NovelToon NovelToon

SISTEM TERTAMPAN

Bab 1: Sistem Terikat

Di malam hari.

Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Di sebuah gang depan rumah yang kecil dalam perkampungan padat.

"Ganti rugi cepat! Saya akan membawa masalah ini ke jalur hukum!"

"Tetapi, bu. Ini hanya masalah helm yang hilang."

Di gang yang sempit di depan sebuah rumah kecil terdapat dua orang yang sedang berbicara, dua orang itu terdiri satu pria gemuk dan seorang wanita yang sudah terlihat tua.

"Saya tidak peduli! Ganti rugi sekarang!" Ibu ini tetap bersikeras untuk meminta ganti rugi atas barang yang hilang.

Sebuah helm milik wanita yang tua ini hilang saat dititipkan bersama motornya kepada pria gemuk ini, ia ada urusan untuk membeli sebuah makanan di dekat jalan gang ini, jadi harus dititipkan terlebih dahulu, karena cukup lama setengah jam lebih dan juga jalanan terlalu macet, namun ketika wanita tua kembali, helm yang dia bawa menghilang.

Amarah melonjak dan ia meminta ganti rugi terhadap pria gemuk di depannya ini.

"Bu, ini bukan salah saya. Lagipula ibu bilang sepeda motor dititipkan hanya beberapa menit saja, nyatanya ibu baru datang kembali setelah satu jam lebih.

"Ibu tahu? Saya menunggu dan menjaga sepeda motor ibu selama satu jam, banyak urusan yang saya tunda hanya untuk menunggu sepeda motor yang ibu punya. Saya baru saja keluar dari kamar mandi untuk membuang air kecil, satu jam saya menahan tidak pipis, saat pipis helm itu hilang dan tidak lama juga ibu datang, itu bukan murni kesalahan saya."

Merasa tidak bersalah sepenuhnya, pria gemuk yang dimarahi langsung membela diri dan mengungkapkan kenyataannya yang terjadi secara jujur dan tidak direkayasa.

Begitu ibu tua ini mendengar penjelasan dan alasan yang begitu panjang serta lebar dari pria gemuk yang berdiri di depannya, ia langsung terdiam sejenak.

Karena hakikatnya ibu-ibu itu selalu benar, ibu itu segera menggelengkan kepalanya dan menepis penjelasan pria gemuk.

"Saya tidak peduli, ganti rugi atau saya meneriaki kamu sebagai orang yang melakukan pencab**an!"

Ibu pemilik sepeda motor semakin menjadi-jadi dan tidak ingin mengalah, bahkan berani melakukan fitnah kepada pria gemuk tersebut.

Setelah mendengar kata-kata yang dimuntahkan ibu ini, pria gemuk menjadi panik dan juga bingung, dan dia bergumam di dalam hati, 'Sial! Fitnah ibu ini tidak masuk akal, siapa orang yang mau mencabuli wanita tua yang gemuk juga mulutnya bau busuk? Lebih baik aku mencab*li seekor semut daripada memilih mencab*li wanita tua tidak tahu diri ini!'

Karena suara yang dikeluarkan oleh wanita tua terlalu keras, banyak tetangga sebelah rumah yang keluar dari rumah dan melihat keduanya berseteru.

Kondisi saat ini makin tidak terkendali dan makin runyam, pria gemuk ini akhirnya mengalah, pasalnya ia tidak mau menjadi bahan pembicaraan warga sini dan juga masalah sepele menjadi besar.

"Baik-baik, berapa harga ganti ruginya?"

"Dua ratus ribu, helm punya saya mahal." Raut wajah ibu ini yang marah langsung berubah secepat kilat menjadi senang dan dengan cepat memberi tahu harga ganti rugi atas helm miliknya yang hilang.

Ketika mendengar harga tawaran ganti rugi si ibu, pria gemuk itu tersentak terkejut, dan dia mengeluh di dalam hati, 'Helm tanpa kaca harganya dua ratus ribu? Sepertinya aku ingin ditipu dan dimanfaatkan, tapi biarlah aku tidak ingin masalah ini berlanjut."

Pria gemuk ini memiliki sifat yang tidak ingin sesuatu peristiwa menjadi rumit, lebih baik dia rugi sedikit tetapi masalah selesai.

"Ini, sekarang masalah selesai."

Dua kembar kertas merah pria gemuk itu keluarkan dan menyerahkannya kepada di ibu.

Mata si ibu langsung berubah menjadi hijau dan segera menyambar uang yang diserahkan oleh pria gemuk.

Sehabis mengambil uang, ibu itu hanya merespons mengangguk, bergegas menaiki motornya dan melaju keluar gang meninggalkan pria gemuk dan beberapa warga sekitar.

Melihat sosok ibu itu menghilang, pria gemuk berbalik dan masuk ke dalam rumahnya.

Duduk di atas kasur di dalam kamar, tatapan pria gemuk itu menjadi kosong memandang dinding di depannya.

“Sampai kapan aku seperti ini? Hidup sendiri tanpa cinta dan kecupan wanita. Hanya didatangi masalah yang tidak terduga.“ Pria muda yang tubuhnya dipenuhi oleh lemak itu mengeluh tentang kehidupannya.

Setelah menonton drama luar negeri yang sedang terkenal di pagi hari, dia menumbuhkan keinginan untuk memiliki pasangan dan juga menjadi orang kaya.

Tetapi, dia langsung sadar akan kondisi sendiri.

Tubuh yang dimilikinya mulai dipenuhi lemak, yang membuat dia menjadi bulat bagai bakso di panci panas.

Dan masalah yang dihadapi barusan membuatnya lebih tersadar.

Ketika memikirkan hal ini, pria muda gemuk itu menggelengkan kepalanya dan menjauhkan ingatan tentang musibah mengerikan yang barusan terjadi.

“Persetan dengan takdir! Kenapa kamu tidak mengirimku pada tubuh yang lain? Kenapa harus tubuh ini!“ Pemuda itu mengumpat ke atas langit-langit kamar.

Pemuda ini bernama Alseenio Asep, dia adalah seorang pemuda berumur dua puluh tahun yang melakukan transmigrasi ke dunia paralel secara tidak sengaja.

