NovelToon NovelToon

Cinta Lama ( Hamil Bayaran Season 2 )

Kado Berharga

Hai, Teman-teman bertemu lagi kita di sini, di sini karya "Cinta Lama( Hamil Bayaran Season 2) mengisahkan kisah pertemuan kembali dua tokoh utama serta rahasia apa yang disimpan oleh asisten keluarga Christoper. cerita ini adalah sambungan dari karya berjudul" Hamil Bayaran" jadi bagi teman-teman yang masih belum baca judul Hamil Bayaran silakan mampir dulu sebelum mulai membaca kisah "Cinta Lama" ya

😘😘😘😘.

***

Setelah satu bulan kemudian penangkapan Josio.

Penjara Besar.

Seorang pria tua sedang berbicara dengan putranya di ruangan tempat khusus pertemuan antara tahanan dan pihak keluarga. pria tua itu yang bernama Josio Christoper yang dijatuhkan hukuman seumur hidup atas kesalahan bekerja sama dengan mafia penyeludup senjata. setelah persidangan Josio hanya bisa pasrah harus menghabiskan sisa hidupnya di dalam jeruji besi.

Josio Christoper tampak sangat kesal dan juga gemetar karena ia harus menerima nasibnya. benci, marah, kesal serasa dikhianati oleh putra semata wayangnya, Frankey Christoper.

"Sia-sia aku memiliki putra sepertimu yang tega melakukan semua ini padaku, hidupku harus berakhir karena ulahmu," kata Josio yang duduk dengan tangan diborgol jadi satu.

Frankey yang merasa tidak senang ia duduk bersandar menatap kecewa terhadap pria tua itu dan berkata," aku paling menyesal adalah memiliki orang tua yang menghancurkan keluarga sendiri. keluarga Christoper sangat kaya dan sangat disayangkan semua lenyap kata bahagia hanya karena ulahmu."

"Bersusah payah aku membimbing dirimu dan membesarkanmu, tidak ku sangka kau menjadi musuh dalam selimut."

"Kalau aku tidak melakukannya...maka dua nyawa yang tidak bersalah menjadi korbanmu. kau sangat...sangat...berhati binatang," ketus Frankey yang sedang menaham emosi.

"Hanya untuk manusia murahaan itu kau mengkhianatiku."

"Manusia murahan yang kamu katakan itu dia tidak berdosa dan bernasib malang terlibat dengan kita. lebih baik aku melihatmu duduk di dalam penjara dari pada mengorbankan dua nyawa yang tidak bersalah."

Frankey mengeluarkan handphonenya dan menunjukan sesuatu pada sang ayahnya itu.

"Apa kau melihatnya? nyawa baru pemberian dari Tuhan, seorang gadis kecil yang tidak tahu apa-apa yang hampir saja di jual setelah dilahirkan. lihatlah dirinya yang begitu lucu dan mungil! apa kamu tidak tersentuh?" ucap Frankey menunjukan foto putrinya yang sedang menangis.

"Dia dilahirkan saat belum cukup bulan, dia datang ke dunia ini seharusnya disambut bahagia oleh pihak keluarganya. akan tetapi kakeknya berniat jahat ingin mengorbankan dia. dan ibunya yang melahirkan dia juga meninggalkan dia. dan kini dia harus hidup tanpa cinta dari seorang ibu. aku sangat sakit saat melihat putri kecilku yang harus menerima nasib ini. dan aku bersumpah akan memberi kebahagiaan padanya dan mencari ibunya kembali," ucap Frankey yang menitik air mata.

Josio mengeluarkan air matanya saat melihat foto bayi perempuan yang adalah cucunya itu, foto itu diambil saat Frankey masih berada di ruangan operasi. para dokter memeriksa kondisi bayi mungil karena lahir di saat belum cukup bulan. untung saja dokter mengklarifikasi kondisi kesehatan bayi sama sekali tidak bermasalah dan sehat sama seperti bayi lainnya."

"Si-siapa na-namanya?" tanya Josio yang merasa berat di lidahnya.

"Valen Valencia Chirstoper."

Tangisan Josio pecah di saat itu juga, penyesalan yang dia rasakan saat melihat foto bayi yang sedang menangis itu membuat hatinya terluka dan menyesal seumur hidup.

