NovelToon NovelToon

MENGHARAPKANMU UNTUK KEMBALI

CHAPTER 01 : Jika kau ingin pergi, kau ku bebaskan.

Malam ini seperti biasa, Melissa menunggu suaminya pulang, sudah hampir tiga bulan ini Kevin selalu pulang larut malam, bahkan tidak pulang sama sekali.

Pria ini sangat jauh berbeda dari ketika mereka pertama kali menikah, Kevin dulunya seorang suami yang pengertian dan penuh tanggung jawab, dia sangat mencintai istri dan anak-anaknya, tapi.. semenjak setahun terakhir, sikap Kevin mulai berubah, dia menjadi seseorang yang tak peduli dengan keluarganya, dia menjadi pribadi yang mudah marah, bahkan sering membentak Melissa di depan anak-anak mereka hanya karna kesalahannya yang kecil.

Dan... semenjak tiga bulan ini, Kevin jadi sering pulang larut bahkan tak pulang sama sekali.

Melissa mempunyai firasat kalau suaminya mempunyai wanita lain, bahkan mungkin sudah menikah dengan seseorang.

Melissa memang tidak seperti dulu lagi, badannya sudah mulai melar karna kurang terawat, karna dia lebih mengutamakan merawat ketiga putranya dari pada merawat dirinya sendiri hal itu tentu saja sangat melelahkan, apalagi mereka tidak mempunyai pembantu sehingga Melissa mengurus semua pekerjaan rumah tangga.

Melissa terpaksa berhenti bekerja saat dia melahirkan anak pertamanya, karna dia tidak ingin melewatkan semua masa pertumbuhan putranya ditangan orang lain. Pemilik perusahaan sangat menyayangkan hal itu, karna Melissa adalah seorang sekretaris yang cakap dan pintar, sehingga bantuannya sangat di butuhkan oleh perusahaan.

Atasannya juga mengatakan kalau dia akan menerima kembali Melissa kapan saja, tapi Melissa tidak berminat untuk itu dan lebih memilih menjadi seorang ibu rumah tangga di bandingkan menjadi seorang wanita karir.

Pukul satu dini hari, Melissa mendengar suara mobil suaminya memasuki halaman, dengan wajah sumringah dia membukakan pintu untuk suaminya, suaminya masuk tampa menoleh wajahnya sedikitpun, dengan perasaan sedih dia menutup pintu itu kembali.

Dia teringat akan masa lalu, suaminya akan memeluk pinggang rampingnya dan memberikan kecupan mesra dibibirnya saat pulang kantor, tapi... semua itu kini hanya tinggal kenangan. Akan kah mungkin suaminya kembali lagi seperti waktu dulu?

" Mas... apa kamu sudah makan? aku sudah menyiapkan makan malam untukmu"

Kevin tak langsung menjawab, dia memandang kesal istrinya, melihat wanita yang mengenakan daster yang hampir mirip dengan buntelan ini. rambutnya pun di ikat asal asalan.

" Aku sudah kenyang" Jawabnya ketus.

Melissa duduk di sampingnya, tapi Kevin langsung berdiri dan masuk ke ruang kerjanya. Melissa hanya terpaku di kursi tersebut. Air matanya jatuh membasahi pipi nya.

Dia tau, Kevin akan tidur di ruang kerjanya seperti hari-hari biasanya. hal ini lah yang dilakukannya selama tiga bulan terakhir ini jika dia pulang ke rumah, dia bahkan tidak pernah menyentuh istrinya sama sekali selama tiga bulan ini.

Pagi-pagi sekalipun Kevin sudah berangkat ke kantor, sementara Melissa masih sibuk mengurus ke tiga anaknya yang masih kecil. Anak pertama berusia 8 Tahun sekarang sudah duduk di kelas 3 Sekolah Dasar, Anak ke dua berusia 5 Tahun dan masih duduk di taman kanak-kanak . dan si bungsu, masih berusia 2 tahun, setiap hari Melissa akan. mengantar jemput anak-anaknya, baik sekolah, maupun latihan karate dua kali seminggu, dan mengantar jemput

pergi mengaji setiap sore, sehingga waktunya benar-benar habis untuk mengurus anaknya sehingga tak ada waktu untuk dirinya sendiri. Belum lagi sehabis magrib, biasanya dia akan selalu menyuruh anak-anaknya belajar, dan menemani mereka.

