NovelToon NovelToon

Gadis Kecil Milik Bos Mafia

BAB 1.PENGKHINATAN_ GKMBM

"Ahhhhhk mengapa kamu tega menghianati cintaku Aris!" Teriak seorang gadis berparas cantik nan rupawan berusia sekitar 21 tahun. Yang mana gadis cantik dan rupawan ini ingin memberikan kejutan kepada sang kekasih di hari anniversary mereka yang ketiga tahun.

Tetapi bukan dirinya yang memberikan kejutan kepada sang kekasih. Justru ia sendiri yang mendapat kejutan yang begitu dramatis. Kejutan yang tak pernah bisa ia lupakan seumur hidupnya.

Ketika Irene menghampiri sang kekasih ke sebuah kamar kost yang lokasinya lumayan jauh dari tempat tinggal Irene. Ia terhenyak melihat sang kekasih sedang bercumbu mesra dengan seorang wanita. Yang mana wanita itu merupakan sahabat Irene sendiri.

langit bagai runtuh menimpa tubuh Irene. Membuat Irene tidak mampu menahan bobot tubuhnya. Irene hampir saja terjatuh."Mengapa kamu tega menghianati cintaku Aris? Irene melontarkan pertanyaan kepada Aris dengan nada meninggi sambil menampar Aris.

"Kamu juga Maya, sungguh tega menusukku dari belakang. Kau sahabatku, tetapi kamu mampu melakukan hal seperti ini di belakangku." teriak Irene. Tetapi Maya seolah tidak peduli. Justru sepasang kekasih itu mengusir Irene dari sana secara tidak hormat.

Membuat Irene semakin emosi dan memberikan tamparan yang cukup hebat di wajah cantik Maya. Bukan malah membela, justru Aris lebih memilih Maya dibandingkan Irene. Irene tidak ingin larut dalam kesedihannya ia bangkit dan berlalu dari sana.

Irene meninggalkan Maya dan Aris begitu saja. Padahal hujan lebat disertai angin kencang melanda kota ini. Di tengah hujan yang lebat, Irene yang menggunakan dress selutut berwarna merah marun dengan motif polos sedang berjalan di tengah-tengah Jalan raya. Tanpa mengenakan alas kaki.

Sepatu yang ia gunakan sebelumnya, harusnya berada di kakinya. Ini malah ia pegang di tangan kanannya. Irene berjalan sambil menangis meratapi nasib buruknya, karena sang kekasih tega menghianati cintanya.

Padahal sudah tiga Tahun lamanya, Irene menjalin hubungan dengan Aris Erdana. Hatinya hancur berkeping-keping saat dia melihat kekasihnya tengah asik bercinta dengan wanita lain di atas ranjang yang tak lain merupakan sahabatnya sendiri.

Seketika dunia diselimuti dengan kegelapan, rasanya dia ingin mengakhiri hidupnya saat itu juga. Setelah kekasihnya mengusirnya begitu saja, tanpa menjelaskan apapun. Irene tidak menyangka pria yang sangat ia cintai itu tega menghianati cinta mereka berdua, yang sudah berjalan hampir tiga tahun lamanya.

Padahal mereka sudah memiliki planning untuk menikah tahun yang akan datang. Tapi dia tidak menyangka cintanya akan berakhir dengan penghianatan yang dilakukan oleh sang kekasih bersama sahabatnya sendiri.

"Kenapa kau tega menghianati cintaku Aris!"Apa salahku kepadamu? sehingga kamu mampu berbuat seperti ini kepadaku?" jika kau berselingkuh dengan orang lain, mungkin tidak terlalu sakit bagiku. Tetapi kamu menghianati cintaku dengan sahabatku sendiri." teriak Irene.

Irene berteriak dengan kencang dan penuh emosi menyelimuti hati yang sedang terluka parah.

"Dasar pria brengsek! Kau khianati cinta tulus ku."Aku membencimu!"teriak Iren kesal melempar sepatunya ke tepi jalan.

