Note
Latar : Bumi
Bumi yang berbeda. Daratan atau benua tetap sama seperti saat ini dalam hal bentuk dan letak, tetapi dengan nama yang berbeda serta budaya yang berbeda. Beberapa negara akan berubah menjadi kerajaan dengan nama yang berbeda dan sebagian besar negara tidak ada karena tidak ada sistem seperti itu karena insiden tertentu yang mengubah jalan peradaban Bumi di masa lalu.
Karena peradaban dan situasi semua tempat sangat berbeda, jadi nama karakter dan bahasa hanya akan dominan ke satu jenis.
Juga, luas dunia sepuluh kali lebih besar dari aslinya.
Dan Bumi kali ini, dinamai sebagai, Yggdrasil.
.
.
Yggdrasil, Tahun 1212
Benua Cahaya
“Sulit dipercaya..” Seorang anak berumur dua belas tahun menatap ke arah sebuah kota yang terlihat sangat aneh dengan tatapan yang sangat rumit.
Dari sebuah bukit yang tidak terlalu tinggi, anak itu melihat kota besar yang memiliki bangunan sangat kuno. Itu mengingatkannya terhadap bangunan China zaman kuno.
Semua hal yang terjadi pada anak itu terasa seperti mimpi baginya. Ia sudah tau tempat yang ia tinggali selama dua belas tahun ini. Namun, semuanya masih sangat tidak masuk akal baginya.
Dari apa yang anak itu ketahui, ia saat ini sedang berada di kota besar yang bernama Shanghai. Namun, ia merasa sangat heran karena kota itu tidak terletak di China, melainkan di pulau Kalimantan. Juga, dunia ini disebut sebagai Yggdrasil, bukan Bumi. Ketika pertama kali mendengar nama dunia itu, ia hanya memikirkan tentang mitologi Nordik. Namun, tidak seperti yang ia harapkan, semuanya sangat berbeda. Tidak ada informasi tentang para legenda yang ada di dalam mitologi Nordik.
Pertama kalinya pun, anak itu beranggapan kalau semua itu hanyalah mimpi belaka. Ketika mendengar nama kota Shanghai, ia pun terkejut luar biasa. Tetapi, ketika melihat kembali ke peta yang ada, ia pun tidak bisa lagi percaya dengan apa yang ia lihat di peta.
Pulau Kalimantan yang ada di Indonesia berubah nama menjadi pulau Lizawa, juga, pulau Lizawa berbeda sedikit karena luasnya mungkin sekitar sepuluh kali lebih besar dari pulau Kalimantan yang asli.
Ya benar, anak yang sedang menatap kota Shanghai dengan tatapan rumit adalah anak yang berasal dari Bumi tahun 2022.
Di masa dirinya adalah penduduk Bumi di tahun itu, insiden tertentu terjadi ketika ia sedang menyelamatkan seseorang di sebuah jalan raya.
Sebuah truk hampir saja menabrak seorang pria tua. Ia pun berhasil menyelamatkannya.
Di situ, pemuda tersebut juga selamat sebenarnya. Tetapi, tidak tau apa yang terjadi, setelah kembali ia malah terpeleset karena sebuah kulit pisang dan terjatuh lalu kepalanya membentur sebuah batu.
Dia masih hidup dan dilarikan ke rumah sakit. Kepalanya diberi beberapa jahitan karena robek saat benturan terjadi.
Saat sedang berbaring di tempat tidur di rumah sakit, pemuda itu merenungkan hari sialnya itu. Ketika ia turun dari kasur yang terlihat sedikit reyot di kerangka, salah satu tiang pun patah karena sudah karatan dan tubuhnya tertimpa kasur yang lumayan berat.
Ketika mencoba menarik tubuhnya, kaki pemuda itu terjepit di beberapa besi yang tiba-tiba tersilang entah bagaimana caranya.
Krak!
Dan saat itulah pemuda itu kehilangan sebelah kakinya dan harus menggunakan tongkat untuk berjalan.
Karena itu adalah kesalahan dari pihak rumah sakit, akhirnya pemuda itu pun dirawat dengan teliti.
Tetapi naasnya, ketika seorang perawat memberinya makan, ia pun tersedak tiba-tiba. Perawat mencoba membantunya tetapi tidak bisa sama sekali. Hal itu dikarenakan saat pemuda itu terjatuh sebelumnya, giginya telah hampir copot beberapa.
