Rena adalah seorang asisten di suatu perusahaan ternama. Dia memiliki paras yang cantik serta tubuh ideal yang merupakan impian semua wanita sehingga membuat banyak wanita iri padanya. Meskipun begitu, tidak banyak orang berani mengajak rena berbicara karena sifatnya yang dingin dan acuh tak acuh kepada orang lain. Dia hanya peduli terhadap pekerjaan saja. Banyak bos perusahaan mendekatinya tetapi tidak ada yang berhasil.
Namun, tidak banyak yang tahu dibalik sifat dinginnya rena diluar pekerjaan adalah orang yang ceria. rena seorang pecinta novel terutama novel yang baru-baru ini dia ikuti. Hari ini adalah chapter terbaru dari novel tersebut.
“CEO Tampan, akhirnya keluar episode terbaru Hihihihihihihi”
Setelah membaca selama 1 jam.
“aku sangat penasaran, besok adalah bab terakhir aku harus menyelasaikan pekerjaan tepat waktu agar bisa bersantai”
Keesokan pagi di kantor.
“selamat pagi bu” ucap pegawai kantor.
“pagi” jawab rena dengan acuh tak acuh.
Sebagai asisten rena harus memiliki pribadi yang cekatan dan sigap dalam bekerja. Rena memiliki bos yang suka memerintah dan malas mengerjakan kerjaan sehingga sebagian pekerjaan dikerjaan oleh rena sendiri.
Suara pintu ruangan terbuka.
“hari ini aku akan pergi keluar negeri untuk menemui pacar baruku. Minggu depan aku akan kembali” ucapnya sambil tersenyum.
“aku percayakan pekerjaan ini padamu untuk sementara waktu rena” sambil memegang bahu rena.
Rena terdiam beberapa saat hingga akhirnya menjawab “tapi boss lusa kita akan mengadakan rapat dengan perusahaan lain”
“apa gunanya kamu menjadi asistenku jika tidak bisa menjadi tangan kananku” ucap boss sambil berjalan keluar ruangan.
Setelah beberapa saat.
“bajiiingaaan boss bajiingaaan kenapa dia selalu melemparkan tanggung jawabnya padaku”
“sialan aku tidak bisa sedikit saja santai dikantor, aku bahkan berencana untuk pergi ke toko buku menghadiri fansign di sana hari ini”
“tidak bisa di biarkan”
Aku telah lama menunggu momen ini tapi dihancurkan begitu saja oleh boss yang tidak bertanggung jawab. Tidak aku tidak bisa biarkan.
Di ruangan team perencana.
Terdengar suara dobrakan pintu sehingga membuat orang didalamnya terkejut.
“semuanya dengar hari ini kita harus selesaikan pekerjaan sebelum jam 5 sore. Masih ada waktu 3 jam lagi”
“ jam 4 kita kumpul di ruang rapat bawa hasil kerja kalian” ucap rena tegas.
Sontak semua pegawai kaget.
“tapi bu rena bukankah waktu-“
“tidak ada yang protes, semua kerjakan apa yang saya katakan tadi” rena pun akhirnya pergi dari ruangan tersebut.
Sebenarnya aku tidak mau memaksakan mereka tapi aku harus menghadiri fansign ini. Nanti aku akan beri mereka bonus karena telah bekerja keras.
Tiba saat pertemuan rapat.
Para pegawai mempersentasikan semua pekerjaan dan ide mereka masing-masing untuk peluncuran produk baru mereka.
“tidak buruk, hanya ada beberapa yang harus diperbaiki semua sudah saya catat disini besok akan saya lihat lagi perbaikannya”
“hari ini karena kalian telah bekerja keras saya akan traktir kalian di restoran ternama” ucap rena sambil tersenyum kecil.
Setelah beberapa saat terpesona dengan senyum rena yang jarang terlihat mereka pun sadar kembali.
“yeeeeeaaaay terimakasih bu rena.. ibu yang terbaik”
“sudah sudah, ini kartu kreditnya terserah kalian mau pesan apa saja” sambil memberikan kartu, rena melihat jam di tangannya.
“ baik semua saya ada urusan lain, jadi harus pergi duluan kalian bersenang-senanglah”
“baik bu, hati-hati dijalan” ucap semua pegawai di ruang rapat.
