NovelToon NovelToon

Malam Panas, Hasrat Bersama Sang Psychopat

Awal Mula Bencana

Selamat datang di Karya Mimin yang baru, jangan lupa untuk terus Like, Komen dan Hadianya untuk mimin ya, 😘

🌊 KISAH INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA, AKAN ADA ADEGAN - ADEGAN YANG MEMBUAT EMOSI DAN MENAMBAH TENSI, JADI MOHON TINGKAT KESABARANNYA DI TAMBAH YA GENGS 🌊❤️🌹

💐 HAPPY READING 💐

Di sebuah rumah sakit, tepat di depan pintu operasi, terlihat empat orang cowok yang berdiri dengan raut wajah sedih, serta banyaknya berkas darah yang mengering di tubuh mereka.

Mereka menunggu seseorang yang sedang berjuang di dalam sana atas maut yang siap menerpanya.

Tap,,tapp,,tapp,taapp, suara langkah kaki seorang wanita yang sedang berlari ke arah mereka, dengan air mata yang terus saja jatuh menderai, setelah dirinya mendapatkan kabar yang sangat merusak mentalnya.

“Keluarga Canva Fernandez,” panggil dokter yang baru saja keluar dari ruang operasi itu.

“Kami semua keluarganya Dok,”sahut Galang, yang merupakan pemimpin dari ke empat pria itu.

“Maaf, kami sudah berusaha semampu kami untuk melakukan yang terbaik, tetapi ternyata Tuhan lebih menyayanginya, sehingga Tuhan mengambilnya untuk kembali duduk dipangkuaanya.”

Degg, bagai tersambar petir, jantung semua orang yang berada di situ kini terasa ingin lepas dari tempat yang semestinya.

“Huaaaaaa Canva,” teriak Dika, yang merupakan sosok pria paling dekat dengan Canva.

Sedangkan, Andi dan Galih, pria yang kini terlihat menangis di dalam pelukan kekasih mereka masing – masing, terlihat diam dengan kehancuran mereka sendiri.

Buggghhh, Galang terlihat menghantam tembok dengan begitu kuat, dia benar – benar hancur karena merasa gagal menjadi pemimpin dari teman – temannya.

Sedangkan wanita yang tadi berlari, kini tiba – tiba saja kakinya merasa lemah, dia berusaha menghapus air matanya, dan meyakinkan dirinya sendiri, bahwa yang dikatakan oleh dokter tadi itu tidak benar.

“Dok, bisakah saya membawa pulang Kekasih saya sekarang juga,” ucap wanita itu dengan begitu lantang pada dokter yang sejak tadi menundukkan kepalanya.

“Jasmine,” panggil Dika, tidak percaya dengan apa yang kekasih sahabatnya ini bilang.

Galang sendiri langsung menaikkan pandanganya, dan melihat kehancuran di kedua mata Jasmine di sana, “Jas, rumah sakit butuh mengurus dulu jasad dari Canva Jas,” suara Galang terdengar lirih, namun itu tidak merubah keangkuhan dari wajah wanita yang saat ini menatapnya dengan lekat.

“Aku mau dia di bawa pulang sekarang!! Dia baik – baik saja kok, tidak usah terlalu drama seperti ini,” tegasnya, yang kini meyakinkan semua sahabat kekasihnya bahwa, Canva masih baik – baik saja, atau lebih tepatnya dia berusaha meyakinkan dirinya sendiri saat ini.

“Jasmine,” sentak Galang, yang tidak mengerti dengan jalan pikiran dari kekasih mendiang Canva ini.

“Kenapa? Kamu tahukan aku maunya apa? Aku mau, Canva pulang, sama aku, sama calon anak kita,” tantang Jasmine, yang kini membuat Galang semakin terpukul mendengarnya.

“Calon anak?” gumam, Galang,Dika, Andi dan Galih, yang secara tidak langsung menatap ke arah perut Jasmine.

Angle, yang merupakan kekasih dari Galang, kini semakin merasa bersalah, ketika Canva harus meregang nyawa karena menyelamatkan keluarganya, “Maafkan aku Jas, maafkan aku,” lirihnya pelan, dan langsung memeluk tubuh wanita yang sedari tadi masih berusaha kuat mendengar berita kepergian dari orang yang dia sayangin.

“Dia pergi Angle, dia pergi ninggalin aku dan bayi kita, hiskk,,hisskk, Aku harus apa sekarang, Angle, Galang,” rintihnya pelan, meminta jawaban dari sahabat – sahabat kekasihnya ini.