Irene yang larut dalam kesedihannya. Duduk di pinggir jalan menangis meratapi nasib dan takdirnya yang begitu menyedihkan.

Tubuhnya sudah gemetar kedinginan tidak kuat dengan suasana dingin dan air hujan yang berjatuhan menimpanya. Tetapi dia tidak memperdulikan tubuhnya. Irene terus menangis di bawah hujan deras mengangkat wajahnya melihat ke atas langit.

Berharap jika hujan menerpa wajahnya, rasa luka yang ia alami lenyap seketika.

"Kenapa harus begini?

Hati Irene terlalu rapuh, Irene tidak bisa menerima kenyataan kalau kekasihnya telah berselingkuh dengan sahabatnya sendiri.

Irene seharusnya merasa senang karena sifat buruk Aris terungkap sebelum hubungan mereka berlanjut ke jenjang yang lebih serius.

Tapi hatinya juga sakit dia tidak ingin semua ini terjadi kepadanya. Cinta tulus yang setia dihancurkan dengan pengkhianatan oleh sang kekasih.

Irene mengangkat tubuhnya berusaha kuat. Dia berjalan Kembali menuju ke kamar kos miliknya. Melewati gang kecil yang akan menghantarkannya langsung ke belakang kamar kosnya. Gang Itu tampak sangat gelap hanya ada sedikit cahaya dari ujung gang. Irene patah hati sudah tidak merasa takut sama sekali.

Dia berjalan masuk ke dalam gang dengan air mata yang berlinang di pipinya bercampur dengan tetesan air hujan yang lebat.

Tapi tiba-tiba ada seseorang yang menarik tubuhnya dari samping, sontak Irene berhenti menangis dengan wajahnya yang terkejut dan ketakutan.

Seorang pria tampan dengan luka di bagian pelipis dan beberapa luka tusuk di bagian tangannya berdiri tepat di hadapannya.

pria itu punya postur tubuh yang lebih tinggi dari Irene. Tubuh pria itu lebih besar dan kekar bagaikan tubuh seorang atlet. Wajah Iren berubah ketakutan, setelah melihat wajah pria itu yang terkesan menakutkan dan sorot matanya yang tajam bagaikan ingin menelannya hidup-hidup.

"Siapa kau? ucapnya dengan nada meninggi karena ia sudah merasa ketakutan. Tiba-tiba pria itu langsung memberikan kecupan hangat di bibir Irene sambil menekan tubuh Irene ke tembok.

Mata Irene terbuka dengan kedua pupil matanya yang membesar karena terkejut, seorang pria asing yang sama sekali tidak Ia kenal, tiba-tiba mengecup bibirnya tanpa seizinnya.

Saat Irene berusaha memberontak di depan gang, lewat beberapa pria yang memegang senjata seperti mencari seseorang. Para pria itu melihat ke arah Irene, tetapi rombongan pria itu langsung pergi. Karena mereka pikir orang yang dicarinya bukanlah sepasang kekasih yang sedang memadu kasih di jalan tepatnya di gang masuk kamar kos yang ditempati oleh Irene.

Yang mereka cari adalah seorang bos mafia yang melarikan diri setelah mereka berhasil melukai di beberapa bagian tangan kepala dengan menggunakan pisau. Para pria itu yang berusaha untuk menghancurkan bos mafia itu, yang mana para pria itu merupakan suruhan dari pesaing lelaki yang tiba-tiba saja memeluk Irene.

Karena kondisi yang tidak jelas, para pria itu tidak melihat wajah pria dan Irene itu. mereka buru-buru pergi karena harus mencari orang itu sebelum mereka semakin kehilangan jejaknya. Setelah semua rombongan pria itu pergi dan pria yang memberikan kecupan hangat di bibir manis Iren jatuh di pelukan Irene dan tidak sadarkan diri.

Irene berusaha mengangkat tubuh pria itu tetapi tenaga Irene tidak kuat untuk membobong tubuh pria itu.

