuk, Membuat Pangeran Istana yang selama ini jarang berbicara dengan ayahnya merasa takut yang amat dalam.

"Jangan menyesali keputusanmu nanti." Ratu Negara membuka suara, dia kesal dengan sikap anaknya yang tidak pernah memberitahu keinginan untuk membatalkan pernikahan sebelumnya.

"Astaga,semudah ini dibatalkan. kenapa kemarin kemarin tidak dibatalkan saja? "Gumam Zili dalam hati yang saat itu duduk disebelah yuanna. "setahun lalu dia bahkan mengatakan tidak bisa membatalkan pertunangan kami, kenapa dia berbohong kepadaku?" lanjutnya lagi masih sangat kesal karena harus menderita selama ini dengan statusnya sebagai tunangan Pangeran Istana.

***********

Zili akhirnya telah keluar dari istana, ia akan kembali pulang dengan bantuan Supir Pribadi dari Ratu Negara.

"Senang sekali akhirnya berpisah" suara yang tak asing terdengar ditelinga Zili. Sepertinya Pangeran Istana sengaja menemui Zili saat dia akan membuka pintu mobil.

"Kalau bisa dengan mudah membatalkan pernikahan, kenapa setahun yang lalu yang mulia tidak melakukannya? anda bahkan sampai mengancamku?" Zili memberanikan diri membuka suara, selama ini dia tidak berani kepada Pangeran Istana karena takut hubungan pertunangannya bermasalah. walaubagaimanapun seorang bangsawan biasa yang rendah kedudukannya tidak akan pernah mungkin bisa melawan seorang Pangeran yang lebih berkuasa, terlebih lagi Pangeran Istana merupakan putra dari Raja Negara, pemimpin tertinggi di negaranya.

"Itu karena aku suka melihatmu menderita, kau yang tidak tahu malu itu dan berharap aku menikahimu saja sudah membuat aku muak, " jawab Pangeran Istana dengan senyum nakal mengembang dibibirnya, penuh penghinaan." Padahal aku sudah memerintahkanmu untuk membatalkan pertunangan tapi kau malah menolaknya, kau tahu kenapa? Itu karena kau memang tidak punya harga diri. Hm, Zili, sadarlah posisimu sebagai rakyat biasa." Tambahnya lagi memberi penghinaan yang membuat hati Zili semakin tertekan.

Paaaakk,

suara sebuah tamparan terdengar, tamparan tersebut terlihat mendarat di wajah Pangeran Istana. laki-laki itu tamlak sangat terkejut dengan apa yang ia rasakan. matanya sontak membelalak lebar. Hari itu melihat sosok lain dari wanita yang sangat ia sayangi berada didepan matanya, wanita itu terlihat sangat berbeda dan sedikitpun ia tidak pernah melihat perbedaan tersebut sebelumnya.

"I.. ib.. ibu" ucap Pangeran Istana sembari memegang pipinya yang masih terasa sakit.

"Jadi selama ini kau telah membuat Zili menderita?" Ucap geram Ratu Negara dengan penuh amarah, memandang kecewa ke arah mata Pangeran Istana.

sepertinya, wanita dewasa itu sedari tadi berada didalam mobil dan tanpa sengaja mendengar semua percakapan antara Zili dan putranya.

***********

Zili berada disebuah kamar besar yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya untuk memiliki kamar sebesar dan semewah itu.

Sekarang, dia telah menjadi bagian dari keluarga Xu dan tidak perlu melakukan segalanya sendirian seperti di masa lalu lagi. semua kebutuhannya telah dipersiapkan oleh pelayan dari keluarga Xu yang kaya raya.

Pada dasarnya gadis itu tidak terlalu senang dengan hal tersebut tapi dia tidak punya pilihan karena Mertua nya, Ratu Bayangan Ou Nana sangat baik kepadanya. Gadis sendiri bahkan tidak percaya orang biasa seperti dia bisa mendapatkan mertua sebaik Ratu Bayangan.

"Nana, dimana Zili?" teriak menggema suara seorang wanita yang sangat dikenal. wanita itu membuka pintu rumah Ratu Bayangan sesuka hatinya seperti yang biasa ia lakukan. Ratu Bayangan juga sepertinya telah terbiasa dengan sifat nya tersebut.