"Penyesalan selalu datang dikemudian hari, kau menghancurkan kebahagian putriku yang tidak tahu apa-apa dan juga menghancurkan pernikahanku. aku merasa sangat kecewa padamu. dari kecil aku harus kehilangan mamaku karena kesalahan yang kamu lakukan sehingga mama harus membunuh diri. dan kini kau juga menyebabkan putriku harus kehilangan mamanya. demi melindungi dua nyawa tidak berdosa. aku harus berpura-pura menyakiti dia sehingga pada akhirnya dia memilih pergi karena salah paham. semua ini karena rencana busukmu itu," kata Frankey yang merasa sakit hati.

"Dan satu lagi...aku akan mencarinya kembali apa pun yang terjadi. hanya dia yang bisa menjadi pasangan hidupku. selamat menikmati hidupmu di dalam penjara atas perbuatan sendiri," ucap Frankey yang beranjak dari tempat duduknya. sesaat kemudian ia meninggalkan ayahnya yang sedang menangis karena menyesal.

Frankey yang sudah keluar dari penjara itu ia menghampiri mobilnya. saat itu langkahnya terhenti dan ia pun menetes air mata. sebagai anak ia harus tegas dan mengambil keputusan berat untuk menuntut sang ayah karena ingin menyakiti wanita yang dia cintai dan juga putri kecilnya. tentu hancur bagi dirinya harus menanggung beban seberat ini. bayinya sudah dilahirkan dalam kondisi selamat, akan tetapi wanita yang ingin dia nikahi memilih pergi entah ke mana.

Sesaat kemudian Frankey mengendarai mobilnya meninggalkan tempat itu, dan mulai menjalani hidup baru bersama putri tercintanya.

Lima Tahun Kemudian.

Di suatu tempat yang indah terlihat seorang pria berlutut dengan sambil menunjukan cincin untuk melamar sang kekasihnya. pria tampan itu bertubuh tinggi dan tampan serta memiliki tatapan yang tulus. sementara gadis cantik itu adalah pujaan yang ingin dia nikahi.

"Valencia, menikahlah denganku! biarkan aku yang merawatmu dan melindungimu di masa depan!" ucap pria itu dengan senyum.

"Ricky, dirimu sudah mengenalku dan mengetahui semua tentangku, aku adalah seorang wanita yang pernah melahirkan seorang anak. sementara dirimu berasal dari keluarga terpandang. apa kamu tidak takut kalau aku hanya mempermalukan keluargamu?" tanya gadis itu yang ada Valencia Valentina.

"Valencia, kita bertemu lima tahun yang lalu, dan di saat itu aku sudah mengetahui apa yang kamu lalui. itu bukan salahmu. semua ini adalah karena ayahmu sehingga dirimu tidak bisa keluar dari kehidupan yang menakutkan itu. selama lima tahun aku menunggu jawabanmu. dan akhirnya aku memberanikan diri untuk melamarmu," kata Ricky dengan senyum.

"Apa kamu tidak akan menyesalinya?"

"Aku sudah menunggu selama lima tahun, mana mungkin aku menyesal. aku akan menyesal kalau tidak menjadikanmu sebagai istriku."

"Dalam hidupmu banyak pilihan, tidak seharusnya aku menjadi pilihanmu."

"Walau banyak pilihan, akan tetapi dirimu adalah pilihan utama dari sejak tahun itu."

"Ricky, aku...."

"Valencia, beritahu aku apakah kamu memiliki perasaan padaku?"

"Selama lima tahun ini kamu menjagaku dengan baik dan sangat perhatian, mana mungkin aku tidak mencintaimu. hanya saja apakah aku sudah melupakan dia?" batin Valencia.

"Aku...aku juga memiliki perasaan padamu, hanya saja aku butuh waktu!"

"Dengan jawabanmu ini aku sudah cukup, aku akan memberimu waktu. dan di saat itu kau bisa katakan padaku, kapan kau rela menikah denganku," ujar Ricky.

"Baik, aku akan menerima lamaranmu dan aku akan berusaha terbaik agar bisa disandingkan denganmu," jawab Valencia yang mengulurkan tangannya kepada pria itu.

Ricky dengan senang hati menyarungkan cincin ke jari manis pujaannya dan kemudian ia pun berdiri dan memeluk Valencia dengan erat.

Senyuman bahagia terlukis pada wajah mereka berdua, saling berpelukan dan ciuman mesra. bagi Valencia yang dulunya hampir meninggal dan bisa terselamat kembali adalah suatu keberuntungan baginya. pria yang melamarnya itu adalah penyelamat hidupnya.

