Andika pratama putra umur ( 30 tahun ) dia seorang dokter yang sedang berangkat kerja tidak sengaja Andika melihat seorang bapak yang sedang membopong seorang gadis yang tak sadarkan diri dan banyak mengeluarkan darah, langsung saja Andika membopongnya dan mengantarkan ke rumah sakit, info dari bapak tadi gadis itu ketabrak mobil dan mobilnya lari,

Dan alhamdulillah sudah dua jam gadis itu mulai siuman dan merintih kesakitan.

"Aku di mana ini om "ucap gadis itu,

"Kamu lagi di rumah sakit, kamu habis ketabrak mobil dan dua jam kamu tak sadarkan diri "ucap Andika,

"E iya sampai lupa namamu siapa nona? Dan rumahmu di mana nanti saya antarkan, apakah kamu sedah ngak pusing "ucap Andika,

"Namaku Bella om "ucap Bella dengan nada gugup,

Dokter Andika siap mengantarka Bella kerumahnya, sampai di rumah Bella Andika di temani oleh kakek dan neneknya, Bella sejak kecil ikut kakek dan neneknya karena orang tua Bella sudah meningal.

Nenek Ija bercerita, sejak kecil Bella di tinggal orang tuanya meningal karena kecelakaan,ya maklum hidup Bella menjadi sangat liat karena kurang kasih sayang tapi Billa tidak pernah meninggalka sholat lima waktu, Bella suka nongkrong sama teman - temanya wanita atau laki,

"Maafkan cucu kami ya nak " ucap nenek Ija,

"Iya sama - sama, yang sabarya nek "ucap Andik sambil pegang tangan nenek Ija,

Langsung Andika berpamitan untuk pulang dan tidak lupa Andika mintak nomer WA nya Bella karena dua hari lagi Bella kontrol di rumah sakit, dan sampai di perjalanan Andika kebayang wajah Bella, sampai di rumah Andika memarkirkan mobilnya di garangsi, langsung saja Andika masuk kamar dan berbaring di tempat tidur sambil memikirkan Bella,

Mama dan papanya Andika sudah siap di meja makan hanya menunggu Andika untuk makan malam, bik Inem memangil Andika di kamar dan tak selang lama Andika turun dan makan bersama, sehabis makan seperti biasa mama dan papanya santai di ruang keluarga.

"Andika kamu udah dewasa umur kamu sudah berkepala tiga apakah kamu tidak memikirkan masa depanmu, apa papa yang akan carikan calon istri buat kamu "ucap papa hari,

"Andika takut pa "ucap Andika dengan nada senyum,

"Kamu punya segalanya coba lihat adik kamu sudah punya anak dua dan teman - teman kamu juga sudah kawin "ucap mama Lia,

Hari berganti hari Andika berpakean necis sampai mama dan papanya kaget melihat penampilan Andika, Andika tidak seperti biasnya, langsung Andika berpamita kepada kedua orang tuanya,

Andika menjemput Bella di rumahnya, rupanya Andika telah jatuh cinta kepada Bella, habis dari rumah sakit Andika mengajak Balla makan siang, habis makan siang lalu Andika mengantarkan Bella pulang di dalam perjalanan Andika mampir beli bunga sampai di rumah Andika dan Bella masuk,

"Bella ini bunga buat kamu "ucap Andika dengan nada gugup,

"Bunga untuk apa? "ucap Bella,

"Aku mencintaimu Bella " Ucap Andika sambil bersujud di depan Bella dan memberikan bunga,

"Tapi aku ti "ucap Bella,

Sebelum Bella melanjutkan bicaranya Andika memotong pembicaraanya,

Kamu harus terima cintaku Bella apa pun yang kamu mau aku akan mengabulkannya aku tau kehidupanmu, aku akan menerimamu Bella terimalah cintaku "ucap Andika,

Andika tidak mau pulang sebelum Bella menerima cinta nya, telpon Andika berdering di lihatnya mamanya sedang menyuruhnya pulang tapi Andika tidak mau pulang sebelum cintanya di terima, terpaksa Bella menerima cinta Andika supaya Andika pulang.

