...HAY SELAMAT DATANG DI NOVEL KE-2 AUTHOR, YUK SEPERTI BIASA DUKUNG SERTA SUPPORT NOVEL BARU INI. AUTHOR INGIN MEMBUAT SESUATU YANG BEDA, JADI YUK DUKUNG DAN SUPPORT YA....
...YANG BARU MAMPIR, JANGAN LUPA MAMPIR KE NOVEL PERTAMA AUTHOR....
..."Kau Khianati Aku, Kurebut Ayahmu"...
...&...
..."Love Me Please My Husband"...
...----------------...
Acara yang sangat mewah dan meriah ini cukup membuatku tak nyaman, Terlihat banyak sekali minuman minuman yang bisa membuat seseorang mabuk. Aku melihat suamiku sedang mengobrol bersama rekan bisnisnya.
Aku berjalan menghampiri suamiku dengan mimik wajah masam, Ku lihat suamiku Yuda sedang memegang gelas yang berisikan Bir.
”Mas?" Panggil seorang wanita cantik yang membuat seorang laki-laki tampan langsung berbalik menatapnya.
"Iya sayang, Ada apa hmm?" Yuda menarikku duduk di pangkuannya.
"Ayo pulang, Aku bosan disini." Ucapku, Terlihat suamiku menatapku dengan dalam. Dia menganggukkan kepalanya.
"Baiklah ayo,"
"Rey, Gua pamit duluan ya..." Lanjut Yuda yang berpamitan dengan rekan bisnisnya sekaligus pemilik acara ini.
"Hmmm ya, Hati-hati."
***
"Mas, Sini kunci mobilnya. Biar aku yang bawa?"
Yuda berbalik menatapku, Dia tersenyum dan mengusap rambutku. "Tidak usah, Aku masih kuat untuk menyetir kok."
Aku merebut kunci mobil dari tangannya, "Sudah, Aku yang bawa mobilnya."
Selama perjalanan entah kenapa suamiku ini selalu saja menatapku dengan tatapan liat, Ya seperti biasa dia selalu saja menatapku seperti itu.
"Aku dengar dengar katanya kalau bercinta fi dalam mobil, bisa langsung hamil loh. Jadi, Ayo kita coba? Siapa tau berhasil..." Celetuk Yuda yang kini tangannya memegangi paha ku.
"Mas, Tanganmu ini diamlah uh!"
"Ayolah sayang," Yuda memajukan wajahnya, Aku kaget dengan itu dan langsung menginjak rem. Yuda kini berada di hadapanku, Tentunya dia memundurkan kursi ku.
"Mas... Berat!!"
Ucapanku seola tak di dengarkan oleh Yuda, Kini dia mulai menghisap leherku.
"Mas... Ah!" Dessahku saat Mas Yuda menghisap begitu kuat.
Yuda menatapku, Dan cup! Dia mencium lembut bibirku. Aku mulai terbuai dengan itu, Aku mengalungkan tanganku ke lehernya.
Namun saat hendak membalas ciuman suamiku, Tiba-tiba saja terdengar suara klakson mobil yang cukup keras. Terlihat sebuah cahaya dari arah kaca spion, Sebuah truk bedar dengan kecepatan tinggi menghantam belakang mobil kami.
Brak...
Bugh...
Mobil kami terdorong sangat keras kearah pembatas jalan, Benturan yang cukup keras membuatku memekik kaget dan berteriak.
"Mass........" Teriakku disambut dengan pelukan dari mas Yuda!
Samar-samar ku dengar suara rintihan sakit dari mas Yuda, Kesadaran ku hilang saat itu. pandanganku buram dan entah apa lagi yang terjadi pada kami.
Flasback on
Hari ini aku dan juga suamiku akan menghadiri sebuah pesta dari rekan bisnis suamiku, Entah kenapa hati kecilku tidak ingin pergi. Namun kehadiran suamiku sangatlah penting di acara ini.
