Cuaca hari ini terlihat sangat cerah, secerah hati seorang wanita yang sebentar lagi akan menjadi seorang pengantin.
Zada Clofer Fortuna, seorang asisten desainer di salah satu anak perusahaan barang mewah terbesar di kota ini. Dikarenakan ia pandai dalam merancang hingga membuat pakaian sendiri, Zada pun memilih untuk membuat pakaian pengantinnya sendiri. Dan hari ini, baju pengantin itu telah selesai di buat, dan ia mencobanya.
" Astaga, cantik banget Za ...," puji Shreya atau Reya sahabatnya tatkala melihat Zada keluar dari kamarnya.
" Beneran, cantik?" tanya Zada yang masih belum percaya akan pujian dari sahabatnya.
Reya mengangguk dengan wajah penuh rasa bangga pada sahabatnya itu. Meski dia bukanlah desainer pakaian pengantin, tapi nyatanya ia berhasil membuat baju pengantin yang sangat indah seperti ini.
"Gue foto, ya." Reya segera mengambil ponselnya lalu mengambil beberapa potret Zada yang begitu cantik saat memakai gaun pengantin. Padahal, hari ini Zada belum di make up layaknya pengantin sungguhan. Namun, aura kecantikan calon pengantin sudah terpancar darinya.
Seusai memotret, Reya segera berjalan menghampiri Zada untuk memperlihatkan hasil potretannya.Seulas senyum manis terbit dari bibir mungil dan indah itu.
" Cantik, sepertinya Rald harus lihat ini!" ungkap Zada semangat untuk memperlihatkan gaun rancangannya pada sang kekasih.
Setelahnya, Zada semangat untuk meminta foto itu pada Reya agar bisa mengirimkannya pada Rald. Namun, siapa sangka jika Reya justru melarangnya.
" Rey, tolong kirim foto itu ke gue, ya," pinta Zada memohon.
" No! Katanya pamali tau, kasih lihat gaun pengantin ke pacar," terang Reya yang masih menolak.
" Ini sudah zaman modern Reya, lagipula aku hanya ingin memperlihatkan pada Rald kalau aku telah berhasil membuat gaun pernikahan sendiri!" papar Zada yang masih kekeh untuk memberitahukan pada kekasihnya. Pasalnya, sebelumnya Rald selalu saja mengatakan pada Zada untuk tidak usah repot-repot membuat gaun pernikahan sendiri.
Pasalnya, pembuatan gaun pernikahan itu cukup sulit dan penuh akan detai-detail halus. Intinya, Rald tidak terlalu percaya akan bakat yang di miliki sang kekasih hingga bisa membuat gaun pernikahan sendiri, melihat pekerjaannya hanyalah sebagai seorang asisten desainer yang belum mempunyai jabatan tinggi di perusahaan keluarganya.
"Za ... Kalian itu masih belum bertunangan secara resmi. Masak iya, sudah ingin memperlihatkan gaun pengantin?" Reya masih saja tak setuju dengan keinginan Zada. Entah kenapa, dia seakan memiliki firasat buruk, hanya saja tak berani mengungkapkannya karena takut membuat sahabatnya itu sedih dan ikut berpikiran yang tidak-tidak.
Di tambah lagi sampai saat ini belum ada pembicaraan soal pertunangan secara resmi dari keluarga Emerald. Hanya lamaran romantis yang Emerald lakukan saat merayakan anniversary kelima hubungan mereka.
" Ya apa salahnya mempersiapkan dari jauh-jauh hari, toh baju pertunangan juga sudah sslesai aku buat. Tinggal menunggu hari dimana aku akan resmi bertunangan dengan Emerald Kaslimin Alliston saja. " Zada terlihat begitu bahagia dan sangat antusias sejak Rald melamarnya satu bulan lalu. Bahkan, saking antusiasnya sampai sudah membuat baju lamaran dan pengantin sendiri walau belum melakukan pertunangan secara resmi.
Reya hanya bisa geleng-geleng kepala ketika melihat betapa bucinnnya sahabatnya ini pada kekasihnya. Dengan berat hati, Reya pun akhirnya memberikan foto itu pada Zada.
