Hai, teman-teman. kita bertemu lagi di sini ya😘😘😘😘😘
Bagi teman-teman yang belum mampir ke " Gairah Pria Siluman" silakan mampir dulu ya. 🤗🤗🤗🤗
Kisah " Diincar Siluman Ular" adalah sambungan dari "Gairah Pria Siluman" 🥰🥰🥰🥰🥰
Bagi teman-teman silakan mampir, jangan lupa tinggalkan jejak ya 🙏🙏🙏🙏🙏
****
Seekor bayi ular hijau yang berukuran kecil sedang menuju ke suatu tempat yang gelap yang terdapat banyak rumput-rumput. ular kecil itu adalah anak dari Axton yang baru lahir beberapa hari yang lalu. terlihat jelas dua taring pada mulut bayi ular itu yang tajam dan menonjol keluar.
Bayi itu mengeluarkan suara aneh seakan sedang mencari sesuatu, tidak tahu apakah yang dia cari.o
Terdengar suara desa.han yang datang dari semak-semak yang di pinggir sana.
"Aah...ah...," dese.han seorang wanita yang sedang di setubuhi oleh kekasihnya.
"Sebentar! apa kamu mendengar suara?" tanya wanita itu yang menahan tubuh kekasihnya.
"Tidak ada! biarkan saja!" jawab pria itu yang melanjutkan gesekannya dengan cepat. dan tidak lama kemudian ia mencapai puncak kenikmatan.
"Aah...ah...sayang...kau sangat hebat sekali," ucap wanita itu yang mengerang nikmat.
Bayi ular tersebut menuju ke arah pasangan yang sedang melakukan hubungan di semak-semak itu. dengan perlahan bayi ular itu merayap ke dalam rumput.
Pria yang sedang melakukan gesekan pada bagian vagi.na wanita itu ia pun menoleh ke samping kanan dan melihat ke arah semak-semak itu. bayi ular yang berukuran kecil tidak terlihat oleh pria itu.
"Ada apa?" tanya wanita itu.
"Tidak ada apa-apa," jawab pria itu yang melanjutkan gerakan maju mundur di atas tubuh kekasihnya.
Mata bayi ular hijau itu menampakan cahaya hijau, ia kemudian melompat ke tubuh pria itu dengan mematuk leher pria itu.
"Aarrghh...," jeritan kekasih wanita itu yang kesakitan dan terhempas ke atas tanah.
"Aakkh...Bath...ada apa denganmu?" teriak wanita itu yang menghampiri kekasihnya yang sedang mengerang kesakitan.
Wanita itu kemudian melihat luka gigitan di leher kekasihnya ia merasa terkejut dengan gigitan tersebut. bekas taring ular dan juga dengan cepat berubah menghitam dan menjalar ke seluruh wajah dan tubuh pria itu.
"Aarrghh...," jeritan Bath yang sedang kesakitan.
"Aarghh...," teriak wanita itu yang melihat tubuh kekasihnya semakin membengkak dan tidak lama kemudian tubuh pria itu pun meledak bagaikan bom waktu.
"Aarrghh...Bath...," teriakan wanita itu sambil menangis.
Tubuh kekasihnya hancur dan berserakan, daging-dagingnya serta organ dalam lainnya terlihat jelas dan sebagiannya menempel ke tubuh dan wajah wanita itu.
Wanita itu lari dalam kondisi tubuh tanpa sehelai benang. ia ketakutan dan cemas dengan mempercepatkan langkahnya ingin menjauh dari lokasi itu. dan di saat ia berlari dia dikejar oleh bayi ular yang kemudian melompat ke punggung wanita itu.
"Aarrgh...," teriakan wanita itu yang terjatuh dan kesakitan akibat gigitan bayi ular siluman.
Saat wanita itu membalikan badannya ia dikejutkan dengan kehadiran ular yang berwarna hijau di depan matanya. dari ukuran kecil berubah menjadi ular besar yang berwarna hijau.
"Aargh...," teriakannya yang ketakutan. tidak lama kemudian tubuh wanita itu juga berubah menjadi hitam karena racun yang sudah menjalar ke seluruh tubuhnya.
"Aargh...arghh...," teriakan wanita itu yang kesakitan sehingga berguling-guling di atas tanah. sesaat kemudian tubuh wanita itu membengkak dan meledak sehingga semua isi organnya berserakan ke mana-mana.
