Pengenalan Tokoh
Arumi Nasha Raazeta
Arumi Nasha Raazeta adalah gadis yang memiliki tubuh melebihi kata "perfect" di usia nya yang masih muda. Gadis remaja SMA tingkat akhir dengan kulit putih ini memiliki rambut coklat kehitaman yang panjangnya sebahu, serta mata yang indah berwarna coklat tua. Banyak yang menganggap dia adalah gadis yang matang siap untuk membina rumah tangga hanya dengan melihat penampilan dan sifat nya yang sudah sangat cocok untuk menjadi seorang istri.
Gadis yatim piatu yang tinggal bersama dengan paman nya. Gadis yatim piatu yang hanya memiliki seorang adik laki-laki yang menjadi saudara kandung penyemangat nya.
Arumi Nasha Raazeta gadis yang memiliki banyak rahasia di kehidupan nya.
Lionel Edzky Danindra
Lionel Edzky Danindra adalah seorang CEO muda berwajah tampan bak super model, jangan lupa pula dengan otot keras di balik pakaian yang ia kenakan. Banyak wanita yang tergila-gila pada nya. Hanya saja saat ini mereka tidak mengetahui bahwa ia sudah memiliki satu nama yang terukir di hati nya. Setelah dua tahun mereka berpacaran, akhirnya nama itu resmi menyandang gelar sebagai nyonya Danindra. Namun sayang nya hanya kedua belah pihak keluarga lah yang mengetahui hubungan suami istri ini. Di karna kan permintaan dari istri nya itu. Seorang CEO dengan usia 28 tahun yang masih bisa di bilang muda ini mendapatkan jabatan nya karna sang ayah ingin cepat pensiun dan menikmati bulan madu yang kesekian kalinya bersama dengan istri tercinta.
Memimpin perusahaan besar yang membuat semua orang kagum dengan kehebatan nya dalam memimpin.
Gamila Zaida
Wanita cantik yang masih berusia 27 tahun ini lah yang beruntung menjadi nyonya dari Lionel Edzky Danindra, sudah dua tahun lamanya. Wanita yang ber profesi sebagai aktris cantik yang memiliki tubuh proporsional. Artis cantik yang di kabarkan gagal menikah beberapa tahun silam ini membuat nya menjadi wanita tegas dan di dukung dengan wajah nya yang selalu berekspresi dingin. Nama yang tengah naik daun di karena kan keberhasilan nya dalam memerankan sebuah film. Ia menjadi pemeran utama dengan lawan mainnya yaitu Ilario Guthni. Di karenakan ketidaktahuan orang orang tentang hubungan nya dengan Lionel Edzky Danindra yang telah menjabat sebagai Nyonya muda keluarga Danindra. Lawan mainnya , aktor tampan Ilario Guthni selalu saja gencar menaklukkan hati Gamila Zaida. Apa kah Gamila akan berpaling? Nantikan!
Ilario Guthni
Ilario Guthni adalah seorang aktor terkenal, dengan berwajah tampan. Wajah yang adalah segala nya bagi fans fanatiknya. Aktor yang dengan segala ketampanan nya itu, hanya dengan mengedipkan sebelah matanya maka banyak wanita yang akan mengantri untuk menyerahkan diri kepada nya. Dan sayang nya cap playboy melekat pada dirinya. Dan lebih sayang nya lagi, para wanita itu tidak peduli dengan cap yang melekat pada dirinya.
Pria tampan yang memiliki sifat ceria , aktor yang ramah pada siapa saja terutama pada makhluk yang bernama wanita. Karena keramahan nya pada wanita ini lah yang menyebabkan rumor playboy menjadi cap yang cocok untuk nya.
Tapi , semenjak aktor tampan ini mengenal lawan main nya yaitu Gamila Zaida , dia perlahan mulai berubah , walaupun hanya sedikit demi sedikit cap playboy mulai tidak menghantuinya. Apalagi semua media mengabarkan bahwa aktor tampan ini sedang mengejar lawan main nya , yaitu Gamila Zaida.
Lais E'shal Ghaashan
Lais E'shal Ghaashan adalah pria tampan yang tak terduga. Cap playboy juga melekat pada diri nya. Dia adalah seorang CEO muda yang cukup terkenal di kalangan masyarakat. Perusahaan yang dipimpinnya nya menjadi perusahaan nomor dua di negara nya.
Memiliki ketertarikan pada seorang gadis SMA. Yang dari awal sudah menolak nya secara halus. Gadis SMA yang menganggap nya sebagai seorang kakak saja.