Setelah keluar dari kantor rena pun masuk ke mobilnya, mengganti pakaiannya menjadi pakaian biasa dan tidak lupa dengan masker serta novel.
Aku sangat bersemangat sehingga aku bahkan tidak merasa lapar.
Beberapa saat setelah perjalanan, akhirnya rena sampai di acara fansign tersebut. Banyak yang menghadiri acara fansign sehingga hampir memenuhi mall lantai satu.
“waaah rame sekali aku tidak sabar ingin bertemu penulis” ucap gadis yang menghadiri finsign.
“benar, cerita yang dia buat sangat bagus dan cerita terbaru pun sangat menarik”
“aku bisa membayangkan betapa tampannya CEO tersebut dan betapa bagus badannya”
“ah.. seandaiya ada dikehidupan nyata aku harap bisa bekerja dikantornya hahahha” sahut teman gadis itu.
“hahaha tidak mungkin CEO seperti itu nyata, kalaupun nyata emang kamu bisa bekerja disana? Aku tidak yakin hahahha” ucap gadis tersebut sambil meledek.
“tentu saja aku akan berusaha dasar kamu ini” jawab temannya.
“ya ya.. eh ayo kita maju”
Setelah mendengar percakapan gadis itu rena tersenyum kecil karena di kehidupan nyata tidak akan ada CEO seperti yang ada didalam novel.
Mana mungkin ada CEO seperti itu, lihat saja CEO di perusahaan tempatku bekerja hanya bisa bikin kepalaku sakit dan badanku juga sakit karena sering lembur dengan kerjaan yang menumpuk. Tapi yang paling penting di novel terbaru ini aku lebih tertarik dengan saudara laki-laki CEO, karena di ceritakan sebelum kakeknya meninggal dia adalah lelaki yang paling di segani, Sayang sekali dia bernasib buruk di novel ini.
Akhirnya tiba waktunya rena meminta tanda tangan.
“author kamu sangat cantik sekali, aku telah membaca semua novelmu dan yang terbaru juga aku sangat menantikan akhir yang bagus dari novel ini”
“aku akan selalu mendukungmu author” ucap rena dengan semangat.
“terimakasih banyak, di cerita yang terbaru ini sebenarnya aku terinspirasi dari temanku yang selalu mengeluh tentang atasannya”
“benarkah?” tanya rena.
“ya, dia memiliki atasan yang menurutnya menyebalkan. Dari sana aku ingin membuat novel tentang CEO dan memberi nama saudari tiri pemeran utama wanita dengan nama rena yang merupakan atasan temanku yang cantik tapi kejam” jawab author sambil tersenyum.
Renapun terdiam kaku tidak tahu harus merespon seperti apa.
Apakah atasan yang diceritakannya adalah aku? Bagaimana bisa? Apakah aku menyebalkan? Padahal aku hanya mengikuti perintah boss. Mereka tidak tahu tekanan seperti apa berada di posisiku. Ditambah lagi dia menceritakannya di depan idolaku Huhuhu…
“siapa namamu? Aku akan menuliskan kata-kata semangat untukmu” tanya author.
Renapun tersadar kembali dan bertanya-tanya apakah harus membuat nama palsu?
“emm, namaku rena tulis saja rena” jawabnya.
“kebetulan sekali namamu sama dengan atasan temanku”
“haha iya kebetulan sekali” jawab rena kaku.
“baik ini dia sudah selesai terimakasih rena” ucap author.
“tidak tidak, aku yang harusnya berterimakasih. Terimakasih telah membuat cerita yang bagus sehingga aku tidak merasa bosan” ucap rena tergesa-gesa.
“baik selanjutnya” teriak petugas.
Renapun terpaksa harus mundur. Walaupun hanya sebentar tapi dia sangat senang bisa berbicara dan mengucapkan terimakasih kepada authornya.
Sesampainya di rumah, rena langsung mengamankan novel bertanda tangan author dan terus melihatnya sambil tersenyum. Setelah beberapa saat rena baru ingat kalau dia belum makan, sambil menunggu episode terbaru dari novel rena memasak dulu didapur.
1 jam kemudian
“hem, akhirnya novel terbaru update”
“hehe, mari kita lihat”
Rena dengan serius membaca novel tersebut dan sampailah di cerita akhir novel.
