Kamu harusnya mengerti dengan keadaan Kita sekarang Saf,usaha Papamu bangkrut,rumah Kita akan disita oleh Bank,sedikit saja seharusnya Kamu mau berkorban.Apalagi sekarang Papamu sudah nggak ada,tapi Kamu sama sekali tidak ingin membantu?Bodoh!" Maki Ratih,ibu tiri Safron.Sesekali Dia menghembuskan asap rokoknya ke wajahnya,gadis cantik itu hanya menunduk,tak berani berkata apapun
Dia baru saja berumur 18 tahun,namun Ibu tirinya memaksanya untuk menikah dengan lelaki yang sama sekali tidak dikenalnya.Padahal sekolahnya saja belum lulus,masih 1 semester lagi,tetapi sepertinya sang Ibu tiri tidak ingin mengerti,Dia tak gentar memaksanya.Karena hanya Safronlah yang diinginkan Lelaki itu,padahal Ratih merasa dirinya masih terlihat cantik dan pantas untuk Lelaki itu,tapi Dia justru memilih gadis belia seperti Safron untuk dijadikan Istrinya.
Semuanya berubah semenjak seminggu lalu Ayahnya meninggal karena serangan jantung,usaha Ayahnya tiba tiba bangkrut menyebabkan Ayahnya mengalami gagal jantung,belum sirna rasa sedihnya sekarang rumahnya akan disita,dan Ibu tirinya meminta Shafron untuk menikah dengan lelaki tua kenalannya.Belum.lagi hutang menumpuk pada rentenir karena ulah sang Ibu tiri,Lengkap sudah kini penderitaannya.
Shafron memainkan ujung bajunya,gadis cantik itu hanya diam membisu,sudah 2 kali Dia menolak permintaan dari Ibu tirinya itu,namun melihat beberapa rentenir datang menagih hutang dengan cara menakutkan,membuat Shafron tidak punya pilihan lain.
Entah apa yang akan terjadi bila guru guru dan teman temannya tau kalau Dia menikah.Akankah masih bisa sekolah.
Safron menatap langit langit kamarnya,airmatanya menetes dipipinya,Dia membayangkan seandainya Ibunya masih hidup.barangkali nasibnya tidak akan seperti ini.Seandainya sang Ibu masih hidup,Dia mungkin akan sangat bahagia,seperti gadis gadis lain yang kedua orangtuanya lengkap,dan dilimpahi dengan kasih sayang.Namun sayangnya nasibnya kini berada ditangan Ibu tirinya.
"Aku tidak mau penolakan lagi darimu shaf,besok orang yang akan menikahimu akan datang kesini.Bersiap siaplah shafron,jangan bikin Aku malu.Kamu sudah tidak punya siapa siapa lagi didunia ini,hanya Akulah yang perduli kepadamu."
"Tante kenapa ngga Sarita saja yang dinikahkan.Aku masih sekolah Tante!"Safron memberanikan diri bertanya.
"Kamu gila!Sarita sudah bertunangan dengan David,mereka akan menikah 3 bulan lagi.David Anak tunggal,Dia akan merawisi banyak kekayaan.Dia akan jadi pewaris tunggal.hidupnya akan terjamin.Minimal tujuh turunan tidak akan melarat.Dan Kamu harusnya bersyukur karena Kamu juga ku jodohkan dengan Lelaki kaya,walaupun tidak sekaya dan setampan david.Tapi Dia sangat cocok untukmu.Kalau Kamu menikah dengannya,Dia akan melunasi semua hutang hutangku.Rumah inipun tidak akan disita.Sebenarnya mudah saja minta pada David,tapi Aku tidak mau imejku sampai rusak didepan orangtuanya.Aku harus sabar sampai Sarita bisa menguasai harta mereka.Hahahahaha!"
"Kamu tidak bisa membantahku Safron,besok Tuan itu akan datang,bersiaplah.Aku sudah membelikanmu gaun yang indah,dan menyewa seorang make up artis untuk mengubah penampilanmu,jadi jangan sampai memalukan!"sekali lagi Ratih menghembuskan asap rokoknya kewajah Safron sambil tertawa menyeringai.
Safron menarik nafas panjang,hatinya sedih dekali,hidupnya berubah dengan cepat.Menikah dengan lelaki yang sama sekali tidak dikenalnya.