Dengan terbalut dress abu-abu, Aku tampil dengan semaksimal mungkin. Terlihat suamiku sudah menungguku di ruang tamu.
Dengan berjalan perlahan aku mendekat ke arah suamiku yang sedang memainkan ponselnya. "Mas..." Suamiku mendongak menatapku, Dia seola langsung terhipnotis.
"Cantiknya..." Lirih suamiku yang masih bisa aku dengar, Mendengar itu pipiku merona seperti tomat! ahh rasanya sangat malu jika dipandang seperti itu walaupun oleh suami sendiri.
Dia bangkit dari duduknya dan memelukku, Dan cup! Mas Yuda mengecup keningku. Sangat lama, Seakan ini adalah kecupan terakhir.
"Rasanya aku tak rela membawa istri cantikku ini keluar dari rumah.." Ucap Yuda yang membuatku semakin salah tingkah.
"Ngomong apasih mas! udah ayo nanti telat.."
Yuda terkekeh melihat sikap malu ku yang tetap saja sama, Dia menggandeng tanganku.
Menggunakan mobil hadiah pernikahan kami, Aku dan juga Yuda menuju ke tempat acara yang lumayan jauh dari tempat tinggal kami.
Sambil menyetir, Yuda memegangi tanganku. dia terus mengecupnya.
Istri mana yang tak bahagia diperlakukan seperti ini oleh suaminya, Walaupun hal yang sederhana namun sangat membuat hati berbunga-bunga. Pengantin baru, Ya itulah kami. Baru menikah Lima bulan yang lalu.
Sesampainya disebuah gedung yang terlihat sudah ramai sekali, Banyak wartawan serta tamu undangan yang sangat mewah-mewah. Yuda turun dari mobil, Dia berjalan ke arahku.
"Silahkan keluar, Ratu.." Aku tersenyum manis saat Yuda membukakan pintu mobil untukku.
"Terimakasih honey,"
Dengan menggandeng tangan suamiku, Aku dan juga dirinya masuk kedalam. Disana kami langsung disambut dengan hangat oleh pemilik acara ini.
Yuda yang tengah bercengkrama dengan beberapa kliennya membuatku memilih bergabung dengan beberapa istri klien suamiku.
"Bagaimana kabarmu Ren..."
"Kabarku baik Ti..."
Aku mengobrol kecil dengan beberapa istri klien suamiku. Yuda menghampiriku, Dia mengecup keningku dihadapan semua orang.
Kelakuan Yuda tentunya membuatku merona! "Astaga mas!!"
Yuda hanya tersenyum manis, Dia memeluk pinggangku. Pembawa acara mulai membuka acara ini, Tak berselang lama suamiku Yuda dipanggil untuk memberikan sepatah katanya.
"Terimakasih karna sudah mengizinkan saya berbicara didepan kalian semua, Tak ada banyak kata. Saya hanya bisa mendoakan semoga Perusahaan MHN GROUP semakin besar."
prok...
prok...
prok...
semuanya bertepuk tangan.
Setelah mengatakan itu, Yuda turun kembali bergabung bersamaku dan juga yang lainnya. Yuda terus saja memegangi tanganku, Sesekali dia mengecup pipi ku.
"Terimakasih sudah hadir dihidupku, Aku mencintaimu my wife.."
Flasback of
Ingatan itu sungguh terputar jelas dibenak Wanita cantik ini, Arah pandangannya menjadi buram dan tak jelas. Perlahan dia juga ikut kehilangan kesadarannya.
Kecelakaan ini membuat warga sekitar menjadi panik dan juga melihatnya, Mereka langsung singgap menelpon polisi.
Tak butuh waktu yang lama kini polisi sudah sampai di TKP, Mereka langsung mengeksekusi korban.
Dua ambulance langsung datang, Tepat saat Polisi mengangkat dua korban yang terlihatnya sepasang suami istri.
Polisi yang lainnya langsung mencari Identitas korban, Ia langsung menghubungi nomor yang ada di ponsel korban.