Setelah mendapatkan foto dari Reya, Zada segera mengirim foto itu pada Rald. Ia berharap bahwa Rald akan sangat menyukainya, namun pesan yang ia kirim sejak tiga puluh menit lalu belum juga di baca oleh Rald.
" Kemana, Rald? Tidak biasanya dia lama saat membalas chat dariku, kecuali kalau ada meeting. Tapi hari ini kan___" Entah kenapa tiba-tiba ada sebuah perasaan tak nyaman menghampiri hati Zada.
Zada pun mencoba untuk menghubungi Rald, tetapi nomornya sudah tidak aktif. Dan tak lama kemudian, muncul sebuah notifikasi pesan masuk dalam ponselnya. Alih-alih mendapatkan sebuah balasan pesan dari kekasihnya, Zada justru mendapatkan sebuah kiriman foto dari teman kuliahnya dulu yang melihat Rald memasuki sebuah lobi hotel bersama seorang wanita. Walau foto itu hanya terlihat dari belakang, tapi Zada dapat memastikan bahwa pria dalam foto itu adalah kekasihnya.
Tanpa berpikir lama, Zada segera menyabet tas slempangnya yang ada di meja lalu pergi keluar dari rumah sewanya.
" Za, mau kemana?" panggil Reya dengan suara sedikit berteriak yang baru saja keluar dari kamar mandi. Namun, panggilannya tak di hiraukan oleh Zada yang terus pergi meninggalkan apartemen.
" Mau kemana anak itu, kenapa seperti orang yang sedang terburu-buru!" gumam Reya yang semakin tak mengerti dengan sikap dan tingkah sahabatnya itu.
Seturunnya dari ojek online, Zada segera berjalan memasuki lobi hotel mewah itu.
" Selamat datang Kakak, ada yang bisa di bantu?" sapa sang resepsionis ramah.
" Tolong kasih tahu saya dimana kamar hotel atas nama Emerald Kaslimin Alliston," pinta Zada dengan dada yang terus bergemuruh.
" Mohon Maaf, tapi kami tidak bisa memberikan informasi pelanggan secara cuma-cuma pada orang asing,"terang sang resepsionis.
" Saya bukan orang asing, tapi calon istrinya !" Tukas Zada yang tak terima dikatakan orang asing.
" Kalau begitu, anda bisa menelponnya sendiri."
skak
Jika sudah seperti ini, bagaimana caranya agar dia bisa mengetahui dimana kamar hotel kekasihnya itu.
Zada terlihat sedang memikirkan sebuah cara agar dia bisa mendapatkan informasi tentang dimana kamar hotel Rald. Zada menarik sudut bibirnya tatkala mendapatkan sebuah ide.
Tak Lama kemudian ia berpura -pura menangis histeris dan mengatakan kalau ia ingin mencari sebuah kebenaran apakah benar jika calon suaminya itu berselingkuh.
" Mbak, saya mohon tolong bantu saya. Saya ini hanya ingin memastikan kalau calon suami saya itu selingkuh apa tidak. Apalagi kita sebentar lagi mau menikah, di tambah lagi saya sedang___" Zada menggantung ucapannya dan semakin menangis sambil mengusap-usap perutnya layaknya sedang mengisyaratkan kalau ia sedang hamil.
Melihat Zada yang menangis histeris seperti itu, membuat sang resepsionis menjadi tak tega. Apalagi mereka sama-sama perempuan, bagaimana kalau hal itu menimpa mereka? Namun, sudah menjadi peraturan hotel untuk tidak memberitahukan informasi tentang pelanggan secara cuma-cuma.
" Tapi___"
Zada langsung menarik tangan sang resepsionis." Mbak, saya mohon tolong bantu saya. Mbak gak kasihan apa sama saya? Saya janji untuk tidak akan mengatakan pada siapapun kalau kalian yang memberikan sebuah bocoran."
Menatap wajah memelas dari wanita itu serta tak menyukai laki-laki yang sedang berselingkuh, sang resepsionis lainnya segera memberitahu Zada dimana kamar Emerald.
Zada langsung mengucapkan terimakasih yang banyak kepada mereka.
Langkah lebar Zada terus berjalan menuju kamar hotel Emerald, tanpa mengetuk terlebih dahulu. Zada langsung menempelkan sebuah kartu akses hingga pintu kamar hotel itu terbuka.