Raiyan Poldi
Raiyan Poldi adalah seorang sekretaris yang sangat setia pada majikan nya. Mengabdikan hidup nya kepada sang majikan, di karena kan sebuah sumpah yang ia ucapkan dengan sukarela. Di karenakan kejadian yang tidak diinginkan oleh siapa pun. Dan Lionel lah yang menjadi penyelamat nya , membuat nya hanya ingin mengikuti Lionel saja. Ia di kenal sangat kejam jika bersangkutan dengan sang majikan. Kekejaman nya hanya tersebar luas di kalangan para pengusaha saja.
Pria yang memiliki prinsip yang selalu di pegang nya teguh. Yaitu setiap kata yang di ucapkan Lionel Edzky Danindra adalah mutlak bagi nya.
Albi Ganzeta
Albi Ganzeta adalah bocah cilik tampan yang menjadi adik dari Arumi Nasha Raazeta. Bocah laki-laki ini lah yang menjadi penyemangat hidup Arumi setelah kematian orang tua nya. Bocah cilik yang memiliki sifat jahil pada siapapun itu.
***
Kisah ini menceritakan tentang seorang Pria yang sudah memiliki istri. Kisah rumah tangga nya yang di awali dengan pernikahannya atas permintaan seseorang yang penting bagi istri nya.
Pria yang mengira bahwa rasa yang di miliki nya adalah rasa cinta.
Tapi itu tidak berlangsung lama. Di karenakan seorang gadis yang menjadi pembantu nya. Ternyata , setelah dia mengenal gadis itu , dia baru mengetahui bahwa rasa yang di miliki nya untuk sang istri ternya bukan lah rasa cinta yang sesungguhnya. Gadis itu telah menyadarkan nya arti cinta yang sesungguhnya.
Akan ada suatu hal yang akan mengubah kehidupan pasangan suami istri itu. Apakah akan mengubah kehidupan kedua nya menjadi kebahagiaan atau akan menjadi kesengsaraan. ( Hanya Tuhan dan author saja lah yang tahu ).
Tidak menyangka bahwa dirinya telah jatuh cinta pada sang pembantu. Di awali dengan rasa suka pada makanan yang selalu di buat si gadis. Dan memikirkan harga diri yang tinggi , dan gengsi besar yang di milikinya. Dia tidak berani untuk mengatakan tentang perasaan tersebut. Terlebih lagi bukan hanya dirinya sajalah yang memiliki rasa pada si gadis itu. Berbagai rintangan dan cobaan yang di alami rasa cemburu , rindu bahagia yang di rasakan pria itu ketika dia masih memiliki istri sah yang masih mendampingi nya. Awal pria itu yang memiliki keberuntungan itu bisa memiliki si gadis.
Berbagai cara di lakukan nya agar bisa menarik perhatian si gadis. Agar si gadis mau melirik nya. Tapi si gadis belum juga melirik nya sama sekali. Sehingga membuat pria itu merasa kurang percaya diri pada wajah nya yang tampan. Tak yakin apakah bisa menaklukkan hati si gadis.
Tapi itu juga tidak berlangsung lama setelah…
Awal yang cukup aneh memberikan pria itu suatu keberuntungan dengan menikahi si gadis. Gadis yang menolak dengan keras itu sangat tidak ingin menikah dengan majikan nya yang menyebalkan. Tapi di tidak bisa untuk terus menolak karena suatu hal , karena janji nya pada seseorang. Pernikahan kedua untuk si pria yan di awali cinta sepihak. Apakah mereka akan bahagia atas pernikahan ini? Atau tidak. Apakah si gadis bisa membuka hati nya dan mulai jatuh cinta pada si pria?
Untuk visual nya bis dilihat di cerita sebelumnya yaa😉😉
Bersambung
Jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar like and vote oke dan terimakasih atas dukungan dari kalian semua 🤗🤗
Tin... Tin... Tin... Tin...
Aaaaa!!!!
Brak!
Suasana hening yang semakin menusuk tulang di malam yang dingin. Ini adalah awal dari kisah cinta dua insan yang tidak terpikirkan oleh siapa pun, bahkan kedua insan itu pun sendiri.
Ya Tuhan! Aku tidak dapat merasakan kaki ku, apa aku sudah berada di surga? gadis itu membatin.
Gadis itu perlahan membuka mata nya, ia memeluk dirinya sendiri, ia mendapati dirinya terduduk lemas di jalanan yang sepi.
