Gavin adalah salah 1 member dari salah satu boyband ternama, Gavin member yang paling suka dengan ice coffee americano sampai-sampai semua penggemarnya tau itu.. Gavin juga terkenal dengan hobi tidur dan mageran, sudah menjadi rahasia umum. tapi Gavin hobi tidur bukan tanpa alasan itu karena saat malam Gavin fokus menulis lirik lagu dan menciptakan lagu-lagu untuk album boybandnya.
Suatu pagi saat Brian membuka pintu ia menemukan segelas ice coffee americano di depan pintu.
Brian salah satu member boyband yang paling tua di antara member lainnya.
"Hmm siapa yang pesan ice coffee sepagi ini?" tanya Brian dalam hati
"Heii..." kalian apakah kalian sudah ada yang bangun?"
Brian mencoba membangunkan member lain untuk menanyakan siapa pemilik ice coffee ini.
Jamal pun terbangun dari tidurnya setelah mendengarkan suara teriakan Brian.
Jamal member boyband yang paling rapi dan paling cerewet dalam hal kebersihan.
"Ada apa kak pagi-pagi sudah bikin keributan?"
"Ini aku menemukan segelas ice coffee americano di depan pintu, siapa tau di antara kalian ada yang pesan kopi sepagi ini."
"Sepertinya yang lain masi pada tidur kak,tidak mungkin mereka pesan kopi sepagi ini."
Brian dan Jamal mulai berfikir siapa yang pesan ice coffee sepagi ini.
"Coba kakak cek di dalam pelastiknya siapa tau ada nama penerima atw pengirimnya."
Brian mencoba memeriksa isi dalam pelastik pembungkus kopi itu.
"Tidak ada nama pengirim maupun pe
nerimanya Jamal."
"Hmm.." kira-kira siapa ya yang menaruh ice coffee di depan pintu.."
mereka berdua terdiam dengan penuh pertanyaan di dalam fikiran mereka.
Lalu terdengar suara langkah kaki dari lantai 2, Aland dan Jimmy akhirnya terbangun juga setelah mendengarkan perbincangan Brian dan Jamal.
"Ada apa kak dari tadi aku dengar ribut-ribut bahas soal kopi."
Aland menanyakan sumber keributan yang Jamal dan Brian timbulkan.
"Hoaaam..." betul sekali suara kakak sampai mengganggu tidur ku saja."
Jimmy dengan setengah sadar ikut protes dan menanyakan permasalahannya.
Brian mencoba menjelaskan apa yang terjadi pagi ini.
"Tadi pagi waktu kakak buka pintu tiba-tiba kakak menemukan segelas ice coffee americano di depan pintu, kakak fikir ada di antara kalian yang sudah memesan lewat online."
"coba cari memo pengirim atau penerimanya kak.."
Aland meminta Brian mengecek memo dari si pengirim atau si penerima.
"Kak Brian dan aku sudah mencarinya tadi tapi gak ada."
Jimmy pun ikut bicara dalam kasus ini.
"coba cek nama toko kopi yang tertera di gelas atau pembungkusnya, siapa tau dari situ kita bisa tau siapa pengirimnya."
"Waaaah..."* Jimmy ternyata hebat juga ya."
Brian memuji Jimmy sambil tepuk tangan..
" Coba lihat ini nama toko kopinya."
Jamal menemukan nama toko kopinya di bagian gelas kopinya.
CAFFE KEJORA
"Sepertinya aku pernah dengar nama caffe itu."
Brian dan Aland sontak kaget mendengar ucapan Jimmy.
"Di daerah mana letaknya Jimmy?"
Aland bertanya pada Jimmy.
"Aku lupa kak letaknya di mana, yang jelas nama caffe itu tidak asing di kuping ku." Ucap Jimmy
"Coba lihat ada nomor hp Caffe nya, apa kita telfon aja.?"
"Sepertinya kalau jam segini caffenya pasti belum buka Jamal." ujar Aland.
" Iya juga sih, tapi koq itu kopi bisa sampai sini sepagi ini bukannya caffenya belum buka kalau jam segini?" dengan mengkerutkan alis Jamal mencoba berfikir.
✎ (❁ᴗ͈ˬᴗ͈) ༉‧ ♡*.✧
︶︶︶︶︶︶︶︶︶༉‧
" Iya juga sih, tapi koq itu kopi bisa sampai sini sepagi ini bukannya caffenya belum buka kalau jam segini?" dengan mengkerutkan alis Jamal mencoba berfikir.
