NovelToon NovelToon

Terpaksa Menikahi Pria Lumpuh

Sinopsis

Aisyah Keyra putri merupakan sosok wanita yang tangguh, memiliki kepribadian baik, sabar dan juga ikhlas dalam menjalani hari-harinya. Aisyah hidup dalam keluarga yang cukup berada, Aisyah memiliki seorang kakak perempuan. Namun, sayangnya kakak perempuan Aisyah tidak menyukai Aisyah dan bahkan sempat melakukan berbagai cara untuk mengusir Aisyah dari rumah itu.

Suatu hari sang ayah terlibat korupsi dan membuat banyak sekali hutang dimana-mana. Dan bahkan mereka harus keluar dalam rumah mewah itu, membuat sang adik dan juga sang Ibu tak terima dan menolak untuk keluar dari rumah mereka. Sang ayah merasa bingung melihat anak sulungnya dan istri bersikeras tidak mau pindah dari rumah itu, membuat sang ayah tidak ada pilihan lain selain meminta bantuan kepada rekan bisnisnya dalam masalah ekonomi keluarganya.

Sang ayah (Risman) menemui Perusahaan Kenzo yang di pimpin oleh CEO Farhan Kenzo Alfarizi. Di ruangan besar itu Risman meminta bantuan kepada sahabatnya Farhan, Risma meminjam uang dengan jumlah yang sangat tinggi. Farhan adalah orang besar yang memiliki bisnis dimana-mana jadi tidak heran baginya jika ada orang yang meminta bantuan kepadanya.

Farhan diam seksama memikirkan tentang kondisi putra sulungnya. Farhan akan memberikan pinjaman uang itu namun dengan syarat putrinya harus mau menikah dengan anak sulungnya yang sedang lumpuh, sontak hal itu membuat Risman sedikit tersentak karna jujur saja Risma sedikit berat hati melepaskan putrinya menikah dengan pria yang lumpuh tidak bisa melakukan apa-apa.

Tapi, pikirannya kembali kepada bisnisnya. Risman menyetujui syarat yang di berikan Farhan dan langsung menemui Putri sulungnya dan meminta Putri sulungnyanya yaitu Diana untuk menikah dengan putra dari rekan bisnisnya.

Tapi, belum apa-apa Diana langsung menolak perjodohan itu karna ia tau kalau pria yang akan ia nikahi itu adalah pria yang lumpuh. Diana merasa malu jika pernikahan itu terjadi dan semua sahabat nya pasti akan memojokkan nya. Namun, Risman tidak mau mendengar penolakan apapun. Risma bersikeras agar Diana mau menikah dengan pria itu.

Pertengkaran keluarga pun terjadi, Aisyah tidak bisa diam saja melihat orang tuanya bertengkar. Aisyah pergi menemui Diana mencoba membujuk sang kakak agar sang kakak mau menuruti kemauan sang ayah, tapi jawaban Diana tetap tidak! Bahkan Diana melempar semua ucapan itu ke Aisyah agar Aisyah yang menikahi pria itu.

Risman yang mendengar itu langsung menemui Diana dan mengatakan jika Aisyah tidak bisa menikah. Karna sekarang Aisyah sedang fokus kuliah sedangkan dirinya tidak bisa melakukan apapun, jadi apa gunanya diam saja? Lebih baik menikah dan hidupnya pun akan terjamin.

Keesokan harinya! Semua persiapan sudah di siapkan. Dan hanya menunggu Delvano untuk mengucapkan ijab Kabul, namun sepertinya ada kesalahan. Aisyah bingung mencari keberadaan Diana yang hilang, bahkan nomor telponnya pun tidak bisa di hubungi.

Aisyah merasa bingung, apalagi acara ijab Kabul akan segera di mulai. Tidak mau membuat keluarga nya malu cepat-cepat Aisyah memakai baju pengantin yang seharusnya Diana yang memakainya.

