NovelToon NovelToon

Sang Mantan

Bab 1 The Best Couple

Zaskia Oktavia adalah wanita cantik berusia 23 tahun, saat ini Zaskia bekerja di sebuah perusahaan. Zaskia bekerja di bagian Marketing, walaupun Zaskia baru beberapa bulan bekerja di sana tapi kinerja Zaskia sangat bagus dan membuat semua orang suka kepada Zaskia.

Selain cantik dan pintar, Zaskia adalah sosok wanita baik dan juga ramah membuat siapa pun yang dekat dengan Zaskia akan merasa betah.

Adnan Kusuma Wardana adalah pria tampan berusia 25 tahun. Adnan merupakan anak dari pengusaha ternama tapi Adnan tidak sombong, dia adalah pria yang baik dan penyayang.

Adnan merupakan kekasih Zaskia, mereka pacaran sudah semenjak SMA. Adnan merupakan Kakak kelas Zaskia, mereka sering di juluki the best couple karena mereka merupakan pasangan yang serasi cantik dan tampan.

Adnan sangat mencintai dan menyayangi Zaskia, bahkan keluarga Adnan pun sudah sangat menyayangi Zaskia. Zaskia merupakan seorang anak dari keluarga biasa-biasa saja, tidak kaya dan juga tidak miskin.

"Sayang, kenapa kamu milih kerja di perusahaan lain sih? Kenapa kamu tidak bekerja di perusahaanku saja, kita kan setiap hari bisa bertemu," seru Adnan.

Saat ini mereka sedang makan siang bersama, Adnan memang suka menjemput Zaskia untuk sekedar makan siang bersama.

"Gak mau, kalau aku bekerja di perusahaan kamu, sudah pasti kamu akan memperlakukanku secara istimewa dan aku gak mau sampai seperti itu," sahut Zaskia.

"Kalau begitu, kamu keluar saja kerjanya lagipula sebentar lagi kita akan menikah, biar aku saja yang bekerja."

"Tidak bisa begitu dong, Yang, kita kan baru mau menikah bukanya sudah menikah, lagipula kan bosen kalau setiap hari harus diam di rumah gak ada kegiatan," sahut Zaskia.

"Kamu memang keras kepala, susah kalau dibilangin. Oh iya, kemarin Julia melamar di perusahaanku, katanya dia dipecat dari tempat kerja kamu."

"Hah, serius kamu, Yang?"

"Aku serius, dan sekarang dia sudah bekerja di perusahaanku."

"Dia tidak dipecat, justru dia yang resign sendiri."

"Iyakah? Terus kenapa dia bohong?"

Zaskia hanya mengangkat bahunya tanda tidak tahu dan tidak mau tahu.

Julia adalah teman Zaskia tapi Zaskia tidak terlalu dekat dengan Julia hanya sebatas ngobrol dan bekerja sama, tidak seperti Nada yang merupakan sahabat Zaskia.

Julia juga merupakan teman kuliah Zaskia dan Nada. Setelah selesai makan siang, Adnan pun mengantarkan kembali Zaskia ke kantornya.

"Nanti pulang kerja aku jemput, ya."

"Oke."

Adnan pun mencium seluruh wajah Zaskia begitu pun dengan Zaskia yang melakukan hal yang sama. Selama berhubungan, mereka itu tampak harmonis tidak pernah bertengkar besar hanya pertengkaran-pertengkaran kecil dan itu sangat wajar.

"Awas, jangan macam-macam," ancam Adnan.

"Seharusnya aku yang bilang itu sama kamu."

"Kalau aku sudah jangan diragukan lagi, aku tidak akan selingkuh karena hanya ada kamu di hatiku."

"Gombal, ya sudah, aku masuk dulu ya, kamu hati-hati di jalan."

"Oke sayangku."

Zaskia pun turun dari dalam mobil Adnan, dan segera masuk ke dalam kantor. Sedangkan Adnan, setelah Zaskia tidak terlihat lagi dia pun langsung menancapkan gasnya dan melajukannya menuju kantornya sendiri.

Sebenarnya saat ini Julia bekerja menjadi sekertarisnya cuma tadi Adnan tidak mengatakannya kepada Zaskia karena takut Zaskia marah dan salah paham.

Sesampainya di kantor, Julia pun masuk ke dalam ruangan Adnan untuk memberikan berkas. Julia sejak kuliah memang menyukai Adnan tapi Adnan tidak pernah meliriknya, saat ini adalah kesempatan Julia untuk mendekati Adnan.

