Seorang wanita yang selalu menjadi olokan teman-teman nya, bukan hanya teman-teman sekelasnya saja yang selalu mengolok-olok kan nya, namun semua siswa siswi di sekolah nya itu juga ikut serta menghina nya.
Tidak ada seorang pun yang menyangka bahwa di balik penampilan culun itu tersimpan pesona yang bisa membuat kaum Adam tergila-gila.
Khanza Az-Zahra/ Caca, wanita culun berkacamata yang bersekolah di SMA swasta Rujukan 01 di daerah Sumatra.
Wanita culun itu selalu memakai pakaian yang rapi dan sopan, tidak seperti teman-teman yang lain yang berpenampilan gaul dan trendi, Caca bahkan terlihat lebih jadul dengan kacamata dan rambut kuncir dua dengan pita merah putih yang menjadi hiasan nya, sehingga tidak aneh jika ia selalu di pandang sebelah mata.
"eeh awas, monyet mau lewat nanti kesenggol kena gigit Lo...hahaha" ledek seorang pria saat Caca sedang lewat.
"monyet nya bau, nggak pernah di mandiin, kuman nya pun beranak pinak loh, nanti malah menular lagi... " sambung lelaki yang lain memasang ekspresi jijik.
"mana sempat mandi, orang ibu nya aja sibuk jadi babu..."sambung yang lain lagi menghina Caca.
"haha anak babu..."
Di ledek seperti itu adalah makanan sehari-hari untuk Caca, bahkan bisa di katakan Caca sudah mati rasa mendengar cibiran teman-teman nya, sebab tujuan nya kesekolah adalah untuk menuntut ilmu bukan untuk menghabiskan waktu meladeni mereka yang tidak pernah menyukai nya, terlebih ia bersekolah dengan bantuan beasiswa sehingga ia berusaha untuk mempertahankan prestasi nya supaya beasiswa nya tidak di cabut oleh pihak sekolah.
Caca pun langsung masuk ke dalam kelas nya dan mendudukkan bokong nya di kursi paling depan yang berhadapan langsung dengan guru yang mengajar, supaya ia lebih fokus saat belajar, meskipun ada begitu banyak manusia iseng yang seringkali melempar nya dengan sampah-sampah, bahkan menarik rambut ikalnya, ketikan ingin menyontek.
Sesaat kemudian guru pun masuk, guru tersebut bernama Lee, dia adalah lelaki dewasa yang berusia sekitar 37 tahun, siapa sangka dia masih perjaka di usia yang hampir mendekati kepala empat.
Lee sangat tampan dengan tubuh kekar nya, ada begitu banyak kaum hawa yang ingin mendekati nya, bahkan anak kepala sekolah entah sudah beberapa kali mengutarakan perasaannya meskipun dia seorang wanita,
tapi entah mengapa pak Lee belum menikah juga hingga sekarang ini, itu semua masih menjadi misteri.
"pagi semua..."ujar Lee, dia memang sangat ceria saat mengajar.
"pagi juga pak tampan..."sahut semua siswa, dan Lee sangat menyukai panggilan itu.
"oke, kita lanjut pelajaran nya yah..."
Pak Lee pun memberi materi di depan kelas sambil mondar-mandir menjelaskan, pak Lee juga terlihat melirik kearah siswa-siswi nya, namun siapa sangka saat pak Lee sedang menjelaskan wanita culun itu malah menghayal bisa menikah dan menjadi istri kecil seseorang, hingga beberapa kali ia menelan saliva nya menghayal akan malam pertama dengan lelaki tersebut, benar-benar ironis.
Khanza Az-Zahra adalah salah satu siswi yang selalu di perhatikan oleh guru-guru, karena ia adalah siswi yang pintar dan berprestasi di sekolah itu, hingga setiap ajang perlombaan antar sekolah, Caca selalu yang mewakili nya.
Caca senyum-senyum sendiri kala otak m*sum nya tengah bekerja, ia memang sedang masa pubertas saat ini, namun ia belum pernah pacaran sama sekali, tidak ada yang mau menginginkan nya menjadi pacar, karena penampilan nya yang terkesan kuno, cinta nya malah bertepuk sebelah tangan dengan seorang pria di sekolah nya, yang jelas lelaki itu bukan pak Lee yah, hehehe.
