NovelToon NovelToon

Terpaksa Menikahi Ceo Kejam

Ep 1

Virgilia yang akrab disapa Vi berusia 25 tahun. Ia tinggal bersama dengan Paman dan juga Bibinya di kota itu. Sejak kecil Ia sudah tinggal bersama mereka saat kedua orang tuanya meninggal saat kecelakaan. Vi adalah gadis yang periang, baik hati dan juga sangat cantik. Matanya yang berwarna coklat dengan waja oval nya berpaduh begitu indah dengan hidung mancung dengan bibir bagian atas yang tipis dengan bagian bawah sedikit berisi. Senyumanya sangat manis. Paman dan Bibinya tidak memiliki anak mereka merawat Virgilia dengan penuh kasih sayang layaknya orang tua kandung Vi.

Sore itu Vi dan Bibinya menyiapkan makan malam bersama. Ia sangat pandai dalam memasak makanan sehingga kerap kali Bibi dan Pamanya itu memuji keterampilan Virgilia.

"Paman belum pulang Bi?" tanya Virgilia yang sibuk memotong bawang

"Belum sayang, mungkin pekerjaan Paman mu banyak hari ini" jawab Bibinya

"Mungkin saja Bi, soalnya Paman tidak biasanya pulang lat begini" kawatir Virgilia

"Bibi juga sedikit kawatir Nak, semoga Pamanmu baik-baik saja" ucap Bibi

Virgilia dan Bibi menyiapkan makan malam kesukaan Paman. Tiba-tiba suara gedoran pintu menbuat Bibi dan Virgilia kaget mereka pergi menuju pintu dan membuka nya. Paman

Masuk dengan sempoyongan wajahnya babak belur.

"Paman !!!!" teriak Virgilia

Ia membantu Bibi menopang Pamanya dan mendudukan di Sofa ruang tamu mereka yang sederhana. Virgilia menatap empat orang yang bertubuh besar di depan pintu rumah. Ia pergi menghadap mereka.

"Atas dasar apa kalian memukuli Paman ku hah !!" Virgilia bertanya dengan nada pelan

"Itu pantas untuk orang yang tidak tau terimah kasih dengan bos kami" jawab seorang dari mereka

"Tidak tau terimah kasih katamu? Memangnya apa yang sudah paman saya lakukan? Jawab !!" Virgilia membentak mereka

Seseroang dari mereka hendak memukuli Virgilia namun ditahan oleh orang lain yang baru saja sampai di rumah Paman Virgilia

"Jangan main kasar dengan Wanita" Katanya

"Apa kamu ingin tau apa yang Paman mu perbuat?" tanya nya

Virgilia tidak menjawab nya. Amarah nya begitu kuat hingga menatap wajanhnya saja tidak ia lakukan.

"Baiklah, akan ku beritau kamu apa yang Paman mu ini lakukan. Ia sudah melakukan pengelapan dana sebesar 200 M di perusahaan Bos kami dan ini sudah Ia lakukan semenjak ia bekerja di perusahaan bos kami dan apa kau tau Paman mu ini sama sekali tidak mengaku. Itulah sebab nya Ia menjadi babak belur seperti itu" jelas nya

Virgilia menatap pamannya penuh ketidak percayaan. Selama ini dia juga bekerja untuk mencukupi biaya hidup mereka tapi apa yang Pamannya lakukan ini diluar dari nalarnya.

"(Untuk apa Paman melakukan ini? Merugikan dirinya sendiri.)" batin Virgilia

Ia mendekati Pamannya dan bertanya

"Paman kenapa melakukan ini, dan untuk apa?" tanya Virgilia

Tidak ada jawaban dari sang Paman.