Dan saat makan, gigi pemuda itu terlepas dan akhirnya ia pun menelannya tanpa sadar karena terlalu fokus melihat perawat yang sangat cantik. Dan akhirnya, beberapa gigi itu tersangkut di tenggorokannya yang membuatnya tidak bisa bernafas.
Dan akhirnya, dokter pun tidak sempat menyelamatkannya karena pemuda itu kehabisan nafas. Siapapun menjadi bingung bagaimana bisa kejadian seperti itu terjadi karena tidak masuk akal sama sekali.
Setelah itu, keesokan harinya, berita aneh pun menyebar. Seorang anak muda meninggal karena menelan giginya sendiri.
Ketika anak itu membayangkan bagaimana cara dirinya mati, ia hanya tersenyum pahit. Tidak disangka bahwa akhir hidupnya akan berakhir karena sebuah gigi yang tersangkut di tenggorokannya.
“Huft.. aku baru saja mendapatkan kembali ingatanku sewaktu hidup sebelumnya di Bumi. Saat ini aku adalah, Jian Chen.” Gumam Jian Chen dengan nada sedikit pahit.
Jian Chen memiliki ingatan yang sangat samar tentang pertemuannya dengan seseorang pria tua aneh ketika ia tewas karena giginya sendiri.
Pria tua itu adalah seseorang yang ia selamatkan sebelumnya dari truk. Dan memang benar bahwa semenjak kejadian itu, ia selalu mendapatkan kesialan.
Jian Chen tidak terlalu ingat tentang apa saja yang ia bicarakan dengan pria tua sebelumnya. Namun, ia hanya ingat bahwa ia diberikan sebuah benda aneh bernama Kristal Ungu Abadi.
Dari sedikit ingatan saat Jian Chen berbicara dengan pria tua tersebut, sebuah mutiara berwarna ungu melayang dan masuk ke dalam tubuhnya. Ia tidak tau apa itu, ia ingin bertanya tetapi pria tua tersebut tidak menjawabnya sama sekali malahan berkata bahwa ia akan dikirim ke dunia yang bernama Yggdrasil menggunakan kekuatan terakhirnya.
Jian Chen sama sekali tidak mengetahui apa tujuan dari pria tua tersebut. Namun, ada pesan penting yang dikatakan oleh pria tersebut.
Dunia yang bernama Yggdrasil adalah sebuah dunia kuno, pada masa 65 juta tahun silam, sebuah meteor raksasa menghantam dunia tersebut.
Cerita itu mengingatkan Jian Chen tentang meteor raksasa menabrak Bumi dan membuat bencana yang membuat spesies purba punah, yaitu dinosaurus.
Namun, cerita yang dikatakan oleh pria tua tersebut sedikit berbeda. Meteor raksasa yang menabrak Yggdrasil terjatuh di daratan, dan bukan lautan.
Meteor yang jatuh itu membuat dampak aneh. Para hewan-hewan yang ada di dunia Yggdrasil berevolusi dengan cara tertentu seperti kepintaran berlipat ganda, kekuatan yang besar, dan beberapa makhluk lainnya terlahir semenjak insiden tersebut.
Ketika para manusia muncul, peradaban mereka sangat terancam oleh para hewan-hewan tersebut.
Lalu, suatu hari manusia menyelidiki asal mula semua terjadi pada hewan-hewan kuat itu. Dan asalnya mengarah kepada tempat meteor terjatuh.
Karena rasa frustasi manusia, salah satu dari mereka pun pergi ke tempat itu dengan membawa pasukan. Tetapi, hampir semuanya musnah di tengah jalan dan hanya menyisakan dua orang saja.
Salah satu dari manusia tersebut adalah seorang Raja di Kerjaan kuno, dan satu lagi adalah istrinya sendiri.
Keduanya tiba di tempat meteor jatuh tersebut dalam waktu puluhan tahun perjalanan. Dan ketika memeriksa semua tempat jatuhnya meteor, keduanya menemukan benda aneh yang menjadi sumber semua hal yang terjadi di Yggdrasil.
Jauh tersembunyi di salah satu pecahan meteor, benda berwarna ungu bersinar di setiap waktu tertentu dalam kurun waktu puluhan tahun.
Dan ketika kedua manusia itu tiba, itulah saat benda itu kembali bersinar. Keduanya kemudian mengambil benda tersebut dan inilah awal mula kebangkitan para manusia dari kepunahan untuk melawan hewan-hewan kuat.
Dan benda itu dinamai sebagai, Kristal Ungu Abadi.