Jiwanya pindah ke tubuh seorang pemuda dengan nama yang sama dengan dirinya yang berasal dari Bumi.

Tidak hanya nama saja, namun hampir semuanya. Orang tua, saudara, teman, dan kenalan sekilas pun sama namanya dan orangnya dengan kehidupan sebelumnya di Bumi.

Dunia paralel ini juga sama dengan Bumi. Sejarah zaman dahulu, zaman prasejarah, zaman purbakala, sejarah perang dunia, sejarah ekonomi, dan peristiwa terkenal semuanya sama, tidak ada yang berbeda sedikit pun.

Alseenio Asep adalah seorang pemuda dari tahun 2022 yang berasal dari Bumi, dan berpindah ke dunia paralel pada tahun yang sama.

Saat Alseenio datang ke dunia ini pada satu bulan yang lalu, dia langsung melihat tahun berapa di dunia ini, dan ternyata itu sesuai dengan terakhir kali dia ada di Bumi.

Alasan kenapa dia bisa bertransmigrasi adalah karena dia meninggal di kehidupan sebelumnya.

Karena penyakit serangan jantung yang menghantam tubuhnya tanpa gejala awal.

Satu tahun sebelumnya, pada tahun 2021 kedua orang tuanya pergi meninggalkan dia karena penyakit kanker paru-paru.

Faktor penyebab bukan karena itu saja, tapi ada faktor penyakit lain salah satunya adalah penyakit pandemi yang heboh dua tahun ke belakang.

Orang tua meninggal dunia setelah dia lulus dari sekolah menengah atas, dan hanya meninggalkan halaman sedikit uang tabungan dan rumah kecil di pinggir kota.

Setengah tahun dia berjuang hidup sendiri bermodalkan uang tabungan ditinggalkan oleh orang tua dan gaji dari kerja penulis website, pelayan, kasir supermarket kecil. Hingga akhirnya dia terlalu bekerja keras, dan terkena serangan jantung yang seketika menghentikan kehidupannya di dunia.

Pada awalnya dia senang bisa hidup lagi, tapi ketika dia menyatukan sepotong ingatan dari Alseenio Asep dunia paralel ini, membuat harapannya menjadi pupus dan menghilang tanpa sisa.

Takdir orang tuanya tetaplah sama, Alseenio kira dia masih bisa bertemu dengan orang tuanya, tapi dia salah.

Waktu di sini tetaplah sama dengan Bumi, orang tua Alseenio Asep di dunia ini telah tiada di bulan yang sama dan tahun yang sama ketika orang tuanya di Bumi meninggal.

Dapat dikatakan, Alseenio Asep dari Bumi melanjutkan lagi kehidupannya, namun di dunia yang berbeda.

Namun, ada perbedaan pada takdir Alseenio Asep di dunia paralel dengan Bumi.

Tubuh asli Alseenio di Bumi tidak gemuk seperti tubuh pemilik Alseenio di dunia paralel ini.

Selain itu juga, wajah Alseenio Asep tetap jelek seperti yang ada di Bumi.

Faktor ini yang membuat Alseenio kecewa berat, dia berharap akan menjalani hidup bahagia dengan wanita tercintanya di dunia ini, tapi realitas menghancurkan harapannya.

Alseenio pemilik tubuh gemuk ini nampaknya memiliki kebiasaan buruk, karena depresi akibat kehilangan orang tua, dia akhirnya merusak tubuhnya secara perlahan.

Banyak hal buruk yang dilakukan oleh pemilik tubuh ini yang berakibat kerusakan jangka panjang, contohnya adalah mengocok dengan film hentong, rebahan dan malas-malasan, tidak olahraga, dan tidak bekerja, karena Alseenio Asep di dunia paralel ini hanya mengandalkan tabungan orang tua yang tersisa.

Selama satu bulan ini dia berusaha menurunkan berat badan dan lumayan berhasil.

Dari tubuh dengan tinggi 161 sentimeter memiliki berat badan 75 kilogram telah turun menjadi 72 kilogram. Itu hasil yang bagus, tapi sangat jauh untuk mendapatkan tubuh ideal.

Setiap sehabis olahraga dia akan bersantai menonton film. Alseenio sangat bersyukur bahwa film di dunia paralel ini sama persis dengan film yang ada di Bumi.

Jadi dia menonton berbagai film setelah olahraga dilakukan, dan sekarang dia telah berolahraga malam dan telah menonton film cinta dari negeri kimchi.

Ia ingin sekali memiliki pasangan, setidaknya jika tidak dapat pasangan, dia bisa memiliki tubuh yang tampan seperti tokoh utama pria di film tersebut.

Apalah daya, dia lebih sadar diri daripada percaya diri.

“Menjalani dua kehidupan yang memiliki nasib yang serupa, aku masih belum memiliki pasangan di kehidupan sebelumnya dan sekarang juga sama …. Kapan aku bisa merasakan keindahan jatuh cinta?“ Alseenio merintih sedih di atas kasur, matanya yang memiliki kantung panda menatap langit-langit kamar.

“Jika aku telah kehilangan orang yang aku sayang, setidaknya berilah aku seseorang yang bisa menggantikan orang yang sebelumnya ….“ Alseenio berkata dengan tetap memandang ke atas.

“Di kehidupanku yang dulu aku adalah orang yang jelek, setidaknya di kehidupan ini berikan aku sosok yang tampan …..“ Alseenio terdiam sejenak sebelum melanjutkan keluhannya, “Apakah aku tidak pantas? Aku tidak pantas mendapatkan kehidupan yang luar biasa dan bahagia di dunia ini?“

Pupil Alseenio bergetar, pertanda bahwa dia ingin menangis.

Wajahnya yang mulanya bersedih, tiba-tiba berubah menjadi tersenyum sambil sedikit mengeluarkan air mata, lalu dia berkata, “Wahai Dewa Zeus! Kenapa kau memberiku kehidupan yang sama seperti ini? Apakah aku salah … apakah aku salah karena telah menjadikan istri-istrimu sebagai bahan objek saat aku berfantasi mesum? Dan kau dendam kepadaku karena itu?!“

Nadanya menjadi tinggi seolah dia benar-benar marah pada Dewa Zeus.

Padahal dia hanya bercanda dan tidak serius, ini adalah salah satu contoh bagaimana dia menghibur dirinya sendiri.

