NovelToon NovelToon

SUGAR MAMMY

1.Prolog.

Xena Olivia perempuan cantik berusia 20 tahun hanya bisa tertunduk lesu saat mendengar kenyatan pahit yang baru saja dikatakan oleh paman dan bibi yang sudah merawatnya selama ini.

Tanpa persetujuannya ternyata mereka sudah menerima lamaran seorang duda berusia diatas 50 tahun yang sangat tertarik padanya setelah melihatnya tampil ditelevisi sebagai model pendatang baru yang banyak diminati.

"Maafkan kami Xena kami tidak bermaksud menjualmu pada tuan Sander tapi kami tidak berdaya karena kami banyak berhutang pada beliau sebagai modal usaha selama ini".

"Tapi paman aku belum ingin menikah sekarang, aku masih ingin berkarier lebih dulu lalu saat aku sukses nanti aku berjanji akan membantu paman dan bibi untuk melunasi hutang hutang kalian sebagai wujud balas budiku pada kalian selama ini karena sudah mengasuhku".

Mendengar itu paman dan bibinya saling pandang sebelum kembali bicara.

"Ma.. masalahnya bukan hanya membantu melunasi hutang kami Xena tapi tuan Sander berjanji akan memberikan uang pensiun kepada kami dalam jumlah cukup besar kalau kamu mau menikah dengannya sekarang",ucap sang paman lagi dengan wajah tertunduk.

Mendengar itu Xena langsung merasa marah pada mereka berdua.

"Jadi kalian sengaja menjualku demi untuk hidup nyaman sekarang",ucapnya seolah tak percaya orang yang sudah dianggapnya sebagai orang tuanya sendiri selama ini malah tega menjualnya setelah dia bermaksud membalas budi pada mereka saat dia sukses nanti.

"Kami tidak menjualmu Xena,kami hanya ingin membuatmu hidup makmur seumur hidup dengan menikahi pria kaya raya seperti tuan sander".

"Tapi aku tidak mencintainya bahkan aku juga tidak mengenalnya bagaimana aku bisa menikah dengannya",protes Xena pada mereka berdua.

"Itu tidak masalah Xena,kamu bisa mulai mengenal dan mencintainya nanti setelah kalian menikah, akan banyak waktu untuk kalian saling mengenal nanti dan tuan Sander berjanji dia akan menjadikanmu ratu dirumah besarnya nanti".

"Aku tetap tidak mau,aku masih ingin... ".

Xena belum sempat menyelesaikan ucapannya tiba tiba bibinya langsung menubruknya dan bersimpuh dikakinya membuat Xena terkejut dengan apa yang dilakukan bibinya itu.

"Xena aku mohon padamu kali ini saja tolong bersedialah menikah dengan tuan Sander, anggap saja ini untuk membalas budi kepada kami karena kami sudah membesarkanmu seperti anak kami sendiri sejak kedua orang tuamu meninggal akibat kecelakaan 10 tahun yang lalu".

Xena terdiam mendengar itu dia merasa marah karena keluarga yang dimilikinya ternyata tega menjualnya pada orang asing hanya demi uang,tapi untuk melawan Xena juga tidak bisa karena dia memang sangat berhutang budi pada paman dan bibinya yang sudah merawatnya selama sepuluh tahun ini.

Dengan perasaan sedih bercampur terluka Xena akhirnya memilih menyetujui keinginan gila kedua orang yang sudah dianggap sebagai orang tuanya itu.

"Baiklah aku setuju untuk menikah dengan tuan Sander sebagai pembayaran hutang hutang kalian",jawab Xena dengan suara lirih.

Mendengar apa yang dikatakan Xena paman dan bibinya langsung terlihat senang.

"Benarkah itu Xena?",tanya sang Bibi tidak percaya.

Xena mengangguk, "Iya... tapi setelah ini berhentilah mengganggu hidupku lagi kedepannya".

"Tentu saja kami tidak akan berani mengganggu hidupmu lagi Xena karena status kita juga sudah berbeda setelah kamu menjadi nyonya Edward Sander nanti".

Xena tidak lagi menanggapi ucapan mereka tapi memilih diam.

**

Seminggu kemudian tuan Sander dan rombongannya datang kerumah paman dan bibi Xena untuk menjemput Xena dan membawanya kekota tempat tinggal pria tua itu.