Gadis itu terperanjat melihat bahwa mobil yang hampir saja menabrak nya tadi terlihat mengeluarkan asap karena menabrak pohon besar di tepi jalan.
Saat ini gadis itu terlihat mondar-mandir di depan ruang ICU. Dia tidak tahu harus menghubungi siapa, sambil menatap hp salah satu dari korban kecelakaan tadi. Bukan karna apa, hanya saja saat ini ia tidak memiliki uang sepersen pun untuk membayar biaya ke dua korban kecelakaan tersebut.
Mungkin saat ini dia beruntung karena ada panggilan masuk dari hp yang saat ini ia tatap.
" Sekretaris Rai " Itulah nama yang menelfon ke ponsel yang ia pegang.
"Halo,apa anda kenalan dari pemilik hp ini?"
Tanya gadis itu.
"Halo, anda siapa? dimana pemilik hp ini? Kenapa hp ini berada di tangan anda?"
Cerca seseorang di sebrang sana dengan suara panik.
"Maaf tuan, terjadi kecelakaan pada pemilik hp ini,saya mo...."
"Sekarang anda berada di mana?"
Suara di seberang sana memotong pembicaraan gadis itu.
"Sekarang saya berada di RS Danindra, apa anda bi..." Tut...
Panggilan tersebut di putuskan secara sepihak.
Ceklek!
Pintu terbuka bersamaan dengan di putuskannya panggilan tersebut.
"Dok, bagaimana keadaan mereka?" Tanya gadis itu.
"Satu korban sudah melewati masa kritis, tetapi korban yang satu nya lagi mengalami pendarahan di kepala nya. Dan saat ini kami sedang membutuhkan darah dengan golongan A negatif secepatnya, karena darah A negatif stok nya sedang habis di rumah sakit ini" penjelasan dari dokter dengan panjang lebar.
"Ambil saja darah saya dok, kebetulan darah saya A negatif"
"Baiklah silahkan ikuti saya"
Setelah pengambilan darah, gadis itu duduk di sebelah ranjang laki-laki yang mendapat donor darah dari gadis itu. Cukup lama gadis itu duduk di samping laki-laki ini. Hingga ia menyadari sesuatu.
Sebenarnya ia tidak ingin memikirkan yang seharusnya tidak ia pikirkan, karena itu bukan urusan nya. Tetapi, dengan melihat kamar yang di tempati laki-laki ini sangat mewah, ia tidak bisa untuk tidak memikirkan siapa laki-laki di hadapan nya ini. Yah walaupun ia tidak asing dengan ke mewahan ini.
Ceklek!!
Ia tersadar dari lamunannya ketika pintu kamar tersebut terbuka.
dan masuklah wanita cantik yang tidak ia kenal, tapi , setelah di perhatikan lagi seperti nya dia , "oh astaga... bukan kah dia Gamila Zaida" Gadis itu membatin.
"Siapa kamu?" Tanya wanita itu.
"Saya... Kebetulan saya berada di tempat kejadian kecelakaan, jalan yang di lewati tuan adalah jalan yang sepi, jadi saya membawa tuan ini kerumah sakit Bu" Jawab gadis itu. Sebenarnya dia bingung mau memanggil apa aktris cantik di depan nya ini.
"Oh ya Tuhan... syukur lah kamu berada di sana saat kecelakaan terjadi" Ucap wanita itu dengan nada penuh syukur sambil memeluk gadis itu. Wanita itu mengucapkan terimakasih yang tak terkira. Ia menangis di pelukan gadis itu.
Tok... Tok... Tok...
"Masuk" Ucap aktris cantik itu sambil melepaskan pelukannya, ia menyeka air matanya yang sedari tadi keluar.
Ceklek!!
Pintu kamar terbuka, masuk lah pria tampan dengan setelan jas berwarna Dongker.
"Jadi... apa kata dokter?" Tanya wanita cantik itu.
"Ah... untung saja gadis ini mendonorkan darah nya, dia memiliki darah yang sama dengan tuan, sekarang keadaan tuan baik-baik saja, kita tinggal menunggu beliau siuman" Ucap pria tampan itu lega.
"Ah... syukur lah. Apa mom dan dad sudah di kabari?"
"Sudah nona" Jawab pria itu datar.
Pria tampan itu duduk di sofa yang ada di kamar. Sepertinya pria tampan itu sedang menelepon seseorang.