Julia tidak peduli dengan status Adnan yang merupakan kekasih temannya sendiri, karena rasa cintanya sudah membutakan mata hati Julia.

"Pak, ini berkas yang Bapak minta," seru Julia dengan suara yang buat manja.

Julia berdiri di samping Adnan, pakaian Julia sangatlah seksi membuat Adnan yang merupakan pria normal kadang-kadang tergoda oleh Julia, namun Adnan selalu ingat akan Zaskia.

"Maaf Pak, yang ini di tanda tangani ya," seru Julia dengan membungkukan tubuhnya sehingga memperlihatkan sebagian gunung kembarnya.

"Julia, bisa tidak kamu jangan terlalu dekat denganku!" tegas Adnan.

"Ah, maaf Pak."

Adnan pun dengan cepat menandatangani berkas itu, lalu menyerahkannya kepada Julia. Dia tidak mau Julia berlama-lama berada di dekatnya karena bisa-bisa Adnan akan tergoda.

"Terima kasih Pak, kalau begitu aku pamit dulu."

Julia pun melangkahkan kakinya dengan melenggak-lenggok bak model membuat Adnan dengan cepat mengusap wajahnya secara kasar.

"Astaga, sadar Adnan sadar, kamu sudah mempunyai kekasih bahkan sebentar lagi kamu akan menikah jangan sampai kamu tergoda dan akan menghancurkan semuanya," gumam Adnan bermonolog pada dirinya sendiri.

Sementara itu, Julia tampak menyunggingkan senyumannya.

"Aku tahu tadi kamu tergoda Adnan, pokoknya kali ini aku harus bisa dapatkan kamu bagaimana pun caranya karena aku ingin kamu menjadi milikku sepenuhnya," batin Julia dengan senyumannya.

***

Waktu pun berjalan dengan sangat cepat, dan sekarang waktunya pulang. Adnan dengan cepat keluar dari perusahaannya dan langsung menjemput Zaskia.

Tidak membutuhkan waktu lama, mobil Adnan pun sampai di depan kantor tempat Zaskia bekerja dan terlihat Zaskia keluar beriringan dengan Nada.

"Sayang!" teriak Adnan.

Zaskia menyunggingkan senyumannya dan langsung berlari untuk memeluk kekasihnya itu, tentu saja Adnan membalasnya dengan suka hati.

"Yaelah, kalian bikin iri saja," ketus Nada.

"Makanya cari pacar dong, biar gak iri sama kita," sahut Adnan.

"Cariin dong Nan, teman kamu gitu," rengek Nada.

"Hmmm...nantilah, aku kenalkan kamu sama teman aku."

"Serius ya, awas kalau bohong."

"Iya-iya bawel."

"Ya sudah, kalau begitu aku duluan ya."

Nada pun langsung masuk ke dalam mobilnya dan pergi meninggalkan pasangan yang sedang bucin-bucinnya itu.

"Let's go, kita juga harus pergi."

Zaskia dan Adnan pun masuk ke dalam mobil.

"Sayang besok kan malam minggu, Mama meminta aku untuk bawa kamu ke rumah, mau kan, kamu ke rumahku?" seru Adnan.

"Pasti maulah, lagipula aku juga sudah lama tidak bertemu dengan Mama Reni."

Adnan mengusap kepala Zaskia dengan penuh kasih sayang, beberapa saat kemudian mobil Adnan pun sampai di depan rumah Zaskia.

"Kamu mau mampir dulu gak, Yang?"

"Maaf, kayanya aku langsung pulang saja ya, soalnya aku capek banget, besok saja aku mampir ke rumah kamu."

"Oh oke, kalau begitu kamu hati-hati ya."

"I Love you, sayang."

"I love you too, sayang."

Zaskia pun turun dari dalam mobil Adnan dan melambaikan tangannya ke arah Adnan.

Bab 2 Rencana Pernikahan

Keesokan harinya....

Menjelang sore, Adnan menjemput Zaskia ke rumahnya.

"Bunda, Ayah, Adnan mau bawa Zaskia ke rumah karena Mama Adnan nanyain Kia terus katanya sudah rindu," seru Adnan.

"Iya silakan Nak."

Tidak lama kemudian, Zaskia pun keluar dari dalam kamarnya dengan senyuman yang mengembang.

"Bunda, Ayah, Kia pergi dulu ya," seru Zaskia.

"Iya Nak, tapi pulangnya jangan malam-malam ya Nak Adnan," seru Ayah Kemal.