Jasmine memegang perutnya yang masih rata, “Baru tadi kita merasa bahagia dengan semua ini, dan Canva juga berjanji, setelah pengumuman kelulusan minggu depan, dia akan menikahiku, dan hidup bahagia bersama dengan anak – anak kita nanti, tapi kenapa sekarang dia pergi, hiskk,,hisskk,,hisskk,.” Siapapun pasti akan merasa hancur mendengar ungkapan dari Jasmine.

Siapa yang tidak tahu, bahwa Jasmine dan Canva adalah pasangan yang benar – benar berjuang dari titik terendah.

Jasmine yang seorang yatim piatu, dan berusaha hidup seorang diri berjuang dan menghasilkan banyak tabungan, itu berpacaran dengan Canva, seorang pria tampan yang memiliki segalanya, namun tetap setia memilih Jasmine tanpa pernah memandang harkat dan martabat wanita itu.

Sampai suatu ketika, Ke dua orang tua Canva harus meninggal karena sebuah kecelakaan maut yang seketika merubah kehidupannya.

Papahnya meninggalkan hutang yang begitu banyak, hingga dirinya tidak tahu harus bagaimana lagi untuk membayarnya.

Sampai rumahnya harus di sita, semua prabotannya harus di jual dan menyisahkan motor saja yang menjadi kendaraanya untuk pergi sekolah.

Mereka memang baru saja menginjak usia 18 tahun, dan mereka juga baru menduduki bangku XII di SMA Erlangga.

Selama Canva tidak mempunyai tempat tinggal, pria itu memang tinggal bersama dengan Jasmine kekasihnya yang masih mau menerimanya walaupun keadaannya sudah sangat memperihatinkan.

Namun, siapa sangka, bahwa ke duanya sudah melewati batas dalam ubungan, kepergian Canva menjemput kebahagiaanya sendiri sebagai seorang pahlawan untuk teman – temannya, kini malah meninggalkan janin yang akan membuatnya terkenang untuk selamanya.

*To Be Continue. **

**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti ***🙏🏻🙏🏻* dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.

*Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰 jangan Sinder.*

*Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya**😎*

Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal **😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya****😘😘

**Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh ***😭😭😭*

*Terima kasih**🙏🏻🙏🏻*

Kepergiaanya

🌊 KISAH INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA, AKAN ADA ADEGAN - ADEGAN YANG MEMBUAT EMOSI DAN MENAMBAH TENSI, JADI MOHON TINGKAT KESABARANNYA DI TAMBAH YA GENGS 🌊❤️🌹

💐 HAPPY READING 💐

Jasmine, yang baru saja mengantarkan Canva untuk ke peristirahatan terakhirnya, kini harus menatap ke sekeliling rumahnya.

Bayangan canda tawa yang mereka lalui kemarin, kini terus menghantui pemikiraanya.

Sisa perayaan aniversary mereka yang ke dua tahun, kinipun masih menghiasi ruang tamu rumahnya, poster besar kemesraan mereka masih terpampang nyata menghiasi dinding.

“Rasanya baru semalam kami menyanyikan Happy Aniversary untuk hubungan kita, dan aku masih bisa merasakan kecupaan yang kami berikan di perutku, ketika kamu mengetahui bahwa aku mengandung buah cinta kita.”

“Canva, bisakah aku sedikit egois untuk tidak mengikhlaskan kamu pergi? Sekarang aku harus apa? Siapa yang akan menemaniku berjuang jika kamu benar – benar pergi?” Jasmine sama sekali tidak tahu bagaimana mengungkapkan perasaanya saat ini.

Baru kemarin dia mengusap kepala Canva yang tertidur di kakinya, baru kemarin dia memarahi Canva ketika pria itu pulang kerja dengan baju yang basah kuyup, baru kemarin mereka belajar bersama – sama untuk mendapatkan nilai tinggi di kelulusan nanti.

Tapi kini dirinya harus sendiri di temani oleh bayangan – bayangan masa kemarin yang membuatnya begitu bahagia.

**

Di malam harinya, Jasmine memasak seperti biasa, dia memasak makanan kesukaan dari Canva, yaitu Chicken Curry Creamy, dia masih berpikir bahwa apa yang terjadi hari ini hanyalah sebuah mimpi buruk, dan sebentar lagi Canva akan pulang dari pekerjaanya mengantar makanan di malam hari.

Detakan jam terus bergulir, hingga waktu telah menunjukkan pukul dua belas malam, Namun, Jasmine tetap saja menunggu Canva, dengan makanan yang sudah dingin di atas meja.

Tangannya berulang kali terulur untuk mengirimkan pesan kepada kekasihnya itu, untuk menanyakan kapan dia akan pulang?

Hingga akhirnya Jasmine tersadar dengan bunyi ponsel Canva yang berada dekat dengannya.