Ekspreasi nya sangat mengerikan ketika ia mendengarkan apa yang di sampaikan orang yang di telpon nya. Dia memberikan perintah singkat tapi, apa yang di ucapkan nya terdengar sangat hmm... membuat bulu kuduk Gadis itu berdiri.
"Ah... seperti nya aku sudah tidak di butuhkan lagi"gumam gadis itu. Dia menghela nafas kasar.
"Hmm... seperti nya aku harus mencari tempat menginap malam ini" Batin gadis itu.
"Hmm... maaf Bu, seperti nya saya tidak ada urusan lagi di sini, kalau begitu saya permisi dulu..." Gadis itu memecah keheningan
"Eh... tunggu sebentar" Wanita itu melirik koper dan ransel yang gadis itu bawa sedari tadi.
"Seperti nya kamu belum punya tempat untuk bermalam. Sebagai tanda terima kasih saya, maukah kamu bermalam di rumah saya?"
Gadis itu nampak sedang menimbang ucapan wanita di hadapan nya.
"Terima kasih atas tawaran nya. Tapi saya tidak bisa menerima tawaran ibu begitu saja" Gadis itubdiam sejenak.
"hmm... apakah saya bisa bekerja di rumah ibu? sebagai pembantu pun tak masalah!"
Ucap gadis itu dengan hati-hati.
Wanita itu mengangkat kedua sudut bibir nya" Tentu saja, kenapa pula tidak boleh" Ucap wanita itu senang.
"Terima kasih Bu" Ucap gadis itu sambil menggenggam tangan wanita yang ada di hadapannya.
"Ah iya... seperti nya saya kurang sopan, saya belum mengenalkan diri saya dengan benar kepada ibu. Perkenalkan nama saya Arumi"
Arumi mengulurkan tangannya
"Saya Gamila Zaida panggil saja Gami" Ucap Gamila sambil berjabat tangan.
"Dan yang sedang duduk di sofa itu adalah sekretaris Rai, dia sekretaris suami saya"
Melirik sekretaris Rai
"Dan yang sedang berbaring ini adalah suami saya Lionel panggil saja Lio" Sambil menatap Lionel sendu.
Arumi juga ikut menatap Lionel.
"Maaf harus memotong pembicaraan kalian" Sekretaris Rai menghentikan pembicaraan kedua wanita di hadapan nya.
"Nona ini sudah larut malam, sebaiknya Anda istirahat sekarang.
"Ah iya... Ini sudah sangat larut, sebaiknya kalian juga istirahat, sekretaris Rai bisa kah kamu mengantarkan Arumi ke rumah?" Tanya Gamila.
"Baiklah saya akan mengantarkan nya, kalau begitu selamat malam nona"
"Ya selamat malam sekretaris Rai"
"Arumi kamu ikut sekretaris Rai.dia akan mengantarkan kamu kerumah. Selamat malam, selamat istirahat, dan hati-hati di jalan Arumi"ucap Gamila.
"Selamat malam dan selamat istirahat Bu, kami permisi dulu"sahut arumi.
Arumi dan sekretaris Rai pergi meninggalkan sepasang suami istri tersebut.
Setelah kepergian mereka, Gamila memilih untuk ikut berbaring di samping suaminya. Gamila memeluk lengan kekar milik suaminya nafas nya yang mulai teratur menandakan bahwa ia mulai menuju alam mimpi. Entah apa yang ia mimpi kan, hanya dia dan Tuhan yang tahu.
***
Sepanjang perjalanan Arumi merasa sangat canggung, dia memilih menghadap jendela, memperhatikan jalan yang mulai sepi karena hari semakin larut. Orang-orang yang kebanyakan sudah memulai mimpi mereka.
Hmm... sepertinya Arumi melupakan sesuatu, yang harus dia sampaikan kepada majikan baru nya Gamila. Jadilah dia meminta tolong kepada sekretaris Rai untuk disampaikan kepada majikan nya Gamila
"Sekretaris Rai..." Ucap Arumi pelan, tapi masih bisa di dengar oleh sekretaris Rai.
Bersambung
Jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar like and vote oke dan terimakasih atas dukungan dari kalian semua
"Sekretaris Rai..."ucap Arumi pelan, tapi masih bisa di dengar oleh sekretaris Rai.
"Hmm" Sekretaris Rai hanya berdehem untuk menanggapi ucapan Arumi.
"Bisakah saya meminta tolong ?"
"Apa?" Jawab nya masih fokus pada jalanan malam.