"Ada apa dengannya mengapa dia terluka seperti ini? Irene kesal

"Bangun kau! teriak Irene sambil menepuk-nepuk Wajah pria itu.

"Hai, jangan pura-pura pingsan di hadapanku. dasar pria mesum! teriak Irene marah mendorong tubuh pria itu sampai pria itu jatuh.

Brukkk....

Irene menutup mulutnya. Ia kuatir Kalau pria itu benar-benar pingsan."Apa dia benar-benar pingsan? gumam Irene dalam hati sambil berjongkok menepuk-nepuk Wajah pria itu kembali.

Irene terkejut melihat pria itu tidak bergerak sama sekali, setelah ia menepuk-nepuk Wajah pria itu. Dia pikir dengan menepuk wajah lelaki itu, pria itu akan membuka matanya. nyatanya tidak. Ia benar-benar pingsan.

Irene langsung berlari meninggalkan pria itu terkapar di jalan. Dengan darah dan air hujan bercampur menjadi satu.

Tapi langkahnya tiba-tiba terhenti dia berbalik Kembali ke tempat pria itu berada. Melihat orang yang terluka hati nurani Irene tidak bisa mengabaikannya begitu saja. Walaupun pria itu sudah berbuat yang tidak pantas terhadapnya.

Bersambung....

hai semuanya emak Morata datang lagi membawa karya baru. yuk terus ikuti ceritanya. Jangan lupa like, coment, vote, dan hadiahnya "Trimakasih 🙏🙏🙏🙏🙏🙏

BAB 2. PRIA BRENGSEK _GKMBM

Irene berdiri sambil menarik nafas panjang, menatap pria yang lalu Ia membawa pria itu pulang bersamanya.

"Ya Alloh masalah yang satu belum kelar kini datang masalah baru lagi. Cobaan apalagi ini ya Alloh." gumam Irene dalam hati.

Iran mantap Wajah pria itu dengan tatapan seksama."Aku tidak mau sampai dicari polisi dan dituduh sebagai pembunuh dan malah masuk penjara."Irene berdiri sendiri sambil berusaha membopong tubuh pria itu berjalan ke kamar kost yang selama ini ia tempati.

Terlihat Irene berdiri di depan pintu menopang pria itu sambil membuka pintu kamar kosnya. Irene membawa masuk pria itu dan membaringkannya di sofa.

"Ya Allah punggungku terasa sakit karena membopong tubuh pria brengsek ini. ucapnya sambil memijat-mijat punggungnya.

Irene yang menyadari kalau pria itu memiliki luka yang lumayan serius, menjadi semakin bingung apa yang ia lakukan terhadap pria itu.

"bodoh! betapa bodohnya diriku. Seharusnya aku membawanya ke rumah sakit bukan malah membawanya ke kamar kosku. Aku bukan Seorang perawat ataupun dokter. Irene bermonolog sendiri.

Tiba-tiba pria itu membuka kedua netranya menarik tangan Ireng begitu saja."Akhirnya kamu sadar,aku pikir kau sudah mati di sini." ucap Iren bernapas lega melihat pria itu masih hidup.

"Aku tidak perlu ke rumah sakit."sahutnya dengan raut wajah yang terlihat serius menatap Irene dengan Tatapan yang sulit diartikan.

"Hei, pria brengsek, kau terluka parah banyak darah yang keluar dari tubuhmu kau yakin tidak mau ke rumah sakit?"

Pria itu menatap Irene dengan tatapan tajam. Karena Irene mengatainya pria brengsek. Pria itu seolah tidak terima Iren mengatainya pria brengsek. "Hei kenapa kamu menatapku seperti itu? Apa kau tidak senang Aku mengataimu pria brengsek? kalau kau tidak pria brengsek, kamu tidak mungkin berbuat senonoh di gang itu, kepadaku." ucap Irene dengan nada meninggi.

