(Hai readers!ini karya ketiga Aiden hehe... nulis malam-malam sambil berimajinasi, mudahan masuk kedalam mimpi beneran kan jadi berpetualang deh author ke bulan...🤣 dan semoga alurnya menghibur karna cerita ini pemanis dari cerita lainya.
Selamat membaca!!!)
.
.
.
Dalam hidup pasti ada masalah, sebuah masalah seolah menjadi pelengkap dalam jantung kehidupan seperti kopi tanpa di beri gula.
Contohnya sekarang aku sedang binggung dengan diriku sendiri.
Kenapa?
Karna tubuhku pagi ini tak bisa di gerakan sama sekali.
Ugh! rasanya sangat berat seolah aku ditimpa beberapa ton diatas tubuhku.
Apa kalian pernah merasakan itu?
Sesuatu yang tak kasat mata?
Seperti ketindihan?begitulah yang kurasakan saat ini.
Clek!
Suara pintu di kamarku tiba-tiba terbuka, dan kudengar ada langkah kaki seseorang yang berjalan menuju kearah tempat tidurku. Dia duduk di atas kasur sambil kepalaku lembut dengan kasih sayang, ah aku sudah tau siapa orang ini dia memang selalu datang setiap pagi untuk membangunkan ku.
"Pangeran...ayo bangun sayang, waktunya kamu berangkat ke sekolah hari ini."ucapnya lembut.
Oh aku baru sadar hari ini adalah hari pertamaku masuk sekolah baruku.
Bagaimana aku bisa melupakannya?
"Sayang kamu tidak apa-apa kan?"tanyanya dengan nada khawatir lalu menyentuh keningku.
Oke aku harus berusaha mengontrol tubuhku sendiri agar tak membuatnya makin khawatir padaku.
Kubuka kedua kelopak mataku perlahan dan nampak iris mata berwarna coklat hanzel mirip dengan mata orang yang duduk di dekatku saat ini. Lalu kutarik napas panjang dan...
Hap!
Hore aku berhasil!
Sekarang aku duduk bersandar di atas kasur, kubuang napas ku kembali dan mulai mencoba bernapas teratur.
"Anak mommy tampan sekali walau bangun tidur."ucapnya seraya merapikan poni rambutku yang berantakan khas orang bangun dari tidur.
Hai namaku Rafael Bimasakti mungkin sedikit terlambat menulisnya diawal paragraf.
Kalian tau kenapa nama belakangku Bimasakti seperti nama bintang?
Sebenarnya hal itu tidak ada yang istimewa jika kalian ingin mencari taunya.
"Susah mengendalikannya boy?" bukan mommy yang bicara tapi pria paruh baya namun masih kelihatan tegas dan wibawa baru saja masuk ke dalam kamarku.
Aku langsung memasang raut muka kesal.
"Ini semua gara-gara daddy!aku harus mengalaminya tiap pagi saat bangun tidur benar-benar menyusahkan!"
"Lama-lama kau akan terbiasa Rafa, dia sedang beradaptasi denganmu. Lihatlah! dia nyaman berada di dekatmu."
"Tapi ini melelahkan mom dad!"
"Kan adek yang mau memeliharanya, hanya kucing saja kok putra mom ini kesal?" tanya mommy binggung.
Tunggu,apa kalian sudah terkecoh?
Sebenarnya yang membuatku susah bangun untuk duduk saja adalah karna.....
"Meoww.."
"Galaksi!awas ah menyingkir dari atas perutku kau itu berat tau!" ucapku tapi tak membuat kucing itu turun dari atas tubuhku.
"Meow..."
"Ck, dasar kucing durhaka dengan majikannya kena azab baru tau rasa!" ucapku kesal sampai ke ubun-ubun dengan tingkah Galaksi, nama kucing kesayanganku yang makin mendusel manja di atas perutku, kucingku itu ingin masuk kedalam piyama tidurku namun aku tau tubuhnya tak akan muat.
Dia adalah kucing yang sangat manja!
Bulunya hitam lebat dan warna bola mata bulat yang berwarna gold.
Setiap pagi selalu saja mencari perkara denganku.
Lihatlah dia pendek, bongsor, gemuk tapi imut ini hanya mau menempeli ku dan lebih parahnya sikapnya itu sangat menyebalkan seperti seorang majikan!