Pada sore hari Andika yang baru saja pulang dari rumahnya Bella, langsung masuk kamar dengan nyanyi - nyanyi sepertinya Andika tidak perduli sama yang ada di sekitarnya, mama Lia masuk kamar Andika, dan Andika masih melihat foto profil Bella dan Andika kaget dengan kedatangganya mamanya dan mamanya sedang melihat tingkah lakunya,

"Hemmm rupanya mama tau dari tingkah lakumu, bawah sini kenalkan sama mama dan papa "ucap mama Lia sambil senyum,

"Apaan si mama "ucap Andika dengan nada malu,

Mama Lia berpamitan untuk tidur karena sudah malam dan Andika tetap saja diam karena memikirkan pujaan hatinya, waktu sudah larut malam Andika masih belum bisa tidur dan akhirnya Andika VC an sama Bella, dan waktu menunjukkan jam duabakhornya Andika tidur.

Tidak terasa malam mulai berlalu menjadi pagi, dan seperti biasa Andika bersiap - siap untuk pergi ke rumah sakit dan hari ini Andika ada jadwal operasi,

"'Nak ajak dia ke sini mama tunggu "ucap mama Lia di dalam telpon,

"Ma! "ucap Andika dengan nada senyum,

Pas jam menunjukkan pukul satu waktunya Andika pulang, dan Andika langsung menjemput Bella untuk di kenalkan sama orang tuanya Andika,

"Apa om! Bella takut "ucap Bella,

"Hemmm kok om! Apa ngak ada pangilan yang lain ''ucap Andika dengan nada sewot,

Andika dan Bella berpamitan dengan nenek Ija, sampailah di rumah Andika, Bella melihat rumah Andika seperti istana,

"Masuklah nak "ucap mama Lia dengan nada senyum,

Langsung Bella bersalama dengan mama, papanya dan berbincang - bincang mengenai pertemuannya dengan Andika panjang lebar waktu magrib telah tiba Bella berpamitan untuk sholat magrib dulu sesudah sholat magrib Bella di ajak makan bersama keluarga, sesudah makan Andika berpamitan untuk mengantarkan Bella pulang,

"Mas rupanya Bella tidak pantas menjadi pacar kamu, Bella hanya orang miskin jika orang tua kamu tau pasti tidak mau dengan aku "ucap Bella,

"Ya! Siapa bilang kamu pacar aku, hhhhhhhhh gila kamu, bukan pacar aku tapi istri aku mau gak "ucap Andika sambil pegang tangan Bella,

Bella takut "ucap Bella,

"Sok tau kamu, jangan takut orang tuaku tidak seperti itu "ucap Andika dengan nada senyum

Sampai di rumah Bella, Andika masuk ke dalam rumah Bella dan berbincang - bincang mengenai masa depannya nanti, dan tidak terasa waktu sudah malam Andika berpamitan untuk pulang,

Di hari ini Andika masuk siang, papa dan mamanya akan bertanyak menggenai hubungannya dengan dia tapi di sini Andika masih ragu dan takut karena kehidupan Bella takut orang tuanya tidak meristui,

"Ma, pa! Andika takut mama dan papa tidak meristuinya karena kehidupanya Bella sedikit kurang baik dan Bella hanya anak yatim piatu Bella tinggal bersama kakek dan neneknya tapi Andika sangat mencintainya "ucap Andika dengan nada gugup dan takut,

"Gimana pa, kalau menurut mama, gimana kalau mama dan papa tidak setuju apa yang akan kamu lakukan "ucap mama Lia dengan nada senyum,

"Andika akan pergi dari kehidupan mama dan papa dan tidak akan kembali lagi sampai kapan pun "ucap Andika dengan nada sedikit marah,

"Ya sudah kalau begitu mama dan papa akan meristui supaya kamu tidak pergi, gitu ya pa! Mama dan papa tidak pilih - Pilih asal kamu senang mama juga senang, mengenai kehidupan Bella kurang baik sedikit demi sedikit kamu bisa merubahnya kalau kamu sudah nikah dan kamu harus menerimahnya dengan ikhlas dan sabar "ucap mama Lia,

"Alhamdulillah mama sudah meristui dan insyaalloh Andika bisa mengubah Bella dengan seiringnya waktu "ucap Andika dengan nada senyum,

Mama dan papanya serta keluarganya Andika secepatnya akan melamar Bella, lebih cepat lebih baik, dan langsung saja Andika mengabari Bella secepatnya.