“waaaaah, benar-benar cerita yang bagus”
“sebenarnya kasihan sekali saudara dari pahlawan pria, dia mati diakhir cerita”
“siapapun pasti tidak ingin semua yang awalnya miiliknya menjadi milik orang lain”
“ckck kalau aku jadi istrinya aku akan fokus membantu suamiku meskipun dia penjahat, tetapi dia hanya berusaha memenangkan apa yang menjadi hak nya”
“sayang sekali istrinya mencintai pemeran utama pria”
Setelah membaca novel, rena pun tertidur dengan senyuman yang bahagia.
Keesokan paginya rena terbangun dan duduk dikasurnya dalam keadaan setengah sadar. Dia tiba-tiba merasakan ada sesuatu yang berbeda dari tempat tidurnya.
“uuuuh, nyaman sekali”
“kenapa kasurku sangat nyaman hari ini? Apakah efek dari kebahagiaan kemarin? Hehe” ucap rena dalam keadaan setengah sadar.
Rena pun berjalan ke kamar mandi untuk mencuci muka.
Saat rena membuka mata dan melihat dirinya dikaca rena pun berteriak histeris.
“aaaaaaaa, siapa ini? Kenapa wajahku seperti ini? Apakah semalam aku mabuk?” teriak rena kaget.
“tidak, aku tidak mabuk”
“tunggu! Ini-“
Renapun keluar dari kamar mandi dan melihat kamarnya sendiri dengan kaget.
“ini bukan kamarku! Ini kamar siapa?”
“novel? Novelku! Tidak ada. Ini-“ renapun duduk di lantai dengan tatapan bingung.
“novelku yang telah di tanda tangani huhuhu” renapun menangis dengan sangat sedih.
Tiba-tiba pintu terbuka dan seorang pelayan masuk
“nona kedua ada apa? Apakah nona masih memikirkan apa yang dibicarakan tuan dan nyonya kemarin?” Tanya pelayan itu.
“apa? Siapa kamu?” tanya rena.
“nona kedua pasti masih sangat terpukul, mari bersiap untuk sarapan. semua sudah menunggu dan nona pertama rani juga ada dibawah” ucap pelayan ragu-ragu.
“rani? Nona kedua?”
Tiba-tiba rena teringat isi novel yang dia baca tadi malam.
“Apakah ini keluarga martinez?” tanya rena
“nona, apakah kamu sakit? Meskipun anda bukan anak kandung tuan dan nyonya, anda tetap-“
“sssssst..” sahut rena sambil menempelkan jari telunjuknya kemulut pelayan tersebut.
aku masuk kedalam novel? tidak! Apakah ini mimpi? Aku menjadi rena martinez yang tergila-gila dengan pemeran utama pria?
Karena shock renapun tidak sadarkan diri saat itu juga.
“nona kedua! Nonaaa nonaaa” teriak pelayan cemas.
Akhir dari bab I
Penulis ingin berbicara :
Ini adalah tulisan pertamaku, aku harap pembaca suka ^_^ mohon dukungannya.
mari kita ikuti keseruan rena dalam menjelajahi dunia novel.
Hari ini adalah hari kedua aku berada disini, dihari pertama aku sangat terkejut sehingga aku tidak sadarkan diri selama setengah hari dan aku juga tidak bisa melihat keluarga rena serta pemeran utama wanita. Aku harus membuat rencana agar aku tidak mati seperti dicerita. Dua hari ini berada dirumah orang tua untuk merayakan hari ulang tahun kakak laki-laki. Aku harus mengubah kesanku, agar suamiku tidak membunuhku.
Terdengar suara pintu terbuka.
“nona kedua, sarapan telah siap. Tuan dan nyonya memanggil anda untuk turun kebawah” ucap pelayan.
“katakan kepada mereka aku sebentar lagi akan turun” jawab rena acuh tak acuh.
“baik nona kedua” jawab pelayan heran.
Tumben sekali nona kedua mau turun kebawah untuk sarapan? Biasanya nona kedua akan marah dan tidak mau makan dengan nona pertama.
“apa yang kamu tunggu?” tanya rena.
“ah, tidak nona. Baik kalau begitu saya permisi dulu” jawab pelayan tergesa-gesa.
Pelayanpun pergi hanya menyisakan rena.
Baik mari kita lihat seperti apa pemeran utama wanita. Apakah dia benar-benar wanita yang murni dan polos seperti di novel yang aku baca?
Sambil tersenyum kecil rena bersiap-siap untuk sarapan.