Keras kepala, seenaknya dan rakus sekali jika diberi cemilan, punya Rafa diambil pula!
(Malah buka cuitan Rafa curhat.😆).
Aku harus ekstra sabar mengurus kucing ini lalu menyingkirkan tubuh bongsornya itu dari atas tubuhku.
"Hentikan itu Galaksi geli! daddy, lain kali kita sekolahkan Galaksi agar nurut sama majikannya titik ngak pake koma!"
"Ya ampun sayang mana ada sekolah khusus kucing...."ucap mommy heran dengan pemikiran putranya.
"Siapa bilang ngak ada!ada kok, buktinya Rafa tau!"
"Boy...mending Galaksi di latih aja supaya jadi kucing penurut gimana?"tanya daddy memberi pengertian pada Rafael, terkadang dia heran mengidam apa istrinya bisa melahirkan putranya yang memiliki pemikiran absurd seperti itu.
Aku langsung mengangguk antusias dan mengangkat tubuh bongsor galaksi.
Walaupun berat tapi aku masih kuat mengangkatnya.
"Oke tapi ada syaratnya..."
"Jangan macam-macam deh dad."Aku memutar bola mataku malas menatap daddy yang tersenyum sok misterius.
Coba liat saja wajah Galaksi yang datar saja tapi sekali kucing itu tersenyum pasti akan menyeramkan kata mommy ku.
"Adek harus jadi anak yang penurut terutama sama mommy."ucap daddy mencium pucuk kepalaku sayang.
"Oke siap!kita deal kan sekarang!"
Aku langsung menyanggupi, dia kan anak yang baik dan rajin menabung untuk masa depan yang cerah jadi apa susahnya menjadi anak yang penurut, juga Rafa begitu di sayang oleh kedua orang tuanya.
Kedua orang tuanya itu selalu memanjakannya dengan memenuhi setiap kebutuhannya tanpa terkecuali barang yang mustahil di dapat karna limited edison.
(Holkay mah beda ya.)
Katakanlah dia maniak, bahkan dia sudah mempunyai ribuan miniatur bintang dikamarnya. Rafa sangat menyukai hal-hal diluar angkasa walaupun sebenarnya dia tidak tinggal dibumi melainkan dia tinggal di bulan sekarang, bulan adalah tempat tinggalnya sejak lahir.
Kalian pasti bertanya-tanya apa di bulan memang ada sebuah kehidupan?
Rafa akan menjawabnya iya, buktinya dia hidup kan?
Kalian bertanya apa rasnya sama dengan manusia dibumi?
Maka jawabannya Rafa masih belum mengetahuinya karna dia sendiri tak pernah kebumi langsung untuk menemui manusia, hal itu akan melanggar peraturan para bintang.
Bagaimana menurut kalian?
Jika ada seseorang dari ras bulan yang nekat pergi kebumi akan menerima hukuman?
Siapa sebenarnya pemimpin bulan?
Apa di bulan ada raja atau presiden?
Mungkin pertanyaan cukup sampai disitu ya.
Mari ikuti kisah Rafa saja...
"Yaudah adek siap-siap, hari ini daddy yang akan mengantarmu kesekolah."
"Hore!bisa beli es krim blueberry."
Seketika Rafa langsung membayangkan sensasi dingin dan lezat di mulutnya saat membeli es krim yang jadi incarannya itu, blueberry adalah rasa favoritnya sejak dia masih kecil.
Tapi ucapan daddy nya membuyarkan imajinasinya.
"Ngak!ngak ada eskrim pagi-pagi begini nanti gigimu berlubang Rafa."ucap daddy dengan suara berat.
"Ih daddy nyebelin banget kayak Galaksi!pokoknya kita kemusuhan!"
"Meow..."
...
"Sekesal apapun sama ni kucing tapi aku tetap sayang banget sama Galaksi."🌌🌌🌌
(Sebenernya ini cerita lama author pas zaman SMP jauh banget kan...🤣 berhenti karna gak sanggup revisi akhirnya dibikin lagi dan di masukin ke noveltoon supaya kalian bisa baca.
Banyak yang lucu karna rata-rata nama para tokohnya dari planet semua, maklum mah author dulu pengen jadi astronot tapi gak pernah ke sampaian.🤭)
Di sekolah.