Safron pasrah saja dengan apa yang diinginkan Ibu tirinya itu,mau menolakpun sepertinya percuma.Selama Dia tinggal bersama Ibu dan saudara tirinya itu,kehidupannya tidak akan pernah baik.Apapun yang ada dalam dirinya sudah diatur oleh Ratih,dan Dia tidak punya kuasa atas dirinya sendiri.
*******
Sarita mendandani adik tirinya itu dengan telaten,Dia tampak puas melihat Safron begitu cantik dengan makeup yang sederhana,dan gaun yang sudah disiapkan Ibu tirinya beberapa hari lalu sudah dikenakan oleh Safron.Dia tampak begitu cantik.
"Aku yakin sekali lihat Kamu,Lelaki tua itu akan langsung jatuh cinta sama Kamu Saf!"Sarita tertawa geli,sebenarnya Dia merasa Iba dengan adik tirinya itu karena akan dinikahkan begitu cepat,apalagi masih sekolah,namun karena Ibunya sangat memaksa,Dia juga tidak bisa berbuat lebih,apalagi Dia sendiri sudah punya tunangan,dan itupun Ibunya yang menjodohkan,Dia tidak bisa menolak semua yang Ibunya inginkan,Dia pun sama dengan Safron.
"Kenapa nggak Kakak aja yang nikah sama Dia,Aku masih sekolah!"ucao Safron dengan mata berkaca kaca,sudah hampir menangis.
"Sudahlah jangan cengeng,jangan banyak protes,nasibku juga sama,Aku juga dijodohkan,bedanya David lebih muda dengan lelaki yang akan dijodohkan sama Kamu,Kita terima saja Saf,dari pada Kita dijual ke rentenir,lebih baik dinikahi sama orang yang bener,hidup Kita enak terjamin,walaupun ga cinta,minimal hidup ga melarat.Memang Kamu mau dikasiin ke rentenir buat ngelunain hutang hutang Mama?"Tanya Sarita kesal.Safron menengadah keatas,Dia tak ingin membuat make upnya yang sudah susah payah dibuat jadi berantakan dan akan membuat marah Sarita.Sodara tirinya itu tidak jahat,Sarita sayang pada Safron,namun Dia tak bisa berbuat banyak.
"Aku dengar dari Mama kalau lelaki yang akan nikah sama Kamu itu seorang Duda,Anaknya dibawa kabur sama mantan Istrinya,dan sudah bertahun tahun yang lalu,mungkin itu sebabnya Dia ingin menikah lagi karena kesepian,Aku dengar Dia juga seorang pengusaha sukses,dan bersedia melunasi semua hutang Mama,juga memberikan rumah ini,jadi Aku dan Mama masih bisa tinggal disini.Sebenarnya bisa saja David melunasi semua hutang Mama,hanya saja,Mama bersi keras gamau menerima bantuan David,alasannya karena gamau dianggap sebagai calon Mertua yang mata duitan."terang Sarita.
"Terus disini Aku yang harus berkorban,apa Mama sama Kakak ga mikirin sekolah Aku?"Sentak Safron kesal.
"Kamu minta saja nanti pada suamimu,untuk mengijinkan supaya masih bisa diijinkan sekolah.Aku yakin pasti Dia mau memenuhi semua keinginan Kamu!"
"Lagi pula kok orang itu Aneh,apa Dia ga tau kalau Aku ini masih Anak dibawah umur,ga takut dipenjara apa?Nikahin gadis dibawah umur?"ucap Safron kesal.
"Kamu sudah dewasa,dibawah umur itu kalau umur Kamu maaih 15 tahun,terima saja takdir Kamu ini Saf,gausah banyak protes.Sebentar lagi orang yang akan melamar Kamu akan datang,jangan sampai Mama kesini datang dan melihat Kamu terus menerus merajuk seperti ini,karena Mama mengancam akan menjual Kamu rentenir itu kalau Kamu masih saja menggerutu seperti ini."Ucap Sarita kesal sambil membenahi riasan diwajah Safron.Ada perasaan tidak tega melihat adik tirinya yang masih kecil itu harus dinikahkan paksa seperti ini.Apalagi Safron masih sangat belia,Namun Sarita tak punya kuasa,tak punya kekuatan apapun untuk membantah Ibunya.
.
.
.