Suara pria asing mengucapkan ijab Kabul di rumah itu. Samar-samar terdengar suara teriakan 'SAH' semua orang, seseorang yang tak lain Sinta (sang ibu) membawa Aisyah keluar tanpa sadar kalau orang yang saat ini bawa keluar itu bukan Diana melainkan Aisyah kakaknya.

...***...

Chapter_01 Malam Pertama

...Happy Reading...

...*...

Setelah resmi menjadi suami istri. Delvano membuka penutup wajah itu, dapat ia lihat wanita yang sangat cantik dengan riasan di wajahnya membuat Aisyah benar-benar sangat cantik. Di sisi lain Risman dan Sinta terkejut saat melihat pengantin yang bukan Diana melainkan Aisyah.

Farhan berterimakasih kepada Risman karna telah memberikan seorang gadis yang cantik kepada putranya. Setelah acara selesai Farhan dan keluarga lainnya pulang ke kediaman Kenzo, begitu juga dengan pasangan pengantin baru ini. Mereka menaiki mobil berdua dengan satu orang supir di depannya. Di dalam mobil tampak hening, terlintas Aisyah merasa sangat kagum saat melihat wajah suaminya yang begitu sangat tampan, tapi sepertinya sikap dan perilaku Delvano sangat dingin dan acuh. Terlihat dengan jelas wajah Delvano yang tidak menyetujui pernikahan ini, karna jujur saja Delvano sama seperti Aisyah di paksa menikah oleh takdir.

**

Skip, Kediaman Keluarga Kenzo.

Di dalam rumah besar itu Aisyah di sambut hangat oleh keluarga Kenzo. Aisyah merasa senang karna sepertinya keluarganya sekarang akan lebih hangat dan menyenangkan.

" Wah pah, papah sangat pintar dalam memilih pasangan untuk kak Delvano,"

" Dia sangat cantik," puji seorang gadis cantik yang tak lain adalah adik perempuan Delvano.

Aisyah hanya tersipu malu mendengar semua pujian yang tidak pernah ia dapatkan di rumahnya dulu. Jujur saja, Aisyah merasa keluarganya tidak pernah menganggap ia ada, bahkan saat Aisyah hilang dulu pun orang tuanya tidak pernah mencari bahkan mengkhawatirkan nya.

Nabila yaitu adik perempuan Delvano menuntun Aisyah ke dalam kamar milik Delvano. Begitu luas dan rapih, tidak ada barang mahal terpampang di sana. Hanya beberapa benda unik dan beberapa foto dirinya bersama keluarga. Aisyah yang merasa gerah berniat membersihkan diri ke dalam kamar mandi.

....

Beberapa menit kemudian Aisyah selesai dengan ritual mandinya. Saat keluar kamar mandi Aisyah sedikit terkejut dan gugup saat melihat pria di kursi roda itu sedang menatapnya dengan tatapan yang tidak mudah di mengerti.

" M_maaf, kamu pasti menunggu ku yah? Aku udah selesai, kamu bisa menggunakan nya," ucap Aisyah mencoba peka kalau sejak tadi Delvano ingin ke kamar mandi.

Delvano tidak membuka bicara, ia hanya memasang wajah datar dan dingin seperti biasa. " Kenapa kamu mau menikah denganku?" satu pertanyaan terlontar di bibir tipis itu.

" Kenapa kamu bertanya seperti itu?" Tanya Aisyah

" Saya seorang pria yang lumpuh, bahkan saya tidak bisa melindungi diri saya sendiri. Lalu, bagaimana saya bisa melindungi kamu?" Aisyah terdiam mendengar ucapan Delvano. Aisyah memberanikan diri Menatap Delvan dan tersenyum ke arahnya. " Aku tidak memilih dalam hal jodoh, mau dia sempurna atau tidak. Tugas kita memang untuk menyempurnakan bukan?"