"Aku dengar ada anak baru yang bakal ke kelas kita."
"Siapa itu tur?"
"Emang kau tau namanya?" tanya Uranus penasaran, sedangkan Saturnus pemuda berkacamata mata kotak itu jengah dengan sikap temannya yang kepo binggit ngalahin teume.
"Aku dengar-dengar sih namanya Rafael." Bukan Saturnus yang ngejawab tapi teman sebangku Saturnus namanya Mars, pemuda berambut pirang kemerahan itu melanjutkan game di ponselnya.
Tampak jelas volume suara dari game lumayan keras dan terdengar berada sekitar mereka, namun anehnya tak membuat mereka terganggu karna mereka sudah biasa dengan sikap Mars yang sangat acuh dan jika di kedua tangannya ada ponsel maka permainan akan start tak peduli waktu dan tempat atau keadaan sekalipun bahkan ada gempa bumi pun anak itu masih bermain game.
Tipe anak yang aneh sekaligus unik kan Mars? (kalian belum lagi mengetahui teman-teman Rafa yang lain nanti!)☺
Kembali ke topik.
"Namanya lumayan keren,jangan-jangan orangnya juga ngak kalah keren."ucap Venus, cowok tajir tapi penampilan kutu buku.
"Masih style cool Aku kali Ven,kan Aku most wanted di sekolah ini."jawab Uranus dengan pede.
Pemuda itu memang memiliki pesona dan senyuman menawan bak model wajar saja dia menjadi most wanted sekolah dan incaran para gadis, tapi karna tingkat kepedeannya yang tinggi membuat teman-temannya memutar bola mata malas saat mendengarnya.
"Elah Kau itu masih berada tingkat bawah dibandingi sama Jupiter." sindir Venus. Karna pemuda pendiam bernama Jupiter yang tak jauh diantara meja mereka itu memang sangat tampan bak anak dewa dan auranya yang selalu mistis.
Sementara itu.
Sebuah mobil berwarna merah datang keparkiran sekolah.
"Semoga harimu menyenangkan jagoan!"
"Thanks dad, Rafa pergi dulu ke kelas dah!"ucap Rafa sembari melambaikan tangannya.
...
Rafael POV.
Setelah berpamitan dengan daddy,aku melangkahkan kakiku masuk kedalam gedung kokoh ini.
Banyak pasang mata yang tengah menatapku namun aku tau mereka sedang memperhatikanku diam-diam lantas aku berusaha tak peduli sambil memainkan ponselku berjalan lurus menuju ruang kepala sekolah.
Lalu bagaimana aku tau letak ruang kepala sekolah?
Caranya mudah, aku mempunyai feeling yang kuat dan berapa kali pun aku mengunakan feelingku terbukti selalu benar.Tidak percaya?mari kita lihat saja nanti....
Clek!
"Oh Rafael!anak pindahan baru ya?"ucap pria yang menjadi kepala sekolahku.
See!
Benar bukan?
"Silakan duduk nak."
"Terima kasih."ucapku lalu duduk di kursi depannya.
"Rafael bimasakti nama yang bagus, boleh bapak bertanya mengenai nama belakangmu itu nak?"
Aku lalu menghela napas,sudah kuduga hampir semua orang penasaran dengan nama belakangku yang terdengar unik meski aku juga tak bisa menyangkalnya.
Tapi aku harus tetap menjawab jika ada orang tua yang bertanya bukan?
"Nama belakangku adalah pemberian dari Kakek,itu saja pak tidak ada hal istimewa di balik nama itu."ucapku datar.
"Baiklah kelasmu diruang 11-A,mau bapak antar langsung kesana?"Tawar kepala sekolah itu ramah.
Aku segera mengangguk dan berdiri bersamaan dengan pria paruh baya itu lalu mengikutinya menuju kelasku.
Sampai di kelas.
"Kyaaa...!! dia anak baru itu,keren banget coy gayanya!"
"Gantengnya ngak nahan."
"Kayaknya aku bisa gila di kelas nanti...."
"Ya ampun senyumnya manis banget bikin Aku diabetes???"
"Cowok idaman Aku tuh!"
"Aku yang naksir dia duluan!"
Dan begitulah ocehan-ocehan teman-teman sekelasku saat aku masuk kekelas.