Sebelum suaminya bangun, Melissa telah menyiapkan pakaian untuk suaminya setelah berganti pakaian dan tanpa menyentuh makanan dia meninggalkan rumahnya.

Dalam beberapa bulan ini, ketiga buah hati mereka seakan tak mengenal ayahnya sendiri.

Melissa sekali lagi murung, hatinya terasa perih atas perlakuan suaminya, andaikan bukan karena anak-anak mereka, mungkin dia akan mengalah atas pernikahan ini, tapi... demi ketiga buah hati mereka dia menahan semuanya.

......

Malam hari ini, Kevin pulang cepat, Melissa melihat mobil suaminya masuk pekarangan, dengan berlari dia membuka kan pintu, tapi alangkah kagetnya ketika dia melihat suaminya sedang menggandeng seorang wanita yang cantik dan seksi, wanita itu mengenakan rok mini dan baju yang hampir memperlihatkan belahan dadanya. Dada Melissa bergemuruh, seolah -olah ada sebuah gunung berapi yang akan meletus dalam dirinya .Tapi mulutnya terkunci, tidak bisa mengeluarkan amarahnya.

Wanita itu memandang jijik kepadanya, apa lagi saat itu Melissa masih belum membersihkan diri, dan dia benar-benar berbau bawang.

"Siapa wanita ini? Apa dia pembantumu? "Kevin menyeringai mendengar perkataan wanita itu.

"Hahmm dia istriku.. " jawabnya kesal.

" Oh.. pantas saja.. kau lebih suka menghabiskan malam bersamaku" Jawab wanita itu dengan nada manja sambil membelai pipi Kevin. Kevin memegang tangan wanita itu dan mencium nya.

Melissa benar-benar kehilangan kesabaran melihat ulah mereka, seperti Babi yang terluka dia mengamuk, ingin menghajar wanita itu, tapi sayang, suaminya malah melindungi perempuan sial itu, dan mendorongnya begitu keras, sehingga dia terduduk di lantai, ketiga buah hatinya berlari mengejarnya, memastikan ibu mereka baik-baik saja.

Evan anak tertuanya merasa geram atas perlakuan ayahnya kepada ibunya, rasanya dia ingin menghajar laki-laki bajingan ini.

Kemudian dia menarik tangan ibunya seolah-olah menyuruhnya berdiri, dengan air mata yang masih membasahi pipinya, Melissa mengikuti putra sulungnya.

" Jika kau ingin pergi.. kau ku bebaskan" Kata Kevin, perkataan itu terdengar seperti dia telah di jatuhi talak oleh suaminya.

Jika kau masih ingin tinggal di sini.. kau harus bisa menerima istri keduaku" Kata Kevin.

Perkataan itu terdengar seperti petir yang menggelegar di siang bolong, dia benar-benar sudah tamat.

CHAPTER 02 : Kau jangan lupa... dia juga istri sahku.

Evan menarik Ibunya ke kamarnya, Melissa duduk menangis di atas tempat tidur itu, ketiga anaknya memeluknya erat, si bungsu yang masih belum mengerti apa-apa, hanya berdiri memandang sedih ibunya.

Tiba-tiba Kevin masuk, dan berkata..

" Bisakah kau pindahkan semua barang-barangmu kebelakang? kami akan tidur di sini, kau tak butuh kamar yang luas", katanya dengan nada mengejek.

"Apa katamu? teganya kamu mas.. kau mencampakkan istrimu demi perempuan ini?" katanya dengan nafas yang sesak, tubuhnya mengigil menahan amarah.

