...Strawberry Marmalade...
...🍁🍁🍁...
"Kalian semua pantas musnah!! Kalian adalah pemberontak!! Vampir sejati adalah vampir yang meminum darah segar manusia dan bukan malah melindunginya!!!! Lenyapkan para pemberontak ini!!" seru seorang vampir pria dengan aura yang begitu kelam.
"Gggrrr ...."
Para vampir peminum darah segar itu mulai menyerang kelompok vampir lainnya yang selama ini hanya meminum darah hewan. Hingga serangan itu membuat sekelompok vampir peminum darah hewan tewas.
Namun seorang gadis vampir yang mengetahui jika keluarganya sedang diserang, akhirnya mulai melarikan diri karena melihat isyarat dari sang ibu yang sudah hampir meninggal saat itu.
...🍁🍁🍁...
Sora adalah seorang gadis dari ras vampir. Sora dan seluruh keluarganya tidak meminum darah manusia, melainkan mereka berburu hewan dan meminum darah dari beberapa hewan itu. Namun saat itu klan vampir lainnya yang masih meminum darah manusia menganggap keluarga Sora sebagai pemberontak hingga mereka semua melenyapkannya.
Dan disaat itulah keluarga Sora diserang dan terbunuh begitu saja. Dan Sora adalah satu-satunya keturunan vampir dari keluarganya yang masih tersisa disaat seluruh keluarganya diserang dan dimusnahkan oleh klan vampir lainnya yang masih meminum darah manusia itu.
Hingga akhirnya kini Sora hidup sebatang kara, namun menjalani hidupnya layaknya seorang gadis normal pada umumnya. Bahkan saat ini Sora juga sedang melakukan sekolah di sebuah kampus dengan mengambil jurusan Sastra.
Kehidupannya selalu saja ditemani dengan sepi tanpa ada seorang teman. Disaat pergi ke kampusnya, Sora selalu saja membawa sebuah kemasan bening yang berisi dengan cairan merah kental dengan label buah strawbery.
Namun sebenarnya itu adalah darah hewan yang dimasukkan ke dalam kantong kemasan bening itu. Karena Sora hanya bisa mengkonsumsi itu dan tak bisa memakan apapun.
Bagaimana dengan darah manusia? Sebenarnya bukan Sora tidak menginginkannya. Tentu saja Sora juga sangat menginginkannya karena itulah naluri alaminya sebagai seorang ras vampir! Namun dia selalu memahan diri agar tidak menyakiti para manusia itu.
...🍁🍁🍁...
SWOSHHH ...
Semilir angin terasa begitu menyejukkan. Aroma darah segar yang begitu menggoda itu selau saja dirasakan oleh Sora dan seakan-akan melambai-lambai dan menggelitiki diri Sora, seorang gadis berkulit pucat yang merupakan keturunan ras vampir.
"Dunia yang membosankan ..." Sora yang sedang duduk si bangku di dekat jendela menatap ke arah lapangan basket dan terlihat sangat bosan. "Setiap hari aku harus selalu menahan diri seperti ini. Huft ... dan sebenarnya aku merasa cukup tersiksa." imbuhnya lagi lalu mengambil sebuah kemasan kecil yang menyerupai seperti sebuah jus strawberry.
Sora mulai meninggalkan kelasnya dan mencari sebuah tempat yang cukup sepi, yaitu dibelakang bangunan kampusnya. Yeap, disaat semua teman-temannya sedang pergi ke kantin untuk menikmati cemilan, memakan dan meminum sesuatu, Sora harus selalu menyendiri untuk menikmati darah dari hewan yang sudah dikemas menyerupai seperti jus strawbery itu.
SLURPP ...
"Aku rindu sekali dengan ibu dan ayah. Aku sangat merasa kesepian dan selalu sendirian. Ughh ... andai saja kalian masih ada ..." gumam Sora pelan.
Tanpa sadar Sora yang saat ini sedang duduk bersandar di sebuah pohon, sudah mulai tertidur begitu saja, namun tiba-tiba saja Sora mulai mengendus aroma yang sangat berbeda dari biasanya. Aroma kali ini begitu manis, segar dan sangat menggiurkan salivanya. Dan rasanya Sora begitu ingin menikmatinya.