"Hallo?"
"Hallo, Permisi apa benar ini dengan Ibu Susi?"
"Iya betul dengan saya sendiri, Ini siapa? kenapa memakai ponsel anak saya?!"
"Mohon maaf Bu, Anak ibu mengalami kecelakaan. Dua korban ini akan di bawa ke rumah sakit **** untuk lebih jelasnya silahkan datang ke rumah sakit ****"
"apa?!"
Seorang wanita setengah baya terkejut bukan main saat mendapatkan kabar kalau Anaknya mengalami kecelakaan, Dan korbannya ada dua? Apakah itu Anak dan juga menantunya?!
"Papa....." Teriak wanita setengah baya itu dengan histeris nya.
"Ada apa Bu?"
"Pa, Yuda!!!? Yuda kecelakaan!! hiks...."
"Apa?!" Terkejut sungguh yang dirasakan oleh pria setengah baya ini.
"Bagaimana bisa?" Lanjutnya
"Mama tidak tau, Ayo cepat kita ke rumah sakit. hiks...."
Keduanya langsung menuju rumah sakit yang di Sharlokan oleh polisi, Rasa cemas tergambar jelas di keduanya.
"Ini pasti karna wanita pembawa sial itu!"
"Mah! ini bukan saatnya..."
...----------------...
Hay salam hangat dari author, Gimana nih seru ga? penasaran ga? yuk terus stay disini ya.
LIKE+KOMEN+VOTE!!!
RATE BINTANG LIMA & bunga🌹🌹🌹
Tiga hari kemudian.
"Ahhh... Pusing sekali kepalaku?" Rintih seorang wanita cantik dengan memegangi kepalanya yang terperban. Sedetik kemudian, Dia baru menyadari dimana dia kini. "Aku dimana?!"
"Syukurlah Nona sudah sadar," Wanita cantik itu berbalik ke arah suara, Ternyata seorang suster masuk kedalam ruangannya.
"Nona saat ini ada di rumah sakit, Sudah tiga hari Nona tidak sadarkan diri." Jelas Suster itu yang membuat Wanita cantik dihadapannya ini memekik kaget.
"Ti-tiga hari?" Kaget wanita cantik itu.
Pikirannya langsung terputar jelas ingatan saat mobilnya tertabrak truk besar, Wanita cantik itu langsung memekik kaget saat mengingat bagaimana mobilnya masuk kedalam jurang dan juga... suaminya? ya suaminya!!!
"Dimana suami saya Sus?! Yuda... Dimana dia?" Tanya Wanita cantik itu dengan sedikit berteriak, Dia baru ingat dengan kejadian saat pulang dari pesta.
"Tenang, Suami Nona baik-baik saja." Jawab suster dengan memperbaiki posisi wanita cantik itu.
Raut wajah bingung terlihat jelas dari wajahnya, Dia sungguh sangat masih bingung. tapi ingatan jelasnya terputar saat kejadiaan naas itu.
Namun saat hendak berbaring, Terlebih dulu terdengar suara menggelegar dari luar.
"Mana wanita itu! Hey... Wanita pembawa sial!! Enak banget kamu ya, Puas kamu buat anak saya koma hah? Puas kamu!!!" Teriak seorang wanita paruh baya dengan mimik wajah yang terlihat jelas amarah memuncak.
Deg...
"Ma-mamah..." kaget wanita cantik itu saat mengetahui siapa yang masuk ke dalam ruangannya.
"Jangan panggil saya mamah! Kamu memang pembawa sial untuk keluarga saya dan termasuk Yuda anak saya!!"
Wanita cantik yang terbaring lemah itu mulai merangka mendekati wanita paruh baya yang tengah emosi itu.
"Maaf mah, Hiks... Maafkan Rena... Rena gatau ini semua akan terjadi..." Tangis wanita cantik itu yang berlutut tepat dihadapan wanita paruh baya.
