NovelToon NovelToon

Shein & Shenna

Bab 1. Putri ras Peri hutan Maxim.

Shenna.

Seorang wanita dari ras peri, ras tertinggi di masa nya, begitulah dunia menyebut mereka.

Ia merupakan seorang gadis penerus tahta Ratu peri setelah sang ayah kelak turun tahta.

Paras nya yang anggun dan menawan, membuat semua peri lelaki sungguh memuja nya.

Tapi bagi nya, hanya yang bisa menyentuh hati nya lah yang akan ia terima sebagai pendamping nya kelak.

Pandangan nya terhadap lelaki berbeda dari kebanyakan wanita lain nya, yang hanya memandang paras dan wibawa saja.

"Kenapa kamu bersikap seperti itu pada peri Sidqi anak ku ?", tanya sang ayah merasa kesal karna Shenna pergi begitu saja saat acara pertemuan nya dengan seorang putra dari ras peri negeri sebrang.

"Ayah !, aku tak suka dengan nya", seru Shenna mencoba memeluk ayah nya dari belakang, berharap sang ayah mengerti dengan sikap nya.

"Dia itu lelaki terbaik untuk mu", seru sang ayah.

"Lelaki yang suka melirik pandang kepada wanita lain ayah ?", ucap Shenna duduk di ayunan nya.

"Bagaimana kamu bisa tau, berbicara berdua saja kamu belum pernah nak.", ucap sang ayah.

"Ayah !, aku bisa mengenal watak seorang lelaki dengan cepat, apa ayah tak melihat pandangan nya pada Pura ?", seru Shenna.

"Benarkah ?", tanya sang ayah tak percaya.

"Jika ayah tak percaya, coba lah lihat gerak gerik nya, mungkin saat ini dia sedang mendekati Puja di taman", ucap Shenna.

Ayah nya yang tak pernah meragukan perkataan Shenna akhir nya membuktikan nya sendiri.

Ia bergegas berjalan menuju taman untuk membuktikan perkataan Shenna.

Dengan mata kepala nya ia menyaksikan semua ucapan Shenna benar tentang lelaki yang ia sengaja pilihkan untuk sang putri.

"Kenapa Shenna bisa lebih peka dari pada aku ?, bodoh nya", seru sang ayah memalingkan wajah dari kenyataan pahit itu.

Ia pun berjalan kembali ke arah kamar sang putri.

Saat telah sampai, ia merasa heran saat melihat guru Shenna bersama dengan peri lain nya sedang kebingungan di sekitar kamar sang putri.

"Ada apa ini ?",seru Raja Fozt yang merupakan ayah dari Shenna sekaligus Raja peri wilayah hutan Maxim.

Mereka semua langsung terdiam dan ketakutan.

"Bisa kalian beritahu aku apa yang sedang terjadi ?", ucap Raja Fozt makin penasaran.

"Putri Shenna Raja", ucap seorang peri musim gugur yang merupakan sahabat dari Shenna dengan nada ketakutan.

Seketika Raja Fozt menghela nafas panjang.

"Apakah dia berulah lagi ?", tanya Raja Fozt.

Guru dan sahabat Shenna hanya terdiam dan menunduk, mengisyaratkan bahwa dugaan Raja Fozt tak meleset.

"Anak itu, dan, kalau tidak salah, ini waktu nya dia belajar ilmu tahta Ratu bukan ?",seru Raja Fozt hanya di jawab sebuah anggukan oleh guru putri Shenna.

"Baiklah, kita cari sama sama anak itu", ucap sang Raja berpencar dengan yang lain nya.

Tanpa mereka ketahui, di saat semua orang sedang mencari nya.

Shenna berusaha berlari dengan sekuat tenaga menuju ke arah peternakan kuda

Sihir istana mereka.

Shenna bergegas melepas tali pengikat yang melingkar di leher kuda kesayangan nya.

Dan segera memacu kuda nya pergi dari istana hingga menghilang dalam lebat nya hutan.

Dengan senyum nya yang nakal, ia berusaha melarikan diri dari tugas nya belajar tata cara

menjadi ratu peri yang baik.

Ia lebih suka hidup bebas dengan penuh petualangan di dalam nya.

Menurutnya, jadi seorang ratu yang terpenting ialah mengerti akan rakyat nya, selebihnya

nanti ia akan belajar bersama rakyat nya kelak dalam memimpin kerajaan peri.

Saat ia mencoba menghabiskan waktu untuk mencoba menghidupkan pepohonan yang telah mati di dalam hutan, ia tak menyangka akan melihat segerombol Troll tak jauh dari tempat nya berdiri.

Kebetulan di hutan yang sama, di sebrang Rawa, hidup sekelompok ras Troll yang terkenal dengan kebrutalan nya.

