NovelToon NovelToon

Si Cupu Itu Milikku

Bab 1 Neina si cupu

Kisah ini menceritakan tentang seorang gadis cantik yang berpenampilan cupu untuk menutupi kecantikan yang sebenarnya.

semua itu bermula ketika kakak perempuannya meninggal dunia dikarenakan pem*rkosaan yang kejam dilakukan oleh orang yang sangat menyukai kakak nya neintara,gadis cantik bak model, mempunyai tubuh yang sangat di idam-idamkan semua wanita, mempunyai prestasi yang tak terhitung, berasal dari keluarga konglomerat,dan menjadi primadona sekolah. siapa yang tidak akan cinta dan iri dengan gadis sejuta pesona itu,namun sangat disayangkan di usia mudanya itu dia harus meninggalkan dunia ini,karena kekejam teman sekelasnya yakni bagas yang melakukan hal nekat setelah berulangkali cintanya ditolak neintara, yang lebih memilih untuk fokus belajar dan tidak berpacaran, menyebabkan temannya itu memiliki niat buruk untuk neintara yaitu aksi pem*rkosaan setelah pulang sekolah.

kejadian tersebut membuat kedua orang tua neintara amat terpukul dan tidak tinggal diam mengikhlaskan semuanya dengan hanya berdiam diri, setelah kejadian siang itu Bagas beserta keluarga besarnya tidak pernah menunjukkan diri lagi di kota itu, entah apa yang dilakukan keluarga neintara terhadap bagas sekeluarga hingga tidak pernah menampakkan diri lagi di kota tersebut.

kesialan yang menimpa keluarga neintara tidak berhenti disitu saja, siang hari tepatnya kematian neintara adik neintara yaitu neina mengalami musibah kecelakaan setelah pulang les bersama pak sopir yang di dapatkannya mobil yang ditunggangi neina dan pak sopir tergeletak jatuh ke perbatasan jalan, menyebabkan gadis kecil itu koma di rumah sakit, sementara sopir nya meninggal dunia, insiden itu murni kecelakaan tidak terpaut campur tangan seorang namun tetap saja itu menjadi luka yang teramat dalam bagi keluarga neintara.

Siang itu semua orang digegerkan dengan berita kecelakaan kedua pewaris Raihan Alfaro group yang terjadi pada siang hari tepat pada pukul 14.00 WIB yang memakan tiga korban,dua korban meninggal dunia dan satu korban terbaring tidak berdaya di rumah sakit,berita ini tentu menjadi trending topik yang hangat bagi semua orang apalagi bagi pesaing Raihan Alfaro group yang memanfaatkan keadaan ini untuk meruntuhkan kekuasaan Raihan Alfaro group dengan bencana yang sedang menimpa mereka yakin bencana kematian mendiang neintara Raihan Alfaro dan neina Raihan Alfaro yang sedang terbaring lemah dirumah sakit.

Semua orang menganggap kematian neintara terjadi karena kecelakaan tersebut ,namun yang pasti kematian neintara bukan terjadi karena kecelakaan yang terjadi pada siang itu, melainkan terjadi karena pem*rkosaan brutal yang dilakukan Bagas yang tentunya semua itu hanya diketahui oleh keluarga inti Raihan Alfaro group, Raihan beserta keluarga sudah setuju untuk menutup rapat-rapat penyebab kematian neintara yang sebenarnya, entah apa penyebabnya sampai Raihan beserta keluarga memilih menutupi rahasia tersebut rapat-rapat.

Setelah kejadian itu mengubah dunia neina Raihan Alfaro yang baru genap berumur enam tahun, neina yang masih duduk di bangku sekolah dasar kelas satu harus menjadi korban atas kematian sang kakak,yang dimaksud menjadi korban atas kematian sang kakak yakni neina terpaksa harus menerima perubahan besar dalam hidupnya, Raihan yang tidak mau kejadian yang menimpa neintara terulang kembali pada neina akhirnya memutuskan neina akan menjalani kehidupannya dengan penampilan cupu di zaman modern dan serba canggih ini, menyebabkan neina mendapatkan banyak cacian dan hinaan atas penampilan yang dianggap tidak modif pada zaman ini,namun bagi Raihan itu semua lebih baik dari pada kematian seperti yang dialami sang kakak neina yaitu neintara, kejadian itu terjadi sepuluh tahun yang lalu semenjak neina kehilangan ingatannya setelah sadar dari masa komanya yang cukup memakan waktu lama yaitu lima bulan.