Dan yang ditunggu tiba,2 mobil mewah sudah terparkir manis didepan rumah Safron.Tiga orang Laki laki berpakaian hitam masuk terlebih dahulu kedalam rumah,Disusul kemudian oleh Lelaki yang tampak sangat Gagah didampingi 2 orang lelaki yang juga berpakaian hitam,Lelaki Gagah itu duduk dihadapan Ratih dengan wajah penuh karisma,manik hitamnya yang memancarkan keteduhan,bibirnya yang tipis,garis wajahnya yang tegas,serta senyumnya yang menawan.Ratih sebenarnya begitu terpesona pada Lelaki itu,kalau saja Dia masih muda,tentu Dia bisa dengan mudah mendapatkan Lelaki dihadapannya,pikir Ratih.
"Sebentar ya Tuan,akan Saya panggilkan dulu Anak Saya.Dia ini masih muda,sifatnya sangat lugu dan pemalu.Aku harap Tuan bisa memakluminya!"Ucap Ratih tersenyum Ramah pada Lelaki tampan dan matang itu.
"Santai saja,Aku juga tidak ingin terburu buru,Aku hanya ingin mengenalnya dulu.Bila Dia tidak sesuai kriteriaku,Aku akan memilih wanita lain!"ucap Tuan Tampan itu tegas.
Mendengar hal itu Ratih sedikit gusar,ada sedikit keraguan dalam dirinya,Dia khawatir Lelaki itu menolak Safron.Memang Safron gadis yang masih belia,namun dilihat dari postur tubuhnya yang tidak pendek,tidak juga tinggi,tubuhnya berisi,wajahnyapun sangat cantik dan memang terlihat polos.Bila dibandingkan dengan Sarita,Safron justru lebih unggul.Makanya Dia sengaja menjodohkan Lelaki pemilih itu dengan Anak tirinya.
"Semoga saja,Lelaki itu tidak menolaknya,bagaimana nanti dengan hutang hutangku yang menggunung,dan rumah yang sebentar lagi akan disita.Bisa mati berdiri Aku!"gumam Ratih sembari bergegas menemui sang Anak tiri.
"Kamu sudah siap?Cepat ikut Aku,sambut Dia dengan wajahmu yang ceria Saf,jangan cemberut seperti itu!"gerutu Ratih kesal.
"Sabar dong Ma,jangan marah marah.Kalau semuanya ingin berjalan lancar.Mama harus tenang!"keluh Sarita.
"Nasehati Dia,agar jangan memasang wajah menyeramkan seperti ini,Kamu memang ingin Kami supaya tinggal dijalanan ya Saf?Lelaki calon suami Kamu itu tampan dan kaya,Aku akan ceoat jatuh cinta sama Dia,jadi jangan cemberut seperti itu,atau Aku nikahkan saja dengan si Bang Togar rentenir itu!"Ancam Ratih.
Safron dengan cepat memasang wajah tersenyum walau terpaksa,Sarita dan Ratih menggandeng tangannya untuk bertemu Lelaki itu.
Dan begitu Mereka datang,semua Lelaki yang tadi datang,matanya langsung tertuju pada Safron.Gadis belia itu.
Bahkan Lelaki yang akan melamarnya dibuatnya terkagum kagum melihat wajah cantik itu.Sejenak Dia tertegun,matanya terus saja mengarah pada wajah cantik Safron.
Keduanya kini berhadapan,netra Mereka berdua bertemu,dapat terlihat jelas,kalau Lelaki itu tampak sangat tertarik pada Safron,memang semenjak tadi pandangannya tidak teralihkan kemanapun,membuat Ratih tertawa sinis melihatnya.Dia tampak puas,karena sepertinya Tuan itu menyukai Anak tirinya.
"Jadi bagaimana Tuan?pernikahannya kapan akan dilangsungkan?"Tanya Ratih tidak sabar.
"Sabar dulu,Aku ingin mengenal Dia terlebih dahulu!"ucap Lelaki tampan itu sembari tetap saja memandang wajah Safron dengan penuh kekaguman.
"Berarti akan diundur lebih lama lagi?"Tanya Ratih.
"Tergantung keinginan Anakmu!"ucap Tuan tampan itu.
"Baiklah kalau begitu beri Aku waktu berdua dengan gadis kecil ini!"Ucapnya.
Para Lelaki berpakaian hitam itu berdiri dan meminta Ratih juga Sarita menginggalkan Mereka berdua.
Safron yang sedari tadi menunduk,Dia menjadi sedikit takut dan juga canggung,karena hanya berduaan saja dengan seorang Lelaki dewasa yang sama sekali tidak Dia kenal.