Pria itu hanya menatap Irene dengan Tatapan yang sulit diartikan. "Kau tidak perlu membawaku ke rumah sakit sebentar lagi orangku akan datang ke sini menjemputku."ucap pria itu sambil memegang tangan yang berlumuran darah

"Orang mu? Maksud kamu apa? Maaf saya tidak paham. ucap Irene karena dirinya tidak mengerti Apa yang diucapkan pria itu. Tapi tiba-tiba ketukan pintu terdengar jelas di telinga Irene.

Membuat dirinya terhenyak."siapa malam-malam begini, bertamu?" gumamnya dalam hati dibarengi dengan kekhawatiran karena ia khawatir akan ada penjahat yang datang ke kamar kosnya berniat untuk menjahati dirinya.

Tok....

Tok....

Tok....

suara ketukan pintu itu terdengar jelas di telinga Irene. Irene bergegas pergi membuka pintu kamar kosnya melihat Siapa yang datang di tengah malam seperti ini.

"Siapa? teriak Irene dari dalam kamar kosnya sambil membuka pintu kamarnya.

Raut wajah Irene yang datar berubah terkejut melihat puluhan pria bertubuh kekar berdiri di depan pintu kamar kosnya. Salah satu pria tampan yang berdiri di depan Iran melepaskan kecamatannya, sambil menggerakkan jarinya menyuruh beberapa pria lainnya masuk ke dalam kamar kos Irene. membuat Irene merasa semakin ketakutan.

Para pria yang bertubuh kekar itu, masuk menabrak Irene yang mematung di depan pintu kamar kosnya. Irene Tidak percaya kamar kosnya sekarang dipenuhi dengan pria yang tidak ia kenal.Ia mengira para pria itu akan menyakiti dan merampok harta bendanya.

Para pria bertubuh kekar itu menghampiri pria yang ditolong oleh Irene sebelumnya. Membuat Irene mengerutkan keningnya.Ia bingung Siapa sosok lelaki yang ia tolong."Siapa sebenarnya pria itu?" gumam Irene di dalam hati sembari memperhatikan interaksi antara beberapa pria bertubuh kekar itu dengan pria yang ditolong oleh Irene yang sama sekali lelaki yang tidak ia kenal.

Setelah semua masuk ke dalam kamar kost milik Irene, Irene berbalik dengan raut wajah melongok melihat kamar kost yang berukuran sempit dipenuhi banyak orang."Ya Alloh kamarku sekarang dipenuhi dengan pria-pria yang tidak aku tahu dari mana mereka berasal."gumam Irene di dalam hati sembari khawatir dan gemetaran karena dirinya merasa ketakutan.

"Tuan Cornelius Maaf kami datang terlambat."ucap pria itu dengan nada suara yang takut bosnya akan marah besar kepada mereka.

"Tunggu sebentar, Bagaimana kalian semua bisa tahu orang ini bisa di kamar kosku? sedangkan aku membawanya dia jatuh pingsan. Kapan pria ini menghubungi kalian?" tanya Iren karena dirinya merasa bingung Mengapa tiba-tiba ada beberapa orang pria menghampiri pria yang ia tolong.

Semua orang berbalik menoleh ke arah Irene dengan tatapan yang tajam.

"Maaf aku cuman bertanya." ucapnya dengan nada suara yang mengecil, karena nyalinya sudah menciut melihat tatapan para pria yang ada di hadapannya seolah-olah ingin menelannya hidup-hidup.

"Untuk menemukan Bos mereka itu sangat mudah bagi mereka. Hanya dengan ponsel Cornelius yang aktif mereka bisa melacak di mana keberadaannya karena jaringan GPS milik Cornelis sudah tersambung kepada ponsel para anak buahnya.

"Oke, aku tidak akan bertanya apapun.

"Karena kalian sudah menemukannya, kalian semua bisa membawa pria mesum itu keluar dari kamar kosku." ucapnya sambil menunjukkan pria yang ia tolong sebelumnya.

tiba-tiba anak buah Cornelius mengeluarkan senjata yang mereka miliki secara bersamaan dan mengerahkannya ke arah Irene.

