Siapa yang gak kenal dengan gadis cantik bernama Lily Collins sang primadona di salah satu sekolah favorit di Jakarta.
tiga kata yang menggambarkan tentang Lily, cantik, kaya, dan populer, tapi dari ketiga kata tersebut, antagonis lah yang paling melekat pada dirinya.
menjadi anak tunggal yang sangat di sayang oleh papi nya membuat nya sangat angkuh, dan tak segan untuk memberikan perhitungan kepada orang lain yang berani mengusik nya
di pagi hari Senin yang cerah, tampak seorang gadis yang masih sibuk dengan seragam nya
"sial, kenapa harus telat sih, mana giliran upacara lagi" gerutu nya sembari memoleskan bedak di wajah nya
hanya dengan riasan sedikit saja sudah memperlihatkan wajah cantik nya, meskipun tanpa make up sekalipun wajah nya selalu cantik
tok
tok
tok
"Lily sayang, cepat sayang, udah siang atau mau papi tinggal" teriak sang papi di depan pintu kamar putri kesayangannya itu
"bentar Pi, papi tunggu saja di mobil" teriak Lily dalam kamarnya
papi kenan pun menuruti anak kesayangan nya menunggu di dalam mobil
tap
tap
dengan tergesa Lily menuruni anak tangga tak menghiraukan kamarnya yang sudah seperti kapal pecah
mbok asih sang asisten rumah tangga yang melihat anak majikannya tergesa gesa pun hanya menggeleng kan kepala nya
"non, makan dulu" cegat mbok asih
"gak bisa bi udah telat" kata Lily sembari meminum susu yang sudah di sediakan untuk nya
" bekal nya mana bi?" kata Lily sambil mengelap sisa air susu di mulut nya
"ini non, hari hati non" kata mbok asih melihat anak majikan nya langsung berlari ke luar
blum
suara pintu mobil yang di tutup oleh Lily dengan keras, papi kenan hanya menghela nafas nya karena kebiasaan anak nya selalu menutup pintu dengan keras
untung anak kesayangan nya, kalo bukan? mungkin sudah di tuker tambah lagi anak kesayangan kelurga Collin
"udah siap" tanya papi kenan
"udah Pi, ayok buruan bentar lagi upacara soalnya" kata Lily membuat lagi lagi papi kenan menghela nafas nya langsung
udah tau upacara kenapa tidak dari tadi siap siap nya, lah kebiasaan Lily malah asik pegang handphone setelah bangun tidur padahal dia bangun selalu subuh
15 menit kemudian, mobil yang di kendarai papi kenan sudah sampai di depan gerbang sekolah salah satu favorit di Jakarta
"Lily duluan Pi, dah papi" kata Lily sembari mencium pipi papi nya
blum
dengan kencang Lily menutup pintu mobil membuat papi kenan menghela nafasnya lagi
"lama lama gak pake pintu nih mobil" keluh papi kenan dan langsung pergi dari area sekolah
hosh
hosh
hosh
terdengar helaan nafas dari lily, membuat para siswa memberikan jalan untuk sang primadona berjalan, mereka selalu takut mencari masalah dengan sang primadona
sesampainya di lapangan, semuanya menatapnya dengan berbagai ekspresi. ada yang mengagumi keindahan wajah nya dan ada juga yang iri dengki terhadap nya
bisik pun terdengar, kala dengan angkuh nya Lily berjalan pada barisan kelas XII IPA II
"anjir, untung Lo gak telat" omel Sheila sahabat nya
"gue malah asik pantengin foto Aldo dari subuh" aku Lily tanpa dosanya
"pantengin foto yang mana? yang semalam di upload di IG nya dia bersama Medusa itu" sindir Sasa
"berisik, mood gue jadi ancur, liat ayang Aldo rangkul tuh Medusa" kata Lily dengan muka masam nya
"ayang, pacaran juga kagak" ledek Sheila
"hahaha ngaku ngaku nih siren"timpal Sasa tertawa
"berisik kalian" tegur Raka sang ketua kelas pada ke tiga cewe primadona di kelas nya
sampai atensi mereka teralihkan pada sosok cowo yang ada di depan lapangan
"liat tuh ly, gebetan Lo jadi petugas upacara" bisik Sheila membuat mata Lily berbicar melihat cowo yang selalu dia puja
"eh iya, kan giliran kelas dia yang menjadi petugas upacara nya" timpal Sasa