Sekarang neina Raihan Alfaro sudah duduk di bangku kelas satu SMA, neina semenjak sepuluh tahun terakhir ini sering mendapatkan banyak cacian, makian, hinaan, diasingkan dan yang lebih parahnya pembullyan yang teramat semenjak neina keluar dari rumah sakit untuk sekolah, semua orang dibuat tercengang dengan penampilan neina yang berubah setelah masa koma nya,neina yang biasanya tampil modis, anggun dan cantik Sekarang berubah menjadi cupu,kaca mata yang bertengger di hidung mancungnya dan rambut yang dikepang dua dengan dihiasi jepit rambut dan bondu.

Hari ini cuaca sangat cerah seorang gadis cantik turun dari mobilnya, dengan senyum manis dia berjalan kearah gerbang sekolah yang selama dua bulan ini sudah menjadi tempat menimba ilmu baginya.

"pagi nona neina... "sapa ramah pak satpam yang mengenal neina, siapa sih yang tidak mengenal neina Raihan Alfaro pewaris kedua Raihan Alfaro group, terlihat pak satpam baru membuka gerbang sekolah, hari ini neina berangkat sangat pagi bertepatan dengan pak satpam yang baru membuka gerbang.

"pagi juga pak ..."senyum manis neina sambil melangkahkan kakinya menuju bangunan megah didepan matanya.

"masih pukul 06.30 pasti sekolah masih sepi baguslah... sebaiknya aku harus cepat-cepat ke perpustakaan sebelum banyak orang..."monolog neina sambil membenarkan kacamata nya dan mempercepat langkahnya.

dari kejauhan sudah terlihat bangunan dengan nama perputaran bertengger di atas pintu, dengan langkah ringan neina melangkah ke dalam ruangan tersebut untuk mencari buku yang dibutuhkannya, setengah jam akhirnya neina menemukan tiga buku yang dia cari.

"akhirnya ketemu juga.. sebaiknya aku ambil tiga saja sekalian untuk Mutia dan Rere..."senyum manis neina yang mengambil tiga buku tersebut dan keluar dari perpustakaan, dilihat murid-murid sudah pada datang mungkin karena waktu sudah menunjukkan pukul 07.00 pagi setengah jam lagi bel berbunyi.

brukkkkk

buggggg buku dan badan neina terjatuh kelantai.

"hahaha lihat lah Del... didepan kita ada gadis cupu..."tawa rina.

"apa yang lho lakukan rin....lho udah buat neina jatoh..." ucap aradella.

"iya nih...gimana kalo dia nangis dan sembunyi ke ketek ibunya kaya dulu waktu SMP hahaha..." tawa kencang Karin.

"hahaha lho benar hahahaha "tawa rina dan aradella.

"apa yang kalian lakukan disana..." ucap tegas bara sang ketua OSIS, aradella ddk yang melihat bara langsung berlari meninggalkan neina yang sedang memunguti buku nya.

"ck Pasti mereka sedang membully lagi..." geleng-geleng bara dan menghampiri neina yang sudah berdiri.

"lho gapapa..." tanya bara namun bukannya menjawab neina hanya menggeleng saja.

"lho buat apa deket-deket ma itu cupu bar..."teriak Nando yang baru datang bersama Agus dan sang bos Reynaldo.

"eh eh ada si cupu nih.. enaknya kita apain nih bos.."tanya Agus dengan senyum jail nya.

"hahaha bagaimana kalo kita kerjain aja bos... hitung-hitung sarapan pagi..."usul Nando.

"lho pada jangan bikin ulah lagi...ini masih pagi jangan bikin gue pusing dengan kalian semua..."

"yaelah kita cuman main-main aja bukan mau bikin ulah ya gak Gus.."ucap Nando.

"Yoi... mending lho nyingkir dah... jangan so jadi pahlawan..." Reynaldo yang melihat ketiga sahabatnya berdebat hanya tersenyum devil saja dan mendekati neina yang sedang berdiri gemetar.

"hei cupu tolong bawain nih tas gue... dan simpan dikelas .."ucap Reynaldo dan melemparkan tasnya tepat kemuka neina.

"hahaha sikap bos yang gue suka...tiap hari jahili si cupu...nih punya gue juga..m"Nando ikut-ikutan melempar tasnya .

"punya gue juga.. " ucap Agus.

buggggg tas Agus jatuh ke lantai.

"hey lho yah cupu kenapa lho gak tangkap tas nya..."marah Agus.

"ma...maaf kak...aku tadi .."

"alah banyak Bacot... habisin aja Gus.. "kompor Nando.

Agus mengambil kacamata neina dan melemparkannya ke arah Nando, Nando yang mengerti pun langsung menangkapnya dan melempar ke arah Reynaldo.

