Kaylin sedang duduk menonton televisi. Dia sedang menonton film Korea. Kaylin tiba - tiba kaget saat mendengar mamanya berteriak histeris.
Kaylin menghampiri mamanya yang sedang menangis di dalam kamarnya.
" Kenapa ma?"kepada mamanya.
"Abang kamu Kay."
"Abang kenapa ma?"tanya Kaylin masih dengan bingung.
"Abang kamu kecelakaan dan kritis di rumah sakit." ucap mamanya sambil menangis sesenggukan.
Kaylin kaget mendengar jawaban sang mama. Dia tidak tau jika terjadi apa-apa dengan abangnya. Dia hanya punya Abang yang bisa di andalkan setelah meninggalnya papanya tiga tahun yang lalu.
"Mari kita liat ma." ucap Kaylin mencoba memberi semangat kepada mamanya walaupun dia juga rapuh.
Kaylin dan mamanya bersiap menuju rumah sakit. Mereka di antar oleh sopir pribadi Kaylin.
Saat sampai di rumah sakit, Kaylin sangat kaget melihat kondisi abangnya Ken Mahesa. Ken Mahesa sedang di rawat dalam kondisi kritis.
Kaylin dan mamanya juga penasaran apa yang membuat abangnya seperti ini. Namun ia kaget saat mendengar kecelakaan akibat abangnya menolong sang mantan istri.
Kaylin agak emosi ingin menghampiri Azzura. Walaupun rasa bencinya sudah tidak separah dulu, namun hal ini membuat dia mulai tidak menyukai mantan sang kakak ipar.
Namun belum sempat bertemu wanita itu dia di kagetkan satu perihal. Dia mendengar lansung hasil laporan yang di berikan oleh anak buah Azzam kembaran kakak ipar.
"Polisi sudah menangkap anak buah Ken Mahesa, menurut pengakuan mereka, mereka di suruh oleh Kaylin Mahesa.
Kaylin lansung gemetaran mendengar apa yang dia dengar. Dia bahkan tidak sanggup untuk berbicara.
Dia nampak ketakutan karena sebentar lagi polisi pasti akan menangkapnya.Dia tidak tau apa yang dilakukan saat ini karena Ken Mahesa dalam keadaan koma.
Dia tau bahwa dia tidak akan sanggup menghadapi dalang sebenarnya. Dia tau orang yang bermain di balik nyawa Azzura Adha adalah orang yang tidak main-main.
"Apakah aku bilang tidak aja sama keluarga Azzura, tapi mana mungkin mereka percaya sama aku." ucapnya lagi karena hubungan keluarga mereka memang tidak akur karena perceraian Ken dan Azzura.
Kaylin lansung berlari keluar dari rumah sakit. Dia bahkan tidak pamit kepada sang mama. Di pikirannya adalah bagaimana cara bersembunyi agar tidak bisa di tangkap oleh polisi.
"Awwww." Kaylin tidak sengaja menabrak seseorang.
"Jalan hati - hati dong, ini rumah sakit bukan arena tempat berlari." ucap seorang lelaki yang menggunakan baju kebanggaannya yaitu baju kedokteran.
"Maaf." ujar Kaylin.
Mata Kaylin terbelalak saat melihat siapa yang berdiri di depannya. Dia adalah lelaki yang Kaylin sukai di masa remaja. Lelaki yang menghabiskan waktunya kurang lebih satu dekade.
"Eh malah bengong, nggak jelas." ucap Zahran berjalan meninggalkan Kaylin yang masih bengong sendirian.
Kaylin melihat Zahran berjalan meninggalkannya. Sedangkan Kaylin kembali ingat bahwa dirinya dalam bahaya.
Kaylin segera berjalan kembali menuju luar pintu rumah sakit. Dia tidak tau harus pergi kemana dan naik apa. Dia yakin rumahnya akan di datangi polisi.
Saat ia nampak panik ke arah parkiran, tiba - tiba ada yang menyentuh bahunya. Dia sangat kaget saat mengetahui ada yang menyentuh bahunya.
"Bukan saya." ucap Kaylin hampir menangis karena ketakutan.