"Hai...Perkenalkan namaku Syadad!"Ucapnya sambil mengulurkan tangannya yang kokoh dan liat.Ragu ragu Safron menjabat tangan Syadad.
"Safron!"Ucap Gadis kecil itu pelan.Dia sedikit takut dengan dan segan pada Lelaki yang terlihat begitu tenang,wajahnya berkarisma,dan pandangan matanya begitu teduh.
"Nama Kamu sangat unik,tapi Aku Suka!"ucap Syadad tersenyum manis,dan tangan Safron masih digenggamnya.Syadad kemudian menggenggam tangan mungil Safron dengan kedua gangannya yang besar,mengusapnya dengan lembut kemudian mencium tangan mungil itu dengan hangat.
"Berapa umurmu?"Tanya Syadad,yang masih saja tersenyum.Lelaki matang itu berusaha mencairkan suasana yang terlihat tegang dan grogi.bahkan tangan Safron yang digenggamnya terasa sangat dingin.Tubuhnya pun sedikit gemetar,Dan sedari tadi wajah Safron banyak menunduk.
"Umurku 18 tahun Tuan!"jawab Safron yang kali ini memberanikan diri menatap wajah Lelaki matang dihadapannya itu,namun Dia memandangnya dengan takut takut membuat Syadad gemas melihatnya.
"Kamu lucu sekali Safron,wajahmu seperti Anak Kucing yang imut,Kamu tidak perlu takut padaku.Aku ini calon suamimu."ucap Syadad pada gadis kecil.dihadapannya itu yang masih nampak tegang dan kaku.
"Kamu mau kan Nikah sama Aku?"Tanya Syadad.
Lagi lagi Safron Diam dan menunduk.Lidahnya terasa kelu,entah harus bicara apa pada Lelaki dewasa yang ada dihadapannya itu,Dia sendiri juga bingung.Karena Dia belum pernah Dia dekat dengan Lelaki manapun.Disekolahnya yang merupakan sekolah khusus perempuan,karena mendiang Ayahnya begitu menjaga Safron sehingga sedari kecil,Dia hanya dekat dengan 1 orang Lelaki yaitu Ayahnya,jadi tentu saja ini merupakan pengalaman pertamanya dekat dengan Lelaki asing.
"Apakah Kamu ragu atau Kamu menolak?"Tanya Syadad.Namun cepat cepat Elea menggelengkan keplanya,Dia takut kalau Laki Laki itu merasa ditolak,pasti Ibu tirinya akan marah besar padanya.Apalagi Dia sudah sangat mewanti wanti Safron,agar gadis itu menuruti keinginannya untuk menikah dengan Lelaki yang kini ada dihadapannya itu.
"A-Aku bersedia Tuan!"ucap Safron.
"Bersedia apa hemmmh?"Tanya Syadad sambil mendekat kearah Safron,kemudian tangan besar itu mengelus lembut rambut safron yang panjang dan ikal dibawahnya,rambut panjang hitam sepinggang itu membuat Syadad terpesona,rambutnya lembut dan mengkilat seperti model iklan sampo,rasanya baru kali ini Syadad melihat rambut seorang wanita seindah itu.
"A-Aku Aku akan menikahimu Tuan!"Ucap Safron sambil memejamkan matanya.Namun Syadad justru tertawa terbahak bahak mendengar oerkataan Safron.
"Kamu sangat lucu ternyata!"Ucap Syadad.
"Harusnya itu kalimat untukku Saf,Aku yang akan menikahi Kamu gadis kecil."
Syadad kembali merapatkan tubuhnya dengan tubuh Safron lalu merangkulnya.
"Kamu jangan takut padaku ya,Aku akan menjadi Suami yang baik untukmu,Kamupun persiapkan dirimu untuk menjadi seorang Istri yang taat,yang patuh dan yang setia padaku!"
"Kita akan menikah satu minggu lagi!"ucap Syadad mantap.Safron langsung terkesiap mendengar hal tersebut.
"Ta-tapi Tuan A-ku masih!"
"Kami setuju Tuan,pernikahan ini lebih cepat lebih baik untuk dilaksanakan,Kami khawatir kalau terlalu lama ditunda nanti Safron akan berpindah ke lain hati,Karena banyak sekali yang ingin meminang Anak Kami!"Ratih tiba tiba saja menyela dan kini duduk dihadapan Mereka berdua.Sedangkan Safron hanya tertunduk pasrah.