Di ruang makan.
“rani makanlah yang banyak, lihat badanmu yang kurus ini” ucap ibu dengan sedih.
“iya adik perempuan makan yang banyak kamu bisa makan apa saja yang kamu mau” sahut sudara laki-laki.
“selamat pagi semuanya” ucap rena sambil tersenyum.
Semua orang dimeja makan terdiam, melihat rena dengan heran dan terkejut tanpa berkata apa-apa.
Kenapa mereka semua berekspresi seperti melihat hantu? Ah aku baru ingat, rena didalam novel selalu berdandan sangat mencolok dengan make up yang tebal sehingga aku sangat terkejut melihat wajahku kemarin. Untung saja perawakan rena yang sebenarnya sangat mirip denganku di dunia asli.
“ada apa? Apakah ada sesuatu diwajahku?” tanya rena.
“ah rena akhirnya kamu mau makan bersama mari duduk” ucap rani.
Bagaimana bisa dia begitu cantik? Biasanya dia menutupi wajahnya dengan bedak yang begitu tebal. Apakah ini adalah trik baru rena untuk menggoda suamiku?
Rena melihat tatapan rani yang salah, renapun tersenyum menerima tawaran saudari tersebut dan duduk di meja makan.
“sebelumnya aku meminta maaf atas kesalahanku yang telah aku perbuat selama ini. Aku sadar perlakuanku sangat buruk dan aku mengakui bahwa aku salah”
“aku tidak akan mengulangi perbuatanku lagi. Saudari maukah kamu memaafkanku?” tanya rena dengan suara sedih.
“apa yang kamu katakan? Apakah membius suami orang termasuk hal yang bisa di maafkan?” teriak saudara laki-laki marah.
Ini adalah saudara laki-laki rena lebih tepatnya sekarang saudara tiri. Dia adalah penerus keluarga martinez yang bernama reno, reno martinez. Rena sangat mengagumi sosok kakak laki-laki ini karena menurutnya dia sangat hebat, dari kecil rena selalu mencari perhatiannya tetapi selalu saja gagal. Kakaknya tidak menyukainya.
“bisa-bisanya kamu membius suami saudarimu sendiri. Apakah kamu gila? Mempermalukan keluarga kita”
“bagaimana nanti keluarga kita menghadapi suamimu nanti?” teriaknya lagi.
Sudah kuduga akan seperti ini. Kakek dari saudara laki-laki pemeran utama pria belum mati saat ini. Perusahaan masih dipimpin oleh suamiku. Di novel, kakek mati di racuni oleh ibu dari pemeran utama pria tetapi pemeran utama pria tidak tahu dan pada saat itu lah saudara laki-laki pemeran utama pria menjadi sangat terpuruk karena satu-satunya keluarga yang peduli padanya telah tiada, ayahnya tidak mempedulikannya hanya kakek seorang. Baginya pemeran utama pria dan ibunya hanya orang asing yang memasuki rumah mereka.
Setelah mengalami keterpurukan saudara laki-laki akhirnya menemukan sebab akibat mengapa kakeknya mati dan ingin membalaskan dendam. Namun semua itu gagal karena istrinya yang mencuri dokumen rahasia perusahaan dan memberikannya kepada pemeran utama pria. Sangat bodoh, aku tidak akan melakukan hal itu. Tunggu saja suamiku, meskipun aku menyukai novelnya tetapi sekarang kita adalah keluarga.
Sambil menyesap minuman rena diam dan hanya melihat kakak laki-lakinya berbicara.
“lihat! Ayah ibu apa kalian melihat tatapannya padaku? Tatapan meledek”
kenapa tatapannya dingin sekali? Apakah hanya perasaanku saja?
“bisakah saat makan tidak berteriak?” sahut sang ayah.
“aku harap kamu bisa memegang perkataanmu rena, ingat kamu masih berada di keluarga ini karena suamimu. Jadi, baik-baik lah” ucap sang ayah dengan dingin.
“tentu saja ayah” jawab rena sambil tersenyum.