Xena hanya bisa pasrah saat pria tua itu mengatakan hal itu pada paman dan bibinya yang langsung mengangguk setuju.

"Kalian jangan khawatir aku pasti akan membahagiakan Xena selama pernikahan kami nanti ",ucapnya dengan tersenyum ramah pada mereka berdua.

Sementara Xena hanya diam mendengarkan apa yang dikatakan tuan Edward Sander calon suaminya itu.

"Kami percaya pada anda tuan Sander",jawab paman dan bibi Xena dengan wajah bahagia karena sebentar lagi mereka akan mendapat bagian dari hasil kesepakatan mereka nanti.

"Kalau begitu sebaiknya saya mengajak Xena pergi sekarang saja nyonya Wilson",pamit Edward Sander dengan mengajak Xena pergi dari sana.

"Baiklah silahkan tuan Sander",jawab mereka ramah.

Setelah itu Edward Sander mengajak Xena untuk naik kedalam mobil mewahnya yang digunakan untuk menjemput Xena hari itu.

Selama dalam perjalanan menuju kekota besar yang berjarak sekitar 3 jam dari tempat tinggal Xena, Edward Sander terus menatap wajah cantik Xena dengan tatapan penuh cinta membuat Xena merasa tidak nyaman ditatap terus menerus seperti itu.

"Aku akan menjadikanmu ratu dalam rumah megahku nanti",ucapnya dengan berusaha menyentuh tangan Xena membuat Xena sedikit terjengkit karena terkejut.

"Apa kamu tidak menyukaiku Xena?",tanyanya karena Xena menarik tangannya dari genggaman calon suaminya itu.

"Maaf tuan saya hanya belum terbiasa",jawabnya sopan berusaha untuk tidak membuat Edward Sander tersinggung dengan penolakannya.

Mendengar ucapan lembut Xena Edward Sander kembali tenang,"Kita akan saling mengenal secara perlahan setelah menikah nanti".

Xena hanya mengangguk menanggapi ucapan calon suaminya itu, dia sudah pasrah dengan hidupnya sekarang.Dia hanya berharap semoga calon suaminya itu orang yang baik.

**

Edward Sander pria tua berusia lebih dari 50 tahun dengan perawakan sedikit pendek dan gemuk sesuai usianya tersenyum bahagia saat memasangkan cincin kawin dijari manis Xena yang menandakan mereka sudah resmi sebagai suami istri mulai hari itu, dengan disaksikan para wartawan berita lokal maupun internasional yang meliput pernikahan megah pengusaha besar itu meski ini bukan pernikahan pertama Edward Sander.

Xena mengikuti setiap proses upacara pernikahannya itu dengan wajah selalu tersenyum berusaha mengimbangi aura bahagia yang ditampilkan oleh seorang Edward Sander hari itu yang selalu tersenyum ramah pada semua tamu undangan yang hadir.

"Mulai sekarang kamu adalah istriku Xena Olivia Wilson",ucap Edward Sander dengan mengecup singkat bibir Xena yang dibalas Xena dengan anggukan dan senyuman,lalu menggandeng Xena muda yang cantik keluar dari gedung tempat pernikahan mereka menuju kemobil mewah yang sudah menunggu mereka diluar gedung.

"Kita akan kemana tuan?',tanya Xena pelan saat mereka sudah berada didalam mobil.

"Mulai sekarang jangan panggil aku tuan Xena tapi panggil aku Daddy,sebagai panggilan kesayanganmu".

"Baiklah Daddy",jawab Xena menuruti apa yang diperintahkan oleh pria yang sudah menjadi suaminya itu dari sekarang sampai maut memisahkan mereka nanti itulah janji yang tadi mereka ucapkan saat melangsungkan pernikahan dihadapan Tuhan mereka.

"Kamu adalah ratuku Xena,aku mencintaimu sejak pertama kali melihatmu ditelevisi tapi mulai sekarang kamu hanya milikku, aku akan memberikan apapun untukmu asal kamu menuruti apa yang aku katakan",ucap Edward Sander dengan mengecup lembut kedua tangan Xena sebelum mobil mereka meluncur pergi meninggalkan gedung pernikahan mereka hari itu.

Tolong tinggalkan jejak kalian setelahembaca reader.

2.Bianca Pembuat Masalah.