" Tapi setiap wanita memiliki hak dan keinginan untuk mendapatkan suami yang sempurna! Jangan membohongi diri kamu Aisyah, saya pria lumpuh yang hanya bisa membuatmu lelah karna terus mengurus diriku," tandas Delvan sedikit penekanan.

" Sekarang aku istri kamu, tugasku adalah mengurus suamiku. Apapun kekurangan suamiku akan aku tutupi dengan sedikit kesempurnaan ku, aku tidak akan menyesali keputusan ku ini. Aku akan terus bersama suamiku kemanapun ia pergi," Jawab Aisyah membuat Delvano diam. Delvano mengerakkan kursi rodanya sendiri untuk ke kamar mandi, Aisyah yang melihat suaminya kesulitan dengan sigap langsung membantunya.

" Tidak perlu! Saya bisa sendiri," tolak Delvano. Aisyah melepas genggaman tangannya dan membiarkan Delvano masuk ke dalam kamar mandi seorang diri.

Pintu itu tertutup sempurna. Aisyah menutup matanya lama dan membuang nafas panjang, apa yang akan terjadi nanti Aisyah akan menjalaninya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.

Sedangkan di dalam kamar mandi, Delvano menghidupkan air shower dan duduk di kursi roda di bawah air shower itu. Rambut hitam yang tipis itu basah, Delvano benar-benar tidak menyukai dan menyetujui pernikahan ini, karna bagaimana pun dirinya berhak memilih wanita yang ia cintai dan Aisyah? Delvano tidak mengenalnya dan bahkan tidak tau bagaimana sifat Aisyah sebenarnya.

Di dalam kamar Delvano mengambil selimut dan bantal hal itu membuat Aisyah sedikit Memicingkan matanya dan menatap Delvano. " Kamu mau ngapain?"

" Saya akan tidur di sofa dan kamu di ranjang,"

" Tapi kenapa? Bukannya kita sudah menjadi suami istri?"

" Saya tidak menyetujui pernikahan ini, dan kamu juga. Bukannya kamu di paksa ayahmu untuk menikah? Lalu untuk apa kita melakukan hal yang sama seperti pasangan suami-istri yang sebenarnya?" Aisyah tersentak kaget mendengar ucapan Delvano. " Delvan pernikahan itu saklar, kita sudah mengucapkan janji suci. Mau terpaksa atau tidak, pernikahan adalah pernikahan. Dan aku akan menjalankan tugasku sebagai seorang istri." Tandas Aisyah penuh penekanan.

" Terserah kamu mau ngomong apa. Jika kamu tidak mau tidur di ranjang, biar saya yang tidur disana dan kamu di sofa!" ucap Delvano dan langsung merapihkan tempat tidurnya. Delvano tidur di sofa menghiraukan Aisyah yang kini sudah menangis dalam diam.

....

Keesokan harinya, Aisyah seperti biasa bangun pagi dan langsung sholat subuh. Tak lupa Aisyah membangunkan Delvano untuk sholat, tapi sepertinya Delvano masih setia dengan tempat tidurnya. Setelah sholat subuh Aisyah langsung pergi ke dapur untuk membantu mertuanya memasak sarapan pagi.

" Ehk pengantin baru, gimana tidurnya nyenyak?" Tanya Linda sembari mengiris bawang.

" Alhamdulillah nyenyak Mah,"

" Ehk kok Mah sih? Gini yah Delvano sama Nabila suka panggil Mamah Bunda. Jadi mulai sekarang kamu panggil Mamah bunda yah," Aisyah Tersenyum dan mengangguki ucapan Linda. Sungguh sangat beruntung Aisyah karna mendapatkan mertuanya sebaik Linda.

" Bunda aku bantu masak yah?"

" Kamu bisa masak?"

" Bisa sedikit Bund,"

" Yaudah, hari ini Bunda mau bikin sarapan sop ayam. Kamu bantu bunda siapin bahan-bahan nya yah," Dengan antusias Aisyah langsung menyiapkan bahan-bahan sop ayam. Linda merasa beruntung karna mendapatkan menantu sebaik dan sepintar Aisyah.