"HAHAHAHA Anak Anakku...entah amalan apa yang Aku lakukan dimasa lalu,sehingga hidupku seberuntung ini,Ohhh My God,beneran kan yang Aku lihat ini!"Mata Ratih hampir saja copot melihat hantaran sebegitu banyaknya.kotak kotak berwarna gold yang ditutupi penutup kaca itu kesemuanya barang barang berharga dan juga bermerk.dari mulai Tas,baju,sepatu,gaun,perhiasan,jam tangan bahkan kunci mobil mewah menjadi hantaran yang dibawa saat Pria bernama syadad itu melamar Safron.
Hari pertama Mereka bertemu hari pertama itu juga Dia langsung melamar gadis kecil itu.Sarita menatap takjub barang barang mewah yang ada dihadapannya,sedangkan Safron sama sekali tak bergeming,karena Dia sedikitpun tak mengerti mengapa Pria itu memberikan semua ini untuknya,apa itu barang barang untuk menyuap Ibu tirinya untuk ditukar dengan dirinya,atau barang barang itu sebagai tanda bahwa Dia sudah berpindah kepemilikan,setelah Ibu tirinya,kini pemilikinya adalah Tuan Kaya itu,Tuan Syadad.
"Ohh Safron Andya,Kamu memang Anak gadisku yang beruntung,tidak sia sia Aku membesarkanmu Sayang!"Ucap Ratih begitu bahagia.
"Eeemmmhhhhhh ini memang asli,Ini Himalaya Birkin Bag,demi apa ini tas seharga rumah,dan Aku mendapatkannya dirumahku sendiri."Ratih mencium dalam dalam tas bermerk yang terbuat dari kulit buaya itu.
"Kenapa Mama tidak menjodohkan Lelaki itu denganku,Aku tidak akan cengeng dan menangis seperti Safron,lihatlah betapa royalnya pria itu!"ucap Sarita sambil membuka semua hantaran yang ada dihadapannya,dan kesemuanya itu adalah barang mewah yang sangat berharga.
Satu set perhiasan dari Cartier langsung dicoba oleh Sarita.Dia memakai kalung,gelang juga cincin berdesign indah dari merk terkenal itu.
"Safron mendapatkan Lelaki tua yang sangat kaya,betapa beruntungnya Kamu Saf,lihat.Aku bilang apa?Kamu tak perlu mengeluarkan air mata buayamu itu,Kamu mendapatkan Lelaki yang memiliki pabrik uang,sepertinya membeli barang barang mewah ini merupakan hal yang kecil.untuknya!"ucap Sarita sembari mengagumi perhiasan yang dikenakannya.
"Hei ayo sini,jangan bengong saja disitu Saf,lihat ini sangat indah,ayo cepat pakai!"perintah Sarita pada Adik tirinya itu.Didudukkannya Safron kemudian dipakaikannya jam Merk dunia seharga rumah pada pergelangan tangannya yang mungil.
"Daebak!Laki laki itu royal sekali sama Kamu Saf,Kamu beruntung,menurut Kamu bagaimana ?"Tanya Sarita pada gadis kecil itu.
"Aku ga tau,belum bisa menilai,Ketemu saja baru sekali!"
"Ahhh Kamu ini,kemarin Aku lihat Kamu sangat dekat sama Dia bahkan sampai merangkul Kamu segala,terus Dia ngapain lagi sama Kamu?"Tanya Sarita sambil menggoyang goyangkan alisnya.
"Jangan nuduh macem macem,Dia ga ngapa ngapain Aku,Dia lumayan sopan!"jawab Safron sambil mencebik kwsal kwarah Kakak tirinya itu,sedangkan Ratih masih dibuat terbengong bengong behotu menerima kabar kalau hutang hutangnya pada rentenir sudah dilunasi,juga Rumqh besar Mereka tidak jadi disita,belum lagi rekeningnya kembali menggemuk mendapatkan tranaferan uang dari Syadad.
"Sarita,Antar Safron Anak Mama kekamarnya,Dia harus banyak istirahat,sebentar lagi orang orang akan datang untuk memijat tubuhnya!"Ucap Ratih yang tampak sibuk membereskan barang barang mewah pemberian Syadad untuk Safron.
"Tumben Mama baik?"Ucao Sarita sambil nyengir kuda keadah Mamanya itu.