“Hahaha! Ada-ada saja.“ Alseenio tertawa sambil menggelengkan kepalanya.

Setelah beberapa detik tertawa, Alseenio bangkit dan duduk di atas kasur yang empuk sambil memandang sesuatu di depannya.

Ia melihat ke depan dengan tatapan yang kosong, tanpa sadar dia pun bergumam, “Coba saja aku mendapatkan sistem seperti yang ada di dalam novel ….“

“…Mungkin hidupku bisa bahagia dan lebih baik.“

“Kemungkinan besar aku bisa merasakan bagaimana mendapatkan seorang pacar, hehe.“ Senyum cabul perlahan muncul di sudut mulutnya.

Ding!

[Menemukan Tuan Rumah…]

[Mulai mengikat…]

[1%…]

[2%…]

Alseenio yang sedang melamun sambil menatap kosong ke arah dinding langsung tercengang.

“Aku terikat sistem?!“

Setelah pulih dia langsung melompat dari kasur dan berdiri di tengah ruang kamar.

Perut berlemaknya terguncang keras membuat ombak di tubuhnya.

Seketika kegembiraan terlihat jelas di wajahnya, tersenyum lebar sambil tertawa kecil.

“Aku terikat oleh sistem. Berarti aku dapat mewujudkan khayalanku. Aku seorang pecinta milf, akhirnya mendapatkan kesempatan untuk merasakan yang aku ucapkan tadi!“

Sebuah sistem yang sebenarnya Alseenio telah tunggu selama satu bulan ini, akhirnya datang dan mengikat pada dirinya.

Sebagai penulis web dia juga pernah membaca novel mengenai sistem. Sedikit mengetahui mengenai sistem ini.

[98%…]

[99%…]

[100%…]

Ding!

[Proses pengikatan sistem telah selesai!]

[Selamat Kepada Tuan Rumah Anda Telah Berhasil Mendapatkan Sistem!]

Pengingat sistem terdengar dari kepalanya, ini artinya sistem benar-benar terpasang padanya.

“Sistem, bisakah kau beri tahu aku tentang apa fungsi darimu? Apakah aku bisa mendapatkan milf perawan dan wanita cantik yang kaya?“

Alseenio sangat senang.

Jika dia mendapatkan keinginan itu semua, dia merasa bahwa dia ada di puncak kehidupan.

[Maaf Tuan Rumah, Sistem tidak bisa menjanjikan apa yang disebutkan oleh Tuan Rumah.]

Retak!

Pupil mata Alseenio membesar, tiba-tiba tubuhnya merasa lemas yang tak bisa ditahan.

Cepat-cepat dia duduk di kasur, dan menenangkan dirinya.

“Apakah itu benar? Tapi apakah ada kesempatan untuk mendapatkannya?“ tanya Alseenio berharap.

[Ada kemungkinan untuk mendapatkan apa yang Anda katakan.]

Mendengar pernyataan ini, Alseenio menghela nafas lega, dan berhasil menenangkan dirinya, sekarang lemas ditubuhnya mulai menghilang.

“Lalu, apa fungsimu?“ Alseenio bertanya pada Sistem.

[Sistem ini memiliki fungsi dasar yaitu mengeluarkan tugas dan memberi hadiah kotak misteri setelah Anda menyelesaikan tugas.]

“Aku mengerti cara kerja dirimu, Sistem.“ Alseenio mengangguk mengerti dari fungsi Sistem ini.

Sistem ini akan mengeluarkan tugas untuk Alseenio, akan ada hadiah serta hukuman yang diberikan, sesuai dengan apa yang Alseenio kerjakan, apakah itu gagal atau berhasil menyelesaikan, itu akan ada akibatnya.

“Lalu, kotak misteri itu apa?“ Mendengar kotak misteri tidak asing di ingatan Alseenio.

Daripada menebak-nebak lebih baik bertanya pada sumbernya.

[Kotak misteri adalah hadiah yang akan diberikan oleh Sistem ketika Anda menyelesaikan tugas yang dikeluarkan.]

[Kotak misteri akan memberikan Tuan Rumah sesuatu hadiah, tidak terbatas pada kekayaan, kemampuan, dan ketampanan.]

Alseenio membelalak mendengar perkataan Sistem pada akhir kalimat.

“Ketampanan? Apakah kau bisa membuatku tampan?“ tanya Alseenio dengan semangat.

[Sistem ini memiliki tujuan untuk membuat Tuan Rumah menjadi orang yang paling tampan di dunia, mungkin lebih.]

[Sesuai dengan namanya, Sistem ini memiliki nama, yaitu SISTEM TERTAMPAN.]

“Woah!“ seru Alseenio yang terpana.

Mendengar ini, Alseenio hanya ingin mengucapkan dua kata untuk sistem ini.

Luar biasa!

Tak pernah dirinya membayangkan bahwa dia akan mendapatkan sistem ini. Sangat cocok dengan keinginannya yaitu menjadi orang yang tampan dan memiliki sosok yang diidamkan wanita.

“Hahaha ….“ Alseenio tertawa puas setelah mendapatkan kebahagiaan ini.

“Akhirnya! Akhirnya aku bisa menjadi sosok yang aku inginkan!“ Alseenio berkata pada dirinya sendiri.

Tiba-tiba Alseenio terdiam, wajahnya berubah cepat dan berkata,”Aku ingat bahwa setiap sistem memiliki hadiah pemula. Apa kamu punya sesuatu seperti itu, Sistem?“

Ding!

[Apakah Tuan Rumah ingin membuka paket pemula?]

“Buka!“ kata Alseenio penuh gairah.

Ding!

[Selamat Kepada Tuan Rumah Karena Telah Mendapatkan Keterampilan – Suara Magnetis!]

[Selamat Kepada Tuan Rumah Karena Telah Mendapatkan Uang + 5 Juta Rupiah!]

[Selamat Kepada Tuan Rumah Karena Telah Mendapatkan Tinggi + 5 cm!]

[Hadiah otomatis akan diberikan kepada Tuan Rumah.]

Sebelum Alseenio bereaksi, tiba-tiba dia merasa kesejukan pada tenggorokannya.

Rasa segar dan dingin menyelimuti tenggorokannya selama beberapa menit.