"Apa kamu sudah paham Caca?" tanya Lee dia heran tidak biasa nya Caca seperti itu, sontak saja semua mata tertuju kearah nya.
"ah iya Andre aku paham!" ujar Caca sambil tersenyum menggoda.
Lee, menggeleng kan kepalanya dan berjalan kearah meja wanita culun tersebut.
"Khanza Az-Zahra" ujar pak Lee sambil mengetuk meja wanita itu.
Caca pun terperanjat dan sadar dari khayalan nya.
"eeh apa pak ?" tanya Caca sambil celingak-celinguk melirik kesemua arah, semua orang menertawakan nya tak kecuali seorang pria yang berwajah masam menatap nya, ia tidak suka terhadap wanita di depan nya tersebut.
Caca pun menunduk kan wajah nya yang Semerah tomat karena sedang malu kepergok basah sedang menghayal teman sekelas nya.
"apa kamu mendengar saya ?" tanya pak Lee lagi.
"i-iya pak, Caca dengar..." ujar Caca sambil menunduk kan kepala nya.
"kalau kamu dengar apa yang saya terangkan, pasti nya kamu bisa mengulangi nya lagi kan ?" tanya Lee lagi menatap lekat kearah Caca.
"eeh a-apa pak aku..."Caca tidak mendengar apapun dia memang tidak fokus saat ini, diri nya di kelas pikiran nya entah melana kemana.
"kalau begitu kamu maju ke depan dan ulangi apa yang saya terangkan barusan?" pinta pak Lee sambil menyerahkan spidol kepada Caca, Caca hanya diam ia tidak berkutik apa pun, akhir-akhir ini ia memang suka melamun apa lagi setelah beberapa minggu kedatangan siswa baru yang bernama Andre.
"wah parah...gila Lo culun, bisa-bisa nya lo memikirkan Andre saat pelajaran, haha ndre si culun naksir Lo tuh...hahaha" ujar seorang teman sekelas Caca sambil meledek Andre yang berwajah merah dan masam saat ini.
"mimpi kali mau sama Andre,haha anak babu bisa jatuh cinta juga yah, kirain bisa nyapu doank..." hina yang lain.
"ndre, balas donk cinta dia ? masa cinta nya bertepuk sebelah tangan seperti itu, haha" ujar yang lain sambil menggoda Andre yang sudah termakan amarah.
"maka nya jangan sering nonton sinetron, menghayal kan Lo, bisa dapatin Andre...mimpi kali, jauh banget Lo sama Mona pacar nya Andre...bagai langit dan bumi..."cela yang lain nya.
Teman sekelas nya pun langsung menyoraki Caca. "huu sapuin dulu tuh otak nya, biar nggak ngeres hahaha " mereka puas menertawai Caca namun tak habis nya dengan Andre yang sedang mengepal erat tangan nya, ia tak terima ikut di ledek oleh teman nya gara-gara wanita berkacamata ini.
Caca pun langsung menunduk ia sangat malu saat ini apa lagi menatap wajah guru nya yang telah menyaksikan teman-teman nya membuli nya.
"apa kamu bisa fokus ?" tanya pak Lee di sela canda tawa yang lain.
"bi-bisa pak..." ujar Caca gemetar.
"sudah...sudah, saya harap semua nya tenang, kita lanjut pelajaran nya !"ucap pak Lee lantang.
Ia pun melanjutkan pelajaran nya hingga selesai dan membubarkan kelas, setelah semua murid berhamburan keluar, pak Lee memanggil Caca untuk menemui nya di ruangan nya.
"kamu keruangan saya !" pinta pak Lee menatap mata Caca.
"iya pak..." jawab Caca, wanita culun itu tak berani membantah karena ia yakin ia pasti akan di hukum atas insiden di kelas, pak Lee pun berjalan lebih dulu dan Caca membuntuti nya di belakang.
"masuk !"ujar pak Lee setelah sampai di depan ruangan nya.
"baik pak..."