"Ini aku Kay." terdengar suara seorang wanita. Kaylin menoleh kearah belakang. Dia melihat Mezza Kusuma. Dia mengenal Mezza karena istri Daffin Arkarna dan kakak dari lelaki yang ia sukai.
"Kak Mezza."
"Kamu kenapa?" tanya Mezza kaget saat melihat Kaylin agak pucat.
"Tolong bantu saya kak untuk bertemu bang Daffin, bawa saya ke bang Daffin kak."
"Ada apa ini?"
"Tolong kak, hanya bang Daffin yang bisa menyelesaikan masalah saya, tolong kak jangan banyak bertanya dulu." Kaylin memohon.
"Baiklah ayo naik mobil."
Kaylin hanya. mengikuti langkah kaki Mezza. Mereka menaiki mobil hitam milik Mezza. Namun Mereka masih belum bergerak karena menunggu seseorang.
"Kak kita menunggu siapa?" tanya Kaylin.
"Tunggu bentar, itu orangnya udah sampai." jawab Mezza melihat orang yang di tunggu sudah nampak dari kaca spion.
"Maaf kak agak lama." ucap lelaki yang sendang membuka pintu mobil.
"Loh kamu? ngapain di sini?" tanya Zahran kaget saat melihat wanita yang menabraknya tadi.
"Aku yang bawa karena dia kenalan aku." jawab Mezza.
Akhirnya mereka sama - sama diam. Mobil yang di kendarai Zahran memasuki halaman rumah Daffin Arkarna. Mereka lansung turun sedangkan Zahran lansung pulang.
Daffin yang memang berada di rumah sangat kaget melihat kedatangan Kaylin sambil menangis.
Kaylin menceritakan semuanya kepada Daffin. Daffin juga kaget dengan masalah yang menimpah Azzura anak om Alan.
Entah kenapa Daffin percaya apa yang di ucapkan oleh Kaylin. Dia berjanji akan menyelesaikan masalah ini dengan catatan keluarga Adha tidak boleh tau keberadaan Kaylin.
...****************...
Beberapa hari kemudian, Daffin nampak sedang membaca laporannya bersama dengan anak buahnya. Di sana juga ada Kaylin.
Selama ini Daffin sengaja menyembunyikan Kaylin. Dia kaget saat di tuduh sebagai wanita yang merencanakan pembunuhan.
Kaylin mendatangi Daffin saat di rumahnya. Wanita itu datang tengah malam sambil menangis minta tolong perlindungan. Wanita itu juga menjelaskan semuanya kepada Daffin.
"Jadi ini ulah Claudia?" tanya Daffin kepada anak buahnya.
"Apakah bukti - bukti sudah lengkap?" tanya Daffin.
"Sudah bos." jawab lelaki itu sambil memberikan Map kelas bosnya.
Daffin membaca semua laporan dengan teliti. Dia membaca dengan tidak terburu-buru.
Kaylin agak kaget ketika tau siapa dalang di balik semua ini. Dia tidak terima dengan fitnah yang di kirim kan oleh wanita Claudia.
"Kalian serahkan kepada Hendri, sisanya biar dia yang menyelesaikannya."perintah Daffin anak buahnya.
"Baik tuan."
Mereka pergi menjalankan tugas berikutnya. Sedangkan Daffin nampak menelpon seseorang untuk mencari keberadaan Claudia. Daffin juga menginginkan untuk membawa wanita itu dalam keadaan hidup ke kantor polisi.
"Terima kasih bang Daffin, aku nggak tau tanpa Abang." ucap Kaylin kepada Daffin.
"Sama - sama, setelah polisi menetapkan dia, maka kamu akan bisa hidup bebas lagi." ucap Daffin.
"Iya bang, aku Janji akan membalas amal kebaikan Abang." ucap Kaylin.
"Cukup kamu menjadi anak yang baik aja, jangan resek dengan Azzura nanti."
"Baik bang."
"Mas, liat siapa yang datang." terdengar suara Mezza memanggil suaminya di ruang kerja.
Daffin lansung keluar dari ruang kerja. Dia melihat istrinya dan anaknya yang kedua sedang bermain bersama pamannya Zahran.
"Mama, papa." ucap Daffin mencium papa dan mama mertuanya bergantian.