"Ughh ... manis dan harum sekali." gumam Sora masih dengan mata yang terpejam dan mulai mendekati asal aroma itu. Hingga akhirnya ...
CUP ...
Sora mulai merasakan sesuatu yang hangat dan lembut menyentuh bibirnya. Hingga akhirnya Sora mulai membuka sepasang matanya. Dan betapa terkejutnya gadis itu ketika saat ini Sora sedang mengecup leher seorang mahasiswa berwajah tampan namun terlihat dingin yang sedang duduk di sebelahnya.
Seketika Sora mulai membulatkan sepasang matanya dan mundur. Rasanya begitu malu hingga wajah putihnya yang pucat kini terlihat mulai merona.
"Uhm ... maafkan aku. Ak-aku ... ak-aku ..." ucap Sora terbata dan merasa kebingungan sendiri harus berkata apa untuk menjelaskan semua atas apa yang sudah Sora lakukan.
Pemuda ini pasti akan mengira aku seorang gadis aneh dan mesum? Apa yang harus aku katakan padanya?
Batin Sora kebingungan dan menggigit bibir bawahnya sendiri.
Sementara pemuda itu masih menatap dingin Sora dengan sepasang matanya yang begitu tajam.
"Kau ... mengapa melakukan semua itu?" semprot pemuda itu masih menatap tajam Sora penuh dengan kewaspadaan.
"Uhm ... it ... itu ... ma-maaf! Tapi aku harus segera pergi! Kelasku akan segera dimulai! Sampai jumpa!" dengan cepat Sora segera bangkit dari duduknya dan segera meninggalkan tempat itu begitu saja.
"Hei!!" pemuda itu berusaha untuk memanggil Sora karena masih merasa kesal, seakan dirinya sudah dilecehkan begitu saja karena tiba-tiba saja Sora mencium lehernya.
"Gadis mesum yang aneh!" sungut pemuda yang tak lain adalah Ren, seorang kapten tim basket di universitasnya yang cukup populer di kalangan para gadis.
Namun Ren terkenal begitu dingin dan sulit untuk didekati. Hampir setiap hari Ren selalu mendapatkan surat pernyataan cinta dari para gadis, namun semua surat itu langsung saja dibuangnya tanpa membacanya sama sekali.
Tiba-tiba saja Ren menemukan sesuatu yang terjatuh di atas rerumputan lalu memungutnya. Sebuah gelang polos berwarna silver dengan sebuah liontin bintang. Ren segera menyimpan gelang itu di dalam saku kantong pakaianya dan segera bergegas untuk kembali ke kelasnya.
...🍁🍁🍁...
Beberapa mahasiswi terlihat sedang berkumpul dan membicarakan Sora yang baru saja memasuki kelasnya. Yeap, para mahasiswi itu selalu saja suka memperolok, menggunjing, dan menjauhi Sora.
Mereka memperlakukan Sora seperti sampah dan tak bernilai hanya karena Sora miskin dan tidak memiliki keluarga serta orang tua.
"Lihatlah si pucat itu sudah masuk ke kelasnya!! Jangan dekat-dekat dia!! Dia kan penyakitan dan selalu saja terlihat pucat!! Nanti ketularan!" bisik salah satu mahasiswi.
"Hati-hati! Jangan-jangan dia adalah seorang vampir! Nanti darahmu akan diisap habis olehnya. Ahaha ..." ucap mahasiswi lainnya dengan tawa mengejek.
Mereka semua mulai tertawa terbahak-bahak sambil menatap Sora penuh dengan rasa jijik. Sementara Sora yang sudah terbiasa menerima ejekan-ejekan itu hanya bisa diam dan segera duduk kembali di sebuah bangku yang jauh dari mereka.
Tak ada kekuatan untuk membalas semua perbuatan dan ucapan dari mereka. Rasanya lidah terasa begitu kelu. Terlebih mereka adalah orang yang jauh lebih kaya dan jauh lebih berkuasa di kampus.
Sora hanya bisa menebalkan wajahnya dan menulikan telinganya setiap kali menerima ejekan dan umpatan dari mereka. Karena semua itu seakan sudah menjadi makanannya sehari-hari.
Tak beberapa lama seorang dosen mulai memasuki ruangan ini, hingga akhirnya kelas akan segera dimulai.
...🍁🍁🍁...