Ia hanya diam dan membiarkan kesejukan ini menghilang dengan sendirinya.

“Sangat nyaman~” Suara magnetis tak sengaja Alseenio keluarkan dari mulutnya.

Seketika dia terkejut, menutup mulut dengan kedua tangannya.

“Apakah ini suaraku?“

Suara yang memikat, terdengar sangat nyaman ditelinga, membuat orang ingin mendengarnya lagi dan lagi.

[Benar, ini adalah efek dari keterampilan Suara Magnetis.]

[Suara Magnetis: Suara yang membuat pengguna menjadi indah dan enak didengar. Efek: Menambah kesan positif pertama kali saat orang lain bertemu tuan rumah, kemungkinan besar dapat memikat hati wanita.]

“Hahaha!“

Tawa Alseenio pun ikut enak didengar oleh telinganya, tidak ada kesan biasa saja apalagi jelek, melainkan sebaliknya.

Suara ini sangat luar biasa!

Tidak berat atau kasar, suara ini terdengar mewah bagai pangeran jika divisualisasikan.

“Sial! Sakit!“

Saat tertawa tiba-tiba dia merasakan sakit pada tubuhnya, Alseenio segera meringkuk di lantai menahan rasa sakit yang tak pernah dia rasakan sebelumnya.

Rasanya seperti tulangnya diregangkan untuk dipanjangkan, seakan tulangnya akan terlepas.

“Argghhh!“

Keringat bercucuran dari balik punggungnya, Alseenio menahan rasa sakit selama proses peningkatan tinggi tubuh.

...----------------...

Bab 2: Menyelesaikan Misi Pertama

Tak lebih dari tiga menit berselang, rasa sakit yang dirasakan Alseenio menghilang.

Pada lantai tempat Alseenio meringkuk terdapat air berbau asam yang menggenang.

“Fiuh! Akhirnya selesai prosesnya.“ Alseenio segera berdiri dan bergumam.

Segera saat berdiri dia merasakan perbedaan pada tubuhnya.

Melirik ke sekitar ruangan, Alseenio menyadari bahwa dia bertambah tinggi, bahkan ujung celana panjang olahraga yang dia pakai sekarang terangkat hinga ke atas mata kaki. Awalnya celana ini sangat terlalu besar hingga bisa menyentuh tanah saat dipakai.

“Ini?“

Wajah Alseenio terlihat kegirangan.

Tingginya menambah lima sentimeter setelah dia mengukur dengan meteran bangunan.

“Sniff! Bau asam dan bau bangkai tercium semakin parah dari tubuhku,” ucap Alseenio sambil menahan muntah.

Saat dia melihat sekujur tubuhnya, zat lengket menempel pada bajunya dan tubuhnya, seolah bersatu, dan bau tidak sedap berasal dari tubuhnya.

Dia tidak tahan lagi dengan bau asam yang tajam dari tubuhnya, jadi ia bergegas ke kamar mandi dan mulai memandikan diri.

Setelah beberapa menit mencuci diri di malam hari, Alseenio akhirnya membersihkan diri dari zat lengket yang melekat pada tubuhnya.

Sehabis memastikan tubuhnya telah bersih, Alseenio keluar dari kamar mandi, dia melihat dirinya sendiri pada cermin yang menempel di pintu lemari.

Sesosok pemuda berdiri di cermin memiliki kulit kuning, terlihat agak gendut, wajah lemas, tampilannya jauh dari kata tampan.

Namun, Alseenio tetap senang karena tingginya telah meningkat.

Masih ada beberapa langkah untuk menjadi sosok yang tampan, perjalanan masih panjang.

“Aku tidak percaya keberuntungan datang ke pihakku.“ Alseenio memandang dirinya yang masih berparas wajah tidak enak dipandang di dalam cermin.

Sampai sekarang, Alseenio masih tidak mempercayai bahwa dia telah mendapatkan sistem yang agung.

Ini bagaikan mimpi di siang hari, sulit untuk dipercaya.

“Aku ingat bahwa kau memiliki misi? Apakah ada misi untuk malam hari ini?“ tanya Alseenio yang mulai berjalan untuk mengambil lap untuk menyeka keringat yang masih membasahi lantai ubin rumahnya.

Ding!

[Misi telah dikeluarkan!]

[Misi: Menurunkan berat badan 5 Kilogram dalam semalam.]

[Hadiah: 1x Kotak Misteri.]

[Hukuman: Penyusutan -5 sentimeter.]

[Catatan: Semua misi yang dikeluarkan oleh Sistem wajib diterima oleh Tuan Rumah.]

“Yo, menurunkan berat badan lima kilogram dalam semalam?“ Alseenio terpana melihat misi ini.

Kau tahu, Alseenio berjuang untuk menurunkan berat badan dalam satu bulan, hasilnya saja hanya tiga kilogram.

Sedangkan misi sistem memintanya untuk menurunkan berat badan lima kilogram dalam semalam.

Sulit untuk diterima oleh Alseenio.

Tapi, mau tak mau dia harus mau melakukan tugas.

Lebih baik berusaha daripada gagal sebelum mencoba.

Hukuman dari misi ini pun membuat Alseenio harus berpikir ratusan kali untuk menolak misi sistem.

Dia tidak rela adik kecilnya dipotong lima sentimeter, dan menjadi lebih kecil.

“Baiklah, aku akan mencobanya,” ucap Alseenio dengan wajah pasrah.

Berjalan ke ruang yang luas di kamar, bergerak dan membuat postur seperti orang yang ingin melakukan push-up, dia siap menurunkan berat badannya.

Ding!

[Dalam rangka membantu Tuan Rumah untuk menurunkan berat badan. Sistem memberikan cairan peningkat hasil olahraga, cairan ini dapat membantu tuan untuk menurunkan berat badan karena cairan ini akan meningkatkan hasil olahraga Anda menjadi berkali-kali lipat.]

[Contoh: Tuan Rumah melakukan satu kali push-up dan kalori yang terbakar akan sama dengan Anda melakukan push-up berkali-kali, atau bahkan ratusan kali.]

Suara mekanis tiba-tiba terdengar saat Alseenio hendak memulai push-up.

