NovelToon NovelToon

PEMBANTU CANTIK TUAN MUDA

Bekerja

Setelah perceraian ku beberapa bulan yang lalu, aku memilih untuk menata hati dan melupakan rasa sakit yang telah di gores mantan suami ku ke kota metropolitan.

Sebenarnya aku tidak begitu ingin pergi ke kota, namun karena ini juga termaksud keinginan dari kakek, supaya aku bisa hidup mandiri dan lebih menghargai kehidupan ku lagi kata nya,

ya sudah aku merantau saja dan mencoba keberuntungan ku di sana.

Tanpa basa-basi aku langsung menemui sahabat ku yang tinggal di sana, sahabat ku bernama Asti, dia bekerja di sebuah swalayan di kota besar Jakarta.

Karena aku belum memiliki pekerjaan saat sampai di kota, aku pun menumpang tinggal beberapa hari di kontrakan sahabat ku, hingga aku menemukan brosur pencarian asisten rumah tangga di sebuah perumahan elit di kota Jakarta.

Tanpa basa-basi aku pun mencoba melamar pekerjaan di sana dan Alhamdulillah nya Rizki berpihak kepada ku, hingga aku di terima bekerja di rumah mewah tersebut dengan gaji yang lumayan untuk ku sehingga dapat ku sisihkan untuk biaya hidup keluarga ku di kampung.

"nyonya ini susu nya...!"ujar ku kepada seorang wanita yang telah menjadi majikan ku saat ini.

"iya terima kasih..."jawab nya sambil kembali mengotak Atik handphone nya.

"Fitri, saya ingin kamu membantu mbak lilis memasak makanan yang enak di dapur, sebab anak semata wayang saya akan kembali ke Jakarta hari ini." ucap wanita itu yang sering di panggil nyonya Fina.

"baik nyonya..."jawab ku dengan hormat sehingga aku berjalan meninggalkan nya dan kembali ke dapur tempat ku bekerja ini.

"mbak ! Fitri bantu yah ?"pinta ku kepada seorang wanita yang berusia 50han, beliau juga seorang asisten rumah tangga di rumah ini, beliau dan suami nya sudah bekerja di sini sekitar 8 tahun lama nya, hingga tidak heran nyonya Fina sangat mempercayai nya dalam hal apapun.

"baik neng..."jawab nya.

Aku dan Mbak Lilis pun memulai meracik bumbu-bumbu dapur seperti, kunyit,lengkuas,jahe, bawang putih, bawang merah, serai,dan aneka bumbu-bumbu lain nya, rencana nya kami akan membuat opor ayam untuk menyambut kedatangan tuan muda yang kata nya sudah bertahun-tahun lama nya tinggal bersama keluarga ayah nya di Surabaya, karena dia memang bersekolah di sana semenjak SMP hingga kelas XI SMA sekarang ini.

Masakan ku lumayan enak, sebab aku memang memiliki hobi memasak semenjak masih sekolah dan aku juga selalu memasak aneka macam makanan untuk mantan suami ku kala ia pulang dari bekerja.

Tak berselang lama opor ayam pun sudah mengebul dan siap untuk di Santap, aku dan Mbak Lilis pun menyajikan makanan tersebut di meja makan yang terbuat dari kayu jati dengan beberapa buah kursi jati yang di tata rapi.

Tak lupa pula kami menuangkan air putih ke setiap gelas yang berada di meja tersebut dan nasi putih ke atas piring, di sini hanya terdapat tiga piring dan tiga gelas, bisa di pastikan hanya ada tiga orang manusia yang akan menyantap opor ayam buatan ku dan Mbak Lilis, mereka adalah nyonya Fina, tuan Agus dan tuan muda Ferrer, anak mereka.

Mbak Lilis juga membuat minuman kesukaan tuan muda nya, yaitu kopi susu dengan sedikit gula, terangnya tuan muda nya ini memang doyan minum kopi semenjak tinggal di kediaman orang tua ayah nya.

