NovelToon NovelToon

Terjerat Cinta Kapten Kapal

bab 1 kematian Adrian

Bab 1

“Tuan, nyonya, tuan Adrian tidak sadarkan diri dikamar”teriak salah satu pelayan berlari menuruni tangga, padahal rumah itu tersedia lift, tapi karna saking paniknya pelayan itu melupakan hal itu.

“Maksud bibi apa..?Adrian cuma tidur aja tadi kok, tadi pulang dari kampus baik-baik aja"ucap nyonya ayu tak percaya

“Tidak nyonya, tuan Adrian tidak sadarkan diri lagi, dari mulutnya sudah keluar busa warna

putih”kekeh pelayan itu.

“Apa...?bang Adrian”teriak Alvin yang kebetulan baru pulang dari luar kota, ia langsung menaiki tangga menuju kamar Adrian

“Alvin”lirih nyonya ayu.

Tanpa menghiraukan ucapan mamanya Alvin langsung berlari menaiki tangga menuju kamar Adrian, saking paniknya ia juga melupakan lift yang ada dirumah itu.

Sedangan tuan Vino dan nyonya ayu memutuskan untuk naik lift, berhubung nyonya ayu sudah lemas dan tidak mampu lagi menaiki tangga, bukan karna nyonya ayu berumur, tapi karna ia cukup syok mendengar keadaan teriakan pelayan tentang kondisi Adrian.

“Bang Adrian”pekik Alvin setelah masuk ke dalam kamar Adrian, ia melihat Adria sudah terjatuh di lantai kamar.

Alvin meletakkan kepala Adrian di pangkuannya dengan kondisi yang cukup mengenaskan, wajah yang pucat seperti mayat hidup di tambah lagi cairan putih seperti busa tak berhenti keluar dari mulut Adrian.

“Kamu pulang Al, kenapa tidak kabarin abng duluh, jadi abng bisa jemput kamu di pelabuhan”lirih Adrian, walaupun napas sudah mulai habis tapi ia masih bisa melihat dengan jelas wajah adik kesayangan dihadapannya.

“Lupakan hal itu, bertahanlah bang aku kan membawa kerumah sakit”ucap Alvin mencoba mengangkat tubuh Adrian.

“Tidak usah, Abang berhenti berjuang, Abang sudah lelah, dia terlalu cuek untuk abng taklukkan, dia adalah cinta pertama dan terakhir Abang, meskipun dia tidak mengetahui perasaan Abang, tapi perasaan itu akan Abang bawa sampai akhir hidup abng”lirih Adrian terbata-bata masih berusaha untuk berbicara jelas.

"Abang sayang banget sama wanita itu, hanya dia yang bisa mengalihkan hati Abang, hati Abang sudah diisi full sama dia"lirih Adrian.

“Abng berbicara apa sih, hentikan lelucon ini, yang penting sekarang Abang bertahan duluh”ucap Alvin greget masih mencoba mengangkat tubuh Adrian.

1 detik

2 detik

3 detik

“Abang Adrian”teriak Alvin sambil memeluk kepada Adrian.

“Vin kenapa..?abng kamu kenapa nak”ucap tuan vino.

“abang Adrian sudah ngk ada pah, dia sudah meninggalkan kita untuk selamanya”lirih Alvin perlahan melepaskan tubuh Adrian

Duarrrrrrrr

"Adrian"lirih nyonya Ayu menatap sendu kayak anak pertamanya.

Bagaikan ledakkan bom dengan kekuatan seratus kali lipat kaki nyonya ayu lemah, tulang-tulang seakan dicabut paksa sehingga tidak mampu menahan tubunya, sehingga hitungan detik berikutnya nyonya ayu tumbang disamping tuan vino.

“Mama”pekik tuan vino menangkap tubuh istrinya.

Tuan vino langsung mengakat tubuh nyonya ayu ke atas ranjang.

“Panggilkan dokter keluarga”teriak tuan vino.

“Bagaimana bisa Adrian seperti ini..?”ucap tuan vino lirih.

“Sepertinya bang Adrian baru sama meminum racun tikus pah”ucap alvin.

“Kenapa kamu harus melakukan ini nak..?apa masalah kamu..?sehingga kamu memilih mengakhiri hidupmu..?kenapa kamu tidak menceritakan kepada papa..?kamu tega meninggalkan kami semua”ucap tuan vino menatap mayat anaknya.