Xena mengerutkan keningnya setelah sang asisten pribadinya mengantarkan laporan pembayaran kartu kredit milik Bianca,anak Edward Sander dari istrinya terdahulu sebelum dia menikahi Xena 15 tahun yang lalu.

"What!!!,kenapa pengeluaran seorang gadis berusia 20 tahun selama satu bulan bisa melebihi pengeluaranku selama 4 bulan apa saja yang sudah dibelinya dengan jumlah sefantastis ini!!! ". Xena sangat terkejut saat melihat nominal jumlah pengeluaran kartu kredit Bianca selama satu bulan.

"Maya keruanganku sekarang ",perintahnya pada sang Asisten.

"Ada apa nyonya Xena? ",tanya Maya.

"Perintahkan Bank untuk memberikan semua transaksi yang dilakukan Bianca selama satu bulan terakhir ini".

"Baik nyonya",jawab Maya lalu keluar dari ruangan Xena.

Setelah Maya keluar Xena kembali memeriksa laporan kartu kredit Bianca dengan menekan pelipisnya yang terasa berdenyut sekarang memikirkan tingkah Bianca akhir akhir ini.

"Apa yang membuat seorang Xena Sander terlihat begitu pusing sekarang?",tanya seorang perempuan cantik dengan gaun sexy masuk kedalam ruangan Xena dengan langkah gemulai .

"Vania...." sapa Xena terlihat senang melihat kedatangan sahabat karibnya itu dengan langsung bangkit dari kursi kebesarannya untuk menghampiri Vania dan memeluknya erat .

"Kapan kamu kembali kekota ini?" tanya Xena dengan mengajak Vania duduk disofa.

"Seminggu yang lalu",jawab Vania dengan menyilangkan kakinya.

"Seminggu yang lalu dan kamu baru menemuiku sekarang dasar sahabat luknut", gerutu Xena kesal.

"Jangan berani memakiku,bukankah biasanya kamu yang selalu beralasan sibuk setiap kali aku ingin mengajakmu keluar kalau aku kembali kemari".

"Iya... sory... aku memang sangat sibuk mengurus bisnis Almarhum Daddy Edward sendiri sekarang,sejak Brian memutuskan menikah dan memilih membantu sang istri mengurus bisnisnya".

"Kurasa kamu terlalu baik sebagai ibu tiri mereka Xena".

"Mau bagaimana lagi Daddy Edward juga sangat baik padaku semasa kami menikah dulu bahkan saat dia meninggal dia tetap perduli padaku dengan memberikanku 10 persen saham perusahaannya ,jadi bagaimana mungkin aku tidak menjaga kedua anaknya dengan baik terutama Bianca".

"Tapi mereka sekarang bukan anak anak lagi terutama Bianca,apa yang dia lakukan hingga membuat dahimu terus berkerut dari tadi".

"Huft itulah masalahnya... ",keluh Xena dengan menyandarkan tubuhnya kesofa.

"Maksudmu? ".

"Lihatlah",Xena menunjukan tagihan Bank kartu kredit milik Bianca yang tadi baru saja diperiksanya.

"Oh my Good,kurasa dia bukan manusia tapi monster uang",maki Vania tidak percaya melihat jumlah tagihan kartu kredit milik anak tiri Xena itu.

"Karena itu aku merasa kepalaku sangat sakit ini bukan pertama kalinya, tapi bulan ini yang paling parah".

"Kenapa kamu membiarkannya berbuat seperti itu,seharusnya kamu sudah menegurnya keras dari kejadian bulan lalu jadi hal ini tidak akan terjadi lagi".

Xena kembali menghela nafas keras,"Aku sudah melakukannya tapi.... nonsen dia tidak menganggapku sama sekali" jawab Xena sedih.

Saat mereka berdua asyik mengobrol tiba tiba Maya masuk keruangan Xena.

"Ini laporan pengeluaran kartu kredit nona Bianca dari pihak Bank nyonya Xena ",ucap Maya dengan menyerahkan berkas itu kepada Xena yang langsung diperiksa Xena dengan mata terbelalak.

"Mobil, jam tangan mewah pria,cicilan Apartemen mewah dan... oh Tuhan apa sebenarnya yang sudah dilakukan Bianca sampai dia harus membeli barang barang mewah untuk laki laki",gerutu Xena dengan memencet kedua pelipisnya yang terasa semakin sakit saat itu.