Namun dengan singgap, Wanita paruh baya itu menyingkirkan tangan wanita cantik yang bernama lengkap
~Renata Angelika Putri.
Seorang wanita cantik berusia 23 tahun, Renata atau kerap dipanggil Rena ini adalah seorang istri dari Alyuda kusuma. Seorang CEO yang cukup terkenal, Keluarga kusuma sendiri adalah keluarga yang cukup terpandang.
"Kamu mau saya maafkanmu dan merestui pernikahan kalian?" Susi menatap ke arah Rena.
Wajah Rena berbinar, Dia menganggukkan kepalanya. "Mau mah... Hikss..." Jawab Renata dengan diiringi isak tangisnya.
"Menikahlah dengan rekan bisnis Yuda, Dan lahirkan anak untuknya!"
DUAR...
Bagai tersambar petir disiang bolong, Bagaimana bisa seorang ibu mertua meminta menantunya melahirkan anak untuk orang lain? Sungguh miris!
Mendengar itu, Renata terdiam diri. Dia syok bukan main, Dia menggelengkan kepalanya. "Tidak mah, Rena tidak mau!" Tolak Renata dengan menggelengkan kepalanya.
Wajah Susi kembali memerah, Dia mengcekram dagu Renata. "Kamu mau melihat Yuda menjadi gelandang hah? Kamu mau melihat Yuda sedih karna perusahaan bangkrut?!" Teriak Susi, Dia melepaskan cengkraman nya.
"A-apa hubungannya dengan pe-perusahaan?"
"Perusahaan Yuda sedang diujung tanduk, Dan itu semua karnamu pembawa sial! Sekarang Yuda kritis, Dia tidak bisa mengembalikan kondisi perusahaannya. Dan satu-satunya jalan keluarnya adalah rekan bisnis Yuda, Tapi dia meminta syarat kamu melahirkan anak untuknya!" Jelas Susi dengan tegasnya.
Air mata Renata tak bisa dia tahan lagi, Sungguh sakit mendengar itu. "Be-beri Rena waktu untuk berpikir," Lirih Renata, "A-apa Rena boleh bertemu mas Yuda?" lanjut Renata mendongak menatap ibu mertuanya.
Susi memutar bola matanya malas, "Tidak usah banyak berpikir! Silahkan kamu temui Yuda untuk terakhir kalinya! Dan ingat, Besok siap tidak siap. Kamu akan tetap menikah dengan rekan bisnis Yuda!"
Setelah mengatakan itu, Susi pergi dari ruangan Renata. Tubuh Renata seakan langsung ambruk. Bagaimana bisa dia menikah lagi, Dan melahirkan anak untuk orang lain?
"Hiks..."
Dengan langkah kaki yang lemah, Renata berjalan masuk ke dalam ruang rawat suaminya. Air matanya kembali menetes melihat kondisi suaminya yang terbaring lemah, Dia menarik nafasnya.
"Mas..." Lirih Renata.
Renata memeluk tubuh suaminya yang terbaring lemah, Dia mendekap suaminya. Tak berselang lama terdengar suara isakan tangisnya. "Mas... hiks...."
"Apa tidurmu terlalu nyenyak mas? sampai kamu tidak mau membuka matamu? Bangunlah mas... aku merindukanmu.. kamu lupa kita akan melaksanakan honeymoon? ayolah mas buka matamu... hiks... mas!!"
"Kamu tau? Mamah memintaku menikah kembali dengan orang lain, Apa kamu siap merelakan aku mas? hiks... aku mohon mas sadarlah, Gagalkan rencana mamah... aku mohon... aku tak sanggup jika harus menjadi istri orang lain, Aku tak sanggup membagi tubuhku hiks.. mas!!!"
"Mas... Bangun mas.. Hikss... Mas, Bangun!!! Apa kamu rela melihatku disentuh oleh laki-laki lain? Bangun mas bangun!!! Hikss.... Hiks... Bangun mas..." Renata memeluk tubuh Suaminya Yuda dengan diiringi isak tangisnya.