"eh liat, ada si Medusa tuh menjadi pengibar bendera" kata Sheila membuat Lily selalu muak liat wajah sok polos si Medusa itu
Medusa yang di kata mereka, Melinda si gadis yang terkenal polos dan pintarnya di kelas XII IPA 1
dan itu yang membuat Aldo menyukai Melinda dan sangat membenci Lily yang menurut nya selalu membuatnya tidak tenang
setelah upacara selesai, para siswa kembali ke kelas nya masing masing
seperti biasanya, Lily selalu menyamperi kelas Aldo berada sebelum kelas di mulai
"eh, Lo mau kemana? pak Andi bentar lagi ke sini woy" kata Sasa saat melihat Lily beranjak dari duduk nya
"alah, paling nyamperin tuh si bekantan" kata Sheila yang selalu emosi saat melihat sahabatnya itu tak henti hentinya caper pada cowo
"pinter banget anak nya bapa Nathan, tapi lambe mu pengen tak gue sobek" kata Lily tak suka dengan ucapan dari sahabat nya itu
"gak ada kapok kapok nya Lo sama tuh cowo" kesal Sheila
"iya, udah sering di maki, di usir tak di hargai, masih aja lo deketin tuh cowok, kaya gak ada lagi cowo keren" timpal Sasa
"kalian belum pernah merasakan cinta yang sedalam ini,makannya bilang begitu" sanggah Lily
"cinta boleh ly, tapi goblok jangan!" kata Sheila tapi tak di gubris oleh Lily
"serah Lo dah ly, gue capek nasehatin orang yang sedang di mabok cinta"kata Sheila menyerah
"bye bye sayang ku" pamit Lily pamit dengan sekotak bekal yang di bawanya dari rumah
dengan langkah anggun Lily masuk ke kelas sebelah nya, dimana tempat kelas nya sang pujaan hatinya berada
banyak siswa yang langsung memperhatikan gadis cantik sang primadona ke kelas nya, bahkan para cowo selalu iri pada Aldo yang selalu di sambangi Lily tiap waktu
"makin hari makin cakep Lily yah"
"jodoh gue Bray"
"gila, walau mukanya angkuh gitu, tapi tetap cantik bray"
"adai gue kaya, udah gue ajak kawin Lily"
samar samar bisik bisikan para cowo yang mengagumi kecantikan Lily
"wah pagi pagi udah di samperin aja dih" goda Bimo teman dari Aldo sang pujaan hati
"pagi aldo" sapa Lily dengan senyum nya yang membuat para cowo klepek klepek
seharusnya Aldo beruntung, karena dia salah satu orang yang mendapat kan senyuman dari Lily, tapi bagi Aldo, Lily Collins sangat memuak kan yang selalu membuatnya jengah
"aku tadi bikin nasi goreng kesukaan mu lo" kata Lily menyodorkan kotak bekal nya pada sang pujaan hati
yang di sodorkan makanan hanya memutarkan bola matanya jengah, karena bagi Aldo Lily seorang yang sangat menyebalkan, Lily akan menjaga gadis yang manja di depan nya meskipun sudah di bentak ataupun di usir tapi tak membuat nya untuk gentar
"Lo apaan sih ?" bentak Aldo pada Lily, karena kotak makan yang akan di terima Melinda kini berhamburan ke lantai
"kamu yang apaan? aku kasih bekal itu untuk kamu, kenapa malah di kasih ke Medusa ini?" kata Lily
"Lo ngasih buat gue kan? berarti bekal itu milik gue, jadi terserah gue dong mau gue kasih ke siapa, bukan urusan Lo" tegas Aldo
malas berdebat Lily langsung keluar dari kelas itu, dengan mulut komat Kamit nya Lily mengumpat di sepanjang jalan, dia gak sadar tingkah nya itu membuat seseorang di seberang sana menyunggingkan senyum tipis nya
"gemes, pengen banget di cium" katanya dalam hati
sedangkan muka masam Lily membuat teman sekelasnya takut walaupun sudah tak aneh setiap habis dari kelas aldo, Lily langsung memasang wajah masam
"aaarrrghhh setan.. emang bangsat tuh si ular, gue balas nanti lebih dari kemarin" teriak nya kesal
teman sekelas nya sampai bergidik ngeri dengan amukan jelmaan siren itu
kecuali kedua sahabatnya yang tampak seperti biasa dengan amukan Lily, karena mereka sudah menebak apa yang sudah membuat seorang Lily Collins jelmaan siren mengamuk
"kenapa lagi Lo?" tanya Sheila dengan wajah tak santai nya
"bekal Lo di buang lagi? atau di kasih ke Bimo?" tebak Sasa