Setelah dua mangsa itu tewas ular besar hijau itu pun meninggalkan tempat itu.
Ia menuju ke dalam semak-semak dan kemudian tidak menampakan dirinya lagi.
Tiga tahun kemudian adalah pertemuan kembali antara Gan dan Veronica
Jepang.
Gan dan Veronica yang bertemu kembali sedang memadu kasih di salah satu kamar hotel. mereka berciuman dan berpelukan di atas kasur. keduanya telah tanpa sehelai benang. tubuh mereka saling bersentuhan. Gan mencium bibir Veronica dengan dalam. tangannya menyentuh bagian dada Veronica yang menonjol dan kenyal.
"Kenapa kamu ada di jepang?" tanya Veronica yang merasakan melepaskan ciumannya.
"Aku ada bisnis di jepang, aku tidak menyangka bisa bertemu denganmu di sini," jawab Gan dengan mencium leher wanita pujaannya. lalu tangannya bermain di bagian bawah sana dengan liar.
Veronica merasakan jari pria itu bermain di bagian intinya, pria itu memasukan jarinya ke dalam goa sempit yang ingin dia kuasai untuk melepaskan hasratnya.
"Apa kamu belum menikah?"
"Aku sedang menunggumu, aku tidak akan menikah dengan wanita lain," jawab Gan yang mencium di bagian bawah leher menurun ke dua tonjolan yang besar. Gan menghisap salah satu tonjolan itu sambil memainkan jarinya di bawah sana.
"Aku akan memulainya," ucap Gan yang memasukkan pusakannya ke dalam vagi.na sempit Veronica.
Saat Gan menusuk sedalam-dalamnya ia mulai melakukan gesekan dengan perlahan. ia merasa sangat nikmat dan sangat sempit goa yang sedang dia kuasai itu. Veronica merasakan sentuhan lembut dari pria yang menguasai dirinya.
Ia menarik sprei dengan erat dan merasa nikmat dengan hentakan lembut dari pria itu, Gan mencium bibir indah gadis pujaannya sambil mengerak bebas di bawah sana. tangannya menahan kedua tangan Veronica dan mengenggam dengan erat.
Gesekan yang dilakukan oleh Gan semakin cepat karena hampir mencapai puncak kenikmatan.
Tidak lama kemudian Gan mencapai puncak kenikmatan dari gadis pujaannya itu.
"Veronica, mari kita menikah!" ajak Gan yang mencium wajah kekasihnya.
"Gan, kau tahu masa laluku, aku pernah dinodai oleh siluman itu. aku merasa tidak sesuai untukmu."
"Veronica, aku tidak peduli dengan hal itu. aku hanya mencintaimu. dan jangan ingat lagi dengan pria itu. ingatlah aku seorang diri untuk selamanya!" jawab Gan yang melanjutkan gesekannya.
Mereka bercinta selama satu jam dan akhirnya ketiduran dan saling berpelukan.
Keesokan harinya.
Gan menerima panggilan dari seseorang.
"Hallo," sahut Gan yang masih dalam kondisi mengantuk sambil memeluk Veronica yang sedang tidur di sampingnya.
"Hallo, tuan Thassapak. pukul sembilan kita ada temu janji dengan nona Sumi," kata seorang pria yang di seberang sana.
"Baiklah, aku akan ke sana dua jam lagi!" jawab Gan yang memutuskan panggilannya.
Gan menatap wajah Veronica dan tersenyum bahagia karena akhirnya ia bisa bersatu kembali dengan gadis pujaannya itu
Gan mencium wajah Veronica yang polos tanpa make up.
Veronica yang merasakan sentuhan ia pun membuka matanya dan melihat pria itu sedang tersenyum dengannya.
"Kenapa bangun begitu awal?"
"Jam sembilan aku harus bertemu dengan klien, dan sebentar lagi aku akan memesan sarapan!" jawab Gan dengan senyum.
"Kapan kamu akan pulang ke thailand?" tanya Veronica.
"Apakah kamu akan ikut aku pulang?" tanya Gan dengan menyentuh wajah polos kekasihnya.
"Tidak! karena aku harus kembali ke australia dulu!"
"Aku tidak ingin berpisah denganmu lagi!"
"Kita akan bertemu lagi setelah aku libur kerja!"
"Kapan?"