Irene sontak mengangkat kedua tangannya ke atas udara sambil menutup matanya ketakutan."Ya Alloh apakah aku salah ngomong? selamatkan aku ya Alloh jangan biarkan mereka membunuhku .Aku baru saja kehilangan kekasihku, kali ini jangan biarkan aku kehilangan nyawaku ya Allah. Tubuh Irene gemetar ketakutan memohon kepada Sang khalik untuk menyelamatkan dirinya dari amukan para pria bersenjata itu, siap melepaskan tembakan saat bos mereka dihina.

"Turunkan senjata kalian!" perintah Cornelius dengan tatapan dingin dan menunjukkan raut wajah garangnya membuat semua anak buahnya ketakutan dan langsung menurunkan senjatanya.

Irene mengintip melihat semua pria itu sudah menurunkan senjata mereka, dia langsung bernafas lega sambil berjalan melewati pria yang berjejer di sampingnya.

"Kalian pergi saja. Jangan lupa tutup pintunya. Karna aku mau istirahat. tubuhku sudah terasa lelah. Banyak masalah yang aku hadapi hari ini. Tolong jangan membuat masalah di kehidupanku lagi." ucap Irene sambil menakup kedua tangannya di dada memohon kepada para pria itu untuk segera meninggalkan kamar kosnya.

"Kau akan ikut bersamaku!" ucap Cornelius yang mampu membuat Irene membulatkan matanya. Perkataan Cornelius yang mampu mengejutkan setiap orang yang ada di sana.

"Aku tidak mau ikut denganmu. Biarkan Aku istirahat di sini. Sudah saya katakan, aku banyak masalah hari ini. Tolong jangan menambahnya lagi." Irene memohon kepada pria asing yang ia tolong sebelumnya.

Tetapi bagi pria itu. Tidak ada penolakan membuat dirinya meminta kepada para anak buahnya untuk segera mengatur segalanya.

"Hei pria mesum!" Apa kau kehilangan otakmu di jalan? ucap Irene berbalik dengan raut wajah marah, karena dirinya kesal melihat pria yang ia tolong tidak tahu berterima kasih. Justru semakin ngelunjak.

Bersambung....

hai semuanya emak Morata datang lagi membawa karya baru. yuk terus ikuti ceritanya. Jangan lupa like, coment, vote, dan hadiahnya "Trimakasih 🙏🙏🙏🙏

BAB 3. HAL TRAGIS_GKMBM

"Memangnya siapa kau ingin membawaku bersamamu? Kau pikir aku ini perempuan pinggir jalan yang bisa kau bawa begitu saja. Ingat saya bukan wanita murahan seperti yang kau kira. Aku membantumu bukan berarti kamu seenaknya ingin membawaku begitu saja.

Sebaiknya kalian semua pergi dari sini, Jangan menggangguku lagi. Aku harap aku tidak akan bertemu kembali dengan kalian semua."ucap Irene kepada para pria yang tiba-tiba datang menghampiri kamar kosnya.

Cornelius bangkit dari tempat duduknya. dengan Wajah datar, tapi menunjukkan Aura kegarangannya dari sorot matanya yang tajam membuat setiap orang akan merasa ketakutan.

"Kalian tau apa yang harus kalian lakukan."ucap Cornelius menepuk pundak pria yang di depannya. lalu pergi meninggalkan kamar kos Irene lebih dulu dengan beberapa anak buahnya.

Pria yang berkacamata itu bernama Timothy menatap Irene dengan seksama

"Siap Tuan, perintah anda akan saya lakukan sesuai dengan yang Tuan inginkan. Timothy langsung paham apa yang harus dia lakukan tanpa harus Cornelius berbicara panjang lebar. Dia perlahan mendekati Irene yang berdiri di depan pintu mempersilahkan anggota Cornelius keluar dari kamar kosnya.

