Suami Kembarku
Part 1
Disebuah Sekolah Ternama dikota Seoul🏢🏢
Jeon
"Oh jadi ini anak pindahan yang digosipkan kemarin..?"
Jeon
"Cantik juga kalau dilihat secara langsung." 😏
Lisa
"Permisi, aku mau lewat.!"
Jeon
"Hei..! Bisa-bisanya kau membentak dan mencoba mengusirku.!"
Tiba-tiba seseorang yang serupa datang masuk kedalam kelas.
Jekey
"Orang brandal kaya kamu pantes diusir."
Jeon
"Dasar penganggu.!!" Jeon pergi meninggalkan Lisa begitu saja.
Lisa
Lisa menatap mereka secara bergantian. "Kok mereka mirip, tapi penampilannya beda." Batin Lisa berkata lalu menjatuhkan bokongnya kekursi.
Jekey
"Gak usah diam-diam natap aku kaya gitu. Dia Jeon adik ku, dan aku Jekey kakaknya. Kami kembar." Ujar Jekey tanpa melirik Lisa.
Lisa
"Oh oke, kenalin aku.." Belum selesai bicara Jekey lebih dulu memotong.
Jekey
"Kamu Lisa kan. Pindahan dari Busan, kebetulan keluarga aku juga ada disana." Sahut Jekey melirik Lisa.
Lisa
"Oh ya, berarti kita satu kampung halaman dong." Sahut Lisa sembari mengambil ponsel didalam tasnya.
Jekey
Perkenalkan aku Jekey, usiaku sekarang 25 tahun. Aku bekerja dikantor Appaku sebagai Marketing Projek Manager.
Jeon
Dan aku adalah Jeon, aku adik dari Jekey. Usia kami hanya beda 10 menit. Aku pria liar, kerap pulang malam, mabuk-mabukan bahkan tak jarang aku pulang dengan keadaan babak belur karna berkelahi didalam club.
Pagi hari yang cerah, Jekey dan Jeon keluar dari kamar mereka masing-masing dan bersiap menuju meja makan untuk sarapan bersama.
Jekey
"Tumben kamu udah bangun sepagi ini, apa kamu udah mulai mau kembali bekerja dikantor."
Jeon
"Aku gak akan kembali, tapi aku harus menginterview calon sekertarisku yang bakal ngurus semua pekerjaanku dikantor." Ujar Jeon santai
Jekey
"Mau berangkat kekantor bersamaku Jeon.?" Ajak Jekey seraya mengangkat bokongnya dari kursi.
Jeon
"Tidak terimakasih, aku tak suka berada didalam mobil terlalu lama, aku akan mengendarai motorku saja." Berlalu meninggalkan Jekey.
Jekey
Dan tak lama Jekey menyusul Jeon dengan mengendarai mobil pribadi miliknya.
Sesampainya dikantor, Jeon lebih dulu sampai dan langsung duduk dikursi yang kebetulan bersebelahan dengan kursi Jekey. Mereka ditempatkan disatu ruangan yang sama oleh Appa mereka.
Tak berselang lama, suara ketukkan pintu terdengar dari dalam. Jeon langsung menyuruh masuk seseorang yang tlah mengetuk pintu dan mengucapkan salam sebelum masuk.
Laura
"Slamat pagi pak Jeon, maaf buat anda menunggu." Ujar wanita berparas cantik yang kini sudah duduk dikursi bersebrangan dengan Jeon.
Jeon
"Emm, tak masalah jika kau terlambat atau sebagainya. Yang terpenting kau bisa diandalkan dalam bekerja."
Laura
"Baik pak, saya akan profesional dalam bekerja." Ujar Laura seraya mengukir senyum manis diwajahnya.
Jeon
"Baiklah, siapa namamu.?"
Laura
"Nama saya Laura, Kim Laura."
Jeon
"Baiklah Laura, kau bisa bekerja mulai hari ini. Dan perlu kamu tau, saya tidak akan ada dikantor ini. Jika butuh sesuatu yang ingin kamu tanyakan, kamu bisa bertanya pada kembaran saya yang belum sampai. Kamu bisa berdiskusi urusan kantor dengannya. Dan satu hal lagi, jangan hubungi saya apapun itu alasannya."
Laura
"Kalau begitu, apa yang harus saya kerjakan sekarang pak.?"
Jeon
"Sudah saya bilang jangan menganggu saya apa lagi bertanya pada saya. Kamu bisa bertanya apapun nanti dengan kembaran saya."
Jeon
Jekey pergi meninggalkan Laura yang kebingungan berada diruangannya itu.