"Dua bulan lagi, kalau kamu mencintaiku maka kau bisa menungguku, dan kalau kamu tidak bisa aku juga tidak akan memaksamu," jawab Veronica.
"Veronica Alexa, ingat satu hal. kini kau sudah menjadi calon istriku. dan jangan lupa kau sudah memiliki aku dan jangan dekat dengan pria lain!" kata Gan yang mengecup dahi Veronica.
"Aku akan pulang ke australia besok," kata Verorica.
"Kita baru bertemu dan kamu sudah ingin pergi," ucap Gan yang merasa kecewa.
"Kita masih bisa saling berkomukasi lewat handphone!"
"Tapi, aku ingin bersamamu!" kata Gan yang mencium bibir Veronica.
Gan menindih tubuh Veronica yang tanpa berpakaian dan hanya ditutupi oleh selimut.
"Gan, kamu baru melakukannya semalam," ujar Veronica dengan senyum.
"Iya, tapi aku masih menginginkanmu, setelah ini tidak tahu kapan kita akan bertemu lagi. aku masih disibukkan dengan bisnis di sini. dan kamu juga harus pulang begitu cepat. aku merindukanmu selama tiga tahun dan kamu ingin pergi lagi dariku," ucap Gan yang memasukan pusakanya ke goa sempit itu. Gan mulai melakukan gesekan tanpa berhenti dengan lembut dan mencium bibir Veronica.
Ia mencium bibir Veronica dengan penuh na*su, begitu juga dengan Veronica yang memeluk pria itu sambil membalas ciumannya. pagi itu mereka melakukannya selama satu jam dan kemudian mandi bersama di bawah air shower.
Gan mencium sambil memeluk Veronica di bawah guyuran air hangat yang berjatuhan ke tubuh mereka. setelah selesai mandi mereka sarapan bersama di kamar hotel itu.
"Apakah kamu tinggal di hotel ini selama di jepang?"
"Iya, karena aku jarang ke jepang. maka aku tidak membeli rumah di sini," jawab Gan sambil menyantap makanannya.
"Apakah kamu sering keluar berbisnis?"
"Iya, aku sering keluar negeri, perusahaan telah diserahkan padaku, dan papaku hanya menikmati liburan panjang dengan mamaku."
"Setelah mereka pulang aku ingin memperkenalkan mu pada mereka," kata Gan.
"Apa mungkin orang tua mu akan setuju?"
"Mereka tidak akan membantah kalau suatu saat aku tertarik pada seseorang," jawab Gan dengan senyum.
"Kamu dari keluarga kalangan atas, biasa kalau dari keluarga kaya mereka hanya ingin menantu dari keluarga kaya juga."
"Tidak dengan orang tuaku! selama ini aku selalu menolak perjodohan yang dilakukan oleh mereka. dan aku yakin mereka pasti akan setuju dengan pilihanku!"
"Kau begitu yakin orang tua mu tidak akan menghalang mu menikahi wanita berasal dari australia?"
"Yakin!" jawab Gan dengan senyum mesra.
Setelah selesai makan Veronica kembali ke tempat tinggalnya, sementara Gan pergi menemui klien jepangnya, Sumi.
Sebuah restoran.
Gan sedang duduk dengan seorang wanita cantik yang manis, rambut terurai panjang serta memiliki kulit yang halus dan putih. selama pertemuan mereka membahas bisnis yang mereka jalankan. Gan fokus membaca proposal sementara Sumi sedang mengamati pria tampan itu.
"Bagaimana dengan gagasan dari kami? apakah Anda merasa puas?" tanya Sumi dengan suara lembut
"Gagasan yang hebat, saya sangat puas. kalau saya boleh tahu siapa yang memiliki gagasan sehebat ini?"
"Ini dari saya, saya sangat serius menjalankan bisnis ini, dan rela lembur setiap malam agar bisa mendapatkan hasil yang memuaskan," jawab Sumi dengan senyum.
"Saya senang bekerja sama dengan perusahaan Anda. saya berharap proyek ini berjalan dengan lancar," ucap Gan yang meneguk minumannya.
"Kalau begitu semoga kerja sama kita lancar!" ujar Sumi yang bersulang dengan Gan.
Mereka menghabiskan waktu selama dua jam untuk makan dan membahas bisnis bersama. selama berbincang Gan sangat ramah terhadap kliennya. sementara Sumi sering memperlihatkan senyuman yang membuat setiap pria tertarik padanya.