Setelah selesai menata makanan, aku pun melanjutkan pekerjaan yang lain, seperti mencuci pakaian dan menjemur pakaian, hingga menunggu kedatangan tuan muda Ferrer yang akan sampai beberapa menit lagi.

Setelah beberapa menit berlalu akhirnya keluarga nyonya Fina sudah berkumpul di depan meja makan.

"sayang, mama harap kamu nyaman tinggal di sini yah nak, mama juga ingin kamu bisa menyukai sekolah baru mu dan bergaul dengan teman-teman baru mu dengan baik..."ujar nyonya Fina penuh cinta sambil mengelus rambut anak nya.

"hmm, akan Ferrer usahakan ma..."jawab anak itu sambil terus berkutik dengan sendok dan garpu di tangan nya.

Setelah beberapa menit duduk di depan meja makan, Ferrer pun terlihat menguap beberapa kali, mungkin efek kelelahan saat di perjalanan.

" Ferrer mau istirahat ma , yang mana kamar Ferrer, Ferrer capek !" ucap anak itu sambil berdiri dari duduknya dan berjalan menuju tangga yang berada di ruang tamu.

"Fitri, tolong kamu antar Ferrer ya!" teriak nyonya Fina dan Fitri pun berlari mengejar tuan muda nya yang sudah beberapa langkah lagi sampai di atas tangga.

"tuan..."panggil Fitri, hingga membuat Ferrer melirik kearah nya.

"mari saya antar kan..."ucap Fitri sambil berjalan mengikuti tuan muda nya, meski Ferrer tidak menjawab apapun.

Setelah sampai di lantai dua, terlihat ada dua deretan kamar di sana, yang satu nya kamar tuan muda Ferrer dan yang satu nya lagi ruangan perpustakaan keluarga, karena tuan Agus memiliki hobi yang suka membaca hingga ada begitu banyak macam-macam aneka bacaan di dalam sana.

"tuan, ini kamar tuan..."ucap Fitri sambil membuka pintu kamar tersebut, kamar yang luas dengan dinding putih bersih tanpa noda, kamar ini sudah terdapat ranjang dan kasur, meja belajar, lemari kain dan game PS kesukaan tuan muda Ferrer yang telah di siap kan oleh keluarga nya.

"hmm ..."jawab Ferrer sambil melaju masuk kedalam kamar nya, sedang kan Fitri terus menatap kearah Ferrer, Ferrer lelaki berusia 17 tahun itu, memiliki wajah yang tampan dan mempesona sehingga janda yang satu ini merasa ada debaran di jantung nya kala berdekatan dengan lelaki muda ini.

"ada apa lagi ?" tanya lelaki itu melihat aneh kearah asisten rumah tangga nya.

"aah tidak, saya hanya kagum saja ternyata anak nyonya Fina dan tuan Agus tampan juga yah! hehe..." ujar Fitri cengengesan dengan memperlihatkan gigi rapi putih nya.

"maksud loe apa ?"ujar Ferrer sinis.

"nggak, nggak ada apa-apa, saya pamit dulu yah tuan..."Fitri pun berlenggak lenggok meninggalkan kamar Ferrer.

"songong amat tu anak, belum juga ada apa-apa nya, mandiri donk, sama kayak gue, jangan berada di ketek mama sama papa aja...huhu". batin Fitri sambil berjalan melewati anak tangga.

Bocah tengil

"eeh lo!." ujar seorang pria, hingga membuat Fitri yang tengah menjemur pakaian melirik ke asal suara.

"eeeh, a*jing ngagetin aja..." jawab Fitri spontan karena di kagetkan sambil membalikkan badannya.

"apa Lo bilang..."ujar Ferrer dengan tatapan tajam nya.

"aah sorry saya kira siapa tuan..."ucap Fitri menunduk sedikit tubuh nya, ia sangat menyesali mulut nya yang asal bicara itu.

"maksud Lo apa ? gue majikan Lo, sadar diri donk..."ucap Ferrer sambil bertolak pinggang.