"Biar ku bantu kamu untuk jawab, Dia melakukan perjudian yang membuat dia melakukan hal yang bisa merugikan nya saya tidak tau apa yang akan bos lakukan untuk kesalahanya ini" ucap nya lagi

Setelah itu mereka pergi dari rumah Paman Virgilia. Bibi Virgilia kaget mendengar ucapan orang-orang tadi membuat dia tak sadarkan diri. Vi berusaha menyadarkan bibinya

***

Ia masuk kedalam ruangan bos besar dari perusahan ternama di Kota itu. Siapa yang tidak kenal dengan Antonio Company perusahan Property terbesar di kota itu dan memiliki anak cabang dimana-mana membuat Antonio Company menjadi orang terkaya di kota itu bahkan menduduki urutan ke2 terkaya didunia. Ia sedang duduk di singasana kebesaranya membelakangi pintu ruanganya. Seorang masuk dan duduk di Sofa .

"Bagaimana?" tanya nya

"Lu tenang saja, gue sudah memberi pelajaran kedia" jawabnya

"Lalu?" tanya nya lagi

"Dia akan mencari jalan untuk mengembalikan uang itu" jawab nya

Ia berbalik dan mengebrak meja nya

"Mencari jalan keluar? Meskipun Dia menjual rumah bahkan tananya berapa hektar pun tidak akan cukup. Dia akan membayarnya dengan nyawanya" ucap nya dengan tegas

"Sebenarnya gue punya ide untuk itu" ucap Tangan kananya itu

"Ide apa?" tanya nya

"Dia memiliki keponakan yang sangat cantik lumayan kan buat jadi pemuas lu di ranjang" ucapnya

"Sial lu, lu pikir gue mau dengan gadis kampungan yang tidak jelas seperti itu?" bantah nya

"Ini berbedah bos. Yang ini benar-benar berbedah" ucap nya lagi

"Apa dia bisa mengalahkan kecantikan dari Shakira?" Tanya nya

"Shakira lewat bos, lagi pula sangat jauh perbedaanya. Btw lu masih ngarep sama dia setelah semua nya lu tau dia selingkuh dan lu masih setia? Gila si lu bego nya" ledek nya

"Gue belum bisa lupain shakira begitu saja apa lagi gue sama dia sudah berjalan 5 tahun lamanya" ucap nya

"Bawa gue ketemu sama orang itu besok" pintanya

"Siap Bos" jawabnya singkat

***

Sore itu Paman dan Bibi Virgilia duduk di sofa ruang tamu. Mereka membicarakan tentang sesuatu hal yang akan mereka lakukan jika orang itu datang kesana.

"Paman sudah membesarkan mu dengan baik dan penuh kasih sayang, Paman mau kamu menikahi pria itu dan anggap saja itu sebagai balas budi kamu pada Paman dan Bibi mu selama ini" ucap Paman nya

"Apa-apaan kamu, kamu ingin menjual nya demi melunasi hutang mu itu? Saya tidak akanengijinkan mu melakukan itu" ucap Bibinya

"Mau bagaimana lagi? Ini sudah keputusan ku" jawab Paman nya

"Apa yang kau berikan padanya? Bahkan dia bekerja untuk menghidupi kita kau masih inhin membenaninya dengan memaksanya seperti itu. Kamu sendiri yang akan melunasinya jangan membawah anak malang ini dalam masalah mu" jawab Bibinya

Suara gedoran pintu ruang tamu membuat mereka terdiam sejenak. Lalu Virgilia pergi membuka nya dan benar saja seseorang dengan postur tubuh yang tinggi dengan kulit yang putih memakai Jas hitam dengan kacamata hitam berdiri di luar pintu bersama dengan beberapa orang berpostur tubuh besar mengawalinya.

"Cari siapa tuan?" tanya nya lembut

Suara Virgilia sangat lembut dan sopan masuk di dalam telinga. Namun jika ia sudah marah surah itu menghilang sempurna dari dirinya.

"Ada Dito?" tanya nya

"Paman?" tanya nya balik

"Iya, saya tidak peduli mau Paman atau apa yang jelas saya cari Dito" ucap nya

Virgilia melihatnya dari ujing kaki sampai ujung rambutnya.