Setelah beberapa saat kemudian Gan dan Sumi meninggalkan restoran.
"Tuan Thassapak, Anda ingin kemana?" tanya Sumi dengan senyum.
"Saya ingin pergi ke suatu tempat," jawab Gan.
"Bagaimana kalau saya mengantar Anda?"
"Tidak perlu! terima kasih! asisten saya akan datang menjemputku," ucap Gan.
Tidak lama kemudian asisten Gan tiba di depannya.
"Saya pergi dulu! sampai jumpa!" ucap Gan dengan ramah dan masuk ke dalam mobilnya.
Sesaat kemudian Gan pergi dengan mobilnya.
Sumi masih melihat kepergian mobil itu walau telah pergi jauh.
Sumi adalah putri dari pengusaha besar Yamato yang memiliki salah satu perusahaan terbesar di jepang.
Gan menuju ke salah satu toko perhiasan untuk membeli sesuatu.
Malam hari.
Veronica yang berada di rumahnya ia menelan beberapa butir pil Kb.
"Aku belum menikah jangan sampai hamil, Gan sangat kuat tidak kenal lelah, dia melakukan pelepasan puluhan kali. mudah-mudahan aku tidak hamil di luar nikah," ucap Veronica yang menepuk kepalanya.
Setelah dia menelan pil kb itu sisanya ia simpan ke laci. kemudian dia menyusun pakaiannya ke dalam koper.
Setengah jam kemudian.
Tidak lama kemudian Gan tiba di depan pintu dan memanggil dari luar," Veronica...."
Tuk...tuk...
Veronica yang sedang membuat jus di dapur ia pun mendengar suara panggilan pria itu.
"Veronica...."
"Iya, sebentar!" sahutnya dari dalam.
Klek
"Gan...," sapa Veronica yang melihat pria itu yang berdiri di depan pintu.
"Aku membelikan mu makanan," kata Gan yang melangkah masuk sambil membawa makanan yang dia beli.
"Banyak sekali! apa saja yang kamu beli?" tanya Veronica melangkah ke dapur dan melanjutkan kerjanya.
"Makanan jepang Sushi, Sashimi, Onigiri, Ramen, Udon , Miso soup," jawab Gan yang meletakan makanan itu di atas meja.
"Hanya kita berdua mana bisa habis dimakan," kata Veronica yang sedang blender buah-buahan.
"Tidak apa-apa, kita bisa makan sambil berbincang-bincang," jawab Gan yang melepaskan jas luarannya.
Veronica memegang dua gelas jus apel dan meletakan ke atas meja. sedangkan Gan mengeluarkan semua makanan dari plastik dan meletakan ke piring.
Malam itu Gan menyuapi Veronica dengan makanan yang paling digemari di jepang itu. sepanjang malam mereka makan bersama dan sambil bercanda. saling bersuapan dengan mesra bagaikan pengantin baru.
Gan kemudian mengeluarkan sepasang cincin bermotif bunga dan langsung menyarungkan ke jari manis Veronica.
"Apa ini?" tanya Veronica yang merasa penasaran.
"Anggap ini adalah cincin tunangan, cincin ini adalah sepasang. itu artinya kemana pun kau pergi jangan lupa bahwa aku adalah calon suamimu," kata Gan dengan mencium wajah gadis itu.
"Apakah ini tandanya kita sudah tunangan?"
"Iya, kita telah mengenakan cincin ini, dan kita adalah pasangan walau suatu hari kita berada di tempat yang berbeda. dan ini mengingatkan kita tidak boleh berpaling ke lain dan hanya boleh setia pada pasangan kita!"
"Sepertinya kamu sedang memperingatkan ku ya?"
"Iya, aku tidak mau di saat aku tidak berada di sisimu kau di dekati oleh pria lain," jawab Gan dengan senyum.
"Jangan ingatkan aku terus! bagaimana denganmu? di jepang sangat banyak wanita cantik, apakah kau yakin tidak akan tergoda oleh mereka?"
"Tidak akan! karena hatiku sudah kau curi," jawab Gan yang berbisik di telinga Veronica.
"Pria memang suka sekali bicara manis, aku malah tidak yakin padamu," ucap Veronica dengan seraya bercanda.