Sudah lebih Dua jam Renata menangis sambil memeluk tubuh suaminya, Dia mendongak menatap wajah sang suami. Perlahan dia mengusap wajah tampan suaminya itu, "Baiklah mas jika ini memang sudah menjadi takdir kita, Dan demi mendapatkan restu Mamah dan menyelamatkan perusahaanmu. Aku ikhlas mas..." Renata menyeka air matanya, Dia menghembuskan nafas kasarnya.
"Aku ikhlas jika harus menjadi ibu pengganti, Maaf jika nanti aku akan mengkhianati mu mas. Maafkan aku jika tubuh ini akan berkhianat, Hiks... Aku berharap kamu cepat sadar mas..."
Tanpa disadari oleh Renata, Yuda yang sendari tadi tak sadarkan diri namun dapat mendengar jelas setiap ucapan Alexa. Dia meneteskan air matanya, Terlihat dari sudut matanya.
***
Sedangkan di sisi lain, Tepatnya disebuah gedung perusahaan raksasa. Terlihat seorang wanita paruh baya tengah menandatangani sebuah surat, Entah isi surat itu.
"Jadi, Bagaimana?" Tanya sekarang laki-laki tampan yang tengah berada di hadapan seorang wanita paruh baya, Laki-laki itu terlihat sangat tampan dan juga gagah.
"Dia bersedia, Dan sebagai gantinya. Anda harus menepati ucapan anda, Memberikan Yuda setengah saham Mohana!" Jawab wanita setengah baya itu yang tak lain adalah, Susi. Ibu mertua Renata.
Laki-laki tampan itu tertawa sinis, "Tenang saja, Semua akan diurus seperti yang anda inginkan."
Terlihat raut wajah bahagia dari Susi, Namun tidak dengan Tomo. Ayah Yuda ini seola tak terima dengan keputusan istrinya, namun apalah daya dia tidak bisa melawannya.
"Baik kalau gitu kami permisi dulu Tuan,"
"Ya."
Susi dan juga Tomo keluar dari ruangan laki-laki tampan itu, Susi keluar dengan raut wajah bahagia. Sedangkan Tomo berbeda, Terlihat raut wajah sedih nya.
"Wil, Urus semua apa yang wanita tua itu inginkan!"
"Baik tuan,"
...----------------...
Hay salam hangat dari author, Gimana nih penasaran gak sama sosok laki-laki yang akan menjadi suami Renata? Yuk dukung dan support karya ini dengan cara:
LIKE+KOMEN+VOTE!!!
RATE BINTANG LIMA, AND BUNGA🌹🌹🌹
"Ingat jangan katakan apapun itu kepada Istriku! Jika kamu berani mengatakan apapun itu, Kamu tau kan apa yang akan terjadi?"
Seorang wanita cantik hanya menundukkan kepalanya, Dia mengangguk paham saat laki-laki disampingnya ini mengancamnya.
Tanpa mengatakan apapun lagi Laki-laki tampan itu langsung keluar dari mobil, Dia berjalan masuk ke dalam sebuah mansion yang sangat megah dan juga mewah.
"Sayang...." Teriak laki-laki itu menghampiri seorang wanita yang tengah duduk di kursi roda.
Laki-laki tanpan itu memeluk wanita yang duduk di kursi roda itu.
"Mas, Dimana wanita itu?" Tanya Wanita cantik yang bernama Aulia.
"Wildan, Bawa wanita itu kemari!"
"Baik Tuan,"
Wildan membukakan pintu mobil, "Silahkan keluar Nona," Ucap Wildan yang mempersilahkan wanita cantik yang telah resmi menjadi istri bosnya ini, walaupun hanya istri sirih.
Namun bukannya keluar ataupun merespon, Wanita cantik itu terlihat hanya terdiam diri. "Nona?!"
Renata tersadar dari lamunannya, "Ah iya maaf..." Renata langsung keluar dari dalam mobil.