"Maaf bu,saya mengantar anak baru kesini."
"Oh ya pak,terima kasih."
Lalu kepala sekolah itu pergi.
Aku berdiri di depan papan tulis memandang teman-teman sekelasku yang mulai berbisik sambil menatap ke arahku.
Seorang wanita yang menjadi guruku ini berdiri disampingku.
"Sekarang kamu perkenalan dulu dengan teman-teman kelasmu."ucap guru itu memberi perintah.
"Hai namaku Rafael Bimasakti, senang bertemu dengan kalian semua, kuharap kita bisa berkenalan lebih lama tapi aku ingin cepat belajar itu saja."setelah aku selesai bicara dengan singkat sekali karna aku orang yang irit bicara.
Suasana kelas menjadi hening membuatku menunggu guru itu menyuruhku duduk.
Lalu tak lama seorang anak bertanya sambil mengacungkan tangannya.
"Rafael,apa kau anak orang kaya?"tanyanya membuat aku mengeryit heran, apa anak ini hanya ingin tau atau tidak mau berteman denganku karna perbedaan kasta? tapi aku dengar ini sekolah campuran dan tak membedakan kasta atau jenis.
"Itu bukan urusanmu karna aku bukan pemilih teman untuk kasta rendah atau tinggi."jawabku membuat dia terdiam.
"Ah Rafael sekarang kau duduk di kursi belakang bersama Jupiter, Jupiter tolong angkat tanganmu!"
Seorang anak berwajah datar lalu mengangkat tangannya, dan aku melangkah menghampiri meja yang menjadi tempat dudukku.
"Baiklah, kita mulai pelajarannya anak-anak!"
"Jawaban yang bagus anak baru."
Apa orang di sebelahku ini baru saja berbicara padaku?
"Jupiter." ucapnya seraya mengulurkan tangannya dan aku membalas menjabat tangannya.
"Rafael bimasakti."
"Mulai sekarang kau menjadi temanku."ucapnya sambil mengusak surai rambutku.
Astaga ternyata orang disebelahnya ini berkali-kali lipat tampan saat dia tersenyum padaku.
Tapi kenapa dengan pandangan semua murid yang mengarah padaku dan Jupiter?
Apa kepala mereka terbentur sesuatu hingga mereka membisikan aku walau aku masih dapat mendengarnya!
"Kau lihat Jupiter tersenyum!"
"Kyaa dia sangat tampan kalau tersenyum!"
"Apa yang anak baru itu lakukan padanya?"
"Ehem!anak-anak fokus dalam pelajaran atau saya hukum kalian!" teguran dari guru membuat mereka terdiam semua.
...
Pernah mendengar friendship word?
Kata sahabat itu sering kali disamakan dengan teman, padahal kata teman dalam perorang itu adalah hal yang sangat berbeda.
Jika kata teman biasanya membentuk komunitas besar atau orang asing yang berkenalan dengan kita maka sahabat adalah orang yang mendobrak hidup kita menjadi lebih berwarna.
Sahabat terkadang bisa ditemukan didunia ini satu, dua atau tiga.
Bagaimana menurutmu?
Bagimu apa itu friendship word?
Temukan kata itu di benakmu atau kau bisa mencari kata itu dengan seseorang yang menjadi sahabat mu.
Intinya teman ataupun sahabat adalah kata yang berasal dari sosial.
Jika kau pintar maka kau bukan pemilih tapi jika kau bodoh maka kau akan mudah di bodohi.
Bukan tentang bagaimana cara memilih teman dari bertemanlah dengan mereka yang mempunyai kesamaan pikiran dan saling percaya satu sama lain.
"Friendship is the source of the greatest pleasures, and without friends even the most agreeable pursuits become tedious."
(Persahabatan adalah sumber kesenangan terbesar, dan tanpa teman, hal yang paling menyenangkan pun menjadi membosankan.)
...
(Gimana ceritanya?nama-nama mereka diambil nama planet semua ya, kalo Rafael cuma depannya aja tapi dibelakang namanya kan ada Bimasakti unik sekaligus keren.oh ya aku belum ngasih visual mereka,
(Rafael bimasakti.)
