❤ Hai... Hai... Ini adalah mini book untuk Part Vincent dan Luna dari sequel Sekretaris vs CEO ❤
Selamat membaca 💋 Jangan lupa untuk tinggalkan Like & Komentar serta klik tombol favoritnya ya ❤
"Ck...!! Kenapa video ini bisa tersebar dengan cepat ke media sosial !!" gumam Vincent sambil menonton video di salah satu aplikasi streaming.
Di setiap Headline berita yang dia buka menampilkan wajah sang sepupu dengan berbagai judul yang membuat Vincent sakit kepala.
"Hahh...Inilah yang buat aku malas di ketahui publik tentang identitasku yang sebenarnya !" ucapnya pada dirinya sendiri.
Vincent kembali membuka video dengan judul.
[SALAH SATU CEO MUDA DI INDUSTRI MAKANAN TERLIBAT PERKELAHIAN KARENA SEORANG WANITA]
Dan masih ada judul lain yang tidak kalah hebohnya.
[CEO TAMPAN CEMBURU BUTA KEPADA KEKASIHNYA]
Dan yang jauh lebih gila adalah.
[DI SELINGKUHI SANG KEKASIH, CEO DARI ** FOOD MEMUKUL RIVALNYA]
Headline berita yang begitu ambigu tapi semakin mempertegas kalau CEO yang di maksud adalah CEO dari FF Foods. Satu-satunya CEO tampan, muda, berbakat dan memiliki paras blasteran. Lebih tepatnya, wajah bulenya terlihat sangat kental.
Vincent adalah satu satu chef ternama di Indonesia karena kepiawaiannya dalam membuat pastry. Dirinya sudah beberapa kali menjadi juri di salah satu acara masak memasak tersohor di Indonesia. Tapi semua orang di luar sana tidak mengetahui kalau dirinya adalah putra dari Raid Cullen. Pemilik industri makanan instant terbesar di Indonesia.
"Media sungguh luar biasa mencari judul...Masalah A menjalar menjadi ABCDEFG...!!" gumam Vincent memijit keningnya.
Dirinya semakin khawatir karena wajah Aresha tampak begitu jelas meskipun sudah di blur.
Vincent terus berusaha menghubungi Alvarro dan Aresha. Namun hasilnya masih saja nihil. Si pembuat masalah tidak kunjung memberikan kabar.
"Oh my !!! Mereka pada kemana sih !! Damn !!" kesal Vincent karena ponselnya juga tidak kunjung berhenti berdering karena di hubungi oleh Raid Cullen, sang Papa dan Uncle dari Alvarro.
Crinnggg
Tiba-tiba suara bel klasik yang terdapat di pintu Cafe nya berbunyi.
Terlihat seorang wanita dengan panik langsung berlari menghampirinya. "Permisi...!!" serunya dengan nafas ngos-ngosan. Seperti habis berlari.
"Iya ?" jawab Vincent singkat.
"Apa Aresha ada di sini ?!" tanyanya dengan waut wajah panik.
"Aresha ..?" beo Vincent.
"Ahh..Maaf ..Maksud saya Aresha dari FF Foods, Perusahaan yang ada di sana." tunjuk wanita itu.
"Ohh maksud kamu Nona Aresha yang sekretaris itu ?" ulang Vincent menanyakan pemikirian yang sama kalau benar Aresha yang mereka maksud adalah orang yang sama.
"Iya anda benar, Sepengetahuanku dia sangat sering nongkrong di sini," balasnya dengan nafas yang masih tersengal-sengal.
"Anda siapanya Nona Aresha ?!" tanya Vincent melihat wanita berparas cantik yang ada di depannya saat ini.
"Ahh iya, Maaf. Perkenalkan nama saya Luna. Saya sahabat Aresha," jawab Luna sambil sedikit menunduk, enggan mengulurkan tangannya.
"Maaf tadi saya terlalu panik sampai lupa untuk memperkenalkan diri," sambung Luna.
"Ohh iya, tidak masalah ! Perkenalkan nama saya Vincent, pemilik Cafe ini. Dan maaf, hari ini Nona Aresha tidak mengunjungi cafe," jawab Vincent cepat. Membuat wanita cantik di depannya tertunduk lesu.
Vincent juga yang saat ini mencari tahu keberadaan Sepupu Luknut nya itu sampai bingung harus cari kemana.
"Hmm, bagaimana dengan kost-an Aresha ?!" tanya Vincent kemudian.
Tetapi wanita cantik itu hanya menghela nafas,"Di kost-an nya juga tidak ada.." jawabnya lemah.
"Hmm..Baiklah. Bagaimana kalau kamu duduk istirahat sebentar di sini untuk beristirahat," tawar Vincent kepada gadis cantik yang tetiba menarik perhatiannya. Lagi pula dia adalah sahabat Aresha, Tidak mungkin dia mengabaikannya begitu saja.
Luna mengangguk setuju, karena dirinya juga benar-benar merasa kelelahan mencari keberadaan Aresha atas video yang sudah tersebar luas.