Beberapa menit sarapan sudah siap, Farhan dan Nabila datang dan langsung ikut sarapan disana. Linda yang tak melihat keberadaan putranya menyuruh Aisyah untuk menjemput Delvano untuk sarapan. Aisyah pergi ke dalam kamar dan melihat Delvano yang sedang terl*njang dan hanya menggunakan ****** ***** saja. Refleks Aisyah berteriak dan membalikkan badan, sedangkan Delvano merasa kesal dan malu saat tiba-tiba Aisyah datang tanpa mengetuk pintu dulu apalagi saat tubuhnya Tel*njang.

" Apa yang kamu lakukan? Apa kamu tidak bisa mengetuk pintu dulu sebelum masuk?" Teriak Delvano kesal sembari mencoba menggunakan celana.

" M_maaf aku tidak tau mas,"

Delvano tidak menjawab ia hanya fokus memakai celana yang sejak tadi ia lakukan namun tidak bisa. " Apa kamu butuh bantuan?" tawar Aisyah dengan posisi masih membelakangi tubuh Delvano.

" Tidak usah saya bisa sendiri," tolak keras Delvano

" Tapi sepertinya kamu butuh bantuan, apa sulitnya kamu mengatakan iya jika butuh?" Timpal Aisyah sedikit kesal dengan gengsinya yang tingkat dewa.

Aisyah berjalan mundur mendekati Delvano. " Mau apa kamu? Saya bilang saya bisa sendiri!" tandas Delvano saat Aisyah terus berjalan mundur.

Aisyah menutup mata dan membantu memakaikan celana Delvano. Cepat-cepat Delvano menggunakan celana itu agar segera selesai, Aisyah berjalan ke arah Al lemari dan mengambil Kaos hitam milik Delvano dan memakainya ke Delvano. Tanpa Aisyah ketahui jarak mereka sangat dekat, bahkan Delvano dapat melihat kecantikan yang subhanallah. Cepat-cepat Delvano Menggelengkan kepalanya dan membenarkan kaosnya.

Kali ini Aisyah bisa melihat dan menatap suaminya yang tampan tanpa harus menutup mata. " Bunda suruh kamu sarapan, aku bantu yah."

Aisyah membantu mendorong kursi roda Delvano. Dan anehnya sekarang tidak ada penolakan dari pria dingin itu.

...***...

Jangan lupa Like, Komen dan Follow.

...Lanjut?...

Gimana ceritanya?

Masih ada yang penasaran dengan kelanjutan Aisyah dan Delvano?

Ikuti terus jangan sampai ketinggalan!!!

Chapter_02 Kesalahpahaman

...Happy Reading!...

..........

Di meja besar itu keluarga Kenzo menikmati hidangan makanan. Aisyah menghidangkan makanan ke piring Delvano membuat pasang mata yang disana merasa iri atas keromantisan yang dilakukan Aisyah sebagai seorang istri.

Delvano menggerakkan tangan sebagai kode agar Aisyah tidak terus menghidangkan makanan. Semua orang menikmati sarapannya dengan lahap, setelah selesai sarapan mereka langsung kembali ke dalam kamar terkecuali Linda dan Aisyah yang sedang sibuk membereskan meja makan.

Selesai membersihkan meja makan dan dapur, Aisyah pergi ke dalam kamarnya. Di dalam kamar terlihat Delvano yang sedang asik membaca majalah, Delvano sadar dengan kehadiran Aisyah tapi ia enggan untuk melihat dan berbicara dengannya. Aisyah mendekati Delvano dan berbicara hati-hati. " Apa kamu butuh bantuan?" tanya Aisyah

" Tidak!" jawab Delvano singkat dan jelas. Aisyah mengangguk dan beranjak pergi dari sana, tapi belum beberapa langkah Delvano memanggilnya. " Iya ada apa mas?"