" kau jangan lupa, dia juga istri sahku. " Katanya sinis.

" Kapan aku memberimu izin menikah lagi? " katanya setengah berteriak, "

" Apa kau tidak ingat kau pernah menanda tangani surat yang ku berikan? " Tanya Kevin. " Itu adalah surat persetujuanmu untuk dimadu. " Jawab Kevin dengan nada kemenangan.

Melissa terduduk, dia tidak menyangka surat yang di berikan suaminya tiga bulan yang lalu adalah awal dari kehancuran rumah tangga mereka.

"Tapi kau tidak mengatakan padaku " Katanya sambil menangis.

" Kenapa kau tidak membaca nya sebelum menanda tangani? itu semua salahmu. " jawab Kevin.

Melissa terdiam, dia tidak menyangka suaminya akan memanfaatkan kepercayaannya.

" Sekarang, silahkan kau pindah kebelakang" kata Kevin dengan nada pengusiran.

Melissa tak bisa menahan hatinya ketika melihat wanita itu menyeringai mengejeknya. tampa di duga, dia langsung menjambak rambut wanita itu dan meremas lengannya, sehingga meninggalkan goresan di tangannya.

melihat pujaan hatinya terluka, Kevin meradang, dia menampar Melissa sehingga wanita itu terdiam.

kemudian dia menyeret wanita itu keluar rumah dan menutup pintu, ketiga anaknya berteriak memanggil ibunya, tapi Kevin dengan cepat menahan mereka dan menyeret mereka ke kamar dan mengunci pintu kamar itu.

perempuan itu sedikit kesal karna Kevin tidak membiarkan ke tiga anak itu mengikuti ibunya.

Melissa menangis di luar rumah, meminta jika dia harus pergi, biarkan dia membawa ketiga anak mereka.

" Dengan apa kau akan memberi makan mereka? " Tanya Kevin sombong sambil melempar beberapa lembar uang seratus ribuan padanya.

dia merasa sangat terhina, tapi untuk saat ini dia benar-benar membutuhkannya untuk bertahan hidup, tapi karna egonya, dia tidak mengambil uang itu.

Akhirnya dia juga menyadari akan kemampuannya. Jangankan untuk makan, kemana dia akan membawa dirinya malam ini saja dia tidak tau. Tapi dia tidak akan tenang dengan keadaan ini, apa yang akan di lakukan wanita itu pada ketiga anaknya terlebih si bungsu masih sangat membutuhkan dirinya.

Dia tidak tau akan kemana malam ini, dia melihat kearah jendela kamarnya dan melihat bayangan suaminya sedang memeluk wanita itu, dan mereka tertawa penuh kemenangan.

Akhirnya dia melangkah pergi, tanpa tujuan, jika nanti terjadi sesuatu pada putranya, dia tidak akan pernah memaafkan mereka dan juga dirinya sendiri.

Masih dengan berlinang air mata dia melangkahkan kakinya, Melissa menuju mesjid tempat putranya biasanya mengaji, setelah berwuduk, kemudian sholat, dia membenamkan dirinya dalam do'a dan memohon petunjuk Yang Maha Esa.

Tiba-tiba dia ingat seseorang yang mungkin akan dapat membantunya, Alice, wanita itu adalah sahabat karibnya dari dahulu, dan dia masih mengingat jelas nomor ponsel temannya itu.

Marbot mesjid yang dari tadi memperhatikannya mendekat.

" Ada apa bu Melissa? " Tanyanya cemas.

" Suami saya menikah lagi, dan mengusir saya dari rumah" Katanya..

sebenarnya dia tidak ingin menceritakan masalah keluarga nya pada siapapun, tapi batinnya amat tertekan.

" Pak, bisa tolong perhatikan anak-anak saya? Saya tidak di izinkan membawa mereka, " Katanya sedih.

" Baiklah Bu.. akan saya lihat-lihat " Jawab Bapak itu prihatin.