Sungguh ini tidak ada dalam pemikirannya bahwa anak pertama akan meninggal dengan cara bunuh diri. Takdir macam apa yang dihadapkan kepada keluarganya saat ini, dosa apa yang ia perbuat dimasa lalu sehingga anaknya harus meninggal dengan cara tragis.

Alvin langsung menyuruh para penjaga mengangkat mayat Adrian supaya di makamkan sesuai agaman mereka, ketika mayat Adrian diangkat Alvin melihat satu lembar foto terjatuh dari ngengaman tangan Adrian.

“jadi ini penyebab bang Adrian bunuh diri..?siapa wanita ini..?sepertinya berharga sekali dia di hidup bang Adrian..?”ucap Alvin memandang selembar foto. Foto seorang wanita cantik dengan rambut hitam di atas bahu, kulit putih dan mata bulat, tak ketinggalan seragam anak pelayaran pada umumnya, dengan senyum tipis yang manis menambah kadar kecantikkan wanita.

Tidak usah munafik, Alvin pun mengangumi kecantikan wanita yang ada di foto itu, tapi yang menjadi pertanyaan siapa wanita ini..?dan apa hubungan dengan Adrian..?kenapa saat mau bunuh diri Adrian memengang foto wanita itu..? seperti apa pengaruh wanita itu dalam hidup Adrian..?

Banyak pertanyaan yang terlintas dalam benaknya, tapi untuk saat ini ia harus fokus duluh mengurus pemakaman Adrian dan selanjutnya ia akan mencari wanita dalam foto itu.

Jasad Adrian di makamkan ketika matahari terbenam, pemakaman itu hanya di hadiri oleh beberapa anggota keluarga saja, sedangkan nyonya ayu tidak menghadiri pemakaman karna dokter menganjurkan untuk dirawat.

Setelah pemakaman selesai semua orang langsung pulang, tapi tidak dengan Alvin.

“Gue ngk nyangka kalau Lo bakal pergi secepat itu bang, sesuai tulisan yang ada dibelakang foto ini gue akan meletakkan foto itu di pusaran Lo, tapi satu hal yang harus Lo tau, gue akan mencari wanita ini dan membalas dendam Lo”ucap Alvin sambil foto figuran seorang perempuan yang ia temukan dari tangan Adrian tadi, foto sengeja di pajang diatas kuburan Adrian sesuai tulisan yang ada dibelakang foto itu.

"suatu saat jika wanita ini mengetahui perasaan kamu nak pasti dia bangga karna dicintai laki-laki seperti dirimu, papah janji suatu saat papah akan membawah wanita itu berkunjung ke rumah terakhirmu"batin tuan Vino

Ternyata segitu cintanya Adrian kepada sosok yang ada di foto itu, sampai ia meminta supaya foto itu di pajang diatas kuburannya. Supaya setiap orang yang melewati kuburan itu mengetahui kalau wanita itu adalah cinta pertama dan terakhir Adrian

“Tenanglah di alam sana, gue janji, gue akan mencari wanita ini sampai ke ujung bumi sekali pun”ucap Alvin lagi, lalu meninggalkan pemakaman itu.

Sejenak Alvin menatap pusaran kuburan Adrian dengan tatapan yang sulit diartikan, lalu pandangan tertuju pada figuran yang ada diatas kubur itu.

"dia masih bisa tersenyum sedangkan Abang gue meninggal gara-gara dia, gue ngk akan biarkan senyuman itu terlukis di wajah Lo"batin Alvin mengepal tangannya.

Tiba-tiba saja ia membayangkan foto wanita itu seperti nyata dan senyumannya seakan menertawakan kematian Adrian.

Alvin meninggalkan meninggalkan pemakaman itu dengan perasaan dan pemikiran yang sulit diartikan.

Sedangkan nyonya Ayu setelah sadar hanya bisa histeris, sekarang anaknya pertama nya sudah meninggalkannya untuk selamanya.

Sebenarnya ia marah kepada pihak keluarga yang memakamkan Adrian tanpa dirinya, tapi mau ngimna lagi sekarang Adrian sudah berada dibawah tanah, tak etis rasanya jika mayat Adrian di galih lagi.

Hay ini novel ketiga aku, sambil menunggu bab selanjutnya jangan lupa mampir ke novel aku yang pertama dan yang kedua ❣️🧡❣️

bab 2 kekecewaan anak perempuanmu

Bab 2

2tahun lalu

“Loh Rania..?Lo disini..?gapain kesini pagi-pagi..?kita ngk ada janji kan..?”ucap seorang perempuan yang baru turun dari lantai atas dengan muka bantal.