"Apa mau mu?"tanya Iren kepada Timothy ia sudah terlihat ketakutan. Pergi dari sini atau kau ku hajar kau Sampai Mati? teriak Irene sambil siap siaga dengan gerakan kuda-kuda dan satu tangan kanannya memukul siap Timothy dengan menggunakan gagang sapu yang ada di belakang pintu.

Timothy tidak merasa takut dan gentar. Justru ia semakin mendekat ke arah Irene yang ketakutan langsung menggerakkan tangannya memukul wajah Timothy.

"Plakkk"

Irene mencoba melayangkan pukulan dengan menggunakan gagang sapu ke tubuh Timothy.

Tetapi Timothy seolah tidak peduli akan pukulan yang dilakukan Irene kepadanya.

"Tamatlah riwayatku."gumamnya dengan raut wajah panik. Berusaha kembali ingin terlepas dari pria yang ada di hadapannya.

Timothy menarik tangan Irene membanting lalu ke tembok

"Sebentar lagi aku akan mati, di tangan orang ini." gumamnya sambil melihat langit-langit kamar kost yang mulai tidak terlihat jelas. dengan kedua mata perlahan-lahan menutup netranya.

Irene kehilangan kesadarannya. Setelah Timothy membanting tubuhnya ke tembok. Timothy menatap Irene yang tidak sadarkan diri. "Sudah aku bilang jangan bermain-main dengan ku." gumam Timothy di dalam hati.

"Kamu rasakan sendiri, aku harus melakukannya dengan sedikit kekerasan untuk menangani wanita keras kepala seperti kamu." Timothy bermonolog sendiri mengangkat tubuh Irene keluar dari kamar kos itu, bersama dengan anak buah yang mengikutinya dari belakang.

Timothy memiliki watak yang begitu kejam dan keras. Hampir mirip dengan Cornelius. Timothy merupakan pengikut setia Cornelius. dia tidak memandang, dalam melakukan kekerasan. Pria ataupun wanita di matanya sama saja.

Timothy tidak pernah segan-segan menghajar dan menghabisi orang, selama itu dalam konteks pekerjaannya. Apalagi sudah mendapat perintah dari Cornelius yang merupakan bosnya sendiri.

Kalau di luar pekerjaannya Timothy punya sikap yang lebih lembut dari semuanya anak buah Cornelius. Sedangkan Cornelius sendiri tidak pernah menunjukkan sikap lemah lembutnya kepada setiap orang. Bahkan Cornelius tidak pernah yang namanya mengalah. Ia selalu tidak ingin gagal mendapatkan apa yang ia inginkan.

Cornelius dikenal dengan nama yang dijuluki sebagai mafia kejam. Dan tidak memiliki hati. bahkan setiap bos mafia lainnya akan gentar melihat sosok Cornelius.

Cornelius dikenal pria yang sangat dingin dan tidak pernah menampilkan senyum di wajahnya. Wajahnya selalu datar kepada siapapun. Dia bos mafia yang sulit untuk dilumpuhkan.

Karena kemampuan bela diri dan kekebalan tubuh yang dimiliki Cornelius di luar batas kemampuan mafia lainnya. Anak-anak buahnya juga mengetahui kemampuan Cornelius yang tak akan terkalahkan siapapun.

Cornelius selalu memiliki cara bagaimana untuk melumpuhkan lawannya. Bahkan jika ia tersesat sekalipun ia selalu dapat melepaskan diri dari siapapun yang berniat untuk membunuh Cornelius. Tak ada satupun yang mampu membunuhnya.

Apalagi Cornelius sulit untuk dipancing dengan wanita yang dikirim oleh musuh musuhnya untuk dan menggoda agar Cornelius hanyut dalam keadaan. Terkadang para musuh musuhnya memancing Cornelius dengan wanita-wanita cantik dan seksi untuk menggali informasi.

Tetapi setiap wanita yang datang kepadanya menggali informasi dan berusaha untuk mengkhianatinya, pasti akan mati tragis di tangannya, atau di tangan beberapa anak buahnya.