" Jangan bilang apapun ke bunda atau ayah saya tentang apa yang terjadi semalam. Ini hanya kita yang tau dan saya harap kamu bisa mengerti," Aisyah sedikit terdiam mendengar ucapan Delvano. " Apa kita tidak bisa memulainya dari awal? Maksudku aku sama sepertimu, kita menikah tanpa di sadari cinta. Tapi apa kamu tidak mau mencobanya?"

" Saya dan kamu sangat berbeda. Saya tau ayah saya memberikan sejumlah uang agar kamu mau menikah dengan saya. Saya tidak akan pernah mencintai wanita yang hanya mencintai uang saya dan keluarga saya saja, kamu mengerti?"

" Uang? Apa maksud kamu?"

" Sudahlah Aisyah jangan berpura-pura polos. Ayahmu sudah menerima uang dengan jumlah besar, dengan syarat kau harus menikah denganku. Saya tau saya lumpuh dan tidak akan pernah ada wanita yang mau dengan saya, karena itu ayah saya memberikan bantuan dengan syarat putrinya mau menikah dengan saya," Aisyah Tersentak mendengar ucapan Delvano yang begitu kecil pikiran Delvano tentang dirinya. Aisyah memang terpaksa menikah dengan Delvano tapi itu karna ingin menyelamatkan kehormatan keluarga Delvano dan juga keluarga dirinya, karna Diana pergi meninggalkan di hari pernikahan nya dengan Delvano.

" Jadi kamu tidak perlu melakukan beban berat layaknya seorang istri. Saya tidak akan mempermasalahkan nya," Delvano pergi dengan kursi roda miliknya meninggalkan Aisyah yang mematung di dalam sana.

Aisyah menangis dalam diam. Ia cepat-cepat menyeka air matanya saat merasakan kehadiran seseorang yang masuk ke dalam kamarnya.

" Aisyah dimana Delvan?" tanya Linda menghampiri Aisyah

" Eum mas baru saja keluar bund," jawab Aisyah sebisa mungkin menahan air matanya agar tidak jatuh. Linda melempar senyum dan menuntun Aisyah duduk di bibir ranjang. " Sayang kamu tau bunda sangat bersyukur karna sekarang putra bunda punya seorang istri yang cantik dan Sholeh seperti mu. Bunda hampir putus asa saat melihat kondisi Delvano yang seperti itu," tangis Linda pecah di hadapan Aisyah. Aisyah yang melihat itu tidak bisa menahan kuasa dan langsung memeluk ibu mertuanya. Linda menangis dalam pelukan Aisyah, ntah apa yang terjadi sekarang tapi yang sekarang Linda rasakan adalah Aisyah bukan menantu nya melainkan putrinya sendiri.

" Sudah bunda, jangan terus menangis. Kalau bunda nangis kaya gini aku juga ikut sedih," Tutur Aisyah sembari menyeka air mata Linda dengan ibu jarinya. Linda meraih tangan Aisyah dan menggenggam nya erat. " Sayang kamu janji kan untuk tidak akan pernah meninggalkan Delvano apapun yang terjadi?" pinta Linda membuat Aisyah sedikit terdiam. " Aisyah tidak akan pernah meninggalkan mas Delvan. Sekarang Mas Delvano adalah suami Aisyah, kemanapun Mas Delvan pergi Aisyah akan ikut."

Linda bernafas lega dan tersenyum ke Aisyah. " Bunda kalau boleh tau kenapa Mas Delvano bisa seperti itu?" tanya Aisyah hati-hati. Tanpa mereka ketahui ada seseorang yang memperhatikan mereka.

" 2 tahun yang lalu Delvano mengalami kecelakaan mobil. Saat itu Delvano mau melangsungkan pernikahan dengan seorang gadis yang ia cintai, tapi takdir berkehendak lain. Delvano mengalami kecelakaan saat perjalanan menuju gedung pernikahan dan mengakibatkan kedua kaki Delvano lumpuh," Tutur Linda lirih

" Lalu gadis itu kemana?" tanya Aisyah penasaran. " Gadis itu menghilang dan membatalkan pernikahannya dengan Delvan saat tau Delvan mengalam lumpuh." jawab Linda membuat Aisyah terkejut.