“Ehh na..Nadia Lo disini juga”ucap Rania gugup karna melihat Nadia dihadapannya.

“Iyh lah gue di sini, kan ini rumah gue, kalau bukan rumah gue berarti gue ngk disini, kecuali gue nyewa disini”ucap Nadia terkekeh geli mendengar pertanyaan konyol Rania.

Yap, matahari hari sudah hampir meninggi Nadia baru bangun tidur, berhubung hari ini weekend jadi Nadia memutuskan untuk bangun siang karna tidak masuk kampus juga.

“Lo sendiri gapain disini..?”ucap Nadia sambil menuangkan air putih ke gelas.

“Anu..anu..gue..gue kesini”ucap Rania benar-benar bingung.

“Sayang kamu sudah datang..?maaf iyh aku tidak menyambut kamu kedatangan mu”ucap Bram sambil menuruni tangga.

“Sayang..?”beo Nadia bingung.

“Ehh Nadia, kamu disini sayang”ucap Bram menatap sekilas Nadia lalu menghampiri Rania yang diam mematung disamping mejaa makan.

“sayang..!!Maksudnya papah memanggil sayang kepada Rania apa pah..?Nadia ngk salah dengar kan..?”ucap Nadia menatap Bram.

“Loh kamu kenal sama Rania nak..?”ucap Bram sambil mencium pucuk kepala Rania.

“Ngk usah basa-basi pah, maksudnya dari kata sayang itu apa..?”ucap Nadia tidak menghiraukan pertanyaan Bram.

“Rania ada yang Lo sembunyikan dari gue..?atau ada hal yang aku lewatkan selama kita tidak bertemu..?”ucap Nadia meminta penjelasan dari Rania.

“Maaf Nadia”lirih Rania menundukkan kepala.

“Gue ngk butuh maaf dari Lo Rania, gue hanya butuh penjelasan kenapa bokap gue panggil Lo dengan sebutan sayang”ucap Nadia menaikan satu tingkat suaranya, ia segaja menekan kata sayang.

“turunkan suaramu Nadia, papah tidak pernh mengajarkan kamu berbicara seperti itu kepala orang”ucap Bram menasihati Nadia.

“Rania, jangan sampai apa yang di pikiran gue benaran terjadi”ucap Nadia tanpa menghiraukan Bram.

“Rania sekarang ibu tiri kamu, papah sudah menikahinya secara siri satu bulan yang lalu, Rania kesini papah yang suruh”ucap Bram menjawab pertanyaan Nadia tanpa rasa bersalah sedikit pun.

Ahh apa ini..?ibu tiri..?nikah sirih..?

Untuk beberapa menit kedepan Nadia tidak paham maksud dari ucapan papahnya, sungguh ia berharap telinganya hanya salah mendengar saja.

“Jadi tolong kamu hormati Rania sebagai ibu tiri kamu, karna bagaimana pun dia juga sudah menjadi nyonya Bram dirumah ini”ucap Bram lagi.

Perlahan tapi pasti, Nadia mundur bebrapa langkah sehingga punggung mentok di antara kulkas, ternyata semuanya benar, telinganya tidak slah dengar bahwa Rania sudah menjadi ibu tirinya.

“Lelucon macam apa ini pah..?ini masih pagi loh, tolonglah jangan bercanda di pagi-pagi kayak gini”ucap Nadia sambil bersender di pintu kulkas, perlahan tubuh merosok hingga terduduk di lantai

“Ngk ada lelucon Nadia, memang seperti itu kenyataan Rania sekarang sudah menjadi ibu tiri kamu, ini nyata tidak yang sedang bermain drama-drama”ucap Bram hendak membantu Nadia berdiri.

“Stop pah, kalau memang itu bukan lelucon jangan pernh sentuh Nadia”teriak Nadia menghentikan pergerakan Bram.

“Pah, Rania itu sahabat aku, bahkan Rania itu satu umur sama aku, kok bisa-bisanya papah menjadikan Rania menjadi istri papah, trus mama mau di kemanakah pah”teriak Nadia menatap tajam Rania dan juga Bram.

“Papah tau Rania itu sahabat kamu, tapi ngk ada salahnya kan kalau papah jadikan Rania sebagai istri kedua papah, toh kalian masih bisa menjadi sahabat”ucap Bram tanpa rasa bersalah.