Meskipun begitu kedua ras sangat berperan penting dalam kelestarian hutan, bahkan secara tak langsung, keberadaan peri hutan membuat para troll tidak terjamah dan tidak mudah di temukan manusia.

Mereka memang hidup dalam hutan yang sama, tapi mereka tak saling mengenal satu sama lain.

Ras mereka hanya mengerjakan tugas mereka masing masing di hutan.

Tapi ada sesuatu yang berbeda dari seorang Troll yang saat itu sedang mendapat perundungan dari kawanan Troll lain nya.

Tanpa membalas, ia hanya diam saat dirinya di dorong, di pukul, bahkan di injak.

Ia bernama Shein.

Ia memang terlahir dari ras Troll, tapi tidak dapat di pungkiri jika hati yang baik bisa saja di miliki seseorang dari ras terburuk di dunia sekali pun.

Shein yang sejak kecil menolak berburu dan memakan daging, membuat semua kaum nya memandang aneh dirinya, bahkan orang tuanya tak mau menganggapnya anak lagi.

Ia di anggap menjadi aib besar bagi bangsa Troll yang terkenal perkasa, kuat, bengis dan brutal.

"Troll tak berguna !, kau itu hanya aib di sini !", Teriak Rot, yang merupakan salah seorang Troll terkuat di kelompok nya sembari menendang Shein berulang ulang kali.

Tidak ada seorang Troll pun yang menolong Shein, bahkan orang tua Shein yang melihat itu tak melakukan apapun untuk membela Shein.

Dengan tatapan sayu, di tengah perundungan yang ia dapatkan, ia melihat orang tua nya malah memalingkan muka nya dan berjalan pergi meninggalkan nya.

"Ark !", seru Shein mencoba memanggil orang tua nya dengan erangan khas Troll yang memang digunakan untuk bahasa isyarat berinteraksi satu sama lain.

Tapi seperti nya, orang tua Shein bahkan tak mau melihat Shein lagi.

"Enyahlah !, memalukan !, kau bukan keturunan kami lagi", ucap Yart ayah dari Shein sembari terus berjalan menyibak lebat nya hutan di depan nya.

"Jika aku jadi mereka, sudah ku bunuh kau sejak lahir, Ark !", seru Rot dan di akhiri dengan suara auman Troll nya.

Shein lagi lagi hanya menunduk tanpa berbicara sepatah kata pun.

Badan nya memang besar, tinggi dan berotot layak nya kaum Troll yang lain.

Tapi kepribadian dan cara nya hidup tak mencerminkan ras kelahiran nya.

Mungkin memang benar apa yang ayah dan peri lain katakan, bahwa memang begitulah sikap sejati Troll, bengis, kejam, bahkan terhadap kaum nya sendiri, gumam Shenna dalam hati sembari memilih menjauh dan tidak ikut campur terhadap masalah Troll dihadapan nya.

______

Happy reading kakak..💞

Semoga suka dengan novel baru ku...

Mohon dukungan nya ya....🤗

Bab 2. Rencana licik Rot.

Tanpa Shenna sadari, Rot telah melihat nya saat ia pergi meninggalkan hutan.

Rencana penculikan pun terbesit dalam pikiran Rot saat itu.

Apa mata ku tak salah lihat ?, ada peri hutan di sekitar sini ?, gumam Rot dalam hati.

"Rot !", seru Ken seorang Troll yang merupakan kaki tangan Rot membuyarkan lamunan nya.

"Apa kalian nampak peri hutan di sana ?", seru Rot menunjuk ke arah semak semak.

"Tak ada apa pun, bahkan jika ia, kenapa peri hutan bisa sejauh itu dan hampir melintasi

perbatasan antara peri hutan dan Troll rawa ?",ucap Ken tak percaya dengan penglihatan Rot.

Seketika Rot menjadi murka.

Ia mendorong Ken hingga tak berkutik, membuat badan nya menghantam sebuah pohon besar.

Kini tubuh Ken telah di apit oleh pohon dan badan Rot yang perkasa.

"Kau kira mata ku rusak !, Ark !, Teriak Rot di muka Ken, hingga membuat Ken

menunduk mengakui bahwa ia telah salah bicara.

"Lalu kenapa kau sangat tertarik sekali saat melihat peri hutan itu Rot ?", seru kawan nya yang lain.

"Dia sangat cantik, seperti yang di kabar kan semua Troll yang pernah melihat peri sebelum nya", ucap Rot dengan senyum licik nya.

"Jika dia memang cantik, kau tidak akan berani berniat menculik nya bukan ?", gurau seorang Troll lain nya.