"Kami kangen sama yang kecil." ucap mama Siska.
"Jadi sama aku nggak kangen ma?" tanya Mezza kepada sang mama.
"Kamu biar di kangen sama suami aja." jawab mamanya sambil tersenyum.
Tidak lama setelah mereka duduk, Siska melihat seorang wanita yang keluar dari ruang kerja menantunya.
"Siapa itu? itu bukannya Kaylin yang sedang jadi buronan polisi.?" tanya mama Siska.
"Bukan dia pelaku utamanya, aku sudah ketemu dalang sebenarnya ma." ucap Daffin.
"Kaylin sini." panggil Mezza.
Sebelum sampai di kursi ruang
tamu, dia melihat sosok Zahran yang sangat gagah di matanya. Lelaki yang sedang sibuk bermain bersama dengan keponakannya itu.
"Ma ini Kaylin Mahesa, anaknya baik kok ma." ucap Mezza memperkenalkan Kaylin.
"Ohw, semoga nama kamu cepat bersih kembali ." ucap mama Mezza.
Sesekali mama Siska melihat arah pandangan Kaylin yang menatap anak bujang kembarnya, yaitu Zahran.
"Kamu suka Zahran?" tanya Mama Siska lansung aja membuat Kaylin lansung terbatuk-batuk, sedangkan Zahran hanya diam tanpa peduli apa yang mamanya bicarakan
Setelah bertemu dengan Daffin, Kaylin merasa amat. Namun dia tau mamanya sedang mengkhawatirkannya. Tapi untuk sementara dia hanya mengikuti saran dari Daffin untuk tidak memberi tau siapapun perihal di mana keberadaan Kaylin.
Kaylin hanya duduk termenung sambil menatap foto seseorang. Foto yang sudah lama di dalam dompetnya. Dan karena orang di foto inipun akhirnya Kaylin tidak menyukai Azzura.
Bayangan Kaylin memutar kembali ke masa sekolah. Saat ia sering melihat lelaki yang di sukainya bersama Azzura dan kembarannya.
Sejak itulah Kaylin sangat jengkel kepada Azzura. Dan akhirnya tidak menyukai Azzura, bahkan ketika sudah menjadi kakaknya.
Flash Back
Kaylin remaja sangat menyukai Zahran Kusuma sejak kelas 7 SMP. Saat itu mereka bersekolah di tempat yang sama, hanya beda tingkatan.
Kaylin masih kelas 7 SMP sedangkan Zahran duduk di kelas 12 SMA. Sedangkan Ken saat itu kelas XI SMA.
Karena Zahran lebih ketua daripada kaylin, maka Kaylin tidak pernah memberi tau bahwa dia menyukai Zahran. Dia tidak mau jika Ken sang Abang tau karena bisa - bisa ia kena marah karena masih kelas 7 SMP sedangkan Zahran sudah SMA.
Kaylin hanya menatap Zahran dari jauh setiap hari. Terkadang Kaylin sengaja berpura-pura mencari abangnya ke lantai 3 agar bisa bertemu dengan Zahran di tingkat SMA.
Terkadang Kaylin sengaja berjumpa dengan Zahran ketika menuju parkiran saat pulang.
Terkadang Kaylin harus menahan rasa cemburu kepada cewek-cewek SMA karena sosok Zahran ini terkenal humble. Berbeda dengan kembarannya yang pendiam.
Yang membuat Kaylin paling cemburu diantara cewek - cewek yang lain adalah Azzura. Cewek yang hampir selalu ada bersama Zahran. Bahkan terkadang sering di antar pulang oleh Zahran.
Karena bosan memandang dari jauh, maka Kaylin terlintas mengirimkan surat. Kaylin bisa saja mencari nomor ponselnya, namun itu bisa membuat identitas dirinya ketahuan.
[Teruntuk lelaki sang pujaan hatiku,
Aku menyukaimu sejak pertama bertemu dengan mu. Siang malam hanya kamu yang terlintas di pikiranku.Aku tidak tau dengan apa yang aku rasakan, apakah itu cinta atau tidak sekedar kagum. Yang penting aku sangat menyukai dirimu. Kamu itu mirip Kim Hyun Joong loh,benaran serius.
salam Kenal dari pengagummu angin selatan bertiupkan cinta]
Zahran terdiam saat membaca surat yang ia dapat di laci mejanya siang tadi. Dia sengaja membacanya dirumah agar teman - temannya tidak ada yang tau.