"Aku tidak merasa ragu menerima lamaran pria ini, mengenalnya selama lima tahun membuatku sangat yakin padanya. secara perlahan dia menyembuhkan luka yang ku alami di saat itu. bahkan dia juga menyelamatkan nyawaku. aku ingin melupakan semuanya. semua itu...biarlah berlalu. hidup masih panjang. di sisa hidupku aku hanya ingin menjalani hidup bahagia," batin Valencia.

Sesaat kemudian mereka melepaskan ciumannya.

"Terima kasih karena menerima lamaranku, hari ini adalah hari yang paling bahagia bagiku," ucap Ricky dengan senyum bahagia dan mengecup dahi calon istrinya.

"Dan...terima kasih sudah berada di sisiku selama ini," balas ucapan Valencia.

"Kau adalah kado yang paling berharga bagiku," ujar Ricky yang senyum bahagia.

Merindukan Mama

Valencia dan Ricky menikmati pemandangan indah di siang itu.

Praha/ Ibu kota Ceko.

"Aku ingin selamanya tinggal di sini! Valencia, kamu akan menemaniku di sini?"

"Tentu! asal kau mau aku bersamamu, maka aku akan di sisimu selamanya," jawab Valencia yang dalam pelukan calon suaminya itu.

"Terima kasih! hidupku menjadi lengkap karena dirimu," ucap Ricky.

"Seharusnya aku yang mengatakan itu, kalau saat itu kalau bukan kamu yang menyelamatkan aku, aku pasti sudah meninggal di tengah jalan," kata Valencia.

"Orang yang baik pasti akan dilindungi, aku dikirim untuk melindungimu."

"Ricky, aku rela bersamamu untuk selamanya, apakah suatu saat kau akan berpaling ke yang lain?"

"Tidak akan! aku adalah Ricky Astone berjanji hanya akan mencintaimu seumur hidup. aku tidak peduli dengan masa lalumu semua itu telah berlalu, aku juga tidak ingin tahu siapa pria itu. yang aku peduli hanya dirimu saja," kata Ricky.

Valencia yang merasa bahagia ia pun memeluk calon suaminya itu dengan penuh senyuman.

"Mengenai berita baik ini aku ingin memberitahu teman baikku, aku berharap dia akan hadir saat kita menikah."

"Siapa temanmu?" tanya Valencia yang melepaskan pelukannya.

"Dia tinggal di paris bersama putrinya, sama sepertiku dia adalah pengusaha juga."

"Aku rasa aku pasti bisa berteman baik dengan teman itu."

"Pasti bisa! dia pasti akan merasa gembira untuk kita, dan putrinya juga sangat lucu."

"Apa kamu pernah melihat putrinya?"

"Pernah! saat tiga tahun yang lalu, putrinya sangat pintar dan lincah, hanya saja...."

"Hanya saja kenapa?"

"Dia tidak memiliki ibu, selama ini temanku yang merawatnya dengan tangan sendiri."

"Apakah mereka berpisah?"

"Iya, hingga saat ini temanku masih mencari ibu dari anaknya itu."

"Sudah berapa mereka berpisah?"

"Mungkin saja sudah...lima tahun."

"Pisah selama lima tahun dan temanmu masih tidak menikah dengan yang lain?"

"Tidak! dia ini orangnya sangat dingin pada siapa pun. tidak akan ada wanita yang berani dekat dengannya. karena sifatnya sangat keras. aku pernah menasehatinya agar untuk menikah demi Valen. tapi dia menolak."

"Mungkin saja dia mencintai wanita yang telah melahirkan putrinya."

"Aku tidak menyangka pria seperti dia yang selama ini belum pernah jatuh cinta, tapi sekali jatuh cinta dia sangat serius. walau wanita itu sudah pergi begitu lama, dia tetap menunggu dan tidak mencari pengantinya."

"Apakah ini adalah cinta sejati?"

"Mungkin iya, aku juga sudah lama tidak melihat Valen, aku penasaran bagaimana dengan dia sekarang," kata Ricky dengan senyum.

"Saat dia datang kau bisa melihatnya," ujar Valencia.

"Benar! aku tidak sabar ingin memperkenalkan kalian dan berkumpul bersama!" kata Ricky dengan senyum.

"Tadi kamu mengatakan namanya dalah Valen?"

"Iya Valen, dia pernah mengatakan Valen adalah nama ibunya juga."

"Menguna nama ibunya...kelihatan sekali teman mu ini sangat mencintai dia," ucap Valencia.

"Itu sudah pasti!"