Dan betapa terkejutnya Zada saat melihat apa yang ada di hadapannya saat ini.
...****************...
Halo Guys,ini adalah karya baru Author. semoga suka dengan alur ceritanya. jangan lupa like, komen, vote dan hadiahnya ya. kalau kalian suka,klik tombol favorit agar tahu jika novel ini sudah up.
Belum saja mereka selesai untuk mencapai kepuasan, tiba-tiba terdengar seseorang yang membuka pintu.
Netra Zada membulat sempurna tatkala melihat kekasih yang sangat ia cintai sedang bercinta dengan wanita lain. Begitupun dengan Emerald, Ia juga ikut melongo saat mengetahui siapa yang membuka pintu kamar hotelnya.
" Zada ...," lirih Emerald.
Tangan Zada mengepal, lalu berjalan cepat menghampiri ranjang percintaan kedua insan itu. Dengan terpaksa Emerald segera mencabut tropedonya yang masih menyangkut di dalam lubang kenikmatan.
Zada mengambil air diatas nakas, lalu menyiramkannya ke wajah Emerald.
" Bajingan!" maki Zada dengan emosi yang memuncak.
" Hei, Zada. Berani-beraninya kamu__"
" Apa? Kamu mau aku siram juga?" sarkas Zada yang kembali mengambil gelas lainnya yang masih ada sedikit air. Namun, siapa sangka jika Emerald langsung melindungi tubuh wanita itu saat mengetahui Zada ingin menyiramnya juga.
Hati Zada semakin sakit bagaikan di remas-remas oleh tangan tak kasar mata tatkala melihat Emerald begitu melindungi wanita itu darinya.
Ia tak pernah mengira bahwa akan di Khianati seperti ini oleh laki-laki yang sangat ia cintai. Awalnya Zada berpikir bahwa jika ia setia dan tulus mencintai, maka dia akan di perlakukan seperti itu juga. Namun, ternyata cinta dan tulus saja tak menjamin untuk orang tetap setia bersamamya.
Menyadari bahwa Zada tak jadi menyiramnya, membuat Emerald membuka mata. Dan hal pertama yang ia lihat saat ini adalah wajah penuh kekecewaan dari wanita yang telah menjadi kekasihnya selama lima tahun.
" Zada___ kamu tenang ya? Aku bisa jelasin ini semua."
Zada menatap bengis ke arah Emerald.
" Jelasin?" ulang Zada dengan wajah yang terlihat jijik pada pria di hadapannya ini.
"Jelasin apalagi Rald? Semuanya sudah jelas, dan hubungan kita berakhir sampai di sini!" tandas Zada seraya melemparkan cincin yang di berikan Emerald saat melamarnya.
Sebelum pergi, Zada melihat beberapa helai pakaian dua orang itu yang tercecer di lantai. Entah setan mana yang berbisik kepadanya hingga membuat Zada tiba-tiba memunguti pakaian serta sepatu Emerald dan selingkuhannya itu. Lalu, berjalan menuju jendela dan membuang semua pakaian dan sepatu itu.
" Zada apa yang kamu lakukan?" bentak Emerald.
" Seperti apa yang kamu lihat!" balas Zada dengan menarik sudut bibirnya membentuk sebuah seringai kecil.
Tak lupa pula, Zada memotret dan mengambil sedikit vidio tubuh dua orang yang telah berbuat mesum itu. Emerald ingin menghampiri Zada tapi ia tak bisa karena tubuhnya dan Veena sedang sama-sama naked. Jika ia membawa selimut itu bersamanya, maka tubuh Veena tidak akan memiliki perlindungan.
" Zada hentikan!" pinta Emerald marah. Namun, Zada justru menjulurkan lidahnya sambil berjalan pergi dari kamar hotel itu karena Ia merasa sesak jika terus berlama-lama di sana. Sekeluarnya dari kamar hotel itu, tubuh Zada tiba-tiba melemas bagaikan jelly. Buliran bening pun ikut luruh dari pelupuk matanya.
Rasa sakit atas penghianatan seakan sedang memporak-porandakan hatinya hingga hancur berkeping-keping. Meski sebelumnya Zada terlihat kuat dan tak menangis di depan Emerald dan selingkuhannya. Tetapi dia tetaplah seseorang yang memiliki rasa sakit saat tahu orang yang selama ini ia cintai ternyata berkhianat di belakangnya. Di tambah lagi, wanita itu adalah rivalnya di kantor.