"tang bos..."

"hiks... balikin kaca mata aku..." ucap neina yang sudah tau pasti ujung-ujungnya kaca matanya akan dipecahkan lagi untuk yang kesekian kalinya.

"lho mau ini..."senyum devil Rey.

"aku mohon kak... jangan dipecahkannya lagi.." ucap neina bergetar.

"ok tapi ada syaratnya..."

"apa itu..." cium sepatu gue.. "Rey mendorong neina sampai tersungkur ke sepatunya.

"cepat..."teriak Rey.

"sudah Rey.. plis hari ini jangan ganggu neina lagi...apa kalian gak kasihan gitu tiap hari terus gangguin dia..."kesal bara hendak membantu neina berdiri tapi dicegah Nando dan Agus.

"jangan ikut campur lho bar...kalo lho masih sayang dengan gelar lho itu..."

"yang dibilang Nando benar... Jangan lupa lho tanpa Rey lho gak akan bisa jadi ketos disini..."ucap Agus membenarkan, seketika bara diam dan hanya bisa pasrah saja.

"apa lho tuli..."geram Rey yang melihat neina tidak mematuhi perkataannya.

"aku...aku gak mau kak..."geleng neina menyedihkan.

"lho mau kaca mata ini balik ke lho lagi atau nggak..."

"ayo cium..." paksa Rey lagi.

"rey lho udah keterlaluan...neina bukan babu lho sampai harus nyium sepatu lho..."ucap bara.

"diem lho...gue gak sedang bicara sama lho .."bentak Rey.

"ayo cupu..."paksa Rey lagi,neina dengan berderai air mata mau tidak mau mencium sepatu Rey.

cup

"awwww" teriak neina yang kepalanya ditendang Rey sampai tersungkur.

"ini peringatan buat lho... karena lho udah berani ngebantah ucapan gue cupu .."

prangggggg kacamata milik neina pecah tepat didepan matanya.

"apa salah ku..kenapa mereka memperlakukan ku seperti pada hewan..." batin neina menangis.

"cabut..."ucap Rey yang diikuti Nando menggandeng paksa bara untuk mengikuti Rey.

buggggggg Agus menendang kaki neina.

"rasain itu... makannya jangan berani-berani ngebantah... sekarang lho berdiri dan bawa tas kita dan taruh di bangku...."ucap songgong Agus.

"lho dengar gak..."teriak Agus seketika heuba terperanjat .

"i...iya ...kak..."

"anak pintar..."ucap Agus berjongkok dan mengacak-acak kasar rambut neina sampai neina meringis.

.

.

.

Di kantin

"Rey apa lho gak kasihan terus memperlakukan neina seperti itu..."ucap bara yang merasa kasihan setiap hari neina selalu diganggu teman-temannya.

"hahaha lho gila bar...kenapa gue harus kasihan sama tuh cupu..." Rey terkeheh.

"iya nih...kenapa lho selalu belain tuh cupu..."ucap Agus yang baru datang dan duduk bara menghela nafasnya.

"gue hanya kasihan aja ma tuh anak...dia anak pintar dan gak punya sama kalian...tapi kalian dengan teganya terus mengganggu dia.. "

"bentar...bentar gue lihat-lihat lho dari tadi selalu belain tuh cupu atau jangan-jangan lho suka yah ma tuh cupu.. "selidik Nando yang seketika membuat Rey dan Agus melirik bara.

"gue bukan suka...tapi gue...ah... sudahlah terserah kalian...gue cuman mau ngingetin kalian jangan terlalu benci tuh anak... nanti lho pada suka baru tau rasa...cinta dan benci itu beda tipis.. " ucap bara serius seketika mereka tertawa setelah mendengar ucapan bara.

"hahahaha lho lucu bar..."ucap Nando dan Agus bersamaan.

"hahaha..mimpi gue bisa sampai cinta tuh ma cupu... sampai kiamat pun gue gak akan cinta ma anak cupu kaya gitu...udah kaya gak ada cewek lain aja..."Maki Rey.

"terserah kalian..yang penting gue Udeh ngingetin.. "ucap bara.

"hahaha denger ini bara sang ketua OSIS...kalo gue sampai jatuh cinta ma itu cupu gue traktir kalian yang ada di kantin ini selama satu bulan... hahahaha..."teriak Rey yang mendapatkan tepuk tangan dari semua orang.

"hahaha hebat bos..."teriak Nando menyemangati.