Zahran tersenyum saat membaca surat itu. Sejak sekolah baru kali ini dia mendapatkan surat tanpa identitas.
"Zaman udah canggih begini masih saja pakai surat." ucapnya tersenyum memandang surat tersebut.
"Tulisannya rapi banget, tapi ini siapa ya kira-kira? ah besok aku cari tau aja." ucapnya tersenyum memandang langit - langit kamarnya sambil berbaring.
Surat itu datang terus hampir setiap Minggu di hari yang berbeda. Sampai akhirnya dia lulus namun tidak tau pengirim surat tersebut.
Flashback end
"Kaylin, Kaylin." terdengar suara panggilan di balik pintu kamarnya.
Kaylin berjalan menuju pintu kamar. Dia membuka pintu kamar tersebut dan menemukan Mezza sedang berdiri di balik pintu.
"Ya kak."
"Ada tamu spesial untuk kamu di bawah." ucap wanita itu sambil tersenyum.
"Siapa kak" tanya Kaylin kepada Mezza.
"Coba liat sendiri."
"Aku ganti baju dulu kak." ucap Kaylin yakin bahwa sang tamu adalah Zahran.
"Tidak perlu, tamu ini akan menerima kamu apa adanya." ucap Mezza menarik tangan Kaylin.
Mereka berjalan menuju ruangan tamu. Kaylin kaget saat melihat sang kakak duduk di rumah tamu. Kaylin segera menghampiri sang kakak yang sedang berdiri sama kagetnya dengan dirinya.
Kaylin." ucap Ken kaget melihat adiknya ada di rumah itu.
"Abang menyandera adik saya?" tanya Ken lagi membuat Kaylin tersenyum atas kebodohan abangnya.
Daffin melempar bantal sofa yang ada di dekatnya ke lelaki itu. Dia kesal karena bisa - bisanya lelaki itu menuduhnya padahal dia menyelamatkan adiknya.
"Bang." ucap Kaylin berlari ke arah Ken.
"Kamu nggak apa-apa?" tanya Ken.
"Aku nggak apa-apa, aku memang sengaja meminta perlindungan kepada bang Daffin, aku nggak bersalah bang." ucap Kaylin menangis memeluk abangnya.
Ken baru ingat bahwa adiknya memang juga mengenal Daffin karena juga berkuliah di kampus yang sama. Ken juga baru ingat lagi bahwa Kaylin pernah bekerja dengan Daffin di kala ia terpuruk.
"Ya, Abang percaya sama kamu, Abang akan buat mereka mendekam di penjara atas pencemaran nama baik kamu, dan kecelakaan Azzura." ucap Ken sambil memeluk adiknya dengan erat.
Dia senang ketika mendapati adiknya sehat dan selamat. Dia memandang Daffin yang sedang duduk sambil tersenyum. Ken mengakui walaupun Daffin terkenal dingin tapi sangat baik.
"Terima kasih bang atas bantuannya."
"Aku melakukannya demi Kaylin bukan karena kamu." jawab Daffin.
"Tidak masalah demi siapapun, yang penting terima kasih telah melindungi dia." ucap Ken tersenyum.
"Om jika mau memukul saya, saya juga ikhlas, silakan om." ucap Ken lagi kepada Abian yang juga ada di situ.
"Siapa yang mau memukul kamu? saya ini udah tua, ngapain memukul kamu, habisin tenaga." jawab Abian papa Daffin.
"Hahahahahaha, dia percaya." ucap Daffin tertawa.
Ken akhirnya sadar bahwa dia sudah di kerjain oleh Daffin lelaki dingin itu.
"Sialan kamu bang." ucap Ken.
"Kamu nggak mau tau siapa Beni itu?" tanya Daffin.
"Iya bang."
"Baik, tapi masih ada yang kita harus tunggu, jadi kita harus menunggu dulu." ucap Daffin lagi membuat Ken bingung.
"Nunggu siapa bang?" tanya Ken penasaran.