"Tidak punya sopan santun pada orang tua" ketus Virgilia

Ia mempersilahkan mereka untuk masuk kedalam rumah nya dan duduk di sofa sederhana di ruang tamu mereka.

Pamanya melihat Dia masuk menjadi ketakutan dan berlutut dihadapanya.

"Tuan, tolong ampuni saya. Saya tau saya salah saya sangat hilaf saat itu mohon tuan ampuni saya" ucap Paman Virgilia

"Saya ingin uang itu kembali sekarang juga" ucap nya

"Tapi tuan, saya tidak punya uang sebanyak itu sekarang. Jika tuan mau ambilah anak ini jadikan pembantu atau apa dirumah tuan sebagai gantinya" ucap Dito

Perkataanya membuat Orang itu menatapnya tajam. Bibi Virgilia tidak mengizkan itu terjadi.

"Tidak tuan, Putri saya tidak salah yang salah adalah Paman nya dan jika tuan mau biarkan saya bekerja di rumah Tuan seumur hidup tanpa digaji" ucap Bibi Virgilia

"Di rumah ku sudah banyak pekerja dan lagi kamu sudah tua jadi saya tidak membutuhkanya. Saya pikir ada benarnya juga si Dito ini baiklah penawaranya saya terima jadi anggap saja Ponakan mu ini alat ganti rugi untuk uang yang telah kau gelapkan

Besok pernikahanya harus diadakan di rumah ini. Saya akan mengajak orang tua saya kesini besok untuk membicarakan pernikahanya" ucap nya

"Anda pikir saya mau? Tidak kenapa saya harus jadi bahan pelunasan utang kalian saya tidak mau" ucap Virgilia

"Kalau begitu, Paman mu ini harus di hukum mati" ucap nya

Virgilia terdiam mendengar perkataan orang itu. Dengan keterpaksaan ia menyetujui pernikahan itu.

Ep 2

Virgilia dengan terpaksa bersedia untuk menikahin Ceo kejam itu agar Pamannya terbebas dari hutangnya meskipun seumur hidup ia harua menderita hidup bersama orang yang bahkan belum dia kenal sedikitpun. Virgilia mengusap air matanya perlahan lalu mengangkat wajah nya lalu menatap orang dihadapanya yang masih acu tak acu padanya.

"Apa Anda bisa menjamin keamanan Paman dan Bibi saya setelah kita menikah?" tanya Virgilia

"Kamu tenang saja Nona. Bos saya ini orang yang tidak mengingkar janji" jawab David

"Saya tidak berbicara dengan kamu, saya bicara dengan bos mu" ucap Virgilia

"Katakan saja apa yang kau inginkan" tanya nya

"Saya ingin Paman dan Bibi saya bebas dari apapun menyangkut kamu dan izinkan mereka untuk kembali ke kampung halaman mereka" ucap Virgilia

Ia menatap Bibinya lalu memberi isyarat bahwa percaya padanya.

"Baiklah. Tapi satu hal lagi kamu tidak terikat dengan kontrak apapun jadi jangan pernah berfikir kamu akan saya lepaskan" ucap nya

Perkataan itu membuat Virgilia sedikit tertegun dan menahan tangisanya di pelupuk mata. Menarik nafas nya perlahan

"Baiklah" jawab nya singkat

Mereka pun pergi dari sana. Virgilia jatuh kelantai ruang tamu menunduk kelantai dan menangis. Bibi dan Pamanya pergi meninggalkan dia sendirian

"Malang sekali nasip mu Vi, sekarang apa yang ingin kamu lakukan? Tidak ada. semua rencana dan cita-cita mu sudah hilang entah apa yang terjadi setelah ini" gumamnya

Dia terus menangis hingga Ia terlelap dan tidur di lantai ruang tamu.