“Cairan?“ Alseenio berdiri kembali dan bertanya pada Sistem.

[Cairan ini akan membantu Anda menyelesaikan misi pertama.]

[Tolong terima hadiahnya.]

Setelah suara mekanis menghilang, sebuah botol kecil dengan cairan biru muda muncul di tangan Alseenio.

Alseenio segera memegang cairan peningkat hasil olahraga ini di telapak tangannya, dan ia memperhatikan benda ini dengan seksama.

Ukuran atau volume botol cairan peningkat hasil olahraga ini hanyalah seukuran telapak tangannya, sangat pas ukurannya karena tidak besar maupun kecil. Cairan biru muda memenuhi dalam botolnya.

“Bagaimana cara mengkonsumsinya? Apakah disiram ke kulit? Atau diminum seperti minuman bersoda?“

Alseenio bertanya sambil melihat-lihat sekeliling pada botol cairan yang ada di tangannya.

[Tuan rumah bisa membuka tutupnya dan meminumnya langsung.]

Bentuk botol cairan ini berbentuk bulat dengan pipa kecil yang menjadi saluran untuk keluar dan masuk air saat diisi atau minum. Keseluruhan tubuh botol terbuat dari kaca transparan. Mirip dengan Potion yang ada pada beberapa permainan.

“Apakah ini akan menyakitkan lagi seperti sebelumnya? Aku khawatir ini akan menyakitkan.“ Alseenio memandang botol cairan dan masih takut dengan adegan sebelumnya yang menyakitkan.

Ding!

[Tuan Rumah tidak perlu khawatir karena cairan ini tidak akan membuat Anda sakit ketika mengkonsumsinya.]

“Jika seperti itu, aku siap untuk meminumnya sekarang.“ Alseenio membuka tutup botol cairan peningkat hasil olahraga, melirik cairan biru di dalam botol, dan meminumnya dengan cepat.

“Eh, rasa permen karet?“

Meminum cairan di dalam botol cairan peningkat hasil olahraga dalam satu tarikan nafas, Alseenio mendecakkan lidahnya.

Dia pikir cairan ini akan terasa asam atau aneh, intinya tidak enak untuk diminum, tetapi dia salah menduga, tak disangka cairan di botol ini memiliki rasa yang enak, mirip dengan rasa minuman sachet yang ada di warung, rasa permen karet yang manis.

Setelah beberapa saat berdiam menunggu efek selanjutnya setelah meminum cairan, ternyata Alseenio tidak merasakan apa-apa.

“Apa mungkin aku harus berolahraga untuk bisa mendapatkan efeknya?“

Dia lalu melakukan postur untuk push-up dan hendak memulai olahraga.

Perut berlemaknya menggantung ke bawah, dan lehernya yang ditutupi lemak agak renggang dan masih sedikit terlihat lehernya.

Secara perlahan Alseenio melakukan satu push-up.

“Nghh!“

Alseenio tak sengaja menggeram karena menahan berat dan tidak berteriak saat menaikkan tubuhnya ke atas lagi setelah menurunkan badan.

“Satu ….“

Selanjutnya ia terus melakukan gerakan push-up dengan perjuangan yang berat.

“Dua ….“

“Tiga ….“

“Empat ….“

“Lima ….“

Untuk menahan teriakan, Alseenio sampai menutup matanya dan memfokuskan semua tenaganya untuk melakukan beberapa kali push-up.

Semakin dilakukan, dia merasakan bahwa tekanan semakin berat, tidak sama seperti yang ada di awal.

Tidak disadari olehnya, keringat kembali lagi keluar dengan bercucuran dan merembes keluar dari baju kausnya.

“Enam ….“

“Tujuh!“

“Delapan!!

“Sembilan!!!“

Alseenio terdiam sesaat dan melakukan ancang-ancang untuk melakukan satu kali push-up yang terakhir.

“Se … puluh!“ Tak sengaja Alseenio berteriak dan mengerahkan sekuat tenaga untuk ini.

Brak!

Alseenio terbaring kaku di lantai yang digenangi keringat berbau asam.

Kali ini keringatnya sedikit berbeda, karena warnanya keruh tidak sebening sebelumnya tadi.

Sebelumnya keringat itu hanya sedikit membuang kalori, dan yang sekarang ini sangat membakar kalori.

Terbaring lemah diam tak bergerak, dadanya kembang kempis, dan nafasnya pun terengah-engah, seolah dia telah melakukan olahraga berlari puluhan putaran lapangan sepak bola.

Ia merasa sangat sakit di tubuhnya, bahkan dia sulit untuk menggerakkan satu jari pun.

Semua anggota tubuhnya terasa sakit, Alseenio hanya bisa diam hingga tubuhnya mereda dan tidak merasakan sakit yang parah ini.

Alseenio belum menyadari bahwa tubuhnya sekarang telah terlihat jauh lebih ramping dari sebelumnya.

Sekarang dia masih mengistirahatkan diri darurat, dan membiarkan tubuhnya pulih dengan sendirinya.

Beberapa menit berlalu, Alseenio telah bisa menggerakkan tubuhnya, meski masih terasa sakit, tapi tidak begitu parah.

Secara bertahap, dia bangkit dan berdiri di lantai.

Kedua tangannya, Alseenio gerakkan, dia merasakan perubahan pada tubuhnya.

Tubuhnya terasa ringan dan segar, tidak seperti satu jam yang lalu sebelum berolahraga dan meminum cairan peningkat hasil olahraga.

“Apakah aku berhasil menurunkan berat badan?“ Alseenio bertanya.

Ding!

[Misi belum selesai. Tuan Rumah baru melakukan penyelesaian 60%, masih butuh 40% untuk ke 100%.]

Suara mekanis merespon pertanyaannya.

“Berarti dalam sepuluh kali push-up aku sudah menurunkan berat badanku dua kilogram lebih?“ Alseenio tercengang setelah mendengar pengingat Sistem.

Empat puluh persen tersisa yang berarti dua kilogram lagi untuk dapat menyelesaikan misi pertamanya.

“Kalau begitu, aku melakukan push-up sepuluh lagi!“

Sebelum melakukan push-up dia pergi mengambil gelas, dan meminum air mineral untuk mengisi ulang cairan pada tubuhnya.