"Kurasa anak tirimu itu sedang dimanfaatkan oleh seorang lakilaki saat ini Xena",ucap Vania.

"Maksudmu? ",tanya Xena tidak mengerti.

"Seorang pria sengaja meminta Bianca untuk membelikannya barang barang itu".

" Maksudmu Bianca sedang ditipu oleh seorang pria? ".

" Kurasa....dan sebaiknya kamu memblokir kartu kredit milik Bianca lalu cari tau siapa pria yang diberinya barang barang itu sekarang".

" kamu benar Vania,aku yakin dia akan semakin menggila kalau aku terus membiarkannya berbuat sesuka hati seperti ini".

"Tentu saja dan kalau kamu tidak segera memisahkan Bianca dengan pria ini aku yakin dia akan segera membuatmu bangkrut".

"Oh.. Tuhan",keluh Xena dengan menghela nafas keras.

"Maya minta pihak Bank untuk membolkir kartu kredit milik Bianca sekarang dan coba kamu selidiki siapa kekasih atau pria yang dekat dengannya akhir akhir ini".

"Baik nyonya Xena",jawab Maya lalu keluar dari ruangan itu.

"Huft kurasa saat ini aku butuh hiburan untuk membuat sel sel otakku tetap waras saat menghadapi Bianca nanti".

"Bagaimana kalau kita keBar, sudah lama kita tidak bersenang senang Xena".

"Bukankah kamu selalu bersenang senang selama ini",gerutu Xena dengan bangkit dari duduknya untuk mengambil tasnya dimeja lalu mengajak Vania pergi dari kantornya.

***

"Kamu baru saja membeli mobil baru lagi Vania? ",tanya Xena karena melihat mobil sahabatnya itu berbeda dari yang terakhir kali dipakainya.

"Hadiah dari seorang teman lama",ucapnya dengan mengulum senyumnya.

"Seorang teman kencan lagi",tanya Xena yang mengerti kebiasaan sahabatnya itu yang suka bergonta ganti pasangan.

"Ya... bisa dibilang begitu tapi kamu tenang saja kali ini dia seorang pria dewasa bukan berondong seperti biasanya".

"Apa itu artinya kamu serius dengan yang sekarang? ".

Vania segera menggeleng,"tentu tidak sayang dia sama saja seperti yang lain,aku hanya ingin rasa yang berbeda itu saja, sama seperti dirimu biasa bersama pria tua apa kamu tidak ingin sekali kali bermain dengan yang lebih muda atau paling tidak berhentilah menjadi biksu Xena, Edward sudah meninggal selama 3 tahun dan selama itu kamu tidak pernah sekalipun dekat dengan pria, apa kamu tidak merindukan belain dari seorang pria sayang".

"Berhenti memanggilku seperti itu kamu membuatku muak Vania".

"Aku hanya ingin menghangatkan hidupmu yang terasa gersang Xena".

"Aku terlalu sibuk untuk mengurus perusahan milik Edward dan tidak punya waktu lagi untuk bermain main sepertimu".

"Jadi kamu memutuskan akan menjanda dan setia pada suamimu yang sudah menjadi tulang belulang itu daripada merasakan kembali kehangatan seorang pria hidup yang bisa membuatmu mende*ah dan menge*ang saat berada dipuncak surga dunia".

"Terserah bagaimana kamu menilaiku tapi yang pasti saat ini aku menikmati apa yang sedang aku lakukan",jawab Xena dengan mengalihkan tatapannya keluar jendela mobil karena mengingat kembali masa mudanya yang terpaksa direnggut paksa untuk menjadi istri seorang Edward Sander.Meski selama hampir 15 tahun pernikahannya dengan pria itu dia selalu memperlakukannya dengan penuh kasih sayang tapi Xena tetap merasa dia ingin punya kesempatan menikmati masa sendirinya seperti sekarang dengan mengejar ketinggalannya dulu.

"Xena lihatlah bukankah itu Bianca",ucap Vania saat melihat beberapa orang muda mudi masuk kedalam beberapa mobil Ferari yang salah satunya Xena yakini sebagai Bianca anak tirinya.

Budayakan meninggalkan jejak setelah membaca ya reader 😊😊.

3. Kekasih Bianca.

"Ikuti mereka Vania!",perintah Xena pada sahabatnya itu yang membuat Vania langsung menoleh kearahnya.