ya, karena sebelumnya, Aldo selalu ngasih bekal dari Lily ke Bimo atau berakhir di tempat sampah
"gue juga bilang apa? stop kejar tuh cowo, kaya gak ada yang lebih ganteng, tuh anak Arion pada ganteng banget, malah lebih dari seorang Aldo Butragueno anak pemilik sekolah ini" kata Sheila
"what... geng Arion itu anak berandalan sekolah, Lo gila " bentak Lily yang masih dengan suasana amarah nya
jika orang lain pasti sudah ngacir ketakutan dengan bentakan jelmaan siren itu, tapi beda dengan kedua teman nya itu yang nampak biasa dengan amukan Lily
bahkan Raka yang sebangku dengan Sasa pun, ketakutan dan malah memilih diam
"terus Lo kenapa lagi?" tanya Sasa
"bekal gue di kasih ke Medusa" kesal Lily
"whattt.." kompak teriak Sasa dan Sheila membuat Raka langsung menutup telinganya karena pengang dengan teriakan kedua cewe cantik itu
"gue harus apa coba? supaya Aldo gak merhatiin terus si Medusa? keluh Lily
"buka mata Lo lebar lebar, Lo itu cantik, kaya, Lo bisa gaet cowo yang mana aja, kenapa harus si aldo terus sih otak Lo?" kata Sheila dengan gemas, kalo berani mungkin sudah di tampol nih jelmaan siren
"cowo yang suka Lo banyak ly,stop ngejar si aldo yang gak pernah menghargai Lo, yang gak suka sama lo" timpal Sasa
"kalo mau sama gue juga boleh" timpal Raka yang langsung di tatap tajam oleh mereka bertiga
Raka langsung kicep di tatap oleh mereka bertiga, apalagi dengan sorot mata Lily yang tajam yang membuat nya tak bisa berkutik
sahabat sahabatnya itu sudah lelah menasehati Lily, dasar Lily nya saja yang bego nya kebangetan jadi susah untuk di nasehatin ya, tunggu saja sampai mana kebodohan dan kebegoan sahabat nya itu sadar
kring
kring
bel berbunyi menandakan waktu istirahat untuk para siswa
"kantin kuy, gue laper" kata Sasa
"Lo harus ke kantin ly, jangan sampai gara gara kesel sama si aldo Lo gak mau makan" kata Sheila dengan sorot mata yang tajam
"oke, karena kalian gue mau ke kantin" putus Lily dengan kesal nya
kedatangan Lily dan Teman temannya membuat suasana hening, bahkan siswa siswi yang semula sedang bergosip ria pun langsung terhenti karena kedatangan siswa populer itu
"lanjut makan woy, gak usah liat kita, kita bukan artis sialan" teriak Sheila
"wow... amazing.. langsung nurut mereka" kagum Sasa melihat semua orang menuruti ucapan Sheila
Sheila dan Lily melanjutkan langkah nya menuju meja yang selalu dia duduki saat makan di kantin
kantin yang semula hening kini mendadak ricuh saat kedatangan sang pangeran sekolah bersama kedua teman nya dan seorang gadis yang telah di rangkul oleh sang pangeran
bagaikan putri dan pangeran mereka menjadi tatapan kagum siswa siswi yang membuat mereka iri
"wahh kak Aldo ganteng banget"
"senyum nya Bimo bikin meleleh"
"pengen deh jadi Melinda, di Pepet cogan"
berbeda dengan kedua cewe yang memutar bola matanya malas mendengar celotehan murid yang mengagumi cogan, tapi jelmaan siren itu seperti terhipnotis dengan adanya Aldo di gerombolan para cogan
seperti menemukan oase di Padang pasir, mata Lily langsung bersinar melihat Aldo namun sejenak kemudian mata nya langsung menyorot tajam saat melihat tangan Aldo merangkul si Medusa
"berisik deh kalian, kaya gak pernah melihat orang ganteng aja" bentak Sheila membuat semua nya terkaget
Aldo melihat ke wajah Lily yang sekaan penuh dengan kekesalan namun tak di hiraukan nya, sedangkan Melinda tersenyum manis dan ramah saat mereka menyapa nya
"ly, gak lo samperin tuh" kata Sasa
"gak, lagi males" jawab Lily dengan muka kesal nya
"sumpah demi apa? Lo bilang males ketemu aldo Butragueno, Lo gak kesurupan kan?" tanya Sheila antusias, karena Sheila orang pertama yang akan sujud syukur jika seorang Lily bisa berpaling pada seorang Aldo Butragueno
belum sempat Lily menjawab, tiba tiba...