Setelah itu Alseenio segera melakukan sikap push-up dan langsung memulai olahraga push-up.

“Satu!“

“Dua!

Push-up sekarang tidak seberat sebelumnya, saat ini terasa ringan, tetapi rasa lelah cepat muncul hanya dalam beberapa kali push-up saja.

Ini ia anggap sebagai efek dari cairan peningkat hasil olahraga.

Tenaga yang dikuras akan besar, tidak seperti pada umumnya orang berolahraga.

“Sepuluh!“

Alseenio menghembuskan nafas berat sebelum dia jatuh dan terbaring di lantai.

Air keringat yang berbau tidak sedap membuat genangan yang lebar di lantainya, di tengah-tengahnya terdapat Alseenio yang terbaring lemah dan lemas.

Semua tenaga terkuras, rasanya seperti energi tubuhnya diserap hingga kering.

Sekarang dia butuh waktu untuk memulihkan tenaganya sedikit, supaya bisa kembali bergerak.

Beberapa saat berlalu, mungkin setengah jam lamanya dia terbaring, akhirnya Alseenio bangkit dari lantai, dan berdiri tegak menghadap cermin di depannya.

“Cepat sekali!“ seru Alseenio tanpa sadar setelah melihat sosoknya di cermin.

Dia melihat bahwa tubuhnya telah mengecil, lemak di tubuhnya telah banyak berkurang, dan tampilannya mengurus.

Bahkan bajunya pun terlihat longgar sekarang.

Ding!

[Selamat Kepada Tuan Rumah Anda Telah Menyelesaikan Misi Turunkan 5 Kilogram Berat Badan Dalam Semalam dan Dapatkan +1 Kotak Misteri dan bonus +1 Cairan Pemulihan Stamina.]

[Pengingat: efek peningkat hasil olahraga telah habis!]

Suara mekanis terdengar di dalam benaknya, Alseenio mengangguk puas karena misinya telah selesai, dan dia tidak mendapatkan hukuman yang menyeramkan itu.

“Padahal aku ingin berolahraga, tapi efek peningkatan telah habis,” kata Alseenio sedikit kecewa.

“Bau ini lagi! Baru sesaat aku mencuci tubuhku, sekarang aku harus mencucinya lagi,” keluh Alseenio dengan wajah tidak senang saat mengendus bau tubuhnya.

Bau ini sudah sangat menyengat, Alseenio tak tahan lagi, jadi dia kembali ke kamar mandi dan mencuci tubuhnya.

Tak lebih dari lima menit, Alseenio keluar dari kamar mandi dengan keadaan tubuh yang bersih dari zat lengket berwarna cokelat, juga tak berbau lagi.

Mengenakan pakaian kaus lengan panjang dan celana olahraga bekas sekolahnya dahulu, dan segera membersihkan genangan air keringat miliknya yang ada di lantai.

“Cairan apa lagi ini, Sistem?“ Alseenio bertanya mengenai hadiah yang didapatkan setelah menyelesaikan misi.

[Cairan pemulihan stamina seperti namanya adalah untuk memulihkan stamina Tuan Rumah secara instan, digunakan saat kelelahan atau keletihan sehabis berolahraga atau pun sejenisnya.]

“Oke, aku mengerti untuk barang ini.“ Alseenio langsung paham apa yang dimaksud Sistem mengenai benda ini.

[Hadiah telah diberikan!]

[Silahkan Anda periksa sendiri.]

Sebuah botol berisi cairan merah muda muncul di tangan kirinya bersamaan dengan seberkas cahaya yang membungkus botolnya.

Ia langsung menggenggam botol cairan pemulih stamina di telapak tangannya, dan meliriknya sejenak.

Ukuran botol ini sama persis dengan botol cairan peningkat hasil olahraga, hanya berbeda pada isiannya yaitu air untuk botol ini berwarna merah muda, nampak menggoda.

“Sekarang aku hanya bisa menyimpan ini di dalam kulkas, dan aku akan meminumnya jika ada misi yang sama seperti barusan.“ Alseenio berkata pada dirinya sendiri seraya memperhatikan botol di tangannya.

Alseenio bergerak, dia berjalan menuju depan kulkas dua pintu, ini adalah barang pembelian dari mendiang ibunya saat beliau hidup.

Meraih pegangan pintu kulkas, dia membuka pintu kulkas, dan meletakkan cairan pemulih stamina ke dalamnya, lalu dia menutup pintunya lagi.

“Apakah menyimpannya seperti ini tidak apa-apa, Sistem?“ Alseenio bertanya mengenai apa yang dia lakukan dalam meletakkan cairan pemulih stamina ke dalam kulkas.

[Tidak masalah Tuan Rumah, efek cairan pemulih stamina akan ada, tetap ada.]

“Oke!“ jawab Alseenio.

Dia kembali duduk di atas kasur, dan memasang wajah yang serius. Ia berniat untuk membuka kotak misteri yang sudah dia usahakan untuk dia dapatkan dengan mengorbankan air keringat yang banyak.

“Bagaimana aku bisa membuka kotak misteri?“ tanya Alseenio heran.

Dia tidak menemukan kotak misteri atau kotak di sekitar ruangan ini.

[Tuan Rumah hanya cukup mengucapkan “Buka Kotak Misteri” atau kalimat yang bermakna sama di dalam hati atau lisan Anda. Kotak Misteri akan muncul pada layar transparan seperti hologram di hadapan Anda.]

“Oke, akan aku coba.“ Alseenio mengangguk.

“Buka kotak misteri!“ ucap Alseenio dengan semangat.

Segera sebuah layar hologram berwarna ungu lilac dan transparan muncul tepat di depan wajahnya.

Di layar ini terdapat gambar kotak hadiah hitam yang dibungkus pita ungu dengan tanda tanya pada sekujur kotak.

Berikutnya kotak yang mulanya diam menjadi bergerak dan bergetar hingga akhirnya membuka tutup kota dengan sendirinya.

Ding!

[Selamat Kepada Tuan Rumah Karena Telah Mendapatkan ….]

Bab 3: Kulit Lembut Bayi

[Selamat Kepada Tuan Rumah Karena Telah Mendapatkan Cairan Pemutih Kulit!]

[Selamat Kepada Tuan Rumah Karena Telah Mendapatkan Penampilan +7!]