" Kenapa rasanya sakit sekali ..." lirih Zada sembari memegang dadanya yang terasa begitu sesak layaknya tengah dililit oleh tali berlapis-lapis lalu di tarik sekuat tenaga hingga membuatnya sulit bernapas.
" Zada ... Kamu tidak boleh cengeng, harus kuat! "Zada menyemangati tubuhnya agar tidak lemah. Setelahnya, Ia berusaha untuk pergi dari hotel itu.
Saat baru keluar dari lobil hotel, tiba-tiba ada sebuah mobil yang berjalan dan hampir menabraknya. Tubuh Zada langsung terduduk begitu saja.
Menyadari kalau mereka hampir menabrak seseorang, membuat Pria itu segera keluar dari dalam mobil.
" Apa Kamu baik-baik saja?" tanya pria itu lembut pada wanita yang tengah duduk meringkuk di depan mobilnya. Bukannya menjawab pertanyaan dari pria itu, Zada justru menangis sekeras-kerasanya. Ia seakan memberikan sebuah protes pada semesta karena sudah memberikan masalah secara bertubi-tubi.
Baru beberapa menit yang lalu ia mendapati calon suaminya berselingkuh, kini ia justru hampir tertabrak oleh mobil.
" Tenang ... Kamu jangan menangis." pria itu mencoba berjongkok serta mengusap lembut punggung Zada guna menenangkannya.
" Bos bagaimana?" tanya sang asisten yang ikut keluar dari dalam mobil.
Mendapatkan sebuah perlakuan lembut dari seseorang, membuat Zada mendongakkan kepalanya. Dan, sepasang matanya yang basah seketika membulat sempurna tatkala melihat makhluk tampan di hadapannya saat ini.
Beginilah manusia sang makhluk visual, baru saja dia merasakan patah hati. Kini, sudah terpana oleh ketampanan pria lain.
" Nona, jika kamu terluka. Biar kita antar ke rumah sakit," tawar pria itu.
Zada masih terdiam dalam lamunannya. Sementara sang supir, justru menuduh Zada yang tidak-tidak.
" Sepertinya nona ini baik-baik saja bos, mungkin dia hanya sedang berpura-pura menyedihkan agar di tolong. Setelahnya, meminta uang yang banyak sebagai ganti rugi," papar sang asisten yang memiliki pikiran negatif. Pasalnya, beberapa hari ini ia sering membaca sebuah berita penipuan dari orang yang tiba-tiba menabrak kan diri di depan mobil mewah lalu meminta uang ganti rugi.
Zada pun mencoba untuk bangkit dari duduknya karena dia paling tak suka di hina atau di tuduh yang tidak-tidak oleh orang lain. Namun, mungkin efek shock hingga membuat tubuh Zada menjadi tak seimbang.
Saat Zada hampir terjatuh lagi, pria itu sigap menopang tubuhnya hingga netra keduanya saling bertemu. Keduanya sama-sama hening sejenak.
" Sepertinya saya harus membawa kamu ke rumah sakit," ujar pria itu yang langsung mendapatkan penolakan dari Zada.
" Tidak perlu, saya baik-baik saja." Zada mencoba melepaskan diri dari pria yang mampu membuatnya terpana. Namun, tidak membuat detak jantungnya berdetak hebat. Menandakan bahwa Ia hanya terpana, tapi tidak jatuh cinta.
Dikarenakan merasa tak enak hati, pria itu menawari Zada untuk mengantarnya pergi. Namun, Zada tetap menolak tawaran itu dan pergi begitu saja.
*
*
Sesampainya di rumah sewa, Zada langsung merebahkan tubuhnya diatas ranjang. Tatapannya nanar menatap langit-langit kamarnya, dengan terus menghembuskan nafas berat.
" Kenapa hal ini bisa terjadi?" gumam Zada yang akhirnya tidur terlelap. Sepertinya, hati dan tubuhnya benar-benar lelah hingga membuat Zada mudah terlelap.
*
*
Malam harinya, suara berisik dari gedoran pintu serta panggilan dari seseorang mengusik tidur Zada. Sepasang mata indah itu pun mulai mengerjap.