"yaelah lho bos bicara kaya gitu karena lho udah tau kalo itu hanya mimpi aja... hahaha seorang Reynaldo raican sangga mana mungkin cinta ma anak cupu kaya neina itu.. hahaha cewek masih banyak yang ngantri untuk jadi pacar nya bos kita lho lupa itu bar..."ngakak Agus.

"denger ini semua...kalo yang dikatakan bara sampai terjadi... ingatkan gue untuk mencium sepatu milik tuh cupu..."teriak Rey sambil ketawa-ketawa.

Dari arah pintu datang neina, Mutia dan Rere, yang mendengarkan ucapan Rey.

"apa aku segitu hina nya sampai dia bicara seperti itu..." batin sedih neina.

"lho yang sabar yah na... jika itu sampai terjadi gue akan tagih janji Reynaldo si senior itu untuk mencium sepatu lho..." geram Rere.

.

.

.

bersambung

.

.

.

Jangan lupa like komen vote dan masukan ke favorit 🤗😚 jangan lupa juga pencet iklan gratis nya yah reader 🤗 biar author dapat keuntungan 🤗 tenang itu gak bayar atau pakai Kouta atau sebagainya 🤗itu gratis jadi jangan lupa pencet atau tonton 🤗salam sayang dari author 🤗😚.

Bab 2 Kejadian di kantin

"lho yang sabar yah na... jika itu sampai terjadi gue akan tagih janji Reynaldo si senior itu untuk mencium sepatu lho..." geram Rere.

"aku gapapa kok re..."senyum manis neina.

"yasudah ayu kita duduk situ saja sebelum jam pelajaran masuk...aku lapar tadi belum sempat makan.. " ajak Mutia.

"eh bos itu si cupu..."ucap Nando yang melihat kedatangan neina Reynaldo langsung mendekat dan berdiri di hadapan neina.

"Neina Reyhan Alfaro...si pewaris kedua Raihan Alfaro group pembisnis terbesar saingan ayah geu... putri Rayhan Alfaro pembisnis muda no dua setelah ayah geu ... ayah lho begitu gagah tapi lho ..ck ck ck gue tidak yakin lho itu anak om Rayhan...apa lho hanya anak pungut saja yah...gue dengar mending kakak lho neintara adalah primadona di sekolah ini tapi lho ck ck ck berbanding terbalik..." Reynaldo melihat neina dari atas sampai bawah.

"ck tidak ada menarik-nariknya ...andai aja lho bukan anak om Rayhan gue udah lama keluarin lho dari sekolah gue ..."

"hey dengerin ini teman-teman... mulai hari sampai satu Minggu kedepankan gue akan traktir lho semua dengan satu syarat..."bibir Reynaldo menyeringai.

"wah apa itu syarat nya..."heboh semua murid.

"iya apa itu bang Rey...ih udang ganteng berduit lagi..." teriak histeris kaum hawa.

"gue akan traktir lho semua dengan satu syarat asingin ini anak dan bully dia sampai dia minta keluar dari sekolah ini..."teriak Reynaldo sombong.

"wah kalo cuman itu mah gampang Rey...kami akan turuti keinginan lho..."

"iya gue setuju...gue juga sebenarnya udah euneuk lihat nih cupu berkeliaran di sekolah favorit ini... menghalangi pemandangan saja..."

"hahaha bagus dah kalo itu syarat nya gue setuju banget udah lama juga gue mau bully tuh cupu tapi gue takut dengan ayah nya..."

"tenang aja sekarang ada bang Rey yang akan mengurus semuanya jadi kita akan aman dari om Rayhan..."

"sweatttt deh bag rey ini... udah tampan tau lagi apa yang bikin risih kaum hawa..."

"aku padamu bang..."

"Kakak senior tampan,banyak uang, pintar paket lengkap aku padamu kak..." begitulah bisik-bisik semua murid semakin menambah kesombongan Reynaldo dan teman-temannya.

"kalian semua ambil makanan dan lemparkan ke cupu itu tenang gue yang traktir..." teriak Reynaldo semua muridnya bersorak gembira namun sebelum aksi itu terjadi suara bel menghentikan aktivitas gila mereka.

"sittt .."kesal Reynaldo semua murid berhamburan keluar menuju kelas masing-masing, hanya tersisa neina ddk dan Reynaldo ddk.

"hari ini lho selamat tapi gue pastiin kedepannya gak akan ada yang nyelamatin lho...cabuttt...."teriak Reynaldo yang diikuti teman-temannya.

"lho mau kemana ayo ikut bos..."tarik Nando yang melihat bara ingin menghampiri neina.

"sebenarnya apa salahnya neina sama kalian...kenapa kalian begitu tega memperlakukan nya bak sampah seperti itu..."heran bara .