"aah, sorry tuan, saya tidak tau, ternyata anda yang memanggil saya, hehehe..." ucap Fitri, meski sejujurnya ia sedikit muak memanggil Ferrer dengan sebutan tuan, karena Ferrer sangat jauh di bawah usia nya, meski ia sudah bergelar majikan nya saat ini.

"ouh ya, ada apa anda memanggil saya tuan ? bukan kah anda bilang mau istirahat tadi ?" tanya Fitri, berusaha beralih topik pembicaraan, ia memang salah tidak mengkondisikan mulut nya saat berbicara.

"mau ngapain Lo nanya-nanya,. iya seterah gue lah, mau ngapain, diri-diri gue, rumah-rumah gue..." jawab Ferrer ketus.

"iya, terus ngapain anda manggil saya?" tanya Fitri sambil menaikkan sebelah alisnya.

"eeh, Lo itu babu, jangan belagu kayak gitu deh..." ujar Ferrer dengan suara khas nya, tak terima karena fitri seperti meremehkan nya.

"jadi saya harus bagaimana tuan?" ia masih bersikap baik meski ia sedikit geram dengan sebutan babu yang di lontarkan Ferrer.

"Lo itu seharusnya minta maaf karena berbicara tidak sopan kepada majikan, ingat Lo itu cuma babu di rumah gue, pembantu tidak tau diri seperti Lo, minta maaf ke gue dengan cara Lo cium kaki gue, supaya gue maafin Lo!" tambah Ferrer tersenyum licik.

"eeh, mentang-mentang gue pembantu di sini, gue juga nggak terima loh di hina seperti itu, Lo itu hanya bocah ingusan, seharusnya Lo itu sopan sedikit terhadap orang yang lebih tua dari Lo..." tatap tajam Fitri, ia sangat tidak terima di rendah kan seperti itu oleh Ferrer, apa lagi sampai meminta nya bersujud di kaki lelaki itu.

"aahh gue!!" ucap Ferrer sambil menunjuk tubuh nya sendiri. "gue hormat sama babu kayak Lo! mimpi!!" ucap Ferrer sambil menunjuk kearah Fitri dengan geram.

"dasar bocah tengil! heran gue, kok ada ya manusia seperti lo! kita ini baru bertemu hari ini loh, kok Lo malah buat masalah sama gue, gue kan cuma ingin kerja dengan baik tanpa ada gangguan sama sekali..."ujar Fitri, sejujurnya ia tak ingin membuat masalah dengan Ferrer, mengingat ia baru bekerja di rumah ini, namun jika harga diri nya di injak-injak seperti ini, apa boleh buat, kehilangan pekerjaan pun tak masalah bagi nya.

"eeh Lo babu cerewet! Lo jadi cewek galak amat sih! santai donk, ingat kodrat, babu mana bisa bicara ngegas di depan majikan." tambah Ferrer lagi, hingga membuat wajah Fitri memanas saking marah nya.

"eeh bocah, jaga mulut lo yah, pembantu pun manusia juga, gue sama kayak Lo sama-sama makhluk ciptaan tuhan juga, Lo jadi anak songgon amat, gue bisa aja tahu, beli tuh mulut Lo, kalau gue mau." tambah Fitri geram sambil bertolak pinggang.

"hahaha lucu lo garing anjing! kalau Lo bisa beli mulut gue, kenapa pekerjaan Lo harus jadi babu di rumah gue hah? kenapa Lo nggak jadi CEO aja atau jadi presdir seperti novel-novel yang lain, hahaha, ini malah jadi pembantu." tawa Ferrer pecah,ia sangat senang membuat masalah.

"sial, dasar bocah tengil." Fitri pun pergi meninggalkan Ferrer, ia tak ingin berlama-lama meladeni bocah itu, meski ia sedikit geram dengan anak itu,ingin rasanya ia koyak-koyak/cabik-cabik itu mulut, pedas amat.