"Dia belum keluar kamar, Tunggu saja sebentar lagi." Jawab Ratu Bayangan yang tampak duduk di atas sofa sembari membaca berita melalui ponsel miliknya dengan sesekali menyeruput secangkir teh yang ada diatas meja.

"Yang mulia, anda mencariku!" Zili melangkah keluar dari kamarnya yang berada dilantai bawah dengan mengenakan seragam sekolah kelas biasa. Melihat kedatangan gadis itu, kedua Ratu di negara NC mulai tersenyum bahagia.

"Ahh.. Menantuku ini anggun sekali, dia juga sangat sopan. beruntung sekali aku mendapatkan menantu seperti ini." Puji Ratu Bayangan berkali-kali setelah berjalan mendekati Zili dan memeluknya di depan Ratu Negara. Sepertinya wanita dewasa itu sengaja melakukan hal tersebut untuk membuat Ratu Negara kesal.

Memang, Ratu Negara sendiri sudah sangat lama menyukai dan menyayangi Zili, dia juga sangat menginginkan Zili untuk menjadi menantunya di masa depan tapi ternyata rencana tersebut gagal karena putranya tidak menyukai gadis itu.

"Nana, lepaskan tanganmu dari keponakanku!" perintah Ratu Negara yang tampak sudah berdiri dari duduknya lalu datang menghampiri kedua wanita tersebut.

"Hm, tidak mau " Tolak keras Ratu Bayangan. Dengan bergegas Ratu Negara menarik tangan Zili pergi, menjauh Ratu Bayangan dan melangkah keluar rumah.

"Ayo Zili, kita pergi ke sekolah berjalan kaki saja." Ajak Ratu Negara membuat Ratu Bayangan sedikit kesal.

Memang, dari dulu Ratu Bayangan juga sudah menyukai Zili karena tata Krama dan sopan santunnya yang lembut. Tapi Ratu Bayangan menyadari bahwa putranya, Putra Mahkota bukanlah orang yang mudah diatur dan dipaksa. Di masa lalu, Putra Mahkota juga sudah bertunangan dengan Putri Istana maka dari itu, dia tidak memiliki pilihan lagi tetapi sepertinya sekarang ia sangat bahagia memiliki menantu seperti Zili yang menurutnya sangat jarang ada lagi gadis pendiam dan penurut sepertinya di Negara NC.

*******

Putra Mahkota turun dari mobil yang biasa mengantarnya pergi ke sekolah. dia memperbaiki dasi di kerah seragam sekolahnya dan mulai bergabung dengan Ratu Negara yang saat itu sedang berjalan menggenggam tangan Zili menuju jalan raya untuk mencari bus di sana dengan bermodalkan kacamata dan topi agar penduduk NC tidak mengenalinya nanto.

"Kenapa kau disini?, pergi sana!" Usir Ratu Negara sangat kesal dengan kedatangan Putra Mahkota di sampingnya.

"Bibi, kenapa hanya tangan wanita itu saja yang kau genggam?" Putra Mahkota memberikan tangannya kepada Ratu Negara namun sayang, Wanita dewasa tersebut menolaknya keras.

Zili yang melihat Putra Mahkota bergabung bersama mereka, hanya bisa menundukkan kepala. Sungguh, mana mungkin dia berani untuk melihat kearah laki-laki tersebut.

"Pergilah Xu'i!" usir Ratu Negara lagi "naik mobilmu saja sana!" dengan begitu geram, Ratu Negara terpaksa menarik tangan Zili untuk mempercepat langkah mereka.

Namun sayang, tangan sigap Putra Mahkota berhasil menggenggam pergelangan tangan Ratu Negara yang lain. wanita itu mencoba melepaskannya tapi dia benar-benar tidak kuat melawan tenaga Putra Mahkota Negara NC. Meskipun masih muda, Putra Mahkota memang sudah terbiasa dengan latihan fisik.

Sebuah mobil berwarna hitam tiba-tiba berhenti tepat disamping mereka. dengan kesal Ratu Negara terpaksa harus menghentikan langkah kakinya lalu menghela nafas berat ketika kaca bagian belakang mobil tersebut terbuka.