Shanghai
Di sebuah bukit yang terletak tidak jauh dari kota Shanghai, terlihat seorang anak berambut hitam kebiruan, mata berwarna cokelat keemasan, kulit putih dan halus seperti sebuah giok, tinggi badan rata-rata untuk anak usia 12 tahun.
Anak itu terlihat sedang merenungkan tentang apa yang terjadi pada dirinya saat ini. Ia adalah Jian Chen, anak yang baru sehari mendapatkan ingatannya kembali setelah 12 tahun lamanya tinggal di Yggdrasil.
“Ini adalah dunia yang sangat keras, dari ingatan yang aku miliki saat belum mendapatkan kembali ingatanku dulu, hanya yang kuat bisa bertahan. Semuanya ditentukan oleh kekuatan. Kuat sama artinya dengan kebenaran, lemah adalah kesalahan. Jika kau kuat, apapun bisa dilakukan, jika kau lemah, kau hanya menjadi pecundang.” Gumam Jian Chen dengan nada sedikit pahit.
Tentu Jian Chen sama sekali tidak bersemangat dengan hal itu karena ia bukanlah orang kuat, dan satu hal lagi, ia sama sekali tidak mempunyai seorang pendukung yang melatihnya menjadi kuat.
Jian Chen adalah seorang anak yatim-piatu di kota Shanghai. Ia merasa sedih ketika mengingat bahwa dirinya juga tidak mempunyai orang tua di dunia ini sama seperti ketika ia berada di Bumi.
Hari-hari yang Jian Chen lalui sangatlah sulit. Untuk makan pun, ia harus bekerja keras. Ia masihlah seorang anak, dan pasti akan sulit untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan walaupun itu hanya untuk sebuah makanan sederhana.
Jian Chen tinggal disebuah tempat yang disebut sebagai penampungan anak. Tempat itu hanya menyediakan tempat tinggal karena aturan dari seorang pemimpin di kota Shanghai. Itu bisa dikatakan sebagai kemurahan hati karena di masa puluhan tahun yang lalu, anak-anak jalanan dibiarkan terlantar di tengah jalan.
Dengan kebijakan pemimpin tersebut, akhirnya tempat penampungan anak pun didirikan. Untuk anak usia dibawah delapan tahun, mereka akan diberikan makan. Namun, ketika mencapai usia delapan tahun keatas, semua anak harus berusaha sendiri untuk mencari makanan.
Situasi Jian Chen sama sekali tidak mendukung. Ia adalah anak yang lemah dan ceroboh setiap saat. Hanya keberuntungan baginya disukai oleh para wanita-wanita yang haus akan anak tampan. Jika saja penampilannya jelek, sudah pasti ia akan mati kelaparan karena tidak bisa melakukan apapun dengan benar.
Jian Chen harus berterima kasih karena ia terlahir sangat tampan kali ini di Yggdrasil.
Namun, pada akhirnya tetap sama saja. Dibesarkan menjadi pria gigolo bukanlah sesuatu yang bagus. Walaupun hanya sedikit yang mengetahui dirinya menjadi seperti itu, tetap saja beberapa mata tidak akan menyukai ia diperlakukan istimewa oleh para wanita-wanita dewasa.
Pada akhirnya, banyak anak yang merasa iri dengannya. Ia pun akhirnya dipukuli beberapa kali di kepala. Kejadian itu terjadi sehari yang lalu. Dan itulah alasan utama ingatannya kembali seperti semula.
Jian Chen merenungkan semua kehidupannya selama 12 tahun belakangan. Tatapannya pun tertuju ke arah sebuah bangunan besar dekat pinggiran kota Shanghai.
“Hanya satu jalan untuk bertahan di dunia ini! Yaitu menjadi kuat!” Kilatan tekad yang begitu besar terpancar di mata Jian Chen. Tempat yang ia tatap saat ini adalah sebuah bangunan tertentu yang bernama Kuil Kebangkitan.
Kuil Kebangkitan adalah sesuatu yang dibuat untuk mengetes bakat-bakat para anak usia minimal 12 tahun.
Di tempat itu, kekuatan tersembunyi milik anak akan dikeluarkan walaupun Jian Chen sama sekali tidak mengerti bagaimana caranya. Namun, dari beberapa perkataan orang-orang dewasa di kota Shanghai, semua manusia memilikinya.
Karena itu, setiap anak akan memiliki kesempatan untuk menjadi kuat walaupun sebagian besar dibarengi oleh keberuntungan. Tentu keberuntungan itu adalah sesuatu yang dibangkitkan oleh seorang anak.