"Lima tahun tidak menikah demi menunggu seorang wanita yang dia cintai, tidak ku sangka di dunia ini ada pria yang begitu setia. dan wanita itu sangat beruntung. semoga saja mereka bisa bersatu kembali," batin Valencia.

"Tidak tahu bagaimana dengan putriku sekarang? mungkin saja dia hidup bahagia. dia akan memiliki semuanya dan hidup dengan baik," batinnya.

Paris...

Mansion Frankey.

"Ha-ha-ha-ha-ha,. akhirnya kau diterima," ucap seorang pria yang tak lain adalah Frankey yang sedang berbicara di handphonenya.

"Benar sekali, aku sudah melamarnya dan tidak sabar ingin memperkenalkan kalian berdua," kata seorang pria yang adalah Rocky yang di seberang sana.

"Akhirnya kau akan menikah, kawanku. aku sangat penasaran dengan cara apa wanita itu mampu menarik perhatianmu?"

"Frankey, kau bisa bertemu dengan dia di saat kau datang."

"Kapan pernikahan kalian?"

"Belum tahu! karena dia baru menerima lamaranku, dia masih butuh waktu lagi dan aku juga tidak ingin membuat dia merasa tertekan," jawab Ricky.

"Selamat untukmu, Ricky. aku pasti akan pergi "

"Bagaimana dengan Valen?"

"Dia sudah besar dan sudah sekolah juga," jawab Frankey dengan senyum.

"Aku merasa penasaran apakah dia mirip denganmu?"

"Dia mirip dengan ibunya, sangat cantik."

"Apa kamu masih sendirian? kasihan Valen tanpa ibu."

"Dia masih ada aku."

"Bagaimana setelah kau datang nanti aku memperkenalkan wanita cantik untukmu? kau butuh seorang wanita yang bisa merawatmu dan juga anakmu!"

"Aku tidak butuh, aku akan tetap mencarinya!"

"Bagaimana kalau dia sudah menikah?"

"Kalau dia hidup bahagia aku akan mendoakan dia, tapi kalau suaminya menindasnya, aku tidak akan tinggal diam. aku pasti akan merebutnya kembali," jawab Frankey.

"Baiklah, kalau hanya dia yang kau tunggu, aku juga tidak bisa memaksamu, aku berharap kalian cepat bertemu!"

"Terima kasih!"

"Kapan kau datang? aku tidak sabar menunggumu."

"Bulan depan, Valen libur sekolah dan aku akan ke sana."

"Aku sudah tidak sabar ingin melihatnya, dia sangat lucu."

"Sampai jumpa bulan depan," ucap Frankey.

"Sampai jumpa!"

Setelah sesaat kemudian mereka memutuskan panggilan.

Frankey duduk dengan bersandar dan mengambil cincin yang di atas meja. ia memandang cincin yang dia beli untuk melamar Valencia saat lima tahun yang lalu. niatnya tidak tercapai karena saat itu wanita yang ingin dia nikahi telah pergi.

"Valencia, putri kita sudah lima tahun, kau masih saja tidak muncul. apa kau sudah menikah? dan kalau sudah apakah kau bahagia?" ucap Frankey.

Tidak lama kemudian seorang anak kecil yang berlari masuk ke dalam ruangan Frankey.

"Papa...papa...papa...!" panggil anak kecil itu yang tidak lain adalah Valen putri Frankey dan Valencia.

Frankey tersenyum saat melihat putri kecilnya yang sedang berlari ke arahnya, Valen mengenakan dress bunga bermerah kuning dengan rambut diikat dua. kulitnya sangat halus dan putih, serta pipinya yang bulat dan mengemaskan.

"Putri papa sudah bangun!" sahut Frankey yang bangkit dari kursinya dan menghampiri Valen.

"Papa, Valen bermimpi bertemu dengan mama," ucapnya dengan bahagia.

"Valen, apakah benar?"

"Iya, Pa. Valen sangat merindukan mama, di dalam mimpi mama sangat cantik dan dia adalah wanita yang lembut."

"Valen, mama memang seorang wanita yang lembut, dan juga cantik. apakah kamu tahu, wajahmu ini sangat mirip dengannya," kata Frankey dengan senyum dan mengendong putrinya.

"Pa, Valen ingin cepat bertemu dengan mama!"

"Mama tidak tinggal di paris, oleh sebab itu papa belum ada info mengenai keberadaan mama."

"Apakah papa sudah mencari di tempat lain?"

"Selama lima tahun papa mengirim banyak orang untuk mencari di tempat lain, tapi juga tidak dapat. Valen, kita pasti akan bertemu kembali dengan mamamu!"