"karena bos benci dia jadi kita juga benci dia...."

"kenapa kau bisa benci itu junior Rey... padahal kalian baru bertemu tapi lho udah kaya yang udah kenal lama dan seolah-olah menyimpan dendam..." ucap bara menghentikan langkah Reynaldo.

.

.

.

flashback on

Terlihat seorang anak laki-laki berlari keluar gerbang, senyuman manis dia tunjukkan saat melihat kaki kecil mulus turun dari mobil.

"pagi ney..." senyum dibibir bocah itu semakin merekah.

"eh kak Rey..." senyum manis gadis kecil itu yang baru saja turun dari mobil, Reynaldo kecil merentangkan tangan neina kecil yang mengerti apa maksud Rey langsung memeluk sang kakak kelas sekaligus temannya.

"Ney kangen kakak..."

"kakak juga kangen Ney..."

"kakak akhirnya Ney bisa sekolah bareng Kakak...kakak setelah sekolah melupakan Ney..."cemberut neina kecil yang sangat terlihat lucu dimata Reynaldo.

"sutt kakak bukannya melupakan Ney tapi setelah sekolah kakak kebanyakan les jadi kakak gak punya banyak waktu untuk main..."

"les itu apa kak..."

"menambah ilmu... nanti juga Ney pasti akan merasakan apa itu les..."

"Tante biar Rey aja ya anterin Ney ke kelas...Rey Jani akan jagain Ney jadi Tante pulang saja..."ucap Rey serius biar mendapatkan izin, mommy nya neina malah terkekeh melihat anak temannya itu.

"yasudah janji yah sama Tante untuk jagain neina..."

"janji banget Tante..."

"mmm lucu calon mantu ku ini..." gurau Mommy neina, Reynaldo yang mendengar nya tersenyum manis.

"yasudah kami pergi dulu dah Tante .."

"dah mommy ney ikut kak Rey..." mommy Neina melambaikan tangannya sambil terus tersenyum.

"eh Rey kamu mau kemana..." tanya Dimas teman Rey.

"aku mau ke kelas satu dulu antar Ney ke kelas nya..."

"siapa dia apa itu adik mu...aku ikut yah Rey..."

"bukan dia teman ku ... Yasudah kalo mau ikut ayo...."ajak Rey .

"kak Rey ini kelas Ney kah.. luas banget dan banyak teman-teman..."

"iya ini kelas untuk Ney...Ney duduk di kursi depan yah...ini kakak yang tadi pilihkan untuk Ney..."

" kakak serius.." binar bahagia neina yang di angguki Reynaldo.

"terimakasih kak Rey Ney sayang kakak...

"kakak juga sayang Ney.."

"Rey ini teman kamu lucu banget...aku bolehkan Berteman dengan nya tanya Dimas yang di angguki rey, begitulah aktivitas setiap harinya Rey dan Ney kecil,Rey yang akan menunggu di gerbang dan mengantarkannya di kelas sampai ada bel baru meninggalkan Ney untuk ke kelasnya sendiri, keakraban nya sudah lama terjalin saat mommy ney na mama nya Rey sering bermain ke rumah masing-masing, mommy dan mama nya Rey dulunya teman SMA makannya mereka sering bermain bersama dan akhirnya Rey dan Ney pun karena sering bertemu jadi teman yang baik menyayangi satu sama lain,Rey yang notabene nya anak tunggal sudah menganggap Ney adik kandungnya, Karena mama Rey rahim nya harus diangkat ketika melahirkan nya jadi Rey tidak akan punya adik lagi

pada suatu hari Rey meminta neina untuk menemani nya belanja keperluan ulang tahun untuk nya, namun neina yang sedang sibuk karena harus mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba-lomba tidak bisa memenuhi keinginan Rey ini pertama kalinya neina tidak mengikuti keinginan Rey,Rey kecewa dan sakit hati tapi dia tetap tersenyum dia mengerti dengan posisi neina yang memang sedang harus banyak-banyak belajar, hingga hari ulang tahun pun tiba neina kecil tidak datang-datang Rey marah dan membatalkan acara tiup lilinnya,dia meminta sopir untuk mengantarkannya ke rumah neina dari kejauhan Rey melihat neina dan dimas menaiki mobil dan terlihat senang,dia begitu kecewa ternyata neina lebih memilih bermain dengan Dimas dari pada menghadiri acara ulang tahun nya,Rey pulang dengan membawa kekecewaan dan kemarahan besar dari semenjak itulah Rey membenci neina yang menurutnya tidak tau diri itu,dia yang selama ini menjaganya tapi setelah mendapatkan teman baru melupakannya,Rey pulang dan menaiki tangga dengan muka merah,mama Rey yang melihatnya menanyakan Apa yang terjadi pada Rey pada pak sopir,pak sopir pun menjelaskan kejadian tadi mama rey tersenyum dan menaiki tangga ke kamar Rey, dan berusaha menjelaskan kesalahan pahaman jika neina tidak bisa mengikuti acara ulang tahun nya karena hari ini adalah hari lomba nya,tapi Rey tidak mempercayainya karena neina beberapa hari ini belum mengatakan jika hari lomba nya sekarang menurutnya mama nya berbohong,dan dari semenjak itulah Reynaldo menjauh dan membenci neina.