"Tunggu aja jangan kepo." ucap Daffin.
Ken dan yang lainnya terpaksa menunggu tamu yang akan datang. Mereka membahas Kaylin sambil menunggu.
Sedangkan Kaylin hanya diam jadi pendengar dan sesekali menjawab jika ditanya.
Tidak lama kemudian barulah tamu yang di tunggu datang.Mereka adalah keluarga Adha.
Kaylin tidak berani menatap Azzura atau yang lainnya. Dia tau bahwa keluarga itu akan mencarinya atas apa yang terjadi. Apalagi ia sempat mengibarkan bendera peperangan 3 tahun yang lalu kepada Azzura.
Kaylin juga tau bahwa keluarga Arkarna sangat dekat dengan keluarga Arkarna. Dan saat ini keluarga Kusuma sudah menjadi besanan, maka Kaylin yakin bahwa keluarga Kusuma akan juga dekat dengan keluarga Adha.
"Dengan begini pasti Azzura bisa lebih dekat dengan Zahran." ucapnya dalam hati.
Hal ini membuat Kaylin patah hati lagi. Walaupun dia mencoba melupakan Zahran sejak masuk kuliah, namun setelah pertemuan ini membuatnya kembali menyukai lelaki itu.
Mereka membicarakan masalah rencana yang akan di jalankan untuk menjebak Claudia. Ketika namanya di sebut untuk sebagai umpan rencana, ia hanya mengangguk setuju. Walaupun dia sangat takut namun ini demi membersihkan nama baiknya.
Walaupun sudah sore, namun tetap keluarga Arkarna menyajikan makanan berat seperti nasi, bakso dan sate.
Kaylin sempat berada di dapur bersama mama Bella. Kaylin tau bahwa mama Bella sangat tidak menyukai dirinya.
"Kaylin, ini mantan mertua Ken, nah beliau ini Tante Kakak juga." ucap Bella mengenalkan Kaylin kepada tantenya.
"Maksudnya kakak?" tanya Kaylin tidak paham.
Dia tidak lupa dengan wajah mama Azzura itu. Namun dia bingung dengan ucapan Mezza.
"Jadi papanya kakak itu punya adik yaitu Tante Bella ini, mantan mertua Abang kamu." ucap Mezza menjelaskan.
"Ha?" Kaylin melongo mendapatkan penjelasan dari Mezza.
"Mati aku, ternyata tantenya Zahran, jadi Zahran sama Azzura itu sepupu?" gumamnya pelan.
"Apa kay?" tanya Mezza.
"Jadi Azzura sepupunya kakak?" tanya Kaylin dengan suara kecil.
"Iya, kok kamu kayak takut gitu sama Tante Bella?" tanya Mezza.
"Gimana nggak takut, orang dia membenci anak Tante, untung aja bukan dia pelaku kecelakaan itu, jika ia maka Tante akan uleg - uleg kamu melindungi dia." ucap Tante Bella membuat Kaylin hanya diam.
"Ah Tante jangan kayak gitu, mungkin dulu ada kesalahpahaman, sekarang kan Ken dan Azzura udah akur kembali, yang lalu biarlah berlalu Tan, Kaylin ini baik kok Tan." ucap Mezza mencoba membujuk tantenya.
"Ayok kita panggil yang lain me, oh iya mama dan papa kamu nggak ada kesini?" tanya Bella.
"Baru beberapa hari yang lalu berkunjung Tan."
"Tante agak kangen juga dengan mama papa kamu." ucap Bella.
Kaylin hanya menjadi pendengar di sana di saat kedua insan itu bercerita. Dia juga tau diri bagaimana Tante Bella tidak menyukai dirinya. Bahkan dia ragu untuk memperjuangkan cintanya saat tau bahwa Azzura adalah masih keluarga Tante Bella.
Zahran sedang duduk menyaksikan pesta pernikahan kedua sepupunya. Zahran duduk dengan beberapa teman - teman dari kedokteran satu profesi.
Siapa yang tidak tergila-gila dengan Zahran, seorang dokter tampan dan keturunan keluarga Kusuma yang akan mengurus rumah sakit keluarga Kusuma.