Benar saja, Pemilik mobil adalah Raja Negara yang tampak duduk di dalam mobil dengan tatapan tajam kearah yuanna.

"Sial." Umpat Ratu Negara kesal sembari menghempaskan tangan Putra Mahkota.

"Lepas!" perintah Raja Negara tegas dan langsung kepada Putra Mahkota, namun Putra Mahkota sepertinya hanya bisa tersenyum nakal saja memandang Raja Negara tanpa melaksanakan perintah.

"Lepaskan Xu'i! kau mau aku tidak bisa pergi ke rumahmu lagi ya?" bentak Ratu Negara kesal untuk kesekian kali karena sikap Putra Mahkota yang selalu saja mengganggunya.

"Ck," dengan terpaksa Putra Mahkota melepaskan genggaman tangannya di pergelangan tangan Ratu Negara. Setelahnya Ratu Negara dengan perasaan yang teramat kesal mulai memasuki mobil Raja Bayangan, meninggalkan Putra Mahkota dan Zili yang masih berdiri di jalan.

"Terima kasih." Ucap Putra Mahkota mengejutkan Zili sembari mengelus kepala gadis yang tidak tahu maksud perkataannya tersebut.

Mungkin, ucapan itu dilontarkan oleh Putra Mahkota karena di masa lalu ia sangat kesulitan hanya sekedar untuk bertemu Ratu Negara jadi dengan adanya Zili, akhirnya remaja laki-laki itu bisa dengan mudah melihat orang yang disukainya selama ini.

Mobil Raja Negara yang telah melesat maju membawa Ratu Negara membuat Putra Mahkota tidak lagi memiliki alasan untuk berjalan kaki. laki-laki itu mulai melangkah mendekati dan masuk ke dalam mobilnya yang tampak telah terbuka dengan seorang supir yang berdiri di samping pintu mobil tersebut. Setelah masuk ke dalam, supir laki-laki tersebut dengan cepat menutup pintu mobil tersebut lalu melangkah menuju ke arah tempat pengemudi mobil berada.

"Bagaimana denganku? masuk tidak ya? kalau masuk, aku takut dia akan menendangku, baiklah kalau begitu lebih baik menunggu dia menyuruhku masuk saja." Gumam Zili di dalam hati tetap berdiri di trotoar jalan.

Dengan menghela nafas berat, gadis itu hanya diam dengan senyuman getir ketika melihat mobil Putra Mahkota melaju begitu saja, meninggalkan Zili yang sangat berharap akan tumpangan darinya. " Aku ditinggalkan?" gumamnya lagi dalam hati melihat kepergian mobil Putra Mahkota dari jauh.

********

Zili terlihat merasa lelah karena berjalan kaki dari jalan raya menuju gerbang sekolah, memang, biasanya ia pergi ke sekolah menggunakan bus tetapi setelah menikah, gadis itu telah memiliki supir pribadi yang berbeda dengan supir Putra Mahkota. Namun, karena hari itu Ratu Negara mengajaknya pergi kesekolah dengan berjalan kaki, Zili akhirnya memerintahkan supirnya untuk tidak mengantar gadis itu ke sekolah.

"Hmmm, jadi itu kau ya yang menjadi dambaan putra mahkota?" suara seorang gadis mengejutkan Zili yang baru saja melewati gerbang sekolah. Gadis itu mulai menolehkan kepala ke ara menuju sumber suara berada.

"Siapa dia?, cantik sekali." Tanya Zili di dalam hati ketika melihat seorang murid perempuan cantik dengan satu ikatan rambut kebelakang. Murid perempuan itu terlihat tersenyum kecut memandang ke arah Zili yang sudah ada di hadapannya.

Zili, gadis yang telah terbiasa dengan gangguan orang mulai melangkahkan kaki pergi karena tidak ingin mencari masalah dengan orang yang baru ia temui.

"Tunggu!" murid perempuan itu mulai menghalangi langkah Zili. Sepertinya dia tidak ingin membiarkan Zili pergi begitu saja."kau tidak mengenalku?" tanya murid perempuan itu memastikan kepada Zili yang tidak terkejut melihatnya.