****

Pagi Hari

David Asisten pribadi Antoni sekaligus sahabatnya itu sudah menunggunya dari pagi di halaman rumah nya. Ia terus menatap jam tanganya entah sampai kapan Ia harus menunggu Seorang Antonio ini.

Didalam rumah Ny Ester Ibunda Antonio sedang munggu anak sematawayang nya itu bersiap-siap berbeda dengan sang Ayah yang terlihat santai Ny Ester tampak tidak sabaran untuk bertemu dengan calon menantunya itu.

"Pah, kenapa Antonio lama sekali mama sudah tidak sabar untuk melihat calon menantu mama" ucap Ny Ester

"Mama sabar dong, tau kan anak itu bagaimana lagi pula gadis mana yang mau dengan Dia" ucap Tuan Daniel

"Papa ini, buktinya Dia mengajak kita untuk melamar nya berarti memang ada yang mau dengan nya anak ku itu ganteng dan terkaya di kota ini siapa yang tidak mau menikahinya" ucap Ny Ester

"Jangan sampai seperti yang sebelum nya Mama begitu semangat eh di tolak juga sama mama" ucap pak Daniel mengingatkan

Antonio sudah siap dan turun dari kamarnya

Ia melihat kedua orang tuanya duduk di ruang tamu menunggunya.

"Ma, Pah sudah siap?" tanya nya

"Sudah lebih baik kita berangkat sekarang Papa banyak urusan" pinta Tuan Daniel

Mereka keluar dari kediaman Antonio dan menujuh ke rumah Virgilia. David yang sedari tadi menunggu memutar bola matanya melihat bosnya yang bergaya seperti biasa tapi hari ini berdandan begitu lama.

"Tumben banget lu lama begini ganti baju gue sampe jamuran nunggu" ucap David

"Berisik lu, udah buru jalan bete gue" jawab nya

"Kenapa? Bukanya senang gitu ya kan dapat kembang desa mana masih polos lagi" David

"Lu kalau soal gituan lancar benar otak lu, giliran kerjaan aja garuk-garuk kepala" Antonio

"Terus bete kenapa lu?" tanya David

"Shakira bentar lagi balik. Lu tau kan kalau dia balik" ucap Antonio

"Aduh lagian si lu udah tau dia tukang selingkuh lu mala diemin aja pusing sendiri kan lu" ucap David

"Gue mesti gimana ni" tanya Antonio

Antonio hanya pada David ia bisa mengeluh. Mereka sudah bersahabat sejak kuliah hingga saat ini mereka berusia 32 tahun.

***

Virgilia sedang mengendarai motornya ia baru pulang dari pasar dan melihat seorang nenek yang terjatuh di genangan air di jalan Ia membantu nya berdiri dan memungut barang jualnya.

"Nenek tidak apa-apa?" tanya Virgilia

Mobil sedan hitam mewah melintas dan seorang perempuan didalam nya melihat Virgilia yang sedang membantu Nenek itu.

"Berhenti didepan" ucap nya

Lalu sopirnya berhenti

"Ada Apa Ma?" tanya sang suami

"Turunkan kaca mobil nya pak" perintahnya

Ia melihat gadis yang sedang membantu nenek tua itu memunguti belanjaanya dan menaruh kembali ke sepedanya

"Nek, hati-hati jalanya lain kali jangan terlalu berat bawaanya kasian nenek sudah tua" kata Virgilia

"Makasih Nak, kamu baik sekali semoga bahagia selalu ya Nak" ucap Nenek itu lalu pergi.

Ia kembali mengendarai motornya lalu meninggalkan Nenek itu melewati mobil yang tengah parkir disana.

Mobil BMW hitam lewat dan melihat dari dalam mobil mengucek matanya berharap apa yang Ia lihat bukan gadis yang ia temui beberapa hari lalu.

"Itu gadis yang di rumah Dito kan?" tanya Antonio

"Yang mana?" tanya David

"Itu yang barusan lewat" ucap Antonio

David tidak melihat siapapun di luar selain mereka.