“Jika tidak salah, dua hari yang lalu upacara kebangkitan telah dilakukan. Dan ini akan berlangsung selama hampir tiga hari lamanya. Aku tidak bisa menunggu tahun depan untuk mengikuti upacara kebangkitan.” Jian Chen yang telah mengambil keputusan pun pergi ke arah Kuil Kebangkitan.
Beberapa jam kemudian, Jian Chen telah tiba di dekat Kuil Kebangkitan. Banyak anak yang seusia dengannya sedang mengantri masuk ke kuil untuk mengikuti upacara kebangkitan. Hanya seorang anak yang dipersilahkan untuk masuk ke dalam, sementara orang-orang dewasa hanya bisa mengantar ke pintu gerbang.
Semua anak di kota Shanghai selalu diberi perintah agar mengikuti upacara kebangkitan walaupun setelah selesai, kebanyakan dari mereka akan berhenti dijalan karena bakat yang tidak memadai untuk menjadi sesuatu yang disebut sebagai kultivator.
Walaupun bahasa di dunia Yggdrasil berbeda dengan Bumi, Jian Chen masih mengerti bahwa kata itu mengarah kepada kultivator yang pernah ia baca dari buku-buku sejarah.
Jian Chen pun perlahan berjalan ke arah gerbang kuil. Tetapi ia merasakan banyak tatapan dingin yang diarahkan kepadanya. Hal itu membuatnya sedikit berkerut tetapi mengabaikan mereka semua.
Ketika mendekati gerbang, beberapa penjaga melihat Jian Chen. Semua penjaga itu mendengus lalu membiarkan Jian Chen lewat karena memang sudah seharusnya ia mengikuti upacara kebangkitan.
Ketika masuk ke dalam dengan firasat buruk, suara seorang anak pun terdengar jauh di depannya yang sedang ikut mengantri.
“Oh? Bukankah itu Jian Chen? Kau masih memiliki nyali untuk muncul di depan umum!”
Tatapan Jian Chen tertuju ke arah sumber suara dan menemukan seorang anak seusianya tetapi memiliki penampilan sedikit garang dan tubuh yang terlihat sangat kokoh.
Jian Chen langsung mengenali anak itu dari ingatannya. Dia adalah salah salah satu anak yang membawanya ke bukit bersama dengan beberapa temannya lalu menghajarnya habis-habisan tepat di kepala.
Namun, ada hal yang sangat janggal tentang kejadian itu bagi Jian Chen. Luka di kepalanya hanya menyisakan bekas saja dan itu adalah sesuatu yang mustahil untuk sembuh dalam waktu sehari saja. Tetapi ia sama sekali tidak peduli tentang hal itu yang penting ia selamat.
“Zugong!”
Jian Chen menggertakkan giginya sedikit dan menatap anak bernama Zugong dengan tatapan sangat dingin.
“Ada apa dengan tatapanmu itu? Tampaknya kau sudah memiliki sedikit nyali. Apa kau tidak sadar bahwa kau telah menjadi orang paling terkenal di kota Shanghai?” Zugong menyeringai jahat.
Mata Jian Chen sedikit menyipit karena tidak mengerti apa yang dikatakan oleh Zugong. Ia pun berpikir kembali kenapa semua orang awalnya menatapnya dengan tatapan dingin tidak suka.
Semua anak di tempat itu pun menatap Jian Chen dengan tatapan jijik.
Karena Jian Chen hanya tetap diam dan tampak sedang berpikir, Zugong hanya terkekeh lalu melempar sebuah kertas yang digulung dengan rapi.
Jian Chen secara naluriah menangkapnya lalu membukanya. Saat melihat isinya, ia pun akhirnya mengerti mengapa semua orang menatapnya dengan tatapan jijik.
Di kertas itu, terdapat gambar dirinya yang sedang telanjang bulat di depan seorang wanita mendekati usia paruh baya.
Dan keterangan yang tertulis di bawah gambar itu pasti membuat orang-orang merasa jijik karena banyak tuduhan yang tidak pernah ia lakukan di tulis.
“Pelecehan anak dibawah umur? Karena menjadi mainan wanita dewasa, Jian Chen akhirnya melakukan hal yang sama kepada anak lainnya. Dan beberapa anak perempuan dibawah umur telah mengakui semua itu dilakukan oleh Jian Chen. Pencurian benda-benda pribadi milik para ibu rumah tangga. Tersangka utama yang selalu dicurigai sebagai bocah mengintip di tempat pemandian.”