Wanita yang mati di tangan sudah pasti adalah wanita-wanita penghibur yang melayani para hidung belang yang dikirimkan oleh para musuh-musuhnya. Sehingga terkadang wanita-wanita yang ingin datang menghibur dirinya merasa ketakutan.

Sudah banyak wanita yang telah dibunuh oleh Cornelius, Jika dia tidak menyukai mereka. dan sekarang Cornelius, pria kejam dan dingin itu membawa seorang wanita yang tidak dikenal pulang bersamanya.

"Apa yang menyebabkan Cornelius seorang bos mafia ingin membawa pulang Irene bersamanya? Apakah ia sudah jatuh cinta kepada Irene atau ada hal lain? Apakah Cornelius akan membunuh Irene juga? sama seperti wanita-wanita lainnya. Padahal Irene sudah membantu dirinya.

"Mungkin saja Cornelius jatuh cinta kepadanya?

"Malam yang panjang untuk Irene telah berlalu. Kini matahari sudah memperlihatkan wajahnya di permukaan bumi. Kehidupan baru yang akan dijalani Irene. Cornelius menahannya di sebuah kamar yang luas lebih tepatnya kamar itu seluas rumah kedua orang tua Irene yang ada di kampung.

Tampak Irene berbaring di tempat tidur dengan selimut menutupi tubuhnya. Netranya perlahan terbuka melihat langit-langit kamar yang berbeda dari sebelumnya ia tempati.

Irene sontak bangun. Ia kaget mengingat kejadian malam itu. Dimana pria tidak dikenal ingin membawa Irene pergi dari kamar kosnya.

"Masya Allah aku benar-benar dibawa pria brengsek itu."

Irene yang sadar dia bukan berada di tempatnya, berlari menuju pintu keluar. Berharap dia bisa keluar dari sana di saat itu juga.

Tetapi nyatanya ketika ia membuka pintu itu, ternyata pintunya terkunci. Irene kembali berlari ke jendela berniat keluar dari sana. Tapi hasilnya nihil karena jendela juga terkunci rapat.

"Kurang ajar! dasar lelaki tidak tahu berterima kasih, sudah dibantu tetapi membuatku seperti ini. Apa maksudnya mengurungku di sini?" gerutu Irene sembari terus berpikir bagaimana caranya keluar dari kamar itu.

"Ya Allah, salah apa aku? kenapa masalah bertubi-tubi kepadaku."gumamnya dalam hati. perlahan ia duduk di depan pintu kamar memeluk kedua lututnya. Ia meratapi nasib yang ia rasakan beberapa hari belakangan ini.

Rasa sakit hati yang ia rasakan akibat penghianatan sang kekasih belum sirna dari hatinya. Kini ia memiliki masalah yang lebih berat lagi. Irene ingin sekali keluar dari kamar yang berukuran luas itu. Tetapi ia tidak mampu melakukannya karena pintu dan jendela ditutup rapat oleh anak buah Cornelius.

"Ahhhhhk...."Irene berteriak kencang penuh tenaga sampai suara teriakan Irene sampai ke lantai satu, dimana Cornelius Timothy dan beberapa anak buah penting, berbicara di ruang tengah mengenai kejadian malam itu.

Cornelius mendengar ada suara teriakan dari atas, langsung berlari naik ke atas dengan cepat. Ia takut wanita yang ia bawa malam itu pulang ke rumahnya, akan melakukan sesuatu yang nekat yang mampu membuat dirinya menyesali segalanya.

Timothy yang melihat bosnya berlari ingin menghampiri Irene pun mengikuti Cornelius. Berharap bosnya tidak melakukan hal tragis kepada wanita yang menolong dirinya. Sama seperti kepada wanita-wanita lainnya yang mati di tangan Cornelius secara tragis. Jika Cornelius sudah kehilangan kesabarannya.

Bersambung....

hai semuanya emak Morata datang lagi membawa karya baru. yuk terus ikuti ceritanya. Jangan lupa like, coment, vote, dan hadiahnya "Trimakasih 🙏🙏🙏🙏

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!