Praanggg,,praaanggg, pranggg, suara pecahan piring, gelas dan semua yang berada di dekatnya, Jasmine merasa sangat frustasi saat ini.

Dia ingin marah semarahnya, dia merobek semua poster foto kebersamaan mereka, dia membuang semua bunga yang pernah Canva berikan kepadanya begitu saja, dia memecahkan semua bingkai foto kebersamaan mereka.

Jasmine benar – benar berpikir, bahwa kewarasannya kini sudah benar – benar hancur, dia bahkan tidak tahu bagaimana lagi cara mengungkapkan perasannya ini.

Semua kebahagiaanya kini hancur tak tersisa, semuanya sudah pergi dengan terbungkus rapi oleh kenangan Canva.

Hingga dirinya yang terasa begitu lelah dalam tangisnya, langsung tertidur di atas sofa, dengan memandang semua kehancuran yang ada di rumahnya.

**

Ke – esokan paginya, terlihat Galang, Angel, Galih, Luna, Mona, Andi dan Dika datang untuk menengok keadaan dari Jasmine.

“Pintunya gak dikunci? Tanya Dika, yang kini menengok ke arah teman – temannya yang lain.

Galang yang khawatir dengan keadaan Jasmine, kini lebih dulu masuk ke dalam dan menatap betapa kacaunya rumah ini.

“Jasmine,” tangis Angel pecah, dan langsung memeluk tubuh sahabatnya itu, yang tengah merengkuh di atas sofa.

“Jas,” panggil Angel lagi, membangunkan Jasmine yang masih tertidur dengan raut wajah yang begitu lelah.

Sedangkan yang lainnya kini juga ikut menangis, melihat sisa – sisa makanan yang ada di lantai, dan juga ponsel Canva yang memperlihatkan ratusan panggilan tak terjawab oleh Jasmine sendiri.

Hancur, itu yang mereka rasakan sekarang, ketika melihat keadaan Jasmine yang seperti ini.

“Hey, kalian semua di sini,” seru Jasmine, ketika baru saja membuka ke dua matanya, dan melihat semua sahabatnya ada di dalam rumahnya.

“Maaf ya, kalian jadi harus liat rumah aku yang berantakan, soalnya baru mau beres – beres semalam, tapi aku kecapean banget, jadi gak sempat deh,” sambungnya lagi, dengan berusaha tersenyum pada semua sahabat – sahabatnya.

Semua yang ada di sana kini hanya bisa menatap Jasmine dengan lekat dengan pemikiran mereka masing – masing.

“Jasmine, bagaimana perasaanmu hari ini?” tanya Galang, yang masih menganggap bahwa dialah yang bertanggung jawab penuh dengan keadaan dari Jasmine.

Wanita itu kembali tersenyum, “Aku baik – baik saja kok, aku oke, kalian jangan khawatir berlebihan deh,” jawabnya dengan berusaha menyembunyikan rasa sakitnya.

“Jasmine, jangan pernah mengatakan jika kamu oke, padahal kamu jelas – jelas gak oke, jangan menutupi perasaan sakitmu dari kita semua di sini,” suara Luna, kekasih Andi yang mewakili suara mereka semua di sana.

*To Be Continue. **

**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti ***🙏🏻🙏🏻* dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.

*Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰 jangan Sinder.*

*Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya**😎*

Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal **😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya****😘😘

**Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh ***😭😭😭*

*Terima kasih**🙏🏻🙏🏻*

Semua Terasa Kosong

🌊 KISAH INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA, AKAN ADA ADEGAN - ADEGAN YANG MEMBUAT EMOSI DAN MENAMBAH TENSI, JADI MOHON TINGKAT KESABARANNYA DI TAMBAH YA GENGS 🌊❤️🌹

💐 HAPPY READING 💐

Jasmine kembali mengusap wajahnya dengan kasar, karena air mata itu kembali menetes tanpa se – izinnya.

“Aku gak tahu sih, bagaimana keadaanku sekarang, aku mau bilang baik, tapi ternyata aku gak baik.” Jelasnya pada semua sahabatnya.

“Aku gak bisa merasakan apapun, pokoknya perasaanku itu benar – benar gak enak, semuanya terasa kosong, capek.” Sambungnya lagi, dengan memperlihatkan rasa sakitnya saat ini.

“Aku itu bingung cara menjelaskannya, pokoknya hidupku kemarin baik – baik aja, gak gini, aku benar – benar gak siap harus kehilangan dia please, bisa gak ya dia kembali lagi sama kita semua di sini?” Jasmine menatap ke arah Angel, Galang dan semuanya. Berharap salah satu dari mereka ada yang menjawab bisa.