"Tidak.. maaf" Zili memeluk tasnya karena takut terjadi sesuatu kepadanya menimbang murid perempuan itu yang tak kunjung membiarkannya pergi dengan melihat kesekitarnya dan tidak menyangka bahwa ada begitu banyak mata laki laki melihat ke arah mereka.

"Aku Shen Shina, masih tidak mengenalku?" tanya gadis itu kesal karena Zili tidak mengenalinya. Shina adalah salah satu murid terpopuler di SMA high raise, setelah kedatangan Putri Istana ke gedung SMA, kepopuleran Shina mulai menurun. walaupun begitu, semua orang tetap menganggap Shina sebagai Dewi perang terbaik sekolah karena kehebatan permainan taekwondo dan anggarnya yang tidak diragukan lagi.

"Kenal,, tapi aku bukanlah orang yang kau maksud, aku tidak memiliki hubungan spesial dengan Putra mahkota" Zili mulai melangkah kaki lagi untuk menghindari gadis tersebut, dia sangat takut jika gadis itu akan menyakitinya seperti murid murid perempuan lain yang biasa mengganggunya.

"Hmmm, Jadi kau bukan Istri putra mahkota ya?" tanya gadis itu lagi kali itu mulai mendekati wajah Zili.

"Buu...Buu bukan.. aku bukan Istrinya," jawab Zili sangat takut dengan tatapan tajam mata gadis di hadapannya. Jawaban Zili sungguh menyenangkan hati gadis itu. Dia mulai menarik wajahnya kembali."hahaha." Lalu tertawa geli menggelega, "Kau dengar? dia tidak mengakuimu sebagai suaminya, lucu sekali. " Ucapnya diiringi tawa sembaru memandang ke arah Putra Mahkota yang saat itu sudah berdiri tepat di belakang Zili tanpa disadari oleh gadis itu.

"Hmm.. jadi kau bukan istriku ya!" Suara Putra Mahkota sontak mengejutkan Zili dari belakang. dengan sigap Zili mengambil langkah maju untuk menghindar, setelah agak menjauh gadis itu mulai membalikan tubuhnya.

"Xu'i,kau menakutinya." Teriak seseorang dari gerbang sekolah, suara itu sangat familiar ditelinga Putra Mahkota karenanya laki-laki ity mulai tersenyum senang sembaru melihat orang yang disukai telah tiba di sekolahnya.

Dengan cepat, Putra Mahkota membalikan tubuhnya namun mata yang tadinya senang kini telah berubah menjadi tajam. Dia melihat Ratu Negara tampak sedang berjalan dengan seorang laki laki dewasa yang juga ikut menyamar dengan wanita dewasa itu menggunakan seragam olahraga.

"Hm.. menakuti? Lucu sekali ucapanmu." Putra Mahkota mulai mengantungi kedua tangan dan tetap berdiri memandang kedatangan Ratu Negara yang tampak menghampiri Zili dan menarik tangan gadis itu mendekati tubuhnya.

"Aku yang menyuruhnya tidak mengakuimu sebagai suami disekolah, Memang kenapa? Kau saja tidak peduli dengannya. '" Ratu Negara membalas tatapan tajam Putra Mahkota lalu membawa Zili pergi meninggalkan laki-laki tersebut agar dapat membebas gadis itu dari rasa takutnya kepada Putra Mahkota diikuti oleh laki laki dewasa yang berjalan mengantongi kedua telapak tangannya dengan senyum kecut menatap ke arah Putra Mahkota Negara NC.

"Disekolah bukan Istri, dirumah tetap saja istri. dengar semuanya, mulai sekarang dia adalah wanitaku, wanitaku." Ucapnya keras Putra Mahkota terdengar oleh banyak murid murid disekolah. Sepertinya hari itu ia sangat kesal.

Berita tentang putra mahkota yang melindungi Murid perempuan tersebar luas seketika. semua orang mulai mencari tahu siapa murid spesial yang bisa menundukkan hati keras putra mahkota..

Di sebuah lapangan bola basket, seorang laki laki tersenyum mendengar kabar yang menarik di telinganya.

"Cari tahu dimana kelasnya berada!" perintahnya kepada seorang murid laki laki yang saat itu memberikan kabar tersebut ketelinganya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!