"Terima kasih," ucap Luna pelan dan duduk di kursi kosong di depannya.
Sedangkan Vincent menuju ke dapur dan membuat segelas minuman signature di Cafenya yaitu Vanilla Latte.
Setelah selesai, Vincent menghampiri wanita yang tengah sibuk menatap layar ponselnya.
"Silahkan diminum," ucap Vincent pelan dan menaruh segelas Vanilla Latte tersebut.
"Thank you,"ucap Luna tulus.
"Dan kamu tidak perlu khawatir dengan keadaan Aresha, saat ini dia baik-baik saja.." sambung Vincent yang membuat wanita tersebut langsung mendongak ke arahnya.
"Maksud Kamu ...???!!!!"
...VISUAL VINCENT
...
...VISUAL LUNA...
Bersambung...
"Dan kamu tidak perlu khawatir dengan keadaan Aresha, saat ini dia baik-baik saja.." sambung Vincent yang membuat wanita tersebut langsung mendongak ke arahnya.
"Maksud Kamu ...???!!!!" Seru Luna kaget dengan perkataan pria blasteran di depannya ini.
"Haahh..Aku benar-benar tidak tega melihat wajahnya yang begitu panik," gumam Vincent dalam hati membuat dirinya harus berkata jujur kepada wanita di depannya ini.
Vincent mengambil tempat duduk dan duduk tepat di depan Luna, "Aresha saat ini bersama Alvarro,"
"Apaaa..??!!!" lagi-lagi Luna berteriak. Beruntungnya dia adalah pengunjung terakhir di Cafe ini.
"Kalau memang Aresha baik-baik saja, dia pasti sedari tadi mengangkat panggilan telponku Tuan !!!" tukas Luna dengan nada kesal.
"Apalagi saat ini anda katakan kalau Aresha sedang bersama Bosnya yang tidak punya perasaan itu ?? Boss yang selalu menyiksa dia untuk lembur !" sambung Luna yang kini ke nada yang begitu sinis.
Deg !
Vincent mengerutkan keningnya tanda tidak suka atas perkataan wanita yang baru saja dia temui ini sudah mengatakan hal buruk terhadap sepupunya. Padahal sudah sangat jelas kalau mereka tidak pernah bertemu.
"Sabar... Sabar Vincent...!" gumamnya dalam hati.
Vincent menghela nafasnya, "Kamu tenang saja, aku sangat yakin saat ini Aresha baik-baik saja bersama Alvarro !" tukasnya.
Luna merasa ada yang aneh, kenapa pria ini seolah sangat mengenal sosok Bosnya Aresha seolah sangat yakin kalau Aresha akan aman berada bersama pria yang selama ini sudah menyiksa sahabatnya dengan pekerjaan yang tiada habisnya.
"Dengan menatap tajam ke pria bule didepannya, Luna berkata. "Kamu sebenarnya siapanya Alvarro ?!"
"Hanya kenalan !" jawab Vincet cepat sambil melihat ke arah lain.
Luna merasa sudah di ambang batas kesabaran,"Cepat katakan di mana Aresha saat ini !!!" serunya dengan ketus dan meninggikan suaranya.
Vincent seketika berdiri dan membekap mulut Luna dengan tangannya, "SSsttttt...!!" desisnya dengan jarak yang begitu dekat.
Pukk pukk pukk
"Hmmm...Hmm...Hmmm....!!" gumam Luna sambil melotot ke arah pria bule yang berani-beraninya menyentuh bibirnya. Dirinya memukul lengan Vincent berkali-kali agar pria itu melepaskannya.
Vincent tidak kalah tegasnya dan berkata, "Kalau kamu tenang baru aku lepaskan !"
"Sial !!" pikir Luna dan memilih untuk mengangguk.
Melihat Luna sudah jauh lebih tenang, Vincent melepaskan bekapannya.
"Dasar pria GILAAA!" kesal Luna menatap sinis ke arah Vincent.
Vincent menggelengkan kepalanya, "Makanya, bisa tenang dan bicara baik-baik ..?" seru nya kemudian.
"Apa kamu pikir saat ini aku tidak mencari keberadaan mereka berdua ?!" sambung Vincent yang mulai memberenggut kesal.
Karena di mana ponselnya juga terus bergetar dan yang terlihat adalah telpon dari sang Ayah.
"CK....!! Benarkah ??! Kamu tidak sekongkol dengan Bos Gila itu !!" ujar Luna dengan nada menyindir.
Vincent mengusap kasar wajahnya, habis sudah rasa iba dan kesabarannya terhadap wanita di depannya ini.
"Aku benar-benar tidak tahu !! Jadi berhentilah bertanya ! Lebih baik berpikir bersama untuk mencari keberadaan mereka." jawab Vincent ketus.
"Hahh...Kalau begitu bilang dari awal kalau kamu tidak tahu keberadaan mereka !!" gumam Luna santai sambil meminum Vanilla Latte.