"Kamu kira Aku ini Ibu tiri yang jahat,kalau Aku niat jqhat,Aku akan rebus adik Kamu itu dipanci besar.Dagingnya Aku bagikan pada Anjing jalanan!"ucap Ratih dengan wajah murka,sembari menghembuskan asap rokok.
Wanita itu memang bukan Ibu tiri yang jahat seperti di film film dan di cerita novel,namun kegemarannya berfoya foya dan berjudi merugikan semua orang,dan senangnya mengatur semua kehidupan baik Safron maupun Sarita,kadang membuat hidup keduanya sangat tertekan.
Sarita menuruti perintah Ibunya,membawa Safron kekamarnya.gadis kecil itu menurut saja apapun yang dikatakan sang Ibu.Dia tahu sifat sang Ibu yang tidak mau dibantah,sangat tidak suka bila perintahnya itu diabaikan.
Kamar besar bernuansa pink itu menjadi temoat yang nyaman bagi Safron untuk bersembunyi dari sang Ibu tiri.Walaupun tidak sejahat yang ada di film film tapi tetap saja Safron tidak terlalu akrab dengan Ibu tirinya itu.
"Sebenarnya kalau bisa Aku bertukar tempat dan menggantikanmu untuk menikahi Lelaki itu Aku sangat mau Saf,Aku lihat kemarin Lelaki itu Dia itu tipeku,Lelaki tampan berkharisma dan juga sangat gagah.Aku suka melihat otot otot lengannya yang kokoh dan liat.Dibandingkan dengan si David Pria manja gemulai itu,Aku sangat rela menukarnya!"ucap Sarita Gadis berumur 26 tahun itu berceloteh saja sejak tadi,tapi Safron hanya diam.Dia sendiri bingung.Usianya masih belia sudah harus berumah tangga.Membayangkannya saja sudah sangat membuatnya takut.
Padahal kemarin Dia ingin meminta sedikit waktu,setidaknya Dia bisa menyelesaikan sekolahnya yang hanya tinggal beberapa bulan lagi,setidaknya Dia bisa lulus sekolah menengah,walaupun tidak melanjutkan kuliah.Namun sepertinya hal itu sia sia,Guru dan teman temannya tau kalau mwnikah twntu akan dikeluarkan dari sekolah itu.
"Apa yqng Kamu pikirkan Saf?"Tanya Sarita ikut duduk disamping gadis cantik itu.
"Sekolahku tinggal satu semester lagi,apa masih bisa dilanjut kalau Aku menikah?"Tanya Safron pada sang Kakak.
"Minta saja nanti oada suami Kamu Saf,karena kalau minta ke Mamaku,itu akan sia sia!"ujar Sarita.
"Oh iya,lebih baik Kamu seceoatnya amankan barang barang pemberian calon suami Kamu,atau akan berakhir dimeja judi,mobil dan perhiasan yang diberikan jangan sampai raib bwgitu saja Saf!"ujar Sarita.
"Aku nggak berani Kak,terserah Mama mau diapakan barang barang itu,Aku nggak peduli."
"Kamu ini memang bodoh,kalau begitu biar Aku saja yang mengambilnya.Dan jam tangan yang Kamu pake itu lebih baik cepat cepat disembunyikan,atau Mama akan memintanya kembali!"tunjuk sarita pada jam tangan mewah yang dipakai Safron.
Sarita cepat cepat menemui Ibunya,yang ternyata teelihat sedang beemuram durja.
"Ada apa Ma?"Tanya Sarita pada Sang Mama,karena wajahnya terlihat kusut masai.
"Lelaki calon suaminya Safron itu benar benar menyebalkan.Dia memerintahkan agar Semua Club Judi di negara ini,memblacklist Mama,Mama tidak bisa ikut judi lagi,padahal Mama sudah berencana untuk ikut turnamen judi di LasVegas.Mama sangat yakin akan menang,dan akan menjadi wanita terkaya didunia,pasti kekayaan Lelaki itu tidak ada apa apanya bila dibandingkan dengan Mama.Kamu tau SafMama sudah menantikan momen ini,tapi bagaimana bisa mendaftar kalau Mama.sudah di blacklist seperti ini."
"Aaah syukurlah,Aku sangat senang mendengarnya,sepertinya Aku harus berterima kasih pada pria kaya dan mempesona itu,seandainya Dia yang dijodohkan denganku.Tapi sayangnya Lelaki itu lebih tertarik oada Safron,si gadis belia.
.
.
.
*******
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!