(Bang Jupiter.🤭)
Ganteng kan?itu Rafael sama Jupiter menurut ku cocok jadi kakak adik, disini sifat Rafael kalem dan Jupiter lebih kalem.🤭)
Oneul mwo hae eodi isseo
Jigeumirado jom bolkka
Simsimhan haruneun bonaegi sileo
Oh-oh, oh-oh
Yojeum eottae jal jinaesseo?
Eumagina jom deureulkka
Himdeun geotdeuldo da oneureun ijeo
Oh-oh, oh-oh
Apa yang kau kerjakan hari ini
Haruskah kita melihatmu sekarang?
Aku tidak ingin menghabiskan hari yang membosankan
Oh oh oh oh
Bagaimana kabarmu beberapa hari ini?
Haruskah aku mendengarkan musik?
Lupakan semua hal sulit hari ini
Oh oh oh oh
...
Kring-kring...
Bel berbunyi dan menandakan waktu istirahat telah tiba.
Setelah guru itu keluar seluruh murid lalu berhamburan keluar kelas untuk mengisi kekosongan perut mereka.
Aku lalu menutup bukuku tapi tak lama ponsel di saku celanaku berdering dan aku segera mengangkat panggilan itu.
"Mommy kenapa meneleponku?"tanyaku pada diriku sendiri.
Aku lalu menekan layar ponselku dan suara bising terdengar di sana, mungkin mommy sedang dalam perjalanan mengenakan pesawat pribadi.
"Halo mom?!"
"Adek...ada yang mau mommy kasih tau ke adek, mom malam ini ngak pulang kerumah dan nginap di rumah nenek karna nenek sakit, adek sendirian di rumah kalo bisa adek bawa temen aja atau nginap di rumah teman adek supaya ngak kesepian, mom ngak keberatan kok soal itu, daddy juga akan pulang besok bersama mommy adek ngerti kan."
"Rafa ngerti mom, mom hati-hati ya dijalan, salam buat nenek banyak istirahat dan jangan banyak pikiran supaya cepat sehat biar bisa main kerumah Rafa lagi dah mom...."
"Dadah sayang, ingat! jangan jajan sembarangan di sekolah. I love you sweetheart💓"
Aku menutup telepon dari mom,saat aku menoleh kesamping kulihat Jupiter sedang memperhatikanku.
"Ada ap-" belum selesai ucapanku Jupiter memotongnya.
"Kau mau kerumahku?"pertanyaan Jupiter barusan membuatku kaget namun ekspresi mukanya tetap datar.
Kok dia mirip dengan Galaksi ya?batin Rafael.
"Kau mendengarku saat menelpon?"tanyaku.
Dia mengangguk lalu memegang tanganku mengajak beranjak berdiri dari kursi.
"Mau kemana?"tanyaku lagi.
"Kekantin, ku kenalkan kau dengan teman-temanku yang lain." jawabnya.
Aku memang sedikit ragu dengannya tetapi aku berusaha bersikap senormal mungkin di hadapannya. Entahlah tak dapat di pungkiri berada dekat dengan Jupiter bisa membuatku nyaman, meski aku belum tau alasannya kenapa seolah kami berdua pernah bertemu sangat lama.
"Ayo!"
"Baiklah." ucapku kemudian.
Karna sebenarnya cacing-cacing di dalam perutku berteriak minta makan.😶
Kami berdua pun keluar kelas menuju kantin.
Saat kami sampai, suasana kantin sekolah terlihat sangat ramai. Tampak semua meja dan kursi di tempati semua orang alias penuh...
"Kita duduk dimana?" tanyaku dan tanganku masih tak di lepaskan olehnya.
"Disana!" tunjuknya kearah meja yang terletak di pojok.
"Eh, lihat tuh Jupiter bawa siapa?"
"Dia Rafeal kan?anak baru itu."
"Heem, mulai sekarang Rafael jadi temanku." ucap Jupiter membuat semuanya sontak kaget.
"Heh kalian ngerasa aneh gak sih sama Jupiter? biasanya kan Jupiter cuek banget kalo sama orang baru,tapi sekarang dia kok bisa deketin Rafael sampe nempel kayak gitu." bisik Venus yang notabenya tetangganya Jupiter.
(Venus nih.)
Saturnus hanya mengangkat bahu tak tahu menanggapi ucapan Venus membuat Venus memajukan bibirnya kedepan.