"Valen sudah tidak sabar, Pa. bulan depan Valen libur sekolah. Valen ingin keluar jalan-jalan!"

"Valen ingin ke mana?"

"Papa saja yang tentukan," jawab Valen senyum.

"Paman Ricky akan menikah, bulan depan kita akan ke sana!"

"Paman itu adalah teman baik papa, kan?"

"Iya, saat Valen berusia tiga tahun paman itu pernah mengendongmu," kata Frankey dengan senyum.

"Valen berharap bisa bertemu dengan mama di sana!"

Lebih Memilih Dicintai Dari Pada Mencintai

"Valen, sangat ingin ketemu dengan mama?" tanya Frankey yang duduk memangku putrinya.

"Iya, Pa. banyak teman Valen yang lainnya memiliki mama, setiap hari pulang sekolah mereka pasti dijemput oleh papa dan mama mereka. Valen juga ingin seperti ini," jawabnya yang memeluk papanya dengan erat.

Frankey merasa sedih saat mendengar ucapan putrinya yang selama ini selalu saja merindukan mamanya," Valen, Papa berjanji padamu akan mencari mama sampai dapat."

"Pa, kenapa mama pergi meninggalkan kita? apakah mama tidak menginginkan Valen ya?"

"Bukan begitu sayang, mama sangat sayang dan mencintaimu. semua ini adalah kesalahan papa sehingga membuat mama salah paham dan akhirnya memilih pergi."

"Kalau begitu cepat cari mama dan jelaskan pada mama agar salah pahamnya tidak berlarut lama!"

"Selama ini papa sedang mencari mamamu, jangan sedih ya. kita akan segera mendapatkan mama kembali!"

"Iya, Pa."

"Pergi mandi dulu! kita makan siang sebentar lagi!" ujar Frankey yang menurunkan putrinya.

"Baik, Pa," jawab Valen dengan menurut dan berjalan ke keluar ruangan papanya.

Frankey memandang ke putrinya itu, ia merasa sedih dan kasihan pada putri tercintanya, pada hal ia sendiri juga merindukan sesosok wanita yang dulunya sangat mencintai dirinya.

"Valencia, kamu ada di mana? putri yang kamu lahirkan begitu merindukan mu dan dia sangat mirip denganmu," batin Frankey.

Tuk...tuk...

"Tuan, di luar ada yang ingin menemui Anda," kata pelayan rumah tangga.

"Siapa dia?"

"Dia bernama Carlos, Tuan."

"Persilakan masuk!"

"Baik, Tuan."

Beberapa saat kemudian Carlos menemui Frankey di ruangannya.

"Paman, sudah lama tidak bertemu, silakan diminum," ucap Frankey yang duduk bersama dengan Carlos.

"Terima kasih, Tuan muda! maaf, merepotkan saja!"

"Paman, jangan berkata demikian! kita sudah seperti satu keluarga, selama ini paman sudah lama membantu kami menjaga dan merawat rumah kami dengan baik."

"Ini adalah tanggung jawabku sebagai asisten, lagi pula kalau bukan karena kepercayaan Anda mana mungkin saya bisa mendapatkan pekerjaan ini."

"Paman, bagaimana denganmu selama ini?"

"Baik-baik saja! saya hari ini merasa agak bosan dan singgah melihat tuan muda dan juga nona kecil."

"Paman, siang ini makan bersama kami di sini, Valen sedang mandi nanti dia keluar sebentar lagi."

"Terima kasih, Tuan muda. apakah nona kecil baik-baik saja?"

"Dia selalu merindukan mamanya."

"Sudah lima tahun begitu lama, bagi anak kecil seusianya tentu sangat sulit menjalani hidup tanpa seorang mama."

"Aku yang menjadi papa dan mamanya, aku berharap bisa memberi sepenuh kasih sayangku padanya," ucap Frankey dengan senyum.

"Tuan muda, kenapa Anda tidak menikah saja? agar bisa memberikan keluarga sempurna untuk nona kecil."

"Paman, aku tidak bisa melakukannya, Valencia adalah wanita yang paling cocok bagiku. bersama dengannya hanya beberapa bulan bahkan tidak sampai setahun kami sudah terpisah. aku tidak mengurus masalah kami dengan baik," kata Frankey yang merasa menyesal.

"Tuan muda, ini bukan salahmu juga, dulu, demi melindungi nona Valencia, makanya tuan muda harus ikuti permainan tuan besar sehingga menimbulkan kesalahpahaman."