Dia adalah ayah rena, david martinez. Ayahnya sangat tidak menyukai rena karena selalu menangis dan melakukan sesuatu yang tidak masuk akal. Rena awalnya anak yang baik dan selalu mendapatkan peringkat 3 besar namun hal itu tidak cukup bagi ayahnya. Ayahnya ingin rena mendapat peringkat pertama seperti kakak laki-lakinya.
suatu hari rena berhasil mendapatkan peringkat pertama dia sangat senang dan setibanya dirumah rena langsung pergi ruang kerja ayahnya untuk mempelihatkan peringkatnya. namun sang ayah hanya berkata “hmm, bagus” tanpa melihat nilai rena, senyum renapun menghilang. Karena tidak bisa mendapat perhatian sang ayah rena mengubah pola pikirnya dan menjadi anak yang tidak masuk akal.
Kalau dilihat dari sisi penjahat mereka sangat kasihan. Hah benar-benar, aku mengetahui semua ini dari ingatan rena karena di novel hanya memperlihatkan sisi jahatnya saja. Rena hanya anak yang menginginkan kasih sayang. Hiks aku ingin menangis. Rena dimanapun kamu berada aku harap kamu mendapatkan kebahagianmu sendiri.
Semua orang melanjutkan sarapan mereka, Sang ibu selalu menaruh makanan ke piring rani dan yang lain tersenyum bebicara lembut kepada rani.
“rani makan lah ini, ini sangat bagus untuk kulit” ucap ibu sambil tersenyum lembut.
Melihat semua ini aku bisa merasakan bagaimana perasaan rena. Sang ibu juga lembut terhadap rena namun dia tidak terlalu perhatian kepada rena seperti yang dilakukannya terhadap rani.
Ibu rena atau lebih tepatnya ibu rani ini bernama lia martinez dia selalu menyuruh rena mengikuti perkataan ayahnya meskipun memiliki nada yang lembut tetapi dia tidak pernah sedikitpun membela rena, hanya menyuruh rena melakukan lebih baik lagi dan lagi tidak pernah menanyakan bagaimana perasaan rena.
“aku sudah selesai makan, aku akan bersiap untuk pulang kerumah suamiku” ucap rena sambil mengelap mulutnya dengan tissu.
“kalau begitu aku akan mengantarmu rena mobilku sudah ada didepan” ucap rani sambil tersenyum.
“tidak perlu aku memiliki mobil sendiri” jawab rena acuh tak acuh.
“ah baik kalau begitu” ucap rani kaku.
“jelaskan pada suamimu baik-baik jangan membuat masalah” ucap ayah.
“baik ayah” jawab rena dengan tersenyum.
Setelah tiba dikamar, rena menelpon rumah suaminya.
“halo, ini aku” sahut rena.
“nyo- nyonya!” jawab pelayan ditelepon.
“ada apa nyonya? apakah anda membutuhkan sesuatu?” tanya pelayan tersebut.
“hari ini aku pulang, jemput aku di rumah keluargaku segera” ucap rena.
Beberapa saat tidak ada jawaban, akhirnya pelayan menjawab “baik nyonya”
Teleponpun tersputus.
Di rumah keluarga anderson.
“apa yang perempuan itu katakan?” sahut seorang pria diruang kerja.
“nyonya meminta agar menjemputnya dirumah keluarga martinez tuan” jawab pelayan.
“heh dia masih punya wajah untuk pulang kesini setelah apa yang dia lakukan?” ucap pria itu sambil tersenyum meledek.
“lakukan saja apa yang dia katakan, aku masih membutuhkannya untuk memenuhi keinginan kakek”
Pria ini adalah alex anderson yang merupakan pewaris sah keluarga anderson. Dia memiliki banyak prestasi dan pencapaian. Penjahat berbakat yang ada di novel yang merupakan saudara laki-laki pemeran utama pria, lebih tepatnya saudara tiri.
Beberapa jam kemudian mobil akhirnya sampai.
Renapun masuk kedalam mobil dan diam sepanjang jalan sambil melihat jendela. Memikirkan bagaimana nanti dia menghadapi suaminya dan pemeran utama pria.
Pertama-tama aku harus meminta maaf kepadanya. Kalaupun dia tidak memaafkan maka aku harus mengubah sikapku.
Sesampainya dirumah keluarga anderson, renapun masuk kerumah dan langsung berganti pakaian dikamarnya.
“baiklah aku tadi melihat mobil alex berada dirumah, aku rasa dia belum berangkat”
Renapun pergi dan mulai berjalan kekamar alex.
Tiba-tiba suara pria muncul dari belakang.
“apa yang kamu lakukan di kamarku?” ucap alex dengan nada dingin.