Jekey
Tak berselang lama Jekey pun sampai dikantor dan masuk kedalam ruangannya. Dan melihat sosok wanita yang nampak kebingungan seraya menatapnya.
Laura
"Slamat pagi pak, bapak pasti pak Jekey. Perkenalkan saya Laura, sekertaris baru pak Jeon." Mengulurkan tangan dan disambung oleh Jekey.
Jekey
"Oh kamu sekertaris barunya, kalau begitu duduklah dikursi Jeon. Nanti akan ku beritahu tugasmu disini."
Jeon
Disisi lain, Jeon yang sudah keluar kantor dan hendak menuju parkiran motor dan tiba-tiba ia mendengar suara wanita yang sedang mengomel karna area parkir motornya terhalang oleh motor Jeon.
Lisa
"Haishh motor siapa ini.! Kenapa parkir ditempatku.!!"
Jeon
"Itu motor saya nona.."
Lisa
"Hei tuan, tahukah kamu ini tempat parkir motorku, kenapa kamu tiba-tiba memarkirkan motormu disini.?!"
Jeon
Jeon hanya menatap wanita itu dan langsung menaiki motornya. Duduk diam diatas jok motornya.
Lisa
"Astaga cueknya orang ini. Menyebalkan sekali bertemu dengan orang seperti dia dipagi hari ini.!" Gerutu Lisa menatap tajam Jeon.
Jeon
"Hei nona..! Kamu pikir kamu siapa? Berani gerutu dan mengataiku menyebalkan."
Yoongi
"Oii Lisa, ayolah ini masih pagi. Jangan triak-triak. Kamu perlu tau satu hal, dia adalah anak pemilik gedung ini. Dia anak dari pemilik perusahaan Jeon." Sahut Yoongi yang baru turun dari mobilnya.
Lisa
"Hah.! Ka-mu Je-Jeon.?" Tanya Lisa gugup.
Jeon
Jeon tidak merespon pertanyaan Lisa dan berlalu meninggalkan Lisa dan Yoongi begitu saja.
Hai guys salam kenal. Aku Bunda Shasa, ini karya pertamaku. Semoga suka ya. hehe 👍😁
Part 2
Setelah adu mulut di area parkir usai, kini Lisan dan yoongi memasuki area perkantoran mereka. Dan disambut dengan para staff yang sudah berada dimeja masing-masing.
Yoongi
"Lisa.. Apa kamu kenal dengan Jeon.?"
Lisa
"He'em aku mengenalnya, dulu Jekey yang satu kelas denganku, sedang Jeon tidak."
Yoongi
"Oh ya.? Mereka kembar namun jauh berbeda ya.?"
Lisa
"Sangat jauh.. Dulu aku tak menyukai Jeon, dia anak brandal disekolah dan suka menjahiliku."
Yoongi
"Tapi sepertinya Jeon tak ingat denganmu Lis."
Lisa
"Sejak lulus sekolah aku langsung ke Amerika, dan Jekey ke Canada. Kami sama-sama melanjutkan kuliah diluar negeri. Tapi aku tak pernah berkomunikasi lagi dengan Jekey. Sedang Jeon aku tak tau menau soalnya. Seperti yang kita lihat tadi, dia tak banyak berubah. Malah makin terlihat brandal."
Disisi lain, Jeon pulang kerumah dan melangkah kekamar, merebahkan tubuh dikasur.
Jeon
"Ternyata takdir mempertemukan kita lagi Lisa." Jeon tersenyum saat melihat Lisa diparkiran tadi.
Lisa
"YA!!. Menyingkir dari bangkuku, kamu tu ya bisa tidak jangan ganggu aku sehari aja."
Jeon
"Berisik sekali suaramu Lis, tunggu sebentar ya. Aku lagi nulis sesuatu."
Jeon
"Oke selesai.." Menyodorkan kertas kehadapan wajah Lisa yang bertuliskan. "Mau jadi pacar aku gak? Kalau kamu terima, aku gak akan ganggu kamu lagi."
Alih-alih menerima Jeon. Lisa melirik kearah Jekey yang terdiam sedari tadi, tidak memperdulikan apa yang dilakukan kembarannya saat ini.
Jekey justru asik melamun tak memperdulikan sekelilingnya. Semua murid sedang menyaksinya Jeon menembak Lisa. Hanya Jekey satu-satunya murid yang terdiam dan tak perduli.
Jeon
"Oh jadi kamu sukanya sama Jekey dari pada aku.!" Teriak Jeon pada Lisa. Sontak semua murid melirik Lisa dan Jekey bergantian.