"Sepertinya lu---" David

"Apa-apaan lu jangan sembarangan gue tampol lu" Antonio

Setelah beberapa jam dalam perjalanan mereka sampai di rumah Paman Virgilia

Suasana nya sejuk banyak pohon dihalaman rumah membuat orang nyaman berada disana di tambah suasannya masih asri dan nyaman sekali. Bibi Virgilia datang dari dalam menyambut mereka.

"Silahkan masuk Tuan dan Nyonya" ucapnya

mereka semua duduk di ruang tamu.

"Maaf Nyonya beginilah keadaan rumah dari Virgilia" ucap bibinya

"Vi buatin minuman" pinta Bibinya

"Iya Bi" jawab Virgilia

Antonio terus melihat rumah itu seperti sedang mencari seseorang.

"Paman mu masih di dalam sebentar lagi keluar" ucap Bibi Virgilia yang menyadari Antonio sedang mencari Suaminya itu

Wajah Antonio biasa saja saat nama itu di sebutkan. Virgilia masuk membawah minuman untuk tamunya.

"Apa dia Virgilia?" tanya Ny Ester

"Iya Nyonya, ini Ponakan saya Virgilia" jawab Bibinya

Paman Virgilia keluar dan bertemu dengan mereka. Tuan Daniel kaget melihat Paman Virgilia

"Dito" ucap nya

"Tuan Daniel" jawabnya

Mereka kenal dengan Dito karena dulu Dito bekerja sebagai sopir di rumah mereka. Setelah menikah akhirnya Dito memutuskan untuk tinggal di kampung halamanya. Jauh sebelum Antonio lahir itu lah mengapa Ia tidak mengenali Antonio.

Antonio yang melihat Paman Virgilia dengan tatapan datar dan tidak peduli.

"Pantas saja Antonio ingin kami segera datang melamar mu ternyata kamu secantik ini nak" ucap Ny Ester

Virgilia yang mendengar itu pura-pura tersenyum agar semua orang tidak curiga kalau ini hanya keterpaksaan.

Setelah berbincang mereka semua duduk makan bersama di samping rumah saya sudah di siapkan lesehan oleh keluarga Virgilia. Virgilia yang sedari tadi sibuk di dapur menyiapkan makanan tidak menyadari ada orang lain selain dia disana.

"Sepertinya kamu sangat antusias" katanya

Virgilia sedikit terkejut

"Ngapain disini?" tanya nya ketus

"Saya mau ke toilet" ucap nya

"Toilet disana. Bukan disini" Virgilia menunjuk arah toilet

Antonil masih berdiri disana tanpa sedikit berkedip melihat Virgilia yang sibuk dengan pekerjaanya

"Sepertinya kamu senang mau menikah dengan saya" ucapnya lagi

Virgilia tidak peduli dengan perkatannya

"Oh iya saya ini kan orang terkaya di kota ink dan pengusaha termuda dan anak tunggal dari Danile Wijaya pantas saja kamu mau menikahi saya iya kan?" ledeknya

"Jika kamu tidak memaksa saya, saya tidak akan sudi menikahi orang arogan dan kejam seperti kamu. Dan lagi saya tidak butuh harta kamu yang banyak itu" Jawab Virgilia

"Jika saya punya pilihan lain mungkin saya akan memilih pilihan yang lain itu" lanjutnya

Antonio berjalan keluar dari sana dengan emosi.

Ep 3

Hari pernikahan

Setelah melalukan pemberkatan Mereka semua menujuh hotel tempat yang sudah di sediakan oleh Orang Tua Antonio. Salah nya juga kenapa harus memberitau mereka bahwa ia akan menikahi gadis yang djadikan sebagai alat pelunas hutang Pamanya itu. Ia hanya berencana menikahi nya diam-diam tapi ternyata rencananya gagal karena ia tidak bisa berbohong dari Ibundanya semua nya menjadi kacau sekarang karena ulahnya sendiri.