Renapun kaget dan melihat kebelakang.
Dengan mata terbelalak rena menjawab dengan kaku “ak- aku-“
“jika tidak ada keperluan apapun pergilah” jawab alex marah.
Alex hendak pergi masuk kekamar.
“tunggu! Ada yang ingin aku katakan” teriak rena.
Alexpun berhenti, melihat ke arah rena dengan heran.
Akhir dari bab II
“apa yang ingin kamu bicarakan? Aku rasa tidak ada yang perlu di jelaskan” ucap alex dingin.
Rena menelan air ludah dan berkata “mari kita lakukan itu, mari kita coba jalani kehidupan suami istri”
Suasanapun hening seketika.
“hah? apa maksudmu? Apa kamu gila? kita menikah hanya karena kakek” ucap alex mengerutkan kening.
“kita tidak memiliki perasaan satu sama lain”
“dan juga suami mana yang mau memiliki istri yang ingin tidur dengan lelaki lain” lanjut alex sambil tersenyum sinis.
Rena pun terdiam menundukkan kepala sambil mengepalkan erat tangannya.
Ini memang tidak mudah namun harus dilakukan. Aku tidak ingin mati dan juga apa salahnya menjalani kehidupan suami istri.
“sudahlah jalani saja seperti biasa, kamu hanya menjadi istriku dalam nama”
Alexpun masuk kekamar hanya menyisakan rena diluar kamar.
Dikamar rena.
“aaaaarrrrgh” rena berteriak dengan bantal di wajahnya.
“hah, apa yang harus aku lakukan?” ucap rena sambil melihat langit-langit kamar.
“baik, kalau memang itu yang dia inginkan. Untuk saat ini mari kita jalankan peran istri dengan caraku sendiri” lanjut rena sambil berdiri diatas kasur.
“oke pertama-tama mari kita lihat uang yang dimiliki sekarang”
Renapun membuka hpnya untuk melihat tabungan yang dia miliki.
“waaaaah, ini-“ dengan mata terbelalak.
“ini sangat banyak! Gajiku satu tahun” teriak rena dengan kaget.
Rena melihat transferan uang setiap bulan dengan kaget dan tidak bisa berkata apa-apa.
“setiap bulan alex mengirimkan uang sebanyak ini?”
“rena kamu benar-benar bodoh. Harusnya kamu manfaatkan saja menjadi istri orang kaya, dari pada menghabiskan waktu dan uangmu untuk pemeran utama pria” ucap rena dengan nada tidak percaya.
“baik, pertama-tama mari kita bersenang-senang dengan uang ini”
Rena berjalan ke ruang pakaian.
“semua bajunya sangat bukan gayaku”
“hah, baju-baju terbuka ini apa yang harus aku lakukan?”
“hmmm…? ”
Setelah beberapa saat berpikir renapun mendapatkan ide.
“sepertinya baju ini bisa dijual”
“baik aku akan menjualnya. Hehehehe aku akan mendapatkan uang”
“mari kita promosikan dulu bajunya”
Setelah beberapa saat rena sibuk mengambil foto dan mempromosikan baju, akhirnya rena selesai melakukan semuanya.
“haah, benar-benar lelah. Aku jadi teringat masa-masa aku menjadi asisten”
“apa kabar dengan mereka semua yang ada disana ya?”
“yang lebih penting lagi aku terbebas dari boss pemalas itu. Hahahhaha”
Kruuk kruuuk.. suara perut rena berbunyi.
Sambil memegang perut rena melihat jam.
“ah, sudah jam segini. Mari kita makan siang dulu”
Saat menuruni tangga, rena melihat alex dimeja makan sedang meminum kopi sambil membaca lembaran kertas ditangannya.
Aku akui alex benar-benar tampan, terutama saat dia sedang serius. Lihat posturnya, hidungnya yang menahan kacamata sangat tinggi. Dia benar-benar tipeku, suami idaman. Aku tidak akan melepaskan suamiku ini.
“apa kamu tidak pergi kekantor?” tanya rena.
Alex hanya melirik rena tanpa menjawab dan lanjut membaca.
Renapun kesal melihat ini.
“hei bukankah tidak sopan menghiraukan orang saat berbicara denganmu?” ucap rena kesal.
Alexpun berdiri mendekati rena dengan mata tajam, wajah tampan itupun sangat dekat dengan rena.