"Jangan pernah ragu dengan ketulusan ku! aku adalah Gan Thassapak hanya akan setia terhadap seorang wanita, yaitu Veronica Alexa," ucap Gan yang berdiri dan mengecup dahi kekasihnya itu.
"Sudah! cepat habiskan makanan ini dulu!" ujar Veronica dengan senyum.
Di malam itu mereka saling suap makanan dengan tatapan mesra. berpisah selama tiga tahun akhirnya mereka bertemu kembali dan menjalin cinta dengan penuh kemesraan.
Di sisi lain siluman ular hijau memasuki perdesaan, ia merayap ke salah satu rumah warga desa sana, ia masuk lewat jendela dan tidak lama kemudian terdengarlah teriakan penghuni rumah itu.
"Aarggh....."
"Aarggh....."
"Aarggh....."
Keesokan harinya.
Warga setempat menyadari hilangnya beberapa tetangga mereka, mereka yang belum mengetahui penyebabnya merasa aneh dan penasaran. rumah para warga berserakan dan bahkan hingga ada kerusakan. di pagi itu semuanya berkumpul di rumah ketua desa.
"Tadi malam kami mendengarkan suara teriakan dan kemudian sudah senyap, tidak tahu apa yang terjadi dan kami tidak berani keluar," kata salah warga desa bernama Rugh.
"Iya, aku juga mendengarnya dan sekarang aku baru tahu hilangnya beberapa tetangga kita," lanjut warga yang bernama Pong.
"Ketua Desa, ini seperti ada sesuatu yang datang ke desa kita, tidak tahu apa yang terjadi pada mereka."
"Mari kita sama-sama mencari jejak mereka, ini bukan perampokan dan pembunuhan, tapi mereka bisa menghilang begitu saja. ini pasti ada sesuatu. mulai hari ini kita harus lebih berwaspada!" ucap ketua desa.
Seluruh warga desa berkumpul dan menyelidiki hilangnya puluhan warga, mereka pun berpencar masuk ke dalam hutan.
Berjalan selama beberapa jam masih belum menemukan sembarang petunjuk apapun.
Jepang.
Bandara.
Gan mengantar Veronica ke bandara.
"Jaga dirimu baik-baik dan jangan lupa hubungi aku!" ucap Gan yang memeluk Veronica.
"Aku akan mengabarimu setelah aku tiba, jaga kesehatanmu juga. jangan sibuk dengan kerja terus!" kata Veronica yang melepaskan pelukannya.
"Aku berjanji padamu! aku akan jaga diriku baik-baik," jawab Gan yang mencium bibir kekasihnya selama beberapa saat.
"Sudah tiba waktunya, aku pergi dulu. sampai jumpa!" ucap Veronica yang melepaskan ciumannya.
"Sampai jumpa! jangan lupa hubungi aku setelah tiba!" balas Gan.
"Iya, aku tahu! kamu pergilah melanjutkan kerjamu!" ujar Veronica sambil melambai tangannya.
"Huff...baru bertemu saja sudah harus berpisah," gumam Gan.
Setelah Veronica pergi, Gan pun meninggalkan bandara. dia menuju ke lokasi tempat proyek dijalankan.
Saat ia tiba Sumi menyambutnya dengan senyum ramah," Gan, kau sudah datang. aku menunggumu."
"Nona Sumi, ada apa?" tanya Gan yang baru keluar dari mobil.
"Coba liat bagian sini, menurutmu apakah harus diubah atau tidak?" tanya Sumi yang menunjukan tempat yang dia maksudkan.
Dua bulan kemudian.
Selama dua bulan Gan bekerja sama dengan Sumi. mereka sering bersama dari pagi hingga sore. Gan selalu disibukan dengan kerjanya karena harus selesai dalam empat bulan. kini sudah dua bulan dan sisa dua bulan untuk mengerjakan proyek itu hingga selesai.
Sementara Veronica juga disibukkan dengan tugasnya di perusahaan tempat dia bekerja dahulu.
Ia telah menjadi manager yang mengatur penjualan produk pengeluaran dari perusahaannya.
"Veronica, sudah jam makan siang, mari kita makan dulu. nanti baru dilanjutkan lagi!" ajak seorang pria muda dan tampan yang menarik lengan Veronica.
"Sebentar! jangan buru-buru!" kata Veronica yang ikuti langkah pria itu.
"Belakangan ini kamu sibuk terus, lihatlah dirimu sudah kurus," kata pria itu sambil berjalan.