" Sekarang.. kemana ibu akan pergi? "

" Ada seorang teman yang saya yakin dia bisa membantu, tapi saya tidak punya ponsel untuk menelfonnya.

" Ini.. pakailah! "Kata Bapak itu sambil menyodorkan HP nya.

"Terima kasih, Pak! " Katanya sangat bersyukur.

Melissa menelfon sahabatnya, perempuan itu sangat prihatin dan akan menjemput Melissa ke mesjid itu malam itu juga, meskipun dia harus menempuh perjalanan satu jam lebih dari rumahnya.

Waktu pertama kali melihatnya, Alice kaget melihat Melissa, bagaimana mungkin, Melissa yang modis dan elegan bisa berubah seperti ini.

" Ternyata.. " Kata Alice geleng -geleng kepala.

Begitu sampai di rumahnya, Alice langsung menarik Melissa ke kamarnya, dia menunjukkan foto Melissa sepuluh tahun yang lalu bersama dirinya, yang dibingkai cantik menghiasi dinding kamarnya.

" Apa kau tau siapa dia? " Tanya Alice lagi.

" Jika kau seperti ini, dia tak akan mencampakkanmu. "

" Tapi waktuku untuk mengurus ketiga putraku lebih penting dari pada mengurus diriku.

" Kau salah, mengurus dirimu juga penting, jika tidak, ini akibatnya.

Mulai sekarang, aku akan membantumu merebut suamimu kembali"

" Aku tak menginginkan laki-laki itu lagi, Aku hanya menginginkan anak-anakku" katanya dengan emosi yang tertanam di setiap katanya.

CHAPTER 03 : Dia butuh otakmu bukan tubuhmu.

"Baiklah... Kau hanya menginginkan anakmu saja atau dengan suamimu sekalian, aku tidak peduli, yang terpenting bagiku sekarang, kau merubah penampilanmu itu. kau tau? bentukmu lebih tua dari usiamu" Kata Alice kesal.

" Bagaimana caranya? " Tanya Melissa bingung.

" Apanya yang bagaimana caranya, besok aku akan membawamu ke klinik kecantikan, kau harus merawat tubuhmu, dan mulai besok, aku akan mengatur pola makanmu dan akan membawamu berolah raga" Kata Alice semangat.

" Tapi aku tak punya uang," Katanya lirih.

" Tapi kau punya aku" kata Alice sambil memegang tangan Melissa.

" Sekarang kau pergi mandi dulu, aku tak tahan mencium bau badanmu. " Kata Alice.

Melissa hanya bingung, dia sama sekali tak punya pakaian ganti.

" Jangan Khawatir.. aku punya baju yang sesuai denganmu.

.....

Hari sudah menunjukkan pukul dua belas malam. Tiba-tiba Kevin ingat akan Melissa yang masih diluar, laki-laki itu segera keluar, dia hanya menemukan beberapa lembar uang ratusan ribu tergeletak di lantai. Matanya menyapu sekeliling, tapi dia tidak menemukan sosok wanita itu.

Dia merasa cemas juga, walau bagaimanapun, wanita itu pernah menjadi pujaannya. Dan wanita itu tetap ibu dari anak-anaknya. Dia sengaja mengunci ke tiga putra mereka agar Kevin tidak benar-benar pergi dari rumah ini, ternyata.. dia benar-benar pergi tanpa membawa apapun.

Melihat Kevin yang berada di luar, perempuan itu menghampirinya kemudian bergelayut manja di tangannya.

"Mas.... ngapain di luar malam-malam begini apa tidak dingin?" Katanya manja.

Kevin hanya diam dan masuk ke dalam. entah kenapa saat ini dia mencemaskan Melissa, padahal kemarin-kemarin dia sangat ingin membuang wanita itu.

.....

Pagi hari nya Alice sudah mendengar Melissa sangat sibuk di dapur.

" Apa yang kau lakukan? "

" Aku sedang memasak" Jawabnya heran karna temannya ini tidak tau apa yang sedang dia lakukan.