(Ini Saturnus.)
"Hai Rafa! kenalin aku Uranus." Uranus memulai menyapa dan mengenalkan dirinya pertama kali.
(Uranus yang ganteng katanya...🤭)
"Aku Venus salam kenal."
"Saturnus."
"Aku Mars ketua kelas."
"Rafael bimasakti." aku tersenyum sambil menjabat tangan mereka satu persatu.
"Pantas saja para gadis tertarik padamu ternyata kau mempunyai senyuman yang manis." ucap Venus tanpa sadar,
aku kembali tersenyum di buatnya.
"Hey kapan kita mulai pesan makanan?ugh... lapar banget nih."ucap Uranus setengah mengerutu.
"Aku juga."
"Baiklah, kalian pesan apa biar aku yang bawa pesanan kalian nanti."
"Aku burger dan nasi goreng, oh ya sama jus alpukat."
"Seperti biasa sama dengan Venus."
"Sandwich dan jus apel."
"Ada rujak gak? sama jus jeruk ya!"
Sekilas info dari author, karna author gak tau makanan penduduk bulan jadi disini makanannya nyamain sama makanan Indonesia.🙃
"Kau mau apa Raf?"tanya Saturnus menungguku.
"Samain aja kayak Saturnus."ucapku setelah berpikir.
"Aku pesen martabak sama jus semangka, gimana?" tanyanya lagi dan aku hanya mengangguk.
Rafa itu suka martabak anak itu pokoknya senang sekali dengan makanan manis makanya senyumannya mengalahkan gulali di pasar.
"Oke, ayo Mars ikut aku!"ucap Saturnus sambil menarik tangan Mars membuat pemuda itu pasrah saja.
Toh mereka itu saudara jadi harus saling membantu.😁
Saturnus dan Mars adalah saudara seperti kakak adik, walau wajah tak indentik tapi mereka sangat suka menolong satu sama lain.
"Raf kau mau kan nginap di rumah ku?"tanya Jupiter.
"Em...kayaknya ngak jadi deh, aku...."belum aku menyelesaikan ucapanku tiba-tiba mataku tertuju kearah suilet sosok familiar yang berada di meja belakang kami berempat.
"Kau mengenalnya Raf?"tanya Venus melihat arah pandanganku.
Aku terdiam.
Orang itu...
Tentu aku mengenalnya dengan baik dulu dan aku tak menyangka kalau dia berada disekolah yang sama denganku.
Seorang teman yang dulu sangat dekat denganku tapi entah kenapa semenjak kelas tiga dia menjauhiku seolah aku musuhnya.
"Dia teman SMP ku dulu namanya Bumi...."
...
Persahabatan itu dibentuk dengan rasa kesatuan dan rasa saling percaya satu sama lain.
Jika kita mencari maka tidak akan pernah ketemu tapi jika justru percaya dengan orang yang selalu berada disisi kita itulah namanya sahabat.
Sahabat itu bisa keluarga.
Sahabat itu bisa saudara.
Sahabat itu bisa dari orang baru.
Yang tiba-tiba datang dan membuat kita tertawa dan sedih.
Bagaimana menurutmu?
Apa perbedaan pendapatku denganmu?
Apa kau sudah menemukan momen bahagia mu bersama sahabat mu?
Atau belum?
Momen bahagia bisa kita temukan dari hal sederhana seperti ketika mengingat sesuatu adegan film kemudian tertawa karna lucu atau saat kau merasa bersyukur dengan apa yang kau punya.
Didunia itu tidak ada kebahagian yang sempurna yang ada adalah bahagia yang kurang sempurna, jika kau ingin mencari pengalaman hidup maka bertemanlah kalau kau orang yang suka ketenangan maka carilah tempat yang tenang.
Kesendirian bukan rasa kasian dan terkadang keramaian bukan kesenangan, jadi kau ingin memilih yang mana?
Aku sih suka keduanya.
"Don’t walk behind me, I may not lead. Don’t walk in front of me, I may not follow. Just walk beside me and be my friend.” (Janganlah berjalan di belakangku, karena mungkin aku tak bisa memimpinmu. Jangan pula berjalan di depanku, mungkin aku tak bisa mengikutimu. Berjalanlah di sampingku dan jadilah sahabatku.)
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!