flashback off

.

.

.

Rey tersentak dari lamunannya saat Agus memegang bahunya.

"bos kok melamun ayo kita ke kelas sebelum telat..." Rey mengangguk dan tersenyum getir mengingat begitu dulu dia sangat menyayangi neina tapi tidak untuk sekarang yang sangat membenci neina.

Dari arah belakang neina ddk baru keluar kantin setelah neina mengeluarkan tangisan nya

"sudah neina jangan nangis lagi..lho jelek kalo nangis ...tenang aja lho gak akan sendirian disekolah ini masih ada kami.. " senyum Rere.

"iya tuh neina jangan nangis yang dikatakan Rere benar masih ada Mutia dan Rere yang akan menemani neina.." ucap Mutia membenarkan.

"makasih yah kalian selalu ada untuk ku..."ucap Neina sedih.

"kita itu sahabat jadi lho gak perlu bilang terimakasih... tapi neina sebenarnya apa dulu kau pernah punya masalah dengan Reynaldo si senior galak itu..."tanya Rere penasaran.

"aku gak tau apa re...kata mommy aku dulu sempat hilang ingatan... tapi katanya dulu aku sama bang Reynaldo teman semasa kecil akrab banget...tapi yang aku lihat sebaliknya semenjak aku pulang dari rumah sakit dan sekolah lagi sikap bang Reynaldo tidak yang seperti mommy bicarakan..."jelas neina.

"hey kalian bertiga kenapa masih berdiri cepat masuk kelas..." ucap guru BP mengehentikan pembicara mereka.

.

.

.

bersambung

.

.

.

Jangan lupa like komen vote dan masukan ke favorit 🤗😚 jangan lupa juga pencet iklan gratis nya yah reader 🤗 biar author dapat keuntungan 🤗 tenang itu gak bayar atau pakai Kouta atau sebagainya 🤗itu gratis jadi jangan lupa pencet atau tonton 🤗salam sayang dari author 🤗😚.

Bab 3 Kehidupan yang berbanding terbalik

Jam sudah menunjukkan pukul 12 siang tanda jam pulang untuk neina, dengan senyum neina keluar dari kelas dengan memegang ujung tas ransel nya .

"Nein kami pulang duluan yah... kami ada acara keluarga..."ucap Rere yang di angguki Mutia, mereka memang saudara sepupu dan Mutia tinggal di Rere setelah kematian kedua orang tuanya keluarga Rere lah yang merawat Mutia.

"iya hati-hati Rere Mutia..." neina melambaikan tangannya yang dibalas lambaian Mutia dan Rere yang sedang berlari.

Dari kejauhan bibir Reynaldo menyeringai melihat mangsanya tidak ada yang menemani, dengan langkah songong dia berjalan sambil terpesona pada para siswi yang dia lewati.

"tuh si bos mau ngapain lagi yah..." ucap Nando yang heran melihat Reynaldo melangkah dengan langkah lebar.

"lho lolong yah...tuh lihat di depan ada si cupu...pasti si bos mau ngerjain di cupu..."ucap Agus menonyor kepala Nando.

"Jing sakit nyet..."

"lagian lho oon banget dah...udah tau di depan ada si cupu masih aja nanya..."

"neina bukan cupu dia punya nama tapi kalian asal manggil cupu.."ucap bara.

"nama itu terlalu bagus untuk gadis kaya dia...gue jadi kepikiran dengan ucapan Rey tadi pagi..."

"yang mana .."ucap bara dan Nando bersamaan.

"yang katanya kakak nya si cupu dulu primadona sekolah...apa itu benar..."

"yang dikatakan Rey memang benar... kak neintara dulu primadona sekolah ini...dia sesosok gadis cantik,pintar, rajin dan ramah...dia selalu menjadi incaran kaum Adam..."

"Terus sekarang dimana dia.." tanya Nando penasaran.