Ya, Wanita cantik yang datang bersama laki-laki tampan itu adalah Renata. Dia kini telah resmi menjadi istri kedua dari seorang pengusaha sukses, Lebih tepatnya rekan bisnis suaminya!
Renata memicingkan matanya saat melihat laki-laki itu bermesraan bersama istrinya, Renata belum paham untuk apa dia dibutuhkan. "Ada apa ini? Hubungannya dengan istrinya terlihat sangat bahagia? Lantas kenapa memerlukan rahimku?" Batin Renata. Dia menghampiri pasutri yang tengaj bercumbu mesra itu, tanpa memperdulikan sekelilingnya.
"Mas!!!" Aulia memukul dada bidang suaminya karna terus saja mencumbu nya, Terlihat mimik wajah yang tak suka dari laki-laki tampan itu.
"Cih, Mengganggu!" Sahut Laki-laki tampan itu, Dia langsung pergi dari hadapan istrinya.
Dengan menunduk, Renata menghampiri wanita yang tengah duduk di kursi roda itu.
"Hai selamat datang di kediaman Mohana." Sapa Aulia, Dia merentangkan tangannya. "Namaku Aulia Sintiani Mohana, Namamu siapa?"
Renata menyambut uluran tangan Aulia, Dengan tersenyum kecil Renata membalas sapaan dari Aulia. "Ha-hay... Namaku Renata, Nyo-Nyonya.."
Aulia terkekeh kecil saat wanita yang ada di hadapannya ini terlihat gugup dan juga kaku, "Tidak perlu pormal seperti itu, Kita hanya berbeda dua tahun saja bukan? Jadi panggil aku Aulia atau Lia saja biar lebih akrab." Ucap Aulia dengan ramahnya dia tersenyum manis ke arah madunya itu.
"Ba-baik Nyo... Emmm Lia..."
Aulia tertawa kecil, "Hahaha kamu menggemaskan sekali, Ayo masik?" Ajak Aulia yang diangguki oleh Renata.
Renata tak menyangka ternyata istri suami keduanya ini sangatlah ramah dan juga baik, Pikirannya langsung kabur. Tega sekali dia menyia-nyiakan wanita sebaik Aulia, Itulah yang terputar di pikiran Renata.
Sedangkan itu di ruang kerja terlihat seorang laki-laki berjas abu-abu itu tertawa sinis, "Wil, Kamu sudah mengurus semuanya?" Tanya laki-laki tampan itu kepada sekertaris nya.
"Sudah Tuan, Sesuai dengan apa yang anda ucapkan." Jawab Wildan, Sekertaris laki-laki tampan yang menjadi suami kedua Renata.
Laki-laki tampan itu meletakan dokumen yang dia periksa, "Bagus! Pastikan istriku Aulia tidak mengetahui kalau wanita itu sudah menikah, Dan istri dari Yuda. Kamu paham?"
Wildan menganggukkan kepalanya, "Paham Tuan,"
Setelah itu laki-laki tampan yang masih misterius itu meninggalkan Wildan di ruangan kerjanya.
Dia berjalan menghampiri kedua wanita yang terlihat tengah bercanda tawa, Terdengar tawa istrinya.
"Haha iyakah? Dulu aku juga mencoba membuat kue, Dengan nekat tanpa resep apapun aku menciptakan sebuah kue yang sangat aneh. Kamu tau rasanya? Sangat pahit! Karna gosong... Hahaha.." Ucap Aulia yang membuat keduanya tertawa lepas, Seperti yang sudah akrab padahal baru saja berkenalan. Mungkin sama-sama perempuan, Sehingga mudah akrab.
Renata tertawa mendengar cerita dari Aulia, "Hahaha bisa seperti itu? Aku bahkan dulu sangat aneh, Sama sepertimu tanpa resep apapun aku membuat kue yang sangat asin. Hahaha..."
"Ter..."
"Sayang?"
Ucapan Aulia terpotong karna panggilan dari suaminya, Aulia membalikan badannya saat sang suami memanggilnya.