Alice melihat apa yang di masaknya, tiba - tiba dia melihat Melissa menangis, sambil. membelai punggung wanita itu, Alice berkata.

" Sudahlah... aku yakin, nantinya semua akan baik-baik saja. "

" Aku tidak bisa tenang, apakah mereka akan. memberi makan dan mengurus anak-anakku dengan baik, aku harus mencari pekerjaan secepatnya, agar aku bisa membawa ketiga putraku bersamaku.

Lalu Alice memeluk sahabatnya ini agar sedikit tenang.

" Aku akan membantumu sekuat tenagaku. Setiap hari, kita akan kesekolah anak-anakmu, kau akan bertemu dengannya setiap hari. " Kata Alice menenangkan sahabatnya. "

....

Di tempat Kevin, Pria itu telah bangun, dia mendapati perempuan itu masih terlelap di sampingnya, hal yang tak pernah di jumpai saat bersama Melissa, karna begitu dia bangun, Melissa sudah berkutat di dapur menyiapkan sarapan untuk mereka, kemudian dia teringat kepada ketiga putranya, Kevin berlari keluar, dia telah melihat putra -putranya mengelilingi meja makan yang kosong.

Hatinya sedikit perih melihat ini, kenapa dia mau saja mengikuti kehendak perempuan itu yang ingin tinggal di rumahnya, sehingga dia tega mengusir istrinya yang telah dinikahinya hampir sepuluh tahun ini.

" Mas... kau sudah bangun? " katanya masih dengan nada manja, kemudian dia melihat ke tiga putra Kevin dengan pandangan jijik.

" Bisakah kau membuat sarapan untuk kami? " Tanya Kevin.

" Aduh... ngapain repot -repot.. kenapa nggak di beli saja" Katanya kesal.

" Terserahlah.. pokoknya aku dan anak-anakku makan" jawabnya kesal.

Melihat Kevin yang kesal dia melembut. "Baiklah, mana uangnya? Sini ku beli? " katanya sambil mengulurkan tangan.

" Uang apa lagi? semua uangku sudah aku berikan padamu. kau tau? aku hanya memberikan lima juta rupiah setiap bulannya pada Melissa, dia dapat mengatur semuanya, sedangkan padamu, aku memberikan lebih dari dua puluh juta setiap bulannya. Aku bukan orang kaya" Katanya setengah berteriak.

dengan cemberut dia pergi keluar untuk membeli makanan.

Sesampai dia di rumah, dia meletakkan makanan itu di atas meja dengan kesal. ketiga anak-anak itu tidak mau menyentuh makanan itu, mereka kembali ke kamarnya, melihat itu Kevin sedikit kesal, dan memarahi mereka, tiba-tiba Anwar putra Bungsunya menangis, dia langsung berhenti marah karna khawatir akan menakuti putranya.

Evan langsung memeluk adiknya dan memandang ayahnya dengan tatapan. kebencian. Kevin melihat tatapan itu, dan berkata..

" Jika kalian tidak makan, kalian akan sakit" katanya lembut.

" Mulai besok, aku akan membawa Anwar ke sekolah tiap hari, aku tak ingin dia tinggal dengan orang itu di rumah. dan aku tidak mau makan apapun darinya.

" Baguslah" Jawab wanita yang sudah berdiri di belakang Kevin.

....

Hari ini, Alice membawa Melissa untuk perawatan, dan membelikan beberapa pakaian untuknya, dia berencana akan membawa Melissa kembali bekerja di perusahaan tempat Melissa bekerja dulu, Alice tau, Melissa akan di terima kembali dengan senang hati.

" Kenapa kau membelikanku sebanyak ini? Tanya Melissa,

"Kau akan mulai bekerja besok, Direktur masih sering menanyakanmu, kapan kau akan kembali. " jawab Alice.

" Tapi... apa mungkin dia akan mau menerimaku bekerja dengan tubuh seperti ini? " Tanya Melissa sedih.

" Dia butuh otakmu, bukan tubuhmu" Jawab Alice.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!