"Sosok sempurna itu sudah menemui sang pencipta nya..."

"maksud lho dia udah meninggal bar..."ucap Nando jadi tertarik dengan cerita kakak nya neina

"iya waktu dia baru duduk di bangku kelas sebelas atau dua belas yah aku lupa lagi..."

"Terus apa penyebabnya dia bisa sampai meninggal seperti itu ..." ucap Nando yang mungkin dia masih merasa tertarik dengan cerita bara .

" Sepuluh tahun yang lalu dai dan Neina mengalami kecelakaan dalam satu mobil yang sama dan membuat kak neintara kehilangan nyawanya sementara neina kehilangan ingatannya dan..."

"dan apa..." ucap Nando yang tidak suka bara menghentikan ceritanya sebelum selesai.

"sudahlah ayo kita pulang...kenapa juga kita harus membahas nya..." ujar bara melangkahkan kakinya.

"hey bar lho belum selesai cerita..." teriak Nando.

"sudah ayo berhenti teriak..."ucap Agus mengikuti langkah bara.

"kenapa rasanya kesal sekali bara tidak meneruskan ceritanya...ada apa dengan gue.."gumam Nando dan dua menit kemudian dia berlari mengejar langkah bara dan Agus yang sudah menjauh.

"cupu..."teriak Reynaldo neina menghentikan langkahnya dan menghela nafas apa lagi yang ingin dilakukan kakak senior nya itu pikirannya, dengan rasa takut di hati neina membalikkan badannya.

"hii cupu lho mau kemana..." ucap Reynaldo busa-busi yang sebenarnya dia sedang berpikir sekarang dia harus ngerjain cupu dengan apalagi.

"a.. aku i.. Ingin pulang kak..."ucap neina gemetar dia takut jika Reynaldo membully nya lagi atau bahkan dari itu main tangan yang selalu Reynaldo lakukan padanya.

"ayo ikut gue..." ucap Reynaldo.

"tapi kak..."

"lho ngelawan..."bentak Reynaldo.

"mmm..Bu.. bukan..."

"lah banyak bacot lho..."potong Reynaldo mengambil kacamata neina dan melemparnya ke sembarang arah.

tinggg kacamata neina pecah.

"itu hukuman buat cupu yang suka ngelawan kaya lho ini..." ucap kesal Reynaldo.

"ayo ikut gue..."sambungnya neina yang tidak mau kena amukan pun mengikuti Reynaldo.

"mau ngapain lagi yah Reynaldo..." ucap siswi A.

"Paling kena bully lagi..."ucap siswi B.

"hahaha lho benar juga.."mereka pun kembali melangkahkan kakinya tidak menghiraukan neina lagi.

"tuh cupu mau dibawa kemana lagi Ama si bos..."ucap Nando.

"ayo kita kita aja jangan cuma ngeb*cot Mulu..."agus berlari mengejar Reynaldo.

"kenapa Rey...lho sekarang mau ngapain lagi...jika orang tua lho dan neina tau pasti mereka kecewa dengan mu..."gumam bara.

buggggggg

"awww..."ringis neina.

"hey cupu lho sebaiknya ngundurin diri sendiri dari sekolah ini...gue enek banget lihat muka cupu mu itu..." teriak Reynaldo menjadi pusat perhatian sebagian di siswa siswi yang masih ada di parkiran.

"hiks aku gak bisa kak..."ucap neina yang merasakan sakit di pantat nya.

"lho benar-benar benalu bagi gue...lho tau tadi ayah lho nyuruh gue untuk ngantar lho pulang ini pasti permintaan lho kan...lho bilang ke bokap lho untuk nyuruh gue nganterin lho pulang supaya lho bisa dekat-dekat terus sama gue..."teriak marah Reynaldo.

"hiks a..aku tidak tau kak..."geleng kepala neina.

"hu....gak nyangka yah sifat tuh cupu ternyata j*Lang juga..."

"dasar gak ngaca penampilan udah kaya orang gila aja sosoan mau deketin bang Rey..."

"apa di rumah sebegitu besarnya gak ada kaca sampai lho gak sadar diri kaya gini..."

"udah Aya kita lempari j*Lang ini dengan sampah karena sampah memang temannya sampah lagi..."usul dari siswi C yang di setujui yang lain.

bug bug bug bug satu persatu sampah dilemparkan pada neina,neina yang melihatnya hanya bisa menangis dosa apa dia pada mereka,mengapa mereka sangat membenci nya pikir neina.

bug bug bug bug sampah masih terus melayang ke arah neina yang meringkuk menangis di tengah-tengah siswa

"hiks apa salah ku tuhan...apa sehina ini kah aku sampai harus dilempari sampah..."tangis neina.