Laki-laki tampan itu berjongkok dihadapan istrinya yang tengah duduk di kursi roda.
Cup...
Tanpa rasa malu, Laki-laki tampan itu mengecup bibir Aulia dihadapan Renata. Renata yang melihat itu langsung menundukkan arah pandangannya.
"Rey!"
"Kamu harus bertanggung jawab, Sayang!"
Tanpa menunggu jawaban dari Aulia, Laki-laki tampan yang berstatus sebagai suami Aulia ini langsung ******* habis bibir Aulia yang sudah menjadi candu nya ini.
Hap! Laki-laki tampan itu menggendong Aulia, Aulia memekik kaget saat tubuhnya seakan mengapung.
"Mas!"
Laki-laki tampan itu langsung membawa Aulia pergi dari hadapan Renata yang masih menundukkan kepalanya.
"Rena... Kamar kamu ada di atas, Bibi... Tolong tunjukan kamar Rena..." Ucap Aulia dengan sedikit berteriak karna kini dia di bawa pergi oleh suaminya, Ya kemana lagi selain ke kamar.
"Kuatkan hatiku ya Allah..." Lirih Renata, Dia meneteskan air matanya.
****
"Mas, Kamu ini selalu saja lupa waktu! Lihatlah sudah jam berapa ini? Kasian Renata pasti sudah menunggu kita," Ucap Aulia yang menggerutu karna suaminya ini selalu saja lupa waktu jika bermain bersamanya.
"Berisik sekali kamu ini honey, Wanita itu sudah besar! Jadi tidak perlu kamu urusin dia." Jawab laki-laki tampan yang memeluk erat tubuh polos Aulia.
"Lepas, Rey!! Stop..." Aulia sedikit berteriak karna tangan kekar Rey suaminya ini berkeliaran aktif di tubuhnya.
"Hey, Kamu kenapa sayang??" Tanya Rey laki-laki tampan itu, Dia bertanya karna melihat istri tercintanya ini meneteskan air matanya.
"Rey, Kalau kamu terus seperti ini, Kapan kita akan mempunyai Baby?!"
"Ck! Sudahlah jangan membahasnya! Sebaiknya kita mandi setelag itu kita makan malam bersama?" Rey menggendong tubuh Aulia dan membawanya masuk ke dalam kamar mandi.
Tentunya bukan mandi saja, Tapi terjadi pergulatan panas yang terulang di dalam kamar mandi.
Kurang lebih 2 jam, Aulia dan juga Rey akhirnya keluar dari kamar mandi dengan kondisi wajah yang berbeda.
Dimana Rey keluar dengan wajah yang segar, Sedangkan Aulia. Mimik wajahnya sangat kusut, Dia terus menggerutu kesal karna Rey bermain dengan sangat kasar dan juga memakan waktu yang banyak.
Cup...
Rey mencium pipi Aulia.
"Kenapa istriku ini menjadi sangat cerewet hmm? Sudahlah ayo kita makan..."
Sedangkan itu di kamar atas, Tepatnya di kamar Renata.
Renata saat ini sedang memeluk ponselnya yang Berwalpaper foto dirinya dan juga suaminya, Yuda.
"Cepatlah bangun mas, Aku sungguh tidak siap... Hiks... Kuatkan hatiku ya Allah." Gumam Renata dengan diiringi isak tangisnya.
Bagaimana tidak? hatinya sungguh merasakan sakit yang luar biasa saat membayangkan bagaimana nanti reaksi suaminya saat mengetahui dirinya mengandung benih laki-laki lain.
membayangkannya saja Renata sungguh tak sanggup!
...----------------...
Hay salam hangat dari author, Seperti biasa ya author minta dukungan serta support dari kalian semua untuk Novel ini.
Yuk, Dukung dan support dengan cara:
LIKE+KOMEN+VOTE!!!
BUNGA & RATE BINTANG LIMA🌹🌹🌹
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!