“Jian Chen, dicap sebagai anak cabul terbesar di kota Shanghai!”
Shanghai
Menatap semua hal tentang sesuatu yang tidak pernah ia lakukan ditulis disebuah kertas membuat Jian Chen mengerti mengapa semua orang menatapnya dengan jijik.
Tatapan Jian Chen tertuju kepada Zugong kembali lalu mengoyak kertas yang ada di tangannya. Ia tentu paham bahwa seseorang seperti Zugong mampu melakukan itu karena salah satu wanita yang sering membawanya adalah seseorang yang terkait dengan Zugong, yaitu ibunya.
Zugong berasal dari keluarga yang lumayan kaya di kota Shanghai. Tetapi dia hanya memiliki orang tua tunggal yaitu ibunya yang membuatnya sangat membenci Jian Chen karena selalu membawanya ke suatu tempat.
Dengan penampilan Jian Chen yang sangatlah tampan walaupun masih berusia 12 tahun, siapapun pasti tidak akan heran hal seperti itu terjadi apa lagi jika yang membawanya adalah ibu Zugong yang merupakan seorang janda dan sangat suka melihat pria muda tampan.
“Kau sungguh tidak tau malu masih berani menampilkan wajahmu di depan umum,” ucap Zugong dengan nada kebencian yang hampir tidak dideteksi oleh siapapun. Sebenarnya, ia sangat heran bagaimana Jian Chen bisa muncul kembali setelah ia bersama dengan beberapa temannya memukulinya sampai-sampai kepala Jian Chen hampir pecah.
Melihat wajah Zugong sudah membuat suasana hati Jian Chen semakin buruk. Apalagi setelah membaca tentang dirinya yang dianggap sebagai bocah yang sudah memiliki jalur melenceng. Reputasinya pasti tidak akan pernah terhapus, dan itu adalah reputasi yang sangat buruk.
Mengingat kembali tentang ibu Zugong, Jian Chen pun menenangkan dirinya lalu tersenyum kecil.
Melihat senyum Jian Chen, Zugong merasa heran. Ia telah mengira bahwa Jian Chen telah gila karena semua yang terjadi saat ini. Apakah kami memukulnya terlalu keras sampai-sampai hampir tewas sehingga dia berubah menjadi gila?
“Kau bahkan masih bisa tersenyum? Tampaknya kau sangat menikmati gelar barumu,” ucap Zugong.
“Oh? Apakah seperti itu caramu berbicara kepada calon ayah tirimu? Sungguh tidak terduga.. padahal aku dan ibumu..-” Jian Chen menghentikan kata-katanya sambil menatap wajah Zugong yang sudah berubah warna menjadi merah dan ungu setiap saat.
Kata-kata Jian Chen membuat semua anak di tempat itu tercengang. Bahkan beberapa orang dewasa yang melakukan upacara kebangkitan pun mendengar yang dikatakan oleh Jian Chen karena suaranya lumayan kuat.
“Kau...!” Zugong menatap Jian Chen dengan niat membunuh yang sangat besar. Tentu tidak ada yang tau tentang apa yang dilakukan oleh ibunya dan beberapa wanita lainnya membesarkan Jian Chen. Tetapi, untuk Zugong, ia tentu paham setelah melihat ibunya beberapa kali membawa Jian Chen, anak yang sering ia tindas karena tempat tinggalnya tidak jauh dari tempat penampungan anak.
Beberapa anak berbisik-bisik di tempat itu dan tidak menyangka bahwa Jian Chen berani mengaku sebagai ayah tiri Zugong. Itu adalah sesuatu yang tidak diharapkan oleh siapapun.
Zugong yang hendak meledak karena marah, ingin menerjang ke arah Jian Chen tetapi terhenti saat suara seseorang terdengar dari dalam kuil.
“Jika kalian ingin berkelahi, lakukan diluar!”
Suara itu menggema di sekitar kuil yang membuat Zugong sedikit pucat. Tetapi tidak untuk Jian Chen.
Karena tau saat ini bukan saatnya untuk berurusan dengan Jian Chen, Zugong pun menahan diri. Ia tidak ingin mengacaukan upacara kebangkitannya yang ia duga akan menjadi luar biasa nantinya. Ia tidak ingin reputasinya hancur hanya karena seorang anak lemah bernama Jian Chen.
“Setelah semua ini selesai, kau akan tau seperti apa aku jika marah!” Zugong berkata dengan nada sangat dingin lalu berbalik dan mengikuti antrian.