"lho memang hina sehina sampah ini...rasain ini..." teriak satu siswa yang ingin melemparkan buah-buahan busuk padanya

"hentikan..."teriak bara.

"apa yang kalian lakukan padanya hah...."ucap bara marah.

"apa hak kalian untuk menghakimi dia seperti ini...ini sudah keterlaluan...apa kalian tidak takut jika neina mengadukan ini semua pada ayahnya... dengan satu jentikkan jari hidup kalian akan dalam bahaya..."

"dianya saja yang j*lang bikin kami jijik melihatnya sejijik kami melihat sampah..."jawab berani siswa A.

"jika sampah itu menjijikkan mengapa kalian memegang nya hah... bukannya kalian jijik melihatnya dan kalian malah memegang nya..." berang bara yang tidak suka ada yang melawan sikap yang sama di miliki Reynaldo.

hening tidak ada yang bicara mereka tersa tertampar dengan perkataan bara,tapi dari salah satu siswi dengan beraninya dia melangkah ketengah dan...

prettttt semua mata melotot melihat yang dilakukan salah satu siswi itu yang tidak lain aradella yang baru saja datang dengan segala amarah nya saat tahu jika neina sedang mencoba merayu Reynaldo.

"kau j*Laeng tidak tau malu dengan tampilan udik mu ini kau berani-beraninya mendekat bang rey...apa di rumah lho gak ada kaca hah..." dada aradella naik turun menahan emosi.

"apa yang kau lakukan aradella..."ucap bara .

"aku hanya memberikan pelajaran pada j*lang satu ini agar kedepannya tidak ada kejadian seperti ini lagi... dengan beraninya dia mencoba mendekati bang Rey..." ucap aradella cemburu, tangan bara terkepal melihat sikap buruk aradella sang primadona sekolah dan murid kesayangan dari kepala sekolah karena aradella selalu membawakan banyak piala untuk sekolah nya dengan berlenggak Lingkuk di atas karpet merah .

Ingin rasanya bata menampar wajah gadis songong itu namun dia urungkan karena dia tidak mau mendapatkan masalah dengan kepala sekolah yang pasti akan habis-habisan membela aradella karena dia tidak lain sepupu kepala sekolah.

"ayo guys cabut..."ucap sombong aradella yang diikuti kedua sahabatnya, sementara neina hanya memegangi pipinya yang memerah dan menangis.

"ayo berdiri..."bara mengulurkan tangannya pada neina yang tidak diterimanya dan dia malah berlari menuju mobil yang dari tadi sudah menunggunya di luar gerbang sekolah semenjak dia dilempari sampah.

"hiks hiks tolong buka pintunya pak hiks..."ucap neina pada sopir pribadinya.

"kenapa nona tidak pernah bilang pada tuan jika nona sering kena bully disekolah non... menurut bapak ini sudah keterlaluan... jika saja tuan tau jika nona diperlukan seperti ini sudah dipastikan mereka yang sudah membully nona tidak akan melihat dunia lagi ..."ucap pak sopir yang sudah masuk ke dalam mobil dan mulai menyetir.

"hiks justru karena itu pak... neina tidak mau ayah mengotori tangannya hanya untuk membela neina seperti 3 tahun yang lalu saat neina masih SMP...hiks neina tidak suka Daddy seperti itu hiks... dan neina juga tidak mau membuat persahabatan antara Daddy dan om raican berakhir gara-gara neina hiks... nanti yang ada kak Rey semakin membenci neina hiks..." ucap pilu neina yang setiap kali psk sopir menyuruhnya untuk mengadukannya pada tuannya,tapi jawaban Neina pasti seperti itu pak sopir hanya menghela nafasnya dan berdo'a semoga nona tidak mendapat Bullyan lagi.

"kehidupan nona berbanding terbalik dengan mendiang nona neintara yang selalu mendapatkan pujian dan rasa kagum dari setiap orang yang melihatnya tidak seperti nona neina yang malah mendapatkan cacian dan makian dari setiap orang yang melihat nona..." batin pak sopir.

.

.

.

bersambung

.

.

.

Jangan lupa like komen vote dan masukan ke favorit 🤗😚 jangan lupa juga pencet iklan gratis nya yah reader 🤗 biar author dapat keuntungan 🤗 tenang itu gak bayar atau pakai Kouta atau sebagainya 🤗itu gratis jadi jangan lupa pencet atau tonton 🤗salam sayang dari author 🤗😚.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!