Sora terlihat sedang berjalan menyusuri koridor kampusnya dan membawa beberapa tumpukan buku yang cukup banyak karena baru saja mendapatkan tugas dari salah satu profesornya untuk membawakannya ke ruangannya.
Namun seorang mahasiswi yang kebetulan sedang melenggang bersama teman-teman satu servernya, dengan sengaja menyenggolnya ketika Sora sedang berjalan di dekat sebuah kolam. Hingga akhirnya ...
BRUGGHH ...
Sora terjatuh, sementara buku-buku itu terjatuh di dalam kolam dan semua buku itu menjadi basah.
"Oops ... sorry! Aku tidak sengaja." celutuk gadis yang menabrak Sora itu tersenyum lebar menyebalkan dan mulai melenggang meninggalkan Sora begitu saja tanpa rasa bersalah.
Sementara Sora mulai berusaha untuk segera mengambil beberapa buku itu dengan begitu khawatir dan merasa bersalah.
"Bagaimana ini? Semua bukunya menjadi basah dan rusak seperti ini? Apa yang harus aku katakan kepada profesor?" gumam Sora begitu pasrah dan tak mengerti harus berbuat apa.
Namun akhirnya Sora memutuskan untuk segera membawa semua buku itu dan mendatangi profesor itu untuk meminta maaf kepadanya. .
"Profesor Hideaki, maafkan aku. Tapi saat di lorong, aku tidak sengaja terjatuh. Dan buku-buku ini semua terjatuh di dalam kolam begitu saja dan semuanya jadi rusak seperti ini. Maafkan aku, Profesor Hideaki ..." ucap Sora terlihat begitu menyesal dan sangat merasa bersalah.
"Kamu tau tidak apa yang ada di dalam semua buku itu?! Itu adalah tugas-tugas dari para mahasiswa!! Karena kamu begitu ceroboh, maka saya akan menghukumu!! Kamu tidak boleh mengikuti kelas saya selama 1 bulan!!" ucap profesor Hideaki terlihat begitu murka, dan wajahnya sudah memerah karena merasa kesal tingkat dewa.
"Kamu sudah boleh keluar!!" tandasnya lagi dengan suara yang begitu menggelegar seisi ruangan.
Sora mulai meninggalkan ruangan itu penuh dengan rasa bersalah. Namun rupanya mereka yang memiliki hobi untuk selalu usil dan menjahili Sora, rupanya tak berhenti sampai disini saja. Karena mereka tiada hari tanpa berbuat jahil untuk Sora!! Sehari saja Sora tak datang ke kampus, maka mereka akan sangat rindu untuk melakukan hal usil dan jahat itu.
Kali ini mereka merebut kalung berharga Sora yang meruoaka peninggalan dari ibu Sora. Lalu mereka mulai melemparkannya di sebuah kolam air mancur yang berada di tengah halaman depan kampus. Air mancur itu berukuran cukup besar.
Sora dengan nekat mulai melepas sepatunya dan mulai memasuki kolam air mancur itu dan menyisiri kolam itu untuk mencari kalung berharga peninggalan dari sang ibu.
Mereka tertawa terbahak-bahak saat melihat Sora yang saat ini sedang kesulitan untuk menemukan kalungnya kembali. Namun tiba-tiba saja Ren yang tak sengaja melintasi melewati mereka mulai mengamati ke arah object yang menjadi bahan tertawaan mereka semua.
Hingga akhirnya Ren mulai melihat Sora yang sedang berada di dalam kolam yang memiliki dalam sebatas setengah pahanya sedang mencari-cari sesuatu di dalam kolam itu.
Bahkan kini Sora sudah menjadi pusat perhatian dari para mahasiswa dan mahasiswi yang kebetulan sedang berada di sekitar kolam iar mancur itu. Tawaan menghina dari mereka itu masih menghiasi suasana saat ini
Gadis mesum aneh itu ... apa yang sedang dia lakukan di dalam kolam seperti itu? Apakah dia benar-benar seorang gadis yang aneh?
Batin Ren semakin kuat menilai Sora, jika Sora memang seorang gadis yang sangat aneh!
"Apa yang sedang dia lakukan di dalam kolam itu?" tanya Ren akhirnya kepada salah satu dari mereka.
"Oh. Dia memang suka sekali melakukan hal aneh, Ren! Jangan bingung dan terkejut." jawab seorang gadis masih tertawa kecil sambil menatap Sora dari kejauhan.