Kantin.
"Tom, bagaimana dengan pasaran? apakah masih lancar?" tanya Veronica sambil menyantap makanannya.
"Tenang saja! atas perintahmu aku sering memantau, dan semuanya lancar-lancar saja!" jawab Tom dengan senyum.
"Kamu juga jangan terlalu memaksakan diri!" ujar Tom yang makan dengan lahap.
"Aku hanya ingin segera selesaikan tugasku."
"Walaupun begitu juga jangan sampai tidak istirahat! aku hanya tidak ingin melihatmu pingsan suatu hari nanti."
"Jangan berlebihan! aku masih sehat!"
"Iya, aku tahu," jawab Tom dengan tertawa.
Malam hari.
Veronica berada di kamarnya sedang mengutak atik laptopnya, tidak lama kemudian nada panggilan masuk ke handphone miliknya.
Saat ia melihat nama panggilan ia pun tersenyum dan menjawab panggilan tersebut.
"Hallo, sudah malam. apa kamu masih belum tidur," ujar Veronica dengan senyum.
"Tidak bisa tidur, sedang merindukanmu. apa yang kamu lakukan sekarang?" tanya Gan yang sedang berada kamar hotelnya.
"Tidak ada! hanya memeriksa ulang hasil penjualan, bagaimana dengan kerjamu?"
"Masih banyak lagi yang belum siap, mungkin sekitar dua bulan lagi."
"Jaga kesehatanmu baik-baik! dan jangan lupa makan!"
"Iya, aku rutin makan siang dan malam. dan bagaimana denganmu?"
"Aku juga sama! jangan khawatir. kalau kamu sudah lelah, istirahatlah!"
Tuk...tuk..
Ketukan pintu kamar hotel yang terdengar oleh Veronica.
"Sudah pukul sepuluh malam, siapa yang mencarimu?" tanya Veronica.
"Tidak tahu juga, aku coba lihat dulu," jawab Gan.
Gan kemudian membuka pintu kamarnya.
"Hai...Gan, aku mengantarkan makanan untukmu," kata Sumi.
"Kenapa ada suara wanita yang menjumpai Gan di malam begini?" batin Veronica yang mendengar suara wanita itu
"Kita akan makan bersama malam ini," ajak Sumi yang masuk ke dalam kamar.
"Gan, siapa dia?" tanya Veronica.
"Veronica, dia adalah Sumi yang selama ini bekerja sama denganku," jawab Gan yang di seberang sana.
"Veronica, besok aku akan menghubungimu lagi, cepat istirahat dan selamat malam," ucap Gan yang kemudian memutuskan panggilannya.
"Sumi? walau bekerja sama tapi kenapa malam-malam harus menjumpai dia di kamar? selama ini? apakah selama ini mereka begini setiap hari?" ucap Veronica.
"Mungkin mereka hanya sebatas teman kerja saja, lebih baik aku jangan mencurigai Gan sebelum ada bukti apa-apa," batin Veronica.
Karena merasa penasaran ia pun mencari info mengenai Sumi di internet. sesaat kemudian data Sumi serta fotonya juga terlihat di internet.
"Cantik sekali! apakah Gan tidak akan tertarik padanya? selama dua bulan mereka bersama apa saja bisa terjadi kalau sampai wanita itu ke kamar Gan malam-malam begini," ucap Veronica yang merasa kecewa dan cemas.
"Gan, aku hanya berharap kau masih ingat dengan janjimu," ucap Veronica.
Jepang.
"Nona Sumi, ini sudah malam, tidak seharusnya kamu datang ke kamarku," ujar Gan yang berdiri dan menjaga jarak dari wanita itu yang sedang duduk di sofa.
"Gan, untuk apa kamu merasa cemas? aku hanya ingin makan bersamamu saja. bukankah sudah biasa selama ini kita makan bersama?"
"Tapi itu di luar saat jam kerja. dan ini sudah malam. kita bukan pasangan dan aku juga tidak ingin ada gosip."
"Kamu terlalu waspada, kita tidak butuh memberi penjelasan kepada mereka!"
"Aku hanya tidak ingin mereka salah paham."
"Apakah karena dia?"
"Dia?"
"Kekasihmu? kau takut dia cemburu."
"Veronica adalah calon istriku, aku harus menjaga perasaannya," jawab Gan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!