Di cium mendadak

Mbak Lilis, mang yoyo dan Fitri sedang makan malam bersama di dapur rumah mewah tersebut, mbak Lilis dan mang yoyo adalah orang yang baik, mereka selalu memberikan arahan untuk Fitri setelah Fitri menceritakan perihal hidup nya hingga ia sampai di kota metropolitan ini.

Fitri Cantika, seorang janda yang berusia 25 tahun, Fitri menikah muda dengan mantan suami nya saat berusia 18 tahun, hingga beberapa tahun bersama mereka belum di karuniai seorang anak, hingga suami nya pun memilih meninggalkan Fitri karena Fitri di vonis mandul oleh pihak rumah sakit, Fitri semula hanya menderita penyakit PCOS dan kista yang terdapat di diding luar rahim, setelah melewati operasi pengangkatan kista, dan penyembuhan PCOS, serta terapi pembesar sel telur, namun tetap saja tidak ada hasil nya, hingga Fitri menyerah untuk berobat dengan cara medis.

"yang sabar yah nak, mungkin belum jodoh nya, mbak sama maman akan doa kan semoga nak Fitri mendapatkan jodoh yang lebih baik." ujar mbak lilis menenangkan.

"terima kasih mbak, terima kasih mang, kalian sangat baik terhadap Fitri."ucap Fitri berterima kasih, sebab setiap kali ia bercerita dengan pasangan suami istri ini, ia merasa sendang bencengkrama dengan orang tua sendiri.

"sudah seharusnya kita sesama manusia memang harus saling menolong nak Fitri." ujar mang yoyo dengan tersenyum tulus.

"iya mang terimakasih." jawab Fitri dengan senyum senang. "Fitri janji jika Fitri sukses nanti nya, Fitri akan membalas semua kebaikan kalian, terhadap Fitri..."tambah nya lagi.

"tidak usah seperti itu nak, mamang dan mbak juga memiliki anak seusia kamu, tapi dia laki-laki dan sekarang sedang bekerja menjadi pemadam kebakaran di kampung, keberadaan kamu malah membuat mamang dan mbak jadi bisa melepas rindu terhadap anak kami, karena dia juga sama persis dengan sikap mu, keras dan mau berusaha."ucap mang yoyo lagi.

Mbak Lilis dan mang yoyo sangat baik terhadap Fitri, Fitri merasa di perlakukan bak anak sendiri oleh mereka meski mereka baru beberapa hari bertemu.

"tidak usah nak, yang penting nak Fitri senang dan mendapatkan suami yang bisa menerima nak Fitri apa adanya."sambung mbak Lilis memberi nasehat dan Fitri pun tersenyum kearah mereka, mereka sangat mengingat kan nya terhadap keluarga nya sendiri.

"iya mbak, mang, terima kasih..."ucap tulus Fitri, ia merasa ada begitu banyak orang yang menyayangi nya dan peduli akan nasib nya hingga sedikit demi sedikit rasa sakit nya karena perbuatan mantan suami nya sedikit terobati.

***

Di rumah itu terdapat beberapa kamar pembantu, yang berada di belakang rumah atau lebih tepatnya bersebelahan dengan dapur, jika mereka ingin bekerja atau membutuhkan sesuatu malam hari mereka bisa melewati pintu belakang rumah, sehingga tidak perlu membangungkan pemilik rumah untuk membuka pintu lewat pintu depan.

Fitri belum bisa tidur malam ini, ia habis menghubungi orang tua nya beberapa detik yang lalu, ia sangat rindu terhadap keluarga nya di kampung, kalau bukan karena ingin melupakan mantan suami nya,ia tidak akan mungkin sampai ke kota Jakarta hanya sekedar bekerja menjadi seorang pembantu.