"What buat apa?".

"Tentu saja untuk mengetahui apa yang akan dilakukan Bianca sekarang bersama mereka".

"Are you Crazy Xena..... but okey, aku akan mengikuti mereka, untung saja hari ini aku membawa mobil baruku hingga Bianca tidak mungkin bisa mengenaliku nanti".

"Karena itu aku menyuruhmu mengikutinya seandainya tadi kita pergi dengan mobilku aku tidak mungkin menyuruhmu mengikutinya karena dia pasti langsung mengenaliku".

"Oke... oke... baiklah hari ini aku akan membantumu menangkap kucing kecil yang sudah mencuri ikan dirumahmu ".

"Mereka pergi kekawasan Aparteman Mewah didepan itu Vania",ucap Xena dengan menyuruh Vania juga masuk kekawasan Apartemen itu.

"Kurasa itu Apartemen yang dibeli Bianca untuk bisa tinggal bersama kekasihnya nanti",gumam Vania.

Xena menatap nanar ketiga mobil Ferari yang tadi dinaiki oleh Bianca dan teman temannya itu.

"Melihat dari mobil yang mereka pakai seharusnya mereka berasal dari golongan anak orang kaya juga tapi kenapa....?",gumam Xena.

"Mungkin saja itu mobil hasil para pria muda itu menipu teman Gadisnya seperti yang terjadi pada Bianca karena teman main Bianca selama ini juga gadis gadis kelas atas".

"Mungkin",gumam Xena lirih dengan tetap fokus menatap ketiga mobil yang dinaiki Bianca bersama teman temannya itu yang sekarang berhenti didepan gedung sebuah Apartemen kelas atas.

"Sebaiknya aku turun saja Vania dan menemui Bianca serta pemuda itu agar kami bisa bicara... ".

"Apa kamu sudah gila Xena, kalau kamu turun sekarang masalah ini tidak akan selesai yang ada Bianca akan marah dan akan semakin berbuat nekat nanti".

"Lalu bagaimana aku bisa memisahkan mereka kalau aku tidak turun dan berbicara padanya".

"Kamu ingin turun lihatlah bagaimana anak tirimu itu menempel pada pemuda berambut blonde itu,apa kamu pikir dengan kemesraan mereka sekarang kamu bisa langsung membuat Bianca menurutimu ".

"Kurasa kamu benar Vania,jadi apa yang harus aku lakukan sekarang? ".

"Tidak ada, sekarang sebaiknya kita pergi keBar saja untuk minum setelah itu baru kita cari pemecahan masalah ini".

"Iya aku juga butuh sedikit asupan alkohol untuk otak dikepalaku yang terasa lelah sekarang".

"Ayo pergi".

Setelah itu Vania memutar mobilnya meninggalkan tepi jalan tempat mereka tadi mengamati Bianca dan teman temannya.

***

Sementara itu dilobi Apartemen seorang pemuda dengan rambut berwarna Blonde tampak mengamati mobil yang baru saja pergi diseberang jalan Apartemen itu.

(Visual Oliver King Maxime)

"Ada apa King?",tanya Mario teman Oliver karena melihat Oliver tiba tiba menatap kejalanraya.

"Kurasa orang suruhan Daddy baru saja berada disini tadi",jawabnya dengan berjalan masuk kedalam lift bersama yang lain.

"Maksudmu Daddymu memerintahkan orang untuk mengikutimu".

"Entahlah",jawab Oliver dengan mengedikkan bahunya tampak tidak perduli karena baru kali ini dia melihat orang suruhan sang ayah diijinkan untuk menggunakan salah satu mobil koleksi pribadi dirumahnya".

"Mungkin saja Daddymu merasa khawatir karena berhari hari tidak melihatmu pulang kerumah".

"Syukurlah kalau dia masih punya rasa khawatir padaku, karena selama ini yang ada diotaknya hanya uang dan wanita tanpa perduli lagi pada hidupku",gumam Oliver kesal.

"Kita sudah sampai ayo kita masuk aku sudah menyiapkan cemilan dan minuman untuk pesta kita hari ini,kalian semua bisa minum sampai mabuk disini tanpa khawatir ibu tiriku itu akan mengusir kalian pulang seperti biasanya",ucap Bianca kepada teman temannya itu.