byur
bruk
"ahhh maaf ly, gue gak sengaja" kata seseorang gadis yang tengah terduduk di lantai
"anjirrrr! Lo sengaja ya? buta mata Lo" bentak lily yang langsung berdiri karena seragam nya terkena siraman air jus jeruk
"sumpah ly, gue beneran gak sengaja jatuh tadi" kata Melinda ketakutan dengan bentakan Lily
"Lo kira kita bodoh, gue tau dan liat dengan mata gue sendiri, kalo Lo sengaja jalan mepetin ke arah Lily, dan kaki Lo pura pura kesandung" bentak Sheila pada Melinda
ya Melinda, yang kini sedang menangis di hadapan ketiga cewe penguasa sekolah
"beneran tadi gak sengaja kesandung" jawab Melinda menangis
"bangun Lo, gak usah drama Lo di depan gue" bentak Lily sambil menarik nya dengan kasar
"sshhh,, sakit ly, lirih nya
yang lainnya bergidik ngeri saat melihat Melinda yang di tarik kasar oleh Lily
"LILY COLLIN S" teriak seseorang membuat semua mata menuju pada seorang pemuda yang tak jauh dari meja Lily
"Aldo .. hiks aku gak sengaja tumpahin jus itu tadi" rengek nya meminta pertolongan
melihat Melinda menangis membuat rahang Aldo mengeras dengan sorot mata yang sudah tajam melotot pada Lily
"heh, cewe gila, jelas jelas Lo dengan sengaja tumpahin jus itu ke badan gue, teman teman gue sakti nya, dasar gila" bentak Lily mendorong Melinda ke lantai
"segitu gilanya Lo cuma gara gara gak dapetin gue sampe menindas orang yang gue sayang" bentak Aldo mendorong tubuh Lily sampai mundur beberapa langkah
Sheila dan Sasa langsung berdiri menjadi tameng bagi sahabat goblok nya itu melindungi nya dari serangan aldo
"gak usah dorong teman gue, anjing" bentak Sheila tak terima teman nya itu di dorong oleh aldo
"lawan gue Lo, dasar laki laki rasa cewek" timpal Sasa
pertikaian mereka tak luput dari penglihatan geng Arion yang duduk jauh di ujung kantin
"udah Aldo, aku gak papa" kata Melinda mencegah Aldo
hal itu justru membuat Lily semakin geram dengan tingkah sok polos nya Melinda, dengan amarah yang menggebu gebu Lily maju dan menjambak rambut Melinda
"akhhh sakit" rintih Melinda
"Lo liat kan, siapa yang salah dan siapa yang di salahin? belum puas Lo? gak usah sok polos deh Lo" bentak Lily dengan menjambak kuat rambut Melinda
"oke gue kasih tau arti antagonis yang seungguh nya sama Lo" tambah Lily dan langsung menyambar bakso milik nya yang penuh dengan cabe
byur
semua orang menganga tak percaya apa yang di lakukan sang primadona pada putri sekolah itu yang terkenal ramah
"akhh tolong, ini perih banget.. Aldo tolong" kata Melinda merintih merasakan perih saat kuah bakso itu mengenai matanya, apalagi kuahnya masih anget
"kali ini Lo bener keterlaluan Lily" bentak Aldo pada Lily
plak
brak
setelah tamparan yang di layangkan oleh pangeran sekolah membuat semua orang menganga atas tindakan nya
bahkan inti Arion sebagian berdiri atas tindakan yang sangat di sayang kan di layangkan oleh aldo
"BANCI" teriak seseorang di pintu kantin membuat semua orang mengarah kan atensi nya pada gadis cantik di ambang pintu
sedangkan Lily menatap tak percaya pada Aldo sang pujaan hati yang berani melayangkan tamparan nya pada dirinya
Aldo tak merasa bersalah malah bergegas pergi dari kantin dengan membawa Melinda yang sudah menahan perih nya di matanya
"besok besok pake rok aja ke sekolah, kalo perlu dandan yang cantik" sindir gadis tadi saat Aldo akan keluar dari kantin
inti Arion sudah tertawa lepas dengan sindiran yang di katakan wanita pemberani itu kecuali dua orang yang masih menatap nya dingin
"cepet bawa teman kalian" titah gadis tadi kepada teman teman lily
dengan sigap Sheila dan Sasa membawa nya ke kelas terlebih dahulu, kenapa tidak di UKS? jawaban nya hanya satu, karena di UKS sudah pasti ada pangeran dan putri sekolah
