NovelToon NovelToon

Menikahi Presdir Arogant

Bab 1.

Angin semilir menghampiri tubuh indah Esmeralda, Gadis yang berusia 23 tahun itu masih dalam perjalanan pulang dari tempat ia bekerja. Gadis cantik itu bekerja di salah satu bar terbesar di kota itu. Esmeralda si gadis penari, seorang mahasiswi jurusan desain tapi bekerja di tempat hiburan malam. Banyak yang menyebutnya Esme si gadis malam, wanita penggoda ada juga yang mengatakan ia adalah pelakor profesional, karena tempat ia bekerja selalu di pandang jelek dimata orang terutama ibu-ibu dengan suami kaya, Esmeralda tidak ambil pusing. Karena ia hidup sebatang kara, tanpa ayah tanpa ibu tanpa sanak tanpa saudara hingga ia harus bekerja keras membanting tulang untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.

Tak.. tak.. tak... bunyi langkah sepatu menemani perjalanan Esmeralda pulang, saat itu jam di lengan kirinya sudah menunjukkan pukul 01.00 Esmeralda sendiri berjalan menyusuri sepinya jalan itu, tidak ada kendaraan berlalu lalang karena memang sudah dini hari.

Sepanjang jalan menuju apartemen bobroknya, Esmeralda melipat kedua tangannya di dada, tas ransel kecil masih menemani ia menuju apartemen bobroknya. Apartemen yang ia sewa dengan harga 500.000 per bulan, tidak ada ruang tamu tidak ada apapun kecuali satu kamar dengan kamar mandi dan satu dapur kecil. Alangkah baiknya jika ia seperti orang-orang, memiliki rumah yang hangat dengan keluarganya. Tapi kecelakaan 8 tahun silam membuat Esmeralda harus hidup sendirian.

Tak... tak... ia sudah sampai di depan pintu apartemen lusuhnya, apartemen itu tidak jauh dari tempat ia bekerja.

Klek, ia membuka pintu kemudian melangkahkan kakinya masuk ke dalam apartemennya. Rumah yang ia tinggali 5 tahun terakhit itu cukup sempit. Tidak ada pencahayaan yang cukup sehingga terasa lembab di dalamnya.

Setelah melepaskan sepatu dan juga meletakkan tasnya, ia melemparkan diri ke atas kasur mini itu.

"Fiuhhh... Sampai juga di zona nyaman!." Ucap Esmeralda sambil merebahkan tubuhnya di ranjang kecil itu. Tak lama kemudian wanita itu tertidur lelap dengan sendirinya, karena terlalu lelah dalam bekerja.

Esme bekerja di bar itu mulai jam 8 malam hingga jam 12 malam. Yah waktu itu mungkin tidak cukup lama, tapi Esmeralda harus menari tanpa henti selama itu, bagaimana ia tidak capek. Tapi hal itu sudah ia lakukan sejak ia masuk perguruan tinggi, memang pendidikannya di tanggung oleh beasiswa namun makan minum dan transport ia harus cari sendiri.

Riuh suara air di luar, menandakan hujan telah datang. Namun hal itu tidak mengganggu tidur nyenyak sang primadona.

........

Mentari telah terbit dari ufuk timur, sepasang mata mulai terbuka.

"Selamat pagi dunia tipu-tipu , dunia halusinasi dan dunia fana." Ucap Esmeralda sambil membuka dan melipat selimutnya, Setelah semuanya selesai ia bergegas menuju kamar mandi untuk mencuci tangan dan mencuci muka.

Ia bergegas ke dapur untuk memasak, namun bahan-bahan masakannya sudah habis sehingga membuat dirinya harus pergi berbelanja terlebih dahulu.

Hidup di pusat kota dengan segala keramaiannya, uang adalah dasar untuk bertahan hidup. Karena dari makan , pakaian dan tempat tinggal semuanya harus mengeluarkan uang.

Esme bergegas untuk keluar, ia mengganti bajunya terlebih dahulu. Setelah selesai mengganti pakaiannya Esme bergegas mengambil tas kemudian langsung keluar rumah, tak lupa ia mengunci pintu.

Kringg... bunyi ponsel berdering, Esme bergegas melihat benda pipih itu ada nama "Karina". tak butuh waktu lama ia segera menjawab panggilan itu.

"Hallo karin, ada apa?" tanya Esme sambil terus berjalan.

"Kau dimana? Apa kau lupa hari ini ada kelas pagi?" Tanya Karina.

"Astaga aku lupa. Baik-baik aku segera berangkat."

Esmeralda tidak jadi pergi belanja , ia kembali ke rumah untuk bersiap siap kuliah. Jam sudah menunjukkan pukul 08.30 sementara mata kuliah di mulai pukul 09.00 sungguh waktu yang cukup singkat, hanya 30 menit Esmeralda harus sudah sampai kampus. Ia bergegas mengganti pakaiannya , sepatu dan menyiapkan buku buku. 10 menit kemudian ia berlari keluar dari apartemennya kemudian berdiri di jalan raya mencari kendaraan , jika naik angkutan umum mungkin waktunya tidak akan cukup. Hingga ada mobil berwarna hitam melaju dengan pesat, Seketika Esmeralda menghadang laju mobil itu sampai pak supir menginjak rem dengan cepat.