Ren tak menjawabnya lagi dan hanya fokus menatap Sora dari kejauhan yang masih saja berusaha untuk mencari sesuatu di dalam kolam itu.
...🍁🍁🍁...
SLURPP ...
"Mereka semua sungguh sangat keterlaluan!" gumam Sora sambil meminum jus strawberry ( darah hewan ) miliknya yang sudah dikemas seperti biasanya. "Aku membutuhkan waktu hampir 1 jam untuk menemukan kembali kalungku, bahkan gara-gara mereka persediaan darah kemasan ini habis dalam sehari saja. Seharuanya aku bisa meminumnya lagi untuk besok. Huft ... lelah sekali hari ini. Aku akan beristirahat sebentar lalu pulang. Hoamm ..."
Sora menguap lebar dan mulai memejamkan sepasang matanya dan mulai tertidur begitu saja. Namun lagi-lagi Sora bermimpi telah menemukan sebuah darah suci yang beraroma begitu manis, segar dan sangat menggoda.
Aroma itu sangat menggoda dirinya hingga membuatnya bertekad untuk segera mencicipinya sedikit saja. Ya ... Sora begitu menginginkannya sedikit saja ...
"Sedikit saja ... tidak masalah bukan? Aku ingin sekali merasakannya ... uhm ... manis dan harum sekali ..." gumam Sora begitu lirih dan membuat tubuhnya juga bergerak di luar kendalinya.
"Sedikitttt saja ..." gumam Sora lagi semakin tak bisa menahan diri hingga sesuatu seperti sebuah dejavu kini kembali terjadi lagi.
CUP ...
Tanpa Sora sadari, kini Sora sudah mengecup leher seorang pemuda yang memiliki aroma darah yang begitu manis dan lezat seperti yang diciumnya seperti kemarin.
Setelah menyadari jika semua itu bukanlah sebuah mimpi, akhirnya Sora mulai membuka sepasang matanya dengan cepat. Dengan cepat Sora juga segera mundur dan kedua telapak tangannya mulai menopang tubuhnya ke belakang saking terkejutnya.
Aroma darah ini ... manis sekali ... mengapa pemuda ini begitu memiliki aroma darah yang begitu manis? Bahkan disaat aku sedang terjaga aku bisa menciumnya.
Batin Sora berusaha untuk menahan dirinya agar bisa mengendalikan instingnya sebagai seorang vampir.
"Kau lagi, Gadis mesum yang aneh!" tandas Ren merasa cukup kesal namun keheranan. "Sebenarnya apa yang kau inginkan dariku? Apa kamu menyukaiku? Jangan harap aku akan menerimamu jika kamu melakukan hal seperti ini!! Kau sungguh gadis yang sangat aneh!!"
Mengapa ada gadis aneh dan sangat berani seperti dia? Bahkan sudah 2 kali gadis itu melakukan hal seperti ini kepada diriku!
Batin Ren merasa sangat kesal.
"Ak -aku ... maaf ... tapi aku ..." ucap Sora terbata.
GREPPP ...
Dengan cepat Ren segera meraih dan mencengkeram kuat tangan Sora.
"Jangan harap kali ini aku akan melepaskanmu!" ucap Ren penuh dengan penekanan.
"Maaf, tapi ... aku harus segera pergi." ucap Sora berusaha untuk melepaskan diri.
Namun semua itu sia-sia, karena cengkeraman Ren sangatlah kuat.
"Jawab pertanyaanku dan jangan hanya bisa melarikan diri saja!!" ucap Ren menandaskan kembali.
Aku harus menjawab apa? Aku bahkan tidak tau mengapa aku bisa seperti itu. Apakah mungkin karena darahnya yang begitu manis?
Batin Sora masih kebingungan.
"Jawab aku! Kamu sudah 2 kali melakukan hal aneh dan menciumku begitu saja!!" tandas Ren masih menatap tajam Sora.
"Eh ... ada profesor datang!" ucap Sora dengan cepat dan memandang arah belakang Ren.
Ren segera menoleh ke belakang, namun tak ada siapapun disana. Dan rupamya disaat Ren sudah beralih menatap ke depan, Sora sudah berlari meninggalkannya begitu saja.