dengan sorot mata yang tajam, Lily mengeluarkan aura siren yang membuat mereka bergidik ngeri dengan aura sang antagonis
brak
Sheila langsung mengebrak meja saat mereka sudah ada di kelas
"seharusnya Lo bales tuh cowo rasa banci itu, jangan diem aja kaya orang bego" kata Sheila dengan emosi yang sudah menggebu gebu
"Lo masih bakalan ngejar tuh cowok sialan, setelah apa yang dia lakuin sama Lo? cowo yang baik gak bakalan main fisik sama cewe apapun itu alasan nya" timpal Sasa yang menggebu
Lily mematung dengan ucapan Sasa barusan, Lily juga sadar bahwa yang di lakukan Aldo tadi di kantin membuatnya semakin terluka
Lily berpikir apa ini yang dinamakan cinta? bukan kalo cinta itu saling menyayangi, ahh Lily baru sadar kalo hanya dia yang sudah jatuh cinta
"udah deh, lebih baik Lo tutupin bekas tamparan si banci kaleng itu, takut ketauan papi Lo" kata Sheila
"tapi tadi si zea keren guys, tuh cewe gak takut di geplak apa sama si banci kaleng" kata Sasa mengingat tadi sang penguasa di IPS beraksi
kalo di IPA ada Lily, maka di IPS ada zea yang sama sama menjadi peran antagonis
"ye, Lo juga sama bilang tuh banci kaleng" sewot Sheila
"CK, gue ke toilet dulu deh" kata Lily keluar dari kelasnya
langkah gadis berdurasi panjang itu terhenti di ujung kelas IPA 2, dahinya mengernyit dengan segerombolan anak yang setahunya anak IPS, tapi malah nongkrongnya di depan kelas IPA 3
tanpa menghiraukan tatapan dari segerombolan cowo di depan nya,Lily berjalan dengan angkuhnya
"hei.. coba lihat, siapa yang jalan ke arah kita? sang primadona mens"kata beni sang Playboy berseru
"gila mens... bening bener" timpal Alex dengan menatap Lily kagum
"eh ada neng Lily, boleh kenalan gak? nama gue josep Maulana Ishak bisa di panggil Jo atau kalo neng Lily mau, bisa panggil sayang juga boleh" kata Josep melancarkan aksi merayu nya
sontak yang di buat Jo itu langsung di ledek oleh Alek dan beni tak terkecuali dua orang yang diam, yang satu menatapnya sinis dan yang satu lagi menatapnya diam
"bisa minggir gak?" sentak Lily pada Jo yang menghalangi jalan nya
"wooww" seru mereka bertiga seolah mendapatkan kemenangan nya
"kalo gak mau gimana?" tanya seorang cowo yang tadi menatapnya dalam diam
"gue perlu ke toilet, jadi mohon MINGGIR" kata Lily dengan menekan kan kata minggir
entah setan apa yang merasuki nya, cowo tadi langsung mempersilahkan Lily untuk lewat, membuat alex, beni dan Jo kebingungan dengan sikap bos nya itu
ya, yang menghadang Lily itu anggota inti Arion, dengan sang bos yang kini malah mempersilahkan Lily melewati nya
entah apa yang terjadi pada bos nya itu, tapi kali ini Lily perempuan yang pertama membuat si bos tertarik untuk menggoda nya dan juga menyilahkan nya untuk lewat
"murahan" lirih cowo yang menatapnya dengan sinis membuat Lily yang masih mampu mendengar nya pun langsung berhenti dari beberapa langkah nya dan melihat cowo yang tengah mengejek nya
Lily tersenyum smikr, membuat Jo dan beni bergidik ngeri dengan senyum miring nya itu
"bodo" jawab Lily dengan masih menampilkan senyum smirk nya pada cowo tadi,
cowo itu pun langsung mendongak kan kepala nya dan membalas tatapan yang Lily layangkan
gak ingin membuat keributan, Lily langsung melangkah kan kaki nya dengan angkuh nya meninggalkan kelima cowo yang menatapnya speechless
"dia tau?" bisik sang bos tapi tak di gubris cowo tadi
kelima cowo itu anggota inti Arion dengan diketuai oleh Samuel Anderson anak tunggal dari keluarga Andersson, orang yang berpengaruh di negara ini
dan cowo yang menatap Lily sinis tadi adalah Azka sang pengamat lapangan dan sekaligus kepercayaan sang bos
Arion merupakan geng motor di kota ini, dengan anggota kebanyakan anak sekolah SMA
bahkan sekolah ini pun nyaris semuanya anak anggota arion
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!