Andika merasa gembira dan senang karena mama dan papanya merestuinya. Di malam hari Andika pergi ke rumah Bella untuk memberi tau nenek serta kakeknya secepatnya Bella akan di lamar tapi di sini Bella belum siap dengan alasan Bella masih sekolah,

Sebenarnya Bella belum siap karena sehabis sekolah Bella akan bekerja supaya bisa membantu perekonomian nenek dan kakek dan balas budi bukan itu saja sebenarnya Bella sudah mempunyai pacar dia saling mencintai, di sini Bella menolak lamaran Andika dengan alasan itu, Bella menjadi binggung sebenarnya Bella tidak mencintai Andika, Andika hanya di manfaatkan Bella untuk memanas - manasih pacarnya kemarin malah Andika mencintai Bella dengan benar Bella menjadi binggung,

"Masak aku punya suami seperti om - om umurku delapan belas tahun sedangkan umur Andika tiga puluh tahun " ucap Bella dalam hati dengan nada kesal,

"Bella kenapa kamu "ucap nenek dengan nada sedikit tinggi,

"I iya! Maaf Bella belum siap dengan keputusan ini "ucap Bella dengan nada gugup,

"Kamu harus mau Bella! Apapun yang kamu mintak akan aku berikan, aku tak bisa hidup tampa kamu Bella aku bisa gila "ucap Andika dengan sujud di kaki Bella.

"Maafkan aku Andika aku tidak pantas sama kamu "ucap Bella sambil berdiri,

"Kamu pantas buat aku, aku punya segala galanya aku akan memberikan apapun yang aku punya "ucap Andika dengan sedikit kesal,

Langung saja Andika memgabari mamanya kalau cinta Andika di tolak, langsung mama dan papanya Andika pergi menyusul Andika ke rumah Bella, sampai di rumah Bella Andika menangis dengan keras supaya mama dan papanya mau menggabulkan permintaan Andika, supaya Bella menerima cinta Andika, Andika tidak mau gagal lagi seperti kemarin,

Mama Lia berbicara sama Bella hanya berdua saja apa alasan Bella menolak Andika, kemarin kan Bella mau di ajak pergi untuk di kenalkan sama orang tuanya dan menerima cintanya mengapa sekarang Bella menolaknya, apa dia sudah punya pacar.

"Nak! Apakah kamu sudah punya pacar? Dan mengapa kamu kemarin menerima cinta Andika dan mau di ajak pergi ke rumah untuk di kenalkan sama mama "ucap mama Lia dengan nada halus dan manja,

"I,,,iya tante, tapi maaf Bella udah punya pacar maafkan kami, kemarin Bella menerima cintanya Andika karena Andika tidak mau pulang kalau Bella tidak menerimanya ya Bella terima saja supaya Andika pulang, dan Bella mau di ajak berkenalan sama tante Andika juga mengancam saja untuk berteriak ""Andika pacar Bella"" ke semua teman Bella ya terpaksa Bella lakuin maafkan Bella ya tante dan habis sekolah Bella mau kerja dulu untuk mencari uang buat menbantu nenek kami dan Bella tidak pantas menjadi menantu tante karena Bella orang miskin "ucap Bella dengan nada gugup,

Mama Lia memintak Bella menerima lamaran Andika, dan mama akan menyembunyikan kalau Bella punya pacar dan lambat laut Bella bisa menerima Andika, dan mama Lia mintak tolong supaya Bella tidak meningalkan Andika Andika bisa bunuh diri kalau Bella tidak menerima nya,