Didalam mobil selama perjalanan menujuh hotel Virgilia tidak bicara sepatah katapun dengan orang yang sudah resmi menjadi suaminya itu disampingnya. David yang melihat dari kaca spion sedikit tertawa pasalnya sekarang bertambah sudah orang keras kepala menjadi temanya.

"Apa kamu tidak bisa bicara?" suara itu membuka keheningan mereka

"..............." tidak ada jawaban

Antonio menjadi semakin kesal dan marah pada Virgilia Ia mengengam tanganya dengan erat.

"Apa yang kamu lakukan? Lepasin tangan ku sakit tau" suara itu keluar juga dari mulut Virgilia

"Ku pikir kamu sudah mati karena tidak bicara" ejek Antonio

"Apa saya perlu bicara dengan mu?" ketus nya

"Kamu ini kenapa kalau dengan orang lain bisa bicara lembut kalau dengan saya kenapa seperti reog begini?" tanya Antonio

"Saya bicara halus hanya dengan orang yang saya sukai" jawab Virgilia

"Jadi maksud mu-----" Kata Antonio di potong David

"Jadi kalau Virgilia tidak suka seseorang dia kek Reog paham kan Bos" ceplos David

"Diam kamu Vid" titah Antonio

Mereka akhirnya tiba di Shakira hotel. Virgilia turun sendiri dari mobil namun ditahan Antonio.

"Ada apa lagi si?" tanya Virgilia

Antonio keluar dari mobil berlari ke sebelah dan membuka pintu mobil untuk Virgilia. Memberikan tanganya agar disambut Virgilia, Ia menyadari banyak wartawan disana tak ingin merusak martabat sang suami ia terpaksa melakukanya.

"Jangan geer kamu ya, saya begini karena takut kamu akan hukum saya lebih dari ini kalau saya permalukan kamu disini" ucap Virgilia

"Dasar bodoh, memangnya apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Antonio

Mereka masuk kedalam ruangan yang telah disediakan oleh orang tua Antonio. Virgilia

Melihat semua itu terpukau. Matanya berkaca-kaca melihat ink semua

"Bapak, Ibu andai kalian masih hidup sekarang kalian pasti akan bahagia melihat putri kalian menikah ya meskipun secara terpaksa tapi bagi ku ini adalah pernikahan pertama dan terakhir, Aku tidak akan bermain main dengan ikatan suci pernikahan" batin Virgilia

Antonio memberikan tissue pada Virgilia

"Terimah kasih" ucap nya

"Hem" jawabnya singkat

Setelah beberapa jam resepsi pernikahan

Mereka menginap di hotel malam itu sebelum besok kembali ke rumah Antonio. Virgilia masuk kedalam kamar hotel dan membantingkan dirinya disana karena sudah lelah dengan semua acara yang begitu menyiksa Ia pun tertidur dengan pulas tanpa menganti bajunya. Antonio yang baru saja masuk melihat Dia yang belum ganti baju tidur dengan pulas disana.

"He, bangun" membangunkan Virgilia namun yang dibangunkan tidak ada suara sama sekali. Ia menaruh tanganya di hidung Virgilia

"Masih bernafas tapi tidur seperti kerbau begini dasar gadis kampung" gerutunya

Tidak ingin tidur dengan keadaan seperti itu Ia terus membangunkan Virgilia sampai akhirnya habis sudah kesabaranya.

"Virgilia !!!" suara teriakanya memenuhi ruangan kamar itu membuat sang empunya nama bangun dengan kaget nya. Ia langsung berdiri tegak dihadapan Antonio, matanya melihat kearah Antonio yang sedang menatapnya dengan tatapan tajam membuat nyalinya menciut sedikit demi sedikit.