"Mungkin saja orang itu membeli kopinya semalam trus di simpan dulu di kulkas pagi baru di antarkan kesini."
Aland mencoba menerka-nerka.
"Masuk akal juga." jawab Jamal.
Tidak lama kemudian Gavin terbangun dari tidurnya dan keluar dari kamar sambil menggaruk kepalanya.
"Hoaaam," ini ada apa rame-rame seperti ini?"
"Ini kak ada yang mengirim ice coffee americano tapi tidak ada nama pengirim dan penerimanya ini sangat misterius."
Jimmy mencoba menjelaskan ke Gavin.
"Trus kalian tau ini misteriusnya dari mana?"Tanya Gavin.
"Aku tadi yang menemukannya di depan pintu, dan saat itu tidak ada orang satupun yang lewat." ujar Brian.
"Paling ini kopi dari fans kita, tidak usah di fikirkan."
Gavin dengan santai menanggapi soal kopi misterius itu cuma masalah biasa..
Sedangkan dari tadi Brian, Jamal, Aland dan Jimmy berfikir keras mencari tau siapa pengirim kopi itu.
Tiba-tiba Jimmy, Aland, Jamal dan Brian berteriak bersamaan.
Jangaaan...!!"
Gavin meminum ice coffee itu dengan santai.
Glek..."
"Hey ada apa dengan kalian....?!"tanya Gavin dengan wajah kaget mendengar teriakan para member.
"Kenapa kakak minum kopi itu," kita belum tau itu kopi dari siapa dan tujuannya apa kirim kopi secara misterius kaya begini."jimmy mengomeli Gavin.
"Apa salahnya di minum kan ini kopi di temukan di depan pintu rumah kita itu artinya si pengirim menujukan buat salah satu dari kita, karena kita gak tau ini kopi buat siapa di antara kita ya sudah aku minum saja.." Gavin menjelaskan dengan gamblang.
"T-tapi kak kopi itu kan misterius bisa saja orang jahat yang menyimpannya di depan pintu dengan tujuan untuk mencelakai kita gimana.?"aland mencoba untuk mengingatkan Gavin.
" Tenang saja tidak akan terjadi apa-apa kok." ujar Gavin
sambil melanjutkan meminum kopi itu sambil sarapan.
Setelah melewati perkara kopi misterius itu mereka pun menjalani aktifitas masing-masing.
Semua member berangkat ke kantor agenci yang menaungi mereka, jadwal mereka saat ini sangat padat apalagi saat mau merilis album baru seperti ini.
Pada saat jam makan siang ada seseorang yang mengirimkan mereka paket untuk makan siang.
"Hari ini kalian dapat kiriman makan siang dari seseorang." ujar manager mereka.
"Dari siapa kak?" tanya Chal
Semua member memanggil managernya dengan sebutan kakak agar mereka merasa lebih dekat.
"Kakak juga tidak tau soalnya paket di titip di bagian resepsionis.." jawab manager.
"Waaah..." kenapa hari ini kita selalu dapat kiriman misterius ya." ujar Brian.
"Betul kata kak Brian, tadi pagi kopi sekarang makan siang."
Jamal membenarkan perkataan Brian.
"Mungkin saja dari restoran yang mau di endorse kak." cetus Edgar.
"Tapi sepertinya bukan Edgar," kita tidak ada ambil endorse produk apapun saat kita sibuk seperti ini." sahut Aland.
"Apa kita punya fans misterius kak..?" tanya Edgar.
"Jangan buat aku semakin takut Edgar."
Edgar mencoba menakut-nakuti Brian dan Jamal.
Gavin pun keluar dari studio nya dan bergabung dengan member lain di ruang makan, yang sudah di sediakan oleh Agenci.
" Ada apa lagi ini..?" tanya Gavin.
"Ini kak ada yang kirim makanan buat makan siang kita."
jawab Chal ke Gavin.
" Siapa yang mengirim..?" tanya Gavin dengan santai.
"tidak tau juga kak tidak ada nama pengirimnya." jawab Chal.
" Anggap aja rezeki kan lumayan tidak keluar uang lagi buat beli makanan." ujar Gavin sambil mencomot makanan yang berada di meja.
" T-tapi kita kan tidak tau dari siapa.." cetus Brian.
"Tenang saja kak Brian kita tidak akan kenapa kenapa kok, kalau makan makanan ini."
Dengan tenangnya Gavin meyakinkan Brian dan member lain agar mereka semua mau makan kiriman makanan itu..