"Kenapa tidak ?", kita bisa tercatat dalam sejarah, dan ras kita akan menduduki posisi yang jauh lebih tinggi lagi", ucap Rot dengan semangat menggebu nggebu.

Sejenak, troll lain terlihat takut mendengar rencana itu.

Tapi Rot berhasil meyakinkan, bahwa jika mereka berhasil menghancurkan ras peri,

Maka ras Troll akan naik di atas ras peri setidaknya di lingkup wilayah hutan Maxim tempat tinggal mereka.

Shein hanya terdiam tak berani bersuara saat ia merasa rencana Rot itu menurut

nya akan malah membahayakan ras Troll.

"Jangan beri tahu siapapun tentang rencana ini !, mengerti !, hanya kelompok kita saja yang mengetahui ini", perintah Rot pada kelompok nya.

Seketika, Ken memandang ke arah Shein yang terus menundukkan pandangan nya.

"Lalu, bagaimana dengan dia ?", tanya Ken khawatir kalau kalau Shein menyebarkan rencana itu pada Troll lain nya.

Saat itu juga, Rot tertawa sekencang kencang nya menimpali ucapan Ken.

"Apa maksud mu Troll rendahan ini !, cuhhhh !, membunuh seorang burung saja ia tak berani", ketus Rot sekali lagi mendorong tubuh Shein hingga terjerembah di semak semak.

"Ayo kita pergi dari sini !, lebih cepat kita culik dia, lebih cepat kita akan memiliki kedudukan tinggi di mata dunia", seru Rot berjalan bersama semua anggota kelompok nya.

Apa aku harus diam saja ?, gumam Shein dalam hati.

Dengan mencoba mengatasi rasa takut nya.

Tanpa mereka sadari, Shein mengendap ngendap mengikuti Rot dan kawanan nya membobol perbatasan peri hutan.

Hanya itu yang bisa ia lakukan agar rencana Rot bisa ia kacau kan.

Ia tak mau ras nya musnah karna bermain api dengan peri hutan yang lebih unggul dari kekuatan mereka.

Rombongan Rot segera bergegas untuk melancarkan aksi nya.

"Kita bunuh langsung atau kita siksa dia sampai mati Rot ?", tanya salah satu kawan nya.

"Yang terpenting kita culik dia terlebih dulu, kita lihat nanti, dia bisa berguna atau tidak untuk kita", seru Rot menyibak semak belukar yang menghalangi jalan nya.

Tak berapa lama, mereka telah sampai ke sebuah pohon beringin besar tanda mereka telah sampai di perbatasan antara wilayah peri dan wilayah Troll.

"Kau yakin ?", seru kawan nya yang lain menatap puncak istana megah yang terlihat jauh di depan nya.

"Apa aku pernah main main dengan ucapan ku ?", timpal Rot tersenyum licik memandang lurus ke depan.

"Tunggu apa lagi, ayo berangkat !", seru Ken membuat langkah kaki mereka benar benar melangkah melintasi perbatasan.

Bab 3. Kesalahpahaman yang berlanjut.

Rot mengendap ngendap ke istana peri saat semua peri sedang tertidur.

Bahkan untuk berjaga jaga, Rot membawa sebuah serbuk bunga drisea yang ia sengaja sebarkan di wilayah kerajaan peri lewat udara.

Bunga itu adalah bunga khas dari ras Troll yang mereka gunakan untuk membuat mereka lelap tertidur berhari hari lama nya saat musim dingin tiba.

"Sudah kau sebarkan semua nya ?", ucap lirih Rot sembari menutup hidung nya dengan sebuah kain agar tak menghirup serbuk yang sengaja ia dan kawanan nya sebarkan.

Shein yang tanpa persiapan, segera menyobek tirai yang ada di samping nya untuk menutupi hidung nya.

"Itukah peri itu ?", tanya Ken menunjuk ke arah Shenna yang sedang tertidur lelap di dalam istana.

"Benar !, sungguh menawan bukan ?", ucap Rot mengelus pipi lembut Shenna dengan tangannya yang besar dan kotor.

"Bagaimana jika kita menyiksa nya seperti yang kita lakukan pada bangsa manusia, itu lebih menarik untuk ku ?", ucap Ken mengutarakan sebuah ide nya.

"Aku lebih pintar dari kalian !, sudah ku jelas kan awal rencana nya bukan ?, aku sudah memikirkan itu semua sebelum kalian sempat memikirkan semua itu", ucap Rot segera memanggul tubuh Shenna menuju ke perbatasan.

Tanpa membuang buang waktu.

Mereka terus berjalan tanpa henti sejauh mungkin dari wilayah peri hutan dan wilayah perbatasan antara Troll dan peri hutan.

Hingga Rot berhasil membawanya dengan aman sampai ke gua tempat persembunyian nya.