"Siap Ayah."

Zaskia dan Adnan pun pergi menuju rumah Adnan. Selama dalam perjalanan, seperti biasa mereka akan bernyanyi-nyayi kecil bersama.

Zaskia dan Adnan pacaran sudah 7 tahun lamanya, mereka sudah tahu satu sama lain kejelekan dan kebaikan masing-masing.

Tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya mobil Adnan pun sampai di rumahnya. Rumah yang begitu sangat megah dan mewah.

"Ayo sayang."

Adnan mengulurkan tangannya dan tentu saja Zaskia membalas uluran tangan Adnan dengan senang hati.

"Ma, Mama, Adnan pulang nih bersama Kia!" teriak Adnan.

Mama Yanti segera menghampiri keduanya dan langsung memeluk Zaskia. Kedua orangtua Adnan memang sudah sangat kenal dengan Zaskia dan sangat menyayangi Zaskia.

"Ya ampun Kia, Mama rindu sekali denganmu sudah lama kamu tidak ke sini," seru Mama Yanti.

"Iya Ma, Kia sekarang sibuk kerja jadi gak sempat ke sini."

Mama Yanti membawa Zaskia duduk di sofa...

"Kenapa kamu kerja, sebentar lagi kamu akan menjadi istri Adnan, jadi ngapain capek-capek kerja."

"Adnan juga sudah bilang begitu Ma, cuma Kia keras kepala," sahut Adnan.

"Tidak apa-apa Ma, mumpung Kia belum menikah dengan Adnan soalnya kalau sudah menikah, Kia akan menjadi Ibu rumah tangga seutuhnya," sahut Kia dengan senyumannya.

"Ya sudahlah, terserah kamu saja. Oh iya, ayo kita makan soalnya Mama sudah masakan makanan kesukaan kamu."

Mama Yanti pun menatik Zaskia untuk ikut ke meja makan.

"Nah kan, kalau ada Kia, Adnan dijadikan anak tiri. Sebenarnya anak Mama itu Adnan atau Kia sih?" keluh Adnan.

"Lah, dia merajuk, sudahlah sayang jangan pedulikan bayi besar itu."

Zaskia hanya terkekeh sedangkan Adnan memperlihatkan wajah yang cemberut, tapi dalam hatinya dia merasa bahagia karena Mamanya sangat menyayangi Zaskia.

"Papa mana, Ma?" tanya Zaskia.

"Papamu sedang ada kerjaan di luar kota."

"Oh."

Ketiganya pun makan bersama, kadang-kadang juga mereka saling bercanda satu sama lain.

Setelah selesai makan malam, ketiganya duduk di ruangan keluarga.

"Kia, tujuan Mama meminta Adnan untuk membawamu ke sini karena Mama ingin membicarakan sesuatu sama kamu."

"Mama mau bicara apa?"

"Mama ingin kamu dan Adnan menikah secepatnya, kalian kan, sudah pacaran lama banget dan sekarang juga Adnan sudah mapan dan siap menafkahi kamu. Bagaimana Adnan, apa kamu sudah siap menikahi Kia?"

"Adnan selalu siap Ma, bahkan Adnan dari dulu sudah ingin menikahi Kia," sahut Adnan.

"Bagaimana Kia, apa kamu sudah siap?"

Kia tampak menundukan kepalanya, dia merasa sangat malu hingga akhirnya Kia pun menganggukan kepalanya membuat Adnan dan Mama Yanti senang.

"Kalau begitu nanti Mama dan Papa ke rumah kamu ya, untuk menentukan tanggal pernikahan kalian."

"Iya Ma."

Mama Yanti pun memutuskan untuk kembali ke kamarnya, sedangkan Zaskia dan Adnan duduk berdua di taman belakang.

Zaskia menyandarkan kepalanya di pundak Adnan sedangkan Adnan menggenggam tangan Zaskia.

"Apa kamu sudah siap jadi istriku, sayang?"

"Siap, sangat siap."

"Aku sangat bahagia sayang, akhirnya kita akan menikah juga. Aku sudah membayangkan kalau hidup kita akan bahagia dengan banyak anak, pasti rumah akan rame," seru Adnan dengan senyumannya.

Zaskia hanya menyunggingkan senyumannya, tapi Zaskia juga merasakan hal yang aneh entah kenapa hatinya akhir-akhir ini merasa sangat sakit.

"Ya Allah, semoga semuanya berjalan dengan lancar tidak ada kendala sama sekali," batin Zaskia.