Jekey
"Aku gak suka dengannya, ambil aja sama kamu. Lagian aku gak tertarik sama apa yang kamu suka." Dingin Jekey menyauti Jeon.
Jeon
"Lisa masih ingat kejadian waktu itu gak ya.. Terus kenapa dia sama Yoongi tadi."
Lisa memasuki ruang meeting. Lisa menggantikan Yoongi untuk bertemu dengan klien baru yang akan bekerja sama untuk membuat iklan pada produk yang dibuat dari kantor Lisa.
Tae
"Slamat siang, saya mencari Lalisa."
Sesaat Lisa terdiam menatap Tae, Lisa terpesona saat melihat pria tampan dihadapannya.
Lisa
"aah i-iya saya Lalisa, senang bertemu denganmu tuan Tae." Lisa mengulurkan tangannya pada Tae.
Tae
"Iya, saya Tae. Senang bisa berkenalan dengan anda Lalisa." Tae menyambut tangan Lisa.
Slama meeting kurang lebih 2 jam, Lisa membahas tentang keunggulan produk, desain, tema untuk pemotretan. Dan Tae suka dengan konsep Lisa karna lebih Simple.
Tae
"Hem, saya suka sama konsep kamu ketimbang Yoongi, punya kamu lebih simpel. Jadi aku mau lanjut sama kamu aja."
Lisa
"Saya dan Yoongi adalah pantner kerja disini, jadi siapapun yang kamu pilih kami akan melakukannya secara profesional."
Tae
"Apakah kantor ini milik kalian berdua? Kalian disini sebagai rekan kerja atau pasangan.?"
Lisa
"Perusahaan ini milik kami berdua, dan Yoongi adalah teman saya sedari kuliah. Perusahaan ini masih kecil. Jadi kami berusaha profesional."
Tae
"Emm baiklah, lain kali kita meeting diluar, sembari ngopi dan sebagainya. Tentukan lokasinya dan kabari saya." ujar Tae sembari berpamitan.
Lisa
"Baik tuan, saya akan hubungi Yoongi juga."
Tae
"Kalau bisa hanya kita berdua saja." ujar Tae sembari mengedipkan matanya.
Lisa
"Hemm baiklah tuan nanti saya akan hubungi." Senyum Lisa ramah
Tae
"Oke. Semoga harimu menyenangkan Lalisa." Tae berpamitan.
Malam harinya saat Lisa hendak pulang dari kantor, ia melihat sosok pria yang sudah lama sekali Lisa dan pria itu tak bertemu.
Lisa teringat akan masa sekolahnya dulu. Saat ia perpacaran dengan pria itu. Mereka ngucapkan janji untuk saling tetap mencintai satu sama lain, walau pada akhirnya hubungan mereka putus, tapi karna janji itu. Lisa dan pria itu tetap saling mencintai .
Oke guys lanjut besok ya... Biar greget 😁👍
Part 3
Jekey
"Lisa.. Apa kabarmu.?" Sapa Jekey
Lisa
Lisa tak menjawab sapaan Jekey, dan langsung menarik stang gas motornya meninggalkan Jekey.
Jekey
"Ternyata kau belum melupakan kejadian itu." Tutur Jekey sedih.
Lisa
"Jekey..!!!" Teriak Lisa saat ia melihat kekasihnya bercinta dengan wanita lain.
Jekey
"Lisa!! In-ini gak seperti kamu liat Lis."
Lisa
"Aku jauh-jauh dari Amerika kesini untuk ketemu kangen sama kamu, tapi ini yang aku dapetin dari kamu. Tega kamu sama aku." Tangis Lisa pecah.
Lisa
"Lanjutin aja, gak usah hirauin aku. Anggep aku gak jadi kesini. Dan tolong jangan hubungin aku lagi." Lisa pergi ninggalin Jekey dan wanita itu.
Jekey
"Maafin aku Lisa." Lirih Jekey
Setelah Lisa memarkirkan motornya digarasi. Lisa langsung melangkah masuk ke apart lalu menuju kamar. Dan menjatuhkan tubuhnya diatas kasur sambil menatap langit-langit kamar.
Lisa
"Kejadian itu udah 5 tahun yang lalu. Tapi kenapa masih kerasa sesakit ini."
Tak berselang lama ponsel Lisa bergetar, menandakan ada notif pesan masum 📲📲. Dan Lisa langsung memeriksa ponselnya tersebut.
Isi pesan:
"Kamu lupa dengan janji hari ini untuk bertemu denganku.?"
Seketika Lisa terkejut dan langsung bangkit dari tidurnya. Lalu pergi menemui orang tersebut.