Berbeda dari sang adik yang terkenal dingin, Zahran lebih terkenal humble. Dia juga terkenal dengan dokter playboy.
Hampir setiap bulan Zahran bergonta-ganti pacar. Terkadang hal ini membuat sang mama pusing dengan kelakuan anaknya yang satu ini. Zahran berbuat begitu karena menunggu seseorang di masa lalunya. Wanita pengirim surat yaitu angin selatan bertiupkan cinta. Namun ia menunggu waktu yang tepat untuk menyatakan cintanya kepada wanita itu.
"Ayo di makan." ucap Zahran kepada teman - temannya.
Saat menjamu teman - temannya, Azzam melihat seseorang sedang menatapnya. Dia mengenal wanita itu sebagai adik ipar sepupunya. Kaylin Mahesa yang manja dan agak arogan.
"Ngapain dia natap aku kayak gitu coba?" gumam Zahran jengah dengan tatapan wanita itu.
"Mungkin dia suka kamu." ucap salah satu temannya yang ternyata mendengar gumamnya Zahran.
"Kamu kan tau, siapa sih yang susah aku dapatkan, bosan aku sama wanita yang tergila-gila sama aku." ucap Zahran tertawa kepada temannya.
"Kamu itu sudah 29 tahun, Zayyan aja udah mau punya empat anak, eh kamu. Alon istri aja belum ada " ucap sang sahabat.
"Tenang, aku lagi ada target, dia ini pernah suka aku masa sekolah, tapi aku nggak yakin dia mau sama aku sekarang." jawabnya tersenyum.
"Katanya nggak ada yang nolak kamu."
"Nah ini cewek yang buat aku tertantang, aku akan dapatkan wanita ini." ucap Zahran tersenyum melihat wanita itu baru saja datang bersama dengan mamanya.
Wanita itu berjalan dengan anggun. Dia hanya memakai make-up tipis dengan baju yang sederhana.
Wanita yang berprofesi sebagai sekretaris Azzam Adha setelah beberapa tahun menjadi sekretaris Alan Adha.
Dia nampak begitu tegar padahal baru tadi siang sang ayahnya Beni tertangkap polisi. ( baca novel Kisah cinta si kembar Adha, untuk tau siapa Beni baca juga mengejar cintamu).
Wanita itu adalah Reni anak dari Beni dan Dinda di masa lalu. Namun kedua orang tuanya tidak pernah bersatu.
"Dia cantik nggak?" tanya Zahran kepada sang sahabat.
"Cantik, itu cewek incaran kamu?" tanya sahabatnya.
"Iya, dia itu seperti biasa aja sama aku, padahal dulu dia pernah menyukai aku."
"Malu kali." ucap Sang sahabat.
"Bisa jadi, tapi akan ku dapatkan dia segera." ucap Zahran.
Kaylin terdiam saat melihat Zahran menatapnya jengah. Lelaki itu bahkan membuang mukanya saat mata mereka bertemu.
Kaylin juga melihat tatapan Zahran kepada seorang wanita cantik. Kaylin merasa mengenal siapa wanita itu. Namun ia lupa siapa nama wanita itu.
"Wanita sederhana dan cantik." ucap Kaylin mengalihkan tatapannya.
Setelah acara selesai, Kaylin memutuskan untuk pulang kerumah. Dia malas harus menginap di hotel keluarga Adha.
Kaylin membawa mobilnya menuju rumahnya. Saat ia memundurkan mobilnya di parkiran, tidak sengaja ia menyenggol mobil yang tidak jauh dari mobilnya.
"Haduw, Sial banget, pakai acara kesenggol segala." ucapnya memarkir mobilnya lalu keluar mengecek apa yang rusak.
Ada sekitar 30 menit Kaylin menunggu di dalam mobilnya. Namun pemilik mobil itu tak pinjam turun.
Akhirnya Kaylin menulis nomor ponselnya di sebuah kertas lalu menaruhnya di kaca mobil yang ia senggol.
"Udah, kasih nomor HP aja, dia pandai hubungi aku." ucapnya akhirnya meninggalkan tempatnya parkir.
Tidak sampai 5 menit setelah kepergian Kaylin, sang pemilik mobil akhirnya sampai di sana.