Suara mekanis memberitahukan apa hadiah yang telah dia dapatkan dari kotak misteri pertamanya ini.

Tepat saat dia ingin bertanya, ada perubahan yang aneh pada wajahnya.

Gelombang sejuk mengalir pada wajahnya. Alseenio merasakan kenyamanan dari kesejukan yang tiba-tiba muncul dan mengalir di setiap inci wajahnya.

Bagaikan dirinya sedang dipijat oleh sesuatu tangan yang suci.

Tanpa disadari dia memejamkan matanya menikmati perasaan yang tak terlukiskan ini.

Peristiwa ini berlangsung selama tiga menit, dan akhirnya menghilang tak dapat dirasakan lagi.

“Tadi itu apa, Sistem?“

[Selamat Tuan Rumah Telah Penampilan Anda Bertambah!]

[Proses meningkatkan tampilan wajah Anda.]

Suara mekanis menjawab pertanyaan Alseenio dengan jelas dan singkat.

“Jadi, tadi itu adalah proses peningkatan penampilan?“ Alseenio terperangah dengan penyataan ini.

Dia tidak menduga bahwa itu adalah proses dalam meningkatkan penampilan wajahnya.

Lagipula dia tidak sempat berpikir ketika itu terjadi, kenikmatan akan kenyamanan telah menguasai tubuhnya, hingga dia merasa ingin tidur lelap di kasur sesegera mungkin.

“Lalu, apa hadiah pertama itu?“ Alseenio bertanya dengan rasa penasaran.

[Cairan pemutih kulit: Cairan yang dapat memutihkan kulit yang membungkus seluruh tubuh pada pemakainya secara instan.]

“Kulit sawo matang milikku bisa diputihkan sekarang?“ Alseenio terpana dengan cairan pemutih kulit yang dia dapatkan.

Kulit sawo hitam yang tidak bersih ini membuatnya merasa sedikit tidak percaya diri.

Ketika dirinya masih bayi sampai dia tumbuh besar menjadi seorang anak kecil berumur delapan tahun, kulitnya itu putih bersih.

Tetapi, karena dia pada saat masih kecil berumur delapan tahun ke atas seringkali bermain panas-panasan di bawah teriknya matahari, seperti bermain sepak bola di lapangan di siang hari bolong, bermain layangan di waktu matahari bersinar tepat di atas kepala, semua hal itu membuat kulitnya berubah menjadi coklat.

Masih lebih baik jika dirinya memiliki kulit sawo matang yang bersih tanpa daki atau sel kulit mati yang mengendap hingga menjadi berwarna hitam, tapi yang dia miliki adalah kulit sawo hitam yang kotor, terdapat noda hitam yang sulit dia hilangkan.

“Tunggu apa lagi? Serahkan cairan itu!“ Alseenio berkata dengan semangat dan tidak sabar.

Setelah mengatakan itu, botol kecil terbuat dari kaca dan berbentuk bulat muncul di tangan kiri Alseenio.

Ia segera menangkap botol cairan pemutih kulit dengan tangan kirinya, dan Alseenio melihat botol yang ada di tangannya.

Botol ini memiliki ukuran yang sama dengan botol pemilih stamina dan peningkat hasil olahraga, pas digenggam di tangan, juga bentuk yang sama dengan pipa panjang digunakan untuk saluran air keluar ketika minum. Namun, botol ini memiliki perbedaan, yaitu pada cairan yang ada di dalam botol tersebut.

Cairan ini berwarna kuning cerah, nampak seperti warna dari buah pisang yang sudah matang, kemungkinan besar rasanya juga sesuai dengan tebakannya.

“Cara menggunakannya sama atau?“ Alseenio melihat-lihat cairan pada botol dan bertanya.

[Benar, ini masih sama cara menggunakannya dengan botol-botol sebelumnya, yaitu meminumnya secara langsung.]

“Baiklah,” ucap Alseenio sambil mengangguk.

Melihat terlebih dahulu, lalu dia membuka tutup botol.

Sebelum meminumnya, Alseenio menghirup harum yang dikeluarkan oleh botol ini, lalu menenggaknya dengan tegas.

Glup …!

Dala satu kali nafas, Alseenio menghabiskan cairan yang ada pada botol, dan tidak menyisakan satu tetes air pun. Ia meminumnya dengan bersih.

“Rasa pisang susu memang enak!“ seru Alseenio yang sedang memandangi botol kaca kecil yang telah kosong.

Cairan kuning ini memiliki rasa yang enak, bahkan dia ingin meminumnya lagi untuk camilan.

“Eh?“

Wajah Alseenio berubah tiba-tiba saat melihat kulit pada tangannya.

Kulit sawo matang yang ada di kedua tangannya mulai berubah secara perlahan.

Warna coklat mulai menghilang dan mengelupas dari kulitnya, itu berubah menjadi gulungan kecil sel kulit mati berwarna hitam, terlihat seperti ular yang sedang berganti kulit.

Sel kulit mati berwarna hitam ini terus terkelupas hingga berjatuhan satu per satu pada kasur dan lantainya.

Karena ini membuat ruangan kotor, Alseenio berlari menuju kamar mandi.

Selama beberapa menit kulit itu masih mengelupas tanpa rasa sakit. Hanya sedikit runyam itu pun terasa ringan.

Alseenio terus menunggu proses ini selesai dengan bertelanjang bulat tanpa sehelai benang pun di dalam kamar mandi.

Bintik-bintik hitam berjatuhan pada tubuhnya bagaikan daun yang berguguran di musim semi.

Untuk sementara waktu, lantai kamar mandi Alseenio dikotori oleh sel kulit mati yang mengendap bertahun-tahun ini.

Dengan sabar menunggu, akhirnya Alseenio tidak merasakan reaksi pada tubuhnya lagi, perasaan runyam di seluruh tubuh telah menghilang dan dia kembali normal.

“Apakah sebanyak ini daki hasil farming bertahun-tahun?“ Alseenio melihat seluruh tubuhnya yang ditutupi sel kulit mati berwarna hitam yang terkelupas.

Karena tidak tahan lagi dengan bau yang dihasilkan noda hitam ini, dia mengambil gayung dan mengambil air untuk membilas tubuhnya.