"Kita biarkan saja dia di sini, lebih baik kita bersenang senang dengan bangsa

manusia terlebih dulu", ucap Rot merebahkan tubuh Shenna di atas batu besar

secara kasar.

"Ide bagus !", timpal Ken sangat bersemangat saat diri nya akan menculik dan menyiksa manusia sampai manusia itu bertemu dengan ajal nya.

Shein yang sudah menunggu kepergian Rot dan kawanan nya, segera mengendap

ngendap masuk dan mencoba membangunkan Shenna dengan serbuk penawar bunga Drisea.

Shenna yang mulai terbangun segera memandang Shein dengan tatapan penuh amarah.

"Menjauh dari ku !, makhluk kotor !", seru Shenna menyerang Shein berulang kali

dengan kekuatan sihir nya.

"Pelan kan suara mu !", ucap Shein mencoba mendekap mulut Shenna.

"Kenapa aku harus diam !, kamu takut ras peri akan memergoki niat jahat mu ini dan akan

memusnahkan mu ?", seru Shenna menepis tangan besar Shein dan melempar semua barang di sekelilingnya ke arah Shein.

Beruntung, kawanan Rot sudah cukup jauh pergi meninggalkan gua itu.

Celaka jika Rot dan kawanan nya mendengar kegaduhan antara Shein dan Shenna.

"Kau akan mendapat balasan nya karna kelancangan mu ini !, dunia juga akan mengutuk mu karna telah melanggar batasan mu kepada kaum kami", ancam Shenna menunjuk nunjuk Shein yang jauh lebih tinggi dari nya.

Karna takut Rot kembali.

Shein segera memanggul Shenna secara paksa keluar dari gua.

Disepanjang perjalanan, hanya kata amarah dan meronta ronta yang di lontarkan Shenna pada Shein.

"Lepaskan aku !", teriak Shenna tak berkutik dalam panggulan Shein.

Shein terus berjalan kembali menuju ke arah perbatasan dan menghentikan langkah nya saat telah sampai di wilayah peri hutan.

Segera Shenna ia turunkan, dan betapa terkejut nya Shenna saat ia melihat bahwa diri nya telah kembali ke kerajaan peri.

"Apa maksud semua ini ?, kamu mau menjadikan aku sandera ?", seru Shenna

mengeluarkan pedang sihir nya.

"Shein hanya membantu", seru Shein mencoba mendekati Shenna.

Tanpa mendengarkan ucapan Shein, Shenna seketika mengibaskan pedang nya ke arah

Shein.

Hingga membuat lengan Shein luka.

Melihat tangan nya yang luka, Shein tak memperdulikan nya sama sekali.

Shein malah mengeluarkan serbuk penawaran bunga drisea dan meniup nya ke arah wilayah kerajaan peri terutama ke bagian istana.

Shenna yang melihat itu berfikir rakyat nya tengah dalam bahaya.

"Mau kau apakan bangsa ku !", teriak Shenna menghadang tubuh Shein agar tak melangkah lebih dekat dengan kerajaan dan istana nya.

Tak berselang lama, Shenna terkejut karna bangsa peri terbangun dari tidur panjang nya.

Pandangan Shenna terus memandang serbuk yang berada di genggaman Troll dihadapan nya.

Apa serbuk itu yang membangunkan mereka ?, gumam Shenna dalam hati.

"Shein hanya membantu", ucap lirih Shein membuat Shenna berangsung angsur menurunkan pedang nya.

Lalu Shenna mengingat kembali peristiwa malam itu saat ia terbangun di tempat asing dan wajah Shein lah yang pertama ia lihat.

Jika dia baik dia tak akan menculik ku !, batin Shenna.

Seketika itu juga Shenna kembali mengacungkan pedang nya ke arah Shein.

Amarah nya kembali memuncak.

Shenna bahkan tak merasa kasihan walaupun pedang nya sudah berhasil menggoreskan luka di lengan besar Troll di hadapan nya hingga darah segar mengucur di sana.

"Kenapa kau menculik ku ?", tanya Shenna penasaran dengan tujuan tersembunyi dari Shein.

"Shein hanya menolong", ucap Shein.

"Hentikan !, apa hanya kata itu yang bisa kau ucapkan !", keluh Shenna kesal sembari melakukan beberapa serangan yang untung nya berhasil di hindari oleh Shein.

Namun ia juga merasa heran, kenapa Troll itu tak membalas serangan serangan nya ?.

Sedangkan dari cerita yang ia dengar, bangsa Troll itu terkenal bengis dan brutal.

Namun cerita itu berbeda sekali dengan tingkah laku yang ditunjukkan Troll yang sedang berdiri di hadapan nya itu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!