"Tolong sampaikan kepada ibu Gamila, sebenarnya saya masih sekolah SMA tingkat akhir. Jadi..." melirik kearah sekretaris Rai.
"Jadi, saya akan memulai pekerjaan saya sebelum masuk sekolah, dan sepulang sekolah" Sambung Arumi.
"Yang benar saja dia masih kelas 3 SMA. Dilihat bagaimana pun bentuk tubuhnya dia sepertinya sudah berumur 25 tahun. Dia terlihat lebih dewasa daripada umurnya" Batin sekretaris Rai kaget sambil melirik kearah Arumi yang sedang memperhatikannya.
"Baiklah, nanti akan saya sampaikan" Jawab sekretaris Rai se datar mungkin karena dia ketahuan melirik Arumi.
"Terima kasih" Jawab Arumi singkat.
"Dilihat dari ekspresi sekretaris Rai seperti nya, dia tidak mengira bahwa aku masih sekolah" Arumi membatin.
"Apa aku terlihat lebih tua dari umur ku?" Gumam Arumi yang tidak didengar oleh siapa pun kecuali dirinya sendiri.
Suasana kembali hening. Tidak ada yang mencoba untuk mengeluarkan suara. Arumi yang tenggelam dengan pikiran sendiri, dan sekretaris Rai yang fokus menyetir mobil.
Rumah besar dan mewah namun terlihat elegan menjadi tujuan mobil ini.
Satpam yang membukakan gerbang seperti nya sangat mengetahui mobil siapa yang Arumi duduki saat ini.
"Seperti nya ini... Rumah yang akan menjadi tempat kerja ku kedepannya" Gumam Arumi, yang mengikuti langkah sekretaris Rai menuju pintu rumah tersebut.
Ceklek!
Suara pintu terbuka.
Sekretaris Rai membuka pintu dengan kunci yang dia ambil dari saku celana nya.
Baru tiga langkah mereka melewati pintu utama rumah, satpam yang membukakan gerbang tadi menghampiri mereka.
Satpam itu berbincang sesaat dengan sekretaris Rai lalu menyerahkan sebuah kunci. Setelah dia menyerahkan kunci tersebut ia undur diri untuk melanjutkan tugas nya.
Sekretaris Rai melanjutkan langkahnya lagi yang diikuti oleh langkah kaki Arumi. Seperti nya langkah kaki mereka menuju sebuah kamar di lantai satu yang akan di tempati Arumi selama dia bekerja di rumah Gamila.
"Ini kamar mu" ucap sekretaris Rai dengan wajah datarnya menyerahkan sebuah kunci yang di berikan oleh satpam tadi.
"Dan ini kartu nama saya. Agar nona bisa menghubungi saya, nanti akan saya kirimkan pesan, apa saja tugas yang harus nona lakukan selama bekerja di rumah ini" Sekretaris Rai menyerahkan kartu nama kepada Arumi.
Arumi menerima kartu nama itu. Setelah mengucapkan selamat malam Arumi masuk ke dalam kamar setelah sekretaris Rai pergi meninggalkan nya.
Arumi segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Dia hanya mengelap badan nya dengan handuk basah, walaupun terasa perih di sekujur tubuh nya.
Dia tidak mempedulikan rasa perih yang di rasakan nya itu. Jika tidak ada orang yang selama enam bulan ini yang menyemangati nya, mungkin saja saat ini...
Arumi tidak ada di dunia ini.
Hanya dengan melihat senyum manisnya yang polos, suara nya ketika tertawa bahagia dan ketika ia senang bernyanyi. Nyanyian yang ia buat sendiri dengan sesekali memasuk kan nama Arumi ke dalam nyanyian nya.
Itu saja!!
ya itu saja sudah cukup untuk membuat nya semangat untuk terus hidup dan bangkit.
Tiba-tiba saja Arumi teringat kejadian yang membuat nya tersenyum, seakan rasa perih hilang dirasakan nya hanya teringat kejadian itu.
Setelah dia merasa badan nya sudah cukup bersih, Arumi keluar dari kamar mandi menuju ransel yang di bawa nya tadi. Memakai baju tidur nya. Karena dia sudah merasa cukup lelah untuk keseharian ini, Arumi berbaring di atas kasur empuk berukuran besar untuk ia tempati sendiri.
Arumi tenggelam dalam pikirannya dengan perasaan tak dapat di artikan. Dia mengingat apa saja yang telah terjadi pada dirinya, sebelum dia bisa berbaring di atas kasur empuk ini dengan perasaan nyaman dipakai untuk tidur.