Dia adalah Zahran Kusuma yang berdiri melihat mobilnya yang lecet karena disenggol.
Dia mengambil sebuah kertas yang tertera nomor ponsel. Dia membuang kertas tersebut ke tong sampah.
"Kamu beruntung, tapi karena kamu mau tanggung jawab, maka aku tidak akan menggugat kamu." ucap Zahran masuk kedalam mobilnya.
Zahran membawa mobilnya meninggalkan hotel. Awalnya Zahran mau menginap di hotel. Namun tiba-tiba dia mendapatkan telepon ada operasi darurat.
Sebagai dokter Bedah dia tidak bisa menolak di karenakan dokter yang jaga yang lain juga ada musibah.
...****************...
Reni Monica Sari adalah sekretaris Azzam. Dia nampak sibuk karena bosnya tidak hadir karena tadi malam melangsungkan acara peresmian pernikahannya.
Reni dan Azzam merupakan salah satu sepupu jauh dalam keluarga Adha. Saat beberapa tahun yang lalu, sempat mama Azzam ingin menjodohkan Azzam dengan dirinya.
Tapi beruntung perjodohan itu gagal karena mereka semua tahu bahwa Azzam sedang tergila-gila kepada Aya Arkarna.
Reni nampak sedang sibuk membuat laporan yang harus ia laporkan kepada Azzam. Dia juga akan menemui Klien ketika makan siang.
Lalu di mana sang asisten Azzam, sang Asisten sedang pergi keluar kota mengurus bisnis yang lainnya.
Reni merenggangkan kedua tangannya setelah selesai membuat laporan yang di minta bosnya. Ia lansung mengirimkan kepada bosnya.
Setelah selesai dia lansung pergi keluar karena berhubungan jam makan siang telah datang. Dia berjalan membawa tas menuju restoran tempat ia meeting dengan klien.
Reni tidak pergi sendirian namun di temani oleh beberapa karyawan yang ia tunjuk.
Saat sampai di restoran, Reni lansung membahas apa yang akan menjadi kerja sama dari mereka.
Rapat berlangsung selama kurang lebih satu jam. Setelah selesai Reni lansung kembali menuju kantornya.
Namun saat keluar dari restoran tidak sengaja ia bertemu dengan Zahran. Dia mengenal lelaki ini karena pernah satu sekolah.
"Apa kabar Ren?" tanya Zahran berbasa-basi menegurnya.
"Alhamdulillah,baik bang." jawab Reni.
Mereka memang sering berjumpa saat ada cara di rumah Alan Adha. Akan tetapi Reni biasa saja dengan Zahran karena tau bahwa lelaki yang berprofesi sebagai dokter itu adalah seorang lelaki Playboy.
"Habis rapat?" tanya Zahran.
"Ia menemani klien karna pak Azzam sedang cuti bang." jawab Reni.
"Ohw iya lupa, Ren boleh minta nomor telepon?" tanya Azzam m membuat Reni bingung karena sudah sering bertemu namun baru kali ini lelaki ini meminta nomor ponselnya.
"Buat apa bang?"
"Mana tau nanti mau beli tanah di sebelah rumah Reni." jawab Reni.
Reni hanya mengangguk karena memang di sebelah rumah yang baru saja ia bangun ada tanah kosong.
Reni pun memberikan nomor ponselnya kepada Zahran. Setelah bertukar nomor ponsel, akhirnya Reni pamit pergi.
"Itu dokter Zahran yang terkenal ganteng itu kan bu?" tanya salah satu karyawan yang juga merupakan sahabat Reni bernama Nailah.
"Iya, kenapa? kamu suka?" tanya Reni tersenyum.
"Siapa yang nggak Suka dengan dokter Zahran yang terkenal ganteng, tapi kayaknya dia suka sama kamu."
"Ogah ah, dia playboy kalau kamu mau ambil aja." jawab Reni tersenyum.
"Jika dia mau, aku mau aja, biasa orang playboy akan serius bersama dengan keluarganya." jawab Nailah.
"Ya udah, kamu perintah embat aja."
"Jika dia mau." jawabnya sambil tertawa membuat Reni juga tertawa melihat ekspresi sahabatnya itu.
"Iya,
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!