"Ugghh!! Dasar gadis aneh itu berani sekali menipuku!!" geram Ren kesal.
...🍁🍁🍁...
Ren yang sedang berlatih basket rupanya sedang tak berkonsentrasi, karena tiba-tiba saja bola basket yang melayang ke arahnya tak dihindarinya atau tak ditangkapnya sama sekali.
Bola itu malah melayang dan mengenai kepala Ren. Dan tentu saja semua itu cukup membuat semua anggota klub basket merasa sangat aneh. Karena tak seperti biasanya Ren kurang berkonsentrasi penuh seperti saat ini.
DUAKKK ...
"Argghh ..." rintih Ren memegangi kepalanya yang terkena bola basket itu. "Apa kalian buta? Mengapa malah melempar bola basket ke arah kepalaku?! Apa kalian pikir kepalaku adalah ring basket?!" imbuh Ren merasa sangat kesal dan memutuskan untuk meninggalkan lapangan basket begitu saja.
Pemuda yang masih lengkap mengenakan seragam basket itu kini memutuskan untuk pergi ke atap dan menikmati kesendiriannya. Namun rupanya dia malah melihat Sora yang sedang duduk seorang diri bersandar pada sebuah dinding sambil menatap langit.
Sora juga terlihat sedang menikmati sebuah jus strawberry kemasan. Sora juga mengenakan sebuah headset, dan sepertinya sedang mendengarkan sebuah lagu, karena sesekali gadis itu menggoyang-goyangkan telapak kakinya.
Gadis itu masih saja terlihat seperti biasanya. Kulitnya begitu putih dan sangat pucat. Dan itulah salah satu orang-orang mengira jika Sora adalah gadis yang berpenyakitan dan tidak normal.
Ren menghembuskan nafas kasarnya ke udara dan mulai melenggang untuk mendekati Sora. Ritme dari derap langkahnya terdengar begitu santai dan sangat teratur, namun masih memberikan kesan tegas.
"Kali ini kau tak akan bisa lolos lagi dariku!" gumam Ren menatap tajam Sora dari kejauhan lalu mulai tersenyum misterius.
Langkah demi langkahnya kini sudah membawanya berada di hadapan Sora. Gadis berkulit pucat itu kini mulai mendongak setelah menyadari kehadiran Ren dan segera melepaskan headsetnya.
Seketika Sora membeku karena kembali mengingat kejadian memalukan yang pernah dia lakukan kepada Ren beberapa hari yang lalu. Bahkan bukan hanya sekalj Sora melakukan hal bodoh dan aneh itu!! ( menurut Ren )
"Ka-kau ... a-ada apa? Tempat ini begitu luas. Jadi lebih baik kamu duduk di tempat lainnya lagi saja." ucap Sora seakan tak pernah terjadi apapun sebelumnya diantara mereka berdua.
"Apa kau bilang?!" ucap Ren dengan kening berkerut dan sangat syok. "Apa kau sedang mengusirku?! Apa kau tidak tau siapa aku?!" imbuhnya semakin syok.
Ren terlihat merasa semakin kesal, karena inilah pertama kalinya Ren diusir oleh seorang gadis. Dan ini adalah pertama kalinya dirinya tak dikenali oleh seorang gadis! Terlebih semua itu dilakukan oleh seorang gadis aneh dan mesum seperti Sora!! Pastinya Ren akan merasa sangat kesal.
Karena selama ini para gadislah yang selalu mengejar-ngejar Ren untuk dijadikannya sebagai kekasih. Bahkan mereka saling berlomba-lomba untuk mendapatkan hati dan perhatian dari Ren.
"Yang aku tau aroma darahmu tercium begitu manis ..." gumam Sora tanpa sadar dan begitu pelan lalu segera membungkam mulutnya dengan jemarinya.
"Apa kamu bilang?!" tanya Ren kembali karena sama sekali tak mendengar ucapan dari Sora saking pelannya Sora berkata.
"Aku ... aku tidak mengenalimu dan aku tidak tau siapa kamu. Baiklah jika kamu tetap mau memakai tempat ini dan tak mau memakai tempat lainnya. Hmm ... pakai saja tempat ini, dan aku akan pergi saja." ucap Sora lebih memilih untuk mengalah dan dan menghindari Ren.