Caca pun masuk kedalam ruangan pak Lee, guru tampan di sekolah nya itu, ia sangat panas dingin saat ini, karena ia belum pernah sama sekali berduaan dengan pria lain di satu tempat seperti ini, meskipun guru di sekolah seperti Lee.
Lee adalah guru hebat berprestasi ia bahkan memiliki sebuah jabatan khusus di sekolah, sehingga ia di beri sebuah ruangan pribadi.
"tutup pintu nya !" tambah Lee lagi dan Caca hanya mengikuti semua perintah nya tanpa ada ucapan membantah sama sekali.
Dengan tangan bergetar Caca menutup pintu ia merasa sangat tidak enak saat ini, ia takut akan di hukum atau di skor nanti nya.
"a-ada apa ya pak ?" tanya Caca sambil berdiri di hadapan guru nya.
"duduk !" tambah lelaki itu,ia ingin Caca duduk di kursi yang tersedia di depan nya itu.
"tapi pak...?" Caca bingung ia sangat takut saat ini sebab seumur umur ia belum pernah di panggil menghadap guru karena bermasalah, biasa nya ia menghadap guru saat ada kegiatan lomba atau masalah mata pelajaran dan nilai-nilai.
"saya bilang duduk, atau saya kasih nilai D !" ancam pak Lee.
Akhirnya Caca pun duduk menghadap kearah lelaki itu sambil menunduk kan kepala nya.
"kamu kenapa ?" itu adalah pertanyaan pertama yang keluar dari mulut guru nya.
"nggak pak, Caca nggak apa-apa..." jawab Caca menggeleng kan kepalanya.
Lee memperhatikan seksama wajah polos Caca ia pun tersenyum manis kearah wanita culun itu.
"kalau di perhatikan dari dekat kamu cantik juga yah !"ujar pak Lee hingga membuat Caca melotot kearah guru nya dan membuang muka karena malu.
"kalau di ajak bicara jangan membuang muka ! nggak sopan !" ujar lelaki lagi, karena tidak di acuh kan oleh siswi nya.
"ma-maaf pak..." ucap Caca lagi,ia memang tidak berani menatap guru nya, ia merasa grogi atas pujian guru nya barusan.
"hmm, saya tau kenapa kamu tidak fokus, kamu lagi kasmaran kan sama anak baru yang bernama Andre ?" ucap pak Lee hingga membuat Caca menelan Saliva nya, ia sangat malu ketangkap basah seperti ini.
"tunggu ! maaf yah..."pak Lee pun membuka kaca mata Caca dan menarik kedua kuncir rambut Caca hingga rambut nya tergerai indah.
"nah tu kan, kamu itu cantik dan manis tapi sayang kamu nggak nyadar, lagian kenapa pakai kacamata seperti ini, mata mu kan nggak minus ?" ucap pak Lee sambil menatap wajah cantik alami yang sudah di sulap nya.
"sa-saya nggak pede pak, maka nya pakai kacamata..."jawab Caca lagi.
"ok, mulai saat ini saya minta kamu jangan pakai kacamata lagi, saya tidak suka melihat kamu di bully dan di hina terus-menerus..." pak Lee sangat kasihan terhadap Caca, ia takut jika mental anak ini akan semakin rusak di karena kan pembulian yang selalu ia terima setiap harinya.
"tapi pak,Caca!" Caca sangat kebingungan saat ini.
"Ssst, tidak ada tapi-tapian..." tambah pak Lee lagi dan Caca hanya diam dan mengangguk, hingga suara ketukan pintu terdengar keras mengagetkan mereka.
"hmm kamu dengar kan apa yang saya katakan tadi ?" ulang pak Lee.
"iya pak saya dengar..."jawab Caca.
"iya sudah kamu boleh keluar sekarang !" lanjut nya lagi.
Caca pun kembali mengenakan kacamata nya dan bergegas kembali mengikat rambut nya asal dan berjalan keluar hingga ia bisa melihat siapa yang mengetuk pintu barusan, seorang guru cantik yang merupakan anak kepala sekolah di sekolah nya, wanita yang selalu menginginkan pak Lee menjadi suami nya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!