Malam ini lumayan gerah di kamar pembantu yang pengap udara itu, Fitri pun memilih untuk berjalan-jalan mengelilingi taman rumah untuk mencari sedikit angin, sambil mengunakan earphone di telinga nya ia berjalan melengak lenggok di sekitar taman, hingga ia tanpa sadar melihat seseorang tengah berjalan sempoyongan kearah pintu utama rumah tersebut, Fitri pun berusaha memastikan siapa orang itu, sebab ia melihat di pintu pagar mang yoyo tidak berjaga saat ini, mungkin mang yoyo sedang membuat kopi atau membeli rokok di warung hingga lupa menutup pagar sehingga ada orang asing yang masuk ke kediaman majikan nya, Fitri melirik sembunyi-sembunyi kearah lelaki itu takut nya dia adalah seorang pencuri atau seorang yang beniat jahat lainnya.

Hingga tak berselang lama orang itu pun terjatuh di ambang pintu ketika berusaha mengendor pintu utama, namun seketika kedua mata Fitri membelalak ketika yang ia lihat saat ini adalah tuan muda nya yang tengah berbaring di depan pintu dengan bau alkohol yang menyengat.

"astagfirullah,itu kan Ferrer !" Fitri pun berlari cepat kearah lelaki yang ia lihat adalah majikan nya yang sedang mabuk tak sadar diri.

"tuan, bangun tuan...tuan..tuan Ferrer... bangun tuan..." Fitri berusaha menepuk pelan wajah tuan muda nya namun lelaki itu tidak bergeming sedikitpun hingga sesaat kemudian lelaki itu menarik kepala Fitri dan mendekat wajah nya kearah Fitri, Fitri sangat kaget saat mendapati tuan muda nya tengah mencium paksa bibir mungil nya, sontak Fitri langsung mendorong tubuh lelaki itu meski ciuman lelaki itu sempat beradu dengan bibir nya, lelaki itu pun terbentur lagi kelantai rumah karena dorongan keras dari Fitri.

"iya ampun, apa yang gue lakukan, kalau kepala terbentur bagaimana!" ucap Fitri panik, namun ia masih berusaha untuk membantu membangun kan Ferrer lagi meski tidak di jawab oleh lelaki itu.

"apa gue tinggalin aja nih bocah, biar tahu rasa tidur di luar sendirian hehe..." bisik jahat hati Fitri sebab ia masih jengkel dengan perbuatan anak itu siang tadi.

Fitri pun berjalan meninggalkan Ferrer dengan senyum licik nya, namun baru beberapa langkah berjalan, langkah nya pun terhenti, bagaimana pun ia masih punya hati dan merasa kasihan meski ia di perlakukan tidak baik oleh Ferrer.

Ia pun berbalik dan kambali membangun kan Ferrel namun tetap saja tidak ada jawaban hingga ia memilih membangungkan majikan nya, biar mereka saja yang mengerusi anak mereka.

Fitri pun mengendor keras pintu masuk itu hingga seluruh penghuni rumah terbangun dan berhamburan menghampiri Fitri dengan ekpresi kaget dan panik.

"ada apa Fitri, kamu gedor pintu malam-malam begini?"  tanya nyonya Fina tak terima tidur nyenyak nya di ganggu.

"maaf nyonya,maaf tuan bukan maksud Fitri buat ganggu tidur kalian, tapi Fitri ingin minta tolong untuk membawa tuan muda kedalam rumah, sebab tuan sedang tidak sadar diri saat ini,mungkin pengaruh alkohol, tadi sudah Fitri coba bangun kan tapi tuan Ferrel tidak menjawab."ucap Fitri menjelaskan hingga sontak kedua orang tua Ferrer menatap lekat anak nya yang sedang terbaring di lantai rumah nya saat ini.

"astaga, Ferrer,kenapa bisa seperti ini nak." teriak nyonya Fina dengan wajah khawatirnya.

"ayo bawa Ferrer masuk pa..."pinta nyonya Fina dan suami nya pun membantu membawa Ferrer masuk meski sesekali mulut nya berguman aneh-aneh saat mabuk.

Fitri tidak ikut saat mengandeng Ferrer masuk, ia masih berbaik hati membangun orang tua Ferrer untuk membawa nya dari pada harus tidur di luar nanti nya, Fitri pun kembali melanjutkan aktivitasnya yaitu jalan-jalan mencari udara segar sambil mendengar musik.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!