Karena Sora tak mau berurusan terlalu panjang dan Sora tak mau menjalin ikatan yang dekat dengan para manusia. Karena hal itu pastinya akan semakin mempersulitnya sebagai ras vampir.
Sora mulai bangkit dari duduknya dan berdiri. Lalu Sora mulai melenggang begitu saja. Namun saat Sora hampir melalui Ren, Ren malah menahan Sora dengan meraih tangannya dengan cepat.
GREPP ...
"Siapa kamu? Dan mengapa berani sekali berbuat hal seperti ini padaku?" ucap Ren tak mengerti menilai gadis itu. Tatapan matanya masih begitu tajam dan dingin menatap Sora.
"Aku adalah Sora. Dan aku sungguh meminta maaf padamu atas kejadian beberapa saat yang lalu. Aku ... aku tidak sengaja melakukannya ..." ucap Sora dengan nada yang begitu rendah dan sangat jujur.
"Dua kali kamu menciumku begitu saja?! Kau bilang itu tidak sengaja? Apa kau ingin menguji kesabaranku? Apa kau segitu rendahnya dan sembarangan mencium seorang pemuda?!" kali ini Ren sudah mencemgkeram kedua tangan Sora dan menguncinya di sebuah dinding.
Jus strawberry pada kemasan plastik itu kini terjatuh begitu saja di atas lantai atal ini.
Ren masih menatap Sora dengan begitu tajam. Perasaan marah, kesal, namun juga penasaran bercampur menjadi satu begitu saja.
"Sekarang jawab dengan benar!! Atau aku akan membalas semua perbuatanmu itu berkali lipat!" ancam Ren mulai menatap bibir kemerahan Sora.
"Ak-aku ... aku sungguh tidak sengaja. Aku sudah berkata jujur padamu ..." jawab Sora masih saja memberikab jawaban yang sama.
"Kau benar-benar sedang mengujiku rupanya!! Baiklah ... sepertinya kamu ingin merasakan balasan dariku!!" ucap Ren sambil memiringkan wajahnya dan sedikit menunduk.
Hingga akhirnya sebuah kecupan itu terjadi begitu saja. Namun semua itu dilakukan Ren dengan begitu kasar. Sora hanya terdiam dan tak melawan semua serangan dari Ren karena merasa begitu syok.
Karena sebenarnya saat ini Sora sedang berperang melawan dirinya sendiri sebagai seorang vampir. Yeap, saat ini Sora sedang melawan nalurinya yang begitu menginginkan darah segar itu.
Hingga akhirnya tanpa Sora sadari, dia sudah sedikit kehilangan kendalinya dan malah menggigit bibir Ren ketika mereka berdua berciuman.
Ahh ... manis dan lezat sekali. Ini pertama kalinya tubuhku menjadi begitu terasa kuat dan bergairah. Darah pemuda ini ... manis sekali ...
Batin Sora yang baru saja merasakan sedikit saja darah Ren. Namun seketika Sora mulai sadar kembali dan mulai mendorong kasar tubuh Ren hingga membuat Ren terhempas beberapa meter darinya.
Sora yang merasa sangat bersalah dan malu, kini dengan cepat segera berlari meninggalkan atap itu. Bahkan Sora melupakan jus strawberynya yang terjatuh.
Ugh ... apa yang sudah aku lakukan? Mengapa aku bisa melakukan semua ini?! Kau bodoh Sora!! Kau bodoh!!
Batin Sora memaki dirinya sendiri.
Sementara itu Ren yang melihat kepergian Sora terlihat begitu bingung untuk menyikapi semua itu. Ren juga segera mengusap bibirnya yang sedikit berdarah karena gigitan dari Sora.
Gadis itu ... benar-benar gadis yang sangat aneh! Dia tidak berusaha untuk menghentikanku di awal. Dia bahkan juga membalasnya dengan begitu agresif hingga melukai bibirku. Namun tiba-tiba saja dia mendorongku? Cih ... gadis naif dan aneh!!
Batin Ren masih dengan ekspresi kesal. Namun tiba-tiba saja Ren melihat kemasan jus strawbery yang terjatuh diatas lantai. Ren mulai memungutnya dan mengamati.
"Strawberry marmalade? Jadi gadis aneh itu suka jus strawberry ya? Hhm ..." gumam Ren tersenyum miring tanpa rasa curiga sedikitpun.
...🍁🍁🍁...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!