“Papah jangan gila, bagaimna bisa sahabat aku menjadi ibu aku, papah punya otak ngk sih..?papah mikirin perasaan mama ngk..?apa kurangnya mama pah, sehingga papa dengan begitu tega menduakan mama”bentak Nadia menatap tajam Bram, ia tidak peduli lagi kepada Bram kalau laki-laki dihadapan itu adalah ayahnya.

“Mama ngk ada kurangnya Nadia, mama sudah menjadi istri sempurna buat papa, tapi..”

“Tapi papah yang ngk cukup hanya mempunyai satu istri kan..?apakah papah mengalami mimpi basah lagi setelah papa hampir memasuki kepala lima”bentak Nadia memotong ucapan Bram.

“Bukan begitu Nadia, ada satu masalah yang tidak bisa papah ceritakan kepada kamu, dan belum saatnya kamu mengetahui masalah itu”ucap Bram mencoba memberikan pengertian kepada Nadia.

“Sampai kapan pah, sampai papah dan Rania memiliki anak..?begitu”bentak Nadia.

“Nadia”bentak Bram terbawa emosi.

Sejak tadi Bram sudah mencoba supaya tidak terbawa emosi kepada Nadia yang terus membentak-bentak.

“Gue kecewa sama Lo Rania, gue kira Lo sahabat terbaik buat gue, padahal gue sudah anggap sebagai saudara gue”lirih Nadia menatap Rania yang terus menundukkan kepala.

“Gila iyh, sudah satu bulan Lo menikah dengan bokap gue, apa salah gue sama Lo Nadia..?kenapa Lo harus berbuat seperti itu sama gue”ucap Nadia.

“Jawab Rania, apa salah gue sama Lo”bentak Nadia greget melihat Rania yang hampir diam saja.

“Nadia”ucap Bram membentak Nadia yang terus memojokkan Rania.

“Dari sekian banyaknya laki-laki di dunia ini kenapa harus bokap gue ran?Lo kasih apa sama bokap gue ran?kenapa Lo berjalan sejauh ini ran?”ucap Nadia tanpa menghiraukan bentakan Bram.

“Ok, dengan diamnya Lo gue anggap bahwa semua ini benar, Lo sekarang sudah menjadi ibu tiri gue, selamat iyh ran, Lo sudah berhasil membuat keluarga gue pecah tanpa sisa”ucap Nadia lagi.

“papah gue selingkuh dengan sahabat gue sendiri, bahkan sampai menikah sirih, dan Lo lihat mama gue hanya bisa diam saja melihat papah gue membawa istri sirihnya kerumah ini. Gue cukup salut dengan drama yang Lo mainkan selama ini di hadapan gue berpura-pura menjadi sahabat gue tau-taunya sudah menjadi istri gue”ucap Nadia menatap intens Rania.

“Lo dengar gue baik-baik Rania, mulai detik ini hubungan kita putus, jangan pernh Lo sekali-kali menunjukkan batang hidung Lo di hadapan gue. Gue benci sama manusia picik kayak Lo, sok polos tau-taunya merebut suami orang lain, jangan pernh Lo muncul dihadapan gue sebelum Lo meninggalkan bokap gue, paham Lo”ucap Nadia bukan sekedar perintah tapi bisa dikatakan sebagai ancaman.

“Gue anggap Lo perempuan yang tidak mempunyai hati karna dengan begitu teganya merebut suami orang”bisik Nadia.

Brakkk

Karna saking emosinya Nadia menghempaskan gelas yang ada di atas meja, hingga gelas tersebut tidak berbentuk, menyalurkan emosinya kepada pecahan gelas itu. Setelah menghempaskan gelas itu Nadia langsung pergi meninggalkan ruang makan itu.

“laki-laki memang tidak cukup hidup dengan satu wanita, tapi wanita bisa hidup tanpa laki-laki, manusia sampah pasti bertemunya sama manusia sampah juga, jadi tidak salah kalau tukang selingkuh bertemu dengan tukang perebut suami orang, sama-sama sampah”ucap Nadia sebelum benar-benar meninggalkan ruang makan itu.

“Nadia Putri Maharani”bentak Bram karna menurutnya Nadia sudah berlebihan kalau menyebutkan mereka manusia sampah.

“Sudah mas, mungkin Nadia butuh waktu untuk menerima Rania sebagai ibunya, ini ngk mudah buat Nadia”ucap Rania menahan amarah Bram.

“Tapi Nadia sudah keterlaluan syang”uca Bram.