***

Dua hari pun berlalu, malam ini kedua orangtua Adnan datang ke rumah Zaskia untuk menentukan tanggal pernikahan anak mereka.

Setelah ngobrol ke sana ke mari, akhirnya pernikahan disepakati akan dilaksanakan satu bulan lagi.

"Bu Anin dan Pak Kemal jangan memikirkan masalah pesta, semuanya biar kami yang siapkan," seru Papa Adi.

"Aduh Pak, kami jadi tidak enak," sahut Ayah Kemal.

"Tidak usah seperti itu, pokoknya kalian duduk manis saja biar semuanya kami yang urus, iya kan Nan?" seru Papa Adi.

"Iya Yah, Ayah jangan khawatir dengan kalian memberikan Kia kepada Adnan saja itu merupakan hal yang sangat tidak ternilai, jadi Ayah dan Bunda jangan banyak pikiran cukup duduk manis saja menunggu hari H," seru Adnan.

"Alhamdulillah kalau memang itu sudah menjadi keputusan kalian, kami ikut saja."

"Semoga semuanya berjalan dengan lancar sampai hari H," seru Bunda Anin.

"Amin."

Bab 3 Mulai Berubah

2 Minggu kemudian....

Semenjak orangtua Adnan ke rumah Zaskia, Zaskia tidak pernah bertemu dengan Adnan karena Adnan bilang, dia sedang sibuk banget supaya pas hari H, dia bisa cuti lumayan lama jadi Adnan ingin menyelesaikan dulu pekerjaannya.

Zaskia masih menerima alasan itu, tapi yang membuat Zaskia heran setiap Zaskia kirim pesan dan telepon, Adnan lama banget membalas atau pun mengangkatnya.

"Zas, kamu kenapa kok akhir-akhir ini wajah kamu murung terus sih?" tanya Nada.

"Aku lagi sebel sama Adnan, sudah dua minggu ini kok aku merasa Adnan berubah ya."

"Berubah bagaimana maksud kamu?" tanya Nada bingung.

"Coba kamu pikir Nad, setiap aku kirim pesan selalu di jawabnya beberapa jam kemudian bahkan sering juga sampai pesan aku gak di balas, terus setiap aku telepon dia, dia selalu bilang lagi sibuk dan segera menutup telepon aku, tidak biasanya Adnan seperti itu. Malahan selama ini, justru dia yang possesif sama aku tapi sekarang dia malah berubah," keluh Zaskia.

"Mungkin memang benar, Adnan lagi sibuk, kan sebentar lagi kalian akan menikah jadi kamu positif thinking sajalah jangan berpikiran yang macam-macam," sahut Nada.

"Tapi beberapa hari ini perasaanku tidak enak Nad, entah kenapa aku jadi tidak yakin akan menikah dengan Adnan," lirih Zaskia dengan menundukan kepalanya.

"Hus, jangan bicara seperti itu, pamali kalau kata orangtua dulu. Ucapan kita itu adalah do'a, pokoknya aku minta kamu jangan berpikiran yang macam-macam, karena aku yakin Adnan tidak akan menyakiti kamu."

"Tapi Nad?"

"Sudah ah, coba kamu pikir kalau Adnan berniat melakukan hal yang macam-macam, sudah aja dari dulu-dulu, masa iya baru sekarang dia berpikiran untuk menduakan kamu," seru Nada menenangkan Zaskia.

Zaskia pun luluh dan tersenyum ke arah Nada...

"Kamu benar juga Nad, terima kasih ya Nad, karena selama ini kamu sudah menjadi sahabat terbaikku."

"Sama-sama."

Zaskia dan Nada pun saling berpelukan, sebenarnya Nada juga merasa aneh dengan sikap Adnan karena mendengar cerita Zaskia, itu memang bukab sikap Adnan banget, tapi Nada berusaha memberi semangat kepada Zaskia supaya sahabatnya itu tidak down.

Waktu pulang pun tiba....

Zaskia pun memesan taksi online karena sudah beberapa minggu ini, Adnan tidak menjemputnya bahkan Adnan sudah tidak mengajaknya makan siang bersama lagi.

Zaskia pun mengotak-ngatik ponselnya dan mengirim pesan kepada Adnan.

📩"Sayang, kamu masih sibuk ya? Kalau sudah tidak sibuk, hubungi aku ya, soalnya aku sangat merindukanmu."