" Za ... Kamu ada di dalam?" panggil seseorang dari luar. Dari suara cemprengnya saja, Zada sudah tahu siapa itu.
Zada pun mulai bangkit dari tidurnya, dan berjalan menuju pintu.
" Astaga hantu!" pekik Reya yang begitu terkejut dengan penampilan acak-acakkan Zada. Bagaimana tak terkejut jika Zada membuka pintu dengan penampilan rambut yang begitu berantakan serta mata yang bengkak. Sungguh, penampilannya sudah seperti hantu atau ODGJ.
" Lo yang hantu!" sarkas Zada yang tak terima di panggil hantu oleh sahabatnya.
" Ye ... Coba aja lihat penampilan lo saat ini! Pasti lo akan mengira hal yang sama," balas Reya.
" Terserahlah! Lagian ngapain kamu gedor-gedor pintu kamarku dan teriak-teriak? Berisik tau, ganggu orang tidur saja!" kesal Zada sambil mengucek matanya yang terasa gatal.
" Lagian, siapa suruh ngebo! Udah di panggil sampai berbusa nih mulut gak jawab-jawab, di telpon juga gak diangkat! "omel Reya yang justru semakin menghina Zada.
Zada hanya memutar bola matanya malas tatkala mendengarkan omelan dari sahabatmya itu. Setelahnya, Reya mengajak Zada untuk makan malam.
" Kamu kenapa, Za? Tumben, makanan cuma diaduk-aduk aja! "
" Patah hati!" jawab Zada singkat tanpa menutupinya.
Uhuk
Reya yang tengah minum langsung tersedak tatkala mendengar ucapan Zada yang mengatakan kalau ia sedang patah hati.
Zada menghela nafas panjang." Rald selingkuh, "lanjut Zada yang berhasil membuat Reya tercengang.
" Kamu seriusan? "tanya Reya yang terlihat masih tak percaya. Pasalnya, selama ini dia tahu betul kalau Rald itu sangat mencintai Zada, tapi___"
Zada tak mengatakan sepatah apapun lagi, dia hanya menyodorkan ponselnya yang memperlihatkan foto-foto Rald dengan selingkuhannya.
Marah, kesal, kecewa, tak percaya, semua menjadi satu. Bahkan, darah Reya sudah mendidih, tangannya mengepal erat seakan siap untuk memberikan sebuah pelajaran pada pria yang telah menyelingkuhi sahabatnya.
" Bangs*at! Cowok gak tau diri! Berani-beraninya dia menyakiti sahabat gue, awas saja___ bakalan gue kasih perhitungan!" kesal Reya dengan wajah penuh amarah. Reya bangkit dari tempat duduknya, Ia sudah bersiap - siap untuk pergi menemui Rald dan menghajarnya. Namun, tangannya justru di cekal oleh Zada.
" Tidak usah buang-buang energimu Rey, karena aku punya pembalasan yang lebih bagus," ucap Zada dengan seringai licik. Begitulah wanita yang bisa menjadi sangat menakutkan jika sudah tersakiti.
...****************...
Di sebuah kamar yang luas, terlihat seorang wanita mulai mengerjapkan matanya. Tangannya terlihat meraba-raba nakas untuk mencari ponsel yang sejak tadi berdering tanpa henti. Setelah mendapatkan ponsel itu, Veena langsung mengangkat panggilan teleponnya.
" Halo, ini siapa?" tanya Veena dengan suara serak khas bangun tidur. Bahkan, kedua matanya kembali tertutup karena masih sangat mengantuk. Pasalnya, semalam ia dan Rald terus melakukan olahraga panas hingga beberapa ronde. Jadi, sekarang rasa kantuk dan lelah masih mendera keduanya.
" Ini gue Cherryl, cuma mau tanya apakah berita yang sedang viral di media sosial itu beneran Lo?"
" Berita viral?" ulang Veena yang masih tak mengerti.
" Itu, coba lo lihat sendiri aja, habis ini linknya gue kirim."
Setelahnya, sebuah notifikasi pesan masuk. Sepertinya itu link yang dimaksud oleh Cherryl temannya. Sebenarnya Veena masih mengantuk tapi ia juga penasaran dengan apa yang dikatakan oleh temannya itu. Sepasang netra Veena seketika terbuka lebar tatkala melihat begitu banyak pesan dan panggilan masuk dari teman dan juga keluarga.