" Banyak wanita yang ingin menikah dengan Delvan, tapi sayangnya mereka ingin menikah karna harta. Tapi, sekarang bunda yakin kamu tidak seperti wanita di luaran sana, kamu mencintai putra ibu kan?" tanya Linda Menatap Aisyah nanar. Aisyah tersenyum dan memeluk Linda erat.

" Ternyata ini yang membuat dia mengatakan hal itu. Kamu salah Delvan, aku mau menikah denganmu bukan karna uang atau harta yang kamu punya. Aku memang tidak mencintaimu dan tidak mengenalmu, tapi sekarang aku istri sah kamu. Aku akan mencoba membuka hati untuk mencintaimu sebagai suamiku," Gumam Aisyah dalam hati.

Di balik pintu tangan kekar itu mengepal. Tanpa Aisyah dan Linda sadari seseorang terus memperhatikan obrolan mereka berdua, Linda keluar dari kamar Aisyah. Tak lama kemudian Delvan masuk ke dalam kamar dan melihat Aisyah yang sedang merapihkan tempat tidur.

Delvano menutup pintu kamar itu dan menatap Aisyah. Aisyah yang sadar dengan kehadiran Delvan langsung menghampiri Delvan dan melempar senyuman kecil di bibirnya. " Mas aku baru merapihkan tempat tidur. Nanti kalau sudah selesai kamu bisa menggunakannya." ujar Aisyah lembut.

Ekspresi wajah Delvan sangat dingin dan datar. Aisyah kembali melanjutkan merapihkan tempat tidur mereka sedangkan Delvan terus memperhatikan Aisyah dengan seksama.

" Apa yang ingin kamu ketahui tentang saya?" Satu pertanyaan terlontar di bibir tipis itu. Aisyah menoleh menatap lawan bicaranya sembari Memicingkan matanya.

" Lancang sekali kamu mengatakan hal itu ke bunda. Apa kamu tidak punya rasa malu? Jangan kau pikir sekarang kamu istri saya jadi kamu seenaknya bertanya hal yang privat. Saya tidak menyukai wanita yang suka mencari tau tentang privat orang lain, karna itu tidak sopan!" Aisyah Tersentak kaget mendengar ucapan Delvano. Apa Aisyah salah bertanya tentang suaminya kepada ibu mertuanya sendiri?

" Tapi mas aku hanya ingin...."

" Cukup! Saya tidak mau mendengar apapun lagi dari mulutmu itu. Kalian semua wanita tidak bisa di percaya,"

" Apa kamu bisa berhenti menyama-nyamakan aku dengan wanita itu? Aku dan dia jelas berbeda. Aku memang tidak mencintaimu tapi aku akan berusaha mencintai mu, aku menikah denganmu bukan karna harta dan uang. Justru aku tidak tau kalau ayah aku meminjam uang kepada ayah kamu,"

" Sudah selesai?" Aisyah hanya diam..

" Saya sudah mendengar begitu banyak kata seperti yang kamu katakan tadi dari bibir wanita-wanita itu. Tau apa kamu tentang saya? Kamu hanya mendengar sedikit dari ibuku, tapi kamu tidak tau semua tentang cerita hidupku. Jadi jangan berbicara seakan kamu paling tau tentang cerita hidupku. Kamu hanya orang asing yang baru mengenal saya!" Tandas Delvano penuh penegasan.

Aisyah benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiran Delvano. Aisyah menarik nafas dalam-dalam dan menatap kepergian Delvano, bagi Aisyah ini adalah awal kehidupan rumah tangganya. Aisyah tidak lemah, ini bukan hal yang besar baginya.

............

...Next Time...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!