Rena kaget dan memejamkan mata.
Apa? Apakah dia akan menciumku? Ini adalah ciuman pertamaku. Apa akan dilakukan disini? Ya ampun sangat panas. Aku telah membaca novel-novel dewasa dan aku rasa aku telah berpengalaman.
Alexpun berhenti dan menatap rena.
“hheh” tawa alex.
Renapun mengintip dengan mata satu dan melihat senyum alex yang meledek.
“ap- apa? Apa yang kamu tertawakan?” tanya rena dengan wajah memerah.
“mengapa kamu memejamkan matamu?” ledek alex.
“ak- aku hanya kaget melihatmu tiba-tiba mendekat” jawab rena tergesa-gesa.
“aku hanya ingin mengambil Hpku” ucap alex sambil mengangkat Hp yang ada ditangannya.
“hmmp, aku tidak peduli lagi” renapun pergi berjalan kedapur.
“sangat imut” bisik alex sambil tersenyum kecil.
"hubungan suami istri ya? Aku rasa tidak buruk kalau dia mau merubah sikapnya" lanjut alex tersenyum.
Hp alex bergetar, melihat pesan yang ada di Hpnya senyum alexpun hilang dan kembali ke wajah dingin. Dia segera pergi dari meja makan.
Setibanya rena didapur.
“dasar alex sialan berani sekali dia meledekku” ucap rena kesal.
“lagi pula siapa yang tidak salah paham jika dia tiba-tiba mendekat”
Koki yang berada didapur kaget melihat rena masuk dan berbicara sendiri dengan kesal.
Apakah kita telah melakukan kesalahan? Mengapa nyonya datang ke dapur?
“maaf nyoya, apakah nyonya ingin makan siang? Makanan sebentar lagi akan siap. nyonya tunggu sebentar” sahut koki itu dengan tergesa-gesa.
Rena tersadarkan kembali dan melihat kepanikan koki yang ada didepannya.
Uupss! Aku lupa kalau dirumah ini ada koki. Hampir saja aku membuat kesalahan. Aku harus terus mengingat bahwa aku telah menjadi orang kaya.
“ehm, tidak apa-apa. Aku hanya ingin melihat sebentar saja, aku akan menunggu di meja makan. Jangan terburu-buru” ucap rena pura-pura tenang.
Renapun keluar dari dapur.
Banyak koki yang heran dengan sikap rena karena tidak seperti biasanya rena tenang. Biasanya dia akan berteriak dan marah karena menurutnya kami sangat lama.
“hei apa menurutmu nyonya telah berubah?” ucap koki yang berbicara dengan rena tadi.
“apa yang kamu katakan dimas? Mana mungkin orang berubah begitu saja” sahut koki yang berada di sebelahnya.
“kamu jangan berkata seperti itu soni, bagaimana jika nyonya benar-benar berubah?” tanya dimas.
“ya itu bagus kalau dia berubah” jawab soni.
Tiba-tiba kepala soni dipukul dari belakang.
“heeii” teriak soni.
“tidak ada yang berbicara selagi memasak” ucap kepala koki.
“dan kamu soni siapa yang kamu panggil dia? Meskipun sikapnya tidak bagus kita harus tetap menghormati nyonya” lanjut kepala koki.
“semuanya hidangkan makanannya, pelayan hari ini sedikit sibuk. Jadi kita yang harus menghidangkan. Ayo cepat, nyonya telah menunggu”
“baik” jawab semua koki.
“aduuuh, kepalaku sakit sekali” rintih soni.
“itu salahmu sendiri” ucap dimas sambil pergi mengambil makanan.
“apa salahku? Aku hanya berkata seperti itu saja” bisik soni kesal.
“soniii” teriak kepala koki.
“iya iya aku segera pergi” jawab soni.
Beberapa saat kemudian makanan dihidangkan diatas meja.
“nyonya makanan telah siap. Selamat menikmati” ucap kepala pelayan.
Rena melihat semua makanan yang dihidangkan, Semuanya terlihat sangat lezat. Terakhir dia menghabiskan uangnya untuk mentraktir pegawai lain.
Rena mengambil salah satu makanan yang ada diatas meja dan mencicipinya. Rena terkesima dan mulai mengambil lagi dan lagi makanannya.
“waaah benar-benar enak” ucap rena dengan puas.
Sambil memegangi perutnya yang terisi penuh rena berjalan ke dapur dengan gembira.