Esmeralda mengusap dadanya, untung tidak ketabrak dan kegencet sampai mati.

"Apa kau sudah tidak ingin nyawamu? Yo ini kan nona Esmeralda si penghibur paling top di bar ALPHA!. Bagaimana aku bisa menyia- nyiakan kesempatan langka ini, ayo masuk."

"Sejak kapan mobilku bisa di masuki sembarangan orang?" Tanya laki-laki yang duduk di kursi belakang dengan ambigu. 

"Tuan aku mohon sekali ini saja, jika telat beasiswaku mungkin akan ditarik." Ucap Esmeralda menunduk.

"Sudah jangan dengarkan si gila bersih raja es, duduk di depan sini." Ucap laki laki yang memegang kemudi.

"Baik terima kasih."

Esme masuk kedalam mobil mewah itu, sementara laki-laki di belakang hanya diam dengan tatapan angkuh nya.

Mobil itu melaju dengan kecepatan diatas sedang, 15 menit kemudian yang artinya 5 menit sebelum kelas di mulai mobil itu berhenti di depan sebuah gedung kampus.

"Tuan, terima kasih."

"Yo, sama-sama. Kau harus melayaniku jika aku ke bar ALPHA ingat ini sebagai balas budimu." ucap laki laki di kursi kemudi sambil mengedipkan sebelah matanya.

A Novel By Septhy Bharata

Instagram : dewiseptianareal_

fb : Septiana

twitter : dewiseptiana21

Bab 2.

Esme masuk dengan tergesa gesa kedalam bagunan besar itu, ia bergegas menuju ke dalam ruang kelasnya.

"Ck, untung saja belum terlambat." ucap Esme saat memasuki kelas, entah sebab lelahnya ia bekerja atau karena apa hingga dia lupa akan hari ini ada kelas pagi.

"Esme, kamu gimana sih ada kelas malah lupa? Sibuk mikirin apa sih?" tanya Karina saat esme sudah duduk tepat di sampingnya.

"engga mikirin apa apa cuma lupa aja." ucap Esme sambil cengengesan.

"Lain kali harus lebih pagi lagi aku mengingatkanmu!." Karina mengetuk ngetukkan bolpoin, kelas itu terasa sangat membosankan. Tak terasa juga jam pelajaran sudah selesai, kelas membosankan itu akhirnya telah berakhir.

Kelas bubar , Esme dan Karina berjalan beriringan keluar dari gedung kampus itu.

"Sore nanti masih ada kelas kan?" Tanya Esme sambil terus berjalan.

"Benar. Tapi daripada bahas kelas, mending kita cari makan dulu disini ada makanan enak baru buka." Jawab Karina singkat.

"Baiklah aku juga belum sempat sarapan!." Ucap Esmeralda sambil menepuk bahu sahabat karibnya itu.

"Ciee, penari terbaik kita sedang kelaparan!." ucap Karina sambil merangkul bahu Esmeralda.

"Haha, ada-ada saja. Jika aku tidak menari aku tidak bisa makan dan mencari tempat tinggal! Banyak sekali titel yang sudah kudapat dari menari itu, yakni Pelakor, Penggoda, Wanita ******, dan lain-lain." ucap Esmeralda.

"Kalau kita hidup mendengarkan kata orang, tidak akan ada selesainya. Lebih baik kita makan untuk mengisi ulang tenaga kita." ucap Karina sambil terus berjalan.

Sekitar lima belas menit kemudian mereka telah sampai di resto yang dibicarakan karina, itu bukan resto berbintang melainkan hanya sebuah kedai makanan yang nyaman. Gaya khas tempat itu yang menyajikan pepohonan dan pemandangan indah serta makanan yang berkualitas tapi harga cukup terjangkau menjadikan tempat makan baru itu favorit dikalangan para karyawan dan anak-anak kampus.

Dua sahabat itu memesan dua porsi makanan dan juga dua gelas minuman, mereka menikmati semuanya sambil bercerita banyak hal. Keseruan demi keseruan, tidak ada hal yang tidak seru mereka bicarakan. Tiba-tiba Karina bertanya kepada Esme, bagaimana gadis itu tiba lebih cepat daripada kemungkinan, biasanya naik angkot memerlukan waktu kurang lebih 30 menit untuk sampai kampusnya.

"Eh, btw hari ini kamu cepat banget nyampe kampus. 15 Menit loh! Biasanya kan setengah jam." Ucap Karina sambil menyendok nasi yang ada di piringnya.

"Oh iya, kalau kamu ga bertanya aku juga lupa bercerita. Aku tadi mencegat mobil mewah, sebuah mobil berwarna hitam tanpa cacat sedikitpun. Aku tidak tau itu mobil apa, tapi mobil itu jarang ada yang sama di sini! Mungkin ini pertama kalinya aku lihat mobil mewah itu." Ucap Esmeralda sambil mengaduk aduk lemon tea yang ia pesan.