" Ini sebenarnya ada apa sih?" gumam Veena masih tak paham dengan apa yang tengah terjadi. Tanpa berlama-lama, Veena pun segera membuka link tersebut.
"Rald ...," teriak Veena tatkala melihat foto dirinya yang hanya memakai selimut untuk menutupi tubuh nakednya viral di media sosial. Veena mencoba menajamkan penglihatannya untuk memastikan kebenaran dari foto itu, dan itu memang benar fotonya.
" Ada apa sih, Veen! Gue ngantuk, jadi jangan teriak-teriak!" ketus Emerald yang justru menutup telinganya dengan bantal agar tak bisa mendengar teriakan Veena.
Veena melirik ke samping, lalu menggoyang tubuh Emerald agar dia terbangun.
" Rald bangun, mantan kamu mengunggah foto serta vidio kita kemarin dan jadi viral," terang Veena. Meski akun yang menguploud itu tanpa nama, tapi Veena sudah sangat yakin jika itu adalah perbuatan Zada.
Foto? Vidio? Viral?
Pada akhirnya, Emerald juga ikut terbangun dari tidurnya. Veena segera menyodorkan ponselnya ke Emerald agar dia tahu bagaimana kelakuan mantannya yang tak tau diri itu.
Dahi Emerald berkerut, dia seakan tak mengira bahwa Zada akan berbuat sampai sejauh ini padanya. Tak lama kemudian, ponsel Emerald pun ikut berbunyi.
Sepasang Netra berawana coklat itu kembali melebar tatkala melihat nama siapa yang tengah memanggil.
" Ada apa?" tanya Veena.
" Mama menelpon," ujar Emerald yang membuat Veena ikut terkejut dan takut.
Awalnya, Emerald mencoba membiarkan panggilan itu namun sang Mama terus memanggil. Jadi, dengan terpaksa Emerald mengangkat karena takutnya sang Mama akan semakin murka.
Emerald terlihat menarik nafas dalam-dalam sebelum mengangkat panggilan itu.
" Rald ....!" teriak seseorang dari balik telepon hingga membuat telinga Emerald berdengung. Saat ini, sepertinya Mamanya benar-benar sangat murka.
...***...
Di tempat lain, terlihat seorang gadis dengan pakaian longgar tengah mengecek perbuatannya semalam. Awalnya, dia sangat senang saat melihat banyak netizen yang memaki Emerald dan juga Veena. Namun, kebahagiaan itu seketika memudar tatkala membaca sebuah komen seseorang yang mengatakan bahwa pihak tersangka sebenarnya adalah sepasang kekasih yang akan menikah.
Byur
Reya menyemburkan minuman yang ada di dalam mulutnya saat membaca tagline di berita online tersebut.
Emerald Kaslimin Alliston putra dari Saveri Alliston sekaligus cucu pertama dari Nuraga grup akan menikah dengan Veena Xaviera putri dari pemilik perusahan biro jasa sekaligus desainer anak perusahaan Nuraga grup.
" Kurang ajar!" Reya meletakkan gelasnya di atas meja dengan cukup keras hingga membuat Zada yang tengah memasak kaget di buatnya.
" Rey, ada apa sih?" teriak Zada yang masih mengaduk tumis kangkung.
Tanpa berkata apa-apa, Reya langsung berjalan menghampiri Zada dan menyodorkan ponselnya di depan wajah gadis itu.
" Ada apa?"
" Baca!" titah Reya.
Zada pun membaca kabar berita online itu, dan pupil matanya seketika melebar tatkala membaca sebuah narasi yang mengatakan bahwa Emerald dan Veena sudah bertunangan, bahkan acara pernikahan. Mereka akan di gelar pada tanggal 18 bulan ini. Itu artinya, satu minggu lagi mereka menikah.
Tubuh Zada spontar memundur, bahkan langsung terduduk di lantai. Otot-otot tubuhnya seakan melemas bagaikan jelly ketika mendapatkan tamparan hebat dari sebuah kenyataan. Kenyataan bahwa kekasih yang telah melamarnya itu ternyata sudah bertunangan, bahkan akan menikah dengan wanita yang ia anggap sebagai selingkuhan.