Flashback
Seorang gadis berkacamata tebal duduk di bawah pohon rindang, dia menyukai kaca mata tebal nya karena, jika dia tidak menggunakan kacamata tebal nya,dia merasa risih jika diperhatikan orang-orang. Yah kalau cantik begitu lah resiko nya.
Di pangkuannya ada sebuah novel tebal yang biasa nya dia pinjam di rental komik dan novel. Ya gadis itu bernama Arumi.
Sangking asik nya Arumi dengan dunia nya sendiri, dia tidak menyadari bahwa ada seorang laki-laki yang menghampiri nya.
"Hey cewek cupu" Sapa laki-laki itu.
Arumi hanya mendongakkan kepalanya sesaat, tapi setelah nya dia fokus kembali pada novel yang berada di pangkuannya, mulai masuk kembali ke dalam dunia nya.
"Woi cewek cupu" mengambil novel yang ada di pangkuan Arumi.
"Kalau orang nyapa itu, ya dibalas kek. Bukan diam aja. Sok cantik amat jadi orang" Maki si laki-laki itu.
Arumi hanya diam melihat laki-laki yang merebut novel nya.
Geram dengan kelakuan gadis yang ada di hadapannya, dia merebut novel yang di baca Arumi lalu melemparkan nya ke wajah Arumi.
"Wah... Si cewek cupu nantangin!" Geram laki-laki itu.
Lantas Arumi berdiri ingin meninggalkan laki-laki kurang ajar yang ada dihadapan nya ini. Baru satu langkah saja Arumi beranjak dari tempat nya, laki-laki itu mencekal lengan nya dengan kencang. Hingga Arumi meringis akibat laki-laki itu terlalu kencang mencekal lengan nya.
Tanpa aba-aba laki-laki itu memeluk Arumi hendak menciumi bibir Arumi dengan kasar. Tapi itu tidak terjadi karena Arumi langsung memalingkan wajahnya , sehingga pipi Arumi lah yang di cium nya.
"Agrh..." Laki-laki itu meringis merasakan sakit di kepala nya di karenakan pukulan bertubi-tubi dari novel tebal yang ada di tangan di tangan Arumi.
Setelah merasa cukup dengan pukulan yang dia berikan, Arumi pergi meninggalkan laki-laki itu dalam keadaan lebam di wajah nya. Tepat saat bel tanda masuk berbunyi, jadilah Arumi berlari menuju kelas tempat ia belajar.
***
Arumi tampak memikirkan sesuatu di sepanjang jalan pulang ke rumah.
"Ah... Aku harus kuat" Gumam Arumi lelah.
Entah apa menyebabkan Arumi bergumam lelah seperti itu.
Mungkin dia sedang memikirkan resiko apa yang harus dia terima karena telah memukuli wajah seseorang beberapa jam yang lalu di sekolahan.
Sesampainya di rumah bukan pelukan hangat atau sambutan yang akan menghilangkan lelah nya ketika dia membuka pintu rumah.
Tapi... wanita yang berada di hadapan nya saat ini memberikan lecutan keras menggunakan ikat pinggang yang ia pegang mengenai tubuh Arumi.
"Dasar anak pembawa s***l, apa yang kau lakukan pada wajah anak ku yang tampan ha?" bentak wanita itu setelah merasa puas dengan lecutan yang ia berikan.
"Maaf bibi..." Hanya itu yang diucapkan Arumi. Dia menunduk melihat lantai tempat ia bersimpuh saat ini.
Arumi bahkan tidak menangis sama sekali saat ikat pinggang itu mengenai tubuh nya. Di belakang bibinya terlihat laki-laki yang sangat puas melihat pemandangan yang dia lihat saat ini. Bahkan dia terkesan sangat menikmati nya.
Dari lantai dua turunlah seorang pria paruh baya.
"Ma kenapa kamu berteriak yang tidak tidak pada Arumi?" tanya pria paruh baya itu. Pria yang menjadi paman Arumi belum melihat bagaimana keadaan Arumi saat ini ketika dia masih berjalan menuruni tangga.
Ketika paman sudah tepat berada di belakang istri dan anak nya barulah dia sadar apa yang telah terjadi.
"Astaga mama"teriak paman Arumi.
bersambung
Jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar like and vote dan terimakasih atas dukungan dari kalian semua🤗🤗
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!