✎ (❁ᴗ͈ˬᴗ͈) ༉‧ ♡*.✧
︶︶︶︶︶︶︶︶︶༉
" kaaaak kaaaak kaaaaak....!" teriak Chal sambil berlari kecil menuju ruang tengah tempat member lain sedang berkumpul.
"Ada apa Chal, kenapa kamu teriak-teriak seperti itu?"Brian merespon teriakan Chal.
"Ini kak aku menemukan segelas ice coffee americano di depan pintu waktu aku mau keluar untuk jojing.."Chal dengan wajah panik sambil menenteng bungkusan ice coffe americano.
"Hah...", ada lagi yang mengirim kopi kerumah ini.?"Jamal tersontak kaget dengan raut wajah yang khawatir.
"Kira-kira apakah pengirimnya orang yang sama dengan yang sekian lama mengirimkan kita kopi dan makanan?"sambil meletakkan tangannya di dagu Aland mulai berfikir.
"Mungkin saja dengan orang yang sama, soalnya pengirimnya tau jam-jam di saat kita lagi santai atau lagi mau makan siang.."
Jimmy mulai mengeluarkan ilmu detektifnya.
" Sepertinya ini tidak bisa di biarkan, ini sudah sangat menggaggu ketenangan kita."
Brian sudah mulai merasa terganggu dengan masalah ini.
" Kalian ada apa, kenapa muka kalian pada tegang begitu?"Gavin pun keluar dari kamarnya dengan wajah ngantuk.
" Ini kak tadi Chal menemukan segelas ice coffee di depan pintu."Jamal menjelaskan ke Gavin.
" Mana kopinya coba aku liat.."Gavin pun memeriksa bungkusan kopi itu.
" Ada memonya.."Semua member pada sontak mendekat ke Gavin untuk membaca isi memo itu.
*Maaf kalau selama ini saya sudah membuat kegaduhan atau membuat kalian merasa terganggu dengan kiriman kopi dari saya yang tidak mencantumkan nama," tapi saya melakukan itu semua tidak ada maksud untuk menggaggu ketenangan kalian. saya hanya ingin memberikan ice coffee americano buat Gavin karena saya tau kalau Gavin sangat suka dengan ice coffee americano, saya hanya penggemar Gavin bukan orang jahat, semoga kalian mau memaafkan kesalahn saya. maaf saya tidak mencantumkan nama karena saya hanya ingin menyenangkan Gavin dan member lain saja dengan kiriman makanan dan kopi dari saya.tolong maafkan kesalahan saya ini.
terima kasih*.
"Oooh..." ternyata fans berat kak Gavin. tapi kenapa dia tidak mencantumkan nama seperti fans-fans kita yang lainnya..?"Chal mulai berfikir.
"Mungkin dia tujuannya hanya ingin melihat kak Gavin senang aja, makanya selama ini dia mengirim secara diam-diam."
Jimmy mencoba menjawab pertanyaan Chal.
Setelah membaca memo itu dengan member lain Gavin pun terdiam sambil bertanya dalam hati apa maksud penggemarnya itu melakukan hal seperti ini, bukannya selama ini penggemarnya saling berebut memperkenal diri tapi kenapa penggemarnya yang satu ini berbeda..
"Kenapa kak Gavin melamun..?"
Edgar membuyarkan lamunan Gavin.
" Ah tidak apa-apa."Gavin pun kembali kekamarnya dengan segelas ice coffee dari penggemar misteriusnya.
"Akhirnya yang selama ini membuat kita khawatir dan merasa terganggu terungkap juga.."Brian akhirnya merasa legah.
Member lain sedang bersantai di ruang tengah, sambil bercanda berbeda dengan Gavin yang lebih betah di dalam kamarnya di temani dengan komputer, kyboard, buku dan pulpen.
Gavin mencoba membaca ulang memo dari penggemar misterius itu, Gavin menjadi penasaran ingin cari tau siapa pengirim ice coffee itu dan kenapa dia tidak mau kasi tau namanya.
"Siapa kira-kira si pengirim kopi dan makanan tiap hari itu, apa dia tidak ada kerjaan lain?"Apakah dia Wanita atau Pria?"
Di fikiran Gavin penuh dengan pertanyaan dan rasa penasaran dengan penggemar misteriusnya itu, sampai Gavin punya niat akan mencari tau siapa penggemar misteriusnya itu..
"Sepertinya aku harus menemukan siapa orang di balik penggemar misterius ini, aku harus memancingnya agar dia keluar dari persembunyiannya.."
✎ (❁ᴗ͈ˬᴗ͈) ༉‧ ♡*.✧
︶︶︶︶︶︶︶︶︶༉
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!