Saat rena memasuki dapur semua koki kaget, terutama kepala koki. Semua menatap rena dengan heran dan bertanya-tanya pada diri mereka, apakah ada yang salah dengan makanannya?
“nyonya ada apa? Apakah makanannya tidak sesuai?” tanya kepala koki.
“tidak tidak, makanannya sangat enak” jawab rena tergesa-gesa.
“aku sangat puas dengan makanannya, terimakasih atas kerja keras kalian” ucap rena sambil tersenyum bahagia.
Dapurpun menjadi hening seketika.
Kenapa? Kenapa semuanya diam? Apa yang salah? Lebih baik aku keluar saja.
“ah, aku akan keluar sekarang. Haha” ucap rena canggung.
Beberapa saat rena keluar dari dapur barulah semua kembali sadar.
“waaaah apa tadi itu benar-benar nyonya?” tanya soni.
“dia sangat cantik saat tersenyum”
Kepala koki menatap soni dengan tajam.
“ah, maksudku tentu saja nyonya kita sangat cantik sebelumnya, namun kali ini nyonya benar-benar cantik seperti ada yang berbeda” lanjut soni.
“apa yang aku katakan nyonya telah berubah” ucap dimas.
“sudah, itu adalah hal baik nyonya memuji kita. Kedepannya mari kita lebih bekerja keras lagi” sahut kepala koki.
“baik” jawab koki.
Semuapun kembali bekerja, namun tidak ada yang tahu bahwa kepala koki yang pemarah tiba-tiba memiliki senyum yang lebar di wajahnya.
Di kamar rena.
“hah, perutku sangat penuh” ucap rena.
“oh iya aku akan jalan-jalan ke pusat perbelanjaan seperti rencana awal”
Rena bersiap-siap untuk pergi.
Setelah siap renapun pergi mengendarai mobil sendiri untuk ke pusat perbelanjaan.
30 menit kemudian rena sampai di pusat perbelanjaan.
“akhirnya sampai juga”
“baik, mari kita lihat target perburuan kita” ucap rena sambil melihat-lihat toko baju.
“hmmm, sepertinya toko ini lumayan”
Renapun masuk kedalam salah satu toko baju bermerek tersebut.
Waaah memang benar-benar banyak baju yang bagus,Ini adalah gayaku elegan dan manis.
Renapun memilih-milih baju dengan gembira hingga suara orang yang dia kenalnya datang. Senyum renapun hilang.
“saudari, apa yang kamu lakukan disini? Tumben sekali kamu pergi toko baju merek ini?” sahut rani dengan senyuman.
Renapun melihat kebelakang dan mellihat rani beserta teman-temannya datang berjalan mendekat. Terlihat ini adalah pemeran pendukung, salah satu dari mereka menyukai pemeran utama pria seperti rena tetapi dia tidak bodoh dan mengubur perasaannya.
“kenapa? Apa aku tidak boleh datang ke toko ini? Apa toko ini punyamu?” tanya rena acuh tak acuh.
“ah- tidak aku hanya bertanya saja” jawab rani dengan sedih.
Heh, aku tidak tahu mengapa tetapi aku punya perasaan yang buruk terhadap rani.
“rena bukankah kamu keterlaluan? Rani hanya bertanya baik-baik tetapi kamu menjawabnya seperti itu” teriak ana marah.
Ana adalah sahabat dekat pemeran utama wanita. Keluarganya termasuk keluarga kaya yang elit namun masih satu tingkat dibawah keluarga martinez.
“aku hanya menjawab biasa saja”
“haah, sepertinya moodku untuk berbelanja telah menurun karena orang-orang ini” ucap rena mengeluh.
“apa kamu bilang?” teriak ana.
Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka dan seorang pria tampan memasuki toko.
“maaf, apa kalian menunggu lama? Tadi aku mengambil sesuatu dulu dimobilku” ucap pria itu dengan nada bersalah.
Pria itu berjalan menuju rani dengan senyuman manis. Tetapi saat dia melihat kedepan senyumannya hilang dan tatapan marahpun muncul diwajahnya.
“rena?” ucap pria itu dengan marah.
Rena menatap pria itu tanpa berkata apa-apa, rena menatapnya dengan tatapan marah dan kesal bercampur aduk dengan perasaan rena yang lama.
Akhir dari Bab 3
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!