Zaskia pun kembali menyimpan ponselnya ke dalam tas dan menghembuskan naspasnya secara kasar, sungguh tidak bisa dipungkiri kalau akhir-akhir ini perasaan Zaskia merasa tidak enak.

Sementara itu, Adnan yang sedang duduk di kursi kebesarannya tampak melirik ke atas meja saat mendengar ada notif pesan yang masuk.

Adnan segera mengambil ponselnya dan melihat isi pesan yang dikirim oleh calon istrinya itu, tangan Adnan mengepal sembari menggenggam erat ponselnya.

"Maafkan aku Kia, maaf," batin Adnan.

Tidak lama kemudian, pintu ruangan Adnan terbuka dan menampilkan sosok sekertaris seksinya yang tidak lain adalah Julia. Entah kenapa Julia begitu berani sampai-sampai masuk ke dalam ruangan Adnan pun dia tidak mengetuk pintu terlebih dahulu.

Julia dengan gaya centilnya menghampiri Adnan dan langsung duduk di pangkuan Adnan membuat Adnan tersentak.

"Julia, apa-apaan kamu, minggir!" sentak Adnan.

Julia tidak menghiraukan ucapan Adnan, dia justru semakin mengeratkan pegangannya ke Adnan.

"Kamu kenapa sayang?"

"Julia sudahlah, aku ingin mengakhiri semuanya. Aku tidak bisa terus-terusan mengkhianati Kia, lagipula sebentar lagi aku akan menikah dengan Kia, aku gak mau pernikahan aku gagal gara-gara kamu," sentak Adnan.

Adnan menghempaskan tubuh Julia dan bangkit dari duduknya, kemudian berdiri di depan jendela dengan kedua tangannya dia masukan ke kantong celananya.

"Tidak bisa begitu dong sayang, kamu dan aku sudah beberapa kali melewati waktu bersama, masa kamu mau mencampakan aki begitu saja setelah kamu beberapa kali menikmati tubuh aku," sahut Julia.

Seketika Adnan membalikan tubuhnya dan menatap tajam ke arah Julia.

"Kamu yang sudah memaksa aku, sehingga aku terpaksa melakukannya."

"Apa, terpaksa? Yang benar saja Adnan, kamu terlihat menikmatinya kok. Jangan bilang kamu mau mencampakanku setelah apa yang sudah kamu lakukan kepadaku? Atau aku akan memberi tahukan semuanya kepada Zaskia," ancam Julia dengan kesalnya.

Adnan mencengkram wajah Julia membuat Julia meringis kesakitan. "Kalau sampai kamu berani mengatakannya kepada Kia bahkan menghancurkan pernikahanku dengan Kia, kamu akan tahu akibatnya!" bentak Adnan.

Julia menghempaskan tangan Adnan, lalu mendekati Adnan kemudian berjinjit dan mencium bibir Adnan penuh dengan nafsu kemudian Julia melepaskannya.

"Kita lakukan sekali lagi, anggap saja ini yang terakhir kalinya dan aku tidak akan mengganggu kamu dan Zaskia lagi," bisik Julia di telinga Adnan.

Adnan tidak bisa menolaknya lagi, Adnan pria normal yang akan bereaksi jika digoda seperti itu. Adnan pun menarik tangan Julia dan membawanya keluar dari kantornya. Julia tampak menyunggingkan senyumannya, kali ini Julia benar-benar sudah menang.

"Lihat saja Zaskia, aku yakin pernikahan kalian akan gagal dan Adnan akan menjadi milikku seutuhnya," batin Julia dengan senyumannya.

Adnan pun melajukan mobilnya ke sebuah hotel, Nada yang saat itu sedang dalam perjalanan pulang melihat Adnan dan Julia masuk ke sebuah hotel.

"Bukanya itu Adnan?" batin Nada.

Nada pun membelokan mobilnya ke hotel itu, dan benar saja dari kejauhan Nada melihat Adnan sedang di meja resepsionis seperti sedang memesan kamar.

Sedangkan Julia terlihat merangkul lengan Adnan dengan mesranya, Nada membelalakan matanya.

"Julia."

Nada benar-benar tidak menyangka kalau Adnan berani mengkhianati Zaskia seperti itu, padahal beberapa minggu lagi dia dan Zaskia akan melangsungkan pernikahan.

Nada pun akhirnya memutuskan untuk mengambil gambar Adnan dan Julia sebagai bukti.

"Ternyata dugaan kamu benar Zas, kalau si Adnan sudah berselingkuh di belakangmu," batin Nada.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!