Tak berselang lama, Lisa sampai disebuah resto yang tak jauh dari apartnya.
Lisa
"Hai baby, maaf aku lupa." Lisa berlari kecil menghampiri kekasihnya lalu memeluk dan mencium kilas kekasihnya yang tlah menunggu lebih dari 1 jam.
Jimin
"Akhir-akhir kamu udah lupa kalau udah janji mau ketemu sama aku." Protes Jimin menatap tajam Lisa.
Jimin
"Semenjak pindah kegedung yang baru, kamu jadi lupain aku. Kamu slalu aja bareng yoongi, yoongi dan yoongi."
Jimin
"Aku aku udah gak sepenting kaya dulu lagi buat kamu."
Lisa
"Aigo.. Anak itik imutku ngambek rupanya." Cubitan gemas Lisa mendarat dipipi Jimin.
Jimin
"Hemm sakit Lisa.." mengelus pipinya
Jimin
"Oiya, ada yang harus kita bicarakan. Ini tentang hubungan kita."
Lisa
"Wae... Kenapa jadi serius begini baby.."
Jimin
"Mari kita putus.. Aku merasa diselingkuhi dengan kesibukkanmu. Kamu selalu lupa akan janji kencang kita. Kamu sudah lupa dengan aku."
Lisa
"Mwo...!! Kamu putusin aku karna aku sibuk. Kita pernah bicarain ini sebelumnya baby. Kamu ngizinin aku untuk buka bisnis bareng Yoongi."
Jimin
"Aku capek Lisa. Aku capek nunggu kamu duluan yang ngehubungi aku. Aku capek nunggu kamu yang slalu telat dateng disaat kita udah janji kencan. Lebih baik aku mundur, biar gak jadi penganggu disela-sela kesibukkan kamu. Maafin aku babe." Jimin pergi ninggalin Lisa diresto begitu saja.
Tangis Lisa pecah begitu saja, tanpa memikirkan sekitar, ia lelah dengan fisik dan pikiran. Ditambah hatinya yang sakit karna baru saja diputusin jimin kekasihnya.
Dari luar Caffe, Jimin menatap Lisa yang tertunduk dan menangis.
Jimin
"Maafin aku Lis.. Semoga kamu bisa bahagia dan juga sukses.." Jimin pergi meninggalkan caffe
Disisi lain. Jekey yang baru tiba dirumah, dan melihat Jeon yang sedang santai sambil menonton tv.
Jekey
"Kamu tumben disini..?"
Jeon
"Bukan urusan kamu.."
Jekey
"Apa juga melihat Lisa hari ini.? Dan ternyata yang menyewa lantai 3 digedung kita itu adalah kantornya Lisa dan Yoongi temanmu dulu."
Jeon
"Yoongi bukan temanku. Dan benar aku melihat Lisa hari ini, bahkan dipagi hari ini dia membentakku."
Jekey
Jekey tertawa saat mendengar cerita Jeon yang dibentak Lisa.
"Sudah sekian lama tak bertemu, dan sekalinya bertemu kalian masih saja bertengkar.?"
Jeon
"Kali ini aku tak mau bertengkar dengannya lagi, kali ini aku akan mengejar dan aku akan mendapatkannya.!"
Jekey
"Kamu masih mencintainya.?"
Jeon
"Aku akan selalu mencintainya, aku memang bukan pria baik sepertimu, tapi kalau soal wanita, perasaanku tak akan pernah berubah. Lisa cinta pertamaku dan akan menjadi wanita satu-satunya dihatiku.!"
Jekey
"Tersedah.! Itu urusanmu. Tapi ku rasa dia pastinya sekarang sudah jadi milik pria lain, mungkin saja Yoongi."
Jeon
"Aku tidak perduli, bahkan jika dia masih mencintaimu sekalipun, aku akan rebut dia darimu.! Kali ini aku tak akan mengalah lagi untukmu. Sia-sia dulu aku mengalah untukmu namun pada akhirnya kamu mengkhianati dia.!"
Jekey
"Ya kau benar, itu adalah penyesalan bagiku."
Jeon
"Sebaiknya kali ini kamu tidak menganggu Jekey.!"
Jekey
"Hem kurasa tidak. Aku akan merebut hatinya kembali, dan kau harus siap mengalah lagi Jeon.!" Jekey tak mau kalah dan meninggikan nada bicaranya.
Jeon
"Kalau begitu aku tidak akan tinggal diam. Aku akan melawanmu kali ini, tak akan aku biarkan kamu selalu mengambil milikku dengan cara licikmu." Jeon pergi meninggalkan Jekey dengan perasaan kesal.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!