“Kaya gini, semuanya aku robek, semuanya aku pecahin Ngel, Lang, kalau pulang dia lihat rumah berantakan begini, dia pasti marah.” Adunya sambil menunjuk semua kekacauan yang dia buat.

“Bisa dibaikin gak ya Lang? Ini posternya bisa dicetak ulang gak ya? Nanti dia pulang marah Lang.”

Tidak kuat mendengar kalimat yang keluar dari mulut Jasmine, akhirnya Galang kini memilih untuk memeluk erat tubuh mungil yang sedari tadi sudah bergetar itu.

“Masih bisa kok Jas, nanti kita rapikan semuanya sama – sama ya, kita cetak ulang posternya,” ucap Galang lembut, sambil mengusap – usap punggung Jasmine agar berasa lebih tenang.

“Ini nah Lang, masih bisa gak ya di baikin?” tanya Jasmine lagi, menunjuk ke dinding, tempat poster kemesaran mereka yang sudah hancur tak tersisa.

Jasmine hanya fokus kepada barang – barang yang dia lihat saja, dia tidak memperdulikan tangisan dari semua sahabatnya yang merasakan sesak melihat keadaanya yang seperti ini.

“Motornya Canva di mana ya Lang? Tanya Jasmine lagi, mencari barang kesayangan dari kekasihnya.

Galang menoleh ke arah Dika, “Ada di luar kok Jas, barusan tadi aku bawa ke sini,” jawab Dika dengan suara yang sendu.

“Yuk kita istirahat dulu di kamar yuk, biar nanti mereka yang bereskan semua ini,” ajak Angel yang tahu, bahwa saat ini Jasmine sangat membutuhkan istirahat. Apa lagi kondisinya yang tengah mengandung, membuatnya pasti merasa lebih lelah dari manusia pada umumnya.

***

Hari demi haripun telah berlalu, hari kelulusanpun telah tiba.

Karena keterbatasan ekonomi, akhirnya Jasmine memilih untuk menggunakan sisa tabungannya bersama dengan Canva untuk membuka sebuah toko bunga.

Uang yang mereka sudah persiapkan untuk usaha dan uang mereka menikah secara sederhana, kini harus digunakan untuk tabungan biaya melahirkan Jasmine.

Padahal semua sahabatnya sudah menawarkan bantuan biaya agar Jasmine lebih fokus dulu dengan kandungannya. Namun wanita cantik itu menolaknya mentah – mentah.

Baginya, impian dirinya bersama dengan Canva dulu itu adalah hal yang paling utama. Meskipun setiap waktu dirinya masih sering menangis ketika mengingat kehadiran Canva, tetapi dirinya terus berusaha untuk tersenyum walaupun itu sulit.

**

Sudah delapan bulan berjalan, usaha toko bunga yang di miliki oleh Jasmine, kini semakin berkembang pesat dengan bantuan promosi dari semua sahabatnya.

Jasmine kini merasa bersyukur karena walaupun dirinya masih dalam suasana berduka, tetapi semua sahabatnya itu selalu ada untuk menghiburnya.

Krrrringgg, suara bel pintu berbunyi, menandakan ada seseorang yang masuk ke dalam toko bunga Canva.

“Selamat siang, ada yang bisa di bantu,” suara Lili, anak buah dari Jasmine kini terdengar ketika dirinya melihat pelanggan yang datang.

“Aduhhh, Bumil masih saja aktiv ya,” tegur Angel, yang kini datang bersama dengan Galang, dan terlihat membawa beberapa bingkisan untuknya.

Jasmine tersenyum, sambil mengelus perutnya yang sudah sangat besar.

“Sudah sering kontraksinya Jas? Tanya Galang, dengan raut wajah khawatirnya, ketika mendapatkan kabar dari Jasmine subuh tadi, jika perutnya mulai terasa sakit.

“Lumayan sih Lang, sudah beberapa menit gitu datang,” jawab Jasmine, dengan sedikit memijat keningnya yang terasa pusing.

“Jas, sepertinya kamu harus operasi saja deh, jangan kekeh untuk Normal Jas, bahaya dengan keadaan riwayat kamu yang tekanan darah tinggi seperti itu,” seru Angel, yang entah sudah berapa kali meminta Jasmine untuk melakukan Cesar saja.

Dan bukannya menuruti, Jasmine malah tersenyum, dan mengatakan bahwa semuanya akan baik – baik saja, membuat siapapun kesal ketika melihanya melihatnya.

*To Be Continue. **

**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti ***🙏🏻🙏🏻* dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.

*Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰 jangan Sinder.*

*Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya**😎*

Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal **😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya****😘😘

**Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh ***😭😭😭*

*Terima kasih**🙏🏻🙏🏻*

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!