“Itu wajar mas, kalau aku jadi Rania bukan akan melakukan hal yang sama, biarkan aja sekarang kita sarapan aja”ucap Rania sambil mempersilahkan Bram

Semenjak kejadian itu Nadia berubah menjadi sosok gadis yang cuek dan dingin tak tersentuh, bahkan ia menutup diri kepada semua orang.

bab 3 TCKP

Bab 3 TCKK

Ternyata habis dari ruang makan Nadia tidak langsung menuju ke kamarnya, melainkan ia segaja membelokkan langkahnya menuju kamar orang tuanya.

“Mama”ucap Nadia karna melihat Lisa diam sambil memeluk lutut di atas ranjang.

“Nadia syang, gapain ke kamar mama..?kok tumben pagi-pagi datang kesini..?kamu butuh apa syang”ucap Lisa sambil menghapus sisa air matanya.

“Mama nangis..?jangan bilang mama udah tau kalau papa udah nikah lagi”ucap Nadia langsung ke intinya.

“Jawab Nadia mah”ucap Nadia.

“Iyh mamah tau nak, tapi mama belum tau kalau papah sudah menikahi wanita itu, yang mama tau mereka sudah lama berhubungan di belakang mama”ucap Lisa sambil turun dari ranjang. Yap Lisa kebetulan mendengar dengan jelas ketika Bram mengatakan kalau ia sudah menikahi wanita itu.

sakit

Tentu, jika mereka masih pacaran mungkin Lisa bisa memendam rasa sakit dengan mudah, tapi kalau sudah menikah seperti ini Lisa tidak kuat lagi, seandainya jika tidak ada Nadia ditengah-tengah mereka mungkin Lisa sudah memilih pergi.

“Mama udh tau kalau papa selingkuh tapi mama diam aja..?kok bisa-bisanya seperti apa sih mama..?kenapa mama tidak melarang papah selingkuh.?”ucap Nadia tak habis pikir dengan respon mamanya yang biasa aja.

“Mama ngk bisa berbuat apa-apa nak, mama ngk punya kekuatan untuk melawan papah kamu”ucap Lisa sambil berjalan menuju balkon.

“Mah, jangan seperti ini dong, kalau mama memang ngk punya kekuatan untuk melawan papa paling tidak mama pergi meninggalkan papa”ucap Nadia “setidaknya mamah ngk sakit hati ketika melihat papa bersmaa wanita itu”

“Mama ngk bisa syang, mama ngk akan pernh bisa pergi meninggalkan papa mu karna bagaimana pun papah tidak akan melepaskan mama”ucap Lisa menatap lurus kedepan.

“Apakah aku slaah kalau menganggap mama wanita bodoh yang mau masih mau tinggal dengan suami tukang selingkuh”ucap Nadia.

“Kalau mama ngk mau meninggalkan papah, maka Nadia yang akan pergi meninggalkan kalian semua, Nadia ngk sanggup jika sahabat Nadia menjadi ibu tiri Nadia”ucap Nadia lalu meninggalkan Lisa yang masih setia berdiri di balkon.

“Nadia, jangan pernah pergi meninggalkan mama syang, hanya kamu alasan mama untuk bertahan disini, mama ngk mau kalau kamu menjadi korban broken home”ucap Lisa menahan Nadia lalu memeluk anak gadisnya dari belakang.

“Mah dengar Nadia, jika pun Nadia menjadi korban broken home tidak mengubah segalanya mah, Nadia tidak mempermasalahkan semua itu, yang Nadia pikiran adalah perasaan mama sekarang ini”ucap Nadia.

“Tolong hargai keputusan mama syang, jangan pergi dari rumah ini, hanya kamu kekuatan yang mama punya saat ini”ucap Lisa.

“Baiklah mah Nadia ngk akan pergi meninggalkan mama, Nadia akan tetap di sini demi mama, sekarang mama istirahat iyh, Nadia mau mandi duluh”ucap Nadia sambil menuntun Lisa berjalan menuju ranjang.

“Papah ngk tidur dsini lagi kan..?”tanya Nadia lagi.

“Sudah hampir tiga bulan mama sama papa tidak satu kamar lagi”ucap Lisa.

“Ternyata sudah sejauh itu permasalahan hubungan papa sama Mama, jadi apa lagi yang aku harapkan dari papa”batin Nadia.

“Mama istirahat aja Nadia mau ke kamar duluh”ucap Nadia lalu pergi meninggalkan kamar Lisa berjalan menuju kamar.