"Siapa yang mengizinkan kamu tidur disana hah?" tanya nya dengan nada kasar

"Tapi kan ini tempat tidur kita kan?" tanya Virgilia

"Sejak kapan saya mengizin kan barang saya di bagi dengan kamu?" tanya nya

"Tapi kan kita sudah menika----" katanya di potong oleh Antonio

"Diam, saya menikahi kamu itu karena kamu sebagai pelunas hutang paman mu bukan sebagai istri ku, apapun yang saya miliki kamu tidak boleh menyentu nya tanpa seizin saya paham kamu!!" bentak Antonio yang membuat Virgilia meneteskan air matanya

Karena menyadari semua yang ada didalam kamar ini milik Antonio Ia tidak memakai apapun itu. Antonio masuk kedalam kamar mandi membersihkan dirinya

Virgilia meminta bantuan David untuk mengambilkan pakaiannya di rumah Paman nya beberapa saat kemudia David datang membawah koper kecil dan memberikan nya pada Virgilia.

"Terimah kasih ya Vid sudah membantu saya" ucap Virgilia

"Sama-sama Virgilia. Teman Bos ya teman saya juga" ucap David

"Panggil Vi aja" ucap Virgilia

"Takut gak enak, ngak pp saya panggil Virgilia aja" ucap David

"Ngak pp, orang-orang lebih suka manggil aku Vi soalnya biar gak belibet" Ucap Virgilia

Setelah mengambil koper nya Virgilia kembali kekamar hotel dan melihat Antonio yang sedang duduk di sofa hotel yang menatapnya denga datar. Virgilia membuka kopernya mengambil handuk nya dan baju ganti lalu masuk kekamar mandi. Beberapa menit kemudian ia selesai mandi dan mengeringkan rambutnya dengan handuk di kepalanya. Karena seharian resepsi membuat Virgilia cape dan lagsung mengambil selimut didalam kopernya membentangkan nya dilanatai lalu tidur dengan beralaskan tangan di kepalanya. Antonio yang melihatnya sedikit kebingungan. Tak ingin peduli ia pun tidur diatas kasur empuk milik hotel itu, ia tidak bisa tidur tatapanya terus melihat ke punggung Virgilia yang sedari tadi tidur pulas disana.

"Benar-benar gadis kerbau bisa-bisanya dia tertidur hanya beralaskan selimut itu" gumamnya

Ia mencoba membuat dirinya tertidur tapi tidak bisa, ia turun dan membawah selimut hotel itu ingin menutupi badan kecil Virgilia yang kedinginan karena Ac ruangan itu berjalan perlahan dan langkahnya tertahan

"Kenapa gue mesti peduli sama ni anak? Ah bodo amat mau kedinginan atau apa gue gak peduli" gumam nya lagi

Ia pergi tidur di kasurnya dan membiarkan Virgilia mengigil kedinginan disana. Suara Virgilian seperti sedikit gemetar karena penasaran ia pergi melihat Virgilia dibawah sana.

"Ibu, Bapak Vi rindu bagaimana kabar kalian sini ayok peluk Vi. Kalian ngak kangen sama Vi?" Vigilia mengigau memanggil Ibu dan Bapaknya

Setelah itu Virgilia mengigil kedinginan Antonio yang melihatnya sedikit kasian

"Menyusahkan sekali" gerutunya lalu ia memberikan selimutnya pada Virgilia

Saat ingin memberikan selimutnya ia tersandung dengan karpet kamar hotel membuatnya jatuh dan berbaring di samping Virgilia. Selimutnya jatuh membungkus mereka berdua di sana. Virgilia berbalik badan dan masuk kedalam dekapan Antonio membuatnya sedikit bergumam.

"Hangat" gumamnya

Antonio tidak bernafas sedikit pun saat di peluk oleh Virgilia. Tanganya menjadi bantal untuk Virgilia tidur dan tangan satunya lagi terjatuh tepat di bokong Virgilia yang membuatnya semakin tidak bisa bernafas.

Jika Virgilia terbangun alasan apa yang harus ia berikan jika dia bertanya. Dengan terpaksa ia ikut tidur disana sampai pagi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!