"Ha benarkah? Mobil se-langka itu mau ngasih kamu tumpangan? Bukankah itu agak konyol." Ucap Karina nampak terkejut.

"Benar konyol, tapi itu nyata. Di dalam mobil ada dua laki-laki tampan, satunya asik seperti playboy satunya lagi dingin seperti patung es. Yah seperti tuan muda yang kita baca di buku komik ." Ucap Esmeralda menjelaskan.

"Tidak mungkin kan laki laki seperti ini mau kasih kamu tumpangan. Siapa nama laki-laki itu?" Tanya Karina dengan penuh harap.

"Aku tidak tau, siapa dia. Dia hanya bilang menyuruhku melayaninya ketika dia datang ke ALPHA bar." Ucap Esmeralda

.

.

.

.

Bab 3.

Makanan yang mereka pesan telah habis, minuman dalam gelas juga telah kosong. Mereka bergegas membayar makanan itu dan kembali ke kampus untuk mempersiapkan mata kuliah sore hari.

Sementara itu di gedung terbesar kota itu, IMORTAL Group, seorang laki-laki tengah duduk di atas kursi putarnya, ia menatap tajam ke arah laki-laki yang ada di depannya.

"Buang mobilnya, ganti baru!." Ucapnya dengan sorot mata tajam. Namun, laki-laki yang di depannya seakan akan tidak terpengaruh dengan sikap dingin yang di pancarkan oleh atasan sekaligus temannya itu.

"Elesh? Kau gila mobil itu baru saja dibeli dan juga itu adalah limited edition. Kenapa di singkirkan begitu saja? Aku bahkan belum puas mengemudikannya!." Ucap Yohan membalas perkataan Elesh.

"Kau bawa wanita masuk kedalam mobilku! Itu menjijikkan." Jawab Elesh dengan nada dingin.

"Bicara tentang wanita, sepertinya ada perbedaan antara wanita itu dengan wanita lain." Ucap Yohan sambil terus berfikir perbedaannya.

"Oh iya, kau tidak langsung ganti mobil setelah wanita penghibur itu masuk, itu perbedaan pertama. Kedua, kau berbicara pada rakyat jelata untuk pertama kalinya dan ketiga..."

"Diam..." bentak Elesh kepada Yohan.

"Dan ketiga, kau tidak alergi terhadap wanita itu." Ucap Yohan tidak percaya.

Elesh pun menyadarinya, apa yang di katakan Yohan itu benar. Tapi masih tidak bisa di percaya bagimana alergi itu hilang, apalagi yang dekat dengannya adalah wanita kotor yakni penari.

"Bagaimana untuk membuktikannya, kau duduk di tempat yang di duduki Nona Esmeralda, bagaimana kau bisa menolak wanita secantik itu." Ucap Yohan menyebutkan rencananya.

"Biarpun cantik dia adalah gadis penari. Tentu saja, kotor." ucap Elesh dengan nada dingin.

"Sepertinya dia tidak sekotor itu , dia hanya menari tidak melayani tamu. Kalau terlahir dari keluarga sultan sepertimu mungkin dia tidak repot-repot menari."

"Darimana kau tau dia miskin?"

"Dari ucapannya yang takut beasiswa nya hilang."

Hmmmmm....

Keheningan terjadi keduanya sibuk berfikir, entah pikiran Elesh selalu tertuju pada wajah mungil yang tersenyum setelah menghadang mobilnya.

Elesh Alexsandrio, adalah seorang pemimpin besar selain raja bisnis ia juga memimpin sebuah pasukan khusus. Elesh di kenal sebagai raja bisnis, rajanya bisnis karena di usia ke 28 tahun ia sudah menduduki kursi Presiden Direktur di Perusahaan terbesar di asia IMORTAL Group sementara perusahaan itu sudah masuk sepuluh besar perusahaan terbesar di dunia. Tapi sayang, Elesh tidak bisa terlalu lama dekat dengan wanita karena menurutnya wanita itu kotor dia yang alergi wanita dan juga gila bersih.

Sementara, Yohan adalah tangan kanan dari Elesh dia asisten sekaligus orang yang menurus setengah dari cabang grub IMORTAL.

Keduanya kembali sibuk bekerja, setumpuk berkas terasa melambai lambai minta di cek dan di tanda tangani tidak ada pembicaraan lebih lanjut mengenai gadis penari yang menjadi bahan atau topik pembicaraannya barusan.

Sementara itu tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 16.00 Wib. Elesh bergegas menutup dokumen yang ada di tangannya kemudian memanggil bawahan sekaligus temannya itu.

"Yohan, ayo kita pulang." ucapnya sambil mengenakan kembali jasnya yang dari tadi ia lepas.

"Ha? Ada setan apa? Bukannya kamu selalu memintaku lembur." ucap Yohan seakan akan tidak percaya apa yang di katakan oleh Elesh.

"Jika kau mau tinggal disini juga boleh. Aku akan pulang sendiri."

"tidak-tidak aku akan ikut denganmu."

...

Jangan Lupa Like dan Komentarnya ❤️

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!