Jika seperti ini, siapa yang sebenarnya menjadi selingkuhan?
" Za ...," panggil Reya yang ikut berjongkok diatas lantai.
Zada menatap Reya sendu seakan bertanya apakah ini semua benar?
Reya langsung memeluk tubuh sahabatnya dengan erat seakan mencoba mentransfer energi.
" Lo harus kuat! Jangan lemah hanya karena di hianati oleh sampah!" ucap Reya di sela pelukan mereka.
Zada masih terdiam, hanya luruhan air mata yang menetes membasahi pipi mulusnya layaknya sebuah air terjun yang mengalir deras tanpa henti.
Ingin rasanya menjadi kuat dan tegar, tetapi rasa sakit itu terus menghampiri dan menyiksanya. Di tambah lagi, hubungan mereka tak hanya sehari atau dua hari tapi lima tahun.
Ya, lima tahun mereka menghabiskan waktu bersama. Bahkan, Emerald juga sudah melamarnya, tapi ternyata___ dia justru sudah bertunangan dengan orang lain. Dan orang itu adalah saingan Zada di kantor. Mereka satu devisi namun beda tim dan sedang berlomba agar bisa naik jabatan.
" Aku bodoh banget ya, Rey. Begitu mudahnya di bohongi dan tak pernah menyadarinya. Aku kira, aku benar-benar akan menikah dan membangun rumah tangga yang bahagia bersama Rald. Tapi____" tenggorokan Zada seketika tercekat seakan tak sanggup lagi untuk berkata apa-apa lagi.
Hatinya benar-benar di buat hancur oleh seseorang yang sangat ia cinta dengan tulus selama lima tahun terakhir. Bahkan, saking tulusnya membuat Zada tak mau jika hubungan mereka di ketahui oleh orang-orang kantor. Zada takut, jika ada masalah atau pencapaian yang ia dapatkan akan di sangkut pautkan oleh hubungannya yang memiliki hubungan spesial dengan direktur.
Reya membantu mengusap air mata Zada.
" Dengerin gue baik-baik, bukan Lo yang bodoh tapi Rald karena sudah membuang orang yang tulus demi wanita ambisius!"
Walau Reya tak bekerja satu kantor dengan Zada, tapi ia sering mendengar cerita tentang bagaimana ambisiusnya Veena.
Entah dapat bisikan dari mana, tiba-tiba Zada bangkit dari duduknya dan berjalan menuju ruang kerjanya.
" Za, kamu kemana? " tanya Reya yang tiba-tiba merasa jika akan ada kejadian buruk terjadi. Reya pun ikut bangkit dan mengejar Zada. Betapa terkejutnya Reya saat melihat Zada yang sudah membawa gunting dan berjalan mendekati gaun pertunangan dan juga pernikahan yang terpanjang di sebuah patung.
" Zada stop!" Reya berlari dan memeluk Zada dari belakang. Reya berusaha menghentikan aksi Zada yang akan merusak gaun-gaun cantik itu.
" Rey lepasin ...," pinta Zada yang terus memberontak minta di lepaskan.
Reya menggeleng, " Gue gak akan lepasin kalau Lo masih mau merusak gaun itu!"
" Ingat Rey, lo udah ngehabisin banyak waktu, uang dan tenaga untuk membuat gaun indah itu. Jadi, jangan sekali-kali merusaknya hanya karena kecewa pada sampah!" lanjut Reya yang terus menenangkan Zada.
" Tapi buat apa juga mereka tetap ada jika pemiliknya tidak jadi menikah? " tanya Zada dengan suara terisak.
Menyadari bahwa emosi Zada yang mulai turun, Reya melepaskan pelukannya. Kemudian, berdiri di depan Zada dan menangkup wajah yang basah akan air mata.
" Dengerin gue baik-baik, jika Lo gak jadi menikah. Maka, pernikahan mereka juga harus hancur!" ucap Reya dengan tatapan serius bahwa ia akan membuat rencana untuk menghancurkan pernikahan Emerald dan Veena.
Reya tak akan tinggal diam melihat sahabatnya di sakiti begitu saja. Dia akan membantu Zada untuk membalas dendam pada pria brengsek itu.
...****************...
Jangan lupa like, komen, vote dan hadiahnya ya...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!