Beberapa menit berselang, Alseenio membuka pintu kamar mandi hanya mengenakan handuk merah yang dililitkan pada pinggang dan kaki ke bawahnya.

Kulitnya telah berubah total, sebelumnya coklat sawo matang kini menjadi putih bersih cemerlang tanpa noda.

Bahkan luka yang didapatkan pada masa kecil hingga saat ini telah menghilang dan digantikan oleh kulit putih yang bersinar akibat pantulan cahaya.

Penasaran dengan seperti apa dirinya sekarang, ia pergi ke depan cermin dan melihat sosoknya.

“Ini Aku?“ Alseenio tercengang dan tak percaya dengan apa yang dia lihat di cerminnya.

Seorang pemuda yang sedikit berisi, memiliki kulit putih merata hingga ke perutnya yang sedikit besar karena lemak, juga paras wajah yang masih terlihat kurang, di bawah standar orang normal.

Setidaknya lebih baik dari sebelumnya dia bercermin.

“Apakah ini masih aku?!“ Alseenio terpana seraya memegang kedua pipinya.

Ketika kulit telapak tangan menyentuh kulit pipinya, dia merasakan kekenyalan dan halus dari pipinya. Bagaikan kulit bayi yang lembut dan bersih.

Senyum lebar muncul pada wajahnya, rasa senang dan bahagia tumbuh dari bagian hati yang terdalam.

“Akhirnya … akhirnya aku bisa menjadi orang yang tampan!“ seru Alseenio penuh semangat sambil mengangkat tangan kanannya ke atas.

“Aku tidak sabar untuk merasakan pengalaman untuk bercinta … ekhem maksudku mencintai wanita, pasti aku akan bahagia!“ Alseenio berkata dengan nada yang cepat, namun jelas.

“Uwoghhh! Aku senang sekali! Wowowowo!“

Saking bersemangatnya, dia melupakan sesuatu bahwa dia masih tidak mengenakan baju dan hanya dibalut handuk kering di pinggangnya.

Melompat-lompat ke sana kemari dan berguling di lantai untuk mengekspresikan perasaannya yang sedang berbahagia sekarang.

Akan tetapi, ikatan handuknya terlepas tiba-tiba dan jatuh ke lantai.

Seekor gajah dengan belalai ditampilkan tanpa kandang, dan belalai itu melambai ke kanan dan ke kiri saat Alseenio bergerak.

“Maaf, Seno! Aku melepaskanmu tidak sengaja.“ Alseenio segera mengambil handuknya dan melilitkan pada tubuhnya lagi.

Rasa dingin perlahan terasa oleh tubuhnya, dia lupa bahwa ini masih malam hari.

Dengan cepat dia mengambil baju kembali dan mengenakan pakaian.

Ketika dia berjalan ke kasur, dia melihat sel kulit mati yang masih tersisa di lantai dekat kasur dan atas kasurnya.

Lalu dia membersihkan kotoran itu dari ruang kamarnya.

“Sip, semua telah selesai.“ Alseenio menepuk telapak tangannya sambil memandangi seisi kamarnya.

Kamarnya telah bersih dan rapih, semua noda dan bau akibat perubahannya telah dibereskan dan dihilangkan. Lantai ubin kamarnya pun mengkilap.

Alseenio mengambil ponsel murahnya yang dia beli dua tahun yang lalu, ponsel pintar bermerek Redme 9A.

Menyalakan layar hitam ponselnya, dia langsung melihat jam dan tanggal sekarang.

Tercantum bahwa hari ini tanggal satu, bulan November, tahun dua ribu dua pulu dua.

“Masih jam setengah sepuluh, masih ada waktu untuk tidur,” gumam Alseenio sambil melihat ponselnya.

Alseenio berjalan mendekati kasur, dan dia menaiki kasur lamanya yang masih empuk, dan bersandar pada papan kepala ranjang yang berdiri miring menempel pada dinding.

Jari jempol tangannya bergerak, dia menekan sesuatu aplikasi yang sering dia gunakan untuk berkomunikasi dengan orang-orang.

“Sudah waktunya melihat pesan dari teman di telegrom,” ujar Alseenio dengan senyum aneh di wajahnya.

Jarinya menekan logo aplikasi bergambar pesawat kertas putih dengan latar belakang berwarna biru.

Bertepatan dengan itu, suara mekanis kembali terdengar di benaknya.

Ding!

[Terdeteksi Anda telah memicu misi!]

[Judul misi: Dapatkan Satu Wanita Dari Anonymous Bot.]

[Misi: Dapatkan satu wanita dari anonymous bot dan berhasil mendapatkan nama pengguna, diharuskan untuk bisa mengobrol pribadi pada kolom pesan dengan wanita tersebut.]

[Waktu: 2 Jam.]

[Hadiah: 1x Kotak Misteri.]

[Hukuman: Tinggi berkurang 50 sentimeter.]

Mata Alseenio melebar saat melihat layar hologram yang melayang di depan matanya ini.

“Ayolah, Sistem. Hukuman yang kamu berikan benar-benar keterlaluan,” keluh Alseenio dengan nada yang kecewa.

“Kau mau tuan rumahmu menjadi kurcaci?!“ Alseenio segera mengubah wajahnya sedikit kesal. “Bisakah hukuman misi ini diringankan?“

[Maaf, Tuan Rumah. Hukuman, hadiah, dan isi misi telah ditentukan. Anda tidak dapat mengubahnya.]

“Terserah apa katamu, Sistem.“ Alseenio sudah malas berinteraksi dengan Sistem.

Sekarang dia hanya bisa memilih untuk mengikuti misi. Mau tidak mau harus dilakukan.

Hukuman misi ini keterlaluan.

“Baiklah, kalau itu maumu, aku lakukan, Sistem!“

Alseenio segera mencari anonymous bot di kolom pencarian. Karena dia belum pernah bermain fitur ini, jadi dia harus mencarinya.

Setelah berhasil mencari, dia langsung menekan tombol mulai.

|Teman Ditemukan!|

|/Next - Temukan teman baru|

|/Stop – Berhentikan percakapan|

|Anonymous: "Kamu Berhasrat?“|

Alseenio tersentak kaget, lalu melebarkan matanya. “What the ….“

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!