Brakkkkkk

Aaaaaaa

Sampai di kamar Nadia langsung menghempas semua barang-barang yang ada di atas meja rias.

“Bangs*k, gue benci sama papa, gue benci sama Lo Rania, kalian semua manusia sampah”teriak Nadia sambil melemparkan foto Bram yang segaja memang Nadia pajang di meja kecil dekat ranjangnya

Sekarang kamar itu sudah berubah menjadi kapal pecah, bahkan melebihi dari kapal pecah, yang awal tempat tidur rapi sekarang sudah tidak berbentuk lagi, bantal dan selimut sudah berserakan di lantai, barang-barang yang disusun rapi sekarang sudah tidak berada pada tempat yang wajar, beruntung kamar itu kedap suara jadi tidak ada penghuni rumah yang mendengar teriak Nadia.

Dalam hitungan detik Nadia menghancurkan barang-barang yang ada dikamarnya. Begitulah Nadia, jika ia marah maka akan susah mengontrol diri sendiri.

Puas menghancurkan barang-barang yang ada dikamar, Nadia langsung mengambil kunci mobil dan meninggalkan tempat kamar itu.

“Nadia, mau kemana kamu, makan duluh ini sudah hampir siang”teriak Bram yang melihat Nadia berjaln melewati ruang makan.

“Anda tidak perlu mengantur hidup saya, kemana saya pergi bukan urusan anda”ucap Nadia dingin tanpa menatap Bram.

Untuk pertma kalinya Bram mendengar suara dingin Nadia, yang duluhnya Nadia adalah gadis manja dan hangat sekarang sudah berubah menjadi gadis diingin, padahal tadi malam dia dan Nadia masih bercanda gurau di ruang tamu.

Nadia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, bahkan ia tidak peduli dengan pengguna jalan lainnya, ia tetap melajukan mobilnya tanpa tujuan yang jelas.

Sampai kapan pun ia tidak akan pernh menerima kenyataan ini, kenyataan kalau sekarang Rania sahabat karibnya sudah menjadi ibu tirinya, istri mudah papahnya.

“Gue ngk habis pikir ran, Lo tega menghancurkan keluarga gue, gue ngk nyangka Lo menjadi orang ketiga di tengah-tengah hubungan mama dan papa gue, apa salah gue sma Lo Rania, sampai-sampai Lo tega menghancurkan gue lewat bokap-nyokap gue”lirih Nadia.

Nadia memutuskan untuk pergi ke cafe tempat ia nongkrong ketika sedang ada masalah atapun kecewa, cafe dengan panorama yang cukup menarik untuk menenangkan dirinya karna cafe itu menyediakan roftop sehingga kita bisa melihat pemandangan kota dari atas roftop.

Bugkkkk

“Kalau jalan itu pakai mata, baju saya jadi basah kan, itu mata di pakai buat apa sih”ucap seorang pria menatap tajam Nadia, karna Nadia tak segaja menabrak dirinya sehingga menyebabkan bajunya basah.

“Biasa aja kali, baru juga baju basah tinggal ganti aja gapain di bikin repot sih, dimana-mana jalan itu pakai kaki bukan pakai mata”ucap Nadia dingin

“Dasar cewek, bukannya minta maaf malah balik ngomel”ucapnya pria itu “woi tungguh gue belum selesai berbicara, tanggung jawab Lo”

“Gue ngk ada waktu untuk berbicara sama Lo”ucap Nadia pergi meninggal pria itu.

"mau kemana lo..?tanggung jawab duluh baju gue basah"ucap pria itu menahan nadia.

"trus kalau baju Lo basah Lo gue gapain..?Lo mau pakai baju gue..?"ucap Nadia menghempaskan tangan pria itu.

"setidaknya Lo harus tanggung jawab, gue masih ada meeting jadi tidak mungkin gue meeting dengan kondisi seperti ini"ucap pria itu panjang lebar.

"makaya kalau punya otak itu dipakai, kalau baju basah itu tinggal belikan yang baru saja. Gapain harus dibawah ribet"ucap Nadia kesal.

"tidak semudah itu nona, anda harus tetap tanggung jawab"ucap pria itu lagi-lagi menahan lengan Nadia.

"bisa ngk usah memperbesar masalah, kan cuma basah sedikit aja gapain harus dibawah repot"ucap Nadia dingin "lepaskan"

"bakal gue ingat itu muka cewek satu, dasar menyebalkan"guman pria itu sambil menatap punggung Nadia.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!