Jian Chen hanya mendengus. Ia pun mengikuti antrian juga. Tentu saja ia akan membuat wajahnya setebal mungkin mengenai informasi tentangnya yang sangat jelek. Karena, ia masihlah suci, dan belum ternoda walaupun beberapa wanita dewasa pernah menyuruhnya telanjang. Ia sama sekali belum pernah melakukan hubungan intim dengan para wanita tua itu karena masih dibawah umur.
Setelah itu, satu per satu anak kemudian masuk ke dalam bangunan kuil. Karena ini sudah hari kedua upacara kebangkitan dilakukan, tidak banyak anak lagi yang tersisa untuk di tes bakatnya.
Hari pertama upacara kebangkitan tentu saja akan sangat ramai. Dan juga, para keluarga-keluarga kaya yang berpengaruh akan lebih dulu masuk karena mendapatkan perlakuan istimewa. Untuk anak seperti Zugong tetap akan diuji di hari kedua walaupun keluarganya lumayan kaya. Tetapi itu tidak sekaya keluarga lainnya yang membawa anak mereka ke upacara kebangkitan.
Tidak lama kemudian, giliran Zugong pun tiba. Ia bersemangat masuk ke dalam bangunan kuil. Tidak sampai lima menit kemudian, Zugong pun keluar dengan wajah sedikit muram. Walaupun begitu, ia tetap tenang karena suatu hal yang tidak diketahui.
Ketika melewati Jian Chen, Zugong pun berbicara dengan nada dingin, “Lebih baik kau tidak mengikuti upacara kebangkitan karena kau pasti membangkitkan sesuatu yang menjadi sampah sama seperti gelarmu. Dan ingat, berhati-hatilah saat keluar dari tempat ini.”
Jian Chen yang mendengar apa yang dikatakan Zugong hanya terdiam. Tentu saat ini ia bukan lagi Jian Chen yang dikenal oleh banyak orang.
Walaupun di kehidupan sebelumnya ia hanya hidup sampai usia 17 tahun, tetap saja itu sudah dianggap dewasa. Ia telah melalui banyak hal di dalam hidupnya sebagai seorang anak yatim-piatu.
Meskipun Jian Chen selalu kesepian di kehidupan sebelumnya, ia selalu mencari sesuatu yang dapat mengisi kekosongan hatiya dengan cara belajar berbagai hal. Biarpun ia tidak bisa dianggap jenius, kelebihannya adalah ia tidak mau menyerah ketika telah memutuskan sesuatu dan itu merupakan nila plus untuk dirinya sendiri.
Satu per satu anak pun mulai keluar masuk dari dalam kuil. Tidak lama kemudian, anak yang ada di depan Jian Chen pun akhirnya keluar dengan wajah jelek juga.
“Berikutnya!” Suara bermartabat terdengar dari dalam bangunan kuil.
Jian Chen pun langsung berjalan ke dalam. Saat mencapai ruangan, ia menatap seorang pria paruh baya yang menggunakan pakaian serba putih. Pria paruh baya itu memasang wajah yang tampak bermartabat dan aura khusus tampak mengelilingi pria paruh baya tersebut.
“Hm? Apa itu?” Batin Jian Chen saat melihat aura samar di sekitar pria paruh baya yang kemungkin besar adalah orang yang mengetes bakat semua anak.
“Berdirilah di lingkaran yang dibuat di lantai.” Perintah pria paruh baya tersebut.
Jian Chen hanya menurut dan membuang pemikiran tentang aura aneh tersebut.
“Kau pasti sudah mengetahui tentang kultivator bukan? Sebelum itu aku akan memperkenalkan diri. Aku adalah Ku Zuo, seseorang yang dikirim ke Shanghai untuk memeriksa bakat semua anak,” ucap Ku Zuo.
“Ya, aku tau.” Jian Chen mengangguk kecil.
Ku Zuo mengangguk. Ini juga merupakan tugasnya untuk memberitahu semuanya walaupun ia merasa bosan karena harus melakukannya berulang-ulang kali setiap kali anak baru masuk ke dalam.
“Karena kau telah mengetahui arti kata kultivator, maka sudah waktunya untuk membangkitkan kekuatan terpendam dalam tubuhmu. Kekuatan ini adalah tekad, semangat dan kemauan tinggi seseorang yang akhirnya menciptakan sesuatu yang sudah ada di dalam tubuhnya sejak lahir. Dan hal itu dinamai sebagai, Wujud Kelahiran.”
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!