" Selama dia bersamaku dia selalu tertekan, dia datang tiba-tiba dan membuatku tertarik padanya, tapi aku malah mengecewakan dia. semua ini adalah salahku. saat dia pergi dia belum sembuh dan baru pasca melahirkan. aku tidak tahu betapa sakitnya dia di saat itu. hanya karena sebuah janji yang dia lakukan dan tanpa memikirkan kondisi sendiri dia langsung pergi dalam keadaan tidak sakit."

"Sebuah janji?"

"Dia mengatakan akan segera pergi setelah melahirkan, dan dia benar-benar melakukannya, saat itu aku yakin perasaannya pasti sangat sakit karena harus meninggalkan anak yang baru dia lahirkan, dan sambil menahan sakit pada tubuhnya," ujar Frankey yang merasa sedih.

Praha/ / Ibu kota Ceko.

Villa Valencia

Di pagi itu cuaca yang cerah Valencia sedang duduk di balkon sambil menikmati sarapan dan kopi kesukaannya.

Selama lima tahun ini hidupnya sangat lancar dan membaik. ia tidak pernah kembali ke paris setelah ikut Ricky ke Ceko.

Selama ini ia bekerja sebagai manajer di perusahaan Ricky. villa yang dia tempati dia sewa dengan teman tunangannya itu.

Saat Valencia sedang duduk sambil menatap kopi yang di cangkirnya, ia mengingat pada saat ia sedang sarapan bersama Frankey.

"Untuk apa aku memikirkan itu lagi? sudah lama seharusnya dilepaskan saja, dia dan Nacy pasti sudah bahagia. lalu, untuk apa aku masih ingat dengan kenangan itu. aku

telah menyukai Ricky dia telah banyak membantuku selama ini. tanpa dia aku tidak mungkin bisa hidup dengan baik sekarang," ucap Valencia yang meneguk kopinya.

"Saat itu kalau bukan Ricky apa yang akan terjadi padaku," batin Valencia.

Flash Back on..

Lima Tahun Yang Lalu.

Saat Valencia yang baru meninggalkan rumah sakit ia berjalan dengan perlahan karena sakit yang dia rasakan di bagian bekas operasinya. saat itu luka jahitannya mengeluarkan darah sehingga dia tetap memaksakan diri untuk tetap berjalan. setelah beberapa jam kemudian cuaca sudah gelap dan ia pun duduk di sebuah kursi yang di taman.

Wajahnya sangat pucat, keringat membasahi wajahnya. ia memegang bagian lukanya.

"Aku harus bertahan! jangan menyerah...jangan menyerah...!"rintihan Valencia yang sambil menahan sakit.

Karena kondisinya yang sangat lemah Valencia akhirnya terjatuh ke ke atas tanah.

Bruk...

Hentakan tubuh Valencia dengan posisi terlungkup yang cukup keras sehingga membuat dia semakin kesakitan akibat benturan lukanya.

Darah yang keluar semakin banyak, ia menangis dan mengerang kesakitan.

Dalam kondisi kritis ia berusaha untuk bangkit, akan tetapi ia tidak mampu untuk bergerak.

"Apa mungkin aku akan mati di sini? kenapa hidupku begitu keras, setelah kehilangan semuanya aku juga harus menanggung rasa sakit yang luar biasa. sampai kapan hidupku harus seperti ini," batinnya.

"Fran...key, ja...ga putri kita dengan baik," ucap Valencia yang menahan sakit, tidak lama kemudian ia pun tidak sadarkan diri lagi. saat ia pingsan seorang pria yang tak lain adalah Ricky menghampirinya. pria itulah yang menyelamatkan dirinya yang sekarat di saat itu.

Bukan hanya menyelamatkan nyawanya, Ricky juga menyediakan semua kebutuhan hari-hari saat ia masih dirawat di rumah sakit.

Setelah sembuh Ricky yang ingin kembali ke Ceko ia pun menawarkan Valencia bekerja di perusahaan miliknya, karena ingin melepaskan semua kenangan menyakitkan tanpa berpikir panjang Valencia langsung menyetujui tawaran pria itu tanpa ragu.

Flash Back Off.

"Valencia, untuk apa kau mencintai pria yang melukaimu? seberapa banyak cintamu pada dia pada akhirnya yang kau dapat adalah luka, lebih baik memilih menikah dengan pria yang mencintaimu dari pada yang kau cintai tapi menyakitkan," ucap Valencia.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!