Vincent sontak membelalakkan matanya mendengar ocehan wanita cantik tapi kelakuan kayak macam. Sedari tadi terus mengaum di depannya.
"Ck ! Aku kira kelinci, ternya macan liar !" gumam Vincent dalam hati.
"Lalu bagaimana ?! Sampai sekarang mereka berdua tidak ada kabar !" ujar Luna mendongakkan kepalanya melihat ke arah Vincent yang ternyata tengah menatap dirinya. Membuat tatapan mata mereka bertemu.
Deg !
Deg !
"Ahh.. Itu.."
Bersambung...
"Lalu bagaimana ? Sampai sekarang mereka berdua tidak ada kabar !" ujar Luna melihat Vincent yang ternyata tengah menatap dirinya. Membuat tatapan mata mereka bertemu.
Deg !
Deg !
"Ahh.. Itu tidak perlu kamu khawatirkan, kare—"
Cringgg
Terdengar suara bell pintu, membuat Vincent berhenti berbicara berpikir akan ada pelanggan yang akan masuk.
"Kak Vincent !!!!" suara wanita memekakkan telinga.
"Thalia !! Deon !" seru Vincent. Melihat siapa yang baru saja masuk ke dalam cafenya.
"Kalian dari mana saja !!!"sambung Vincent yang menatap tajam kepada adik perempuannya dan sahabatnya Deon. Karena sedari tadi membuat dirinya penasaran.
"Ohh.. Jadi nama pria bule ini Vincent," gumam Luna melirik sesaat kepada pria tersebut sambil mengamati percakapan mereka bertiga.
Thalia dan Deon mulai menjelaskan kalau mereka tadi sibuk mengurus rekaman cctv yang ada di restaurant tempat kejadian sebagai barang bukti apalagi dibutuhkan.
"Tunggu !!! Jadi kalian berdua ada di Restaurant saat kejadian tadi ?!" Luna menyela cerita dari Thalia dan Deon dengan tiba-tiba.
SOntak Deon dan Thalia menoleh ke arah wanita asing yang kini sudah berada di samping Vincent.
"Siapa Kak..?" tanya Thalia.
"Siapa Vin ?" tanya Deon yang turut penasaran.
Vincent hanya menoleh sesaat kepada Luna, "Ah, sahabat Aresha." jawabnya singkat.
"Ohh.." jawab Deon dan Thalia bersama dan mengagguk pelan.
Kemudian Vincent merogoh ponselnya, "Dan sebaiknya kalian lihat ini !!"
Vincent mulai memutar video yang saat ini tengah heboh. Deon & Thalia terfokuskan terhadap video tersebut.
"Tunggu !! Sepertinya di video ini ada yang janggal !" sela Deon setelah video tersebut selesai dia nonton.
"Apa yang mengganjal ?!" tanya Vincent dan Luna dengan kompak ke arah Deon membuat mereka sempat saling melihat dengan tatapan yang sangat tidak bersahabat.
Deon menghela nafas dan meraih ponsel Vincent, kemudian dia memutar ulang dan menjeda di beberapa bagian sambil menjelaskan.
"Di sini ada beberapa part yang hilang. Pada saat Alvarro dan mantan Aresha berdebat seperti ini.Seharusnya di bagian ini, Lucy muncul menghampiri mantannya Aresha,"
"Tunggu !!! Apa maksud kalian ?? Mantan Aresha ? Jadi Arehsa dan pria berengsek itu sudah putus ??!!!" serbu Luna kepada Thalian dan Deon mencerna penuturan dari pria yang bernama Deon.
"Iya benar kak !!! Tadi itu seru banget !!" sahut Thalia tidak kalah semangat.
"Seru bagaimana ??!!" tanya Luna kembali.
"Tadi itu—"
"Eheemm eheemm !! Bisa kita lanjutkan terlebih dahulu ?! Baru kalian bisa melanjutkan rumpi kalian !" Vincent memotong perkataan Thalia tapi melihat ke arah Luna.
"Ck !!" decak kesal Luna. Karena sungguh dialah orang yang akan melakukan hajat syukuran kalau sampai sahabatnya itu putus dengan pacaranya yang hanya seorang benalu itu.
"Jadi kamu curiga sama si Lucy yang merekam video ini ?!" Vincent bertanya kepada Deon yang mulai memahami penuturan Deon tadi.
"Hmm... Bisa jadi bro. Karena apa ?? Karena di menit setelah Lucy datang dan berbasa-basi. Tiba-tiba di sini Alvarro terlihat kesal dan melayangkan pukulan ke mantan Aresha. Sampai di bagian pemukulan. Dan tepat saat Aresha memeluk Alvarro untuk menahan pria gila itu untuk berhenti memukul. Dan di saat itu pula tiba-tiba video ini terhenti sampai di moment ini sesaat aku dan Thalia datang," jelas Deon dengan lengkap.
Luna terus mendengarkan penjelasan yang sesungguhnya tidak dia pahami sama sekali. Ingin memotong tapi takut si bule judes ini kembali protes.
Bersambung...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!