"Kurasa kita harus sering mengadakan pesta seperti ini Bianca benarkan teman teman",ucap Rosi pada yang lain merasa sangat senang akhirnya mereka bebas kali ini untuk bersenang senang, karena selama ini setiap kali mereka berpesta dirumah Bianca mereka pasti segera diusir oleh Xena untuk pulang dengan alasan sudah malam tidak baik para gadis berpesta tanpa ingat waktu.

"Ayo masuk King ",ajak Bianca dengan menarik tangan Oliver bermaksud untuk mengajaknya masuk kedalam Apartemennya itu tapi sebelum Bianca berhasil membawa Oliver kedalam tiba tiba Oliver melepaskan tangan Bianca.

"Kali ini sepertinya kalian saja yang berpesta karena aku harus pulang sekarang",ucap Oliver dengan membalikkan badannya meninggalkan tempat itu dan tidak perduli dengan panggilan Bianca padanya.

Melihat Oliver pergi begitu saja Mario segera mengejarnya.

"Kamu mau pergi kemana King?! ",tanyanya dengan mencoba menjajari langkah oliver.

"Pulang bukankah kamu baru saja bilang Daddyku sekarang sedang merindukanku karena itu aku harus segera pulang".

"Tapi bagaimana dengan Bianca bukankah kamu bilang akan setuju memberinya kesempatan kalau dia sanggup memberikan apapun yang kamu inginkan dan sekarang dia sudah melakukan semua yang kamu minta tapi kenapa kamu malah pergi begitu saja".

"Aku hanya bilang akan memberinya kesempatan bukan berarti mau menjadi kekasihnya,apa kamu tidak mengeri peraturanku selama ini Mario".

"Ya... tapi Bianca sudah berkorban banyak hal untukmu".

"Itu bukan urusanku aku hanya bercanda saat itu tapi kenapa dia begitu serius sampai benar benar membelikan aku Apartemen supaya aku mau menjadi kekasihnya".

"Paling tidak ikutlah pesta ini King, agar Bianca... ".

"Sudah kukatakan aku tidak tertarik dengan Bianca meski dia cantik tapi bagiku dia sama saja seperti gadis gadis lain yang kukenal selama ini".

"Jadi....".

"Aku akan pulang sekarang dan jangan hubungi aku sampai besok pagi karena aku sedang tidak ingin diganggu",ucap Oliver dengan masuk kedalam Ferari hitam miliknya dan langsung melajukannya meninggalkan kawasan Apartemen yang dibeli Bianca untuk mendapatkan Oliver itu.

****

"Selamat sore tuan muda",sapa pelayan rumahnya saat melihat Oliver turun dari mobilnya.

"Apa Daddy pulang?",tanya Oliver dengan berjalan masuk kedalam rumah.

"Hari ini tidak tapi kemarin beliau pulang".

"Dengan siapa?",tanya Oliver pada pelayan itu.

"Teman perempuannya".

"Apa teman Daddy pergi membawa salah satu mobil dari garasi? ",tanya Oliver lagi

"benar tuan muda, teman tuan Maxime pergi memakai Mustang merah yang ada digarasi".

"Baiklah,katakan pada Daddy kalau nanti pulang hari ini aku tidur dirumah jadi kalau dia membawa teman wanitanya kemari suruh dia mengusirnya saja aku sedang tidak ingin bertemu makhkuk bernama wanita hari ini".

"Baik tuan muda",jawab pelayan itu lalu pergi meninggalkan Oliver.

***

Sementara itu Bianca merasa sangat marah mendengar apa yang baru saja dikatakan Mario padanya.

"Apa maksudmu Mario,King menolakku?,tapi kenapa?,aku sudah melakukan semua yang dikatakannya tapi kenapa dia masih menolakku apa King sudah punya perempuan lain selain aku",ucap Bianca dengan mulai terisak.

"Tidak ada Bianca tapi kamu tau King memang selalu seperti itu dan kamu tetap saja menuruti keinginan gilanya ini".

"Aku mencintai King Mario setelah bersusah payah menyingkirkan deretan kekasihnya kupikir aku bisa memilikinya sekarang,tapi kenapa dia memperlakukan aku sama seperti perempuan lain yang mengejarnya selama ini",ucap Bianca kesal.

Mohon tinggalkan like dan komen setelah kalian membaca ya reader😊😊.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!